• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUSI DLH (Perbup SOTK DLH)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUSI DLH (Perbup SOTK DLH)"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BOJONEGORO

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI BOJONEGORO NOMOR 66 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BOJONEGORO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOJONEOGORO,

Menimbang : Bahwa sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten/ Kota Dalam lingkungan Provinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730)

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

(2)

telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

6. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bojonegoro (Lembaran Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 Nomor 16).

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Bojonegoro.

4. Peraturan Bupati adalah Peraturan perundang-undangan yang dibentuk oleh Bupati Bojonegoro.

(3)

6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah kabupaten.

7. Dinas Lingkungan Hidup adalah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro;

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas, yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana teknis Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

9. Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu

10. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.

11. Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

12. Dokumen lingkungan adalah dokumen lingkungan hidup adalah dokumen yang memuat pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang terdiri atas analisis mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal), rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan (RKL-RPL), upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL), surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (SPPL), dokumen evaluasi lingkungan hidup (DELH), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPLH), dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup (DPPL), dokumen pengelolaan lingkungan hidup (DPL), studi evaluasi mengenai dampak lingkungan hidup (SEMDAL), studi evaluasi lingkungan hidup (SEL), penyajian informasi lingkungan (PIL), penyajian evaluasi lingkungan (PEL), dan Audit Lingkungan.

13. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.

(4)

dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.

15. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL.

16. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL) adalah pernyataan kesanggupan dari penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatannya di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL. 17. Standardisasi Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah

proses merumuskan, merevisi, menetapkan dan menerapkan spesifikisi teknis atau sesuatu yang dibakukan dalam bidang lingkungan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat kelestarian fungsi lingkungan, kesehatan, keselamatan, perkembangan iImu pengetahuan dan teknologi, serta berdasarkan pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya yang dilaksanakan secara tertib dan bekerjasama dengan semua pihak terkait.

18. Kajian Lingkungan Hidup adalah rangkaian analisis, penelaahan, dan penelitian secara ilmiah yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif sebagai dasar penyusunan kebijakan bidang lingkungan hidup.

19. Sistem Informasi Lingkungan Hidup adalah suatu sistem di dalam organisasi lingkungan hidup yang merupakan kombinasi dari pegawai, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memberi sinyal monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan internal dan penghimpunan data eksternal bidang lingkungan hidup serta menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan kebijakan bidang lingkungan hidup.

(5)

21. Kerusakan lingkungan Hidup adalah perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup. 22. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan,

penanggulangan, dan pemulihan pencemaran air sehingga tercapai kualitas air yang diinginkan sesuai peruntukannya untuk menjamin agar kualitas air tetap dalam kondisi alamiahnya.

23. Pengendalian pencemaran udara adalah upaya pencegahan dan/atau penanggulangan pencemaran udara serta pemulihan mutu udara

24. Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.

25. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yang selanjutnya disebut Limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.

26. Pengelolaan Limbah B3 adalah upaya melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan limbah bahan beracun dan berbahaya.

27. Konservasi lingkungan hidup adalah upaya pelestarian dan perlindungan terhadap lingkungan hidup dan sumber daya alam untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya. 28. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang

diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

29. Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim adalah usaha pengendalian untuk mengurangi resiko dan usaha melakukan penyesuaian kondisi akibat perubahan iklim. 30. Gas Rumah Kaca (GRK) adalah gas-gas yang ada di

atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.

(6)

berbagai sektor, kelompok masyarakat, lembaga pemerintah maupun bukan pemerintah, untuk bekerjasama dalam melaksanakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup demi mewujudkan lingkungan hidup yang nyaman dan lestari.

32. Pengawasan lingkungan hidup adalah upaya yang dilaksanakan secara langsung untuk mengetahui ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturan dan perizinan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

33. Penegakan hukum lingkungan Hidup adalah pelaksanaan upaya untuk memfungsikan norma hukum lingkungan hidup secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 34. Kasus Lingkungan Hidup adalah keadaan atau kondisi

khusus akibat dari kegiatan dan/atau usaha seseorang atau kelompok.yang menimbulkan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

35. Pengaduan lingkungan Hidup adalah pelaporan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang disampaikan oleh individu atau kelompok kepada pejabat yang berwenang untuk melakukan tindaklanjut menurut hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

36. Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,sampah, dan bau.

37. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

38. Sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.

39. Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan suatu bentuk pemanfaatan lahan pada satu kawasan yang diperuntukan untuk penghijauan tanaman.

BAB II

KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2

(1) Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan daerah di bidang lingkungan hidup.

(7)

(3) Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah di bidang lingkungan hidup dan tugas pembantuan.

(4) Dinas Lingkungan Hidup dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup; b. pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang

lingkungan hidup;

d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang lingkungan hidup; dan

e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup terdiri atas :

a. Kepala Dinas.

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2.Sub Bagian Keuangan; dan

3.Sub Bagian Program dan Laporan. c. Bidang Tata Lingkungan, membawahi :

1.Seksi Bina Dokumen Lingkungan;

2.Seksi Standarisasi dan Kajian Lingkungan; dan 3. Seksi Pengelolaan Limbah dan Limbah B3.

d. Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan, membawahi :

1.Seksi Konservasi Lingkungan dan Rehabilitasi Lahan;

2.Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim; dan 3.Seksi Pengendalian Pencemaran Air, Tanah dan

Udara.

e. Bidang Persampahan, membawahi : 1.Seksi Kebersihan;

2.Seksi Pengelolaan Persampahan; dan 3. Seksi Sarana dan Prasarana.

f. Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, membawahi : 1.Seksi Bina Hukum Lingkungan;

2. Seksi Penanganan Pengaduan dan Penerapan Sanksi; dan

3.Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan. g. UPT Dinas.

(8)

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

(6) Bagan Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu

Sekretariat

Pasal 4

(1) Sekretaris mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program dan laporan serta keuangan.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi: a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. pengelolaan administrasi kepegawaian;

c. pengelolaan administrasi keuangan; d. pengelolaan administrasi perlengkapan; e. pengelolaan urusan rumah tangga;

f. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan produk hokum daerah;

g. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;

h. pengelolaan kearsipan dinas;

i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi organisasi dan tata laksana; dan

j. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

(9)

(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, mempunyai tugas:

a. melaksanakan pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga;

b. melaksanakan pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;

c. melaksanakan pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengumpulan data pegawai, buku induk pegawai, mutasi pengangkatan, kenaikan pangkat, pembinaan karir dan pensiun pegawai; d. melaksanakan penyusunan bahan informasi dan

perencanaan pegawai;

e. melaksanakan penyusunan administrasi serta evaluasi kepegawaian;

f. menyelenggarakan usaha peningkatan mutu pengetahuan dan disiplin pegawai; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

(2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk menyusun anggaran;

b. menyiapkan bahan penyusunan rancangan APBD; c. melaksanakan pengelolaan tata usaha keuangan dan

pembukuan realisasi APBD;

d. melaksanakan perhitungan anggaran dan verifikasi; e. menyelenggarakan tata usaha pembayaran gaji

pegawai;

f. mengelola keuangan pada belanja perjalanan dinas, alat tulis kantor dan makanan serta minuman;

g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan di bidang keuangan; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

(3) Sub Bagian Program dan Laporan, mempunyai tugas : a. melaksanakan pengumpulan dan pengadaan

sistematisasi data untuk bahan penyusunan program; b.melaksanakan tugas pengumpulan dan penyajian data

statistik;

c. menyiapkan bahan perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program;

d. menyiapkan bahan pengelolaan, inventarisasi, pengkajian, dan analisis pelaporan;

(10)

f. menyiapkan bahan penyelenggaraan kerjasama pengawasan;

g. melaksanakan analisis dan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan; h.melaksanakan penghimpunan dan pengadaan

sistematisasi data dan menyusun dokumentasi peraturan perundang-undangan dan hasil pembangunan;

i. melaksanakan penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana; dan

j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua Bidang Tata Lingkungan

Pasal 6

(1) Bidang Tata Lingkungan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dilingkup Bidang Tata Lingkungan.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Tata Lingkungan mempunyai fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijakan dan penyusunan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dokumen lingkungan dan perizinan lingkungan;

b. pelaksanaan koordinasi dan pembinaan penataan dan pengelolaan kawasan yang berwawasan lingkungan hidup;

c. penyiapan perumusan kebijakan teknis pengembangan standardisasi, pengkajian lingkungan hidup, analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan pengelolaan limbah dan limbah B3;

d. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), dokumen lingkungan, kajian dan standarisasi lingkungan hidup, serta pengelolaan limbah dan limbah B3;

(11)

f. penetapan baku mutu dan baku kerusakan lingkungan hidup;

g. pelaksanaan penyusunan dan penerapan standardisasi lingkungan hidup meliputi sistem manajemen lingkungan, ekolabel, produksi bersih, teknologi ramah lingkungan, serta standar lingkungan yang berlaku sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

h. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standarisasi laboratorium lingkungan;

i. pelaksanaan evaluasi dan penerapan kebijakan lingkungan hidup; dan

j. pelaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 7

(1) Seksi Bina Dokumen Lingkungan, mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan pembinaan teknis pengelolaan

lingkungan hidup kepada pelaku usaha dan/atau kegiatan;

b. melaksanakan penilaian Amdal bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup di kabupaten Bojonegoro, sesuai dengan standar, norma dan prosedur yang ditetapkan oleh Pemerintah;

c. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi persetujuan SPPL;

d. menyiapkan bahan pemberian rekomendasi UKL/UPL; e. menyiapkan bahan pemberian Izin Pembuangan

Limbah Cair (IPLC) ke badan air dan tanah;

f. melaksanakan pendekatan partisipasi masyarakat dan penaatan persyaratan perizinan lingkungan; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Standarisasi dan Kajian Lingkungan, mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan penerapan standarisasi bidang lingkungan hidup; b. melaksanakan penerapan instrumen lingkungan

hidup dan penetapan baku mutu lingkungan;

(12)

d. melaksanakan pembinaan penerapan standar laboratorium lingkungan;

e. melaksanakan penerapan sistem manajemen lingkungan, produksi bersih dan ekolabel;

f. menyiapkan bahan evaluasi, kajian lingkungan potensial dan strategis, serta pembinaan penerapan sistem manajemen lingkungan;

g. menyiapkan bahan penyusunan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLHD) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS);

h. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi dan penyusunan kajian daya tampung dan daya dukung lingkungan serta kajian resiko lingkungan;

i. menyiapkan bahan penyusunan kajian pemanfaatan limbah industri yang dapat digunakan kembali; dan j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Tata Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(3) Seksi Pengelolaan Limbah dan Limbah B3, mempunyai tugas:

a. melaksanakan inventarisasi jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah dan limbah B3;

b. melakukan pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah dan limbah B3 skala Daerah;

c. menyiapkan bahan pemberian izin penyimpanan sementara dan/atau pengumpulan limbah B3 pada skala kabupaten kecuali minyak pelumas/oli bekas; d. melakukan pengawasan pelaksanaan pemulihan

akibat pencemaran limbah dan limbah B3 serta penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah dan limbah B3 skala Daerah;

e. melaksanakan pembinaan teknis pengelolaan limbah dan limbah B3 kepada pelaku usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menghasilkan limbah dan limbah B3; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Tata Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Ketiga

Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan

Pasal 8

(13)

mengkoordinasikan kegiatan dilingkup Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan.

(2)Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan dan pelaksa naan kebijakan di bidang konservasi sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, keanekaragaman hayati, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta pengendalian gas rumah kaca;

b. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;

c. pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi konservasi sumber daya alam, adaptasi mitigasi perubahan iklim serta pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup;

d. pelaksanaan pembinaan dan perumusan kebijakan teknis strategi penyuluhan dan edukasi lingkungan; e. peningkatan peran serta dan kepeloporan masyarakat

dalam perlindungan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, mitigasi perubahan iklim dan pengendalian pencemaran;

f. pelaksanaan koordinasi untuk meningkatkan pengakuan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional dalam pelestarian lingkungan hidup;

g. pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan kualitas lingkungan hidup;

h. pelaksanaan pembinaan, penanggulangan pencemaran dan pemulihan kerusakan lingkungan hidup;

i. pembinaan dan koordinasi dengan instansi terkait dalam pengelolaan konservasi sumber daya alam dan ligkungan hidup; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 9

(1) Seksi Konservasi Lingkungan dan Rehabilitasi Lahan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan inventarisasi dan pemetaan sumber daya alam dan lingkungan hidup;

(14)

c. melaksanakan kegiatan konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam serta penyelamatan dan perlindungan sumber-sumber mata air;

d. melakukan pemberdayaan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup;

e. melaksanakan pembinaan dan upaya penanggulangan lahan, pemulihan lahan kritis dan reklamasi lahan bekas pertambangan;

f. melakukan penyusunan profil keanekaragaman hayati dan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Database Keanekaragaman Hayati;

g. menyiapkan bahan perumusan penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan keanekaragaman hayati; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(2)Seksi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim, mempunyai tugas :

a. menyiapkan bahan penyusunan dokumen strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;

b. menyiapkan bahan penyusunan penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak perubahan iklim dan penurunan emisi GRK;

c. menyediakan informasi iklim bekerjasama dengan instansi terkait dan melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim;

d. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi sumber penghasil emisi GRK;

e. melaksanakan pembinaan teknis aksi mitigasi adaptasi perubahan iklim dan penurunan emisi GRK; f. meningkatkan peran serta masyarakat dalam aksi

mitigasi adaptasi perubahan iklim dan penurunan emisi GRK; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(3) Seksi Pengendalian Pencemaran Air, Tanah, dan Udara, mempunyai tugas :

a. melaksanakan identifikasi dan inventarisasi sumber-sumber pencemar;

(15)

c. melaksanakan pemantauan kualitas air, tanah dan udara serta pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait;

d. melaksanakan pengujian kualitas lingkungan dan pemeriksaan parameter kualitas air, tanah dan udara; e. melaksanakan pemantauan kualitas air pada sumber

air skala kabupaten dan pemantauan kualitas udara ambient, emisi sumber bergerak dan tidak bergerak skala Daerah;

f. melaksanakan pengelolaan kualitas air dan penetapan kelas air pada sumber air skala Daerah;

g. melaksanakan pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau lahan skala Daerah; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Bidang Konservasi dan Pengendalian Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat Bidang Persampahan

Pasal 10

(1) Bidang Persampahan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dilingkup bidang persampahan.

(2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Persampahan, mempunyai fungsi:

a. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kebersihan dan persampahan;

b. pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang kebersihan, pengelolaan sampah dan RTH dalam upaya mewujudkan kabupaten yang bersih, sehat, indah dan ASRI;

c. pengaturan dan penyelenggaraan kebersihan pada fasilitas-fasilitas umum dan pengelolaan sampah; d. pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pemantauan

dan pengendalian kegiatan teknis di bidang kebersihan, pengelolaan sampah dan RTH;

e. penyediaan dan pemeliharaan sarana prasarana kebersihan dan persampahan;

f. pengumpulan dan pengolahan data serta menyajikan dokumentasi dan informasi tentang kegiatan di bidang kebersihan dan persampahan;

(16)

i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 11

(1) Seksi Kebersihan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan kegiatan pembersihan jalan-jalan umum, dan tempat-tempat umum;

b. melaksanakan pemberdayaan dan pembinaan usaha-usaha kebersihan dan penyediaan RTH yang dilakukan oleh masyarakat dan pelaku usaha/kegiatan;

c. melaksanakan pembinaan teknis dan penyuluhan kepada masyarakat di bidang kebersihan dan penyedian RTH;

d. melaksanakan pengembangan sistem data dan informasi dalam mendukung layanan kebersihan; e. melaksanakan penyediaan dan pemeliharaan sarana

prasarana kebersihan; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Persampahan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Pengelolaan Persampahan, mempunyai tugas :

a. melaksanakan pemantauan dan pengendalian dalam upaya pengurangan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, dan pengolahan sampah;

b. melaksanakan kegiatan pengangkutan dan pembuangan sampah dari bak-bak sampah atau penampungan sementara ke tempat pengelolaan akhir;

c. melaksanakan pemeliharaan keteraturan dan ketertiban pengelolan sampah di tempat pengelolaan akhir (TPA);

d. melaksanakan pengembangan penggunaan teknologi tepat guna dalam inovasi pengelolaan persampahan; e. melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis

pengelolaan persampahan dalam upaya mengurangi, memanfaatkan dan mendaur ulang sampah;

f. melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pengelolaan sampah; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Persampahan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(17)

a. melaksanakan identifikasi dan evaluasi terhadap masalah kebutuhan sarana prasarana kebersihan dan persampahan;

b. melaksanakan penyiapan penyediaan sarana prasarana kebersihan dan persampahan;

c. melaksanakan pengaturan dan pemakaian peralatan dan bahan bakar untuk pelaksanaan tugas serta penyiapan dan pengaturan pemakaian semua peralatan untuk kegiatan operasional;

d. melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sarana serta penyusunan inventarisasi dan laporan berkala tentang keadaan sarana dan prasarana; dan

f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Persampahan terkait dengan tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima

Bidang Bina Kemitraan Lingkungan

Pasal 12

(1) Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan dilingkup Bidang Bina Kemitraan Lingkungan; (2) Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Bidang Bina Kemitraan Lingkungan, mempunyai fungsi:

a. penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan penaatan hukum lingkungan;

b. pelaksanaan pengawasan terhadap ketaatan usaha dan/atau kegiatan atas ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; c. pelaksanaan pengawasan terhadap penaatan

tanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran;

d. pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran limbah usaha dan/atau kegiatan;

e. pelaksanaan pembinaan dan edukasi mengenai penaatan hukum lingkungan pada masyarakat, bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait; f. pengelolaan pengaduan masyarakat terkait

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup dan penindakan sanksi administratif dalam batas kewenangan kelembagaan lingkungan hidup daerah; g. pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dengan

(18)

h. peningkatan peran dan kepeloporan masyarakat dalam pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup serta penyiapan konsep pemberian penghargaan di bidang lingkungan hidup;

i. pelaksanaan hubungan kerjasama antar daerah di bidang lingkungan hidup dan pelaksanaan koordinasi peningkatan peran dan kerjasama mitra lingkungan hidup; dan

j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan tugas dan fungsinya.

Pasal 13

(1) Seksi Bina Hukum Lingkungan, mempunyai tugas:

a. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi Amdal dalam wilayah Kabupaten Bojonegoro;

b. melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup bagi seluruh jenis usaha dan/atau kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi Amdal dalam wilayah Kabupaten Bojonegoro;

c. melaksanakan pengawasan penaatan instrument pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup skala Daerah;

d. melaksanakan pengawasan terhadap penaatan persyaratan yang tercantum dalam izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air;

e. melaksanakan pengawasan terhadap penaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air, udara dan tanah;

f. melaksanakan pengawasan dengan pendekatan partisipasi masyarakat, pranata sosial, kerjasama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Kemitraan Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(2) Seksi Penanganan Pengaduan dan Penerapan Sanksi, mempunyai tugas :

(19)

b. melaksanakan klarifikasi dan verifikasi lapangan terkait adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;

c. menyiapkan bahan penerapan sanksi administrasi; d. melaksanakan penindakan dan pemberian sanksi

administrasi dalam batas kewenangan kelembagaan lingkungan hidup daerah;

e. melaksanakan evaluasi dan pelaporan tindaklanjut penanganan pengaduan masyarakat terkait adanya dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan; f. melaksanakan pembinaan dan sosialisasi penaatan

hukum lingkungan pada masyarakat, bekerjasama dengan pemangku kepentingan terkait; dan

g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Kemitraan Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

(3) Seksi Kemitraan dan Pemberdayaan Lingkungan, mempunyai tugas :

a. menyiapkan konsep kebijakan peningkatan peran dan kerjasama mitra lingkungan hidup;

b. melaksanakan pembinaan dan pengelolaan mitra lingkungan hidup serta pelaksanaan hubungan kerjasama antar daerah di bidang lingkungan hidup; c. melaksanakan pembinaan, pendidikan dan

penyuluhan dalam peningkatan peran dan kerjasama mitra lingkungan hidup;

d. menyiapkan bahan penetapan pengakuan kearifan lokal dan pengetahuan tradisional dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; e. melaksanakan evaluasi pengelolaan dan pelestarian

lingkungan hidup serta penyiapan bahan pemberian penghargaan di bidang lingkungan hidup;

f. meningkatkan kemandirian masyarakat dan kemitraan dengan pihak-pihak terkait dalam upaya pengendalian yang bersifat preventif; dan

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Bina Kemitraan Lingkungan terkait dengan tugas dan fungsinya.

BAB VII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

(20)

Daerah da Lembaga Teknis Daerah Kabupaten (Berita Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2009 Nomor 5) sebagimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 31 Tahun 2014 (Berita Daerah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2014 Nomor 31), sepanjang mengenai pengaturan tentang uraian tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 19

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Bojonegoro.

Ditetapkan di Bojonegoro

Pada tanggal 15 Nopember 2016

BUPATI BOJONEGORO,

Ttd.

H. S U Y O T O

Diundangkan di Bojonegoro Pada tanggal 3 Januari 2017

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,

Ttd.

SOEHADI MOELJONO

BERITA DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 2017 NOMOR 23.

Salinan sesuai dengan aslinya

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,

Drs. SOEHADI MOELJONO, MM.

(21)

STRUKTUR ORGANISASI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO,

Drs. SOEHADI MOELJONO, MM

Pembina Utama Madya NIP. 19600131 198603 1 008

(22)

Referensi

Dokumen terkait

PayPal seperti rekening bank, pertama Anda membuat account, lalu mengisi account tersebut dengan dana dari kartu kredit yang dapat diterima PayPal dan Anda sudah dapat

Turbin pelton atau biasa disebut turbin impuls adalah suatu alat yang bekerja untuk merubah energi kinetik air yang diakibatkan karena adanya energi potensial yang dimiliki oleh

Dari uraian ini maka dapat kita simpulkan bahwa bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur-umur tertentu

Pada Rusun Industri Dalam penyalahgunaan ruang publik terjadi dengan persentase yang beragam tergantung jenis ruang publiknya, diantaranya 54.54% luasan yang disalahgunakan pada

Pandangan ‘Abduh dan Rasyi>d Rid}a> tentang konsep na>sikh-mansu>kh yang tertuang dalam tafsir mereka yaitu tafsir al-Mana>r, bisa dilihat dari tiga hal,

Lanjut usia mungkin tidak patuh pada regimen obat karena kemungkinan terjadi efek yang tidak diinginkan, ketidakmampuan membaca etiket produk, atau informasi

(Untuk Pelelangan Terbataa, peaerta dapat beraaal dari penyedia barang yang namanya tercantum dalam pengumuman Pelelangan Terbataa atau penyedia barang yang memenuhi

Kreativitas guru dalam proses pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII-C MTsN Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan dapat dilihat dengan media yang telah