• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peraturan Menteri Perindustrian No.31 M-IND PER 06 2006

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peraturan Menteri Perindustrian No.31 M-IND PER 06 2006"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR : 31/M-IND/PER/6/2006

T E N T A N G

PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi penggunaan produksi dalam negeri pada pengadaan barang/jasa Pemerintah di instansi Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota, perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan Pemerintah mengenai penggunaan produksi dalam negeri oleh masing-masing instansi tersebut;

b. bahwa untuk itu perlu Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri pada masing-masing Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang diberi tugas untuk melakukan pengawasan dan evaluasi maupun tugas terkait lainnya;

c. bahwa untuk keseragaman dalam pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri dimaksud, perlu pedoman pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri;

d. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian;

Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004;

(2)

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 20/P Tahun 2005;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2005;

7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 01/M-IND/PER/3/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Perindustrian;

8. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 11/M-IND/PER/3/2006 tentang Pedoman Teknis Penggunaan Produksi Dalam Negeri;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUKSI DALAM NEGERI

BAB I

TIM TKDN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN

Pasal 1

(1) Setiap pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Tim P3DN

pada Kementerian Negara, Lembaga Pemerintah Non Departemen, harus ditempatkan di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama.

(2) Pembentukan Tim P3DN sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dapat dibentuk di unit kerja di luar Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/ Sekretaris Utama sepanjang tetap berada di bawah koordinasi Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/ Sekretaris Utama.

(3)

(1) Tim P3DN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 bertugas:

a. melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pedoman penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan masing-masing instansi;

b. melakukan monitoring dan apabila diperlukan melakukan penyaksian pada proses produksi dan atau pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri;

c. memberikan tafsiran final terhadap permasalahan mengenai kebenaran besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) antara Penyedia Barang/Jasa dan Tim Pengadaan Barang/Jasa (Tim Lelang); dan d. melaksanakan tugas lain yang terkait dengan

penggunaan produksi dalam negeri yang diberikan oleh Menteri/Pimpinan instansi masing-masing.

(2) Tim P3DN melaporkan hasil pelaksanaan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Menteri/Pimpinan instansi masing-masing dengan tembusan kepada Menteri Perindustrian.

Pasal 3

(1) Susunan keanggotaan Tim P3DN Kementerian

Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen mengacu pada susunan keanggotaan sebagaimana tercantum pada Lampiran I Peraturan Menteri ini.

(2) Penunjukan wakil dari KADIN, Asosiasi terkait tertentu dan atau Surveyor sebagaimana dimaksud pada Lampiran I Peraturan Menteri ini dilaksanakan oleh Ketua Tim P3DN

Kementerian Negara/Lembaga Non Departemen yang bersangkutan berdasarkan pertimbangan pada setiap permasalahan yang dihadapi.

Pasal 4

Menteri/Pimpinan instansi masing-masing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) melaporkan realisasi penggunaan produksi dalam negeri di instansi masing-masing kepada Presiden secara berkala setiap 6 (enam) bulan.

BAB II

TIM TKDN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

(4)

Setiap pembentukan Tim Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri yang selanjutnya disebut Tim P3DN pada

Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, harus ditempatkan di bawah koordinasi Sekretaris Daerah.

Pasal 6

(1) Tim P3DN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 bertugas:

e. melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pedoman penggunaan produksi dalam negeri di lingkungan masing-masing instansi;

f. melakukan monitoring dan apabila diperlukan melakukan penyaksian pada proses produksi dan atau pelaksanaan penggunaan produksi dalam negeri;

g. memberikan tafsiran final terhadap permasalahan mengenai kebenaran besaran Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) antara Penyedia Barang/Jasa dan Tim Pengadaan Barang/Jasa (Tim Lelang); dan h. melaksanakan tugas lain yang terkait dengan

penggunaan produksi dalam negeri yang diberikan oleh Gubernur/Bupati/Walikota masing-masing.

(2) Tim P3DN melaporkan hasil pelaksanaan tugas

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara berkala setiap 6 (enam) bulan kepada Gubernur/Bupati/Walikota masing-masing dengan tembusan kepada Menteri Perindustrian.

Pasal 7

Gubernur/Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) melaporkan realisasi penggunaan produksi dalam negeri di instansi masing-masing kepada Menteri Dalam Negeri secara berkala setiap 6 (enam) bulan untuk selanjutnya disampaikan kepada Presiden.

Pasal 8

(1) Susunan keanggotaan Tim P3DN Pemerintah Daerah

Provinsi/Kabupaten/Kota mengacu pada susunan keanggotaan sebagaimana tercantum pada Lampiran II Peraturan Menteri ini.

(2) Penunjukan wakil dari KADINDA dan Asosiasi terkait tertentu sebagaimana dimaksud pada Lampiran II Peraturan Menteri ini dilaksanakan oleh Ketua Tim P3DN Pemerintah Daerah

(5)

BAB III

MASA BERLAKU TIM P3DN DAN PEMBIAYAAN

Pasal 9

Tim P3DN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 5

mempunyai masa kerja selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang.

Pasal 10

Segala biaya yang diperlukan oleh Tim P3DN bagi pelaksanaan

penggunaan produksi dalam negeri pada Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Non Departemen dibebankan kepada APBN instansi masing-masing.

Pasal 11

Segala biaya yang diperlukan oleh Tim P3DN bagi pelaksanaan

penggunaan produksi dalam negeri pada Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dibebankan kepada APBD instansi masing-masing.

BAB IV PENUTUP

Pasal 12

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 13 Juni 2006

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

(6)

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 31/M-IND/PER/6/2006 TANGGAL : 13 Juni 2006

SUSUNAN ANGGOTA TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN

PRODUK DALAM NEGERI KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA PEMERINTAH NON DEPARTEMEN

I. Ketua : Sekretaris Jenderal/Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama

II. Wakil Ketua : III. Ketua Harian : IV. Tim Kerja

a. Koordinator : b. Sekretaris :

c. Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

V. Tim Fasilitasi Perbedaan Penafsiran TKDN a. Koordinator : b. Sekretaris : c. Anggota : 1. Wakil dari KADIN 2. Wakil dari Asosiasi terkait tertentu 3. Wakil dari Surveyor yang ditunjuk oleh Menteri Perindustrian 4.

5.

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

(7)

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI NOMOR : 31/M-IND/PER/6/2006

TANGGAL : 13 Juni 2006

SUSUNAN ANGGOTA TIM PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI PEMERINTAH DAERAH

PROPINSI/KABUPATEN/KOTA

I. Ketua : Sekretaris Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota II. Wakil Ketua :

III. Ketua Harian : IV. Tim Kerja

a. Koordinator : b. Sekretaris :

c. Anggota : 1.

2.

3.

4.

5.

V. Tim Fasilitasi Perbedaan Penafsiran TKDN a. Koordinator : b. Sekretaris : c. Anggota : 1. Wakil dari Dinas yang membidangi industri 2. Wakil dari KADINDA 3. Wakil dari Asosiasi terkait tertentu 4.

5.

MENTERI PERINDUSTRIAN RI

Referensi

Dokumen terkait

Analisis dan evaluasi implementasi kurikulum nasional yaitu Kurikulum Inti Pendidikan Ners Indonesia 2015 yang diterbitkan oleh AIPNI ke dalam kurikulum institusi

Lampiran ii Data Variabel Penelitian Tahun 2006 (Sebelum

merupakan beberapa mekanisme yang terkait dengan perubahan pada fungsi motorik. pada pasien

Alwi, Syafruddin, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi pertama, Cetakan pertama, BPFE, Yogyakarta.. Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu,

Identifikasi Etnis Jawa di Jawa Tengah Menjadi hal yang sangat urgen dalam setiap pergaulan sosial atau interaksi sosial antar etnis dan kelompok sosial adalah

[r]

Nama paket pekerjaan : Jasa Konsultansi Pengawasan Konstruksi Lanjutan Tahap V Pembangunan Gedung Laboratorium Pengembangan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang..

Menentukan prinsip elektromagnetik 2 Menerapkan dasar-dasar elektronika Mengidentifikasi komponen