Teori Koneksionisme (Kn)
Oleh
Sekilas tentang Penemu
• Thorndike lahir di Williamsburg, Massachusett.
• Mendengar kata psikologi pertama kali di Universitas Wesleyan
• Mengambil kursus William James seorang tokoh penting dalam dunia psikologi di Universitas Harvard; mereka
menjadi teman baik. Saat ibu kosnya melarang memelihara anak bebek di bawah rumah (basement), James berusaha memberikan ruang laboratorium di kampus Harvard. Dan ketika usaha ini gagal, James mengijinkan Thorndike
meneruskan studinya di basemen rumah kosnya.
Eksperimen Thorndike
• Konsep mendasar ini disimpulkan dari
eksperimentasi awal di mana Thorndike
meletakkan seekor binatang dalam sebuah
problem box, yaitu kotak dengan peralatan yang
dirancang sedemikian rupa hingga
memungkinkan percobaannya dilaksanakan.
Hasil Eksperimen
• Thorndike menyimpulkan bahwa belajar adalah proses peningkatan (incremental)
bukan insight (aha!). Belajar tidak melalui ide-ide atau gagasan-gagasan. Belajar bersifat
langsung dan tidak diperantarai oleh
Konsep-konsep Kunci Kn
• Teori koneksionisme dari Thorndike ini sering disebut dengan bond theory, hal ini karena Thorndike menyebut asosiasi antara impresi indera dengan tindakan sebagai bond atau
connection.
• Dia percaya bahwa S-R (Stimulus-Respon)
dihubungkan oleh neural bond (hubungan syaraf). Oleh karena itu teorinya disebut koneksionisme
yang mengacu pada koneksi neural antara stimulus dan respon.
Hukum belajar dari Thorndike
• The law of readiness dicantumkan dalam buku
The Original Nature of Man (1913) memiliki tiga catatan :
a. Ketika satu unit perilaku siap dilakukan, perilaku tersebut memuaskan.
b. Jika satu unit perilaku siap untuk dilakukan tapi tidak dilakukan maka akan terganggu.
c. Jika satu unit perilaku tidak siap dilakukan dan
• The law of exercise memiliki dua bagian : a. Koneksi antara S-R diperkuat ketika
digunakan. Dengan kata lain hanya melakukan koneksi antara situasi yang menstimulasi dan respon, akan memperkuat hubungan
keduanya. Hal ini merupakan bagian dari law of exercise yang disebut law of use. Kita
belajar karena melakukan.
3. The law of effect menyatakan bahwa
memperkuat atau memperlemah koneksi
antara stimulus dan respon adalah hasil dari konsekuensi respon. Misalnya jika respon
diikuti dengan kondisi yang menyenangkan maka koneksi akan meningkat. Jika respon diikuti dengan kondisi yang tidak
I was wrong:
• Konsep Thorndike setelah 1930 dimulai pada bulan September 1929, Thorndike berpidato dalam International Congress of Psychology di New Haven, Connecticut dan menyatakan ‘I
was wrong’. Thorndike mengumumkan revisi
• Revisi the law of exercise. Thorndike pada dasarnya menolak seluruh isi hukum law of exercise karena
pengulangan saja tidak akan memperkuat koneksi. Tidak melakukan hal sederhana tidak akan memperlemah
koneksi secara menyeluruh. Walaupun dia masih percaya kalau latihan membawa sedikit peningkatan dan kurang latihan membuat sedikit lupa, tetapi untuk tujuan praktis dia membuang seluruh isi law of exercise setelah tahun 1930.
• Revisi the law of effect. Hanya separuh dari isi the law of effect yang masih dianggap benar oleh Thorndike karena menghukum respon yang keliru tidak memperkuat
koneksi. Hukuman tidak memperkuat koneksi. Konklusi Thorndike tentang efektivitas hukuman berlawanan