• Tidak ada hasil yang ditemukan

bahan ajar sengketa tanah perkebunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "bahan ajar sengketa tanah perkebunan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SENGKETA TANAH PERKEBUNAN

Masa:

• Hindia Belanda

• Jepang

• Indonesia merdeka

(2)

Masa Hindia Belanda

• Terkadang perkebunan berada dalam kawasan tanah yang dikuasai rakyat dgn hak adat.

Domein Verklaring telah melegitimasi pemerintah Hindia Belanda utk memiliki tanah yg berada dalam kawasan hak ulayat.

• Pribumi kerap dituduh telah melanggar hak

(3)

Masa Pendudukan Jepang

• Perkebunan menjadi sasaran Jepang untuk memperkuat pembekalan perang dan membolehkan rakyat mengerjakannya

• Izin dari pemerintah Jepang tsb dianggap legal oleh rakyat

(4)

Masa Setelah Proklamasi RI

• Persoalan Erfpacht menjadi persoalan hukum, politik dan persoalan perebutan lahan pertanian antara pemerintah denan rakyat.

• Pada akhir pemerintah Soeharto masih banyak persoalan tanah yang belum terselesaikan.

• Pada masa reformasi banyak tanah perkebunan diduduki rakyat dgn alasan: tanah nenek moyang, batas perkebunan tidak benar, dulu pengambilannya secara paksa, perkebunan tidak memberi kontribusi.

(5)

Sebab

sebab Sengketa

1. Kebijakan masa lalu

2. Kesenjangan sosial

3. Lemahnya penegakan hukum

4. Tanah terlantar

(6)

Kebijakan masa lalu

• Kebijakan yang melanggar hukum adat, misalnya hak ulayat, sehingga timbul sengketa batas wilayah antara wilayah hukum adat dengan wilayah konsensi perkebunan.

• Kelonggaran izin yang diberikan pemerintah pendudukan jepang yang membolehkan rakyat menggarap tanah perkebunan.

• Masa kemerdekaan rakyat bekerja dgn gerilya

untuk pembekalan dengan menggarap

(7)

Kesenjangan sosial

• Perusahan perkebuanan lama semata-mata mencari keuntungan kurang memperhatikan masyarakat sekitarnya.

• Kebun menjadi tempat eksklusif kemewahan dgn sekitarnya ( kesenjangan sosial terjadi).

• Areal kebun yang sengaja tidak ditanami utk menjaga kelestarian lingkungan dan sumber air dikelola rakyat dgn alasan tanah diterlantarkan.

(8)

Lemahnya penegakan hukum

• Selama masa penjajahan dan masa Orde Baru pendudukan tanah oleh rakyat secara besar-besaran sangat sedikit. Karena pengamanan oleh tentara dan polisi cukup menjamin keamanan kebun.

(9)

Karena tanah terlantar

• Adanya tanah perkebunan HGU yang terlantar seakan tanah tidak bertuan.

(10)

Reclai i g

sebagi tanah adat

• Pembukaan areal baru HGU sering menimbulkan masalah reclaiming yaitu tuntutan kembalinya hak adat kepada pemegang HGU.

(11)

Upaya penyelesaian

1. Musyawarah

2. Jika tidak dapat dgn cara musyawarah melalui pengadilan

(12)

Penyelesaian secara preventif

1. HGU harus dikelola dengan baik dan dijaga kelestariannya dan Investor harus bina

lngkungan misalnya: mengakomodasi tenaga kerja setempat, memberi kesejahteraan

rakyat.

2. HGU yg bermasalah hendaknya diselesaikan lewat jalur hukum.

Referensi

Dokumen terkait

Studi mengenai kinerja perusahaan telah banyak dilakukan oleh para peneliti dengan berbagai ukuran rasio keuangan maupun model analisis yang dapat digunakan dalam

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024) 8508081, Fax. Prodi Asal : Pendidikan

Pendekatan pembelajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan penalaran, keterampilan menyelesaikan masalah, dan keterampilan

Pada kegiatan pembelajaran anak usia dini, penggunaan media pembelajaran menjadi sesuatu hal yang penting terhadap pencapaian tujuan dari pembelajaran untuk

Untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu pendidikan di SMP Negeri 4 Ungaran yang sudah baik, perlu adanya pengadaan alat-alat praktikum (khususnya seni tari) yang lebih

Alasan utama dipilihnya bunglon sebagai sumber ide untuk berkarya, karena bunglon merupakan hewan reptil yang memiliki wajah ekspresif seperti manusia dan dapat merubah

Sempat lolos ajang PIMNAS di Kendari pada tahun lalu, Dedy merasa banyak pelajaran yang bisa diterapkan untuk bisa lolos bersama saudara kembar dan rekan-rekannya di ajang PIMNAS

Dari hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa Perlakuan terbaik secara kimiawi terdapat pada perlakuan A3 yaitu pati singkong 5% dengan kandungan vitamin C 3,20 mg/100 g,