• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPS Pelestarian Bangunan dan Kawasan S2 ALB Final

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RPS Pelestarian Bangunan dan Kawasan S2 ALB Final"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA – FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN ARSITEKTUR

PROGRAM MAGISTER ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

Jl. MT. Haryono No. 167 Malang 65145 – Telp. (0341) 587710, 587711 – Fax. 551430

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

 SEMESTER: GANJIL GENAP  TAHUN AKADEMIK: 2 0 1 5 - 2 0 1 6

Mata Kuliah PELESTARIAN BANGUNAN DAN KAWASAN Ruang B3.5

Kode MK / Jumlah SKS TKA 6202/ 2 SKS Hari dan Jam

Senin jam 07:30 - 09:10

Sifat Wajib Prasyarat

Tim Dosen Pengampu Ketua Tim

Dosen Prof. Ir. Antariksa, M.Eng., Ph.D Anggota Tim

Dr. Eng Herry Santosa, ST., MT

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN DICAPAI OLEH PESERTA Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat:

1. Memahami tentang berbagai prinsip dan ragam penelitian yang bermanfaat bagi praksis desain arsitektur 2. Mampu menerapkan metodologi penelitian (kualitatif dan kuantitatif) bagi penelitian arsitektur

3. Mampu menyajikan data dan hasil-hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian, artikel ilmiah dan presentasi ilmiah

B. POKOK BAHASAN

(2)

C. PUSTAKA YANG DIGUNAKAN

Appleyard, D. 1979. The Conservation of Europe Cities, ed., The MIT Press, Cambridge, Massachusetts, London, England. Brolin, Brent, C. 1989. Fitting New With Old Buildings. Massachussets, Londond England: The MIT Press.

Cohen, Nahoum. 2001. Urban Planning Conservation & Preservation, New York: McGraw Hill Companies, Inc.

Erder C. 198?, Our Architectural Heritage: From Consciousness to Conservation, translated by Professor Ayler Bakkalciouglu, United Kingdom: Unesco.

Feilden, Bernard, M. 1994. Conservation of Historic Buildings. Bitterworth-Heinemann Ltd.

Fitch, James Marston. 1982. Historic Preservation-Curatorial Management of the Built World, New York: McGraw-Hill Book Company. Graham, Harry Launce. 1985, Maintaining the Spirit of Place, Arizona: PDA Publishers.

Jukilehto J. 1995. Cultural Heritage Diversity and Authenticity, Journal of the Society of Architectural Historians of Japan, No. 24, March, Kenchikushi Gakkai, pp. IV-XII.

Larsen, K.E. 1994. Architectural Preservation in Japan, ICOMOS International Wood Committee, Tronheim: Tapir Publishers. Norberg-Schulz, Christian. 1988. Architecture: Meaning and Place, New York: Rizzoli.

Ohara, Kazuoki. 1998. The Image of ‘Ecomuseum’ in Japan. Pacific Friend, April, Vol. 25 No. 12. Tokyo: Jiji gaho Sha, Inc.

Peter Marquis-Kyle & Meredith Walker. 1996. The Illustrated Bura Charter, Making good decisions about the care of important places, Australia ICOMOS.

Raj Ishar, Y. 1986. The Challenge to Our Cultural Heritage, Unesco and Smithsonian Institution Press, London:Washington, D.C.,

(3)

D. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PERTEMUA

N KE POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN

JENIS KEGIATAN

Pemahaman dan pengertian Mengenai Pelestarian

Piagam Burra, Pusaka Pelestarian Indonesia, UU Cagar Budaya No 11 Tahun 2010

Makna konservasi

Sasaran konservasi

Kriteria konservasi

Kriteria fisik visual

Kuliah dan

diskusi V V

2: ANT

Pelestarian Dalam Lingkup

Bangunan dan Lingkungan

Kategori objek pelestarian

Manfaat kegiatan konservasi dan preservasi

Perlindungan hokum

Pengendalian desain

Kuliah dan

diskusi V V

3: ANT

How is

conservation area identified?

Introduction why heritage

Warisan budaya kota

Lingkup konservasi

Pihak-pihak yang terlibat

Keuntungan presrvasi dan konservasi

Konsep pelestarian, dalam perencanaan, penentuan konservasi dan kriteria penentuan

Kuliah dan

(4)

4: ANT Kelayakan Visual

Interpretasi masyarakat

Langkah-langksh Bentley (1985)

Pengembangan konservasi

Kualitas lingkungan binaan

Citra suatu tempat

Kuliah dan

diskusi V V V

5: HS Konsepsi Pelestarian

Penghancuran Bangunan/ Kawasan Bersejarah

Topos sebagai Benda Komoditas

Gejala monotonisasi, keseragaman dan globalisasi

Pergeseran paradigma rancang bangun

Kaidah pokok perencanaan dan

Kuliah dan

diskusi V V V

6: HS Raison d’dalam Konservasi/être Pelatihan

Lingkungan binaan sebagai warisan budaya

Pembangunan berkelanjutan dan kesinambungan sejarah

Konservasi lingkungan

Kuliah dan

diskusi V V V

7: HS

Penyusunan Rencana

Konservasi dan Teknik

Dokumentasi

Metode penilaian dan teknik dokumentasi

Teknik pengukuran/ dokumentasi bangunan dan lingkungan

Lingkungan yang tanggap

Kontinuitas visual pada kawasan bersejarah

Rehabilitasi kawasan bersejarah kota

(5)

9:ANT Tahap Perencanaan Konservasi

Inventarisasi,

penyusunan, pengkajian dan penentuan prioritas

Teori-teori arsitektur dalam pelestarian

Evaluasi desain yang cocok dengan lingkungan

Konteks dan kontras, beberapa variasi

Historic preservation guideline

Penggolongan kawasan cagar budaya

Jenjang pelestarian

Kuliah dan

diskusi V V V

10: ANT Prinsip Piagam Burra

Penggunaan bangunan dan lingkungan

Nasehat pelestarian

Ecomusem

Kuliah dan

diskusi V V V

11: ANT Revitalisasi

Pengertian revitalisasi

Tahapan revitalisasi

Adaptasi revitalisasi

Pendekatan revitalisasi

Klasifikasi revitalisasi

Keterlibatan masyarakat dalam revitalisasi

Keuntungan pelestarian dan revitalisasi

Kuliah dan

diskusi V V V

12: ANT Cagar Budaya sebagai Objek Wisata

Pelestarian sebagai penyeimbang

perkembangan kota dan pembangunan

Konservasi kota lama Semarang

Perencanaan arsitektur terhadap bangunan kuno

Yogya kota pusaka berkelanjutan

Kuliah dan

(6)

14: HS Review Journal 2

Participatory

development of a new interactive tool for capturing social and ecological dynamism in conservation

Presentasi dan

diskusi V V V V

15: HS Review Journal 3

Studi penyusunan kriteria perencanaan pelestarian kawasan bersejarah Sunda Kelapa

menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Presentasi dan

diskusi V V V V

16: HS Review Journal 4

Manajemen asset sebagai upaya pelestarian

bangunan bersejarah di kota Bandung

Presentasi dan diskusi

Pengumpula n Tugas Kecil 2

V V V V

17 PEKAN SUNYI

18 UAS/Presentasi Tugas

Keterangan Tabel: - Kolom:

1. Cukup jelas 2. Cukup jelas 3. Cukup jelas

4. Jenis kegiatan pembelajaran bisa berupa: kuliah, diskusi, presentasi tugas, dll. 5. Bentuk tugas: mandiri dan/atau kelompok

6. Bobot nilai disesuaikan dengan waktu yang digunakan untuk membahas atau mengerjakan tugas, atau tingkat pentingnya bahasan, atau kompetensi yang utama/pendukung/lainnya. Kriteria penilaian disesuaikan dengan taksonomi.

7. Diisi tingkat kedalaman proses pemahaman: (1 s/d 6)

1. Remember (mengingat); 2. Understand (mengerti); 3. Apply (menggunakan)

4. Analyze (menganalisa); 5. Evaluate (mengevaluasi); 6. Create (menciptakan)

Perubahan terhadap batasan-batasan tugas masih memungkinkan, namun setelah melalui kesepakatan antara tim dosen pengampu dan mahasiswa.

Malang, Februari 2016

Ketua Tim Dosen Pengampu Mahasiswa Peserta,

(7)

Prof. Ir. Antariksa, MEng., Ph.D. Redi Sigit Febrianto

Referensi

Dokumen terkait

Dengan adanya penelitian ini diharapkan siswi kelas VIII MTs Negeri Babadan Baru Yogyakarta dapat menggunakan terapi musik Mozart dan guided imagery sebagai teknik distraksi

Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar, maka Islampun

Zirconia merupakan bahan keramik yang mempunyai sifat mekanis baik dan banyak digunakan sebagai media untuk meningkatkan ketangguhan retak bahan keramik lain diantaranya

Perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang penulis bahas adalah skripsi di atas hanya menjelaskan tentang kecocokan teori al-Qur‘an dengan teori biologi, tapi

Agenda Clustering Requirement untuk clustering Tipe data dalam cluster analysis Interval-scale variable Binary variable Nominal variable Ordinal variable Ratio-scaled

Berdasarkan uraian penjelasan yang meliputi tugas dan kewenangan Dinas Perhubungan Kabupaten Hulu Sungai Utara, Fungsi-fungsi yang dimiliki, struktur organisasi, dan

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kamariyah (2014) bahwa terdapat hubungan antara kondisi psikologis ibu dengan kelancaran produksi ASI, keadaan psikologis

Sekolah Dasar Swasta Harapan 3 yang berlokasi di Jalan Karya Wisata Ujung no 31, adalah sekolah umum dalam naungan dinas pendidikan namun tetap mengutamakan