METODOLOGI
PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian sebagai Aplikasi
Metode Ilmiah
•
Penelitian adalah suatu proses dari langkah-langkah yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi
untuk meningkatkan pemahaman tentang suatu topik atau
masalah (Creswell, 2012: 3)
•
Penelitian ilmiah didefinisikan sebagai aplikasi dari metode
dan teknik yang sistematik yang membantu peneliti dan
praktisi untuk memahami dan meningkatkan suatu proses
(pembelajaran/pengajaran).
•
Langkah-langkah dalam penggunaan metode ilmiah meliputi:
•Perumusan Masalah
•
Pengumpulan Data/Informasi
•Analisis Data
•
Interpretasi dan Laporan Temuan
•
Perumusan Masalah Baru untuk Melakukan Penyelidikan Berikutnya.
Penalaran Induktif dan Deduktif
•
Penelitian menggunakan dua jenis penalaran:
inductive
reasoning
and
deductive reasoning
.
•
Penalaran induktif merujuk pada pendekatan pengetahuan
“bottom-up”, peneliti menggunakan pengamatan tertentu
untuk membangun suatu abstraksi atau menggambarkan
sebuah fenomena yang diteliti.
•
Penalaran induktif mengarah pada metode-metode induktif
pengumpulan data, peneliti:
•
Secara sistematis mengamati fenomena yang diteliti
•Mencari pola-pola atau tema-tema dalam pengamatan
•
Mengembangkan suatu generalisasi dari analisis tema-tema tersebut
•Dengan demikian peneliti memproses dari pengamatan
spesifik ke pernyataan umum - suatu jenis pendekatan
penemuan pengetahuan.
•
Sebaliknya, penalaran deduktif menggunakan
pendekatan pengetahuan‘top-down’.
•
Peneliti menggunakan satu aspek penalaran deduktif
dengan pertama membuat suatu pernyataan umum
dan kemudian mencari bukti spesifik yang dapat
mendukung atau menolak pernyataan tersebut.
•
Jenis penelitian ini menggunakan the
hypothetic
deductive method
, yang memulai dengan
penyusunan sebuah
hipotesis:
suatu penjelasan
tentatif yang dapat diuji dengan pengumpulan data.
•
Hipotesis ini harus didasarkan pada sebuah
teori
atau
hasil-
Sebuah teori
adalah sebuah penjelasan yang
dikembangkan dengan baik tentang
bagaimana beberapa aspek dari dunia bekerja
menggunakan suatu kerangka konsep, prinsip,
dan hipotesis-hipotesis lainnya.
Ringkasnya, peneliti mulai dengan:
Sebuah teori dan pengetahuan yang didasarkan
dan digunakan untuk menyususn hipotesis
Mengumpulkan data, dan
Membuat suatu keputusan berdasarkan pada data
untuk menerima atau menolak hipotesis atau
prediksi.
Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif
•
Penalaran induktif
sangat dekat diasosiasikan dengan
pendekatan
kualitatif,
yang mengumpulkan dan
merangkum data menggunakan metode naratif atau
verbal: observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
•
Peneliti kualitatif sering dikatakan mengambil pendekatan
induktif untuk mengumpulkan data karena mereka
merumuskan hipotesis hanya setelah mereka mulai
melakukan observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
•
Hipotesis ini diuji dan dimodifikasi dengan pengumpulan
data lanjutan ketimbang diterima atau ditolak secara
serentak.
•
Peneliti kualitatif percaya bahwa pemahaman penuh
•
Metode
hypothetic-deductive
sangat dekat
diasosiasikan dengan pendekatan
kuantitatif,
yang
merangkum data menggunakan angka-angka.
•
Hipotesis dan metode pengumpulan data dalam
penelitian kuantitatif diciptakan sebelum penelitian
dimulai.
•
Hipotesis atau teori kemudian diuji, dan ketika
didukung, biasanya hipotesis atau teori ini dipandang
dapat digeneralisasikan: dapat diaplikasikan pada
siatuasi dan populasi yang sama yang lebih luas.
•
Peneliti kuantitatif juga dapat menggunakan
Paradigma Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif
Asumsi Pertanyaan Kuantitatif Kualitatif Asumsi
ontologism
Apakah hakikat realitas itu?
Realitas adalah objektif dan tunggal, terpisah dari peneliti.
Realitas adalah subjektif dan jamak, sebagaimana dilihat oleh partisipan dalam studi.
Asumsi
epistemologi s
Bagaimana
hubungan antara peneliti dengan yang diteliti?
Peneliti bebas dari yang diteliti.
Peneliti berinteraksi dengan yang diteliti.
Asumsi aksiologis
Apakah peran nilai-nilai?
Bebas nilai dan tidak bias. Tidak bebas nilai dan bias. Asumsi
retorik Bagaimana bahasa penelitian?
Formal, berdasarkan serangkaian definisi, impersonal, menggunakan kata-kata kuantitatif yang berterima.
Informal, keputusan berkembang, personal, kata-kata kualitatif yang berterima. Asumsi metodologi Bagaimana proses penelitian?
Proses deduktif, sebab-akibat, disain statis, kategori disiapkan sebelum studi, bebas konteks, generalisasi mengarahkan prediksi, penjelasan, dan pemahaman; akurat dan
Rancangan Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Metode Gabungan
Rancangan Penelitian Kuantitatif Rancangan Penelitian Kualitatif Rancangan Penelitian Gabungan
Penelitian Intervensi: o Penelitian
Eksperimetal:
Menjelaskan apakah suatu intervensi mempengaruhi hasil untuk satu kelompok sebagai oposisi terhadap kelompok lain Penelitian Nonintervensi: o Penelitian Korelasional: Mengasosiasikan atau mengkorelasikan variable-variabel
dalam suatu pola yang dapat diprediksi untuk satu kelompok individu o Penelitian Survei:
Mendeskripsikan
kecenderungan untuk suatu populasi orang
Penelitian Grounded Theory: Mengeksplorasi pengalaman umum dari individual untuk
mengembangkan suatu teori
Penelitian Etnografi:
Mengeksplorasi budaya yang berbagi dari suatu kelompok orang
Penelitian Naratif:
Mengeksplorasi cerita-cerita untuk
mendeskripsikan kehidupan seseorang
Penelitian Metode Gabungan:
Mengkombinasikan data kuantitatif dan data kualitatif untuk
memperoleh pemahaman dan penjelasan yang paling baik dari suatu masalah penelitian
Penelitian Tindakan:
Menggunakan data
Kerangka Filosofis
Penelitian
Scientific Realism
Social Constructivism
Realisme Ilmiah:
Knowledge-oriented
approaches
Penelitian bertujuan mendeskripsikan sebuah
realitas objektif yang paling atau yang disetujui
semua orang adalah nyata.
Latar dan masalah dapat diteliti dengan analisis
bagian-bagian komponen secara empiris
Penelitian harus bebas nilai
Peneliti harus terpisah dari partisipan dan harus
objektif
Teori dan hipotesis dirumuskan dan kemudian
dikomfirmasikan atau ditolak melalui
pengumpulan data
Konstruktivisme Sosial:
Knowledge-Oriented Approaches
Realitas bersifat historis dan dikonstruksi secara
kultural dengan begitu terdapat berbagai
kemungkinan realitas.
Latar dan masalah harus dipahami sebagai
keseluruhan yang kompleks.
Peneliti harus secara terus menerus berusaha keras
menyadari dan mengontrol nilai-nilai mereka.
Peneliti harus menjadi aktif terlibat dengan partisipan
untuk memahami pandangan-pandangan mereka.
Teori dan hipotesis dihasilkan selama pengumpulan
Advocacy-Liberatory:
Action-Oriented
Approaches
•
Realitas dikonstruksi oleh ketidaksamaan sosial, politik,
dan kultural.
•
Meskipun metode-metode kualitatif lebih disukai, latar
dan masalah penelitian dapat diteliti menggunakan
metode apapun yang benar-benar mewakili pengalaman
partisipan.
•
Penelitian harus didasarkan pada nilai-nilai dan harus
memberdayakan kelompok-kelompok marginal untuk
meningkatkan taraf hidup mereka.
•
Peneliti harus berkolaborasi sebagai patner yang setara.
•Teori dan hipotesis harus dapat menyediakan
perencanaan tindakan untuk memperoleh kehidupan
yang lebih baik.
Pragmatisme:Action-Oriented
Approaches
Realitas langsung pemecahan masalah harus
menjadi fokus penelitian.
Latar dan masalah penelitian dapat diteliti melalui
metode apapun yang secara akurat
mendeskripsikan dan memecahkan suatu masalah.
Peneliti harus berusaha menemukan cara-cara
untuk membuat (pendidikan) lebih baik.
Peneliti harus berkolaborasi dengan partisipan
untuk memahami secara penuh apa yang bekerja.
Teori dan hipotesis adalah alat yang bermanfaat
Research Designs Associated with
Quantitative and Qualitative
Qualitative Research
Qualitative research is an inquiry process
of understanding based on distinct
methodological traditions of inquiry that
explore a social or human problem.
The researcher builds a complex, holistic
picture, analyses words, reports detailed
views of informants, and conducts the
Karakteristik Penelitian
Kualitatif
Setting Alamiah.
Peneliti sebagai Instrumen Kunci.
Sumber Data Jamak.
Analisis Data Induktif.
Makna Partisipan.
Disain Penelitian Berkembang.
Lensa Teoretis.
Penelitian Interpretif.
Perhitungan Holistik. (Creswell, 2007:
Qualiative Research
Characteristics
Exploring a problem and developing understanding of a
central phenomenon
Having the literature review play a minor role but justify
the problem
Stating the purpose and research questions in a general
and broad way so as to the participants’ experiences
Collecting data based on words from a small number of
individuals so that the participants’ view are obtained
Analyzing the data for description and themes using text
analysis and interpreting the larger meaning of the
findings
Writing the report using flexible, emerging structures and
Asumsi Filosofis dan Kerangka Teoretis
Penelitian Kualitatif
Asumsi Pertanyaan Karakteristik Implikasi Praktis Ontologis Apakah hakikat
realita?
Realita adalah
subjektif dan jamak, sebagaimana dilihat oleh partisipan dalam studi
Peneliti menggunakan kutipan dan tema-tema dalam kata-kata
partisipan dan menyediakan bukti dari perspektif berbeda
Epistemologi s
Bagaimana
hubungan antara peneliti dan yang diteliti?
Peneliti berusaha menghilangkan jarak antara dirinya dan yang akan diteliti
Peneliti berkolaborasi,
menghabiskan waktu di lapangan dengan partisipan, dan menjadi orang dalam
Aksiologis Apakah peran nilai?
Peneliti mengakui bahwa penelitian adalah value laden dan bias tersebut hadir
Peneliti secara terbuka
mendiskusikan nilai membentuk narasi dan termasuk interpretasi sendiri dalam hubungan
interpretasi partisipan Retorika Apakah bahasa
penelitian?
Peneliti menulis dalam suatu sastra, gaya informal
menggunakan gaya personal dan
menggunakan istilah kualitatif dan definisi terbatas
Peneliti menggunakan gaya
naratif sedang berlangsung, dapat menggunakan orang pertama, dan menggunakan bahasa kualitatif
Metodologis Bagaimana proses penelitian?
Peneliti menggunakan logika induktif,
mengkaji topic di dalam konteksnya, dan menggunakan desain yang
muncul/berkembang
Peneliti bekerja dengan
kekhususan (detail) sebelum generalisasi, mendeskripsikan dalam detail konteks penelitian, secara kontinu merevisi
Prosedur/ Disain Pnelitian
Kualitatif
Semua peneliti memulai dengan sebuah
isu atau masalah
Melakukan tinjauan pustaka yang
berkaitan dengan masalah penelitian
Menentukan fokus dan subfokus
penelitian
Merumuskan masalah atau pertanyaan
penelitian
Comparing Five Research Traditions in Qualitative Research
(Creswell, 1997: 65)
Dimensi Naratif Fenomenologi Grounded Theory
Etnografi Studi Kasus Fokus Eksplorasi kehidupan individu Pemahaman esensi pengalaman tentang fenomena Pengembangan teori yang didasarkan dari data lapangan Pendeskripsian dan interpretasi suatu kelompok social dan budaya
Pengembangan suatu analisis mendalam dari suatu kasus tunggal atau kasus jamak Disiplin Ilmu asal Antropologi Sastra Sejarah Psikologi Sosiologi Filsafat Sosiologi Psikologi Sosiologi Antropologi Budaya Sosiologi Ilmu Politik Sosiologi Evaluasi Studi Urban Ilmu Sosial lainnya Pengumpu lan Data Primer Wawancara dan Dokumen Wawancara panjang lebih 10 orang Wawancara dengan 10-20 orang untuk saturate categories and detail a theory
Primer observasi dan wawancara dengan artefak tambahan selama waktu luas di
Grounded Theory Designs
Instead of studying a single group, you might examine a number
of individuals who have all experienced an action, interaction, or
process.
Grounded theory designs are systematic, qualitative procedures
that researchers use to generate a general explanation
(grounded in the views of participants, called a
grounded theory)
that explains a process, action, or interaction among people.
The procedures for developing this theory include primarily
collecting interview data, developing and relating categories (or
themes) of information, and composing a figure or visual model
that portrays the general explanation.
In this way, the explanation is “grounded” in the data from
participants.
Ethnographic Designs
You may be interested in studying one group of individuals, in
examining them in the setting where they live and work, and
in developing a portrait of how they interact.
An ethnographic study is well suited for this purpose.
Ethnographic designs are qualitative
procedures for
describing, analyzing, and interpreting a cultural group’s
shared patterns of behavior, beliefs, and language that
develop over time.
In ethnography, the researcher provides a detailed picture of
the culture-sharing group, drawing on various sources of
information.
The ethnographer also describes the group within its setting,
explores themes or issues that develop over time as the
Narrative Research
Designs
You may not be interested in describing and
interpreting group behavior or ideas, or in developing
an explanation grounded in the experiences of many
individuals.
Instead, you wish to tell the stories of one or two
individuals.
Narrative research designs are
qualitative procedures
in which researchers describe the lives of individuals,
collect and tell stories about these individuals’ lives,
and write narratives about their experiences.
In education, these stories often relate to school
Mixed Methods Designs
You decide to collect both quantitative data (i.e., quantifi able
data) and qualitative data (i.e., text or images).
The core argument for a mixed methods design is that the
combination of both forms of data provides a better
understanding of a research problem than either quantitative
or qualitative data by itself.
Mixed methods designs are procedures for
collecting,
analyzing, and mixing both quantitative and qualitative data in
a single study or in a multiphase series of studies.
In this process, you need to decide on the emphasis you will
Action Research Designs
Like mixed methods research, action research designs often
utilize both quantitative and qualitative data, but they focus
more on procedures useful in addressing practical problems
in schools and the classrooms.
Action research designs are systematic procedures
used by
teachers (or other individuals in an educational setting) to
gather quantitative and qualitative data to address
improvements in their educational setting, their teaching, and
the learning of their students.
In some action research designs, you seek to address and
solve local, practical problems, such as a classroom-discipline
issue for a teacher.
In other studies, your objective might be to empower,
Pengumpulan Data
Kualitatif
Data kualitataif sering diperoleh dalam bentuk
kata-kata, gambar atau keduanya.
Peralatan yang digunakan cenderung menjadi
kesatuan yang menghasilkan data yang
memungkinkan untuk deskripsi yang kaya dan thick
tentang fenomena yang akan diteliti.
Untuk menjadi ilmiah dan tidak bias sedapat
mungkin, proses pengumpulan harus sitematik dan
direkam dengan akurat.
Peneliti kualitatif menggunakan suatu variasi
perangkat penelitian, tetapi mereka sering
Observasi
Meskipun observasi merupakan bagian yang luas
dari bagaimana kita belajar (Bandura, Grusec,
&Menlove, 1966), observasi sebagai alat
penelitian memerlukan pengujian yang sistematik
dan hati-hati dari fenomena yang diteliti.
Peneliti menggunakan observasi untuk
menghasilkan informasi yang detail dan kaya
yang akurat dan tidak bias..
Observasi sebagai alat penelitian memerlukan
Tingkat Partisipasi Peneliti
dalam Observasi
Partisipan Lengkap (Complete participant).
Ini
berarti bahwa Anda adalah anggota kelompok,
dan tidak seorang pun dalam kelompok tersebut
yang menyadari fakta bahwa Anda juga seorang
pengamat.
Partisipan sebagai pengamat
(
Participant as
observer).
Dalam situasi ini, Anda adalah
seorang anggota aktif kelompok dan secara aktif
berpartisipasi dalam aktivitas kelompok dan
berinteraksi, tetapi setiap anggota mengetahui
bahwa Anda juga berperan sebagai peneliti.
Pengamat sebagai Partisipan
(
Observer as
participant).
Memilih seorang pengamat sebagai
partisipan sedikit menghilangkan partisipasi
Anda dari anggota kelompok. Walaupun Anda
masih memiliki hubungan dengan kelompok
tersebut, Anda tidak akan berpartisipasi dalam
aktivitas kelompok.
Pengamat lengkap
(
Complete observer).
Di sini
Anda mungkin melaksanakan pengamatan Anda
dari balik kaca atau dalam suatu setting umum.
Anda bukan anggota dari kelompok dan tidak
Fitur Kunci Observasi
Penjelasan tentang latar fisik. Ini akan mencakup deskripsi
fisik keseluruhan ruang. Misalnya, di kelas, deskripsi ini
akan mencakup jumlah meja, stasiun kerja guru, jumlah
siswa, apakah atau tidak ada komputer dan, jika
demikian, berapa banyak, dan fitur unik lainnya peneliti
merasa harus mencatat.
Penjelasan dari para partisipan dalam pengaturan.
Penjelasan Hati-hati partisipan akan mencakup tidak
hanya yang berada di setting tetapi juga mengapa
mereka mungkin ada di sana dan deskripsi peran mereka.
Selain itu, setiap informasi demografis yang relevan harus
Peneliti harus mengamati aktivitas partisipan terlibat
masuk. Dengan kata lain, apa yang terjadi di dalam
pengaturan? Apakah ada aturan yang sedang diikuti?
Catatan khusus harus terbuat dari kegiatan tertentu
yang akan membantu untuk menjawab pertanyaan
bayangan, partisipan percakapan dan komunikasi
nonverbal.
Karena data kualitatif sering termasuk kutipan langsung,
percakapan harus diamati sedemikian rupa untuk dicatat
tidak hanya apa yang dikatakan tetapi juga bagaimana
yang dikatakan.
Perilaku Peneliti. Karena peneliti adalah bagian dari
Protokol Observasi
Protokol observasional dan Lembar Catatan Pertanyaan
Bayangan:
Apa jenis topik yang dibahas dalam puisi siswa?
Jenis kegiatan apa yang digunakan instruktur klub untuk
mendorong siswa untuk menulis?
Bagaimana instruktur memberikan umpan balik mengenai puisi
siswa?
Bagaimana siswa di klub berinteraksi dengan satu sama lain dan
dengan instruktur?
Tanggal pengamatan:
Waktu pengamatan:
Latar:
Partisipan:
Persons
Comments
Actions
Wawancara
Sebagian besar penelitian kualitatif
meliputi wawancara.
Wawancara mungkin alat pengumpulan
data utama penelitian (terutama ketika
perilaku yang diminati tidak dapat
dengan mudah diamati) atau dapat
digunakan untuk menguatkan atau
memverifikasi pengamatan.
Wawancara pada dasarnya adalah
Wawancara Individual vs
Wawancara Kelompok Fokus
Wawancara Grup Versus individu. Banyak wawancara kualitatif
dilakukan satu-satu ketika pewawancara mencoba untuk
menentukan perasaan partisipan, interpretasi, atau reaksi
terhadap suatu kejadian (sering disebut sebagai "wawancara
kritis-insiden") atau satu set situasi atau pengalaman hidup (juga
dikenal sebagai "sejarah kehidupan").
Dalam wawancara satu-satu, peneliti mengajak partisipan
mengungkapkan pikiran mereka dalam kata-kata mereka sendiri.
Dalam situasi yang sama, para siswa dapat diwawancarai sebagai
kelompok, juga dikenal sebagai wawancara kelompok fokus.
Dengan wawancara kelompok fokus, peneliti dapat
Protokol Wawancara
Sebuah komponen penting dari melakukan wawancara
yang baik adalah membuat protokol wawancara.
Sebuah protokol wawancara harus mencakup sebuah
script singkat untuk menjelaskan tujuan penelitian untuk
diwawancara, tempat untuk merekam informasi tanggal
dan latar belakang yang diwawancarai, dan
pertanyaan-pertanyaan awal yang akan digunakan dalam wawancara.
Karena prosedur untuk melakukan wawancara kualitatif
yang fleksibel, pertanyaan-pertanyaan sebagai titik awal.
Seorang pewawancara yang baik akan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan untuk memulai diskusi dan
kemudian akan mengajukan pertanyaan tambahan
berdasarkan tanggapan seseorang.
Wawancara yang sebenarnya mungkin terlihat lebih
Contoh Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Wawancara Siswa
Ceritakan tentang aktivitas belajar Anda hari ini.
Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?
Mengapa penting untuk mengetahui (aktivitas)?
Apakah yang Anda pelajari hari ini sesuatu yang belum Anda
ketahui?
Pengamatan apa yang Anda lakukan?
Apa pelajaran yang paling Anda nikmati?
Apakah Anda mempelajari kata-kata ilmu baru hari ini? Apa itu?
Jika Anda mengajar sebuah kelas tentang kegiatan ini, apa yang
akan Anda beritahukan kepada anak-anak?
Apa yang akan Anda ingin memberitahu orang-orang yang
Data Penelitian Kualitatif
Catatan Lapangan (Hasil Observasi)
Catatan Deskriptif
Catatan Reflektif
Transkrip (Hasil Wawancara)
Kutipan Dokumen
ANALISIS DATA KUALITATIF
Model Miles & Hubberman:
Reduksi Data
Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan
Verifikasi
Model Spradley
Analisis Domain
Analisis Taksonomi
Analisis Komponen
Model Strauss & Corbin (Grounded
Theory)
Open Coding
Axial Coding
Selective Coding
Matrik Kondisional
Model Philip Mayring (Qualitative
Content Analysis)
Model Deduktif
Analisis Data Model
Spradley
Analisis domain, yaitu memperoleh gambaran umum dan
menyeluruh dari objek penelitian atau situasi sosial. Melalui
pertanyaan umum dan pertanyaan rinci peneliti menemukan
berbagai kategori atau domain tertentu sebagai pijakan penelitian
selanjutnya. Semakin banyak domain yang dipilih, semakin banyak
waktu yang diperlukan untuk penelitian.
Analisis taksonomi, yaitu menjabarkan domain-domain yang dipilih
menjadi lebih rinci untuk mengetahui struktur internalnya. Hal ini
dilakukan dengan melakukan pengamatan yang lebih terfokus.
Analisis komponensial, yaitu mencari ciri spesifik pada setiap
struktur internal dengan cara mengontraskan antarelemen. Hal ini
dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi melalui
pertanyaan yang mengontraskan.
Analisis tema budaya, yaitu mencari hubungan di antara domain
Analisis Data Model Grounded Theory
Root
Open Coding
Proposition Axial
Coding
Selective Coding
Causal Condition
Stra-tegis
Story 1 Story 2 Story 3 Category
Validitas & Reliabilitas
Kredibilitas (Validitas Internal)
Transferabilitas (Validitas Eksternal)
Dependabilitas (Reliabilitas Data)
Contoh Penelitian
Etnografi
Pembelajaran Berbicara Bahasa Inggris pada Program
Akselerasi: Suatu Kajian Etnografi di SMA Labschool Jakarta
Rumusan Masalah:
Bagaimana rancangan silabus pembelajaran berbicara bahasa
Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana perumusan tujuan pembelajaran berbicara bahasa
Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana pengembangan materi ajar pembelajaran berbicara
bahasa Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana penggunaan strategi pembelajaran berbicara bahasa
Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana pengembangan kegiatan pembelajaran berbicara
bahasa Inggris pada Program Akselerasi di SMA Labschool?
Bagaimana proses penilaian dan evaluasi pembelajaran berbicara
Contoh Penelitian Grounded
Theory
Development of Profesional School Counselor Identity: A
Grounded Theory Research
Rumusan Masalah:
Faktor-fator apa yang menentukan program konseling sekolah?
Siapa yang dilibatkan dalam penentuan program konseling
sekolah?
Bagaimana konselor sekolah membuat keputusan tentang
program konseling sekolah?
Apa isu konflik dengan kepala sekolah yang dihadapi kanselor
sekolah?
Bagaimana proses pengambilan keputusan yang digunakan oleh
konselor sekolah ketika berinteraksi dengan kepada sekolah