• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab III LAKIP SASARAN 4 sd 6 Test

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bab III LAKIP SASARAN 4 sd 6 Test"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 97 2.4. Sasaran 4 Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat

Kelautan dan Perikanan

Sumatera Barat memiliki potensi untuk pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, baik perikanan air tawar, payau maupun laut. Hal ini didukung oleh panjang pantai yang dimiliki yaitu 1.973,246 km , Luas Wilayah Laut adalah 51.060,23 Km² dengan Luas Zona Teritorial 57.880 Km² dan Luas Zona Ekonomi Eksklusif 128.700 Km².

Adanya empat danau yang menyebar di Kab/Kota diantaranya Danau Maninjau, Danau Singkarak, Danau di atas dan Danau di bawah, ditambah dengan kolam, waduk, embung dan sungai. Selain itu potensi budidaya payau dan laut yang terbentang dari Pasaman Barat sampai ke Pesisir Selatan.

Berbagai program dan kegiatan telah dilakukan baik melalui APBD maupun APBN untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya Kelautan dan Perikanan dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan di Sumatera Barat, sehingga mampu menarik masyarakat Kelautan dan Perikanan dari garis kemiskinan dan menciptakan masyarakat yang mandiri disektor ekonomi.

Salah satu bentuk nyata keseriusan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kelautan dan Perikanan adalah menjadikan salah satu target capaian kinerja baik pada RPJMD 2010 -2015 dan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat

Sasaran 4 yang ditetapkan dalan Revisi Rencana Strategis 2011 - 2015 yaitu “ Meningkatnya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan“ dengan indikator kinerja yaitu:

1. Pendapatan nelayan :

• Nelayan pemilik dengan target : Rp. 7.900.000,- kk/bln

• Nelayan buruh dengan target : Rp. 1.750.000,- kk/bln

(2)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 98 1.4.1. Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran meningkatnya kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan disajikan dalam tabel 3.19 berikut :

Tabel 3.19. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 4

No Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Kinerja

Katergori

1.

2.

Pendapatan Nelayan : Rp/kk/bln • Nelayan pemilik : Rp/kk/bln • Nelayan buruh : Rp/kk/bln

Pendapatan pembudidaya: Rp/kk/bln

7.900.000

1.750.000

3.000.000

7.950.000

1.750.000

3.000.000

100,63

100,00

100,00

Sangat Baik

Sangat Baik

Sangat Baik

Berdasarkan Hasil Pengukuran Sasaran 4 pada tabel di atas, terlihat bahwa semua capaian indikator mencapai target yang telah ditetapkan. Semua capaian termasuk dalam kategori sangat baik. Uraian capaian indikator kinerja tersebut adalah : Pendapatan nelayan baik nelayan pemilik (100,63%) maupun nelayan buruh (100,00%) tingkat capaiannya di atas 100% dengan kategori sangat baik. Begitu juga dengan pendapatan pembudidaya ikan dengan capaian 100% dengan kategori sangat baik.

2.4.2 Perbandingan antara Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja

Tahun Sebelumnya

Capaian Indikator sasaran 4 ini jika dibandingkan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 akan memperlihatkan hasil sebagaimana tabel 3.20 berikut:

Tabel 3.20. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja

Sasaran 4 Tahun 2011 – 2015

No Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian% Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian((%)

1. Pendapatan nelayan : (Rp/kk/bln)

(3)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 99 pemilik

• Nelayan buruh

1.300.000 1.330.254 102,33 1.244.000 1.380.000 110,93 1.411.000 1.500.000 106,31 1.641.000 1.650.000 100,55 1.750.00 1.750.000 100,00 2. Pendapatan

pembudiday a: (Rp/kk/bln)

1.650.000 1.750.000 106,06 2.000.000 2.054.934 102,74 2.250.000 2.250.000 100,00 2.500.000 3.00.000 120,00 3.000.000 3.000.000 100,00

Dari tabel diatas, terlihat bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur capaian sasaran 4, pada tahun 2015 sudah mencapai target yang ditetapkan. Jika dilihat dari masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut:

- Pendapatan nelayan baik nelayan pemilik maupun nelayan buruh dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 selalu mencapai target dengan capaian bervariasi yaitu tahun 2011 capaian rata – rata 101,5%, capaian rata – rata tahun 2012 sebesar 114,09%, capaian rata – rata tahun 2013 sebesar 111,75% dan tahun 2014 sebesar 105,21 % serta pada tahun 2015 capaian rata-rata sebesar 100,32%

- Pendapatan Pembudidaya Ikan: dari tahun 2011 sampai tahun 2014 selalu mencapai target yang telah ditetapkan, pada tahun 2014 tercapai sebesar 120% sedangkan pada tahun 2015 sudah mencapai target sebesar 100,00%

2.4.3.Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Keberhasilan dari pencapaian sasaran ini adalah dengan adanya program-program pemerintah yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan, baik dari dana APBD, APBN maupun dana-dana lainnya. Program - program yang dilaksanakan antara lain adalah :

1. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap dengan

kegiatan:

Peningkatan Akses Permodalan bagi Peserta SEHAT Nelayan

Peningkatan Kapasitas KUB melalui Forum Koordinasi KUB (FKKUB) dan pembinaan PUMP Kab/Kota

2. Program Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir

(4)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 100

Peningkatan Penggunaan Trammel Net Pemberdayaan Nelayan Desa Terpadu

Dukungan sarana pemasaran dan pengolahan bagi KK Miskin

Disamping program dan kegiatan di atas, program dan kegiatan yang mendukung sasaran 3 yaitu Meningkatnya Produksi Perikanan sangat

mendukung pada pencapaian sasaran meningkatnya kesejateraan

masyarakat Kelautan dan Perikanan, hal ini disebabkan dengan meningkatnya produksi hasil perikanan baik perikanan tangkap, perairan umum maupun perikanan budidaya akan sangat mempengaruhi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan itu sendiri.

Seluruh kegiatan yang terdapat dalam program-program ini capaian kinerjanya sangat baik, hal ini bisa dilihat dari realisasi capaian target indikator sasaran 4 melalui capaian indikator kinerja, uraian capaian indikator kinerja yang secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut:

a. Capaian Indikator Kinerja Pendapatan Nelayan

Perbaikan pendapatan nelayan Provinsi Sumatera Barat terus diupayakan melalui usaha perbaikan dan penyempurnaan sarana / prasarana, maupun pembinaan dan penyuluhan yang berkelanjutan melalui memperkenalkan serta menerapkan teknologi yang dianjurkan, maupun memperbaiki mata rantai pemasaran ikan melalui informasi harga pasar ikan.

(5)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 101

lebih layak, terutama agar pendapatan mereka dapat berada diatas Garis Kebutuhan Fisik Minimum.

Indikator kinerja pendapatan nelayan yaitu nelayan pemilik dari target Rp.7.900.000/kk/bln terealisasi sebesar Rp.7.950.000/kk/bln dengan tingkat capaian kinerja 100,63 (Sangat Baik), pendapatan nelayan buruh dari target Rp.1.750.000/kk/bln terealisasi sebesar Rp.1.750.000/kk/bln dengan tingkat capaian kinerja 100,00% (sangat baik).

Pengukuran capaian indikator kinerja pendapatan nelayan diperoleh dari besarnya pendapatan yang diterima oleh nelayan pemilik dan nelayan buruh dipengaruhi oleh sistem bagi hasil yang berlaku, jenis alat tangkap yang dipergunakan dalam operasi penangkapan dan jumlah nelayan yang terlibat dalam usaha penangkapan, dimana sistem bagi hasil yang berlaku sudah melembaga dalam kehidupan masyarakat.

Capaian indikator kinerja peningkatan pendapatan nelayan merupakan dampak dari capaian indikator produksi perikanan laut, perairan umum dan peningkatan kapasitas kapal penangkapan ikan. Kegiatan ini didukung melalui pengembangan sarana dan prasarana penangkapan ikan baik yang berasal dari APBD dan APBN.

b. Capaian Indikator Kinerja Pendapatan Pembudidaya

(6)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 102

tentunya mempengaruhi pendapatan pembudidaya ikan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidya ikan.

Pendapatan pembudidaya ikan Sumatera Barat tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat dari tabel 3.10 berikut

Grafik 3.10.

Pendapatan Perikanan Budidaya Ikan 2011-2015

(7)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 103 2.4.4. Analisis Efiensi Penggunaan Sumber Daya.

Keberhasilan capaian indikator Sasaran 4 ini didukung oleh beberapa faktor yang cukup berperan penting dalam pencapaian realisasi masing – masing indikator kinerja sasaran diantaranya 1). Dukungan alokasi penganggaran oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pusat. Tahun 2015 melalui Anggaran APBD maupun APBN Pada Tahun 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan telah menganggarkan dana sebesar Rp. 2.391.324.900,- dan terealisasi sebesar Rp.2.162.791.000,- melalui APBD dan sebesar Rp. 3.915.244.000,- melalui APBN pada Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap dan Program Perikanan Budidaya sebesar Rp. 3.878.619.000,-.. 2). Potensi luas lahan budidaya sebesar 484.665,68 Ha yang potensi untuk dilakukan usaha budidaya di kolam, keramba, sawah, budidaya laut dan Jaring Apung. 3). Dukungan dari Kabupaten/Kota dengan sinergiskan program kegiatan antara provinsi dengan Kabupaten/Kota dalam upaya pencapaian target sasaran peningkatan produksi perikanan budidaya. Adapun jumlah BBI dan UPR sebanyak 496 buah yang terdiri dari 38 buah BBI dan 458 buah UPR. Sedangkan jumlah BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB pada tahun 2015 sebanyak 58 unit yang terdiri dari 20 BBI dan 38 UPR.

Berbagai bentuk fasilitasi dilakukan untuk meningkatkan

(8)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 104

2.4.5 Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan

Pencapaian Kinerja

Program dan kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pencapaian indikator kinerja yang telah dilakukan dapat dilihat dari tabel 3.21 di bawah ini :

Tabel. 3.21. Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran

Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target

capaian Realisasi

1. Pengendalian Hama

Penyakit Ikan

2. Peningkatan Kapasitas Petugas MPM

3. Gerakan Pensejahteraan Petani Terpadu Tangkap Trammel Net

(9)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 105 Pelabuhan Perikanan

Pantai Carocok

6. Motorisasi Sarana

Penangkapan Ikan

7. Peningkatan Sarana

Nelayan Tangkap

8. Pengembangan Sarana

Bantu Penangkapan Ikan

9. Peningkatan Sarana

Penangkapan Ikan di Perairan Umum

10. Peingkatan Akses

Permodalan bagi peserta SEHAT Nelayan

11. Sosialisasi peraturan perizinan kapal

Program Pengembangan

Kawasan Sentra Produksi 1. Pengembangan Ikan Nila

pada Kawasan Sentra Produksi

2. Pengembangan Ikan

Kerapu pada Kawasan Sentra Produksi

3. Pengembangan Ikan Lele

Mas, Gurami pada

Kawasan Sentra Produksi

Program Gerakan

Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir

1. Pengembangan Usaha

Budidaya pada

1. Peningkatan Sarana

(10)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 106

2. Peningkatan Sarana

Prasarana Teknologi UPTD BBI

Tahun

Operasional BBI sentral Sicincin dan Instalasi BBI

selama 1

tahun

Operasional BBI Instalasi dan Instalasi BBI selama 1

Tahun

100

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa program dan kegiatan yang dilakukan dengan capaian fisik 100% sangat mendukung dalam pencapaian sasaran dan indikator kinerja pendapatan nelayan yaitu nelayan pemilik sebesar Rp.7.900.000/kk/bln pada tahun 2015 dengan tingkat capaian kinerja sebesar 100,63%, pendapatan nelayan buruh sebesar Rp.1.750.000/kk/bln dengan tingkat capaian kinerja sebesar 100% dan pendapatan pembudidaya sebesar Rp.3.000.000/kk/bln dengan tingkat capaian 100% hal ini menunjukkan capain kinerja yang sangat baik.

2.5 Sasaran 5 Meningkatnya Mutu Produksi Perikanan

Sumatera Barat dengan potensi sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang berlimpah serta ketersediaan Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan menjadi salah satu faktor pendukung terhadap pencapaian Sasaran Meningkatnya kualitas Nelayan dan Pembudidaya Ikan . Indikator untuk mengukur capaian Sasaran 5 (Meningkatnya mutu produksi perikanan) dapat dilihat dari jumlah kelompok – kelompok pembudidaya ikan yang telah terampil dalam melaksanakan Cara Budidaya Ikan yang Baik serta ketersediaan Balai Benih Ikan (BBI) dan Kelompok Unit Pembenihan Rakyat (UPR) yang telah mendapat sertifikat sehingga mampu menghasilkan benih dan induk ikan yang unggul dan berkualitas, disamping itu jumlah nelayan yang telah menggunakan sarana perahu bermotor

Indikator Kinerja dalam mendukung pencapaian Sasaran 5 terdiri dari 3 indikator yaitu :

(11)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 107

2. BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB ( unit) dengan target 40 unit pada tahun 2015

3.Persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor (%) dengan target sebesar 95% pada tahun 2015

2.5.1.Perbandingan antara Target dengan Realisasi Kinerja

Untuk mencapai sasaran meningkatnya mutu produksi perikanan telah dilakukan dengan meningkatkan kapasitas kelompok nelayan dan pembudidaya melalui fasilitasi motorisasi bagi nelayan yang masih

menggunakan perahu layar , meningkatkan kapasitas kelompok

pembudidaya ikan (pokdakkan) dengan menerbitkan sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan meningkatkan kapasitas dan kualitas BBI dan UPR melalui sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) yang ada di Kabupaten Kota dengan capaian kinerja sebagai berikut :

Tabel 3.22. Hasil Pengukuran Pencapaian target Indikator Kinerja Sasaran 5

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kinerja (%) Kategori

1. Usaha Perikanan Budidaya yang mendapat sertifikat CBIB (unit)

695 885 127,34 Sangat Baik

2. BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB (unit)

40 58 145,00 Sangat Baik

3. Persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor (%)

95 88,94 93,62 Sangat Baik

(12)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 108

Indikator ini belum optimal karena kegiatan fasilitasi sarana penangkapan ikan berupa mesin tempel dan mesin longtail bagi yang di rencanakan dapat menstimulasi nelayan yang perahu layar melalui kegiatan APBD batal dilaksanakan karena evaluasi Kemendagri terkait bantuan yang diserahkan ke masyarakat, sehingga realisasi target indikator kinerja hanya tercapai 93,62%

2.5.2. Perbandingan antara Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja Tahun

Sebelumnya.

Capaian Indikator Sasaran 5 ini jika dibandingkan dengan capaian dari tahun 2011 s/d 2015 akan memperlihatkan hasil sebagaimana tabel berikut :

Tabel 3.23. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 5 Tahun 2011 - 2015

No Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian % TargetRealisasi Capaian % Target Realisasi Capaian % Target Realisasi Capaian %

1. Usaha perikanan Budidaya yang mendapat sertifikat CBIB (unit)

50 56 112 150 182 121,33 250 403 161,2 350 645 184,29 695 885 127,34

2. BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB (unit)

1 2 200 4 5 125 8 18 225 13 33 220 40 58 145,00

3. Persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor (%)

- 73,27 - 65 82,21 - - 81 - 85 86,17 101,38 95 88.94 93,62

(13)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 109

data yang diperlukan untuk penyunanan program dan kegiatan sehingga data realisasi dapat dicantumkan pada tabel di atas. Capaian indikator pada tahun 2014 sebesar 101,38. Dan untuk tahun 2015 capaiannya belum optimal yaitu 93,62 (Sangat baik) karena kegiatan fasilitasi sarana penangkapan ikan berupa mesin tempel dan mesin longtail bagi yang di rencanakan dapat menstimulasi nelayan yang perahu layar melalui kegiatan APBD batal dilaksanakan karena evaluasi Kemendagri terkait bantuan yang diserahkan ke masyarakat

Maka dilihat dari uraian tabel secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa capaian indikiator kinerja pada Sasaran 5 (meningkatnya mutu produksi perikanan) dapat tercapai dengan baik.

2.5.3.Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja.

Keberhasilan pencapaian Sasaran ini adalah dengan adanya dukungan program dan kegiatan yang saling teringrasi untuk meningkatkan kualitas nelayan dan pembudidaya ikan, baik melalui dana APBD, APBN dan sumber sumber dana lainnya. Program dan Kegiatan yang dilaksanakan antara lain :

a.Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan

b.Program Penyediaan Sarana dan Prasarana

Peningkatan Sarana Prasarana dan Tekhnologi UPTD BBIP Peningkatan Sarana Prasarana dan Tekhnologi UPTD BBI

c. Program Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan Tangkap

Peningkatan Sarana bantu penangkapan ikan

(14)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 110

a. Capaian Indikator Kinerja Usaha perikanan budidaya yang dapat sertifikat

CBIB

Indikator kinerja usaha perikanan budidaya yang dapat sertifikat CBIB dari target 695 unit terealisasi sebesar 885 unit dengan tingkat capaian 127,34% (Sangat Baik) yaitu yang dinilai sebanyak 240 unit usaha dan yang lulus mendapat sertifikat CBIB sebanyak 190 unit. Penilaiannya dilakukan di 14 Kab/Kota yaitu Kota Pariaman, Kab. Pasaman Barat, Kab.Pasaman, Kota Bukittinggi, Kota Padang, Kab. Agam, Kab.Solok Selatan, Kota Padang Panjang, Kab. Pesisir Selatan, Kab. Padang Pariaman, Kab. Solok, Kab. 50 Kota, Kota Payakumbuh

Untuk capaian usaha perikanan budidaya yang mendapat sertifikat CBIB dengan capaian target sudah melebihi 100% (sangat baik), hal ini dapat dilihat dari capaian tahun 2011 sebesar 112%, tahun 2012 sebesar 121,33%, tahun 2013 sebesar 161,20% dan tahun 2014 sebesar 184,29% dan tahun 2015 sebesar 127,34% dapat dilihat dari grafik 3.11 di bawah ini.

Grafik 3.11.

Usaha Perikanan Budidaya yang mendapat sertifikat CBIB Tahun 2011-2015

Untuk pencapaian target kinerja di atas hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Kegiatan pengendalian hama penyakit ikan :

Telah dilaksanakan Temu Lapang Pengendalian Hama Penyakit Ikan pada tanggal 26 Agustus 2015 di Rao Kab.Pasaman dengan jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri dari petugas dan pembudidaya.

Terlaksananya pengadaan bahan obat ikan sebanyak 1 paket

(15)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 111

yang terdiri dari petugas pemantau OIKB Kab/Kota serta UPTD DKP Provinsi Sumatera Barat.

Hasil dari kegiatan Temu Lapang Pengendalian Hama Penyakit Ikan

adalah meningkatnya keterampilan pembudidaya dalam hal

penggunaan vaksin untuk pengendalian HPI dimana mereka sudah mampu melakukan vaksinasi dan pengobatannya, berkurangnya kasus hama penyakit ikan dan dapat tercegahnya pengendalian penyakit ikan secara dini, cepat dan tepat.

Melalui pengadaan bahan obat ikan ini maka berkurangnya kasus hama penyakit ikan dan pengendalian penyakit ikan dapat dilakukan secara dini.

Hasil dari kegiatan Sosialisasi PETAPOIKDA ini adalah meningkatnya ketrampilan petugas pemantau OIKB (Obat Ikan Kimia dan Biologi) terkait dan terdatanya jenis OIKB yang digunakan oleh pembudidaya dan yang diperjual belikan, baik yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar, serta tersusunnya rencana pemantauan OIKB untuk Tahun 2016.

Dari hasil semua kegiatan ini adalah berkurangnya penyebaran hama dan penyakit ikan

Capaian kinerja ini juga didukung oleh kegiatan APBN yaitu:

(16)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 112

budidaya. Dengan meningkatnya pengetahuan petugas Hama Penyakit Ikan ini akan berdampak terhadap pengurangan kasus hama penyakit ikan dan penyakit ikan dapat dicegah secara dini cepat dan tepat.

Telah dilaksanakan Monitoring dan Surveilance Hama Penyakit Ikan , Obat Ikan bahan kimia dan biologi ke Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Pasaman, Pasaman Barat, Agam, 50 kota ,Kab.Solok , kabupaten Solok Selatan,serta Kabupaten Sijunjung dan Dharmasraya Telah dilaksanakannya pengadaan vaksin dan obat ikan dimaa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ikan sehingga tidak mudah di serang oleh jenis penyakit yang meinfeksi pada budidaya ikan sehingga dapat meningkatkan pendapatan para pembudidaya ikan, dengan diberikan bantuan obat-obat ikan seperti vitamin dan vaksin kepada pembudidaya kematian ikan yang disebabkan oleh penyakit telah berkurang.

Telah dilaksanakan peralatan Laboratoratorium untuk BBIS Sicincin, sehingga pengujian di laboratorium bisa dilaksanakan secara cepat dan tepat sehingga penyakit ikan bisa berkurang

Telah dilaksanakannya Apresiasi Sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB) Bagi Petugas Baik pada tanggal 3 s/d 4 2015 di Hotel Ibis Padang yang diikuti oleh 30 orang peserta yang terdiri dari : Petugas Dinas Kabupaten/Kota se Sumatera Barat, dimana kegiatan Apresiasi

Sertifikasi CBIB ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas

petugas/auditor dalam menjaga keamanan pangan mutu hasil budidaya ikan dan juga menjaga mutu lingkungan budidaya serta untuk menambah wawasan pengetahuan kepada auditor perikanan tentang kewenangan auditor daerah dalam melakukan sertifikasi CBIB.

(17)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 113

b. Capaian Indikator Kinerja BBI dan UPR yang mendapat Sertifikat CPIB (unit)

Capaian terget indikator ini dilaksanakan dengan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan BBI dan UPR

Indikator kinerja penambahan BBI dan UPR yang punya sertifikat (unit) dari target 40 unit terealisasi 58 unit dengan capaian 145,00% (Sangat Baik). Pada Tahun 2015 penambahan BBI dan UPR yang punya sertifikat yaitu 1). BBI Sei.Dareh, 2).UPR Family Fishes Kota Padang, 3). UPR Dapur Lele Kota Padang, 4). UPR Usaha Bersama Kota Padang, 5). UPR Banang Sahalai Kota Padang, 6). UPR Lubuk Ikan Kota Padang, 7). UPR Jaya Bersama Kota Padang, 8). UPR Serba Usaha Kota Padang, 9). UPR Sejahtera Mandiri Kota Padang, 10). UPR Citra Mandiri Kota Padang 11). UPR Intan Kota Padang, 12). UPR Rajawali Kab. Agam, 13). UPR Nila Super Kab.Agam, 14). UPR Surya Angkasa Kota Pariaman, 15). UPR Ingin Maju Kab. Limapuluh Kota, 16). UPR Sakana Kab. Limapuluh Kota, 17). UPR Lundar Kab.Pasaman, 18) UPR Raja Mandiri Kab. Pasaman, 19). UPR Harapan Tonsen Kab.Pasaman, 20). UPR Fadli Bonjol Kab. Pasaman, 21) UPR Bersaudara Kab. Pasaman, 22). UPR Nila Super Kab. Pasaman, 23). BBI Sarasah Batimpo Kota Solok, 24). UPR Tali Tigo Sapilin Kab. Solok Selatan, 25). UPR Suka Damai Kab.Solok Selatan, 26) UPR Panilie Kab.Pesisir Selatan, 27). UPR Firanda Aquaculture Kab.Pesisir Selatan, 28). BBI Lokal Sumpur Kudus Kab. Sijunjung, 29). UPR Alam Indah Kab. Padang Pariaman

Dilihat dari hasil pengukuran capaian indikator sasaran ke 5 ini sudah dapat dicapai dengan baik dan sudah dilaksanakan seluruhnya.

Capaian usaha perikanan budidaya yang dapat sertifikat CPIB sudah mencapai target karena adanya peningkatan persentase setiap tahunnya. Serta BBI dan UPR yang mendapat sertifikat juga mengalami peningkatan dan persentasenya diatas 100% (sangat baik)

Grafik 3.11.

(18)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 114

Pelaksanaan dari kegiatan APBD dan APBN serta Tugas Perbantuan (TP) untuk mencapai sasaran 5 diatas yaitu “ Meningkat mutu produksi perikanan dengan indikator kinerja usaha perikanan budidaya yang mendapat sertifikat CBIB, BBI dan UPR yang mendapat sertifikat (unit) dan persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor (%). Semakin tinggi persentase kenaikan maka hasil yang dicapai semakin bagus.

c. Capaian Indikator Persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor.

Capaian indikator kinerja peningkatan persentase nelayan yang menggunakan perahu bermotor(%) dari target 95 % terealisasi sebesar 88,94% dengan tingkat capaian kinerja 93,62% (Sangat Baik) capaian ini belum optimal karena kegiatan fasilitasi sarana penangkapan ikan berupa mesin tempel dan mesin longtail bagi yang di rencanakan dapat menstimulasi nelayan yang perahu layar melalui kegiatan APBD batal dilaksanakan karena evaluasi Kemendagri terkait bantuan yang diserahkan ke masyarakat

2.5.4.Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.

Keberhasilan capaian indikator Sasaran 5 ini didukung oleh beberapa faktor yang cukup berperan dalam pencapaian masing masing indikator kinerja sasaran, diantaranya 1). Dukungan alokasi Dana APBD oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan dan APBN oleh Pemerintah Pusat.

(19)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 115

telah berkembang menjadi 885 unit pada tahun 2015, Jumlah BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB yang pada tahun 2010 belum ada BBI dan UPR yang bersertifikat telah meningkat pesat menjadi 58 unit BBI dan UPR yang mendapat sertifikat CPIB pada tahun 2015, hal ini memperlihatkan keseriusan Sumatera Barat untuk meningkatkan meningkatkan mutu dan kualitas benih/bibit unggul di Sumatera Barat.

2..5.5 Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan

Pencapaian Kinerja

Program dan kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pencapaian indikator kinerja yang telah dilakukan dapat dilihat dari tabel 3.24 di bawah ini :

Tabel. 3.24. Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran

Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target

capaian Realisasi

1. Pengendalian Hama

Penyakit Ikan

4. Operasional kapal Latih Mini Longline

5. Pelaksanaan Pelatihan Petugas Cek Fisik Kapal

(20)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 116 Perikanan

6. Peningkatan Pelayanan dan Pengwasan

Pelabuhan Perikanan Pantai Sikakap

7. Peningkatan Pelayanan dan Pengawasan Pelabuhan Perikanan Pantai Carocok

Program Gerakan

Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir

1. Pengembangan Usaha

Budidaya pada

Masyarakat Pesisir

Operasional 12 bln

Operasional 12 bln

Pembinaan ke Kab/Kota

Operasional 12 bln

Operasional 12 bln

Pembinaan ke kab/Kota

100

100

100

2.6 Sasaran 6 Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan Dalam Negeri dan Luar Negeri

Berdasarkan Undang-Undang Perikanan No 45 tahun 2009 pada Pasal 25 ayat (1) mengamanatkan bahwa “Usaha perikanan dilaksanakan dalam sistem bisnis perikanan, meliputi praproduksi, produksi, pengolahan, dan pemasaran”. Selanjutnya, peran pemasaran dalam negeri dituangkan di dalam Pasal 25B yaitu bahwa :

1. Pemerintah berkewajiban menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan pemasaran usaha perikanan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri; 2. Pengeluaran hasil produksi usaha perikanan ke luar negeri dilakukan

apabila produksi dan pasokan di dalam negeri telah mencukupi kebutuhan konsumsi nasional.

(21)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 117

Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), suatu tuntutan yang harus dipenuhi dalam hal meningkatkan daya saing dan nilai tambah dari Produk hasil perikanan, penghapusan hambatan tarif yang dilakukan melalui skema CEFT (Common Effective Preferential Tariff) terhadap 12 prioritas utama diantaranya yaitu : produk pertanian, angkutan udara, otomotif, e-ASEAN, elektronik, perikanan, kesehatan, produk karet, tekstil dan apparel , pariwisata, produk kayu, dan jasa logistic. Hal ini merupakan tantangan tersendiri pada sektor Kelautan dan Perikanan untuk mampu bersaing dipasar global.

Dari amanat yang tertuang di dalam UU Perikanan tersebut menggambarkan bahwa pemasaran dalam negeri hasil perikanan memiliki nilai strategis setidaknya dari sisi fungsi ekonomi dan penyelenggaraan pangan nasional.

Sasaran 6 yang ditetapkan dalam Revisi Rencana Strategis 2011 – 2015 yaitu “ Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan dalam Negeri dan Luar Negeri” dengan indikator kinerja yaitu :

1. Ekspor hasil perikanan dengan target 2.651,79 (ton) 2. Tingkat Konsumsi Ikan dengan target 34 kg/kapita/th

2.6.1. Perbandingan antara Target dengan realisasi Kinerja

Indikator kinerja, target dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam tabel 3.25 sebagai berikut :

Tabel 3.25 Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 6

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Kinerja

Kategori

1. Ekspor Hasil Perikanan (ton)

2. Tingkat Konsumsi Ikan (kg/kapita/th)

2.651,79

34

2.660,39

34,16

100,32

100,47

Sangat Baik

Sangat Baik

Berdasarkan Hasil Pengukuran Sasaran 6 pada tabel diatas, terlihat bahwa

(22)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 118

termasuk dalam kategori sangat baik. Uraian capaian indikator kinerja tersebut

adalah : Ekspor hasil perikanan (ton) tingkat capaiannya 100,32% dengan kategori

sangat baik. Tingkat konsumsi ikan (kg/kapita/th) tingkat capaiannya 100,47%

dengan kategori sangat baik.

2.6.2 Perbandingan antara Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja Tahun

sebelumnya

Capaian Indikator sasaran 6 ini jika dibandingkan dari tahun 2011 sampai

dengan tahun 2015 akan memperlihatkan hasil sebagaimana tabel 3.26 berikut :

Tabel 3.26. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja Sasaran 6 Tahun 2011 -2015

N o

Indikator Kinerja

2011 2012 2013 2014 2015

Target Realisasi Capaian %

Target Realisasi Capaian %

Target Realisasi Capaian %

Target Realisasi Capaian %

Target Realisasi Capaia n %

1. Ekspor hasil perikanan (ton)

1.300,60 1.578,99 121,40 1.534,71 1.346,68 87,75 1.826,30 1.957,71 107,20 2.191,56 2.379,53 108,58 2.651,79 2.660,39 100,32 2. Tingkat

konsumsi ikan (kg/kapita/th)

30 29,53 98,43 31 31,38 104,60 32 33,39 104,34 33 34,16 103,51 34 34,16 100,47

Dari tabel diatas terlihat adanya peningkatan realisasi dari tahun 2011 sampai

dengan 2015 yaitu pada tahun 2011 capaian ekspor hasil perikanan dengan capaian

sebesar 121,90 (sangat baik), tahun 2012 dengan capaian kinerja 87,75% (sangat

baik), tahun 2013 dengan capain kinerja 107,20% dan tahun 2014 dengan capaian

108,58% serta pada tahun 2015 capaian kinerja 100,32%.

Ekspor hasil perikanan dari tahun 2011 s/d 2015 dapat dilhat pada grafik 3.12

dibawah ini :

(23)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 119

Dan untuk tingkat konsumsi ikan bahwa setiap tahun dari 2011 s/d 2015 bahwa

tingkat konsumsi ikan perkapita terus meningkat. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa program-program peningkatan konsumsi ikan yang dilaksanakan berhasil

meningkatkan konsumsi ikan masyarakat. Untuk mendukung peningkatan konsumsi

ikan, telah diinisiasi berbagai program/kegiatan pembangunan yang dititikberatkan

pada 3 (tiga) aspek utama, yaitu menjamin dan mendukung penguatan

ketersediaan (supply) hasil perikanan, mendukung kemudahan masyarakat dalam

menjangkau (accessibility) hasil perikanan, serta mendorong peningkatan

(consumption) hasil perikanan. Dilihat dari indikator kinerja pada sasaran

meningkatnya pemasaran hasil perikanan dalam negeri dan luar negeri dimana

peningkatan kinerja dari tahun – ketahun diperoleh capaian yang sangat baik. Hal

ini dapat dilihat pada grafik 3.13. berikut:

Grafik 3.13

(24)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 120 2.6.3.Analisis Keberhasilan Pencapaian Kinerja

Keberhasilan dari pencapaian sasaran ini adalah dengan adanya program-program pemerintah yang dilaksanakan untuk meningkatkan produksi, mutu hasil perikanan budidaya dan kesejahteraan pembudidaya, baik dari dana APBD, APBN maupun dana-dana lainnya. Program - program yang dilaksanakan antara lain adalah :

1. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Perikanan dengan

kegiatan:

Pameran dan Promosi Tingkat Propinsi, Nasional dan Internasional Penyebarluasan Gerakan Makan Ikan

Temu Bisnis dan Investasi

Pengembangan Pemasaran Pelaku Usaha Perikanan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan)

2.Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Hasil Produksi Pertanian, dan Perikanan

Diversifikasi Pengolahan Ikan

(25)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 121

Apresiasi Pembinaan Penerapan Sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan Good Manufacture Practice (GMP) Produk Hasil Perikanan, Good Handing Pratice (GHP)

Peningkatan Kapasitas Pendamping Mitra Bank (KKMB)

Peningkatan Akses Permodalan Bagi Pelaku Usaha Sektor Perikanan Pengembangan Investasi PUMP

3.Program Gerakan Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir Dukungan Sarana Pemasaran dan Pengolahan Bagi KK Miskin

Seluruh kegiatan yang terdapat dalam program-program ini capaian kinerjanya sangat baik, hal ini bisa dilihat dari realisasi capaian target indikator sasaran 6 melalui capaian indikator kinerja, uraian capaian indikator kinerja yang secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut:

a. Capaian Indikator Kinerja Ekspor hasil perikanan (ton).

Program dan kegiatan pemasaran ikan segar untuk konsumsi dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor diarahkan guna menunjang

kelangsungan upaya tingkat perbaikan, tingkat penghasilan

(26)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 122

Faktor utama pada pemasaran ikan segar adalah informasi yang tepat dan cepat antara daerah produsen dan pusat konsumen, karena harga ikan di beberapa daerah tertentu/produsen dari waktu ke waktu sangat bervariasi. Sering terjadi ikan menumpuk di suatu daerah dengan harga yang sangat rendah padahal di daerah lain dengan waktu yang relatif sama kekurangan ikan, sehingga harga ikan sangat mahal.

Dalam rangka mempertahankan mutu ikan supaya tetap dapat dimakan (dalam keadaan sehat bagi konsumen) dan lebih menarik selera konsumen baik dari segi rasa maupun dari sisi penyajiannya, diperlukan penyiapan sarana pengolahan serta penyempurnaan sistem dan mekanisme pemasarannya, sehingga setiap produk berupa ikan yang telah dihasilkan dapat sampai ketangan konsumen dalam keadaan baik dan sehat untuk dikonsumsi.

Upaya pengolahan dan pengawetan produk perikanan mutlak diperlukan guna menjaga agar produk yang dihasilkan pembudidaya ikan/nelayan dapat sampai ditangan konsumen dalam keadaan baik dan layak dimakan (Consumable). Hal ini mengingat bahwa ikan adalah komoditi pangan yang sangat mudah membusuk (Highly perishable).

Ikan dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh, kecerdasan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Mutu protein ikan cukup tinggi karena mengandung asam amino yang lengkap sehingga termasuk protein komplit. Di samping itu ikan memiliki lemak dengan keunggulan khusus yaitu mengandung asam lemak omega-3 yang dapat menurunkan kolesterol dalam darah, mencegah terjadinya agregasi keping darah merah serta dapat mengurangi resiko penyakit jantung, selain protein ikan dilengkapi dengan mineral dan vitamin yang sangat di butuhkan bagi tubuh yang berperan agar tubuh tetap sehat dan dapat menangkal serangan penyakit.

(27)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 123

Dalam kerangka tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan akan berperan dalam pegembangan industri pengolahan, perbaikan mutu hasil perikanan dan memperkuat jejaring serta daya tembus pemasaran produk hasil perikanan dalam dan luar negeri dalam rangka menjaga stabilitas produksi serta ketahanan pangan. Berdasarkan Rencana Strategis Tahun 2011 -2015 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan, sasaran ke 6 yang akan diwujudkan yaitu “ Meningkatnya Pemasaran Hasil Perikanan Dalam Negeri dan Luar Negeri.

Dalam pencapaian sasaran meningkatnya pemasaran hasil perikanan dalam negeri dan luar negeri seperti pada tabel diatas dapat terlaksana.

Dari indikator kinerja ekspor hasil perikanan (ton) dengan target 2.651.79 ton terealisasi 2.660,39 ton dengan tingkat capaian kinerja sebesar 108,47% (Sangat baik). Daerah tujuan ekspor 2015 yaitu Singapura, Hongkong, Malaysia, Taiwan, Thailand, Jepang, China, Amerika dan Vietnam.

Pencapaian target indikator sasaran ini dilaksanakan dengan kegiatan: a.Pameran dan promosi tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional b.Temu bisnis dan investasi

c.Pengembangan pemasaran pelaku usaha perikanan

d.Peningkatan akses permodalan bagi pelaku usaha sektor perikanan

e.Pengembangan sistem jaminan mutu pada balai laboratorium pembinaan dan pengujian mutu hasil perikanan

(28)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 124

(29)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 125 DATA EKSPOR PERIKANAN

BULAN JANUARI S/D DESEMBER TAHUN 2015

(30)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 126

16 Zarpendi Via Darat

19 Dearsyah (Pasbar)

20 Mahdiar (Pasbar)

22 Yupiter (Pariaman)

23 Masurijal (Pessel)

24 Syafrican (Pessel)

(31)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 127

b. Capaian Indikator Kinerja Tingkat Konsumsi Ikan

Pencapaian target indikator sasaran ini dilaksanakan dengan beberapa kegiatan diantaranya kegiatan penyebarluasan gerakan makan ikan, forum peningkatan konsumsi ikan (forikan), gelar tekhnologi pekan nasional tani dimana dari kegiatan tersebut memiliki kinerja yang baik.

Ikan merupakan bahan pangan yang mengandung nutrisi lengkap yang sangat baik untuk meningkatkan kecerdasan, menjaga kesehatan dan meningkatkan stamina. Manfaat makan ikan bagi kesehatan keluarga, merupakan sosialisasi peran ikan terhadap pemenuhan gizi masyarakat perlu dilakukan secara terus menerus seluruh stakeholder karena ikan merupakan sumber vitamin dan mineral serta asam lemak Omega-3 yang bermanfaat untuk metabolism tubuh dan pertumbuhan terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, dapat mencegah kerusakan gizi pada anak-anak, mencegah rendahnya IQ dan tubuh pendek (stunting) di masyarakat serta mencegah kelebihan berat badan, dimana sesuai amanat undang-undang pangan nomor: 18 Tahun 2012 tentang Pangan bahwa penyelenggaraan pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata dan berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan dan Ketahanan Pangan, maka ikan adalah sebagai salah satu sumber pangan yang mengandung protein tinggi. Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) ke VII Tahun 2004 mengatakan, bahwa untuk hidup sehat maka masyarakat perlu mengkonsumsi ikan sejumlah 35 kg/Kapita/tahun. Tingkat konsumsi ikan Sumatera Barat masih dibawah angka ini. Beberapa faktor yang jadi penyebab rendahnya tingkat konsumsi ikan perkapita adalah : tingkat ketersediaan ikan, keterbatasan Iptek tentang diversifikasi pengolahan, kebiasaan / pola makan yang sulit diubah, distribusi, dan tingkat daya beli masyarakat.

(32)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 128

Susenas berdasarkan pendekatan konsumsi dan pengeluaran pangan dalam rumah tangga karena metoda tersebut paling mendekati dalam penghitungannya sebab dilaksanakan secara reguler oleh BPS serta menyediakan data konsumsi pangan di dalam rumah tangga atau makan diluar rumah oleh seluruh anggota keluarga sehingga digunakan untuk menduga kuantitas yang sesungguhnya dikonsumsi.

Penghitungan konsumsi ikan dengan formula sebagai berikut: AKI = A+B+C

c. AKI : Angka konsumsi ikan

d.A : Konsumsi rumah tangga (KIDRT)

e. B : Konsumsi luar rumah tangga (%B*A)

f. C : Konsumsi tidak tercatat (%C* (A+B))

Selanjutnya penentuan besarnya angka koreksi B (prosentase konsumsi diluar rumah) dan C (Prosentase konsusmi tidak tercatat) dapat dilakukan dengan: melakukan koordinasi dan meminta masukan dari Instansi terkait seperti: BPS, BKD (Badan Ketahanan Pangan Daerah), Bappeda, akademi dan pihak-pihak terkait.

Data angka konsumsi ikan (AKI) Tingkat Nasional dan Provinsi dikeluarkan/diterbitkan oleh Susenas sehingga untuk capaian angka konsumsi ikan tahun 2015 masih merupakan angka sementara, karena sedang dalam pengumpulan data oleh pihak-pihak terkait ditingkat Pusat. Data angka konsumsi ikan baik secara Nasional maupun Provinsi akan diperoleh pada bulan Oktober Tahun 2016

(33)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 129

Padang. Juga dilaksanakan Peringatan Hari Makan Ikan di pantai muaro lasak padang

Dengan adanya kegiatan penyebarluasan gerakan makan ikan di Provinsi merangsang Kab/Kota untuk melaksanakan kegiatan yang sama di tingkat Kab/Kota, sehingga meningkatkan produk-produk olahan bernilai tambah dan bervariatif seperti rendang lele, nuget ikan, crispy, belut dan lain-lain yang tentunya meningkatkan tingkat konsumsi ikan masyarakat yang merupakan salah satu target kinerja, hal ini dapat dilihat dari tingkat konsumsi ikan Sumatera Barat tahun 2012 sebesar 31,38 kg/kp/thn, tahun 2013 sebesar 33,39 kg/kpt/thn, untuk tahun 2014 capaiannya 34,16 kg/kpt/thn dan tahun 2015 capaiannya 34,16 kg/kapita/tahun (angka sementara) serta dilaksanakan kegiatan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan ( Forikan).

2.6.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.

(34)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 130 2.6.5 Analisis Program/Kegiatan yang menunjang keberhasilan

Pencapaian Kinerja

Program dan kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pencapaian indikator kinerja yang telah dilakukan dapat dilihat dari tabel 3.28 di bawah ini :

Tabel. 3.28. Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran

Sasaran Indikator Kinerja Program/Kegiatan Target

capaian Realisasi

Pemasaran Hasil Produksi Perikanan

5. Forum Peningkatan

Konsumsi Ikan (Forikan))

Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Hasil Produksi Pertanian dan Perikanan

1. Diversifikasi Pengolahan

(35)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 131 Ikan

2. Pengembangan Sistem

Jaminan Mutu pada

Balai Laboratorium

Pembinaan dan

Pengujian Mutu Hasil Perikanan

3. Apresiasi Pembinaan

Penerapan Sistem

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan Good Manufacture Practice (GMP) Produk Hasil Perikanan, Good Handing Practice (GHP).

4. Peningkatan Kapasitas Pendamping Mitra Bank (KKMB)

5. Peningkatan Akses

Permodalan bagi Pelaku Usaha Sektor Perikanan yang dilakukan dengan capaian fisik 100% sangat mendukung dalam pencapaian sasaran dan indikator kinerja ekspor hasil perikanan sebesar 2.660,39 ton pada tahun 2015 dengan tingkat capaian kinerja sebesar 100,32% yang meningkat dari tahun sebelumnya dan indikator kinerja konsumsi ikan sebesar 34,16 dengan tingkat capaian sebesar 100,47%.

(36)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 132

tingkat konsumsi ikan (kg/kapita/th) dari tahun 2011 - 2015 melalui pelaksanaan program/kegiatan, maka dapat dilihat adanya keterkaitan yang mendukung antara pelaksanaan masing-masing program kegiatan baik APBD maupun APBN terhadap capaian indikator kinerja pada tabel 320. sehingga target sasaran 6 (Meningkatnya pemasaran hasil perikanan dalam negeri dan luar negeri dapat dicapai.

(37)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 133

3. HASIL PENGUKURAN SASARAN STRATEGIS PADA TARGET RPJMD TAHUN

2011 - 2015

Sesuai Revisi RPJMD Tahun 2011 -2015 dan Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan menetapkan target sasaran pemerintah provinsi sebagaimana tabel 3.29 berikut:

Tabel. 3.29. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

NO VISI/MISI/TUJUAN/SASARA

N STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

TARGET KINERJA

IV MISI 4 :

Mewujudkan Ekonomi Masyarakat yang Tangguh, Produktif, Berbasis Kerakyatan, Berdaya Saing Regional dan Global

1. Terwujudnya Sumatera

Barat sebagai provinsi agribisnis

1

Meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi

1.1.1

Presentase peningkatan

produksi :

pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

g. Nila 24.5

1.1.3 Persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan

4

(38)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 134

Tabel.3.30 PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN ANGGARAN 2015

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

No. VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN

STRATEGI INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6

IV. MISI 4 :

Mewujudkan Ekonomi Masyarakat yang Tangguh, Produktif, Berbasis Kerakyatan,

Berdaya Saing Regional dan Global

1 Terwujudnya Sumatera Barat

sebagai provinsi agribisnis

1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

1.1.1 Presentase peningkatan produksi :

g. Nila 24.5 22.24 90.78

1.1.3 Persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan

4 4.227 105.68

(39)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 135

No. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

1 2 3 4 5

I. Program Pengembangan

Budidaya Perikanan

Rp. 60,280,000 55,637,000 92.30

1 Gerakan Pensejahteraan Petani Terpadu

Rp. 60,280,000 55,637,000 92.30

II. Program Pengembangan

Kawasan Sentra Produksi

Rp. 93,621,500 82,341,500 87.95

1 Pengembangan Ikan Nila pada kawasan Sentra Produksi

Rp. 93,621,500 82,341,500 87.95

III. Program Peningkatan

Pemasaran Hasil Produksi

Perikanan

Rp. 458,032,500 345,565,600 75.45

1 Penyebarluasan Gerakan Makan Ikan Rp. 162,817,500 139,034,500 85.39

2 Pengembangan Pemasaran Pelaku Usaha Perikanan

Rp. 85,620,000 58,568,000 68.40

3 Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (FORIKAN)

(40)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 136

1 2 3 4 5

IV. Program Peningkatan Nilai Tambah Daya Saing Hasil Produksi Perikanan

Rp. 350,000,000 327,793,000 93.66

1 Diversifikasi Pengolahan Ikan Rp. 275,000,000 263,941,000 95.98

2 Apresiasi Pembinaan Penerapan Sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan Good Manufacture Practice (GMP) Produk Hasil Perikanan, Good Handling Practice (GHP)

Rp. 75,000,000 63,852,000 85.14

(41)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 137

3.2.1. Capaian Indikator Kinerja Provinsi pada Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Sumatera Barat

Dalam rangka mendukung pembangunan Daearah Provinsi Sumatera

Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan bertanggungjawab dalam mewujudkan Misi

ke 4 pembangunan jangka menengah yaitu::

“” Mewujudkan Ekonomi Masyarakat yang Tangguh, Produktif,

Berbasis Kerakyatan, Berdaya Saing Regional dan Global”

Dengan tujuan 1. Terwujudnya Sumatera Barat sebagai Provinsi Agribisnis

Sasaran strategis untuk mencapai tujuan diatas adalah meningkatnya

kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, , pertanian, perkebunan,

peternakan dan perikanan dengan beberapa indikator yang menjadi tanggung

(42)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 138

TABEL 3.31. PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN ANGGARAN 2015

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

No. VISI/MISI/TUJUAN/SASARAN

STRATEGI INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI %

1 2 3 4 5 6

IV. MISI 4 :

Mewujudkan Ekonomi Masyarakat yang Tangguh, Produktif, Berbasis Kerakyatan,

Berdaya Saing Regional dan Global

1 Terwujudnya Sumatera Barat

sebagai provinsi agribisnis

1. Meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

1.1.1 Presentase peningkatan produksi :

g. Nila 24.5 22.24 90.78

1.1.3 Persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan

4 4.227 105.68

(43)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 139

Tujuan terwujudnya Sumatera Barat sebagai Provinsi Agribisnis dengan 1 sasaran strategis dan 2 indikator. Capaian sasaran strategis dan indikatornya tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

Tujuan 1 Sasaran Strategis

Terwujudnya Sumatera Barat

sebagai Provinsi Agribisnis

Meningkatnya kualtas dan

produktivitas berbagai komoditi,

pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

Potensi perikanan budidaya di Sumatera Barat yaitu potensi budidaya laut 323.524 Ha, potensi lahan budidaya di kolam 24.300 Ha, potensi budidaya ikan di sawah seluas 55.140 Ha, potensi lahan budidaya tambak 54.197 Ha, potensi jaring apung 27.500 Ha dan potensi kolam air deras 3.000 Ha yang terdiri dari komoditi unggulan nila, mas, lele, gurami dan kerapu. Beberapa tahun terakhir program utama di Sumatera Barat adalah pengadaan bibit unggul dan induk unggul yang dimaksud untuk memperbaiki mutu induk dan benih sehingga menghasilkan induk dan benih unggul dengan pertumbuhan yang cepat dan kuat terhadap serangan penyakit.

Sasaran 1 Meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

Sasaran stategis Provinsi Sumatera Barat yaitu meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan 2 Indikator Kinerja yaitu :

1. Persentase Peningkatan Produksi Nila

2. Persentase Peningkatan Produksi Pengilahan Hasil Perikanan

a. Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Produksi Nia

(44)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 140 Tabel 3.29.

Capaian Kinerja Sasaran Meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

untuk SKPD

No. Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Ketegori

1.1.1 Persentase peningkata produksi nila. 24.5 % 22.24 % 90.78 % Sangat Baik

Dari Tabel 3.2 di atas, dapat dilihat bahwa capaian Indikator kinerja persentase peningkatan produksi Nila pada Tahun 2015 belum sesuai dengan target 24,5%. Nilai ini di peroleh dari target persentase peningkatan produksi sebesar 24,5% dengan jumlah target produksi sebesar 152.586,3 ton terealisasi sebesar 22.24 % dengan jumlah produksi 138.521,34 ton sehingga capaiannya sebesar 90,78%. Hal ini belum optimal karena ada beberapa Kab/Kota yang realisasi produksi perikanan budidaya tidak sesuai dengan target yang telah ditentukan, hal ini disebabkan karena adanya bencana alam seperti : pengaruh asap, musim kemarau, banjir dan adanya beberapa program yang direncanakan dapat mensimulasi Kab/Kota dalam meningkatkan produksi perikanan seperti bantuan – bantuan kepada masyarakat tidak dapat dilakukan karena evaluasi Kementerian Dalam Negeri terkait belanja Hibah yang serahkan ke masyarakat.

Jumlah Produksi Ikan Nila merupakan akumulasi dari capaian produksi masing – masing Kab/kota sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 3.32. Produksi Ikan Nila Kab/Kota'Tahun 2015

No. Kab/kota Produksi (ton)

1 Kab. Kep. Mentawai -

(45)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 141

8 Kab. Lima Puluh Kota 11.032,87 9 Kab. Pasaman 14.084,60 10 kab. Solok Selatan 406,05 11 Kab. Dharmasraya 12.065.00 12 Kab. Pasaman Barat 3.640,11 13 Kota Padang 966,26 14 Kota Solok 47,14 15 Kota Sawahlunto 66,18 16 Kota Padang Panjang 95,60 17 Kota Bukittinggi 138,95 18 Kota Payakumbuh 188,70

19 Kota Pariaman 31,30

(46)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 142

No. Indikator

Kinerja Target Realisasi

Capaian

(%) Cara Penghitungan

1.1.1

g.

Presentase peningkatan produksi :

Nila 24,5 22.24 90.78

a. Target 24,5 % jika di jadikan dalam Ton sebesar 152.586,3 ton

b. Realisasi Produksi Nila Tahun 2015 sebesar 138.521.36 ton sehingga capaiannya sebesar :

Realisasi x 100 = 138.521,36 x 100 = 90,78 %

Target 152.586,3

c. Maka persentase Realisasi yaitu :

(47)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 143

Untuk meningkatkan produksi Nila Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat telah melakukan berbagai upaya melalui Program Pengembangan Budidaya Perikanan dengan kegiatan Gerakan Pensejahteraan Petani Terpadu, Pengembangan Ikan Nila pada Kawasan Sentra Produksi.

Tabel 3.33. Program dan Kegiatan yang mendukung pencapaian Target Kinerja

No Nama Kegiatan Dana (Rp)

REALISASI

Sisa Dana (Rp)

Fisik Keuangan

% Rp. %

1 3 4 7 8 9 10

I. Program

Pengembangan Budidaya Perikanan

60.280.000 100 55.637.000 92,30 4.643.000

1. Gerakan

Pensejahteraan Petani Terpadu

60.280.000 100 55.637.000 92,30 4.643.000

II. Program

Pengembangan Kawasan Sentra Produksi

93.621.500 100 82.341.500 87,95 11.280.000

1 Pengembangan Ikan Nila pada Kawasan Sentra Produksi

93.621.500 100 82.341.500 87,95 11.280.000

Dari tabel di atas, terdapat 2 Program dan 2 kegiatan Dinas Kelautan dan Perikanan melalui APBD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 yang mengalokasikan untuk peningkatan produksi Nila dengan total anggaran Rp.153.901.500,-. Dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 137.978.500,- (89,65%) dan realisasi fisik 100%.

(48)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 144

dilakukan sharing dengan Kab/Kota dalam rangka mendukung target kinerja produksi budidayamelalui kegiatan APBD Kab/Kota, Kegiatan DAK maupun tugas perbantuan.

Upaya lain yang dilakukan adalah peningkatan SDM pembudidaya ikan untuk menghasilkan benih dan bibit nila yang berkualitas.

3.2.2. Perbandingan antara Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja

Tahun sebelumnya

Capaian indikator sasaran ini jika dibandingkan dari tahun 2013 -2015 akan memperlihatkan hasil sebagaimana tabel 3.34 berikut:

No. Sasaran Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Target Realisasi Capaia

n (%) Target Realisasi

Capaian (%)

Target Realisasi Capaian (%) 1. Meningkatnya

kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

1.Persentase peningkatan produksi :

a. Nila 96.540 (13,67%)

82..410,22 (11,67%)

85,36% 122.605,8 (24,5%)

124.294,12 (24,84%)

101,39% 152.586,3 (24,5%)

138.521,34 (22,24%)

90,78%

Untuk indikator kinerja presentase peningkatan produksi nila capaian terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 101,39%, dari sasaran yang telah ditargetkan, sementara realisasi capaian terendah ditemukan pada tahun 2013. Dilihat dari target dan realisasi dari tahun 2013 s/d 2015 terlihat adanya presentase peningkatan produksi dengan capaian sangat baik.

(49)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 145

merupakan salah satu wujud dampak dari pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga data tahun 2013 dapat disampaikan.

b. Capaian Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Produksi

Pengolahan Hasil Perikanan

Sasaran meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan melalui indikator, yaitu (1) Persentase peningkatan produksi nila. Indikator kinerja, target, dan realisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3.35 sebagai berikut :

Tabel 3.35. Capaian Indikator Kinerja Provinsi untuk SKPD

No.

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian (%)

1.1.3

Persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan

4 4,227 105,68

Dari tabel 3.33 di atas, dapat dilihat bahwa capaian indikator kinerja Persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan melebihi target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 105,68%. Dimana dari target peningkatan 4% pada tahun 2015 dengan jumlah produksi 15.592,60 ton dapat direalisasikan sebesar 4,227% dengan produksi sebesar 16.479,14 ton.

(50)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 146

Dengan meningkatnya produksi perikanan tersebut akan menjamin ketersediaan bahan baku dalam meningkatkan pengolahan hasil perikanan. Data pengolahan hasil perikanan merupakan jumlah produk olahan hasil perikanan dari Kabupaten/Kota. Jumlah Produksi pengolahan hasil perikanan dapat dilihat pada tabel 3.36 berikut ini :

Tabel 3.36. Produksi Pengolahan Hasil Perikanan Tahun 2015

No. Kab/kota

Produksi Volume

(Kg)/th Nilai (Rp)

1 Kab. Kep. Mentawai 20.060 1.597.600.000 2 Kab. Pesisir Selatan 3.721.740 190.201.032.000 3 Kab. Solok 268.029 7.823.142.857 4 Kab. Sijunjung 4.136 215.600.000 5 Kab. Tanah Datar 237.116 16.858.350.000 6 Kab. Padang

Pariaman

132.705 5.839.500.000

7 Kab. Agam 1.253.585 64.150.229.256 8 Kab. Lima Puluh Kota 265.084 16.970.798.400 9 Kab. Pasaman 53.100 4.992.600.000 10 kab. Solok Selatan 9.600 240.000.000 11 Kab. Dharmasraya 828 510.000.000 12 Kab. Pasaman Barat 9.337.459 480.155.532.787 13 Kota Padang 700.223 33.556.023 14 Kota Solok 15.147 944.360.000 15 Kota Sawahlunto 900 72.000.000 16 Kota Padang Panjang 55.380 1.357.200.000 17 Kota Bukittinggi 4.460 208.500.000 18 Kota Payakumbuh 16.712 1.098.400.000 19 Kota Pariaman 382.876 17.236.866.667

Jumlah Dalam Kg 16.479.140 844.027.735.760

(51)

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 147

Tabel.3.37. Capaian Indikator Kinerja Provinsi untuk SKPD No. Indikator

Kinerja Target Realisasi

Capaian

(%) Cara Penghitungan

1.1.3 Persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan

4 4,227 105,68 a. Target 4 % jika di jadikan dalam Ton sebesar 15.592,60 ton

b. Realisasi Produksi Pengolahan Hasil Perikanan Tahun 2015 sebesar 16.479,14 ton sehingga capaiannya sebesar :

Realisasi x 100 = 16.479,14 x 100 = 105,68 % Target 15.592,60

c. Maka persentase Realisasi yaitu :

Capaian x target = 105.68 x 4 = 4,227 100 100

(52)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 148

Upaya dalam rangka meningkatkan produk pengolahan hasil perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan telah melakukan berbagai program dan kegiatan melalui APBD dan APBN baik dalam bentuk peningkatan SDM pengolah ,dan diversifikasi pengolahan ikan sehingga meningkatkan pengolahan hasil perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing tinggi.

Tabel 3.38. Program dan Kegiatan yang mendukung Capaian Indikator Kinerja Provinsi untuk SKPD

No PROGRAM/KEGIATAN DANA (Rp) Realisasi

Fisi (%)

Realisasi Keuangan

(Rp)

% SISA DANA

(Rp)

I Program

Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Perikanan

458.032.500 100 345.565.600 75.45 112.466.900

1 Penyebarluasan Gerakan Makan Ikan

162.817.500 100 139.034.500 85,39 23.783.000

2 Pengembangan

Pemasaran Pelaku Usaha Perikanan

85.620.000 100 58.568.000 68.40 27.052.000

3 Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan)

209.595.000 100 147.963.100 70.59 61.631.900

II Program

Peningkatan Nilai

Tambah Daya Saing

Hasil Produksi

Pertanian dan

Perikanan

350.000.000 100 327.793.000 93.66 22.207.000

1 Diversifikasi Pengolahan Ikan

275.000.000 100 263.941.000 95,98 11.059.000

2 Apresiasi Pembinaan Penerapan Sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dan Good Manufacture Practice (GMP) Produk Hasil Perikanan, Good Handing Practice (GHP)

75.000.000 100 63.852.000 85,14 11.148.000

(53)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 149

Dari tabel 3.36 di atas, dapat dilihat bahwa terdapat 2 program dengan 5 kegiatan dari APBD Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat yang mendukung peningkatan produk pengolahan hasil perikanan dengan total anggaran sebesar Rp. 458.032.500 dengan realisasi fisik 100% dan realisasi keuangan sebesar Rp. 345.565.600,- (75.45%).

Upaya konkrit yang telah dilakukan untuk meningkatkan produksi pengolahan hasil perikanan diantaranya adalah : meningkatkan SDM Kelompok pengolah dan pemasar (Poklahsar) dan menumbuh kembangkan UKM pengolah, melakukan Diversifikasi pengolahan ikan dengan meningkatkan keragamaman produk hasil perikanan.

Meningkatnya hasil produksi perikanan ikut mendorong meningkatnya produksi olahan hasil perikanan bernilai tambah dan berdaya saing. Hal ini dapat dilihat dari indikator kinerja persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan yang targetnya 4% dapat direalisasikan sebesar 4,227% dengan capaian 105.68% melebihi dari yang ditargetkan.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat diatas untuk pencapaian indikator presentase peningkatan produksi nila dan presentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan merupakan upaya dalam rangka mencapai sasaran meningkatnya kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

3.3.1. Perbandingan antara Realisasi Kinerja dengan Capaian Kinerja

Tahun sebelumnya

(54)

LAKIP DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA BARAT 150 Tabel 3.39. Trend capaian Indikator Kinerja Tahun 2013 s/d 2015

No. Sasaran Indikator Kinerja

2013 2014 2015

Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) Target Realisasi Capaian (%) 1. Meningkatnya

kualitas dan produktivitas berbagai komoditi, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan

1Persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan

14.416,26 (13,70%)

12..902,42 12%

89% 14.992,91 (4%)

17.814,87 (4,75%)

118,82% 15.592,60 (4%)

16.479,14 (4,23%

105,68%

Untuk indikator kinerja presentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikana capaian terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 101,39%, dari sasaran yang telah ditargetkan, sementara realisasi capaian terendah ditemukan pada tahun 2013. Dilihat dari target dan realisasi dari tahun 2013 s/d 2015 terlihat adanya presentase peningkatan produksi dengan capian sangat baik.

Dalam rangka penyempurnaan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat,Target Capaian indikator pada Tahun 2014 dan 2015 mengalami perubahan (revisi), dimana indikator kinerja persentase peningkatan produksi pengolahan hasil perikanan pada tahun 2013 belum menjadi target Provinsi untuk Dinas Kelautan dan Perikanan sehingga tidak bisa dianalisa perbandingan peningkatannya untuk tahun – tahun sebelumnya, namun Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan pendataan jumlah produksi setiap tahunnya yang merupakan salah satu wujud dampak dari pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga data tahun 2013 dapat disampaikan.

B. ANALISIS ATAS AKUNTABILITAS KEUANGAN/REALISASI ANGGARAN

1. Realisasi Anggaran APBD

Gambar

Tabel 3.20.
Grafik 3.10.
Tabel. 3.21. Program / Kegiatan yang Mendukung Sasaran
Tabel 3.23. Hasil Pengukuran Pencapaian Target Indikator Kinerja
+7

Referensi

Dokumen terkait