• Tidak ada hasil yang ditemukan

den^an Dana Terbatas Pernahfaatan Model Linear Prograirnnriing Sekarang Direktur'Puaat Pelayanan Teknia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "den^an Dana Terbatas Pernahfaatan Model Linear Prograirnnriing Sekarang Direktur'Puaat Pelayanan Teknia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pernahfaatan Model Linear

Pro-grairnnriing dalam Analisa Investasi

den^an Dana Terbatas

Zullan Yamit

Zullan Yamit, adalah Dosen Fak. EkonomI Ull .

-Putara Bengkulu kelahiran 16-09-1957 Alumnus FE.^II tahun 1981 ^ Aktif mengajar eejak tahun 1982 Sebelumnya aebagal asalsten aejak tahun 1979

Mengajar mala kullah Pembelanjaan dan

'Operation Research

Ketua Jurusan'ManaJemen perlode 1986-1987

Sekarang Direktur'Puaat Pelayanan Teknia

FE. Ull Anggbta ISEI.

66 ' '

Pendahuluan

Asumsi umum yang sering digunakan di dalam •analisa~penentuan .investasi

adalah tersedianya dana untuk

membi-ayai seluruh proyek yang menguntung-kan diantara proyek-proyek yang

se-dang dianalisa. Anggapan ini dilandasi

oleh selalu tersedianya dana di pasar modal yang dapat dipergunakan oleh perusahaan untuk membiayai proyek-proyek yang menguntungkan dengan ongkos tertentu.

Pada kenyataannya, banyak perusa-' haan yang berhadapan dengan masalah keterbatasan dana untuk membiayai proyek-proyek mereka. Untuk perusa haan ini jumlah dana yang tersedia untuk diinvestasikan pada setiap periode dapat dikatakan sudah tertentu dan independen dari pasar modal. Oleh karena itu masalah penganggaran dan untuk investasi melibatkan pengalokasi-an sumberdpengalokasi-anaypengalokasi-ang terbatas ke dalam beberapa proyek yang menguntungkan dan saling bersaingah, sehingga akhir-nya tidak semua proyek-proyek tersebut dapat diambil (dilaksanakan). Problem

seperti ini biasa disebut dengan investasi

dengan dana terbatas (Capital Rati oning).

(2)

2. Penyebab -Capital

Rationing

Meskipun batasan dalam 'pemilihan proyek dengan Capital Rationing selalu dicerminkan oleh tersedianya dana, tidak berarti bahwa keterbatasan dari sektor lain tidak ada. Beberapa pemba-. tasan yang tidak bersifat uang secara langsung ikut pula membat^i penisaha-an di dalam memilih proyek-proyeknya. Sebagai contoh, terbatasnya tenaga ahli di dalam perusahaan, akM membatasi jumlah-proyek yang .akan diambil, masih selaras dengan ini adalah tersedia nya sarana dari pihak manajemen untuk mengelola proyek. Untuk memudahkan penanganan dari pembatasan-pembatas-an non kapital tersebut, maka sudah lazim untuk menyatakan

pembatasan-pembatasan tersebut dalam bentuk

modal. Oleh karena adanya keterba tasan dari segi personil, maka modal •yang akan ditanam (di investasikan) dibatasi jumlahnya. Contoh klasik

untuk kasus ini adalah bila kita berada di dalam keadaan dimana sudah tidak

ada lagi supply buruh, sehingga meski pun proyek tersebut menguntungkan tetapi tidak ada yang akan mengerja-kannya. Dengan demikian tidak ada

modal yang ditanam (di investasikan).

Sudah barang tentu pembatas-pemba-tas tadi lebih tepat untuk dikatakan sebagai pembatas buruh atau pembatas manajemen, bukan pembatas dana. Akan tetapi keduanya akhirnya akan membatasi jumlah dana yang akan di-investasikan. Dengan demikian, untuk memudahkan didalam analisa, maka pembatas sering dibahas dalam bentuk dana.

UNISIA 2.X.I1. 1988

3. Menganallsa problema Capital

Rationing dengan cara

sederhana.

Untuk memberikan dasar yang akan dipakai didalam analisa lebih lanjut, pada bagian ini akan dikemukakan beberapa asumsi untuk menyederhana-kan pembahasan. Asumsi-asumsi terse but adalah:

a. Besaran dan saat-saat dari cash flow

diketahui sebeliimnya dengan pasti. b. Cost of capital diketahui (indepen-^

den dari keputusan yang sedang dipertimbangkan), sehingga present value dari setiap proyek juga dapat dihitung.

c. Semua proyek independen antara satu dengan yang lainnya sehingga pengambilan satu proyek tidak mempengaruhi ongkos dan benefit dari proyek lainnya.

Dengan asumsi-asumsi di atas persoalan kita adalah sama dengan bagaimana memilih proyek-proyek yang

mempu-nyai Net Present Value Positif (NPV).

4. Formujasi Linear

Progam-ming masalah Capital

Rationing

Disini kita akan membuat formulasi

masalah capital rationing. Sebagai

kasus akan diambil contoh yang sering

digunakan dalam setiap pembahasan capital rationing. Didalam kasus ini pemilihan proyek dilaksanakan dengan pembatas jumlah dana yang akan dita nam dalam dua periode waktu yaitu

periode satu dan periode dua.

Masing-masing periode tersedia dana sebesar Rp. 50.000,- untuk periode satu dan Rp. 20.000,-.untuk periode dua.

(3)

asumsikan setiap proyek hanya ada salu

dan boleh diambil sebagian."

Kita asumsikan Net Present Value

(NPV) setiap proyek sudah diketahui,

sehingga persoalandari perusahaan

ada-lah bagaimana mengalokasikan anggar-an yanggar-ang sudah dipastikanggar-an jumlahnya sedemikian rupa sehingga NPV yang akan diterima maksimum.

Berikut ini adalah tabel Net Presen

Value (NPV) maupun Presen Value (nilai sekarang) dari pengeiuaran setiap periode dan jumlah proyek yang terse-dia.

(dalam ribuan)

Proyek NPV Present Value dari pengeiuaran Periode I Periode II 1 14 12 3 2 17 54 7 3 17 6 6 4 15 6 2 5 40 30 35 6 12 6 6 7 14 48 4 8 10 36 3 9 12 18 3

Didalam formulasi Linear Program

ming dipakai notasi (Xj) = i] = \, 2,

....,9) sebagai variable keputusan dari

proyek ke- G) yang diambil. Model

linear programming dari persoalan di

atas secara lengkap adalah sebagai berikut :

Maksimum NPS'- I4X| +17x2+ ... + 12x^ Dcngan baiasaii :I2xj»54x2 + 18x^

3xo

3\, I 7*2+

Uniuk hurgu

X3 >,0. X3 4.1.0 =1.2.

.9)

Secara umum formulasi linear pro

gram di atas dapal dituliskan sebagai

berikut : 68 Maximum = Subjcci to.

^ ^ [aj,/ (1 +k)'] xj

j = l 1= 0

£bj, Xj 4. mj

t=0,1 .t j=1.2 j Dimana :

k = discount rale yang sudah diketa

hui dan bcsarnya tetap untuk berbagai (t).

ajj = Net Cash Flow yang didapat dari

1 unit project G) selama periode

(t).

bji = Jumlah dana yang diperlukan

oleh proyek G) selama periode

(t).

Xj = Jumlah unit atau bagian dari

proyek G) yang diambil.

mj = Jumlah dana yang tersedia, dari

luar proyek yang sedang diper-timbangkan, selama periode (t). Formulasi primal di atas dapat dinya-lakan dalam bentuk formulasi dual sebagai berikut :

Minimum = ^

pj m^

t=0 Subject to; I t

51 Pi

bj, ^

^ aj,/(l+k)^

t=0 t=0

Pt >0

Dimana :

Pi = dual variabel dari pembatas

bud-gel untuk periode (t) dengan kala lain sebagai profit produktiviiy alas pcnambahan 1 unit dana ke dalam (nii).

Kembali pada conloh kasus di atas, dapal dipecahkan dengan

(4)

kan slack variabel (sj dan S2) unluk

mengubah keiidak samaan kendala

mcnjadi persaniaan, sehingga menjadi:

12x| + 54x2+... + 1.8xg + Sj = 50

3xj + 7x2+...+ 3X9 + S2 = 20

xj+Qi = 1 X2 + Q2 = 1 -"^3 + ^3 = • X4 + Q4 = 1 X5 + Q5 = 1 X6 + Q6 = J X7 + Q7 = 1 xg + Qs = 1 X9+Q9 = 1 Mode di atas akan menguji semua kom-binasi proyek yang feasible dan memllih portfolio dari proyek-proyek dengan

NPV yang maksimum.

Solus! optimum dari persoalan di atas adalah :

X] = 1 X4=i • x7 =0,045 Si=0

X2 = 0

X5 = 0

X8 = 0

82 = 0

^3 = ^

X6 = 0,97 X9=1

NPV maksimum = 70,72 atau (70.720). Kedua slack variabel berharga nol» hal ini menunjukkan pembatas dana untuk kedua periode tersebut telah men jadi pembatas yang aktif dalam pemilih-an proyek. Portfolio ypemilih-ang optimal

ter-diri dari proyek : I, 3,4 dan 9

(proyek-proyek yang memiliki x = I). Solusi

x^ = 0,97 dan X7 = 0,045 menunjukkan

sebagian dari proyek 6 dan 7

(masing-masing 97% dan 4,5%) akan diambil,

dengan catatan pengambilan sebagian

dari proyek diperbolehkan.

Apabila dilihat dari harga dual varia bel yang berhubungan dengan pembatas

dana adalah Pj =0,136 dan P2= 1,864.

Pj dan P2 lazimdisebut dengan shadow

price dari pembatas dana untuk periode

pertama dan kedua. Interpreiasi dan

UNISIA 2.X:ilM988

harga-harga ini adalah: P] 2 = 0,136 ber-arti apabila jumlah dana untuk periode pertama dinaikkan Rp 1,0 maka total NPV akan bertambah dengan Rp 0,136. Dengan cara yang sama, penambahan Rp 1,0 pada dana yang tersedia perode dua akan menyebabkan penambahan NPV sebesar Rp 1,864. Dilihal dari

harga-harga ini, tidak lerlalu sulii bila disimpulkan bahwa kelerbatasan dana

pada periode ke dua Icbih serius jika . dibandingkan dengan keterbatasan dana

pada periode satu.

Selain dua dual variabel di atas, kita masih mempunyai 9 dual variabel yang bersangkutan dengan proyek 1 sampai dengan proyek 9. Dual variabel unluk proyek yang termasuk dalam optimal portfolio akan mempunyai harga posi tive. Sebagai conioh nilai untuk proyek

1. adalah 6,776 :

1 = 14-(12x0.136 + 3x 1.864) = 6,776

Hal ini menunjukkan bahwa proyek mempunyai NPV positive, setelah mem-perhitungkan opportunity cost dari dana yang dipakai pada periode 1 dan 2. Dipihak lain, unluk proyek-proyek yang ditolak atau sebagian ditolak akan mempunyai shadow price = 0, atau

j = 0.

Net present value untuk proyek ini ada lah nol atau- negative.

Sebagai conioh, net present value dari proyek ke 6 (yang sebagiannya diterima)

adalah nol.

6 = 12-(6 X 0,136 + 6 X 1,864) = 0

Daftar Bacaan

1. Don T.Philips A.Ravindran James

Sol-berg, Operation Research: Principles and Practice, John Wiley & Sons,

New York, 1976.

(5)

2. G. Hadley, Linear Programming, Addi-son-WesIey Publishing Company,

USA; 1980.

70

3. Richard Breaiey & Stewart Myers, Prin ciples of Corporate Finance, McGraw-Hill Book Company, USA,

1981.

Referensi

Dokumen terkait

karyawan yang tinggi ada pada industri yang membayar gaji yang rendah. Bobot kerja dimaksudkan adalah adanya hubungan antara pergantian karyawan dengan suatu ciri-ciri

Indonesia Indonesia Nama Tombol dan Fungsinya Tombol [RESET] Tekan dan tahan selama 2 detik atau lebih untuk menghapus frekuensi stasiun TV/radio, judul, dsb., yang tersimpan

Zat uji yaitu ekstrak etanol 70% daun markisa dibagi dalam tiga dosis dengan tujuan untuk mengetahui pada dosis berapa zat uji dapat menunjukkan efek diuretik

Pada umumnya alat ukur yang digunakan un- tuk menentukan kelayakan suatu usaha dari aspek keuangan/finansial atau berdasarkan kriteria inves tasi dapat dilakukan melalui pendekatan

Dengan dasar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa keadilan akan dapat terwujud apabila aktifitas politik yang melahirkan produk-produk hukum memang berpihak pada nilai-nilai

[r]

Daha eski zamanlardanberi teşkilâtçılıkla ve devlet kuruculukla taranmış olan Türkler'in vücûde getirdikleri bu devletlerin hukukî müesseseleri birbiriyle

“Bahkan makna firman -Allah ‘dan pada waktu waktu di siang hari’ yakni tepi siang dari Fajar (Shubuh) dan tepinya yang akhir adalah Asar.” Maka kami katakan: Akan tetapi, engkau