• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN PENDATAAN K.I.A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI KADER POSYANDU DALAM KEGIATAN PENDATAAN K.I.A"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Aji Supriyanto1, Budi Hartono2

1,2Program Studi Teknik Informatika FTI – UNISBANK Semarang Email: ajisup@gmail.com

ABSTRACT

ABSTRAK

PENDAHULUAN

Keberadaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Indonesia saat ini sudah hampir merata hingga tingkat kelurahan bahkan RT/RW. Hal ini membuktikan bahwa peran dan kepedulian masyarakat dalam layanan kesehatan sangat penting, dan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah.

Posyandu sebagai salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan oleh masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdaya-kan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI KADER POSYANDU

DALAM KEGIATAN PENDATAAN K.I.A

Posyandu cadres located at RT / RW and Kelurahan levels are volunteer workers whose main task is data collection and monitoring of Maternal and Child Health (Kesehatan Ibu dan Anak/ KIA). Data collection with manual logs encountered many obstacles such as old and false data collection, processing, and reporting. Another obstacle is that notebooks are often damaged, missing, changing books, hard to read, difficult to detect the development of KIA. The role of Information and Communication Technology (ICT) can overcome the existing obstacles, namely by developing information system posyandu (SIPosyandu). The method used is to develop SIPosyandu based on local host and web that can be integrated with office excel application package for modification reporting or presentation of information relating to KIA. Furthermore, the cadres are given training and assistance on the use of SIPosyandu. The result is that cadres can utilize ICT for SIPosyandu applications with various models of information presentation including filtering data / information, locally host and web.

Keywords: posyandu cadres, SIPosyandu, KIA

Kader Posyandu yang berada di tingkat RT/RW dan Kelurahan merupakan pekerja sukarela yang salah satu tugas utamanya adalah pendataan dan pemantauan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Pendataan dengan buku catatan manual mengalami banyak kendala seperti lama dan salah dalam pendataan, pengolahan, dan pelaporan. Kendala lain adalah buku catatan sering rusak, hilang, ganti buku, sulit dibaca, sulit mendeteksi perkembangan KIA. Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat mengatasi kendala yang ada, yaitu dengan mengembangkan sistem informasi posyandu (SIPosyandu). Metode yang digunakan adalah mengembangkan SIPosyandu berbasis local host dan web yang dapat diintegrasikan dengan paket aplikasi office excel untuk modifikasi pelaporan atau penyajian informasi yang berkenaan dengan KIA. Selanjutnya para kader diberikan pelatihan dan pendampingan penggunaan SIPosyandu tersebut. Hasilnya para kader dapat memanfaatkan TIK untuk aplikasi SIPosyandu dengan berbagai model penyajian informasi termasuk filtering data/informasi, secara

local host maupun web.

(2)

ibu dan bayi (Musliani, 2017 : 41-47),

(Frima, 2016 : 5013-5021). Umumnya

Posyandu memiliki lima program utama yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), gizi, imunisasi serta penanggulangan diare (Kemenkes R.I., 2012). Ini menunjukkan bahwa KIA sebagai prioritas utama layanan Posyandu

(Sholihah, 2015 : 2007-2014).

Beberapa kendala di lapangan yang sering terjadi dalam layanan adminsitrasi Posyandu adalah SDM atau kader yang kurang berkompeten serta sistem dokumentasi data dan informasi kurang memadai. Kompetensi kader diwujudkan dengan penguasaan layanan seperti pengukuran Balita (berat, lila, lika, lida), penyuluhan dan konsultasi KIA, Gizi, vitamin dan imunisasi dimulai dari persiapan, kegiatan, dan pasca layanan Posyandu (Dewi, S., 2017: 272-282).

Pengolahan data secara manual, memiliki banyak kekurangan, selain waktu lama, keakuratannya juga kurang dalam input dan proses data, serta pelaporan. Dukungan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pengolahan data manual dapat digantikan dengan sistem informasi berbasis Komputer (Prigianata, M., 2013: 102-105). Kegiatannya meliputi input, proses, dan output seperti data dasar posyandu, kegiatan layanan posyandu, data pengguna posyandu dan petugas posyandu

(Mulyani, W., 2013: 1-5).

Guna mengatasi kendala tersebut terutama administrasi pengolahan data KIA maka perlu dikembangkan sebuah sistem informasi terotomasi berbasis komputer, yang fleksibel untuk pengolahan data dan menyediakan informasi sehingga apabila ada perkembangan dan perubahan

data atau informasi , mudah untuk dimodifikasi dan diseleksi.

METODE

Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah ini menggunakan siklus hidup pengembangan sistem (System

Development Life Cycle /SDLC). Sistem

informasi Posyandu diterapkan berbasis

local host dan web bagi kader tingkat

kelurahan dan RT/RW. Pengembangan sistem informasi dimulai dengan melakukan identifikasi dan analisis sistem berjalan dan rencana pengembangan. Dilanjutkan dengan desain database dan antar muka pengguna, serta pengujian sistem. Guna memenuhi sistem informasi yang memiliki fleksibilitas dalam pengolahan dan penyajian informasi berkenaan dengan KIA di posyandu, maka setiap pelaporan diberikan fasilitas eksport data atau informasi dalam bentuk aplikasi office excel.

Sistem informasi posyandu (SIPosyandu) nantinya juga secara flekisbel dapat diterapkan secara local host maupun web. Tujuan local host adalah apabila komputer kader tidak tersambung internet, maka SIPosyandu teteap dapat digunakan untuk layanan administrasi Posyandu. Sedangkan web tujuannya bagi kader yang tidak terinstalasi secara local host, dapat memanfaatkan aplikasi SIPosyandu melalui jaringan internet.

Pengembangan SIPosyandu dilakukan dengan studi kasus di wilayah Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Sehingga bagi kader yang menggunakan internet untuk mengakses SIPosyandu, hanya diperuntukkan bagi layanan Posyandu di wilayah tersebut.

(3)

Namun begitu SIPosyandu ini nantinya diharapkan dapat dikembangkan untuk tingkat Kota atau Kabupaten di seluruh Indonesia.

Pasca pengembangan SIPosyandu dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan operasional SIPosyandu. Ini untuk memberikan pembelajaran praktik penggunaan aplikasi SIPosyandu sehingga para kader terampil dan familier mengoperasikan SIPosyandu. Guna memudahkan pembelajaran praktik dan pedoman operasional, maka para kader diberikan pula buku praktik operasional SIPosyandu. Gambaran model SDLC adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Model SDLC SIPosyandu

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi dan analisis sistem Posyandu Pengembangan SIPosyandu ini didasarkan karena selama ini sistem administrasi Posyandu masih manual. Ini berakibat adanya keluhan para kader yaitu sering terjadinya keterlambatan dan sulitnya model pelaporan, kesalahan data, pengolahan dan pelaporan serta penyajian informasi, rusak dan hilangnya buku catatan Posyandu.

Gambar 2. Pendataan Manual di Posyandu

Desain database Posyandu dimulai dengan membangun entitas-entitas yang saling terkait (berelasi) pada layanan administrasi Posyandu khususnya KIA. Entitas tersebut terdiri dari data master yaitu ibu, balita, posyandu, kelurahan, kecamatan, jenis vitamin, dan jenis imunisasi. Data perkembangan yaitu perkembangan ibu, perkembangan balita, pemberian imunisasi, dan pemberian vitamin. Sedangkan data pendukung yaitu data user untuk otentikasi pengguna. Entitas tersebut nantinya akan menjadi suatu file yang isi datanya terdiri dari rekaman-rekaman (record) dari atribut data yang membentuk sebuah tabel yang saling berhubungan menjadi sebuah database Posyandu. Gambaran relasi table dalam database Posyandu seperti berikut.

Gambar 3. Relasi tabel database SIPosyandu

Dari gambar 3 tersebut selanjutnya ditentukan atribut-atribut setiap nama tabel. Kebenaran dan kelengkapan file dan

(4)

atribut sangat berpengaruh terhadap kelengkapan ketersediaan informasi dan pelaporan yang dapat disajikan. Atribut-atribut dalam file tersebut menjadi dasar dibentuknya desain antar muka pengguna. Dimulai dari antar muka pengguna otentikasi login untuk keamanan atau otoritas pengguna SIPosyandu. Apabila seorang user benar dalam menuliskan nama user dan password ketika melakukan login, maka akan masuk dalam aplikasi SIPosyandu. Dan pabila salah maka akan diberikan keterangan salah. Berikut adalah desain otentikasi pengguna SIPosyandu.

Gambar 4. Otentikasi Login SIPosyandu

Fasilitas menu dalam aplikasi SIPosyandu yang dapat digunakan sangat tergantung pada otoritas user yang diberikan. Administrator adalah otoritas user yang paling tinggi levelnya, yaitu memiliki otoritas menggunakan semua menu aplikasi termasuk mengatur otoritas user yang lainnya. Berikut ini adalah desain menu yang dapat digunakan oleh administrator.

Gambar 5. Menu Administrator SIPosyandu

Menu-menu tersebut apabila dilakukan aksi klik, maka akan tampil antar muka pengguna (user interface /UI). Sebagai contoh, berikut ini adalah desain UI Balita.

Gambar 6. Desain UI Balita

Desain UI tambah balita tersebut didapatkan dari aksi klik menu master Balita. Properti aksi yang terdapat pada data master balita adalah tambah balita, ubah atau edit balita, hapus balita, dan grafik perkembangan tiap balita.

Gambar 7. Desain Properti Aksi Tabel Balita

Gambar 7 menunjukkan properti aksi pada UI tabel Balita. Selain itu ada properti untuk eksport data tabel ke format office excel dan properti cetak data ke printer atau ke format file pdf.

Sedangkan gambar 8 menunjukkan grafik perkembangan setiap balita. Pada grafik tersebut dapat dilihat perkembangan tinggi badan dan berat badan. Tampilan layar dibatasi selama satu (1) tahun atau

(5)

duabelas (12) bulan. Untuk melihat grafik tahun berikutnya dapat ditekan tombol aksi

next, dan tahun sebelumnya previous pada posisi atas grafik. Selain itu juga mengetahui pemberian jenis vitamin dan imunisasi pada setiap balita. Grafik perkembangan tersebut selain dapat dilihat dilayar, juga dapat di unduh (download), disimpan dan dicetak ke printer.

Selain grafik perkembangan balita, maka terdapat menu grafik perkembangan semua balita. Ini berisi semua balita yang ditampilkan berdasarkan seleksi (filter) tertentu. Grafik ini berfungsi mengetahui jumlah perkembangan balita yang baik, kurang baik, dan buruk, suatu wilayah atau posyandu tertentu.

Gambar 8. Grafik Perkembangan Balita

Fasilitas properti lain adalah pencarian informasi yang berkaitan dengan balita. Pencarian ini didasarkan atas seleksi atau filter yang ada yaitu berdasarkan jenis kelamin, rentang umur, wilayah kelurahan, dan posyandu, serta ada tidaknya peringatan kelahiran. Desain UI untuk pencarian balita terlihat seperti gambar 9 berikut ini.

Gambar 9. Properti Pencarian dengan Filter

Desain UI dan fasilitas properti seperti gambar 6 dan 7 diatas juga tersedia

untuk data master lain seperti Master Ibu, Posyandu, dan lainnya. Hanya untuk kasus tertentu seperti grafik tidak dimiliki oleh yang lainnya. Namun demikian baik grafik maupun data atribut pada sebuah file data apabila kurang atau tidak tersedia pada tabel database atau UI, maka dapat ditambahkan atau dilakukan modifikasi dengan melakukan eksport data ke office excel. Berikut adalah contoh hasil eksport dan modifikasi pelaporan balita yang telah dilakukan sorting, filtering dan modifikasi.

Gambar 10. Modifikasi Data Balita dengan Excel

(6)

Aplikasi SIPosyandu telah selesai dikembangkan dan telah dilakukan pengujian pada tingkat pengguna. Para kader di Kelurahan Peterongan dan Pleburan kecamatana Semarang Selatan kota Semarang dijadikan mitra untuk menguji coba dan sekaligus menerapkan aplikasi SIPosyandu secara local server. Para kader juga telah dilatih menggunakan aplikasi ini dan sudah familier dan mandiri untuk menggunakannya. Sedangkan di kelurahan lain disediakan aplikasi SIPosyandu pada alamat web yaitu

http://siposyandu-semarang.net, untuk

dapat memanfatkan aplikasi tersebut. Tidak menutup kemungkinan bahwa di kelurahan yang dipasang SIPosyandu pada local server, juga dapat memanfaatkan pada web apabila telah memiliki akses internet.

SIMPULAN

Aplikasi SIPosyandu telah berhasil dikembangkan dan diujicobakan pada beberapa kelurahan di Kecamatan Semarang Selatan Kota Semarang. Hingga dilaksanakan pelatihan dan penerapan di kedua kelurahan tersebut.

Guna kepentingan yang lebih luas, maka aplikasi SIPosyandu ini dapat disosialisasikan dan diterapkan pada posyandu-posyandu yang lain guna memudahkan, mempercepat, dan hasil yang akurat dalam pendataan, pengolahan dan pelaporan serta penyajian informasi sesuai dengan kebutuhan.

DAFTAR RUJUKAN

Dewi, D.,S., 2017, Peran Komunikator

Kader Posyandu Dalam

Meningkatan Status Gizi Balita Di Posyandu Nurikelurahan Makroman

Kecamatan Sambutan Kota

Samarinda, eJournal Ilmu

Komunikasi, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id , 5 (1) 2017 : 272-282. Frima,R., Budhi Irawan, B., Burhanuddin

Dirgantoro, B., 2016, Perancangan Dan Implementasi Sistem Informasi

Posyandu Terintegrasi Berbasis

Android, e-Proceeding of

Engineering : Vol.3, No.3 December 2016

Kemenkes R.I., 2012, Buku Pegangan Kader posyandu : Ayo Ke Posyandu

Setiap bulan, Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia

Mulyani, W., Purnama, B. E., Wardati, I. U., 2013, Pembangunan Sistem

Informasi Data Balita Pada

Posyandu Desa Ploso Kecamatan

Punung Kabupaten Pacitan, IJCSS

- Indonesian Jurnal on Computer Science, Speed - FTI UNSA, pp.1-5 Musliani, Wati, L., Mawarni,S., 2017,

Aplikasi Pengolahan Data Posyandu,

Jurnal Inovtek Polbeng - Seri Informatika, Vol. 2, No. 1 , Juni 2017

Prigianata, M. M. 2013, Sistem Informasi Posyandu Guna Mempermudah Pencatatan Pemeriksaan Berbasis Web, J-Intech , Vol 1, No 1. Sholihah, N., Kusumadewi, S., 2015,

Sistem Informasi Posyandu

Kesehatan Ibu Dan Anak, Prosiding

Gambar

Gambar 3. Relasi tabel database SIPosyandu  Dari  gambar  3  tersebut  selanjutnya  ditentukan  atribut-atribut  setiap  nama  tabel
Gambar 7. Desain Properti Aksi Tabel Balita  Gambar  7  menunjukkan  properti  aksi  pada  UI  tabel  Balita
Gambar 8. Grafik Perkembangan Balita  Fasilitas  properti  lain  adalah

Referensi

Dokumen terkait

manusia sebagai individu melalui proses pendidikan mampu bekerjasama dengan orang lain di luar dirinya untuk mencapai tujuan bersama dalam masyarakat, disamping juga

Ketika Islam dilihat dari sudur normatif, Islam merupakan agama yang di dalamnya berisi ajaran Tuhan dengan urusan akidah dan muamalah sedangkan ketika Islam dilihat

Terdapat tiga jenis area intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal yaitu melalui : (1) peningkatan pelayanan antenatal yang

Bagaimana peran Desa/Kelurahan, peran petugas puskesmas, ketersediaan sarana, pembinaan kader posyandu, pelatihan kader posyandu, alignment, capability, trust,

Pada aplikasi yang dikerjakan pada artikel ini menerapkan aplikasi berbasis Java dengan sistem User Manual pada aplikasi Sistem Informasi Posyandu untuk para kader Posyandu

Kedua metode tersebut Voronoi Diagram dan Delaunay Triangulation Algorithm memproses data berupa titik penyulang agar membuat sebuah service area serta jaringan

Disarankan kepada masyarakat muslimin supaya tetap mencatatkan setiap perkawinan yang berlangsung agar perkawinan tersebut melahirkan akibat hukum sesuai

Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi “SIPRANTA : Sistem Informasi Posyandu untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita” yang akan membantu kader posyandu,