• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: M. Husyain HMS dan Budiastuti Fatkar 1. Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: M. Husyain HMS dan Budiastuti Fatkar 1. Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Abstrak"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DARI PAJAK HOTEL DAN RESTORAN TERHADAP STRUKTUR ANGGARAN PENDAPATAN

DAN BELANJA DAERAH PERIODE 2010-2012 KABUPATEN TANGERANG

Oleh:

M. Husyain HMS dan Budiastuti Fatkar1

Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel dan restoran terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) periode 2010 – 2012. Metode yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data sekunder yang bersumber dari Pemda Kabupaten Tangerang tahun 2010 – 2012.

Berdasarkan hasil penelitian perhitungan dalam penelitian ini, kontribusi pajak hotel terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2010 sebesar 3.923.773.562, untuk tahun 2011 sebesar 6.996.703.490, dan untuk tahun 2012 sebesar 8.112.578.927. Kontribusi pajak restoran terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2010 sebesar 27.114.048.889, untuk tahun 2011 sebesar 34.777.065.593, dan untuk tahun 2012 sebesar 49.093.948.102. Perbandingan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2010 sebesar 21,64%, untuk tahun 2011, dan untuk tahun 2012. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak hotel untuk tahun 2010 sebesar 3.923.773.562, untuk tahun 2011 sebesar 6.996.703.490, dan untuk tahun 2012 sebesar 8.112.578.927. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak restoran untuk tahun 2010 sebesar 27.114.048.889, untuk tahun 2011 sebesar 34.777.065.593, dan untuk tahun 2012 sebesar 49.093.948.102.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel sangat kecil karena persentasenya hanya berkisar di angka 1% saja. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak restoran persentasenya cukup besar jika dibandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel walaupun persentasenya masih dibawah 10%. Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) periode 2010-2012 Kabupaten Tangerang persentasenya sangat besar karena hampir sepertiga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

1 M. Husyain HMS, SE, MM dan Budiastuti Fatkar, SE, MM adalah Dosen Tetap Yayasan prodi Manajemen FE-UNIS Tangerang. Email: budifatkar58@gmail.com

(2)

I. LATAR BELAKANG

Semakin berkembang dan semakin bersaing di era globalisasi sekarang ini mendorong daerah Kabupaten Tangerang mengembangkan kegiatan perekonomiannya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan menyelenggarakan pembangunan di setiap wilayah Kabupaten Tangerang sesuai dengan potensi, kemampuan yang dimiliki daerah Kabupaten Tangerang.

Tujuan pemerintah daerah Kabupaten Tangerang dalam mencapai tujuan pemerintah daerah Kabupaten Tangerang membutukan dana cukup besar dalam melaksanakan tugas-tugas kepentingan, kepentingan masyarakat dan kegiatan yang lain dalam menunjang kelangsungan pembangunan di Kabupaten Tangerang. Dana tersebut dapat diperoleh dari sumber penerimaan pajak daerah. Berlakunya otonomi daerah pemerintah memberikan kewenangan kepada daerah dalam mengatur daerahnya masing-masing dengan mengharapkan setiap daerah lebih kreatif mencari sumber pendapatan asli daerah. Ketentuan yang mengatur otonomi daerah termuat dalam UUD 1945 Pasal 18.

Dan mengalami perubahan yang terus menerus sehingga sekarang Undang-Undang yang digunakan No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang ditetapkan secara utuh pada Kabupaten Daerah Kota yang diselenggarakan atas otonomi yang luas, nyata dan bertanggung jawab.

(3)

Terkaitnya dengan otonomi daerah Pemerintah Daerah dapat mengelola dan mencari sumber pendapatan yang berasal dari daerah itu sendiri. Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) diperoleh dari pajak daerah, restribusi daerah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan penerimaan hasil daerah lainnya.

Pendapatan Asli Daerah yang memberikan kontribusi yang cukup besar dari sektor pajak hotel dan restoran. Berkembangnya pembangunan hotel dan restoran di daerah Kabupaten Tangerang, maka pendapatan asli daerah dari sektor pajak meningkat. Pendapatan asli daerah dari pajak hotel dan restoran mempunyai peranan yang sangat besar dalam meningkatkan pembangunan daerah.

Berdasarkan penjelasan di atas tujuan dalam penelitian ini, 1) Untuk mengetahui Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel dan restoran periode 2010-2012 Kabupaten Tangerang. 2) Untuk mengetahui bagaimana Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) periode 2010-2012 Kabupaten Tangerang.

II. TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRIAN 2.1. Tinjauan Teori

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 1 Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004. Pendapatan daerah terdiri

(4)

dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain pendapatan asli daerah yanga sah. Retribusi merupakan pungutan daerah atas jasa yang disediakan dan diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Pembiayaan Daerah meliputi penerimaan yang perlu dibayar atau pengeluaran yang akan diterima kembali tahun sekarang maupun yang akan datang. Unsur-unsur pembiayaan daerah berdasarkan Permendagri nomor 13 tahun 2006 .

Pengertian Pajak, R. Santoso Brotodiharjo (2011 : 20) menjelaskan bahwa “pajak adalah keseluruhan dan peraturan yang meliputi wewenang pemerintah, untuk mengambil kekayaan seseorang dan menyerahkannya kembali kepada masyarakat melalui kas Negara, sehingga merupakan bagian dari hukum publik yang mengatur hubungan hukum antarnegara dan orang atau badan (hukum) yang berkewajiban mebayar pajak (disebut wajib pajak)”

Pengertian Hotel, Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. dan hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat penginapan, makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.

Pajak Hotel, Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan

(5)

hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas olahraga dan hiburan. Pengertian hotel sesuai dengan pasal 1 angka 21 U U PD RD adalah fasilitas penyedia jasa penginapan atau peristirahatan termasuk juga jasa terkait lainnya dengan dipungut bayaran. Restoran adalah fasilitas penyedia makanan atau minuman dengan dikenakan biaya. Yang termasuk kategori restoran mencakup juga rumah makan, kafetarian, kantin, warung, bar, dan jenisnya termasuk jasa boga atau katering.

Pajak Restoran, Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan pembayaran dan pengusaha restoran tersebut menjadi wajib pajaknya. Rumah makan dan restoran yang menjadi objek pajak meliputi kafe, bar, take away, delivery, dan lain sebagainya. Dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Tangerang menargetkan perolehan pajak restoran tahun 2012 naik 30 persen dari tahun yang lalu mengingat karena semakin banyak dan berkembangnya jumlah restoran saat ini.

2.2. KERANGKA PEMIKIRAN

Dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 28 tahun 2009 mendefinisikan bahwa pajak daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Optimalisasi pemungutan pajak daerah, retribusi

(6)

daerah, hasil perusahaan milik daerah dan pendapatan lain-lain yang sah sangat menentukan terhadap penerimaan Pendapatan Asli daerah (PAD). Kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dan kualitatif. Metode deskriptif digunakan untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi pada kabupaten/ kota di Provinsi Banten berdasarkan struktur eksisting demografi (kependudukan). Sedangkan metode kualitatif digunakan untuk menganalisa data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil langsug dari Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang. Data-data yang digunakan adalah : 1) Pendapatan Asli Daerah; 2) Pajak Hotel dan Restoran; 3) APBD. Periode data yang digunakan dimulai dari tahun 2010 hingga 2012.

(7)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Secara umum Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu:

Pendapatan Asli Daerah Berdasarkan Jenis

No. Jenis

1 Pajak Daerah 2 Retribusi Daerah

3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Di pisahkan 4 Lain lain PAD yang Sah

Adapun posisi besarnya masing-masing PAD dari tahun 2010-2012 sebagai berikut:

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Tangerang Periode 2010-2012

No. Tahun Jumlah PAD

1 2010 354.675.567.197 2 2011 676.600.950.514 3 2012 839.159.000.807

Selama tiga tahun (2010-2012) PAD Kabupaten Tangerang terus mengalami peningkatan yang signifikan, hampir bertambah sebanyak 2,5 kali lipat.

(8)

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tangerang Periode 2010-2012

No. Tahun Jumlah APBD

1 2010 1.638.616.269.340 2 2011 2.235.677.493.092 3 2012 2.654.716.831.895

Demikian pula dengan posisi data APBD Kabupaten Tangerang selama tiga tahun (2010-2012) mengalami peningkatan.

4.1. Analisis Pendapatan Asli Daerah dari Pajak Hotel Kabupaten Tangerang Periode 2010-2012

Secara umum tidak semua sumber PAD dapat memberikan konstribusi yang merata terhadap total PAD. Konstribusi Pajak Hotel terhadap PAD selama tiga tahun (2010-2012) dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

No Tahun Pajak Hotel Daerah (PAD) (%) 1 2010 3.923.773.562 354.675.567.197 1,10 2 2011 6.996.703.490 676.600.950.514 1,03 3 2012 8.112.578.927 839.159.000.807 0,96

Penghitungan konstribusi Pajak Hotel ke PAD setiap tahunnya dapat dilihat seperti dibawah ini:

(9)

Untuk tahun 2010 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel sebesar: 3.923.773.562 × 100% = 1,10%

354.675.567.197

Untuk tahun 2011 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel sebesar: 6.996.703.490 × 100% = 1,03%

676.600.950.514

Untuk tahun 2012 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel sebesar : 8.112.578.927 × 100% = 0,96%

839.159.000.807

Dari hasil penghitungan di atas dapat dilihat bahwa konstribusi Pajak Hotel ke PAD di Kabupaten Tangerang relatif kecil hanya berkisar 1% pertahunnya dengan trend selama tiga tahun (2010-2012) mengalami penurunan.

4.2. Analisis Pendapatan Asli Daerah dari Pajak Restoran Kabupaten Tangerang Periode 2010-2012

Konstribusi Pajak Restoran terhadap PAD selama tiga tahun (2010-2012) dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

Pajak Restoran Kabupaten Tangerang Periode 2010-2012 No Tahun Pajak Restoran Daerah (PAD) (%)

1 2010 27.114.048.889 354.675.567.197 7,64 2 2011 34.777.065.593 676.600.950.514 5,14 3 2012 49.093.948.102 839.159.000.807 5,85

(10)

Penghitungan konstribusi Pajak Restoran ke PAD setiap tahunnya dapat dilihat seperti dibawah ini:

Untuk tahun 2010 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak restoran sebesar: 27.114.048.889 × 100% = 7,64%

354.675.567.197

Untuk tahun 2011 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak restoran sebesar: 34.777.065.593 × 100% = 5,14%

676.600.950.514

Untuk tahun 2012 Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak restoran sebesar: 49.093.948.102 × 100% = 5,85%

839.159.000.807

Dari hasil penghitungan di atas dapat dilihat bahwa konstribusi Pajak Restoran ke PAD di Kabupaten Tangerang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan pajak hotel, yaitu berkisar 5-7% pertahunnya dengan trend selama tiga tahun (2010-2012) fluktuatif.

4.3. Analisis Perbandingan PAD dengan APBD Periode 2010-2012 Konstribusi PAD terhadap APBD selama tiga tahun (2010-2012) dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

No Tahun Jumlah PAD Jumlah APBD (%) 1 2010 354.675.567.197 1.638.616.269.340 21,64 2 2011 676.600.950.514 2.235.677.493.092 30,26 3 2012 839.159.000.807 2.654.716.831.895 31,61

(11)

Penghitungan konstribusi PAD ke APBD setiap tahunnya dapat dilihat seperti dibawah ini:

Untuk tahun 2010 perbandi ngan Pendapatan asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belana Daerah (APBD).

354.675.567.197 × 100% = 21,64%. 1.638.616.269.340

Untuk tahun 2011 perbandi ngan Pendapatan asl i Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belana Daerah (APBD).

676.600.950.514 × 100% = 30,26%. 2.235.677.493.092

Untuk tahun 2012 perbandi ngan Pendapatan asli Daerah (PAD) terhadap Anggaran Pendapatan dan Belana Daerah (APBD).

839.159.000.807 × 100% = 31,61% 2.654.716.831.895

Dari hasil penghitungan di atas dapat dilihat bahwa konstribusi PAD ke APBD di Kabupaten Tangerang cukup besar berkisar 30% pertahunnya dengan trend selama tiga tahun (2010-2012) mengalami peningkatan.

(12)

4.4. Analisis Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari Pajak Hotel Kabupaten Tangerang Periode 2010 – 2011

Konstribusi Pajak Hotel terhadap APBD selama tiga tahun (2010-2012) dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

No Tahun Pajak Hotel Jumlah APBD (%) 1 2010 3.923.773.562 1.638.616.269.340 0,24 2 2011 6.996.703.490 2.235.677.493.092 0,31 3 2012 8.112.578.927 2.654.716.831.895 0,31

Penghitungan konstribusi Pajak Hotel ke APBD setiap tahunnya dapat dilihat seperti dibawah ini:

Untuk tahun 2010 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak hotel sebesar:

3.923.773.562 × 100% = 0,24% 1.638.616.269.340

Untuk tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak hotel sebesar:

6.996.703.490 × 100% = 0,31% 2.235.677.493.092

Untuk tahun 2012 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak hotel sebesar:

8.112.578.927 × 100% = 0,31% 2.654.716.831.895

(13)

Dari hasil penghitungan di atas dapat dilihat bahwa konstribusi Pajak Hotel ke APBD di Kabupaten Tangerang relatif kecil hanya berkisar 0,25% pertahunnya dengan trend selama tiga tahun (2010-2012) mengalami peningkatan.

4.5. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari Pajak Restoran Kabupaten Tangerang Periode 2010-2012

Konstribusi Pajak Restoran terhadap APBD selama tiga tahun (2010-2012) dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:

No Tahun Pajak Restoran Jumlah APBD (%) 1 2010 27.114.048.889 1.638.616.269.340 1,65 2 2011 34.777.065.593 2.235.677.493.092 1,56 3 2012 49.093.948.102 2.654.716.831.895 1,85

Penghitungan konstribusi Pajak Restoran ke APBD setiap tahunnya dapat dilihat seperti dibawah ini:

Untuk tahun 2010 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak restoran sebesar:

27.114.048.889 × 100% = 1,65% 1.638.616.269.340

Untuk tahun 2011 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak restoran sebesar:

(14)

2.235.677.493.092

Untuk tahun 2012 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dari pajak restoran sebesar:

49.093.948.102 × 100% = 1,85% 2.654.716.831.895

Dari hasil penghitungan di atas dapat dilihat bahwa konstribusi Pajak Restoran ke APBD di Kabupaten Tangerang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan pajak hotel, yaitu berkisar 1,5% pertahunnya dengan trend selama tiga tahun (2010-2012) fluktuatif.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel sangat kecil karena persentasenya hanya berkisar di angka 1% saja. Sedangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak restoran persentasenya cukup besar jika di bandingkan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari pajak hotel walaupun persentasenya masih di bawah 10%.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) periode 2010-2012 Kabupaten Tangerang persentasenya sangat besar karena hampir sepertiga dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).

(15)

5.2. SARAN

Kontribusi pajak hotel dan restoran sudah cukup berpotensi di lihat dari kenaikan setiap tahunnya sehingga perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi agar kontribusinya semakin besar bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sebaiknya pemerintah daerah selalu memperhatikan kontribusi pajak daerah sehingga dapat mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna membiayai kegiatan pemerintahan.

Dalam mengoptimalkan perolehan pajak hotel dan restoran sebaiknya pemerintah daerah melakukan pemungutan pajak bukan berdasarkan target saja sebaliknya berdasarkan potensi daerah yang di miliki Kabupaten Tangerang sehingga dapat menggali sumber-sumber pendapatan daerah lainnya yang belum tergali .

DAFTAR PUSTAKA

Bratakusumah, Deddy Supriady dan Dadang Solihin. 2002. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Bratakusumah, Deddy Supriady. 2004. Otonomi Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Brotodiharjo, Santoso. 2011. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Jakarta: Sinar Grafika.

Davey. 1998. Fungsi-fungsi Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu Ida Zuraidah. 2011. Teknik Penyusunana Peraturan Daerah. Jakarta: Sinar Grafika Judisseno, Rimsky K. 2007. Pajak dan Strategi Bisnis. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama

(16)

Mardiasmono. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Andi

Soemitro, Rochmat. 1998. Azaz dan Dasar Perpajakan. Bandung: Refika Aditama Suparmoko, M. 1986. Dasar-dasar Keuangan Negara. Yogyakarta: Fakultas

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu: Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang sah. Dana Perimbangan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi Daerah, basil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

“Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang bersumber dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan

10 Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil retribusi Daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

PAD merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil distribusi,daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang

Pendapatan Daerah terdiri dari: (1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang meliputi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Pengujian simultan bahwa terdapat pengaruh PAD (pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah) berpengaruh

rumus untuk menghitung PAD adalah sebagai berikut: Pendapatan Asli Daerah = Pajak Daerah + Retribusi Daerah + Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan + Lain-Lain Pendapatan