• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Kegiatan Eksplorasi

Eksplorasi merupakan suatu kegitan lanjutan yang merupakan rekomendasi dari tahap awal dari kegiatan pertambangan, yakni setelah tahap prospeksi. Tahap eksplorasi ini terdiri dari : Eksplorasi Pendahuluan, Eksplorasi Rinci ( Detail ) dan Eksplorasi Lanjutan.

Penyelidikan pendahuluan yaitu merupakan tahap awal kegiatan eksplorasi sebagai kelanjutan kegiatan prospeksi yang mempunyai tujuan atau sasaran utuk melokalisasir daerah jalur mineral. Kegiatan lapangan tahap ini bersifat strategis dimana terus di upayakan untuk menemukan dan mengetahui bentuk satu dimensi bahan galian yang nampak dipermukaan. Jenis penyelidikan yang dilakukan adalah penyelidikan geokimia detail, pemetaan gejala minerallisasi, pemetaan geologi detail, serta pembuatan peta dasar.

Eksplorasi tindak lanjut yaitu kegiatan yang dilakukan setelah kegiatan penyelidikan pendahuluan dengan sasaran mengetahui sebaran endapan mineral secara menyeluruh dan pasti dipermukaan. Kegiatan penyelidikan bersifat taktis dimana objek penyelidikan dipilih pada tempat-tempat tertentu, terutama pada daerah yang mempunyai anomali bahan galian dan atau mineralisasi. Dalam tahap ini biasanya pembuatan treching lebih banyak dilakukan untuk penyelidikan bahan galian logam dibandingkan non logam. Perkiraan sumberdaya sudah dapat dilakukan dengan jenis sumber daya (tereka).

(2)

Eksplorasi detail ialah upaya untuk mengetahui kelanjutan onggokan bahan galian dibawah permukaan sebagai kelanjutan eksplorasi tindak lanjut. Jenis kegiatan yang dilakukan adalah kegiatan pemboran. Yang tujuannya adalah untuk mengetahui sebaran bahan galian dibawah permukaan, membuat peta surface dan mengetahui kadar rata-rata sebaran mineralisasi pada titik bor. Kegiatn pemboran dilakuaknan dengan pola teratur (grid pattern) dengan jarak antara titik bor yang satu dengan yang lainnya 25 – 50 m.

Tujuan melakukan kegiatan eksplorasi adalah untuk mengetahui penyebaran dari endapan batubara, untuk mengetahui posisi atau letak dari endapan dan lapisan batuan sekelilingnya (Country Rock) serta tebal dari endapan batubara itu sendiri. Hasil dari kegiatan eksplorasi ini kemudian dapat berguna untuk menentukan nilai ekonomi dari suatu endapan batubara, menentukan metode dan sistem penambangan serta umur tambang dari suatu kegiatan penambangan endapan bahan galian tersebut.

Penentuan kalori cadangan batubara disesuaikan dengan permintaan pasar untuk mengetahui besarnya kalori yang dikandung suatu batubara dapat diperoleh dari hasil proses laboratorium kimia yang menganalisa kalorinya, sedangkan sample yang digunakan merupakan sample daerah eksplorasi.

Contoh batubara yang telah dikemas dalam kantong sample kemudian dikirim ke Laboratorium. Pelaksanaan pengujian/analisis contoh batubara dilakukan di laboratorium dengan parameter analisis yang diminta adalah :

Proximate analysis :

– Karbon terikat (Fixed Karbon) – Zat terbang (Volatile matter)

(3)

– Kandungan abu (Ash Content)

– Zat air total dan terikat (Total & Inherent Moisture) Analisis lain :

– Total sulphur

– Nilai kalori (calorific value, CV). – Crucible Swelling Number

Pekerjaan penyelidikan lapangan yang dilaksanakan pada hakekatnya adalah penyelidikan dari suatu daerah sumberdaya mineral (bahan galian batubara). Penyelidikan yang dilakukan terdiri dari pemetaan geologi, yang lebih dikhususkan pada pemetaan singkapan batubara, termasuk pengamatan kedapatannya (aspek litostratigrfi, struktur, dan kedapatannya), pembuatan eksavasi pada singkapan; pengambilan contoh uji mutu batubara; serta pengumpulan data infrastruktur.

3.2 Gambaran Umum

Dalam persiapan desain penambangan perlu mengevaluasi data-data dan informasi yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan, penelitian-penelitian sebelumnya dari hasil eksplorasi. Akumulasi data yang dimaksud meliputi data topografi, yang pengumpulan datanya dilakukan dengan penelusuran peta topografi.

Pengambilan data topografi dan pengukuran dilakukan dengan cara memasukkan data berupa angka hasil perhitungan pengukuran derajat dengan menggunakan sounto. Disamping itu juga data yang diambil dari kegiatan pemboran sehingga diperoleh sejumlah data elevasi titik bor, kontur, tebal endapan batubara serta kecenderungan arah perubahan perlapisan batubara ataupun lapisan tanah penutupnya.

(4)

3.3 Tahap-tahap Kegiatan Eksplorasi

Seluruh kegiatan eksplorasi pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan potensi sumber daya mineral yang terdapat di bumi, sehingga menjadi cadangan terukur yang siap untuk ditambang. Dengan demikian rencana eksplorasi dapat ditentukan atas beberapa tahap, adapun tahap-tahap kegiatan sebagai dasar penilaian adalah sebagai berikut :

Tahap 1, Persiapan :

– Persiapan, pengumpulan data tersedia (laporan peta) – Analisis data tersedia

– Jenis dan jumlah conto yang harus diambil – Biaya dan waktu yang tersedia

– Tingkat ketelitian diharapkan. Tahap 2, Kegiatan lapangan :

– Pemetaan geologi dengan alat bantu GPS dan kompas – Pemetaan singkapan batubara dan batuan serta litostratigrafi – Luas, ukuran, batas dan jenis daerah

– Letak dari pada daerah tersebut – Ekskavasi singkapan

– Pengambilan contoh uji mutu batubara

– Pengumpulan data infrastruktur, curah hujan dan lainnya – Analisis uji mutu dari conto batubara terpilih

Tahap 3, Keadaan endapan : – Jenis endapan

– Sifat fisik, mekanis, dan kimia endapan – Letak dan keadaan endapan

(5)

– Keadaan daerah penyelidikan 3.4 Pemboran

3.4.1 Latar Belakang Pemboran

Adapun latar belakang dari pemboran itu sendiri yakni :

Objek geologi/endapan bahan galian tidak selalu tersingkap. Tanah atau batuan penutp bisa tipis atau tebal

Untuk pengamatan secara langsung perlu lubang eksplorasi (Eksploration working ).

Untuk objek geologi atau endapan bahan galian yang dalam perlu dilakukan pemboran

Lubang bor merupakan salah satu jenis lubang eksplorasi ( eksploration ) dalam ekplorasi mineral.

3.4.2 Maksud dan Tujuan Pemboran

Pemboran pun memiliki maksud dan tujuan antara lain sebagai berikut:

➢ Lubang bor merupakan salah satu bentuk lubang eksplorasi bila dibandingkan dengan sumur uji misalnya, mempunyai diameter lubang yang relative sangat kecil bila dibandingkan dengan kedalamannya.

➢ Yang dimaksud dengan pemboran adalah pembuatan lubang eksplorasi yang diameternya relatif kecil dibandingkan dengan kedalamannya. Pemboran ini biasanya dilakukan pada batuan dan formasi dalam pengambilan conto (sample)

3.4.3 Tujuan Pemboran Secara Umum adalah :

1. Untuk mengetahui / mempelajari data / informasi geologi (batuan, stratigrafi, struktur, mineralisasi dan sebagainya).

(6)

3. Untuk eksplorasi bahan tambang (minyak, gas bumi serta air) sebagai sarana untuk eksplorasi dengan metode lain (geofisika).

4. Untuk peledakan. 3.4.4 Jenis Pemboran

a) Cara atau jenis pemboran menurut Letak atau Penempatannya :  Vertikal

 Miring  Melengkung a) Mekanisme Geraknya :

 Putar ( Rotary drilling )

 Tumbuk ( Percussion drilling )

 Tumbuk Putar ( Rotari percussiuon drilling ) a) Hasil Pemborannya :

 Inti ( core ), Berupapa hasil pemboran yang berbentuk pejal atau tabung

 Hancuran ( Fragmen ) baik yang “ undisturbed ( Cutting ) maupun yang “unturbed ” ( sludge )

a) Mekanisme/Sumber Geraknya :  Bor tangan ( bor bangaka )

 Bor mesin ( Longyear,Koken,Tone,Jeckro dan lain-lain ) a) Bentuk Mata Bornya ( Bit )

 Pahat  Spiral  Cincin

(7)

Dengan demikian berdasarkan hal trersebut diatas maka,secara umum jenis pemboran dibagi menjadi :

Diammond Core drilling Rotary Drilling

Percuassion ( percuassive ) drilling Chum ( Cable tool ) drilling

Core Drilling ( Pemboran Inti ) atau Pemboran Eksplorasi

Pemboran jenis ini selalu digunakan sebagai pembora ekplorasi yang lebih baik dan teliti yang disesuaikan dengan morfologi yang ada.

Diamond Core Drill”menggunakamn mata bor intan ( diamond bit)

Mata bor ( bit ) yang digunakan berbentuk seperti cincin, sehingga batuan yang terpotong akan berbentuk seperti cincin.

Oleh karena itu jenis pemboran ini dinamakan Pemboran Inti selain mata bor intan,tegantung pada batuannya kadang-kadang digunakan mata bor dari suatu paduan baja tertentu yaitu Tungsten-crbide ( Steel bit ).

Disisi lain biaya operasi cara pemboran ini relatif lebih mahal oleh karena itu perencanaannya perlu dilakukan secermat mungkin agar biaya operasinya diminimalkan Oleh karena kegiatan sangat mahal maka sangat perlu diambil pertimbangan sebelum melakukan pemboran inti. Pertimbangan – pertimbangan itu adalah sebagai :

➢ Ukuran core dan core recovery yang harus diambil. ➢ Penentuan ukuran lubang bor minimum.

➢ Penentuan posisi lubang bor ( tegak atau miring ) ➢ Pemakain casing/tipe bit,core barrel, drilling rod

Referensi

Dokumen terkait

Disisi lain, hasil penelitian Samantha Imanuel Panjaitan tentang Peran Pemberdayaan Dinas Koperasi dan UMKM Dalam Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

[r]

Data-data yang digunakan dalam menghitung probabilitas penyakit sesak nafas pada bayi adalah merupakan hasil nilai dugaan dari pakar untuk suatu gejala terhadap penyakit

Selain kelebihan pembelajaran tematik yang dipaparkan oleh Majid seperti diatas, Trianto (dalam Prastowo,2013:141) juga menjabarkan kelebihan pembelajaran tematik

(b) Ukuran kepala : PK=panjang kepala; LK=lebar kepala; JMH=jarak mata mata; JMUM=jarak mata ujung mulut; JMH=jarak mata hidung.. UMK PE LK PK JMM JMUM

Penelitian ini bertujuan untuk : mengidentifikasi jenis-jenis dan nilai ekonomi hasil hutan yang dimanfaatkan oleh masyarakat desa sekitar hutan Suaka Marga Satwa

• Sebuah gambar adalah representasi visual dan grafis beberapa informasi yang dapat ditampilkan pada layar komputer atau dicetak.. • Gambar datang dalam

Berdasar sifat unik tersebut, muncul ide untuk menggabungkan beberapa sensor dari beberapa jenis polimer menjadi deret sensor yang secara bersama- sama digunakan