• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan. Disusun oleh: FITRIANI LESTARI NIM : B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan Diploma III Kebidanan. Disusun oleh: FITRIANI LESTARI NIM : B"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PENGGUNAAN MODIFIKASI ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENAMBAHAN LANGKAH PEMASANGAN ALAT

KONTRASEPSI PADA NY. W UMUR 22 TAHUN DI BPM DIANA YULITA A, AMD. KEB DESA SAWANGAN

KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan

Diploma III Kebidanan

Disusun oleh: FITRIANI LESTARI

NIM : B1301055

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MUHAMMADIYAH GOMBONG TAHUN 2016

(2)
(3)
(4)
(5)

v

KARYA TULIS ILMIAH

PENGGUNAAN MODIFIKASI ALAT BANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN PENAMBAHAN LANGKAH PEMASANGAN ALAT

KONTRASEPSI PADA NY. W UMUR 22 TAHUN DI BPM DIANA YULITA A, AMD. KEB DESA SAWANGAN

KECAMATAN ALIAN KABUPATEN KEBUMEN1

Fitriani Lestari2,Umi Laelatul Qomar3 INTISARI

Latar Belakang : Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB). Biasanya petugas menggunakan alat bantu pengambilan keputusan (ABPK) WHO dalam konseling pemilihan alat kontrasepsi. Mayoritas calon akseptor masih belum mengetahui langkah pemasangan kontrasepsi. Maka dari itu penulis tertarik untuk menggunakan modifikasi alat bantu pengambilan keputusan dengan penambahan langkah pemasangan alat kontrasepsi untuk lebih memantapkan klien dalam memilih alat kontrasepsi.

Tujuan: Untuk menerapkan asuhan kebidanan pada konseling alat kontrasepsi menggunakan modifikasi ABPK dengan penambahan langkah pemasangan alat kontrasepsi pada Ny. W umur 22 tahun P1A0 di BPM Diana Yulita A.,Amd.Keb, mengetahui karakteristik klien dalam ber KB, mengetahui kemantapan klien dalam ber KB, mengetahui efek samping penggunaan kontrasepsi pada Ny.W. Metode Penulisan: Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Desain penelitian yang digunakan dalam metode ini adalah study kasus . Sampel penelitian yaitu Ny. W umur 22 tahun P1A0. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi.

Hasil: Setelah dilakukan konseling menggunakan modifikasi alat bantu pengambilan keputusan dengan penambahan langkah pemasangan alat kontrasepsi, Ny. W tidak lagi merasa khawatir dan takut untuk menggunakan implant sehingga Ny. W mantap memilih menggunakan implant. Dan akhirnya dia bersedia dipasang implant saat itu juga pada tanggal 30 April 2016, pada pemantauan ditemukan efek samping yaitu agak pusing dan amenorea.

Kesimpulan: Konseling pemilihan alat kontrasepsi yang menggunakan modifikasi alat bantu pengambilan keputusan dengan penambahan langkah pemasangan, dapat menambah pengetahuan klien tentang langkah pemasangan alat kontrasepsi, selain itu juga dapat memantapkan klien dalam memilih alat kontrasepsi.

Kata Kunci : konseling kontrasepsi, Penggunaan Modifikasi alat bantu pengambilan

keputusan dengan penambahan langkah pemasangan alat kontrasepsi Kepustakaan : 26 Referensi (2006-2015)

Jumlah halaman: Halaman 1-65

1. judul

2. Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan

(6)

vi

SCIENTIFIC PAPER

THE USE OF MODIFIED-MAKING DECISION TOOL BY ADDITIONAL STEPSIN INSTALLATION OF CONTRACEPTIVE IN PRIVATE

MIDWIFERY CLINIC OF MIDWIFE DIANA Y A, AMD. KEB

AT SAWANGAN ALIAN KEBUMEN1

Fitriani Lestari2, Umi Laelatul Qomar3 ABSTRACT

Background: Counseling is a very important aspect in the service of Family Planning Program. The making decision tool used is made by WHO in counseling of choosing contraceptive. Most of acceptor candidates still do not know the steps of installation of contraceptives. The writer, therefore, is interested in using a modified-making decision tool by additional steps in contraceptive installation. This is to ensure the client in choosing a contraceptive.

Objective: To implement midwifery care in contraceptive counseling by using modified-making decision tool. This was done by additing steps of contraceptive installation steps towards Mrs. W (22 yars old) with P1A0 in private midwifery clinic of Midwife Diana Yulita A., Amd. Keb. To know the characteristics and certainty of clients in implementing family planning. And also to know the side effects of contraceptive use of Mrs.W.

Method: The study uses a descriptive study with qualitative approach. The design used in this method is case study. The sample is Mrs. W, 22 years old with P1A0. Technique of data collection was by conducting interview, physical examination, and observation.

Results: After having counseling by using a modified-making decision tool with additional installation steps, Mrs. W no longer felt worried and afraid to use the implant contraceptive. So Mrs. W willingly chose to use implant as her contraceptive. And at last she was willingly have the implant contraceptive installed on April 30. During the monitoring it was found side effect, such as a little dizzy and amenorrhoea.

Conclusion: Counseling in choosing contraceptive by using a modified-making decision tool which was done by additing installation steps can improve the client’s knowledge about contraceptive installation steps. Besides, it can ensure clients in choosing a contraceptive as well.

Keywords : Contraceptive counseling, modified-making decision tool, contraceptive installation steps

Bibliography : 26 references (2006-2015) Number of pages : 65 pages

1. Title

2. Students of DIII Program of Midwifery Dept

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu watatta’ala yang senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah berupa studi kasus dengan judul “Penggunaan Modifikasi ABPK dengan Penambahan Langkah Pemasangan Alat Kontrasepsi Pada Ny. W di BPM Diana Yulita A.,Amd.Keb, Desa Sawangan Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen”. Laporan Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai syarat mencapai gelar ahli madya kebidanan.

Selama penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bimbingan, masukan dan dukungan dari beberapa pihak, sehingga laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Madkhan Anis, S.Kep.Ns selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Gombong yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi Kebidanan.

2. Hastin Ika Indriyastuti, S.SiT., MPH selaku Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Gombong.

3. Umi Laelatul Qomar, S.ST.,MPH selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama pemberian asuhan dan pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah.

4. Bidan Diana Yulita A.,Amd.Keb, selaku pembimbing lahan yang telah banyak membantu penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Nyonya W dan keluarga yang bersedia menjadi objek asuhan study kasus. 6. Keluarga tercinta telah memberikan dukungan baik materiil maupun moril,

dorongan semangat dan doa yang tiada henti.

7. Semua teman-teman Diploma Tiga Kebidanan terima kasih atas kebaikan dan bantuan yang diberikan dalam penyelesaian laporan Karya Tulis Ilmiah ini. 8. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyusunan laporan

karya Tulis Ilmiah ini.

Menyadari adanya berbagai keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahuan maupun pengalaman tentunya laporan Kerya Tulis Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga Allah Subhanahuwata’ala senantiasa memberikan rahmat dan hidayah yang tidak berkesudahan dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua (Amin).

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

INTISARI ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix DAFTAR TABEL ... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Tujuan Penulisan ... 4 C. Manfaat Penulisan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjaun Teori 1. Konseling ... 7

2. Konseling ... 15

3. Metode Kontrasepsi Non Hormonal ... 15

4. Metode Kontrasepsi Hormonal ... 29

B. Kerangka Teori ... 44

BAB III METODE PENULISAN A.Jenis Penelitian ... 45

B. Tempat dan Waktu ... 46

C. Subjek/Sampel ... 46

D. Instrumen ... 48

D. Tekhnik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil ... 51 B. Pembahasan ... 56 BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 64 B. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Pernyataan

Lampiran 2 Inform consent

Lampiran 3 Kartu Status Peserta KB

Lampiran 4 Inform consent Tindakan Medik Pelayanan Kontrasepsi Lampiran 5 Lembar Observasi

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Observasi efek samping kontrasepsi implant (4 April 2016)... 54 Tabel 2 Observasi efek samping kontrasepsi implant (7 April 2016)... 55

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konferensi kependudukan dan pembangunan atau International Conference on Population and Development (ICPD) 1994 di Kairo disepakati bersama tenta1ng “Program Aksi Pembangunan Kependudukan Kairo Tahun 1994”. ICPD 1994 disebutkan bahwa kabijakan Kelurga Berencana (KB) secara global dikaitkan dengan hak-hak reproduksi, yang menjadi bagian dari hak asasi manusia yang bersifat universal (Wilopo, 2010).

Hak-hak reproduksi yang paling pokok ialah hak setiap individu dan pasangan untuk menetukan kapan akan melahirkan, berapa jumlah anak dan jarak yang dilahirkan, dan upaya untuk mewujudkan hak-hak tersebut melalui pemakain kontrasepsi (KB). Progam KB mengaharapkan seluruh kehamilan menjadi dikehendaki dan direncanakan oleh setiap keluarga. Kehamilan yang dikehendaki dan direncanakan adalah merupakan awal untuk menjadikan keluarga yang sehat dan sejahtera (Marmi, 2013).

Menurut World Population Data Sheet 2015, Indonesia merupakan negara ke-4 didunia dengan estimasi jumlah penduduk terbanyak, yaitu 256 juta. Pusat Data dan informasi, Kementerian Kesehatan RI, mengestimasi jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 sejumlah 248 juta

(13)

2

orang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada tahun 2013, sebanyak 28,55 juta (11,47%) penduduk Indonesia merupakan penduduk miskin (BKKBN, 2013).

Hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 menyebutkan, saat ini sebanyak 39% wanita Indonesia Usia Produktif yang tidak menggunakan kontrasepsi dengan sebaran 40% dipedesaan alasannya kurang pengetahuan tenta1ng cara ber KB dan 37% diperkotan alasannya karen terlalu sibuk dengan pekerjaan, padahal cakupan KB aktif yang harus tercapai yaitu sebesar 79% (SDKI, 2012).

Indonesia pada tahun 2014 tercatat jumlah peserta KB aktif secara nasional sebesar 75,88%. Dari 75,88% peserta KB aktif, peserta KB suntik (48,56%), peseta pil (26,60%), peseta KB IUD (7,75%), peseta kondom (6,09%), peseta implant (9,23%), peseta MOW (1,52%), dan peserta MOP (0,25%) (BKKBN, 2014).

Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional menyatakan bahwa peserta KB aktif di Provinsi Jawa Tengah sebanyak 5.274.506 peserta, dengan presentasi sebagai berikut 469.126 (8,89%) peserta IUD, 279.9648 (5,31%) peserta MOW, 53.355 (1,01%) peserta MOP, 120.884 (2,29%) peserta kondom, 582.887 (11,05%) peserta implant, 2.997.642 (56,45%) peserta suntikan dan 790.664 (14,99%) peserta pil (Dinas Kehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014).

Di Kabupaten Kebumen pada 2014, dari jumlah pasangan usia subur (PUS) sebanyak 212.291 PUS, 79,52% diantaranya merupakan

(14)

3

peserta KB . berdasarkan metode kontrasepsi yang digunakan peserta KB, metode kontrasepsi suntik sebanyak 50,09%, susuk/implant sebanyak 22,35%, pil sebanyak 14,40%, dan selebihnya menggunakan metode MOP, MOW, dan Kondom atau Tissue KB (BPS, 2014).

Berdasarkan data diatas, maka di Indonesia perlu adanya pencegahan pertambahan penduduk dengan cara ber KB. Dalam KB terdapat aspek yang sangat penting yaitu konseling. Konseling merupakan salah satu cara pendekatan dalam menyampaikan pendidikan kesehatan menolong individu, konseling adalah bentuk komunikasi personal yang khusus, yaitu suatu pemberian bantuan yang dilakukan kepada oranglain dalam membuat suatu keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman terhadap klien meliputi fakta-fakta, harapan, kebutuhan.

Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan keluarga berencana. Langkah dalam konseling (SATU TUJUH) yaitu sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan sopan, tanyakan pada klien informasi pada dirinya, uraikan pada klien mengenai pilihannya, bantulah klien menentukan pilihannya, jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya (Saefudin, 2012). Untuk memudahkan dalam hal penyampaian konseling, petugas sebaiknya menggunakan alat bantu dalam proses konseling. Salah satu faktor pendukung konseling adalah faktor materi dan faktor media. Saat ini sudah tersedia lembar balik yang dikembangkan oleh WHO (ABPK WHO) dan sudah diadaptasi di Indonesia, dengan lembar balik ini (ABPK WHO)

(15)

4

(Saefudin, 2012). Mayoritas calon akseptor KB belum mengetahui langkah pemasangan alat kontrasepsi sehingga didalam masyarakat masih terdapat isue-isue mengerikan tentang alat kontrasepsi.

Maka dari itu pada study kasus ini menggunakan ABPK yang dimodifikasi dengan penambahan langkah pemasangan alat kontrasepsi agar klien mengerti langkah pemasangan alat kontrasepsi sehingga mantap dalam memilih kontrasepsi yang akan digunakannya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anya et al. (2008) yang menyebutkan bahwa penyampaian informasi yang tepat dapat meningkatkan pengetahuan ibu dengan melalui konseling. Nobili et al. (2007) juga melakukan penelitian di Milan menyebutkan bahwa dengan melakukan konseling dapat meningkatkan pengetahuan. Studi kualitatif yang dilakukan oleh Dehlendorf et al. (2013) menyebutkan banyak klien berkeinginan agar provider kontrasepsi terlibat aktif selama proses memilih metode kontrasepsi, nilai kedekatan provider selama proses konseling sangat berarti dalam rangka mengakomodasi pengalaman dan keinginan klien (Kim et al, 2006).

Ny.W merupakan ibu bukan postpartum yang belum menggunakan alat kontrasepsi, bayinya berusia lebih dari 6 minggu dan responden ingin ber KB, sehingga Ny. W dapat dijadikan responden dalam study kasus ini agar responden dapat memilih/memutuskan jenis alat kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan kondisi dan keadaannya.

(16)

5

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Mengetahui penerapan konseling pemilihan alat kontrasepsi menggunakan Modifikasi Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) dengan penambahan langkah pemasangan alat kontrasepsi pada Ny. W di BPM Diana Yulita A., Amd. Keb.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik klien dalam ber KB. b. Mengetahui kemantapan klien dalam ber KB.

c. Mengetahui efek samping penggunaan kontrasepsi pada klien.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi STIKes Muhammadiyah Gombong

Study kasus ini dapat dijadikan sebagai bahan pustaka tambahan bagi sekolah STIKes Muhammadiyah Gombong khususnya program studi DIII Kebidanan dengan menitikberatkan pentingnya konseling pada akseptor Keluarga Berencana.

2. Bagi Bidan

Studi kasus ini dapat menjadikan pedoman dalam meningkatkan kualitas pengetahuan kesehatan khususnya pemilihan alat kontrasepsi yang tepat.

(17)

6

3. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan ilmu pada bidang Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana khususnya pemilihan alat kontrasepsi yang tepat.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

BKKBN. 2014, Angka Pervalensi KB dan Unmet Need Hasil Mini survei. Cukilan Data Program Kelurga Berencana Nasional Tahun 2014. Jakarta: Direktorat Pelayanan Informasi dan Dokumentasi.

________. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesertaan KB pada Kelompok UPPKS. Http//:www.bkkbn.go.id. Diunduh pada tanggal 29 Maret 2016

________. 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta : Depkes.

BPS. 2014. Kebumen Dalam Angka 2014. http://kebumen.bps.go.id. Diakses 29 Maret 2016

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2014. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Wibsite resmi DinProv. Jateng://www.DinProv Jateng.ae.id

Direktorat Bina Kesehatan Ibu. Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Iu dan Anak, Kementerian Kesehatan RI. 2008. Factsheet Alat Bantu Pengambilan Keputusan- KB. Available online on http:www.dep.kesgo.id diakses tanggal 29 maret 2016

Gita, K, Kusmiyati, K, Lina. (2013). Pengaruh Konseling Menggunakan Alat Bantu Pengambilan Keputusan (ABPK) Ber-KB Terhadap Penggunaan Kontrasepsi Intra Uteri Devide (IUD) : KESMADASKA, Vol 5, No 2. Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Kelurga Berencana. Yogyakarta :

Pustaka Rihana.

Kartika, S. Dkk. 2010. Hubungan Konseling Keluarga Berencana (KB) dengan Pengambilan Keputusan Pasang Usia Subur (PUS) Dalam Penggunaan Alat Kontrasepsi : Bidan Prada. Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 1 No.1 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2012. Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia 2012.

Kemenkes RI. 2010. Health Technology Assessment Indonesia, KB dan Periode Menyusui [Hasil HtaTahun 2009]. Jakarta : Dirjen Pelayanan Medik. Kurniawati, T. 2014. Buku Ajar Kependudukan dan Pelayanan KB. Jakarta :

EGC.

Manuaba, I BG. 2006. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

(19)

______________. 2010. 2006. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Pinem, S.2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta : Trans Info

Media.

Proverawati, A. 2010. Panduan Memilih Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika Rahayu, E W. 2015. Naskah Publikasi Pengaruh Konseling Keluarga Berencana

Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Minta Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Pasca Persalinan di Puskesmas Mlati II Yogyakarta. Yogyakrta: Progam Studi Bidan pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakrta.

Saefudin, A. B. 2006. Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2. Jakarta: YBPSP.

____________. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

____________.2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saryono & Setiawan, A. 2011. Metodologi Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1 dan S2. Yogyakarta : Nuha Medika.

Sugiono. 2012. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung : Alfabetha. Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI). 2012. AKI dan AKB Nasional 2012. Available online on http://sdki2012akidanakbindonsesia.com. Diakses 21 Maret 2016

Wilopo. 2010. Epidemiologi dan Pencengahan Kanker Leher Rahim. 29 Maret 2016 http://chnrl .net/mkia-kr/files/CaCervic-texfinal.pdf

Young Mi Kim, et al. 2006. Promoting informed choice : Evaluating A Dicision Making Tool for Family Planning Clients And Providers in Mexico : International Family Planning Perspectives, 31(4): 162-171.

(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)

Gambar

Tabel 1 Observasi efek samping kontrasepsi implant (4 April 2016).............. 54 Tabel 2 Observasi efek samping kontrasepsi implant (7 April 2016).............
Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan inovasi dalam pemanfaatan teknologi dan media pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran aplikasi

Dalam sistem hukum penyelenggaraan pemerintahan pusat maupun pemerintahan daerah hendaknya semua instrumen atau peraturan perundang-undangan harus memperhatikan

Secara umum antara Sistem Hukum Eropah Kontinental dengan Sistem Hukum Anglo Saxon dibedakan berdasarkan mana yang dipentingkan dalam pembentukan dan penegakkan hukum, melalui

Semakin besar motivasi seseorang dalam berwirausaha akan berpengaruh positif terhadap penggu- naan alternatif pembiayaan metode boot- strap financing yang sumber

Untuk meminimumkan risiko dan memenuhi kebutuhan pendanaan investasi grinding plant melalui dana eksternal (pihak ketiga) bagi Perseroan, muncul sebuah usulan skema

Dissenting opinion juga merupakan pendapat yang berbeda dengan apa yang diputuskan dan dikemukakan oleh satu atau lebih hakim yang memutus perkara, merupakan satu

• Perkembangan harga komoditas di pasar internasional pada penutupan pasar hari ini (20/03) menunjukkan bahwa Minyak Brent, WTI, dan CPO mengalami peningkatan dibandingkan