• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi data mining untuk mengindentifikasi profil donatur organisasi veteran Amerika menggunakan model pohon keputusan [decision tree] - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Implementasi data mining untuk mengindentifikasi profil donatur organisasi veteran Amerika menggunakan model pohon keputusan [decision tree] - USD Repository"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI DATA MINING UNTUK MENGIDENTIFIKASI PROFIL DONATUR ORGANISASI VETERAN AMERIKA MENGGUNAKAN MODEL POHON KEPUTUSAN (DECISION TREE)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Komputer

Oleh :

Stefany Yunita Baralangi NIM : 013124067

PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

(2)

THE IMPLEMENTATION OF DATA MINING TO IDENTIFY DONOR’S PROFILE OF AMERICAN VETERAN ORGANIZATION USING

DECISION TREE MODEL

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain the Sarjana Sains Degree

in Computer Science Study Program

By:

Stefany Yunita Baralangi Student Number : 013124067

COMPUTER SCIENCE STUDY PROGRAM DEPARTMENT OF MATHEMATICS FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2008

(3)
(4)
(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Lord, seeking You as a precious jewel…

Lord, to give up, I’d be a fool…

Dedicated To:

My All in All, ..JESUS CHRIST..

Beloved, Bpk Paulus R Baralangi & Mama Elty Topayung

Little brother, Donny

(6)

HALAMAN MOTTO

Diberkatilah orang yang mengandalkan

TUHAN,

yang

menaruh harapannya pada

TUHAN

(Yeremia 17:7)

Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk

memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami

sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan

A

llah

(2 Korintus 3:5)

Masa depan,…. Bukan sekedar impian

Perubahan,….

Bukan sekedar pembicaraan Kemenangan,…. Bukan sekedar penantian

Semua adalah kenyataan yang berproses di kehidupan Dari DIA, oleh DIA, untuk DIA,…

di dalam Kita

(Pdt. Bigman Sirait)

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 Agustus 2008 Penulis

(8)

viii

ABSTRAK

Data mining didefinisikan sebagai metode penemuan informasi

yang tersembunyi dalam suatu basisdata yang berukuran besar dan sulit diperoleh dengan hanya menggunakan kueri biasa. Data mining dapat direpresentasikan dengan berbagai model dimana salah satunya adalah model klasifikasi.

Dalam tugas akhir ini diimplementasikan salah satu teknik dalam model klasifikasi yaitu pohon keputusan (decision tree) dengan algorima ID3. Implementasi ini akan digunakan untuk mengidentifikasi profil donatur organisasi veteran Amerika yang memberikan respon terhadap layanan pengiriman surat langsung dengan kartu kosong (NK) pada tahun 1997. Data-data diperoleh dari dataset yang disediakan oleh situs http:// kdd.ics.uci.edu/ databases/

kddcup98/ kddcup98.html.

Uji aturan dengan menetapkan 310 records sebagai data pada training set dan mengubah-ubah jumlah sampel data pada test set

(9)

ix

ABSTRACT

Data mining was defined as a method of discovery the hidden

information in a large database which is difficult to get by usual

query. Data mining can be represented by various models. One of

them is classification.

This paper implemented decision tree technique using ID3

algorithm as one technique of classification model. This

implementation will be used to identify donor’s profile of American

Veteran Organization who give response to direct mail service with an

empty card (NK) in 1997. The dataset was obtained from the following

site: http://kdd.ics.uci.edu/databases/kddcup98/kddcup98.html.

The average success rate of experiments with 310 records as

training set and various amount of test set is 66.1815 %. The average

success rate of experiments with various amount of training set and 50

records as test set is 64.75 %.

(10)
(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan sembah syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus atas cinta dan anugerahNya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini ditulis untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma.

Dalam proses penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari dukungan doa, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Dengan rasa sukacita, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi dan KaProdi Ilmu Komputer, telah membimbing penulis dengan penuh kasih, memberikan saran dan diskusi bagi penyempurnaan penulisan skripsi ini. Terimakasih Ibu, sudah “mengajarkan” saya apa arti penelitian yang sesungguhnya.

2. Bapak Ir. Ign. Aris Dwiatmoko, M.Sc, yang telah meluangkan waktu untuk membimbing, berdiskusi dan meminjamkan buku-buku statistik yang sangat membantu.

3. Bapak Yanuarius Joko Nugroho, S.Si selaku dosen penguji, yang telah memberikan saran yang sangat membantu untuk penyempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Iwan Binanto, S.Si selaku dosen penguji, yang telah memberikan

(12)

xi

5. Romo Ir. Greg. Heliarko S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.

6. Bapak St. Eko Hari Permadi, S.Kom., M.Kom selaku dosen pembimbing akademik, yang sudah menemani IKOMers 01 mengikuti proses perkuliahan.

7. Dosen-dosen jurusan Matematika Prodi Ilmu Komputer FST USD yang telah membagikan ilmu pengetahuan Anda.

8. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T, yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran mengenai dasar-dasar data mining.

9. Staf sekretariat Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma (khususnya Bpk Z.Tukija dan Ibu Linda) dan laboran Lab.TA (Mas Susilo). 10. Bapak&Mama, yang tidak pernah lelah “berkata” melalui tindakannya:

“Dalam persekutuan dengan TUHAN jerih payahmu tidak sia-sia”. Terimakasih Fany tak akan pernah cukup mewakili yang sudah Bapak&Mama berikan, saya terberkati karenanya. Selalu hanya bisa bilang “Puji Tuhan, Kurre sumanga’ pole poraya“.

11. Adikku, Donny, tanpa banyak kata saya tau ji ko selalu sayang & dukung ka’. Terima kasih untuk rasa berbagi, pinjaman kamar & mp 4 mu nah.

12. Kel. Besar Baralangi dan Topayung. Terima kasih untuk dukungan doa dan semangat yang tiada henti.

(13)

xii

14. Kel. besar SMADA’01 Mks khususnya saudara2ku di Persekutuan KrisMan’01+Made, Pépeng, dkk.

15. Sahabat2 di IKOM’01: Janner, Melia, Sakti, Agnes, Niken, Prio, Fajar, Berto, Agnes Desi, Mujib, Fefe, Oix, Handry, Ferdi, Ijal, Simon, Tommy, Sam, Deta dan yang belum dapat dituliskan namanya satu-persatu.

16. Kel. Drs Muh Djazim, K’Ante & K’Emma (di kost Bu Koen) & saudara2 di kost Pelita: K’ Iwa, Sinta, Rika, K’Yeni, Cé Yenni, Tari & Ufa.

17. The Four Musketeers: Rian, Herbert, Jimmy & Joslea.

18. K’Marlin & Mbak Galuh (IKOM’99), Mbak Bertha (IKOM’00), Pritty (IKOM 02), IKOM 03 & IKOM 04 (komunitas Lab.TA) untuk diskusinya. 19. Dan di atas segalanya & selamanya, Terimakasih TUHAN YESUS untuk

semuanya (“kiriman” laptop, utusan orang2 terhebat yang telah & belum sempat saya tuliskan namanya di atas & hal2 mengagumkan yang telah diijinkan terjadi untuk memproses saya..)

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih jika ada kritik dan saran yang bermanfaat bagi penulis karena adanya ketidaksempurnaan dalam skripsi ini.

Yogyakarta, 30 Agustus 2008

(14)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Metodologi... 5

E. Tujuan... 6

F. Manfaat... 6

(15)

xiv

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A. Pengertian Data Mining... 8

B. Proses Data Mining... 8

C. Model Klasifikasi ... 11

D. Pohon Keputusan... 12

E. Contoh Penerapan Algoritma Pohon Keputusan ... 26

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM... 44

A. Identifikasi dan Analisa Sistem ... 44

B. Perancangan Sistem... 45

1. Input ... 45

2. Proses ... 59

3. Output ... 63

4. Antarmuka Pengguna... 65

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ... 78

A. Spesifikasi Software dan Hardware... 78

B. Jalannya Program ... 78

C. Analisa Hasil Program... 110

D. Kelebihan dan Kelemahan Program ... 116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 118

A. Kesimpulan... 118

B. Saran ... 119

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bentuk Umum Tabel Kontingensi 2x2 ... 17

Tabel 2.2 Data Cuaca ... 26

Tabel 2.3 Nilai Gain Untuk Menentukan Simpul Awal Setiap Atribut ... 34

Tabel 2.4 Nilai Gain Untuk Menentukan Simpul Selanjutnya... 36

Tabel 2.5 Aturan If..Then Yang Belum Disederhanakan ... 37

Tabel 2.6 Tabel Kontingensi Outlook... 38

Tabel 2.7 Nilai Frekuensi Harapan Outlook... 38

Tabel 2.8 Tabel Kontingensi Humidity... 39

Tabel 2.9 Nilai Frekuensi Harapan Humidity... 40

Tabel 2.10 Tabel Kontingensi Wind... 41

Tabel 2.11 Nilai Frekuensi Harapan Wind... 42

Tabel 2.12 Aturan Yang Paling Sederhana ... 43

Tabel 2.13 Hasil Prediksi Pada Data Training ... 43

Tabel 3.1 Deskripsi Atribut (Variable) Tabel Training ... 45

Tabel 3.2 Nilai Kejadian Atribut ODATEDW Year (dua digit pertama) ... 48

Tabel 3.3 Nilai Kejadian Atribut ODATEDW Month (dua digit terakhir)... 48

Tabel 3.4 Nilai Kejadian Atribut MAILCODE... 48

Tabel 3.5 Nilai Kejadian Atribut PVASTATE ... 48

Tabel 3.6 Nilai Kejadian Atribut NOEXCH ... 49

(17)

xvi

Tabel 3.8 Nilai Kejadian Atribut RECP3... 49

Tabel 3.9 Nilai Kejadian Atribut RECPGVG ... 49

Tabel 3.10 Nilai Kejadian Atribut RECSWEEP ... 49

Tabel 3.11 Nilai Kejadian Atribut TCODE ... 50

Tabel 3.12 Nilai Kejadian Atribut MDMAUD ... 52

Tabel 3.13 Nilai Kejadian 1st Byte : Recency of Giving... 52

Tabel 3.14 Nilai Kejadian 2nd Byte : Frequency of Giving ... 53

Tabel 3.15 Nilai Kejadian 3rd Byte : Amount of Giving... 53

Tabel 3.16 Nilai Kejadian Atribut DOMAINX ... 53

Tabel 3.17 Nilai Kejadian Atribut Cluster ... 53

Tabel 3.18 Nilai Kejadian Atribut AGE... 53

Tabel 3.19 Nilai Kejadian Atribut AGEFLAG ... 54

Tabel 3.20 Nilai Kejadian Atribut HOMEOWNR... 54

Tabel 3.21 Nilai Kejadian Atribut NUMCHLD... 54

Tabel 3.22 Nilai Kejadian Atribut INCOME ... 54

Tabel 3.23 Nilai Kejadian Atribut GENDER... 54

Tabel 3.24 Nilai Kejadian Atribut WEALTH ... 55

Tabel 3.25 OTHER TYPES OF MAIL ORDER OFFERS... 55

Tabel 3.26 Nilai Kejadian Atribut OTHER TYPES OF MAIL ORDER OFFERS... 55

Tabel 3.27 Nilai Kejadian Atribut DATASRCE... 56

Tabel 3.28 Nilai Kejadian Atribut MALEMILI... 56

(18)

xvii

Tabel 3.30 Nilai Kejadian Atribut GOV ... 56

Tabel 3.31 Nilai Kejadian Atribut SOLP3 ... 56

Tabel 3.32 Nilai Kejadian Atribut SOLIH ... 57

Tabel 3.33 Nilai Kejadian Atribut MAJOR ... 57

Tabel 3.34 Nilai Kejadian Atribut LIFESRC... 57

Tabel 3.35 Nilai Kejadian Atribut PEPSTRFL ... 57

Tabel 3.36 Nilai Kejadian Atribut HPHONE_D... 57

Tabel 3.37 Nilai Kejadian Atribut RFA_2 ... 58

Tabel 3.38 Nilai Kejadian 1st Byte Recency of Giving ... 58

Tabel 3.39 Nilai Kejadian 2nd Byte Frequency of Giving... 58

Tabel 3.40 Nilai Kejadian 3rd Byte: Amount of Giving... 59

Tabel 3.41 Nilai Kejadian Atribut TARGET_B (Atribut Keputusan) ... 59

Tabel 4.1 Struktur Tabel Tipe Data Record TrecKej ... 87

Tabel 4.2 Sampel Data Homogen ... 93

Tabel 4.3 Struktur String Grid Pada Form Unprunned Rule... 97

Tabel 4.4 Contoh Sampel Data Pada Form Uji Sampel Data Pengguna... 106

Tabel 4.5 Hasil Percobaan 1... 111

Tabel 4.6 Detail Jumlah Aturan Percobaan 1... 111

Tabel 4.7 Hasil Percobaan 2... 112

Tabel 4.8 Detail Jumlah Aturan Percobaan 2... 112

Tabel 4.9 Hasil Percobaan 3... 114

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Tahapan Proses Data Mining... 9

Gambar 2.2 Data Mining dan Teknologi Basis Data Lainnya ... 10

Gambar 2.3 Nilai Positif dan Negatif Kejadian Outlook... 27

Gambar 2.4 Nilai Positif dan Negatif Kejadian Temperature... 29

Gambar 2.5 Nilai Positif dan Negatif Kejadian Humidity... 31

Gambar 2.6 Nilai Positif dan Negatif Kejadian Wind... 32

Gambar 2.7 Pohon Awal ... 34

Gambar 2.8 Percabangan Pohon ... 36

Gambar 3.1 Desain Form Menampilkan Data ... 65

Gambar 3.2 Desain Form Detail Data... 67

Gambar 3.3 Desain Form Unprunned Tree... 68

Gambar 3.4 Desain Form Detail Gain... 70

Gambar 3.5 Desain Form Unprunned Rule... 71

Gambar 3.6 Desain Form Keterangan Anteseden... 73

Gambar 3.7 Desain Form Uji Aturan... 74

Gambar 3.8 Desain Form Uji Sampel Data Pengguna... 75

Gambar 4.1 Form Awal... 78

Gambar 4.2 Form Tampil Data Training Set... 79

Gambar 4.3 Form Tampil Data Test Set... 80

Gambar 4.4 Form Detail Data Training Set... 81

(20)

xix

Gambar 4.6 Form Detail Data Test Set... 83

Gambar 4.7 Kotak Pesan 2 ... 84

Gambar 4.8 Form Unprunned Tree... 84

Gambar 4.9 Form Pesan Saat Proses Mining Sedang Berlangsung ... 90

Gambar 4.10 Kotak Pesan 3 ... 90

Gambar 4.11 Tampilan Form Unprunned Tree Setelah Program Memperoleh Pohon Keputusan ... 95

Gambar 4.12 Kotak Pesan 4 ... 95

Gambar 4.13 Form Detail Gain... 96

Gambar 4.14 Form Unprunned Rule... 97

Gambar 4.15 Form Unprunned Rule dengan Konsekuen ‘YES’... 98

Gambar 4.16 Form Unprunned Rule dengan Konsekuen ‘NO’... 99

Gambar 4.17 Form Keterangan Anteseden... 99

Gambar 4.18 Form Uji Aturan ... 100

Gambar 4.19 Form Uji Aturan Saat Pengguna Menekan Tombol Buka Tabel Tes ...101

Gambar 4.20 Kotak Pesan 5 ... 102

Gambar 4.21 Kotak Pesan 6 ... 102

Gambar 4.22 Kotak Pesan 7 ... 102

Gambar 4.23 Kotak Pesan 8 ... 103

Gambar 4.24 Kotak Pesan 9 ... 103

Gambar 4.25 Form Pesan Saat Proses Mining Sedang Berlangsung ... 104

(21)

xx

Gambar 4.27 Form Uji Sampel Data Pengguna... 105

Gambar 4.28 Kotak Pesan 10 ... 106

Gambar 4.29 Form Uji Sampel Data Pengguna Setelah Pengguna Memasukkan Sampel Aturan ... 107

Gambar 4.30 Form Uji Sampel Data Pengguna Dengan Nilai Konsekuen TARGET_B Tidak Dapat Diprediksi... 108

Gambar 4.31 Kotak Pesan 11 ... 108

Gambar 4.32 Form Tentang Program ... 109

Gambar 4.33 Form Pembuat Program ... 110

Gambar 4.34 Grafik Persentase Keberhasilan Percobaan 2 ... 113

(22)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Data-data yang berguna bagi suatu organisasi biasanya

direkam dalam basis data, seperti profil anggota, pencatatan

administrasi keuangan, program kerja, dan lain-lain. Semakin besar

ruang lingkup kerja suatu organisasi maka semakin besar pula

ukuran basis data yang diperlukan untuk merekam data-datanya.

Ukuran basis data dapat bertambah hingga mencapai terabytes.

Melalui basis data yang ada, suatu organisasi dapat

menemukan pola strategis dari informasi yang terekam untuk

melakukan evaluasi peningkatkan kinerja organisasi. Cara tradisional

penemuan pola yang dapat digunakan adalah membangun basis data

yang disebut OLAP (Online Analytical Processing). OLAP adalah

istilah yang menggambarkan suatu teknologi yang memproses data

di dalam data warehouse dalam struktur multi dimensional agar

dapat menyediakan akses yang cepat untuk kueri analisis yang

kompleks (Ridowati Gunawan, 2005). Dengan ukuran basis data

yang bertambah besar sesuai dengan kebutuhan penyimpanan data

organisasi maka sulit jika hanya menggunakan laporan hasil kueri

dan OLAP.

Salah satu organisasi yang mempunyai basis data dalam

ukuran besar adalah organisasi veteran Amerika. Organisasi ini

(23)

merupakan organisasi nirlaba yang menyediakan layanan pengobatan

bagi para pejuang veteran Amerika Serikat yang menderita lumpuh.

Organisasi veteran Amerika ini memperoleh dana dari para donatur

yang terekam dalam basis data dengan mengirimkan surat langsung

kepada donatur. Surat langsung yang dikirimkan bermacam-macam,

seperti kartu kosong (NK), kartu ucapan (GK), kalender (CC), dan

lain-lain. Pengiriman surat langsung akan menjadi sia-sia belaka jika

donatur yang dikirimi surat tidak memberi tanggapan. Jika hal ini

terjadi maka organisasi akan menghabiskan biaya yang besar untuk

pengiriman surat tersebut. Oleh karena itu dari data-data donatur

yang terekam dapat dilakukan identifikasi profil donatur yang

memberikan tanggapan terhadap salah satu bentuk pengiriman surat

langsung.

Pada tugas akhir ini penulis akan melakukan identifikasi

profil donatur yang memberikan tanggapan pada salah satu bentuk

pengiriman surat langsung yaitu pengiriman surat langsung dengan

kartu kosong (NK). Data-data mengenai profil para anggota donatur

diperoleh dari situs http:/ kdd.ics.uci.edu/ databases/ kddcup98/

kddcup98.html dan disediakan oleh American Association for

Artificial Intelligence (AAAI) dan Epsilon Data Mining Laboratory.

Data-data tersebut (dalam format .TXT) berisi informasi mengenai

anggota donatur dengan kapasitas yang sangat besar, yaitu terdiri

(24)

yang ingin didapatkan dari data-data tersebut adalah identifikasi

profil anggota donatur yang seperti apakah yang akan memberikan

respon terhadap bentuk pengiriman surat langsung dengan kartu

kosong (NK). Untuk melakukan identifikasi profil anggota tersebut,

tentu sulit jika hanya menggunakan kueri.

Seiring perkembangan teknologi maka muncullah

teknologi baru yang lebih dari sekedar kueri, yaitu data mining. Data

mining digambarkan sebagai proses penentuan pola penting dari

sebuah basis data yang besar. Data mining timbul karena

meningkatnya kebutuhan informasi manusia sehingga terjadi data

explosion dari data yang sudah direkam selama bertahun-tahun tanpa

mempertimbangkan kegunaan informasinya bagi organisasi (Yudho

Giri Sucahyo, 2003). Dengan teknologi data mining, kasus

identifikasi profil donatur yang memberikan respon terhadap

pengiriman surat langsung dapat diselesaikan.

Dalam masalah ini penulis menggunakan model

klasifikasi dengan algoritma pohon keputusan (decision tree). Hal ini

sesuai dengan masalah yang akan diselesaikan yaitu bagaimanakah

profil donatur yang memberikan respon terhadap bentuk pengiriman

surat langsung dengan kartu kosong (NK). Selain itu pohon

keputusan adalah algoritma model klasifikasi yang mudah dipelajari

(25)

B. Rumusan Masalah

Bagaimana mengimplementasikan data mining pada

dataset organisasi veteran Amerika untuk mengidentifikasi profil

donatur yang memberikan respon terhadap bentuk pengiriman surat

langsung dengan kartu kosong (NK) pada tahun 1997 menggunakan

model pohon keputusan (decision tree) ?

C. Batasan Masalah

1. Dalam skripsi ini dilakukan identifikasi profil donatur pada

salah satu bentuk layanan pengiriman surat langsung yang

dilakukan organisasi berupa pengiriman surat langsung dengan

kartu kosong pada tahun 1997, yaitu 97NK.

2. Algoritma pohon keputusan yang digunakan adalah algoritma

ID3.

3. Data-data diperoleh dari dataset yang disediakan oleh situs

http://kdd.ics.uci.edu/databases/kddcup98/kddcup98.html.

4. Implementasi program menggunakan Borland Delphi 7.0 dan

jenis tabel menggunakan Paradox 7.

5. Input

Dataset anggota donatur pada organisasi veteran Amerika

sebanyak 350 records dan 67 atribut. Proses pengelompokan

data dilakukan secara intuitif. Atribut keputusan dari sistem

(26)

variabel target yang menjadi indikator apakah seorang anggota

memberikan respon terhadap layanan 97NK. Berikut ini

perincian jumlah sampel masing-masing kelas kejadian

TARGET_B :

6. Proses

a. Membangun pemahaman akan domain aplikasi, yaitu

pengetahuan awal dan tujuan akhir yang akan dicapai oleh

pengguna.

b. Membuat himpunan target dataset, yang terdiri dari

pemilihan data, fokus pada subset data.

c. Memilih task data mining.

d. Memilih dan menggunakan algoritma data mining.

e. Interpretasi, evaluasi dan visualisasi pola.

7. Output

Outputnya adalah identifikasi profil anggota yang memberikan

respon terhadap bentuk layanan pengiriman surat langsung

dengan kartu kosong pada tahun 1997, yaitu 97NK.

D. Metodologi

1. Mengidentifikasi masalah dan tujuan yang ingin dicapai dari

dataset yang ada.

2. Melakukan seleksi terhadap field dan record data yang berguna

(27)

yang tidak konsisten dan noise seperti data-data yang out of

date, data yang salah ketik, maupun data yang kosong.

3. Menerapkan teknik data mining dengan mengaplikasikan

algoritma yang tepat. Model klasifikasi yang akan digunakan

adalah model pohon keputusan dengan algoritma ID3 Quinlan.

4. Pengujian model agar dapat direpresentasikan kepada

pengguna.

5. Kesimpulan.

E. Tujuan

Dapat melakukan identifikasi profil donatur pada organisasi veteran

Amerika yang memberikan respon terhadap bentuk pengiriman surat

langsung dengan kartu kosong (NK) pada tahun 1997.

F. Manfaat

Hasil identifikasi profil dapat bermanfaat bagi organisasi veteran

Amerika untuk memprediksikan donatur yang akan memberikan

respon terhadap layanan pengiriman surat langsung dengan kartu

kosong (NK) sehingga organisasi dapat mengurangi biaya

(28)

G. Sistematika Penulisan Bab I. Pendahuluan

Dalam bab ini dibahas tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, metodologi, tujuan, manfaat, dan

sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teori

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai pengetahuan yang

menjadi dasar teori dalam mengimplementasikan data mining pada

dataset untuk mengidentifikasi profil anggota donatur yang

memberikan respon terhadap bentuk pengiriman surat langsung

dengan kartu kosong (NK). Dasar teori mencakup data mining,

model klasifikasi, dan algoritma ID3.

Bab III. Analisa dan Perancangan Sistem

Dalam bab ini akan diidentifikasikan masalah yang akan

diselesaikan dan tahap-tahap penyelesaian masalah tersebut dengan

menggunakan algoritma ID3.

Bab IV. Implementasi Sistem

Bab ini memuat implementasi sistem menggunakan

algoritma ID3 dan hasil implementasi algoritma tersebut.

Bab V. Kesimpulan dan Saran

Dalam bab ini terdapat kesimpulan dan saran dari

(29)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Data Mining

Data mining dapat didefinisikan sebagai suatu metode

pencarian informasi yang tersembunyi dan merupakan bagian yang

penting dalam suatu basis data berukuran besar yang sulit diperoleh

dengan hanya menggunakan kueri basis data biasa atau analisis

statistik biasa (Djunaidy dan Soelaiman, 2001). Data mining

berhubungan dekat dengan sub area Knowledge Discovery in

Databases (KDD). Karakteristik yang membedakan data mining

adalah volume data yang sangat besar.

B. Proses Data Mining

Proses-proses yang terjadi dalam data mining adalah :

a. Seleksi dan penarikan contoh

Seleksi / segmentasi data sesuai dengan kriteria tertentu sehingga

subset dari data dapat ditentukan.

b. Pengolahan

Merupakan tahap pembersihan data dengan membuang data yang

dianggap tidak perlu sehingga dapat memperlambat proses kueri.

Pembersihan juga dapat dilakukan dengan rekonfigurasi data

agar format data tetap konsisten.

(30)

c. Transformasi

Data diubah menjadi data yang berguna dan terarah.

d. Data mining

Tahap ini dilakukan penyaringan pola data.

e. Evaluasi

Pola yang diperoleh sistem diinterpretasi ke dalam bentuk

pengetahuan yang mendukung pengguna untuk mengambil

keputusan, misalnya prediksi dan klasifikasi.

Proses-proses di atas diilustrasikan pada gambar 2.1 di

bawah ini:

Gambar 2.1 Diagram Tahapan Proses Data Mining

(31)

Diantara bermacam-macam teknologi basis data yang

ada, data mining sering disejajarkan dengan data warehouse (gudang

data). Data warehouse digunakan untuk melakukan OLAP (On-Line

Analytical Processing), sedangkan data mining digunakan untuk

melakukan information discovery yang ditujukan bagi data analyst

dan business analyst. OLAP adalah istilah yang menggambarkan

suatu teknologi yang memproses data di dalam struktur

multi-dimensional agar dapat menyediakan akses yang cepat untuk kueri

analisis yang kompleks.

Gambar 2.2 Data Mining dan Teknologi Basis Data Lainnya

(32)

C. Model Klasifikasi

Data mining memiliki bermacam-macam model yang

dapat digunakan dalam melakukan analisa terhadap suatu basis data.

Model yang akan digunakan dalam identifikasi profil anggota yang

merespon salah satu bentuk layanan pengiriman surat langsung

adalah model klasifikasi.

Klasifikasi merupakan proses pemodelan berdasarkan

himpunan kelas data dan nilai-nilai (label kelas) dalam suatu atribut

klasifikasi dan menggunakannya didalam mengklasifikasikan data

baru.

Proses klasifikasi melalui dua tahap (Jiawei Han dan

Micheline Kamber, 2001), yaitu :

1. Membangun model.

Tahap ini menguraikan suatu himpunan kelas yang

ditentukan sebelumnya. Setiap tuple/sampel dimisalkan

masuk ke dalam suatu kelas yang didefinisikan

sebelumnya, seperti yang ditetapkan melalui atribut label

kelas. Model disajikan sebagai kaidah klasifikasi, pohon

keputusan, atau rumus matematika.

2. Menggunakan model untuk klasifikasi.

Model yang ada digunakan untuk klasifikasi atau untuk

mengambil keputusan. Model diimplementasikan dalam

(33)

seberapa besar keakuratan model yang ada dalam

klasifikasi. Tingkat akurasi adalah persentase dari contoh

training set yang diklasifikasikan secara benar oleh

model.

D. Pohon Keputusan

Pohon keputusan adalah representasi graph dari kumpulan

aturan klasifikasi. Pohon keputusan merupakan model data tertentu

yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah dengan

mengklasifikasikan masalah ke dalam banyak kategori untuk dapat

memprediksikan hasilnya. Pengklasifikasian masalah pada pohon

keputusan dapat dilakukan secara rekursif.

Suatu pohon keputusan adalah suatu graph atau pohon yang

memiliki sifat-sifat sebagai berikut :

a. Pohon tersebut memiliki simpul (node) awal yang

disebut root.

b. Memiliki beberapa simpul akhir yang tidak

memiliki simpul lanjutan (successor) yang disebut

leaf.

c. Memiliki atribut yang digunakan sebagai internal

node, yang mempunyai satu simpul pendahulu

(34)

Dalam tugas akhir ini, penulis melakukan analisa dengan

menggunakan salah satu algoritma pohon keputusan, yaitu ID3.

Algoritma ID3 dipublikasikan oleh J.R Quinlan dalam makalahnya

yang berjudul “Induction of Decision Tree”.

Algoritma ID3 merupakan salah satu algoritma yang

digunakan untuk membangun sebuah pohon keputusan dari

sekumpulan contoh yang ada dimana hasilnya digunakan untuk

mengklasifikasikan contoh yang akan datang. Algoritma ID3

memiliki kelas yang didapat dari kumpulan kejadian tertentu dengan

proses sebagai berikut :

1. Mengubah bentuk data menjadi model pohon

Langkah-langkah untuk mengubah bentuk data (tabel) menjadi

pohon adalah sebagai berikut :

a. Menentukan simpul terpilih

Untuk menentukan simpul terpilih dilakukan

penghitungan nilai gain dari setiap kriteria. Nilai gain

diperoleh setelah melakukan penghitungan nilai entropi.

Simpul yang dipilih adalah kriteria dengan nilai gain yang

paling besar.

Entropi (S) merupakan jumlah informasi dalam sebuah

atribut dan menggambarkan ukuran homogenitas dari

sekumpulan sampel. Suatu himpunan S yang memuat

(35)

himpunan S relatif terhadap klasifikasi biner yang

didefinisikan sebagai berikut :

entropi (S) = - P+ log2 P+ - P- log2 P- ... 2.1

dimana :

S = ruang sampel data yang digunakan untuk training.

P+ = rasio dari kejadian positif dalam S terhadap jumlah

sampel dalam S.

P- = rasio dari kejadian negatif dalam S terhadap jumlah

sampel dalam S.

Entropi bernilai 0 bila himpunan S homogen sempurna.

Entropi bernilai 1 bila himpunan S tak homogen sempurna.

Jika himpunan memuat jumlah sampel positif dan negatif tak

sama, entropi akan terletak diantara 0 dan 1.

Nilai rata-rata entropi suatu atribut dirumuskan sebagai

berikut:

nt = jumlah total data keseluruhan

ei = nilai entropi kejadian ke-i

Setelah menghitung nilai rata-rata entropi, dilakukan

(36)

diperoleh melalui percabangan simpul pada atribut A. Gain

dirumuskan sebagai berikut :

Gain (S A) = Entropi (S) – Nilai rata-rata Entropi (S)…2.3

dimana :

S = ruang sampel data yang digunakan untuk training.

A = atribut dalam sampel data training

b. Menyusun pohon

Menyusun pohon dimulai pada simpul terpilih setelah

dicari nilai gain. Nilai gain atribut yang terbesar yang

dijadikan simpul terpilih. Semakin besar nilai gain, semakin

banyak informasi yang dapat diperoleh tentang atribut output.

Untuk menentukan simpul daun selanjutnya, dilakukan

langkah-langkah berikut ini :

1) Pilih simpul daun yang memiliki sampel data yang tidak

homogen.

2) Cari nilai gain pada setiap atribut kecuali atribut yang

telah menjadi simpul di atasnya.

3) Tentukan simpul selanjutnya dengan memilih atribut

yang memiliki nilai gain paling besar.

2. Mengubah simpul pohon menjadi aturan

Pada langkah ini simpul atau pohon yang telah selesai dibangun

(37)

merupakan anteseden pada aturan, sedangkan cabang-cabang

pada simpul adalah nilai anteseden.

3. Menyederhanakan aturan (prunning)

Tujuan dilakukan prunning adalah untuk mengidentifikasi dan

membuang beberapa anteseden (cabang) yang tidak dapat

meningkatkan akurasi klasifikasi.

Langkah-langkah penyederhanaan aturan sebagai berikut :

a. Menyederhanakan aturan dengan membuang anteseden yang

tidak perlu. Jika aturan memiliki hanya satu anteseden maka

tidak perlu disederhanakan. Sebaliknya aturan dengan lebih

dari satu anteseden perlu disederhanakan. Langkah-langkah

penyederhanaan aturan adalah sebagai berikut:

a.1. Melakukan uji independensi setiap anteseden secara

individual dengan konsekuen. Langkah-langkahnya

sebagai berikut :

1. Membangun tabel kontingensi untuk setiap aturan

yang memiliki dua atau lebih anteseden. Tabel

kontingensi merupakan tabel yang

merepresentasikan aturan-aturan dengan nilai

frekuensi yang teramati. Tabel kontingensi memiliki

r baris dan c kolom. Total baris dan total kolom

(38)

Untuk lebih jelasnya, lihat bentuk umum tabel kontingensi

2x2 (Everitt, 1977: bab1) berikut ini:

Tabel 2.1 Bentuk Umum Tabel Kontingensi 2x2

C1 C2 Jumlah Marjinal

R1 x11 x12 n1r = x11 + x12 R2 x21 x22 n2r = x21 + x22 Jumlah Marjinal nc1 = x11 + x21 nc2 = x12 + x22 N = x11 + x12 + x21 + x22

dimana :

n1r, n2r = jumlah marjinal baris

nc1, nc2 = jumlah marjinal kolom

x11, x12, x21 ,x22 = representasi frekuensi dari

setiap pasangan

anteseden-konsekuen.

N = jumlah keseluruhan frekuensi

marjinal.

2. Melakukan uji independensi terhadap anteseden dan

mengeliminasi aturan yang tidak perlu. Untuk

menentukan tingkat independensi suatu anteseden,

data-data dari anteseden tertentu diuji dengan

menggunakan uji independensi yaitu uji Chi-Square

(39)

Berikut ini aturan Cochran (1954) yang menjadi

pedoman penggunaan uji Chi-Square :

• Tidak satupun nilai frekuensi harapan yang

kurang dari 1 (Rasmussen, 1992).

• Nilai frekuensi harapan yang kurang dari 5

tidak lebih dari 20% (Rasmussen, 1992)

Rumus umum untuk mendapatkan frekuensi

harapan bagi sembarang sel xij, 1 i r, 1 j c

adalah :

N n n

Eij = i× j ... 2.4

dimana :

Eij = Nilai frekuensi harapan baris ke-i kolom

ke-j

i

n = Total frekuensi baris ke-i

j

n = Total frekuensi kolom ke-j

N = Jumlah total frekuensi keseluruhan.

Diasumsikan akan dilakukan pengamatan

terhadap sampel data yang diambil secara random

dari sebuah populasi. Pengamatan

dikelompokkan berdasarkan dua variabel

(40)

Hipotesis nol (H0) yaitu pernyataan atau

dugaan mengenai satu atau lebih populasi yang

dirumuskan dengan harapan akan ditolak.

Penolakan H0 mengakibatkan penerimaan suatu

hipotesis alternatif, yang dilambangkan dengan

H1. Untuk menguji hipotesis nol (H0) bahwa dua

variabel independen dalam sebuah populasi

digunakan uji independensi Chi-Square. Jika dua

variabel independen maka tidak ada korelasi

antara dua variabel tersebut.

Di bawah ini adalah penjelasan mengenai uji

Chi-Square :

Uji Chi-Square

Berikut ini langkah-langkah dalam

melakukan uji Chi-Square :

1) Menentukan hipotesis nol (H0) dengan

asumsi bahwa dua variabel independen

dan hipotesis alternatif (H1) dengan

(41)

2) Uji independensi Chi-Square antara dua

variabel yang teramati dengan frekuensi

harapan di bawah H0 didasarkan pada

besaran :

sebaran penarikan contohnya

sangat menghampiri sebaran

Chi-Square

Eij = nilai frekuensi harapan baris ke-i

kolom ke-j

3) Menghitung derajat bebas (df) dengan

rumus sebagai berikut :

df = (r - 1)(c - 1)... 2.6

dimana :

r = baris

(42)

4) Menentukan tingkat kepercayaan

α

5) Menggunakan tabel Chi-Square dengan

dan df untuk menentukan apakah

anteseden secara individual independen

dengan konsekuennya. Untuk tingkat

kepercayaan sebesar α, nilai kritiknya

dapat diperoleh dari tabel

Chi-Square.

2 χ

2

α

χ

6) Kesimpulan untuk nilai yang

dihitung dari penjumlahan semua sel

adalah :

2

α

χ

• Bila χ2 ≤ χα2

Terima hipotesis nol yaitu

anteseden independen secara

individual dengan konsekuen.

• Bila χ2 > χα2

Tolak hipotesis nol dan terima

hipotesis alternatif yaitu anteseden

yang dependen secara individual

(43)

7) Jika dalam proses uji independensi setiap

anteseden secara individual di atas

(proses a.1) ditemukan adanya anteseden

yang independen secara individual

dengan konsekuen maka anteseden

tersebut tidak dapat dieliminasi secara

langsung. Selanjutnya dilakukan uji

independensi anteseden secara

bersama-sama dengan konsekuennya (Everitt,

1977).

Jika ditemukan adanya anteseden yang

dependen secara individual dengan

konsekuen maka uji independensi

anteseden secara bersama-sama dengan

konsekuen (proses a.2) tidak dilakukan.

a.2. Melakukan uji independensi anteseden secara

bersama-sama dengan konsekuennya.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis nol (H0) sebagai

berikut :

H0 : Pijk = Pi.. P.j. P..k ; dengan asumsi

bahwa dua variabel secara bersama-sama

(44)

2) Membuat tabel kontingensi multidimensional

berdasarkan semua kejadian dari anteseden

dan konsekuen.

3) Membuat tabel frekuensi harapan dengan

rumus sebagai berikut :

2

E = nilai frekuensi harapan baris ke-i,

kolom ke-j, layer ke-k

4) Melakukan uji Chi-Square dengan rumus

sebagai berikut :

(45)

5) Menghitung derajat kebebasan dengan rumus

sebagai berikut:

d.f = rcl – r – c – l + 2 ... 2.9

6) Menggunakan tabel Chi-Square dengan

dan d.f untuk menentukan apakah anteseden

secara bersama-sama independen dengan

konsekuennya. Untuk tingkat kepercayaan

sebesar α, nilai kritiknya dapat diperoleh

dari tabel Chi-Square.

2 χ

2

α

χ

7) Kesimpulan untuk nilai yang dihitung

dari penjumlahan semua sel adalah :

2

α

χ

• Bila χ2 ≤ χα2

Terima hipotesis nol yaitu anteseden

independen secara bersama-sama dengan

konsekuen.

• Bila χ2 > χα2

Tolak hipotesis nol dan terima hipotesis

alternatif yaitu anteseden yang dependen

secara bersama-sama dengan konsekuen.

(46)

8) Jika dalam proses uji independensi anteseden

secara bersama-sama di atas ditemukan :

• Anteseden independen secara

bersama-sama dengan konsekuen, maka

anteseden yang independen secara

individual dengan konsekuen (pada

proses a.1) dapat dieliminasi.

• Anteseden dependen secara

bersama-sama dengan konsekuen, maka semua

anteseden tersebut tidak dapat

dieliminasi.

b. Menyederhanakan aturan dengan mengeliminasi aturan

yang tidak perlu.

Penyederhanaan aturan selanjutnya yaitu dengan

mengeliminasi aturan yang tidak perlu. Default rule

merupakan salah satu cara untuk menyederhanakan aturan.

Default rule dibuat dengan mencari konsekuen yang

paling banyak dari aturan. Aturan yang memiliki

(47)

E. Contoh Penerapan Algoritma Pohon Keputusan

Berikut ini adalah contoh permasalahan yang akan diselesaikan

dengan algoritma pohon keputusan untuk memutuskan mana cuaca yang

baik atau tidak baik dalam bermain golf. Target dari klasifikasi ini adalah

”Akankah kita bermain golf?”. Keputusannya dapat berupa YES atau NO.

Data cuaca yang digunakan memiliki 14 records dan 6 fields. Atribut data

terdiri dari atribut day, outlook, temperature, humidity, wind, dan play_golf.

Berikut ini adalah data yang diberikan :

Tabel 2.2 Data Cuaca

Day Outlook Temperature Humidity Wind Play_Golf

D1 Sunny Hot High Weak No

D2 Sunny Hot High Strong No

D3 Overcast Hot High Weak Yes

D4 Rain Mild High Weak Yes

D5 Rain Cool Normal Weak Yes

D6 Rain Cool Normal Strong No

D7 Overcast Cool Normal Strong Yes

D8 Sunny Mild High Weak No

D9 Sunny Cool Normal Weak Yes

D10 Rain Mild Normal Weak Yes

D11 Sunny Mild Normal Strong Yes

D12 Overcast Mild High Strong Yes

D13 Overcast Hot Normal Weak Yes

D14 Rain Mild High Strong No

Sumber : Ian H Witten and Eibe Frank

Data Mining Practical Machine Learning Tools and Techniques with Java

(48)

Langkah 1 : Mengubah data menjadi model pohon

1. Menentukan simpul terpilih

Untuk menentukan simpul awal dihitung nilai gain untuk setiap atribut

dengan menggunakan rumus 2.3. Sebelumnya dilakukan perhitungan nilai

entropi setiap kejadian dengan menggunakan rumus 2.1, sedangkan nilai

rata-rata entropi setiap atribut dihitung dengan menggunakan rumus 2.2.

a. Atribut outlook

Atribut outlook dengan kejadian-kejadiannya beserta jumlah nilai positif

dan negatifnya digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3 Nilai Positif dan Negatif Kejadian Outlook.

Dari nilai positif dan negatif setiap kejadian dapat dihitung nilai entropi

masing-masing kejadian sebagai berikut :

Outlook = sunny (q1)

q1 = - P+ log2 P+ - P- log2 P-

q1 =

5 2

− log2

5 2

-

5 3

log2

5 3

(49)

Outlook = overcast (q2)

Nilai rata-rata entropi atribut outlook adalah :

E=

Nilai gain atribut outlook dihitung berdasarkan rumus 2.3 adalah :

(50)

b. Atribut temperature

Atribut temperature dengan kejadian-kejadiannya beserta jumlah nilai

positif dan negatifnya digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.4 Nilai Positif dan Negatif Kejadian Temperature

Dari nilai positif dan negatif setiap kejadian dapat dihitung nilai entropi

masing-masing kejadian sebagai berikut :

(51)

Temperature = mild (q3)

Nilai rata-rata entropi atribut temperature adalah :

E=

Nilai gain atribut temperature dihitung berdasarkan rumus 2.3adalah :

(52)

c. Atribut Humidity

Atribut humidity dengan kejadian-kejadiannya beserta jumlah nilai positif

dan negatifnya digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.5 Nilai Positif dan Negatif Kejadian Humidity

Dari nilai positif dan negatif setiap kejadian dapat dihitung nilai entropi

masing-masing kejadian sebagai berikut :

(53)

Nilai rata-rata entropi atribut humidity adalah :

Nilai gain atribut humidity dihitung berdasarkan rumus 2.3adalah :

Gain (S,Humidity) = Shumidity (P+ , P-) – E(humidity)

d. Atribut wind

Atribut wind dengan kejadian-kejadiannya beserta jumlah nilai positif

dan negatifnya digambarkan sebagai berikut :

Wind

(54)

Wind = strong (q1)

Nilai rata-rata entropi atribut wind adalah :

E=

Nilai gain atribut wind dihitung berdasarkan rumus 2.3adalah :

(55)

Dari pencarian nilai gain di atas didapatkan tabel nilai gain sebagai

berikut :

Tabel 2. 3 Nilai Gain Untuk Menentukan Simpul Awal Setiap Atribut

Atribut Nilai Gain

Outlook 0.25

Temperature 0.03

Humidity 0.15

Wind 0.1

Dari tabel di atas diperoleh nilai gain yang paling besar yaitu nilai gain

atribut Outlook. Sehingga outlook terpilih sebagai simpul awal.

2. Menyusun pohon

Menyusun pohon dimulai dari simpul terpilih pada langkah

ke-1 sebagai berikut :

Outlook

Dari pohon di atas kita tentukan simpul daun selanjutnya.

Simpul yang akan bercabang adalah simpul pada kejadian yang

memiliki nilai positif dan negatif. Kejadian yang memiliki nilai

(56)

D8 (-),D9 (+), D11 (+) ) dan rain (D4 (+), D5 (+), D6 (-), D10 (+),

D14 (-) ). Atribut outlook yang akan memiliki simpul daun

selanjutnya adalah sunny dan rain. Untuk menentukan atribut

simpul keputusan di bawah atribut sunny maka dilakukan

penghitungan nilai gain dari atribut yang tersisa yaitu

temperature, humidity dan wind. Nilai gain yang terbesar akan

menjadi simpul keputusan di bawah sunny.

Gain(Ssunny,Wind)=Entropi(Ssunny

)-)

Gain(Ssunny,Humidity)=Entropi(Ssunny

)-)

Gain(Ssunny,Temperature)=Entropi(Ssunny

)-)

Selanjutnya dilakukan perhitungan nilai gain untuk

menentukan atribut simpul keputusan di bawah nilai Rain

Gain(Srain,Wind)=Entropi(Srain)- ( , )

Gain(Srain,Temperature)=Entropi(Srain

(57)

Tabel 2.4 Nilai GainUntuk Menentukan Simpul Selanjutnya

Atribut Nilai Gain

Gain(Ssunny,Wind) 0.029

Gain(Ssunny,Humidity) 0.976

Gain(Ssunny,Temperature) 0.576

Gain(Srain,Wind) 0.976

Gain(Srain,Temperature) 0.029

Dari tabel di atas atribut humidity terpilih sebagai simpul

selanjutnya di bawah atribut sunny karena memiliki nilai gain yang

paling besar, sehingga pohon menjadi sebagai berikut :

Gambar 2.8 Percabangan Pohon

Pohon di atas tidak memiliki percabangan lagi karena pada setiap

(58)

Langkah 2 : Mengubah simpul pohon menjadi aturan

Pada gambar 2.8 diubah menjadi aturan if..then sebagai berikut :

Tabel 2.5 Aturan If..Then Yang Belum Disederhanakan

Aturan If Then

1 Outlook = sunny ^ humidity = high Play_Golf = No

2 Outlook = sunny ^ humidity = normal Play_Golf = Yes

3 Outlook = overcast Play_Golf = Yes

4 Outlook = rain ^ wind = strong Play_Golf = No

5 Outlook = rain ^ wind = weak Play_Golf = Yes

Langkah 3 : Menyederhanakan Aturan

a. Menyederhanakan aturan dengan membuang anteseden yang tidak

perlu.

Pada langkah ini anteseden yang tidak diperlukan dieliminasi.

Dalam aturan sebelumnya (tabel 2.5) aturan yang memiliki lebih

dari satu anteseden adalah aturan 1, 2, 4, 5 dengan anteseden

outlook, humidity dan wind. Untuk menyederhanakan aturan

dilakukan uji independen untuk setiap anteseden secara individual

sebagai berikut :

1) Hipotesis Nol (H0): outlook (anteseden) dan play_golf (konsekuen) independen.

Outlook

a) Membuat tabel kontingensi yang memuat nilai frekuensi

(59)

Tabel 2.6 Tabel Kontingensi Outlook Play_Golf

Outlook

Yes No Jumlah_Marjinal

Sunny 2 3 5

No_Sunny 7 2 9

Jumlah Marjinal 9 5 14

b) Menghitung frekuensi harapan tiap sel dengan

menggunakan rumus 2.3 yaitu :

Frekuensi harapan pada sel X11 =

Tabel nilai frekuensi harapan berdasarkan perhitungan:

Tabel 2.7 Nilai Frekuensi Harapan Outlook Play_Golf

Outlook

Yes No

Sunny 3.21 1.79

(60)

c) Dari tabel 2.7 di atas diketahui bahwa tidak ada nilai

frekuensi harapan Outlook yang kurang dari 1 dan nilai

frekuensi harapan yang kurang dari 5 lebih dari 20%.

Berdasarkan aturan Cochran, nilai frekuensi harapan

outlook tidak memenuhi untuk menggunakan uji

Chi-Square.

2) Hipotesis Nol (H0): humidity (anteseden) dan play_golf (konsekuen) independen.

Humidity

a) Membuat tabel kontingensi yang memuat nilai frekuensi

pengamatan (oij)

b) Menghitung frekuensi harapan tiap sel dengan

menggunakan rumus 2.3 yaitu :

(61)

Frekuensi harapan pada sel X12 =

Tabel nilai frekuensi harapan berdasarkan perhitungan di atas :

Tabel 2.9 Nilai Frekuensi Harapan Humidity Play_Golf

Humidity

Yes No

High 4.5 2.5

Normal 4.5 2.5

c) Dari tabel 2.9 di atas diketahui bahwa tidak ada nilai

frekuensi harapan Humidity yang kurang dari 1 dan nilai

frekuensi harapan yang kurang dari 5 lebih dari 20%.

Berdasarkan aturan Cochran, nilai frekuensi harapan

humidity tidak memenuhi untuk menggunakan uji

(62)

3) Hipotesis H0: wind (anteseden) dan play_golf (konsekuen) independen.

Wind

a) Membuat tabel kontigensi yang memuat nilai frekuensi

pengamatan (oij)

Tabel 2.10 Tabel Kontingensi Wind Play_Golf

b) Menghitung frekuensi harapan tiap sel dengan

menggunakan rumus 2.3 yaitu :

(63)

Frekuensi harapan pada sel X22 =

Tabel nilai frekuensi harapan berdasarkan perhitungan :

Tabel 2.11 Nilai Frekuensi Harapan Wind Play_Golf Wind

Yes No

Strong 3.21 1.78

Weak 5.78 3.21

c) Dari tabel 2.11 di atas diketahui bahwa tidak ada nilai

frekuensi harapan Wind yang kurang dari 1 dan nilai

frekuensi harapan yang kurang dari 5 lebih dari 20%.

Berdasarkan aturan Cochran, nilai frekuensi harapan wind

tidak memenuhi untuk menggunakan uji Chi-Square.

Kesimpulan: Nilai frekuensi harapan yang kecil dari setiap anteseden

(outlook, humidity dan wind) mengakibatkan pengujian

independensi anteseden secara individual menggunakan

uji Chi-Square tidak dapat digunakan. Aturan yang

berlaku masih sama dengan aturan pada tabel 2.5.

2. Menyederhanakan aturan dengan membuang aturan yang tidak perlu

Penyederhanaan aturan dapat dilakukan dengan menggunakan default

(64)

banyak. Pada tabel 2.5 diperoleh Yes sebagai konsekuen yang paling

banyak dari aturan yang terbentuk. Ketiga aturan dengan konsekuen Yes

dijadikan default rule. Aturan yang paling sederhana diperoleh sebagai

berikut :

Tabel 2.12 Aturan Yang Paling Sederhana

Aturan Rule Then

1 Outlook = sunny ^ humidity = high Play_Golf = No

2 Outlook = rain ^ wind = strong Play_Golf = No Default rule Play_Golf = Yes

Langkah 4 : Hasil Prediksi Pada Data Training

Hasil prediksi pada data training sebagai berikut :

Tabel 2.13 Hasil Prediksi Pada Data Training

Day Outlook Temperature Humidity Wind Play_Golf Prediksi

D1 Sunny Hot High Weak No No

D2 Sunny Hot High Strong No No

D3 Overcast Hot High Weak Yes Yes

D4 Rain Mild High Weak Yes Yes

D5 Rain Cool Normal Weak Yes Yes

D6 Rain Cool Normal Strong No No

D7 Overcast Cool Normal Strong Yes Yes

D8 Sunny Mild High Weak No No

D9 Sunny Cool Normal Weak Yes Yes

D10 Rain Mild Normal Weak Yes Yes

D11 Sunny Mild Normal Strong Yes Yes D12 Overcast Mild High Strong Yes Yes D13 Overcast Hot Normal Weak Yes Yes

D14 Rain Mild High Strong No No

Dari hasil prediksi pada data training di atas tidak didapatkan kesalahan prediksi

(65)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

A. Identifikasi dan Analisa Sistem

Organisasi veteran Amerika merupakan organisasi nirlaba yang

menyediakan layanan pengobatan bagi para pejuang veteran Amerika

Serikat yang menderita lumpuh. Organisasi ini memperoleh dana melalui

pengiriman surat yang direspon oleh donatur. Surat yang dikirimkan juga

merupakan hadiah bagi donatur dalam bentuk kalender, kartu ucapan, stiker

dan lain-lain. Jika organisasi memiliki 3 juta donatur dan mengeluarkan

biaya 10 dollar per surat maka biaya yang akan dihabiskan adalah

30.000.000 dollar. Dalam setahun dana yang harus dikeluarkan adalah

360.000.000 dollar. Dana yang dihabiskan sebesar 360.000.000 dollar akan

menjadi pengeluaran yang sia-sia jika kurang mendapat respon dari para

donatur.

Masalah yang dialami oleh organisasi nirlaba ini dapat diatasi

menggunakan data mining melalui model klasifikasi. Dalam tugas akhir ini

digunakan model klasifikasi untuk mengetahui profil donatur yang selama

ini memberikan respon terhadap salah satu bentuk pengiriman surat yaitu

pengiriman surat dengan kartu kosong pada tahun 1997 yang diberi kode

97_NK. Identifikasi profil donatur yang memberikan respon ini bertujuan

untuk mengurangi biaya pengeluaran yang sia-sia.

(66)

Dalam tugas akhir ini sampel data yang digunakan sebanyak 350

records dan 67 atribut. Sampel data tersebut diambil dari dataset donatur

organisasi veteran Amerika yang disediakan oleh situs

http://kdd.ics.uci.edu/ databases/ kddcup98/ kddcup98.html.

B. Perancangan Sistem 1. Input

Data-data yang diperoleh dibagi dalam dua tabel secara random

yaitu sebagai tabel training dan tabel tes. Data yang akan digunakan dalam

proses penambangan data adalah data pada tabel training yang diberi nama

tabel member.db. Model klasifikasi dari proses penambangan data yang

diperoleh selanjutnya diimplementasikan ke dalam tabel tes untuk diuji

tingkat keakuratannya.

Atribut-atribut yang terdapat dalam tabel training sama dengan

atribut-atribut yang terdapat dalam tabel tes, kecuali satu atribut tambahan

dalam tabel tes yaitu atribut PREDIKSI. Atribut PREDIKSI digunakan

untuk menghitung tingkat keakuratan model klasifikasi.

Berikut ini atribut yang terdapat dalam tabel training :

Tabel 3.1 Deskripsi Atribut (Variable) Tabel Training

Variable Description

CONTROLN Control number (unique record identifier)

(67)

Tabel 3.1 Deskripsi Atribut (Variable) Tabel Training (Lanjutan)

Variable Description

MAILCODE Mail Code

PVASTATE

Indicates whether the donor lives in a state served by the organization's

EPVA chapter

NOEXCH Do Not Exchange Flag (For list rental)

RECINHSE In House File Flag

RECP3 P3 File Flag

RECPGVG Planned Giving File Flag

RECSWEEP Sweepstakes file flag

TCODE Donor title code

MDMAUD The Major Donor Matrix code

DOMAINX DOMAIN/Cluster code.

CLUSTER CLUSTER

AGE Overlay Age

AGEFLAG Age Flag

HOMEOWNR Home Owner Flag

NUMCHLD NUMBER OF CHILDREN

INCOME HOUSEHOLD INCOME

GENDER Gender

WEALTH Wealth Rating

MBCRAFT Buy Craft Hobby

MBGARDEN Buy Gardening

MBBOOKS Buy Books

MBCOLECT Buy Collectables

MAGFAML Buy General Family Mags

MAGFEM Buy Female Mags

MAGMALE Buy Sports Mags

PUBGARDN Gardening Pubs

PUBCULIN Culinary Pubs

PUBHLTH Health Pubs

PUBDOITY Do It Yourself Pubs

PUBNEWFN News / Finance Pubs

PUBPHOTO Photography Pubs

PUBOPP Opportunity Seekers Pubs

DATASRCE Source of Overlay Data

MALEMILI % Males active in the Military

VETS %Vets

GOV % Employed by Gov

SOLP3 SOLICIT LIMITATION CODE P3

SOLIH SOLICITATION LIMIT CODE IN HOUSE

MAJOR Major ($$) Donor Flag

(68)

Tabel 3.1 Deskripsi Atribut (Variable) Tabel Training (Lanjutan)

Variable Description

VETERANS VETERANS (YES/NO)

BIBLE BIBLE READING (YES/NO)

CATLG SHOP BY CATALOG (YES/NO)

HOMEE WORK FROM HOME (YES/NO)

PETS HOUSEHOLD PETS (YES/NO)

CDPLAY CD PLAYER OWNERS (YES/NO)

STEREO STEREO/RECORDS/TAPES/CD (YES/NO)

PCOWNERS HOME PC OWNERS/USERS (YES/NO)

PHOTO PHOTOGRAPHY (YES/NO)

CRAFTS CRAFTS (YES/NO)

FISHER FISHING (YES/NO)

GARDENIN GARDENING (YES/NO)

BOATS POWER BOATING (YES/NO)

WALKER WALK FOR HEALTH (YES/NO)

KIDSTUFF BUYS CHILDREN'S PRODUCTS (YES/NO)

CARDS STATIONARY/CARDS BUYER (YES/NO)

PLATES PLATE COLLECTOR (YES/NO)

LIFESRC LIFE STYLE DATA SOURCE

PEPSTRFL Indicates PEP Star RFA Status

HPHONE_D Presence of a published home

RFA_2R Recency code for RFA_2

RFA_2F Frequency code for RFA_2

RFA_2A Donation Amount code for RFA_2

MDMAUD_R Recency code for MDMAUD

MDMAUD_F Frequecy code for MDMAUD

MDMAUD_A Donation Amount code for MDMAUD

CLUSTER2 Classic Cluster Code (a nominal symbolic field)

GEOCODE2 County Size Code

TARGET_B Indicator for Response to 97NK Mailing

Nilai kejadian atribut-atribut di atas berada pada rentang nilai yang

besar sehingga penulis melakukan pengelompokan nilai kejadian dengan

rentang nilai yang lebih kecil untuk memudahkan proses pengambilan

(69)

Berikut ini hasil pengelompokan nilai kejadian dari setiap atribut :

Tabel 3.2 Nilai Kejadian Atribut ODATEDW Year (dua digit pertama)

KEJADIAN DESKRIPSI

Y1 80-85 Y2 86-90 Y3 91-95

Y4 > 95

Tabel 3.3 Nilai Kejadian Atribut ODATEDW Month (dua digit terakhir)

KEJADIAN DESKRIPSI

M1 01-03 M2 04-06 M3 07-09 M4 10-11

Misalnya : ODATEDW 8901 menjadi Y2M1

Tabel 3.4 Nilai Kejadian Atribut MAILCODE KEJADIAN DESKRIPSI

OK Address is OK

B Bad address

Tabel 3.5 Nilai Kejadian Atribut PVASTATE KEJADIAN DESKRIPSI

P PVA State

E EPVA State (Northeastern US)

(70)

Tabel 3.6 Nilai Kejadian Atribut NOEXCH KEJADIAN DESKRIPSI

0 Can be exchanged

X Do not exchanged

Tabel 3.7 Nilai Kejadian Atribut RECINHSE

KEJADIAN DESKRIPSI

U Not an In House record

X Donor has given to PVA’s In House programme

Tabel 3.8 Nilai Kejadian Atribut RECP3

KEJADIAN DESKRIPSI

U Not a P3 record

X Donor has given to PVA’s P3 programme

Tabel 3.9 Nilai Kejadian Atribut RECPGVG KEJADIAN DESKRIPSI

U Not a Planned Giving record

X Planned Giving record

Tabel 3.10 Nilai Kejadian Atribut RECSWEEP KEJADIAN DESKRIPSI

U Not a Sweepstakes record

(71)

Tabel 3.11 Nilai Kejadian Atribut TCODE

010002 PROFESSOR & MRS.

010010 PROFESSORS

015002 COMMANDER & MRS.

016 DEAN

021002 SERGEANT & MRS.

022002 COLNEL & MRS.

(72)

Tabel 3.11 Nilai Kejadian Atribut TCODE (Lanjutan)

KEJADIAN DESKRIPSI

029 BISHOP 031 AMBASSADOR

031002 AMBASSADOR & MRS.

033 CANTOR

059002 LIEUTENANT & MRS.

062 LORD

072002 REVEREND & MRS.

(73)

Tabel 3.11 Nilai Kejadian Atribut TCODE (Lanjutan)

Tabel 3.12 Nilai Kejadian Atribut MDMAUD

KEJADIAN DESKRIPSI

First byte: Recency of Giving See the section of Recency Second byte : Frequency of Giving See the section of Frequency

Third byte : Amount of Giving See the section of Amount 4th byte: Blank/meaningless/filler

'X' indicates that the donor is not a major donor.

An RFA (Recency / Frequency / Amount) field of MDMAUD Tabel 3.13 Nilai Kejadian 1st Byte Recency of Giving

KEJADIAN DESKRIPSI

C Current Donor

L Lapsed Donor

I Inactive Donor

(74)

Tabel 3.14 Nilai Kejadian 2nd Byte: Frequency of Giving KEJADIAN DESKRIPSI

1 One gift in the period of recency 2 Two-Four gifts in the period of recency 3 Five+ gifts in the period of recency

Tabel 3.15 Nilai Kejadian 3rd Byte: Amount of Giving KEJADIAN DESKRIPSI

L Less than $100(Low Dollar)

C $100-499(Core) M $500-999(Major) T =$1,000+(Top)

Tabel 3.16 Nilai Kejadian Atribut DOMAINX

KEJADIAN DESKRIPSI

00 DOMAINX empty

01 A-M 02 N-Z Ket: Pengelompokan berdasarkan huruf depan (digit pertama )

Tabel 3.17 Nilai Kejadian Atribut Cluster KEJADIAN DESKRIPSI

Tabel 3.18 Nilai Kejadian Atribut AGE KEJADIAN DESKRIPSI

Middle-aged 21-40 Old 41-70 Older >71

(75)

Tabel 3.19 Nilai Kejadian Atribut AGEFLAG KEJADIAN DESKRIPSI

E Exact I Inferred from Date Of Birth

U Unknown

Tabel 3.20 Nilai Kejadian Atribut HOMEOWNR KEJADIAN DESKRIPSI

H Home owner

U Unknown

Tabel 3.21 Nilai Kejadian Atribut NUMCHLD KEJADIAN DESKRIPSI

0 Empty

1 0ne child

> 1 More than one child

Tabel 3.22 Nilai Kejadian Atribut INCOME KEJADIAN DESKRIPSI

Low 1-3 Medium 4-6

High 7-10 None Empty

Tabel 3.23 Nilai Kejadian Atribut GENDER KEJADIAN DESKRIPSI

M Male F Female

(76)

Tabel 3.24 Nilai Kejadian Atribut WEALTH

Wealth rating uses median family income and population statistics from each area to index relative wealth within each state. The segments are denoted 0-9, with 9 being the highest income

group and zero being the lowest.

Each rating has a different meaning within each state.

Tabel 3.25 OTHER TYPES OF MAIL ORDER OFFERS

ATRIBUT DESKRIPSI KEJADIAN

MBCRAFT Buy Craft Hobby See table 3.26

MBGARDEN Buy Gardening See table 3.26

MBBOOKS Buy Books See table 3.26

MBCOLECT Buy Collectables See table 3.26

MAGFAML Buy General Family Mags See table 3.26

MAGFEM Buy Female Mags See table 3.26

MAGMALE Buy Sports Mags See table 3.26

PUBGARDN Gardening Pubs See table 3.26

PUBCULIN Culinary Pubs See table 3.26

PUBHLTH Health Pubs See table 3.26

PUBDOITY Do It Yourself Pubs See table 3.26

PUBNEWFN News / Finance Pubs See table 3.26

PUBPHOTO Photography Pubs See table 3.26

PUBOPP Opportunity Seekers Pubs See table 3.26

Tabel 3.26 Nilai Kejadian Atribut OTHER TYPES OF MAIL ORDER OFFERS

KEJADIAN DESKRIPSI

(77)

Tabel 3.27 Nilai Kejadian Atribut DATASRCE KEJADIAN DESKRIPSI

1 Metro mail

2 Polk 3 Both

Tabel 3.28 Nilai Kejadian Atribut MALEMILI KEJADIAN DESKRIPSI

0 Empty

1 One percent

> 1 More than one percent

Tabel 3.29 Nilai Kejadian Atribut VETS KEJADIAN DESKRIPSI

0 Empty

MALE Males veterans

VIET Vietnam vets

WWII WWII vets

Tabel 3.30 Nilai Kejadian Atribut GOV KEJADIAN DESKRIPSI

0 Empty

LOCAL Employed by LOCAL gov

STATE Employed by STATE gov

FED Employed by FED gov

Tabel 3.31 Nilai Kejadian Atribut SOLP3 KEJADIAN DESKRIPSI

D Can be mailed (Default)

00 Do not solicit or mail

01 One solicitations per year

02 Two solicitations per year

(78)

Tabel 3.32 Nilai Kejadian Atribut SOLIH KEJADIAN DESKRIPSI

D Can be mailed (Default)

00 Do not solicit or mail

01 One solicitations per year

02 Two solicitations per year

03 Three solicitations per year 04 Four solicitations per year 05 Five solicitations per year 06 Six solicitations per year 12 Twelve solicitations per year

Tabel 3.33 Nilai Kejadian Atribut MAJOR KEJADIAN DESKRIPSI

0 Not a major flag

X Major donor

Tabel 3.34 Nilai Kejadian Atribut LIFESRC

KEJADIAN DESKRIPSI

0 If LIFESRC empty

1 Matched on metro mail only

2 Matched on polk only

3 Matched on metro mail and polk

Tabel 3.35 Nilai Kejadian Atribut PEPSTRFL

KEJADIAN DESKRIPSI

B Not Considered to be a PEP Star (Empty)

X Has PEP Star RFA Status

Tabel 3.36 Nilai Kejadian Atribut HPHONE_D

KEJADIAN DESKRIPSI

0 Does not presence of a published home number

(79)

Tabel 3.37 Nilai Kejadian Atribut RFA_2

Atribut DESKRIPSI

RFA_2R See the section on RFA, Recency code for RFA_2 RFA_2F See the section on RFA, Frequency code for RFA_2 RFA_2A See the section on RFA, Donation Amount code for RFA_2

RFA_2 : mailing was use to construct the target fields (TARGET_B)

An RFA (Recency / Frequency / Amount) field of RFA_2 Tabel 3.38 Nilai Kejadian 1st Byte Recency of Giving

KEJADIAN DESKRIPSI

F First time donor. Anyone who has made their first donation in the last 6 months and has made just one donation.

N New donor. Anyone who has made their first donation in the last 12 months and is not a First time donor. This is everyone who made their first donation 7-12 months ago, or people who made their first donation between 0-6 months ago and have made 2 or more donations.

A Active Donor. Anyone who made their first

donation more than 12 months ago and has made a donation in the last 12 months.

L Lapsing Donor. A previous donor who made their

last donation between 13-24 months ago.

I Inactive donor. A previous donor who has not

made a donation in the last 24 months. It is people who made a donation 25+ months ago.

S Star donor. Donors are individuals who

have given to 3 consecutive card mailings.

Tabel 3.39 Nilai Kejadian 2nd Byte: Frequency of Giving KEJADIAN DESKRIPSI

1 One gift in the period of recency

2 Two gifts in the period of recency

Gambar

Gambar 4.31 Kotak Pesan 11........................................................................
Gambar 2.1 Diagram Tahapan Proses Data Mining
Gambar 2.2 Data Mining dan Teknologi Basis Data Lainnya
tabel yang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip syariah itu sendiri adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang telah dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam

Gangguan kabel SKTM sering terjadi pada sambungan aksesoris kabel, sambungan kabel (joint sleve) mempunyai fungsi untuk menyambungkan kabel dalam berbagai

“Exactly.” Odem put his strong hand on Yarvi’s shoulder, and Yarvi wondered how much happier his life might have been had his uncle been his father.. “A king

“Dalam sejarah pengkajian hukum sekurang -kurangnya terdapat 3 (tiga) konsep, pertama hukum dikonsepkan sebagai asas moralitas atau asas keadilan yang universal

Pelaksanaan pembelajaran SBK di kelas V SDN Jatirowo 1, materi seni budaya dan keterampilan (SBK) untuk materi melukis/ menggambar, seorang guru hanya

Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda pada tabel 3 untuk mengetahui hubungan antara persepsi dan tingkat pengetahuan penderita TB dapat dijelaskan

Dari penelitian ini didapatkan bahwa muculnya radikalisme agama disebabkan oleh pertama, ayat-ayat perang sering dijadikan legitimasi atas pro- kekerasan dan aksi

Estrogen bertanggungjawab terhadap perubahan vaskuler pada jaringan target, seperti uterus, sedangkan penelitian lain mengindikasikan peningkatan permeabilitas vaskuler