• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah polifin.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah polifin.pdf"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PT. POLYFIN CANGGIH

Disusun Oleh : CECEP RENDIYANSYAH

...

JL. Raya Rancaekek KM 19 No. 28

Ds. Cipacing kab. Sumedang

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdullillah saya panjatkan puji dan syukur kehadirat allah SWT atas rahmat dan ridhonya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat dari training.terlebih dahulu penulis ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu kepala bagian yang telah mendukung dan membantu dalam menyelesaikan makalah ini sehiongga disusun dengan baik.

Dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan banyak terimakasih semoga makalah ini dapat bermanfaat,saya harapkan kritik dan saran dari bapak/ibu kepala bagian,karna penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna karna

keterbatasan dan pengalaman yang penulis miliki,untuk lebih baik kedepannya baik dari segi isi dan pembahasannya maupun dari segi sistematika.

Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat.Terima kasih.

Sumedang desember 2015

penulis

(3)

DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR... i

 DAFTAR ISI... ii

1. Prosedur power failur... 1

2. Prosedur mesin ganti lot dan mesin ganti kondisi... 1

3. Prosedur mesin pu. Disc baru ... 2

4. Prosedur test kondisi,test POY... 2

5. Prosedur mesin running fulldul atau dobdye... 2

6. Ada perubahan dan pergantian apa saja mesin harus ganti log?... 3

7. Prosedur mesin start/stop service,atau problemMTC/E+1... 3

8. Tugas dan tanggung jawab operator PC shift... 3

9. Tugas dan tanggung jawab operator PC daily... 4

10. Jenis-jenis problem visual packing beserta artinya dan standarnya... 4

11. Cara penanganan problem visual packing ... 4

12. Jenis-jenis problem lab dan artinya... 4

13. Cara penerangan problem lab... 5

14. Standarisasi untuk pressure,oil level dan temperature... 5

15. Prosedure mesin running pu. Disc diameter 53,5 atau belt pulley 250,225... 5

16. Alat-alat kerja PC dan fungsinya... 5

17. Yang anda ketahui tupe nozzle... 5

18. Arti penomoran lot dari digit pertama sampai digit terakhir... 5

19. Cara menghitung winding time... 6

20. Cara penganganan jika terjadi alarm temperatur,alarm w1 s/d w6 dan alarm roll oil... 6

21. Peran serta bagian proses control dalam menunjang target dept. DTY 2... 7

a) Target QUALITY... 7 b) Target COST... 7 c) Target DELIVERY... 8 d) Target SAFETY... 8 e) Target ENVIRONMENT... 8 f) Target MLORAL... 8 ii

(4)

1.prosedur power failur:

 Setiap presure naik/turun 0,5 bar,jika DTC kurang dari 1 kg, maka DTY sudah diatas 1 kg lebih maka DTY lansung di doffing ,dan jika DTY mendekati doffing maka DTY di doffing mengikuti lampu doffing (saat doffing)

 Setiap temperatur naik/atau turun sampai 10oC ,maka perlakukan sama dengan point 1.

 Jika mesin terjadi cross yarn,maka perlakukan sama dengan point 1.

 Jika terjadi dalam 1 mesin posisi putus sama 60o%,maka mesin langsung di doffing putus saat itu juga.

 Untuk lot dengan article 75/36 dan pressure 0,4 bar jika preassure turun sampai oo maka doffing menunggu waktu doffing ,dan untuk hasil doffing papertube**

 Untuk lot 150/34 dan 150/48 jika terjadi power failur print f5,dan untuk DTY sebelum ada keputusan selanjutnya DTY untuk sementara di keep area.

 Untuk bagian PC, jika terjadi power failure,untuk mesin yang tidak mati cek semua mesin per dua section (cross yarn),jika terjadi cross yarn informasi ke supervisor atau GL produksi untuk doffing manual.

 Untuk menghindari doffing bentrok (doffing bersamaan), maka doffing pertama boleh dibuat unfull (tidak full bobbin)

 Untuk check preasure,prioritaskan mesin yang menggunakan preasure 0,5 bar keatas (soft interlace/interlace).

2.prosedur mesin ganti lot dan mesin ganti kondisi:

 Lakukan sama semua item pada mesin start after service.

 Kirim quality all item DTY small pada saat start (±300 gram)dan pada saat doffing pertama ,stockingnya diambil.

 Monitor tension f3 sampai tensionnya stabil.

 Buat 1 section full bobbinnya untuk antisipasi action jika problem berat/diameter.

 Monitor dying sampai 3x doffing dan cek atau monitornya visualnya. Prosedur mesin ganti kondisi

 Cek kondisi mesin dengan lihat form no. DTY dan samakan dengan komputer .

 Pengecekan speed dari W1 sampai W6

 Pengecekan take up programe

 Pengecekan temperature,T1 long,T1 short,T2

 Pengecekan ail RPM

 Winding time

 Cek parameter intitens dengan lihat form no. DTY dan samakan dengan di komputer.

 Fault limit

 Quality limit

(5)

 Pengecekan lain-lain

 Insert heater

 Cek twist pu. Disc

 Fume revomal + roll oil

 Cek konfigurasi disc 3.prosedur mesin pu.disc baru:

 Lakukan semua item sama dengan mesin start after service.

 Runningkan mesin dengan test kosong ±3 jam dengan speed:

 500m/menit satu jam pertama

 Naikan speed 100m/menit jam kedua

 Naikan speed 100m/menit jam ketiga

Setelah test running 3a jam speed dapat digulkan ke speednya ,jika speed kurang dari 800m/menit lakukan test running selama ± 3jam dengan ketentuan running start mulai speed 500m/menit

 Monitor tension setiap ½ jam sekali

Jika tension normal sampai minimal 3x monitor maka produksi boleh melakukan doffing pertama dengan ketentuan minimal berat 3kg

 Kirim test all item untuk mengetahui qualitynya (stocking ambil)

 Monitor berat diameter saat dpffing pertama full bobbin

 Monotor dying 3x doffing 4.prosedur test kondisi,POY:

 Cek lot POY

 Cek kondisi dan parameter sesuai form DTY di computer

 Ambil T1,Y2,T3,CV

 Test DTY small :dinier,tenecity,eab,entgl.hasil info kepimpinan departement. Jika test full bobbin:

 Print F3,F5,CV

 Monitor break+c-cut,jika c-cut monitor faultnya

 Data berat diameter

 Hitung jumlah full bobbin =break,c-cutnya

 DTY cek visual packing

 DTY tels all item 12 bobbin, untuk dyeing all posisi prioritaskan dyeing

 DTY dikeep area

5.prosedur mesin running fulldul atau dodby

 Pu. Disc khusus

 Guide input khusus

 Stop roll khusus

 Fix guide string up khusus

 Guide roll oil khusus

 Nozzle khusus

 Insert heater 1 khusus

 Unitens dimundurkan (tidak dipakai) kecuali section 10 pakai unitens khusus 2

(6)

6.ada perubahan dan pergantian apa saja mesin harus ganti log?

 Pergantian lot POY

 Pergantian kondisi dan parameter

 Pergantian warna papertube

 Pergantian jenis insert heater 1

 Pergantian jenis oil

 Pergantian type nozzle

 Perubahan type pu. Disc atau komposisi pu. Disc

Untuk setiap lot baru ,doffing pertama full boobin 30 menit,sebelum doffing diputus untuk memastikan berat diameter DTY.

7.prosedur mesin start/stop service ,atau problem MTC/E+1: a.)mesin akan stop :

 Cek problem mesinnya:

 Area creel :pipa creel bengkok+ampet ,cutter tidak berfungsi

 Sting up :macet/lambat naik turun +stop roll cacat.

 Heater :mampet/tutup heater hilang +cacat

 Cooling plate :senternya cacat

 Pu.disc :friction longgar ,disc cacat +breaket longgar

 Unien :error+box uniten longgar

 Separator :macet/miring

 Locking device :ada atau tidak ada

 Pipa nozzle :bocor atau tidak

 Prob. Visual :cy,loop,fluffy,tidak fb berulang / idle

 Alarm report :lihat diabnormal report yang berulangnya

 Lain-lain :regulator air bocor,preasure,dll

 Cacat kondisi terakhir dibuku start/stop ,mesin b.)mesin akan start:

 Cek hasil ection MTC

 Cek seluruh kondisi parameter mesin+unitens+bandingkan f3 jika tidak ada action D/Ydengan kondisi f# sebelum stop +cacat dibuku start stop mesin

 Cek yarn pass gol pendek standar 284mm+separator miring+cooling plate tidak sentries jika sudah running

 Sebelum start produksi cek RPM W6 posisi kosong+posisi isi sesudah start danada benang

 Cek cross yarn setelah beres start

 Cek insert heater

 Cek vebrasi W1,W2dan W3

8.tugas dan tanggung jawab operator pc shift:

 Menjaga supaya tidak terjadi keabnormalan

 Mengawasi setiap proses produksi yang berjalan supaya tidak terjadi keabnormalan

 Melaksanakan setiap job +intruksi langsung dari atasan 3

(7)

 Mengumpulkan + menyiapkan data dari setiap pekerjaan,seperti: 1.data monitor cross yarn

2.fluffy

3.break +c-cut dll.

 Menjaga alat alat kerja yang digunakan

 Melakukan pengecekan kondisi+parameter mesin yang sedang running. 9.tugas dan tanggung jawab operator pc daily

 Mengumpulkan mendata/mengarsip data-data dari pc shift

 Menyeleksi DTY dari packing +membersihkannya

 Mendata problem posisi

 Menyiapkan data untuk laporan hasil perbaikan problem lab 10.jenis jenis problem visual packing beserta artinya dan standarnya

 Fluffy :pada gulungan timbul bulu bulu tegak

 Loop :pada gulungan timbul bulu bulu yang melengkung

 Cross yarn :pada gulungan terjadi benang saling nyilang dan tdk mengikuti jalur

 Abnormal package :gulungan yang berubah

 Soft package :gulungan besar tp berat ringan

 Uneven interlace :interlace tidak ada

 Non interlace :tidak ada interlace sama sekali

 Low tenacity :benang yang rapuh

 Low interlace :interlace nya rendah 11 cara penanganan problem visual packing:

Reececk data visual dari packing kirim ulang test jika perlu test atau action langsung ke MTC  kirim test ulang jika perlu tes labambil test lab.

12.jenis jenis problem lab dan artinya

 Denier :berat benang dalam gramper satuan panjang 9000 m.

 Tenacity :kekuatan tarik dan kemuluran benang

 Crimp & SHR :%kekuatan /kerutan benang

 OPU :%kandungan oil dalam benang

 BWS :penyusutan benang

 Hardness :kekerasan benang

 Interlace :simpul pada benang

 Dyeing :keseragaman dan perbedaan warna setelah proses keriting

 Ppf :kelancaran benang saat proses

(8)

13.Cara penerangan problem lab:

Reecack data problem lab kirim ulang test jika perlu test atau action langsung ke MTC kirim tes ulang lab ambil hasil test lab

14.standarisasi untuk preasure,oil level dan temperatur:

 Standar preasure : ±0,2 bar

 Standar oil level : ±2mm

 Standar temperatur : ±2,0%

15.prosedure mesin running pu.disc diameter 53,5 atau belt pulley 250,225:

 Ceck diameter discnya +konfigurasinya

 Ceck di komputer dan actualnya

 Ceck rpm W6

16.alat alat kerja pc dan fungsinya:

 Timbangan :cek berat benang

 Jangka sorong :cek diameter benang

 Senter :cek insert heater+yarn pass

 Tension matrick:cek tension t1,t2,t3 manual

 Preasure :cek dimesin utk yg menggunakan nozzle

 Mistar :cek level oli mesin

 Srtoboscop :cek visual problem rpm

 Printer tinta :print out 17.yang anda ketahui tupe nozzle:

 P120S dobdye  P120S normal  P203  P212  P162  P102  P223  1.3R  F141  F162

18. arti penomoran lot digit pertama sampai digit terakhir:

 Digit pertama menandakan jenis proses.

 Singgle heater -LOC

 Set yarn -SH_I

 Soft intermingle

 Normal intermingle

 HI

 SH SI

(9)

 Digit kedua menandakan denier 1.50 denier 4. 150 denier 2.75 denier 5.200 denier 3.100 denier 6.300 denier

 Digit ke 3 menandakan fielement 0.24 F 6. 96 F 1.34F 7.144 F 2.36F 8.192 F 3.46 F 9.288 F 4.68 F A.87 F 5. 72 F

 Untuk digit ke 4,5,dan ke 6,

Untuk DTY 1 penomoran lot mulai dari no.0-499 Untuk DTY 2 penomoran lot mulai dari no. 500-999

Benang khusus yaitu benang special yang tidak rutin diproduksi. 19.cara menghitung winding time:

 WT = W .DTY X DR X 9000 =MENIT DENIER POY X SPEED X OPU %

 WT = W .standar X DR X 9000 DENIER POY X SPEED X WT %

20.cara penanganan jika terjadi alarm temperature ,alarm w1 s/d w6 dan alarm roll oil 1)temperature

 Cek actual tempat ↑/↓ berapa %

 Pastikan posisi problem

 Hubungan bagian E-1

 Jika posisi harus diputus atau lama problem temperature ↑/↓segera DTY

Harus diputus dan di catat aktualnya waktu awal perubahan dan saat putus berapa lama

 DTY dikeep+data diabnormal report 2)W1-W2

 Cek actual rpm+monitor rpm 2 jam sekali

 Cek fault+F5 untuk 150 denier jika kena DTY dikeep+kirim test all item+print F5

 Monitor tention f3 jika alarm w6+monitor rpm

 Hubungi bagian MTC+e+1

 Data diabnormal report 3)roll oil

 Cek rpm oil+roll oil off/lambat/cepat

 Hubungi bagian MTC+E+1

 Ambil data untuk test ian

 DTY dikeep area

 Monitor rpm roll oil+oil levelnya

 Data diabnormal report

(10)

21.peran serta bagian proses control dalam menunjang target dept.DTY 2: a)target QUALITY

-96,89% grade A product

 Pendataan DTY abnormal

 Tidak tercampur antara DTY normal dan abnormal

 Ection dan pengembalian dari dept.packing problem kotor mc dan kotor operator tiap tiap grup dibersihkan untuk follow up oleh bagian produksi

 Seleksi DTY abnormal visual.penyeleksian berfokus pada standa quality packing penyelesaian problem AP,corysayrn ,fluffy,gembos,dll

 Melakukan pembersihan DTY abnormal problem kotor mc atau operator,salah satunya pembersihan dilakukan dengan pemisahan jenis oil yang digunakan sesuai dengan kondisi yg digunakan.

 Pendataan problem non visual yaitu problem LAB untuk mengetahui keabnormalan ini dilihat dari report quality lab rutin yang dikirim tiap hari yang merupakan sample pengetesan tiap tiap mesin ,dan melakukan tes ulang jika masih problem dilakukan lah action MTC untuk perbaikan

 Pembuatan laporan pendataan sebagai bahan review untuk peningkatan target departemen. -84,91% full bobbin

 Melakukan action problem visual dengan batas maksimal 5 posisi permesinan dan follow up secara terus menerus sampai posisi tersebut dinyatakan bagus dan melakukan stop posisi yang tidak dapat diprbaiki dilakukan pada saat service.

 Melakukan action idak full bobbin .tiap tiap grup dengan menganalisa penyebab problem terbanyak dan melakukan test spare part secara bertahap sehingga diketahui bagian yang harus diganti,sehingga cost dapat ditekan dalam penggantian spare part.

-0,45%waste

 Pemisahan hasil sedot DTY,Ex,Test,Ex.problem. -8 external complaint/thn

 0 kali salah setting parameter -0 internal

 Melakukan pengecekan keabnormal,salah papertube,yarn pass,mesin stop,oil kering,preasure,out nozle,tension abnormal.

B)target COST

-635 pcs paper tube rusak.

 Melakukan seleksi paper ex. test.

(11)

C)target DELIVERY

-waktu start mesin max. 60 menit untuk mesin barmag

 Melakukan pengecekan mesin akan star meliputi niproll,belt w6,string

u,pu.dosc,nozzle,temperatur,bila masih problem informasikan ke bagian MTC dan electric. d)target SAFETY

-0 kali kecelakaan kerja karena tindakan aman

 Semua PC sudah menggunakan APD yang sudah di standarkan dan pastikan personil PC sudah bekerja sesuai prossedur.

-8 kasus bahaya potensial

 Membuat laporan bahaya potensial E)target ENVIRONMENT

-97% penggunaan lampu penerangan.

 Penghematan penggunaan energi listrik ,dengan mematikan lampu penerangan jika tidak ada aktifitas pengecekan jalur benang

-pemakaian energilistrik dengan rasio sebesar 1.315 Kwh/Kg f)target MORALE

-44 hari kehilangan kerja sakit/bulan

 Melakukan absensi setiap hari di bagian proses control -5 hari kehilangan kerja karena ijin P1 dan P2

 Follow up karyawan yang sakit ,izin atau mangkir -0 hari kehilangan kerja karena MANGKIR.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

a) Mampu melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil trimester II dan trimester III, dimulai dari pengkajian, pemeriksaan umum, fisik, pemeriksaan

Karena fungsi harmonik merupakan solusi persamaan Laplace maka peneliti ingin mengetahui bagaimana penerapan persamaan Laplace dalam menyelesaikan pemasalahan nilai batas

Curcumin juga mampu meningkatkan Gluthation S-Transferase (GST) dan mampu menghambat beberapa faktor proinflamasi , ekspresi gen dan replikasi virus hepatitis B

untuk membasahi bahan pengisi. Distribusi air yang seragam pada puncak bahan pengisi adalah penting untuk mendapatkan pembasahan yang benar dari seluruh permukaan bahan

During the internship the task that were done are arranged the working paper, matched the initial balance in 2015 with the audited balance in 2014,

kondisi-kondisi yang terjadi pada institusi TNI seperti yang dipaparkan dalam bagi- an sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian ini, yaitu mengapa kultur

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai skripsi yang penulis angkat dengan judul Pertimbangan Hukum Hakim Terhadap Tindak Pidana Pencabulan