• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI GUGUS 1 KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI GUGUS 1 KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

155

IDENTIFIKASI PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 5-6 TAHUN DI GUGUS 1 KECAMATAN PEMENANG KABUPATEN LOMBOK UTARA

Susilawati1, Nurhasanah2, I Nyoman Suarta3,Baik Nilawati Astini4 Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Jurusan Ilmu Pendidikan,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram e-mail: susilaw518@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perkembangan kognitif terkait tentang tahap belajar dan pemecahan masalah, tahap berpikir logis, dan tahap berpikir simbolis.Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 30 anak usia 5-6 tahun yang tersebar di PAUD gugus 1 Kecamatan pemenang. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumen berupa rapot semester ganjilyang selanjutnya dianalisis, metode wawancara. Instrumen yang digunakan mengacu kepada rapot perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu perkembangan kognitif yang terdiri dari tahap belajar dan pemecahan masalah dengan indikator mengenal beberapa warna yang terdiri dari 30 anak. 37% (dari 11 anak berkembang sangat baik). Perkembangan kognitif tahap berpikir logis dengan indikator mengurutkan benda dari yang terkecil ke terbesar 53.3% (dari 16 anak berkembang sangat baik). Perkembangan kognitif tahap berpikir simbolik dengan indikator mengenal huruf vocal dan konsonan 33.3% (dari 10 anak berkembang sangat baik). Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di Gugus 1 Kecamatan Pemenang berkembang sangat baik.

Kata Kunci: Perkembangan kognitif, tahap belajar, pemecahan masalah, logis, simbolik PENDAHULUAN

Perkembangan kognitif adalah bagian dari berpikir otak yang digunakan untuk pemahaman, penalaran, pengetahuan dan pengertian (Susanto, 2011). Perkembangan potensi dasar yang terjadi pada anak usia dini adalah mencakup perkembangan dasar - dasar kepribadian dan karakter anak (Fahruddin & Astini, 2018). Selanjutnya Witherington (Susanto, 2012) menyatakan bahwa kognitif adalah pikiran, melalui pikiran dapat digunakan dengan cepat dan tepat untuk mengatasi suatu situasi untuk memecahkan masalah.

Kemampuan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 tahun 2014 tentang standar Pendidikan Anak Usia Dini meliputi: Belajar dan pemecahan masalah mencakup kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara fleksibel dan diterima sosial serta menerapkan pengethuan dan pengalaman dalam konteks yang baru. Berpikir logis, mencakup berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, berinisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat.Berpikir simbolik, mencakup kemampuan mengenal bilanagan, huruf, serta mampu merepresantikan berbagai benda dan imajinasinya dalam bentuk gambar.

Kenyataan yang berkembang di lapangan saat ini banyaknya indikator perkembangan kognitif anak yang anak yang belum berkembang secara optimal, hal ini dapat kita lihat dari masih rendahnya kemampuan perkembangan kognitif anak seperti mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan, mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran (3 variasi ) mengggunakan lambang bilangan dengan untuk menghitung. Ini disebabkan oleh kurangnya Alat Permainan Edukatif (APE), penyajian pembelajaran yang kurang bervariasi menimbulkan kesan membosankan bagi diri anak.

(2)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

156

Dari uraian diatas dan menyadari belum ada data yang terpetakan yeng berkaitan langsung dengan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun khususnya di TK Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara. Data ini sangat dibutuhkan karena dengan data yang pasti akan dapat memudahkan guru untuk mengetahui serta mengevaluasi sejauh mana perkembangan kognitif anak dan dapat merancang program pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan kognitif anak. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian lebih detail untuk mengetahui tentang tingkat kemampuan kognitif anak di Kecamatan Pemenang.

METODE

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Menurut Moleong (2016) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk akta dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Sugiyono (2019) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian termasuk penelitian kualitatif bersifat deskriftip karena menggunakan metode dokumen berupa rapot kelas B semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 sebagai sumber data. Hal ini sejalan dengan pendapat Moleong (2016) yang menyatakan laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk member gambaran penyajian laporan tersebut, Dimana data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, poto, dokumen pribadi, catatab atau nemo, dan dokumen resmi lainnya. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode Dokumen berupa rapot yang selanjutnya dianalisis dan metode wawanacara. Instrumen yang digunakan mengacu kepada rapot perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun. Objek dalam penelitian ini sebanyak 100 anak usia 5-6 tahun yang tersebar dari 4 TK/PAUD di Gugus 1 Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, obyek dalam penelitian ini sebanyak 30 anak usia 5-6 tahun. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.

Tabel 1. Instrumen Perkembangan Kognitif

No Tahap Indikator Perkembangan

1 Belajar dan pemecahan masalah

1. Mengenal beberapa warna 2. Membedakan berbagai warna

2 Berpikir logis 1. Mengurutkan benda dari terkecil ke terbesar

2. Mengurutkan gambar atau mengelompokkan gambar sesuai ukuran, warna dan bentuk (3 variasi)

3 Berpikir simbolik 1. Mengenal angka 1-10 2. Menyebutkan angka 1-10

3. Menghitung gambar yang tersedia

4. Mengikuti jumlah angka sesuai dengan gambar 5. Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan 6. Mengenal huruf vocal dan konsonan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di PAUD yang tersebar di Gugus 1 Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.Penelitian dilaksanakan pada bulan juli tahun 2020. Subyek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun atau kelompok B di PAUD yang tersebar di Gugus 1

(3)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

157

Kecamatan Pemenang yang terdiri dari PAUD Darul palah, PAUD Tunas maju, PAUD An-nur, PAUD Cinta bangsa.Aspek yang akan diteliti adalah aspek perkembangan kognitif berupa tahap belajar dan pemecahan masalah, tahap berpikir logis, dan tahap berpikir simbolik. Berikut adalah tabel jumlah skor capaian perkembangan anak.

Tabel 2. Skor Capaian Perkembangan Anak No Tahap Indikator

perkembangan

Jumlah skor capaian perkembangan anak

f1 P (%) f2 P(%) f3 P(%) f4 P(%) 1. Belajar dan pemecahan masalah. 1. Mengenal beberapa warna 2 6 6 20 11 37 11 37 2. Membedakan berbagai warna 3 10 7 23.4 10 33.3 10 33.3 2. Berpikir logis 1. Mengurutkan benda terkecil ke terbesar 1 3.3 6 20 7 23.4 16 53.3 2. Mengurutkan gambar atau mengelompokkan gambar sesuai ukuran, warna dan bentuk (3 variasi) 0 0 10 33.3 9 30 11 37 3. Berpikir simbolik. 1. Mengenal angka 1-10 4 13.3 7 23.3 12 40 7 23.3 2. Menyebutkan angka 1-10. 4 13.3 7 23.3 13 43.4 6 20 3. Menghitung gambar yang tersedia. 5 17 8 27 17 56.7 0 0 4. Mengikuti jumlah

angka sesuai dengan gambar. 5 17 6 20 15 50 4 13 5. Menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan 7 23.3 6 20 17 56.7 0 0 6. Mengenal huruf vocal dan konsonan

3 10 7 23.3 10 33.3 10 33.3

Perkembangan kognitif tahap belajar dan pemecahan masalah mempunyai 2 indikator penelitian yaitu indikator mengenal warna, dan indikator membedakan warna. Perkembangan kognitif tahap belajar dan pemecahan masalah dengan indikator perkembangan mengenal beberapa warna yang terdiri dari 30 anak. terdapat 2(6%) anak belum berkembang, terdiri dari capaian anak mulai berkembang 6 anak (20%), capaian anak berkembang sesuai harapan dengan jumlah 11 anak (37%) , dan capaian anak berkembang sangat baik dengan 11 anak ( 37%). Indikator membedakan berbagai warna dengan jumlah anak 3 (10% ) belum berkembang, terdiri dari capaian anak yang mulai berkembang 7 anak (23.4%) , capaian anak yang berkembang sesuai harapan 10 anak (33.3%), dan capaian anak berkembangan sangat baik 10 anak (33.3%). Artinya dari 30 anak indikator yang dominan berkembang yaitu indikator mengenal beberapa warana karena mempunyai persentase tertinggi.

Perkembangan kognitif tahap berpikir logis mempunyai 2 indikator penelitian yaitu indikator mengurutkan benda dari terkecil ke terbesar, dan indikator mengurutkan gambar atau mengelompokkan gambar sesuai ukuran, warna, dan bentuk (3 variasi). Subyek yang dijadikan

(4)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

158

penelitian dalam hal ini sebanyak 30 anak di Gugus 1 Kecamatan Pemenang. Perkembangan kognitif tahap berpikir logis dengan indikator perkembangan mengurutkan benda dari yang terkecil sampai terbesar yang terdiri dari 30 anak. 1 (3.3%) anak belum berkembang, capaian anak yang mulai berkembang 6 anak (20%), capaian anak yang berkembang sesuai harapan 7 anak (23.4%), dan capaian anak yang berkembang sangat baik 16 (53.3%). Indikator mengurutkan gambar atau mengelompokkan gambar sesuai ukuran, warna, dan bentuk (3 variasi) dengan jumlah anak 10 (33.3%) mulai berkembang, terdiri dari capaian anak yang berkembang sesuai harapan 9 anak (30%), dan capaian anak yang berkembang sangat baik 11 anak (37%). Artinya indikator yang dominan berkembang yaitu mengurutkan benda dari yang terkecil sampai terbesar yang memiliki persentase tertinggi.

Perkembangan kognitif tahap berpikir simbolik mempunyai 6 indikator penelitian yaitu mengenal angka 1-10, menyebutkan angka 1-10, menghitung gambar yang tersedia, mengikuti jumlah sesuai dengan gambar yang tersedia, menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan, dan mengenal huruf vocal dan konsonan. Subyek yang dijadikan penelitian dalam hal ini sebanyak 30 anak di Gugus 1 Kecamatan Pemenang.Perkembangan kognitif tahap berpikir simbolik dengan indikator perkembangan mengenal angka 1-10 dengan yang terdiri dari 30 anak. 4 anak (13.3%) belum berkembang, capaian anak yang mulai berkembang 7 anak (23.3%), capaian anak yang berkembang sesuai harapan 12 anak (40%), dan capaian anak yang berkembang sangat baik 7 anak (23.3%). Indikator menyebutkan angka 1-10 yang terdiri dari 30 anak. 4 (13.3%) anak belum berkembang, capaian anak yang mulai berkembang 7 anak (23.3%), capaian anak yang berkembang sesuai harapan 13 anak (43.4%), dan capaian anak yang berkembang sangat baik 6 anak (20%). Indikator menghitung gambar yang tersedia dari 30 anak. 5 (17%) anak belum berkembang, terdiri dari capaian anak yang mulai berkembang 8 anak (27%), capaian anak yang berkembang sesuai harapan 17 anak (56.7%). Indikator perkembangan mengikuti jumlah angka sesuai dengan gambar yang terdiri dari 30 anak. 5 (17%) anak belum berkembang, terdiri dari capaian anak yang mulai berkembang 6 anak (20%), capaian anak berkembang sesuai harapan 15 anak (50%), dan capaian anak yang berkembang sangat baik 4 anak (13.3%). Indikator menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan yang terdiri dari 30 anak.7 (23.3%) anak belum berkembang, capaian anak yang mulai berkembang 6 anak (20%), capaian anak yang berkembang sesuai harapan 17 anak (56.7%). Indikator perkembangan mengenal huruf vocal dan konsonan dengan jumlah anak 3 (10%) belum berkembang, capaian anak yang mulai berkembang 7 anak (23.3%), capaian anak yang berkembang sesuai harapan 10 anak (33.3%), dan capaian anak yang berkembang sangat baik 10 anak (33.3%). Artinya indikator yang dominan berkembang yaitu menghitung gambar yang tersedia, menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan yang memiliki persentase tertinggi.Artinya indikator yang dominan berkembang yaitu menghitung gambar yang tersedia karena mempunyai persentase tertinggi.

Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan perkembangan kognitif tahap belajar dan pemecahan tersebut yaitu menggunakan gambar sebagai media. Media yang sesuai dengan kegiatan yang tepat dapat meningkatkan perkembangan anak dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan (DIKMAS, 2016) Pemilihan media pembelajarn yang sesuai dengan kondisi materi dan peserta didik yang akan diajar, tentuanya akan dapat mencapai hasil yang baik dari tujuan pembelajaran. Selain itu, untuk mendukung pembelajaran digunakan alat permainan edukatif (APE) seperti pensil warna, pewarna, kertas origami untuk meningkatkan indikator mengenal warna, meronce dengan berbagai warna untuk sehingga indikator mengenal warna berkembang sangat baik. Pendapat tersebut didukung oleh penelitian David Maulidah (2018) Meningkatkan kemampuan mengenal konsep warna melalui kegiatan meronce pada anak kelompok B. Berikut skor capaian perkembangan kognitif tahap belajar dan pemecahan masalah jika dilihat dari grafik.

(5)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

159

Gambar 1. Capaian Perkembangan Kognitif Tahap Belajar dan Pemecahan Masalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan perkembangan kognitif tahap berpikir logis mengggunakan gambar dan benda nyata sebagai media karena anak berada dalam masa konkret. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamalik dalam buku Arsyad (2016) yang menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan hasrat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap manusia. Ape yang digunakan untuk mengembangkan indikator perkembangan diatas yaitu, untuk mengembangkan indikator perkembangan mengelompokkan bentuk dan ukuran seperti segitiga, persegi, dan bujur sangkar serta menggunakan APE dalam marjan yang isinya segitiga dan persegi dengan berbagai warna dan ukuran. Penggunaan APE yang berbentuk Geometri dengan ukuran dan warna yang berbeda membantu perkembangan kognitif tahap berpikir logis mempunyai perkembangan yang baik. Pendapat ini didukung oleh penelitian Widya (2019) adanya peningkatan kemampuan berpikir logis pada anak kelompok B menggunakan alat permainan edukatif (APE) bentuk geometri. Berikut skor perkembangan kognitif tahap berpikir logis jika dilihat dari grafik

0 5 10 15 20 25 30 35 40 mengenal beberapa warna membedakan berbagai warna BB MB BSH BSB

(6)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

160

Gambar 2. Skor Perkembangan Kognitif Tahap Berpikir Logis

Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan perkembangan kognitif tahap berpikir simbolik yaitu menggunakan media gambar dan benda konkrit (1 pensil, 2 bola, dst) untuk kegiatan persepsi, dengan tujuan memberikan pengalaman nyata dan tujuan pembelajaran tercapai. Hal ini sesuai dengan (DIKMAS, 2016) Pemilihan media pembelajarn yang sesuai dengan kondisi materi dan peserta didik yang akan diajar, tentuanya akan dapat mencapai hasil yang baik dari tujuan pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan indikator berpikir logis yaitu menggunakan APE. Mengenalkan angka yang ditempel di tembok sekolah dari urutan 1-10, kemudian menyebutkannya secara berurutan dari 1-10 mengenal angka yang ada di LKS (Lembar Kerja Siswa) sesuai dengan gambar, kemudian menulis kembali angka yang ada di LKS (Lembar kerja Siswa), menghitung jumlah angka sesuai dengan yang ada di gambar dengan menggunakan jari, menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan sederhana sesuai dengan gambar. Stimulasi yang diberikan oleh guru untuk pengenalan angka lebih sering. Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan indikator perkembangan mengenal huruf vocal dan konsonan yaitu dengan meronce huruf dari kardus untuk mengenal huruf vocal dan konsonan, menempel hurul sesuai dengan gambar ( misal apel,jeruk) dengan menggunakan metode belajar sambil bermain dan metode bercerita.

Dari penjelasan dapat diketahui bahwa pengguanaan APE sangat penting untuk perkembangan anak. Pendapat ini didukung oleh penelitian (Novan & Barnawi, 2016) yang menyatakan adanya ketersediaan alat permainan edukatif (APE) tersebut dapat menunjang terselenggaranya pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya. Indikator yang belum berkembang disebabkan dibeberapa sekolah disebabkan karena adanya keterlambatan perkembangan kognitif. Berikut skor capaian perkembangan kognitip tahap berpikir simbolik jika dilihat dari grafik; 0 10 20 30 40 50 60 mengurutkan benda dari terkecil ke terbesar mengurutkan atau mengelompokkan gambar sesuai warna,ukuran, dan bentuk BB MB BSH BSB

(7)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

161

Gambar 3. Skor Capaian Perkembangan Kognitif Tahap Berpikir Simbolik

Sesuai dengan hasil penelitian diatas, capaian perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK/PAUD Gugus 1 Kecamatan Pemenang, masih ada beberapa hal yang belum maksimal dilakukan oleh guru dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun, sehingga dari beberapa indikator perkembangan yang ada, belum dapat meningkat secara optimal, hal ini disebabkan karena sebagian besar TK/PAUD di Gugus 1 Kecamatan Pemenang masih menggunakan pembelajaran yang berpusat pada guru. Hal ini disebabkan oleh latar belakang beberapa pendidikan guru atau pendidik yang tidak relevan sehingga dalam pelaksanaannya guru kurang memahami tentang pendidikan anak usia dini. Dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak, lebih sering anak diberikan kegiatan menulis, membaca, dan berhitung yang berupa lembar kerja siswa (LKS) sehingga anak kurang dalam bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya untuk membangun pengetahuan sendiri. Masih kurangnya kreatifitas atau inovasi pendidik dalam memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media dan alat permainan belajar untuk anak-anak..

SIMPULAN (PENUTUP)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: perkembangan kognitif yang terdiri dari tahap belajar dan pemecahan masalah dengan indikator mengenal beberapa warna yang terdiri dari 30 anak. 37%(dari 11 anak berkembang sangat baik). Perkembangan kognitif tahap berpikir logis dengan indikator mengurutkan benda dari yang terkecil ke terbesar 53.3% (dari 16 anak berkembang sangat baik).Perkembangan kognitif tahap berpikir simbolik dengan indikator mengenal huruf vocal dan konsonan 33.3% (dari 10 anak berkembang sangat baik). Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di Gugus 1 Kecamatan Pemenang berkembang sangat baik. Berdasarkan penelitian diatas dan pentingnya perkembangan kognitif, maka peneliti member saran-saran berikut yaitu diharapkan agar guru lebih kreatif untuk memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai media dan alat permainan belajar untuk anak

0 10 20 30 40 50 60 mengenal angka 1-10 menyebutkan angka 1-10 menghitung gambar yang tersedia mengikuti jumlah angka sesuai dengan gambar menyelesaikan penjumlahan dan pengurangan mengenal huruf vocal dan konsonan BB MB BSH BSB

(8)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 155-162

162

sehingga perkembangan kognitif tahap belajar dan pemecahan masalah, perkembangan kognitif tahap berpikir logis, perkembangan kognitif tahap berpikir simbolik berkembang secara optimal. Sedangkan untuk kepala sekolah, agar terus memberikan bimbingan dan menjadwalkan pendidik yang latar belakang pendidikannya Non-PAUD mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi tentang PAUD sehingga dalam pelaksanaannya pendidik memahami tentang pendidikan anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA

Barnawi, N. A. (2016). Format PAUD:Konsep, Karakteristik & Implementasi Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Dikmas, P.P (2016). Model Penumbuhan Sikap Kompetitif.

Fahruddin, F & Astini, B. N. (2018). Pelatihan Program Parenting untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru PAUD Di Kota Mataram Tahun 2018. Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 1 (1), 38

Janice, B. J. (2013). Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: kencana pramedia group.

Maulidah, D. (2019). Meningkatkan kemampuan mengenal konsep warna melalui kegiatan meronce pada anak kelas B TK kusuma Mulia XII Pelem Kecamatan Pare Kabupaten KediriTahun Pelajaran 2017/2018. Maulidah, David.

Moleong, L. J. (2016). Metode Penelitian Kualitatif. In L. J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Vani. (2014). Identifikasi Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 tahun. vani jurnal

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 137 (2014). standar pendidikan anak usia dini. Jakarta: biro hukum dan organisasi DEPDIKNAS.

Sari, A. P. (2018). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak. KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education, 1 (2), 124-132.

Sari, W. (2019). Upaya meningkatkan kemampuan berpikir logis melalui APE bentuk Geometri Pada anak kelompok B di TK Marsudisiwi Majenang Semester II Tahun 2018/2019. Widya sari.

Susanto, A. (2014). perkembangan anak usia dini. pengantar dalam berbagai aspeknya. Jakarta: Prenamedia Group.

Gambar

Tabel 1. Instrumen Perkembangan Kognitif
Tabel 2. Skor Capaian Perkembangan  Anak
Gambar 1. Capaian Perkembangan Kognitif Tahap Belajar dan Pemecahan Masalah  Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan perkembangan kognitif tahap berpikir  logis mengggunakan gambar dan benda nyata sebagai media karena anak berada dalam masa  konkret
Gambar 2. Skor Perkembangan Kognitif Tahap Berpikir Logis
+2

Referensi

Dokumen terkait

Industri jaringan tetap kabel memiliki biaya iklan atau pemasaran yang lebih rendah dari seluler, industri jaringan tetap nirkabel menginvestasikan biaya sebesar 20% untuk

Dari putusan Pengadilan Agama Jombang yang dibatalkan oleh putusan Mahkamah Agung tidak sesuai dengan KHI dan KUHPerdata karena pada pasal 210 ayat 1 KHI menjelaskan bahwa

Naik turunnya nilai tukar mata uang atau kurs valuta asing bisa terjadi dengan berbagai cara, yakni bisa dengan cara dilakukan secara resmi oleh pemerintah suatu negara

Basuni dalam makalahnya pada Prasaran Seminar Sejarah Kalimantan Selatan berjudul Usaha Menggali Sejarah Masuknya Islam di Kalimantan Selatan pada 1976 mengatakan

Hasil Penggabungan Sketsa Wilayah Administrasi dan Data Podes 20085. Pembuatan Peta Tematik Identifikasi Desa Kawasan

satu-satunya kantong wisatawan di Yogyakarta yang hampir semuanya merupakan wisatawan mancanegara, berbeda dengan kantong wisatawan lainnya di Yogyakarta, seperti Kampung

Peningkatan SDM Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang melalui pengiriman pendidikan dan pelatihan teknis yang dilaksanakan instansi tekhnis

Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh adalah salah satu elemen