• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA

KARYAWAN PT. PANCA MENARA MITRA

Fika Aditya Pradipta

Universitas Bina Nusantara, Kampus Anggrek: Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah, 021 – 5345830, fika.aditya@yahoo.com

Lim Sanny

Universitas Bina Nusantara, Kampus Anggrek: Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah, 021 – 5345830, lsanny2004@yahoo.com

ABSTRACT

PT. Panca Menara Mitra is one of private firm in Jakarta which engaged in healthcare sector as supplier of medical equipment and supplies peculiarly for clinical laboratory also as a clinical laboratory system software maker. The firm supplies several hospital laboratory, clinic and puskesmas that located in Indonesia. To attain the firm’s objective, it is required to have a well planned agenda, accurate strategy as well as teamwork which unseperated from the role of human resource. It is a challenge for employee to deal with firm’s demand to enhance performance for the firm’s viablity and to achieve goal. Such challenge bring forth burden and fatigue which may result in creating work stress and might disrupt performance. Whereas employee performance is improves if supported by skills and expectancy which are things to construct motivation in performing task. Hence, this research objective is to analyse partially as well as simultaneously the impact of Work Stress and Motivation towards Employee Performance. The methods of analysis of this research are simple regression and multiple regression. Data collection techniques are by conducting interview and distribute questionaire to 32 respondents which the employee of PT. Panca Menara Mitra. The result of this research indicates that Work Stress partially has significant influence towards Employee Performance amounted 78,3% and Motivation partialy has signifficant influence towards Employee Performance amounted 16,7%. Work Stress and Motivation also simultaneously have signifficant influence towards Employee Performance amounted 81,8%.

Keywords: Work Stress, Motivation, Performance, Regression ABSTRAK

PT. Panca Menara Mitra merupakan salah satu perusahaan swasta di Jakarta yang bergerak dalam bidang kesehatan yaitu sebagai pemasok peralatan dan perlengkapan medis khususnya laboratorium klinik beserta pembuatan sistem perangkat lunak untuk laboratorium klinik.

(2)

Perusahaan tersebut memasok ke sejumlah laboratorium rumah sakit, klinik, dan puskesmas yang berada di Indonesia. Untuk mencapai tujuan perusahaan diperlukan perencanaan yang matang, strategi yang tepat serta kerja sama yang tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia. Merupakan sebuah tantangan bagi para karyawan dalam menghadapi tuntutan perusahaan untuk meningkatkan kinerja demi kelangsungan hidup perusahaan dan mencapai tujuan. Tantangan tersebut menimbulkan beban dan kelelahan yang dapat berakibat pada stres kerja dan dapat mengganggu kinerja. Sedangkan kinerja karyawan semakin baik bila didukung dengan keahlian dan harapan yang merupakan hal untuk menciptakan motivasi dalam mengerjakan tugas. Sehingga tujuan penelitian ini adalah menganalisa baik secara parsial maupun simultan pengaruh antara Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Metode analisis dalam penelitian ini yaitu metode analisis regresi sederhana dan regresi berganda. Teknik pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner kepada 32 responden yang merupakan karyawan PT. Panca Menara Mitra. Hasil dalam penelitian ini menyatakan bahwa Stres Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebesar 78,3% dan Motivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebesar 16,7%. Stres Kerja dan Motivasi juga secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan sebesar 81,8%.

Kata Kunci: Stres Kerja, Motivasi, Kinerja, Regresi

PENDAHULUAN

Semakin kompleks penyakit yang kita jumpai dan terlebih lagi pentingnya kesehatan bagi setiap individu menuntut peranan yang lebih dari dunia medis, sehingga banyak rumah sakit, klinik dan puskesmas yang didirikan dan menimbulkan persaingan. Dalam menghadapinya selain dibutuhkan pelayanan yang berkualitas dan para tenaga ahli maka dibutuhkan pula peralatan dan perlengkapan kesehatan. PT. Panca Menara Mitra merupakan salah satu perusahaan distributor peralatan dan perlengkapan kesehatan penunjang medis khususnya dalam bidang laboratorium klinik beserta pembuatan sistem perangka lunakt untuk laboratorium klinik di Jakarta. Laboratorium klinik merupakan salah satu bagian penting yang terdapat di dalam rumah sakit, klinik maupun puskesmas. Karena laboratorium klinik merupakan tempat dimana berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien. Namun seiring berkembangnya zaman, semakin banyak perusahaan-perusahaan distributor peralatan dan perlengkapan kesehatan penunjang medis khususnya dalam bidang laboratorium klinik bermunculan, sehingga menimbulkan persaingan diantara perusahaan-perusahaan tersebut dan mendorong para perusahaan untuk berusaha meningkatkan sistem kinerjanya dari waktu ke waktu.

Untuk menghadapi perubahan yang semakin kompleks perusahaan harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, agar tetap dapat bersaing di dalam dunia bisnis yang berkembang semakin pesat dan guna mencapai tujuan perusahaan. Faktor yang tak kalah penting yaitu sumber daya manusia (SDM), tenaga kerja merupakan faktor yang harus diperhatikan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan harus dapat mengelola SDM secara terencana, terstruktur dan tepat guna agar dapat menghasilkan tenaga pelaksana yang terampil, cakap, dan ahli dalam melaksanakan tugas sehingga menciptakan daya guna dan hasil untuk kegiatan perusahaan.

PT. Panca Menara Mitra mempunyai target yang harus dicapai dengan tepat waktu dengan harapan memaksimalkan kepuasan pelanggan serta menghasilkan profit. Pemimpin mengharuskan pencapaian penjualan senilai yang telah ditentukan dengan waktu tertentu, belum lagi perlengkapan medis yang mempunyai expiry date atau dalam bahasa Indonesia yaitu masa kadaluarsa seperti reagen mengharuskan perusahaan mencapai target penjualan dengan tepat waktu. Dalam bidang laboratorium sebagai sarana untuk mendeteksi suatu penyakit disini dibutuhkan suatu reagen yaitu suatu bahan kimia untuk mendeteksi sebagai katalisatornya. Ditambah lagi pengiriman harus tepat waktu serta pemasangan peralatan medis yang akurat sehingga dibutuhkan ketelitian tinggi agar mencapai tujuan perusahaan. Maka dibutuhkan kerjasama dari semua karyawan perusahaan tersebut, sekaligus menjadi tantangan dalam mewujudkan tujuan perusahaan.

Kemudian adanya tuntutan mengerahkan kinerja yang efektif, agar banyak dari rumah sakit, klinik, dan puskesmas yang ingin menjadikan PT. Panca Menara Mitra sebagai pemasok mereka. Mengerahkan kinerja yang efektif berhasil pada tahun 2009 yang merupakan pencapaian penjualan tertinggi selama 5

(3)

tahun terakhir. Namun fluktuasi penjualan terjadi, pencapaian penjualan tertinggi pada tahun 2009 dan terendah pada tahun 2011.

Perihal mengenai tantangan dalam mewujudkan tujuan perusahaan dapat menimbulkan beban serta tuntutan mengerahkan kinerja yang efektif dapat berakibat pada kelelahan dan berdampak pada stres kerja. Stres kerja dapat mengganggu kinerja karyawan, karena beban dan kelelahan dapat menimbulkan peningkatan pada absensi, semangat dan energi yang berkurang, ketidakakuratan menangani masalah dan ketidaklancaran komunikasi.

Sedangkan kinerja karyawan akan semakin baik dan berkualitas apabila didukung dengan keahlian yang memadai dan adanya harapan. Hal tersebut dapat menciptakan motivasi agar karyawan bersedia melakukan kegiatan dengan memberikan kinerja yang efektifnya. Kemudian berhasil atau tidaknya karyawan menjalankan perannya dan menghadapi tantangan dapat dilihat atau diukur dari kinerjanya.

Menurut Hasibuan (2007:204) “Stres karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya”. Faktor-faktor penyebab stres kerja teriri dari:

1) Beban kerja yang sulit dan berlebihan.

2) Tekanan dan sikap pemimpin yang kurang adil dan wajar. 3) Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai.

4) Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja. 5) Balas jasa yang terlalu rendah.

6) Masalah-masalah keluarga seperti anak, istri, mertua dan lain-lain.

Pendapat Hasibuan (2007:95) “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintergrasi dengan segala daya dan upayanya untuk mencapai kepuasan”. Teori motivasi 2 faktor menurut Hezberg terdiri dari:

1) Motivation Factors:

(1) Prestasi (2) Pengakuan

(3) Pekerjaan itu sendiri (4) Tanggung jawab

(5) Pengembangan potensi individu. 2) Maintenance Factors:

(1) Gaji

(2) Kondisi kerja,

(3) Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan (4) Hubungan antar pribadi

(5) Kualitas supervisi

Dalam Mathis dan Jackson (2006) kinerja para karyawan merupakan faktor utama yang menentukan keberhasilan organisasional. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja terdiri dari:

1) Tingkat usaha yang dicurahkan: (1) Etika kerja

(2) Kehadiran (3) Rancangan tugas 2) Dukungan organisasi:

(1) Pelatihan dan pengembangan (2) Peralatan dan teknologi (3) Standar kinerja

(4) Manajemen dan rekan kerja

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2003:36) yang dimaksud penelitian asosiatif adalah “Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Metode penelitian dengan survey, dengan unit analisis yang dituju adalah karyawan dari PT.Panca Menara Mitra. Informasi yang didapat dari karyawan tersebut hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut dengan Cross-sectional.

Skala pengukuran dalam penelitian ini yaitu skala ordinal yang di transformasikan menggunakan program MSI (Method Of Successive Interval) menjadi skala interval. Karena skala ordinal menurut Sugiyono (2004:15) merupakan “Data yang berjenjang atau berbentuk peringkat oleh karena itu jarak satu data dengan yang lainnya tidak sama, sedangkan skala interval mempunyai jarak yang sama”. Kemudian

(4)

model skala pengukuran menggunakan skala likert karena untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial, lalu variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel independent yaitu Stres Kerja sebagai X1dan Motivasi sebagai X2, kemudian variabel dependent yaitu Kinerja Karyawan sebagai Y.

Jenis data menggunakan data kuantitatif kemudian sumber datanya menggunakan data primer. Data primer dapat dibilang memantau langsung kegiatan objek penelitian.Teknik pengambilan data menggunakan populasi yaitu seluruh karyawan PT. Panca Menara Mitra yang berjumlah 32 orang. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi sederhana dan berganda menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16. Dengan berbagai tahapan sebagai berikut:

1) Uji validitas, untuk menguji tingkat keandalan dari alat ukur yang digunakan. 2) Uji reliabilitas, untuk mengukur tingkat kepercayaan alat ukur.

3) Uji normalitas, untuk mengetahui sebaran data berdistribusi normal dan merata.

4) Korelasi pearson, untuk mengetahui hubungan antara X1 dengan Y, X2 dengan Y, dan X1, X2 dengan Y.

5) Regresi sederhana, menurut Kurniawan (2009:43) regresi sederhana didefinisikan sebagai “Pengaruh antara 2 variabel saja, dimana terdiri 1 variabel independent/bebas dan 1 variabel

dependent/terikat”.

6) Regresi berganda, menurut Kurniawan (2009:52 “Pengaruh antara lebih dari 2 variabel, dimana terdiri dari 2 variabel independent/bebas dan 1 variabel dependent/terikat”.

HASIL DAN BAHASAN

Deskripsi Karateristik Responden

Karateristik responden dalam penelitian ini dimana terdiri dari 32 orang karyawan PT. Panca menara Mitra adalah dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia responden, jenjang pendidikan responden, dan masa kerja. Karateristik responden penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Sebanyak 23 orang (72%) responden adalah pria, dan sisanya 9 orang (28%) wanita. 2) Sebagian besar, yaitu 13 orang (40,6%) responden berusia 36-40 tahun.

3) Mayoritas, yaitu 26 orang (81%) responden berpendidikan Diploma. 4) Masa kerja responden mayoritas sebanyak 15 orang (46,9%) yaitu 2-4 tahun.

Hipotesis

Kaidah pengujian hipotesis menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16. • Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Hipotesis untuk penelitian ini berdasarkan identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut: 1) T-1: Bagaimana pengaruh Stres Kerja terhadap kinerja karyawan?

Ho = Variabel Stres Kerja tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan.

Ha = Varibel Stres Kerja mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Pengujiannya:

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Stres Kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya artinya Stres Kerja berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

2) T-2: Bagimana pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan?

Ho = Variabel Motivasi tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan

Ha = Variabel Motivasi mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan. Pengujiannya:

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya artinya Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

3) T-3: Bagaimana Stres Kerja dan Motivasi terhadap kinerja karyawan ?

Ho = Stres Kerja dan Motivasi tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan.

(5)

Ha = Stres Kerja dan Motivasi mempengaruhi secara signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan.

Pengujiannya:

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ sig, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Stres Kerja dan Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

• Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ sig, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya artinya Stres Kerja dan Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

Hasil

Didapatkan data pada variabel Stres Kerja (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) yang valid, reliabel serta berdistribusi normal, dari pengolahan data yang dilakukan sehingga dapat disimpulkan:

Tabel 1 Hasil Olah Data

Variabel Hubungan Nilai Sig Besarnya

Pengaruh Persamaan Regresi X1 → Y 0.885 (sangat kuat) 0.000 (signifikan) 78,3% Y = 5.481 - 0.551 X1 X2 →Y 0.409 (cukup kuat) 0.020 (signifikan) 16,7% Y = 3.462 + 0.110 X2 X1 dan X2 →Y 0.905 (sangat kuat) 0.000 (signifikan) 81,8% Y = 5.198 - 0.520 X1 + 0.052 X2

Dari hasil temuan didalam penelitian yang dilakukan terhadap ketiga variabel yaitu Stres Kerja (X1), Motivasi (X2) dan Kinerja Karyawan (Y) , menyatakan bahwa:

Gambar 1 Struktur Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y

Stres Kerja mempengaruhi Kinerja Karyawan sebesar 78,3%, lalu Motivasi mempengaruhi Kinerja Karyawan sebesar 16,7% serta Stres Kerja dan Motivasi mempengaruhi Kinerja Karyawan sebesar 81,8%.

Pembahasan

1) Stres Kerja

Stres Kerja (X1) di PT. Panca Menara Mitra termasuk kategori “cukup”, dinyatakan “cukup buruk” karena mayoritas karyawan merasakan kondisi beban kerja yang sulit dan berlebihan dimana karyawan adanya pencapaian target penjualan yang tepat waktu serta membutuhkan ketelitian demi tercapainya tujuan perusahaan hal tersebut dapat berakibat pada kelelahan dan mengganggu energi dan stamina karyawan. Masalah keluarga pun menjadi salah satu penyebab Stres Kerja karena membuat karyawan tidak fokus ditempat kerja, karyawan merasa tidak aman dan dapat membuat frustasi sehingga dapat mengganggu pekerjaan mereka. Karyawan juga dihadapkan pada kondisi dimana mereka dikejar waktu dalam mengerjakan tugas sehingga terburu-buru dan pikiran terpecah yang membuat pekerjaan mereka tidak maksimal serta kurang memadai nya perlatan kerja dapat mengganggu mereka dalam mengerjakan tugas. Perusahaan dinyatakan ‘cukup baik, karena hanya sebagian kecil karyawan yang merasakan adanya tekanan dari pemimpin, sikap pemimpin yang membeda-bedakan. Dinyatakan ‘cukup baik’ dalam hal hubungan yang baik dengan pemimpin atau kelompok kerja. Kemudian pula dinyatakan ‘cukup baik’ dalam balas jasa seperti gaji atau bonus yang sesuai dengan waktu dan kinerja karyawan yang telah dikeluarkan.

2) Motivasi

Motivasi (X2) dalam PT Panca Menara Mitra telah dilakukan dengan ‘baik’, dimana karyawan sudah merasa gaji nya mencukupi kebutuhan mereka. Pemberian penghargaan pun dinilai penting bagi karyawan untuk menjadikan suatu acuan Motivasi dalam mengerjakan tugas.

X2

Y 81,8%

16,7%

(6)

Mempunyai hubungan yang baik secara pribadi dengan atasan dan rekan kerja juga dapat membuat karyawan menjadi termotivasi. Pengakuan akan hasil pekerjaan juga ‘baik’ dimana atasan memberi pujian atas pekerjaan karyawan serta atasan mengumumkan karyawan yang berprestasi dan berkinerja kepada karyawan lain sehingga membuat mereka lebih termotivasi. Pelatihan yang diberikan perusahaan dinilai ‘baik’ dan juga karyawan diberikan kesempatan mempelajari hal-hal baru yang berguna karena dapat mengembangkan potensi karyawan. Hal-hal tersebutlah yang dapat menjadi Motivasi kerja karyawan dalam perusahaan tersebut. 3) Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan PT. Panca Menara Mitra sudah dilakukan dengan ‘baik’.

Dimana di perusahaan tersebut tersedia standar kinerja yang memudahkan pekerjaan dan membuat kinerja menjadi ‘baik’. Kemudian dengan pelatihan serta pengembangan membuat Kinerja Karyawan ‘baik’ karena membantu karyawan dalam pekerjaan mereka. Manajemen yang baik dan dorongan rekan kerja dapat membantu menyelesaikan pekerjaan karyawan dengan ‘baik’. Etika pekerjaan pun tak kalah penting membuat karyawan mencurahkan kinerjanya dan membuat Kinerja Karyawan tersebut ‘baik’.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

1) Variabel Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Panca Menara Mitra memiliki pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.783, yang berarti sekitar 78,3% Kinerja Karyawan dipengaruhi variabel Stres Kerja. Sedangkan sisanya 21,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

2) Variabel Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. Panca Menara Mitra memiliki pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.167, yang berarti sekitar 16,7% Kinerja Karyawan dipengaruhi variabel Motivasi. Sedangkan sisanya 83,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

3)

Variabel Stres Kerja dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan di perusahaan PT. Panca Menara Mitra memiliki pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 0.818, yang berarti sekitar 81,8% Kinerja Karyawan dipengaruhi variabel Stres Kerja dan Motivasi. Sedangkan sisanya 18,2% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Maka untuk meningkatkan tingkat Kinerja Karyawan, perusahaan harus benar-benar memperhatikan faktor Stres Kerja dan Motivasi dalam perusahaan.

Saran

Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka saran-saran yang dapat diberikan kepada PT. Panca Menara Mitra adalah sebagai berikut:

1) Masalah yang ada di dalam Stres Kerja di PT. Panca Menara Mitra adalah tuntutan tugas yang dikejar waktu serta memberatkan dan berlebihan sebaiknya meninjau kembali apakah tugas yang diberikan sudah sesuai dengan kapabilitas karyawan perusahaan. Apabila belum sesuai dengan kapabilitas karyawan perusahaan dapat menyesuaikan tugas tersebut dengan kemampuan karyawan atau perusahaan dapat menambah jumlah karyawannya. Kemudian permasalahan keluarga yang dapat mengganggu pekerjaan dan dapat membuat frustasi sebaiknya perusahaan memberikan izin atau cuti kepada karyawan yang bersangkutan untuk menyelesaikan masalah keluarga agar mendapatkan solusi. Untuk peralatan yang kurang memadai sebaiknya perusahaan menyediakan sesuai kebutuhan seperti menambah fasilitas kerja sistem komputerisasi secara online, menambah sistem transportasi untuk mendistribusi barang agar peralatan kerja tersebut memadai.

2)

Dalam hal Motivasi PT. Panca Menara Mitra sudah baik maka dari itu direkomendasikan agar tetap terus mempertahankan cara pemberian motivasi dalam perusahaan. Sebaiknya perusahaan meningkatkan sistem reward and punishment agar lebih meningkatkan tanggung jawab karyawan sehingga karyawan pun merasa tertantang dan dapat merasa puas dengan pekerjaannya. Perusahaan juga harus lebih memperhatikan dalam kebijaksanaan perusahaan seperti salah satunya mempertegas peraturan dalam hal absensi agar lebih disiplin. Dalam hal administrasi perusahaan lebih ditingkatkan ketelitiannya baik dalam pencatatan keuangan ataupun pencatatan dalam bagian gudang harus akurat khususnya terhadap perlengkapan yang

(7)

sudah kadaluarsa. Agar lingkungan dan suasana mendukung dalam melakukan pekerjaan, perusahaan sebaiknya membangun kerjasama yang positif dalam menanggapi kondisi kerja non fisik. Kemudian supervisor lebih melakukan pemantauan yang teliti dan tidak enggan memberi pengarahan kepada karyawan.

REFERENSI

Achmad Kuncoro, Engkos, dan Riduwan (2008). Cara Menggunakan dan Memaknai

Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Alfabeta.

Anggraeni, Nenny. (2011). Pengaruh Kemampuan Dan Motivasi Terhadap Kinerja

Pegawai Pada Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung. Penelitian Pendidikan, 12(2): 57-71. Anoraga, Pandji. (2006). Psikologi Kerja (edisi 4). Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arden, John B. (2006). Bekerja Tanpa Stres (Cara Mengatasi Berbagai Tekanan

Hari Kerja). Cetakan pertama. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok

Gramedia.

Arep, Ishak dan Tanjung, Hendri. (2003). Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arikunto. (2004). Dasar – dasar Statisitk. Jakarta: Erlangga.

Clark, John. (2002). Stress : A Management Guide. London: Spiro Press. Greenberg, Jerald dan Robert A. Baron. (2003). Behavior in Organizations.

International Edition (8th ed.). New Jersey: Prentice Hall.

Hariandja, Marihot T. E. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hasibuan, Malayu, S.P. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu, S.P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi revisi). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu, S.P. (2007). Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan

Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Kurniawan, Albert. (2009). Belajar Mudah SPSS Untuk Pemula. Yogyakarta: Mediakom.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi (edisi 10). Yogyakarta: Andi. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Roskadarya.

Mathis, Robert. L dan Jackson, John H. (2006). Human Resource Management. Jakarta: Salemba Empat.

Mathis, Robert. L and John Harold Jackson. (2007). Human Resource Management. Thomson Learning.

McShane, Steven Lattimore dan Mary Ann Von Glinow. (2005). Organizational

Behavior: Emerging Realities For The Workplace Resoluion (3rd ed.). New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Munandar, Ashar Sunyoto. (2008). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Oemar, Yohanas. (2006). Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Riau. Jurnal Eksekutif, 3 (3): 284-285.

Priyatno, Dwi. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: MediaKom. Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

Jakarta: Murai Kencana.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A. Judge.( 2007). Organizational Behavior. Pearson International Edition (12th ed.). New Jersey: Prentice Hall. Robbins, Stephen P. (2003). Organizational Behaviour Concepts, Controversies

Application. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Rozikin, Zainur. (2006). Pengaruh Konflik Peran Dan Stres Kerja Terhapan Kinerja Karyawan Pada Bank Pemerintah Di Kota Malang. Jurnal Aplikasi Manajemen, 4 (2): 308-311.

Santoso, Singgih. (2010). Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo, (ON LINE), http://books.google.co.id . Diakses tanggal 12 Juni 2012.

(8)

Aplikasi Untuk Riset. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alphabeta. Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alphabeta. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alphabeta.

Sunarni, Theresia dan Istanti, Veni. (2007). Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. Interbis Sejahtera Palembang. Jurnal Teknik

Industri, 7(2): 28.

RIWAYAT PENULIS

Fika Aditya Pradipta, lahir di kota Jakarta pada tanggal 30 Desember 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Manajemen pada tahun 2012.

Gambar

Tabel 1 Hasil Olah Data

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian panas yang hilang melalui bagian atas ini juga tidak proporsional dengan intensitas sinar yang menimpa pengumpul surya, maka semakin tinggi intensitas sinar yang

Relationship between of administrators’ roles in career programs, proactive behavior and employees ’ promotion opportunities gained strong support from the main idea

ASAS PENGETAHuAN DAN ‘ ILM DARURI Asas pengetahuan dalam pemikiran Islam adalah sangat perlu untuk menjustifikasikan sesuatu sama ada benar atau salah, baik atau

Perbedaan kontur melodi antara lagu dengan gending seperti di atas terjadi karena beberapa hal: pertam a, perbedaan laras antara lagu dengan gamelan yakni lagunya berlaras madenda

Masukan dari suatu proses yang dapat diubah -ubah atau dimanipulasi agar process variable besarnya sesuai dengan set point (sinyal yang diumpankan pada suatu sistem kendali yang

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengasuhan orangtua dengan motif afiliasi pada siswa SMP Negeri Banda Aceh, dengan hasil sebesar nilai r

Dan oleh karena Indonesia juga merupakan negara yang majemuk akan agama dan kepercayaan serta etnik, maka dibutuhkan adanya Krematorium dan Memorial Park yang dilengkapi