• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III HASIL PENELITIAN. seiring bergulirnya waktu fakultas syariah ini ingin mewujudkan untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III HASIL PENELITIAN. seiring bergulirnya waktu fakultas syariah ini ingin mewujudkan untuk"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

52 A.Gambaran Umum STAIN Pekalongan

1. Sejarah Berdirinya

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan yang dulunya merupakan Fakultas syariah IAIN Wali Songo Semarang. Tetapi seiring bergulirnya waktu fakultas syariah ini ingin mewujudkan untuk menjadi fakultas yang berdiri sendiri tanpa naungan dari IAIN Walisongo Semarang. Yaitu berganti menjadi fakultas yang berdiri sendiri (Independent) sebagai kampus STAIN Pekalongan.Dan seiring dengan berbagai usaha yang dilakukan sivitas akademika dan stakeholders Fakultas Syari’ah Pekalongan, nampaknya dalam keadaan terjepit dengan himpitan yang menyesakkan suasana yang serba tidak menentu, datanglah pertolongan Allah yang membuka wacana baru di kalangan pejabat tinggi di lingkungan Departemen Agama untuk menyelamatkan eksistensi fakultas daerah sebagai aset umat dan daerah dalam rangka pelaksanaan UU. No. 2 tahun 1989. Bergulirnya wacana tersebut, menjadikan para pejabat Departemen Agama mengambil langkah-langkah untuk melakukan alih fakultas daerah di lingkungan IAIN menjadi STAIN. Kebijakan ini dilakukan di samping agar fakultas daerah dapat berkembang sebagai lembaga tinggi negeri yang mandiri (tidak bergantung pada induknya), juga dalam rangka menata kelembagaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk mewujudkan keinginan tersebut sepanjang tahun 1996,

(2)

Departemen Agama melakukan serangkaian usaha pertemuan dan konsultasi dengan departemen-departemen dan lembaga-lembaga terkait, sementara fakultas daerah harus mempersiapkan data pendukung yang diperlukan antara lain: Proposal Rencana Penataan Kelembagaan Pendirian STAIN, rancangan STATUTA dan Draf Naskah Pengembangan Akademik.1

Setelah persiapan dianggap cukup maka pada pidato HAB DEPAG, 3 Januari 1997, Menteri Agama mengumumkan langkah-langkah penataan pengembangan lembaga tinggi agama islam di lingkungan IAIN. Langkah kebijakan itu kemudianterwujud dan dituangkan dalam keputusan Presiden No. 11 tahun 1997, tanggal 21 Maret 1997, tentang pendirian STAIN yang jumlahnya 33 buah diseluruh Indonesia, termasuk didalamnya STAIN Pekalongan. Adapun peresmian berdirinya STAIN dilakukan serentak bersamaan pada tanggal 30 juni 1997 bertepatan pada tanggal 25 Shafar 1418 H di Auditorium Departemen Agama Jakarta.2

Selanjutnya peresmian berdirinya STAIN dilakukan secara serentak bersama-sama oleh Menteri Agama RI (dr. H. Tarmizi Taher) dalam suatu upacara resmi di Departemen Agama Jakarta. Tugas pokok dari Pejabat Sementara Ketua adalah untuk melakukan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses alih status fakultas daerah menjadi STAIN, meliputi pengalihan status dosen, pegawai, mahasiswa, dan kekayaan milik

1Fatikhah, et al., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2010/2011 (Pekalongan: Stain Press, 2010), hlm. 6.

2Abdul Khobir, et al., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2009/2010 (Pekalongan: Stain Press, 2009), hlm. 8.

(3)

Fakultas Daerah yang akan diserahkan kepada STAIN. Setelah diadakan serangkaian pertemuan antara 5(lima) STAIN di Jawa Tengah dan terakhir IAIN Walisongo diperoleh kesepakatan bahwa:3

a. Semua dosen dan pegawai yang bertugas di Fakultas Syari’ah Pekalongan menjadi Dosen dan Pegawai STAIN Pekalongan.

b. Dosen dan pegawai yang diangkat pada masa transisi relokasi (1992-1997), yang diberi tugas di IAIN Walisongo Semarang (yang usul pengangkatannya serta pengabdiannya di Fakultas Syari’ah Pekalongan) dan pegawai yang diperbantukan pada Fakultas Syari’ah/Ushuludin Surakarta yang berasal dari Pekalongan dapat dikembalikan ke STAIN Pekalongan.

c. Semua kekayaan (tanah, barang inventaris dan bangunan gedung yang dipakai oleh Fakultas Syari’ah Pekalongan) oleh IAIN Walisongo diserahkan menjadi milik STAIN Pekalongan.

d. Mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih menjadi mahasiswa IAIN atau mahasiswa STAIN Pekalongan.4

Pejabat Sementara Ketua STAIN diberi tugas mengurus proses penyelesaian administrasi alih status tersebut dalam waktu satu tahun, terhitung setelah peresmian STAIN Pekalongan. Semua alih status pada umumnya berjalan dengan lancar, kecuali alih status pegawai yang bertugas

3Abdul Khobir, et al., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2007/2008 (Pekalongan: Stain Press, 2007), hlm. 10.

4Salafudin, et al., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2012/2013 (Pekalongan: Stain Press, 2012), hlm.7.

(4)

di Semarang mengalami hambatan proses, sehingga mengalami hambatan. Seperti kita kemukakan di atas bahwa menjelang lahirnya STAIN Pekalongan terdapat situasi kritis yang tidak menentu yang barangkali khusus dialami STAIN Pekalongan dan Kudus, dan tidak dialami oleh STAIN lain. Hal ini disebabkan pada saat peresmian, kelembagaan STAIN di Pekalongan tidak memiliki struktur kelembagaan yang jelas (vakum) karena terlahir dari situasi yang kritis akibat relokasi ke Surakarta. Sementara tugas-tugas rutin pelayanan kepada mahasiswa baru STAIN, serta pengelolaan administrasi perkantoran harus berjalan semestinya. Maka untuk mengisi kekosongan tersebut dilakukan langkah-langkah sementara dengan berpedoman pada SK Menteri Agama No. 306 tahun 1997, tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Pekalongan.5

2. Letak STAIN Pekalongan

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan merupakan salah satu sekolah tinggi agama yang berada di Pekalongan Utara. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan secara geografis terletak di jalan Kusuma Bangsa No. 9 Panjang Wetan 51114 Pekalongan. Adapun batasan-batasan letak geografis wilayahnya sebagai berikut:

a. Sebelah Selatan, berbatasan dengan Vila Kusuma Bangsa. b. Sebelah Utara, berbatasan dengan SMA Negeri 2 Pekalongan. c. Sebelah Timur, berbatasan dengan Jalan Raya Kusuma Bangsa.

5Abdul Khobir, et al., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2009/2010, op cit., hlm. 9-10

(5)

d. Sebelah Barat, berbatasan dengan perumahan Panjang Indah.

Keterangan di atas merupakan alamat kampus induk (kampus 1 STAIN Pekalongan), yang lebih dikenal dengan gedung kampus syari’ah karena khusus digunakan untuk mahasiswa jurusan syari’ah. Sedangkan gedung jurusan tarbiyah terletak dibelakang SMA 2 Pekalongan dan bersamaan dengan gedung pasca sarjana atau yang lebih dikenal dengan nama kampus 2 (dua) STAIN Pekalongan.

Lokasi STAIN Pekalongan yang berada kecamatan Pekalongan Utara. Melihat letak geografisnya cukup strategis untuk kemajuan pendidikan di Pekalongan serta berlangsungnya sebuah pendidikan. Di samping mudah dijangkau dari berbagai arah dan banyaknya alat transportasi, letaknya pun juga jauh dari keramaian kota yang dapat membuat suasana tenang, aman dan nyaman untuk belajar.

STAIN Pekalongan merupakan kampus yang letaknya cukup strategis dalam berlangsungnya sebuah pendidikan sehingga di lingkungan kampus STAIN Pekalongan banyak terdapat rental komputer, foto kopi,dan lain sebagainya yang dapat mempermudah kegiatan akademis mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah dan menunjang untuk keperluan lainya.Selain itu di STAIN Pekalongan fasilitas-fasilitasnya pun sudah semakin lengkap dan memadai, sekarang di STAIN Pekalongan sudah menyediakan layanan Hot Spot sehingga semua civitas akademika dapat memanfaatkan teknologi informatika tersebut sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Sementara itu pelayanan akademik nya pun juga sudah

(6)

menggunakan layanan sistem on line atau sering disebut dengan istilah sikadu (Sistem Akademik Terpadu).6

3. Visi, Misi dan Tujuan STAIN Pekalongan

Upaya civitas akademika STAIN Pekalongan perlu memiliki visi dan misi sebagai pedoman dasar dalam melakukan tugasnya masing-masing. Oleh karena itu, langkah-langkah pemberdayaan dengan mencari jati diri sebagai lembaga yang mandiri harus dicanangkan dalam visi, misi dan rencana strategis untuk dijadikan pedoman.7Dan dalam upaya memberikan arah, motivasi dan kekuatan gerak langkah segenap civitas akademika, STAIN Pekalongan memiliki visi, misi dan tujuan selayaknya sebuah lembaga pendidikan”.8

Visi STAIN Pekalongan adalah Pelopor PTAI (Perguruan Tinggi Agama Islam) Berbasis Riset Menuju Kampus Rahmatan Lil’ Alamin.

Adapun misi STAIN Pekalongan adalah:

a. Menyelenggarakan Pendidikan Islam berbasis riset untuk mewujudkan perubahan sosial yang berkeadilan.

b. Menyelenggarakan penelitian, pengembangan ilmu, teknologi, seni dan budaya untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri, berkualitas dan bermartabat.

c. Berperan aktif dalam penguatan dan pemberdayaan masyarakat.

6 Observasi di STAIN Pekalongan, tanggal 4 Desember 2013 7

Tim Penulis Buku, Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2008-2009 (Pekalongan: STAIN Press, 2008), hlm. 3-6.

(7)

Sedangkan tujuan STAIN Pekalongan: terselenggaranya pengelolaan pendidikan dan pengajaran yang menjawab kebutuhan

stakeholders dan lebih berorientasi pada leamers.9

Sementara itu, Visi dan Misi pada Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan adalah sebagai berikut:

Visi: Terdepan dalam penyelenggaraan dan pengembangan Pendidikan Islam.

Misi:

a) Menyiapkan mahasiswa sebagai pendidik, ahli dan atau praktisi Pendidikan lainya yang memiliki komitmen tinggi terhadap nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan dalam pengembangan Pendidikan Islam. b) Mengembangkan dan menyebarluaskan Ilmu Agama Islam,

khususnya dalam Pendidikan Islam.10 4. Arah Pengembangan STAIN Pekalongan

Arah pengembangan STAIN Pekalongan secara konseptual telah tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan STAIN Pekalongan, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan. Untuk mewujudkan STAIN sebagai PTAI terkemuka, pada tahap awal telah dirumuskan rencana strategis sebagai berikut:11

a. Peningkatan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM. b. Pengembangan Jurusan dan Prodi.

9 Salafudin, op cit.,hlm. 9

10 Observasi di Prodi Tarbiyah STAIN Pekalongan, tanggal 6 Desember 2013 11 Fatikhah, et al., op cit., hlm. 9

(8)

c. Pengembangan Kurikulum dan Mutu Akademik. d. Pengembangan Kajian Keilmuan.

e. Pengembangan Perpustakaan. f. Pengembangan sistem Informasi. g. Pengembangan Penerbitan Ilmiah.

h. Pengembangan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. i. Pengembangan Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan. j. Peningkatan Sistem Pelayanan Akademik dan Kemahasiswaan. k. Penambahan dan Pemberdayaan Sarana dan Prasarana Penunjang. l. Pengembangan Kerjasama PT dan kelembagaan.

m.Pengembangan Sistem manajemen yang visioner, profesional, terbuka, akuntabilitas, kolektif dan teamwork.12

12Abdul Khobir, et al., Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan Tahun Akademik 2007/2008, op cit., hlm. 12-13

(9)

5. Struktur Organisasi Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan Berikut ini adalah Struktur Organisasi Progam Studi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan:

13

13

Dokumentasi di Kantor Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan, Pada Senin, 6 Januari 2014. KETUA STAIN SEKRETARIS JURUSAN KAJUR TARBIYAH KA. TP. PRODI S.1 PAI KA. TP. PRODI S.1 PBA KA. TP. PRODI S.1 PGMI KA. TP. PRODI S.1 PGRA STAF ADMINISTRASI DOSEN MAHASISWA

(10)

B.Beasiswa Kurang Mampu STAIN Pekalongan14 1. Dasar Hukum

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab V pasal 12 ayat 1 c-d.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. c. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN. d. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 176 tentang STATUTA STAIN

Pekalongan.

e. Keputusan Menteri Agama RI Nomor 52 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Pekalongan.

f. Surat Pengesahan Menteri Keuangan RI tentang DIPA STAIN Pekalongan Tahun Anggaran 2013 Nomor: DIPA-025.04.2.423620/2013 Tanggal 5 Desember 2012.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kegiatan bantuan ini adalah:

a. Memberikan bantuan biaya pendidikan berupa beasiswa kepada mahasiswa yang mengalami kendala secara ekonomi dan/atau geografis. b. Memberi penghargaan kepada mahasiswa yang memiliki prestasi di

bidang akademik.

c. Mendorong mahasiswa untuk berkompetisi dalam berprestasi akademik. d. Meningkatkan pelayanan pendidikan yang terbaik dan bermutu bagi

mahasiswa.

14 Dokumentasi Petunjuk Teknis Bantuan Pendidikan/ Beasiswa Mahasiswa Miskin Tahun 2013 Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan.

(11)

e. Meningkatkan kesejahteraan mahasiswa dalam rangka pengembangan peran sosial calon intelektual pada masyarakat global.

f. Memperkuat sumber daya manusia yang berpotensi untuk berperan dalam mempercepat pembangunan bangsa menuju kemandirian di tengah-tengah percaturan global dan kompetitif.

g. Mewujudkan keadilan dan demokratisasi dalam bidang pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi.

3. Sasaran dan Target

a. Terbantunya sebagian biaya pendidikan mahasiswa miskin di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongan sebanyak 746 mahasiswa.

b. Termotivasinya mahasiswa untuk meningkatkan prestasinya serta dapat mengembangkan diri lebih lanjut.

4. Prosedur dan Persyaratan Pengajuan Beasiswa a. Prosedur Pengajuan Bantuan

Menyerahkan permohonan dan persyaratan bantuan beasiswa bagi mahasiswa miskin STAIN Pekalongan tahun 2013 kepada Panitia/Tim Seleksi Penerimaan Beasiswa bagi mahasiswa miskin tahun 2013 (ditetapkan oleh Ketua STAIN Pekalongan) di loket layanan Subbag. Akademik Kemahasiswaan dan Alumni Jalan Kusuma Bangsa No. 09 Pekalongan pada tanggal 22-26 Juli 2013 (pada jam kerja).

b. Persyaratan Umum 1) Warga Negara Indonesia

(12)

2) Mahasiswa aktif dan memiliki kartu tanda mahasiswa yang masih berlaku (bukan mahasiswa yang cuti akademik atau mahasiswa tanpa keterangan).

3) Surat keterangan tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain (dengan menandatangani surat pernyataan terlampir).

4) Surat keterangan berakhlak mulia yaitu tidak pernah terkena sanksi/skorsing dari STAIN Pekalongan (dengan menandatangani surat pernyataan terlampir).

5) Calon penerima beasiswa mempunyai prestasi akademik dengan menyertakan fotokopi kartu hasil studi dan menunjukkan aslinya. c. Persyaratan Khusus

Bagi mahasiswa yang mengajukan beasiswa di samping harus memenuhi persyaratan umum, yang bersangkutan harus memenuhi semua syarat-syarat khusus sebagai berikut:

1) Mengisi formulir pendaftaran dan pernyataan

2) Mahasiswa aktif (tidak sedang cuti/ mendapatkan skorsing/ belum bebas teori):

a) Program S1 reguler pagi/ reguler sore/ non reguler minimal semester III dan maksimal semester IX dan Program Diploma minimal semester III dan maksimal semester V.

b) Masih mengambil teori pada semester ganjil 2013/2014. 3) IPK minimal 2,75 (diambil rata-rata).

(13)

5) Fotokopi rekening listrik di tahun 2013.

6) Lulus matrikulasi Baca Tulis Al-qur’an (BTQ).

7) Surat Keterangan Keluarga Miskin dari desa/ kelurahan. 8) Pernah mengikuti kegiatan kemahasiswaan intra kampus.

9) Semua berkas tersebut di atas dimasukkan stopmap warna hijau. 5. Prosedur Penilaian Beasiswa

a. Seluruh proses penerima beasiswa tidak dipungut biaya apapun.

b. Seluruh pendaftar diseleksi berdasarkan persyaratan administrasi yang telah ditentukan.

c. Jika pendaftar melebihi alokasi yang tersedia, maka akan dilakukan proses seleksi berdasarkan rangking rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa.

6. Mekanisme Pencairan

Adapun mekanisme pencairan beasiswa melalui rekening masing-masing penerima di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Pekalongan (penerima dibuatkan rekening secara kolektif). Selanjutnya penerima dapat langsung melakukan penarikan secara tunai uang beasiswa yang telah masuk ke rekeningnya.

7. Kewajiban Mahasiswa Penerima Beasiswa Mahasiswa penerima beasiswa berkewajiban untuk:

a. Melaksanakan semua prosedur pencairan beasiswa yang telah ditetapkan oleh STAIN Pekalongan.

(14)

c. Mempertahankan dan/atau memperbaiki prestasi akademik yang telah diraihnya.

8. Pelaporan dan Pertanggungjawaban Lembaga

a. Bendahara wajib menyalurkan bantuan tersebut kepada mahasiswa penerima beasiswa sesuai besaran yang ditentukan (Rp.2.000.000,00/mahasiswa) sesuai alokasi pada DIPA STAIN Pekalongan tahun 2013 sebanyak 746 penerima dengan tanpa dipotong oleh pihak STAIN Pekalongan.

b. Panitia/Tim seleksi melalui wajib mempertanggungjawabkan penerimaan bantuan dengan membuat laporan tertulis kepada Ketua STAIN Pekalongan paling lambat empat minggu setelah penyaluran bantuan kepada mahasiswa.

9. Monitoring dan Evaluasi

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan untuk melihat sejauhmana pelaksanaan Bantuan Beasiswa bagi mahasiswa miskin berjalan dengan baik, tepat tujuan dan sasarannya. Monitoring dilakukan dengan menugaskan pejabat/staf di subbag akademik kemahasiswaan dan alumni serta di subbag keuangan. Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap penyelenggaraan program beasiswa miskin antara lain:

a. Prestasi akademik mahasiswa penerima beasiswa; b. Penyaluran dana beasiswa;

c. Tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu; d. Jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

(15)

C.Penggunaan Beasiswa Kurang Mampu Mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI STAIN Pekalongan

Setelah dilakukan penyebaran angket kepada mahasiswa Jurusan Tarbiyah PAI penerima beasiswa kurang mampu STAIN Pekalongan didapatkan distribusi frekuensi responden berdasarkan indikator instrumen. Pengkategorian jawaban responden akan menggunakan kriteria berikut.

Tabel 1

Kategori Jawaban Responden15 Interval Prosentase Kategori 0 – 20% Sangat Rendah 21 – 40% Rendah 41 – 60% Cukup Tinggi 61 – 80% Tinggi 81 – 100% Sangat Tinggi

Berdasarkan data yang diperoleh dari angket yang kembali, pada bagian data diri responden maka dapat diketahui karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dan diagram pie berikut.

Tabel 2 Jenis Kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 32 orang 29%

Perempuan 78 orang 71%

Jumlah 110 orang 100%

15 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 85.

29%

71%

Laki-laki Perempuan

(16)

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak 32 orang (29%) sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak 78 orang (71%). Data di atas juga menunjukkan bahwa penerima beasiswa lebih didominasi mahasiswi.

1. Data tentang Motif Pengajuan Beasiswa Tabel 3

Rekapitulasi Angket Indikator Motif Pengajuan Beasiswa No. Motif

Frekuensi

Keluarga Tidak Mampu Keluarga Mampu SS S R TS STS SS S R TS STS 1. Iseng 3 25 0 55 27 0 11 0 56 43 2. Belanja 1 13 1 50 45 0 4 0 49 57 3. Rekreasi 1 4 0 56 49 1 2 1 47 59 4. Tabungan 7 26 3 51 23 2 14 1 58 35 5. Perkuliahan 50 45 2 13 0 22 30 2 43 13 Tabel di atas merupakan rekapitulasi jawaban responden pada masing-masing sub-indikator Motif Pengajuan Beasiswa. Berdasarkan data di atas didapatkan distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 4

Distribusi Frekuensi Motif Pengajuan Beasiswa Keluarga Tidak Mampu

No. Motif F Jumlah % Kategori

SS S

1. Iseng 3 25 28 25% Rendah

2. Belanja 1 13 14 13% Sangat Rendah

3. Rekreasi 1 4 5 5% Sangat Rendah

4. Tabungan 7 26 33 30% Rendah

5. Perkuliahan 50 45 95 86% Sangat Tinggi

(17)

Data tersebut menunjukkan bahwa motif penerima beasiswa Kurang Mampu STAIN Pekalongan dari keluarga tidak mampu dalam mengajukan beasiswa untuk membantu kegiatan perkuliahan. Hal ini terlihat dari distribusi frekuensi responden pada sub indikator perkuliahan termasuk pada kategori sangat tinggi.

Tabel 5

Distribusi Frekuensi Motif Pengajuan Beasiswa Keluarga Mampu

No. Motif F Jumlah % Kategori

SS S

1. Iseng 0 11 11 10% Sangat Rendah

2. Belanja 0 4 4 4% Sangat Rendah

3. Rekreasi 1 2 3 3% Sangat Rendah

4. Tabungan 2 14 16 15% Sangat Rendah 5. Perkuliahan 22 30 52 47% Cukup Tinggi Data tersebut menunjukkan bahwa motif penerima beasiswa Kurang Mampu STAIN Pekalongan dari keluarga mampu dalam mengajukan beasiswa untuk membantu kegiatan perkuliahan. Hal ini terlihat dari distribusi frekuensi responden pada sub indikator perkuliahan termasuk pada kategori cukup tinggi.

(18)

2. Data tentang Penggunaan di Bidang Akademik Tabel 6

Rekapitulasi Angket Indikator Penggunaan di Bidang Akademik

No. Kebutuhan Frekuensi N

SS S R TS STS

1. Membayar SPP 61 45 0 3 1 110

2. Membeli alat tulis

lengkap 23 64 0 21 2 110

3. Membeli buku teks

perkuliahan 28 64 0 16 2 110

4. Fotokopi bahan

perkuliahan 17 65 0 26 2 110

5. Biaya pelatihan 11 50 1 42 6 110

6. Biaya riset/penelitian 18 52 2 35 3 110 7. Praktik mata kuliah 32 64 0 13 1 110 8. Biaya akses internet 3 30 1 62 14 110 9. Pengetikan bahan

perkuliahan 12 47 0 47 4 110

10. Membeli kertas 8 54 2 39 7 110

Tabel di atas merupakan rekapitulasi jawaban responden pada masing-masing sub-indikator Biaya Pendidikan. Berdasarkan data di atas didapatkan distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 7

Distribusi Frekuensi Penggunaan di Bidang Akademik No. Kebutuhan F Jumlah % Kategori

SS S

1. Membayar SPP 61 45 106 96% Sangat Tinggi 2. Membeli alat tulis lengkap 23 64 87 79% Tinggi 3. Membeli buku teks perkuliahan 28 64 92 84% Sangat Tinggi 4. Fotokopi bahan perkuliahan 17 65 82 75% Tinggi

(19)

6. Biaya riset/penelitian 18 52 70 64% Tinggi 7. Praktik mata kuliah 32 64 96 87% Sangat Tinggi 8. Biaya akses internet 3 30 33 30% Rendah 9. Pengetikan bahan perkuliahan 12 47 59 54% Cukup Tinggi

10. Membeli kertas 8 54 62 56% Cukup Tinggi Data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan beasiswa Kurang Mampu STAIN Pekalongan oleh mahasiswa jurusan Tarbiyah PAI telah optimal. Prosentase dari masing-masing sub indikator terbilang tinggi, hanya pada sub indikator biaya akses internet yang tergolong rendah.

3. Data tentang Penggunaan di Luar Akademik Tabel 8

Rekapitulasi Angket Indikator Penggunaan di Luar Bidang Akademik

No. Kebutuhan Frekuensi N

SS S R TS STS

1. Biaya kesehatan 3 32 0 61 14 110

2. Membeli pakaian 0 22 0 54 34 110

3. Biaya makan, minum

dan jajan 1 29 1 51 28 110 4. Biaya kost 2 14 0 51 43 110 5. Biaya transportasi 6 39 0 41 24 110 6. Membeli aksesoris 2 23 0 36 49 110 7. Biaya kosmetik lengkap 0 5 0 45 60 110 8. Biaya komunikasi 0 15 1 45 49 110 9. Biaya pacaran 0 1 0 26 83 110

(20)

Tabel di atas merupakan rekapitulasi jawaban responden pada masing-masing sub-indikator Biaya Non-Pendidikan. Berdasarkan data di atas didapatkan distribusi frekuensi sebagai berikut.

Tabel 9

Distribusi Frekuensi Penggunaan di Luar Bidang Akademik No. Kebutuhan F Jumlah % Kategori

SS S

1. Biaya kesehatan 3 32 35 32% Rendah 2. Membeli pakaian 0 22 22 20% Sangat Rendah 3. Biaya makan, minum dan jajan 1 29 30 27% Rendah

4. Biaya kost 2 14 16 15% Sangat Rendah 5. Biaya transportasi 6 39 45 41% Cukup Tinggi 6. Membeli aksesoris 2 23 25 23% Rendah 7. Biaya kosmetik lengkap 0 5 5 5% Sangat Rendah 8. Biaya komunikasi 0 15 15 14% Sangat Rendah 9. Biaya pacaran 0 1 1 1% Sangat Rendah Data tersebut menunjukkan bahwa penggunaan beasiswa Kurang Mampu STAIN Pekalongan oleh mahasiswa jurusan Tarbiyah PAI telah optimal. Prosentase dari masing-masing sub indikator terbilang rendah, hanya pada sub indikator biaya transportasi yang tergolong tinggi.

Gambar

Tabel 2  Jenis Kelamin
Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki sebanyak  32 orang (29%) sedangkan jumlah responden perempuan sebanyak 78 orang  (71%)
Tabel  di  atas  merupakan  rekapitulasi  jawaban  responden  pada  masing- masing-masing sub-indikator Biaya Pendidikan
Tabel  di  atas  merupakan  rekapitulasi  jawaban  responden  pada  masing- masing-masing  sub-indikator  Biaya  Non-Pendidikan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel diatas tadi, mengenai siswa yang melakukan pelanggaran/kenakalan di MI Al-Washliyah Perbutulan Sumber-Cirebon, maka penulis mendeskripsikan tabel

Ada dua hal penting yang patut diperhatikan sehubungan dengan pengendalian transkripsi: (1) Bagaimana RNA polimerase menemukan daerah promotor dan protein-protein lain

Dengan melakukan interpretasi terhadap informasi (data) yang dikumpulkan melalui pengamatan terhadap tingkah laku siswa ketika sedang mempelajari matematika

[r]

[r]

As educationalists, if we seriously wish to provide an equitable system of educa- tion we need to develop a critique of how programmes of legislation, not just educa- tion, but also

In this article, the process of developing online courses and organizing teaching for the General Informatics subject for first-year students at the Hue

Tipe VIII : Tiga saluran akar yang terpisah mulai dari kamar pulpa hingga.