• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1. Pendahuluan. Budaya pop Jepang seperti anime, manga, film, drama, musik, video-game,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1. Pendahuluan. Budaya pop Jepang seperti anime, manga, film, drama, musik, video-game,"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 Bab 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Budaya pop Jepang seperti anime, manga, film, drama, musik, video-game, kuliner dan fashion-mode dapat diterima baik oleh negara-negara lain. Tidak hanya dari segi budaya, bahasa Jepang juga dapat menarik perhatian masyarakat dari berbagai negara di luar Jepang untuk mempelajarinya, salah satunya adalah Indonesia.

Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil survei The Japan Foundation terhadap lembaga pendidikan bahasa Jepang pada tahun 2009, jumlah orang-orang yang belajar bahasa Jepang di Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah Korea dan China. Dari data tersebut terdapat peningkatan dibanding hasil survei tahun 2006, dimana saat itu Indonesia menduduki peringkat ke-4.

Algeo (2005: 2) mengungkapkan bahwa bahasa memiliki hubungan dan peranan penting dalam berkomunikasi dalam masyarakat. Bahasa memiliki manfaat sebagai alat komunikasi yang digunakan saat berinteraksi dengan individu lain untuk menyampaikan pikiran, ide, informasi maupun perasaan. Bahasa dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi suatu negara untuk bekerja sama, membangun persahabatan, serta membangun hubungan yang harmonis dengan negara-negara lain.

Dalam mempelajari bahasa Jepang, unsur paling dasar yang harus dipelajari oleh siswa adalah huruf. Huruf diperlukan untuk menyimpan dan menyampaikan informasi secara tertulis agar tidak mudah hilang dan terlupakan. Huruf dalam bahasa Jepang disebut moji/monji (文字) atau ji (字).

(2)

2 Berbeda dengan bahasa lainnya, tulisan dalam bahasa Jepang menggunakan empat jenis huruf yang berbeda, yaitu hiragana, katakana, kanji dan romaji. Walaupun telah terdapat huruf kana, peranan kanji dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Jepang dalam jangka waktu yang lama tidak bisa dipandang rendah. Fujiwara (1990: (2)) mengungkapkan bahwa jumlah huruf kanji dalam Joyō Kanji atau kanji yang digunakan sehari-hari berjumlah 1945 huruf.

Bagi pemelajar bahasa Jepang yang berasal dari luar Jepang, pembelajaran awal adalah huruf hiragana, katakana kemudian kanji. Menurut Kaiho (2001: 53) mempelajari kanji adalah sesuatu yang sulit bagi pemelajar yang tidak memiliki latar belakang huruf kanji, seperti orang Indonesia. Bagi pemelajar pada jenjang perguruan tinggi, mempelajari, memahami, mengingat dan dapat mengaplikasikan kanji merupakan hal yang penting dan harus dilakukan. Dalam mempelajari kanji, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah cara membaca, cara menulis, arti dan cara mengaplikasikannya.

Di dalam penulisan kanji perlu diperhatikan beberapa titik dan garis yang membentuknya sebagaimana penulisan huruf hiragana dan katakana. Perlu diperhatikan bahwa coretan demi coretan dalam pembentukan kanji tidak ditulis secara sembarangan. Urutan penulisan atau stroke order ini disebut hitsujun (筆順). Terdapat sembilan prinsip hitsujun menurut Mitamura (1998: 5-7). Salah satunya urutan penulisan dari atas ke kanan, seperti pada gambar di bawah ini.

(3)

3 Fujiwara (1990: (2)) juga menyatakan bahwa ada hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika menulis kanji sesuai hitsujun. Kita sebaiknya menulis urutan tersebut secara natural, tidak dipaksakan atau tidak kaku. Kemudian memperhatikan kecepatan penulisan dan besar kecil dari bentuk kanji tersebut, agar mempermudah pemahaman kita mengenai kanji tersebut.

Menurut Matsuo dan Michiko (1989: xiv) ketika menulis dengan pensil memang tidak terlihat jika terjadi kesalahan urutan penulisan. Tetapi ketika menulis kaligrafi menggunakan kuas, akan terlihat kesalahannya. Oshiki, Mukae, Maeda, Tatsuoka dan Saiki (2008: 23) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pengajar perlu mengetahui secara langsung cara pemelajar dalam menulis kanji. Hal ini dimaksudkan agar pengajaran mengenai hitsujun lebih tepat sasaran. Oleh karena itu pada saat pengajaran terutama kepada pemelajar yang mempelajari kanji baru perlu diberi bimbingan mengenai penulisan sesuai urutan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis akan melakukan penelitian “Faktor Penyebab Kesalahan Penulisan Kanji Sesuai Hitsujun: Studi Kasus pada Mahasiswa Semester Empat Jurusan Sastra Jepang Binus University dan Universitas Nasional”. Penelitian ini penulis lakukan dengan menitikberatkan pada analisis faktor penyebab kesalahan mahasiswa dalam menulis kanji sesuai hitsujun. Penelitian ini ditujukan kepada mahasiswa semester empat jurusan Sastra Jepang dari Binus University dan Universitas Nasional.

(4)

4 1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu mencari tahu penyebab kesalahan penulisan kanji sesuai hitsujun (urutan yang tepat) pada mahasiswa semester empat jurusan Sastra Jepang Binus University dan Universitas Nasional.

1.3 Ruang Lingkup Masalah

Permasalahan dibatasi pada 20 kanji, yaitu 忙しい (isogashii), 乗る (noru), 降る (furu), 様 (sama), 駅 (eki), 若い (wakai), 区 (ku), 右 (migi), 必ず (kanarazu), 離 れ る (hanareru), 教 え る (oshieru), 違 う (chigau), 九 (kokonoka), 働 く

(hataraku), 左 (hidari), 医や (iya), 長い (nagai), 政 (matsurigoto), 心 (kokoro), dan 機 (hata). Penulis sendiri telah mengadakan pra-penelitian terhadap mahasiswa semester delapan jurusan Sastra Jepang Binus University. Penulis mengujikan tes mengenai penulisan kanji sesuai hitsujun. Dari pra-penelitian ditemukan fakta bahwa kanji-kanji yang diujikan tersebut rentan akan kesalahan penulisan menurut hitsujun. Oleh karena itu kanji-kanji tersebut penulis jadikan bahan untuk penelitian ini.

Data-data tersebut diujikan kepada mahasiswa semester empat jurusan Sastra Jepang dari Binus University dan Universitas Nasional sebagai sumber data. Penulis memilih dua universitas yang berbeda untuk melihat adanya kolerasi kesalahan yang dilakukan dalam penulisan kanji sesuai hitsujun. Lama pengerjaan untuk tes ini selama 30 menit. Hasil tes kanji tersebut akan diperkuat dengan hasil wawancara.

(5)

5 Penulis memilih mahasiswa semester empat sebagai sumber data karena pada level ini mereka telah mempelajari kurang lebih 500 huruf kanji. Selain itu, mereka masih mempelajari hitsujun pada setiap pertemuan.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kesalahan penulisan kanji sesuai hitsujun pada mahasiswa semester empat jurusan Sastra Jepang Binus University dan Universitas Nasional. Serta melihat kelaziman kesalahan penulisan kanji menurut hitsujun di beberapa tempat.

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengajar dan pemelajar untuk mengidentifikasi kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam pemelajaran kanji. Khususnya dalam penulisan kanji sesuai hitsujun, sehingga dapat lebih baik lagi kedepannya. Pengajar diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai pentingnya hitsujun secara kontinu dalam pemelajaran kanji. Sehingga pemahaman pemelajar dalam penulisan kanji sesuai hitsujun dapat diaplikasikan dengan konsisten dan benar.

1.5 Metode Penelitian

Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Cara yang dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan dan mendapatkan data, yaitu dengan mengujikan tes kanji kepada mahasiswa semester empat jurusan Sastra Jepang Binus University dan Universitas Nasional.

(6)

6 Setelah mengetahui hasil dari tes tersebut, penulis akan memilih beberapa kanji yang paling banyak mengalami kesalahan. Selanjutnya penulis akan mengadakan wawancara untuk memperkuat hasil tes kanji sebelumnya. Dalam menganalisis data-data tersebut, penulis menggunakan metode deskriptif.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian dibagi ke dalam lima bab, yaitu pendahuluan, landasan teori, analisis data, simpulan dan saran serta ringkasan.

Bab 1 Pendahuluan, pada bab ini, meliputi: latar belakang masalah, permasalahan, ruang lingkup masalah, tujuan dan manfaat penelitian, data dan sumber data penelitian, metode penelitian, landasan teori serta kerangka penulisan.

Bab 2 Landasan Teori, dalam bab ini akan menjelaskan secara rinci mengenai teori-teori yang digunakan yaitu konsep kanji, yaitu bushu (部首: radikal); hitsujun (筆順: prinsip urutan penulisan) serta kakusuu (画数: jumlah stroke). Selain itu penulis juga menggunakan teori kognitif dan konsep kesalahan berbahasa.

Bab 3 Analisis Data, pada bab ini akan diulas data-data yang telah terkumpul dari tes kanji dan wawancara yang diadakan dengan didasari oleh teori-teori yang telah dibahas pada bab dua. Sehingga menghasilkan simpulan-simpulan mengenai faktor penyebab kesalahan penulisan kanji sesuai hitsujun pada mahasiswa semester empat jurusan Sastra Jepang Binus University dan Universitas Nasional.

Bab 4 Kesimpulan, pada bab ini memuat simpulan-simpulan dari bab III yang dikaji kembali untuk dijadikan kesimpulan akhir.

Bab 5 Ringkasan, pada bab ini memuat ringkasan dari penelitian ini mulai dari bab pendahuluan sampai bab kesimpulan.

Gambar

Gambar 1.1 Prinsip Hitsujun dari Kiri ke Kanan (Sumber: Mitamura, 1998: 5)

Referensi

Dokumen terkait

1) Bab pertama merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Lokasi pengabdian masyarakat berada di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.,kira-kiraa sekitar 7 km dari pusat kota wonogiri, daerah tersebut merupakan daerah

From Incidental News Exposure to News Engagement: How Perceptions of the News Post and News Usage Patterns Influence Engagement with News Articles Encountered on

Skripsi ini terdiri dari bab I Pendahuluan (latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistimatika

Bab I merupakan bab pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, keaslian penulisan, tinjauan kepustakaan,

Oleh karena latar belakang permasalahan tersebut, penulis dalam penelitian ini membahas tentang telaah kritis terhadap persyaratan pencalonan kepala daerah jalur

Solusi perancangan dari masalah yang ada dalam pembelajaran huruf Jepang yaitu dengan memberikan informasi tentang cara penulisan huruf Kanji menggunakan hitsujun kanji