• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Penelitian

Dalam perkembangan perekonomian Indonesia saat ini, perusahaan senantiasa dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya. Peningkatan kinerja perusahaan tidak hanya bertujuan menghasilkan laba yang sebesar-besarnya, namun juga berkewajiban untuk menciptakan nilai perusahaan. Analisis perkembangan kinerja keuangan perusahan dapat diperoleh melalui anaslisi terhadap data keuangan perusahaan yang tersusun dalam laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dapat digunakan untuk memprediksi masa depan, sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan dan yang penting sabagai titik awal untuk perencanaan tindakan yang mempengaruhi peristiwa dimasa depan.

Sumber informasi yang dapat di ambil atau digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja perusahaan adalah laporan keuangan. Menurut moeljadi (2006) analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan, yang mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dengan industri yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi perusahaan sepanjang waktu. Laporan keuangan dapat mencerminkan kondisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk proses pengambil keputusan.

(2)

Menurut Sawir (2005) informasi yang diperoleh dari analisis laporan keuangan dapat ditunjukan apakah perusahaan sedang maju atau akan mengalami kesulitan keuangan. Kinerja sebuah perusahaan lebih banyak diukur berdasarkan rasio-rasio keuangan selama satu periode tertentu.

Laporan keuangan menurut Sawir (2005:7) menyatakan “media yang dapat dipakai meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi, dan ikhtiar laba ditahan, dan laporan posisi keuangan. Laporan keuangan adalah hasil proses akuntasi, maka dari itu peneliti melihat dari laporan laba rugi, menurut Wahyudiono (2014:31) “laba rugi adalah kewajiban pengurus perusahan untuk memperhitungkan hasil usahanya. Penyajian laporan ini adalah dengan membandingkan pendapatan dan biaya selama jangka waktu tertentu. Perusahaan akan memperoleh laba atau menderita rugi akan diketahui dari hasil perbandingan tersebut”.

Analisis rasio keuangan dijadikan sebagai salah satu tolak ukur penilaian kinerja keuangan, suatu perusahaan yang dapat membantu manajer perusahaan dalam menentukan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan sedangkan kelemahannya harus segera diperbaiki agar tidak menjadi penghambat bagi kelangsungan perusahaan. Tujuan perusahaan melakukan analisis rasio keuangan adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas,

leverage, aktivitas, dan profitabilitas yang akan digunakan sebagai dasar

(3)

Tingkat Likuiditas perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas tidak hanya berkenan dengan keadaaan seluruh keuangan perusahaan tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas. Dengan demikian, tingkat likuiditas merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk membayar atau melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo.

Tingkat Leverage juga perlu diukur karena dengan melihat tingkat

laverage perusahaan maju dapat diketahui seberapa besar total hutang yang

dimiliki perusahaan dengan membandingkan total asset yang dimiliki perusahaan. Dengan kata lain, tingkat laverage perusahaan digunakan untuk melihat sejauh mana kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dan juga jangka pendek.

Tingkat Aktivitas digunakan oleh setiap manajer perusahaan dalam menilai sejauh mana tingkat efektivitas penggunaan asset. Dengan melihat tingkat aktivitasnya maka dapat diketahui bagaimana perusahaan dalam mengelola aset-aset yang dimilki perusahaan. Semakin tinggi rasio aktivitas perusahaan, maka semakin baik juga kemampuan perusahaan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

Pada umumnya tujuan utama organisasi bisnis adalah untuk menghasilkan keuntungan yang besar, maka salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan adalah melalui tingkat profitabilitas perusahaan. Melalui profitabilitas yang tinggi harapan investor untuk mendapatkan

(4)

keuntungan baik berupa dividen maupun capital gain akan dapat terpenuhi. Profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik investor lain untuk berlomba-lomba membeli saham perusahaan yang bersangkutan, sehingga dengan naiknya permintaan saham tersebut maka harga saham akan meningkatkan dan pemegang saham lama yang menjual saham tersebut akan mendapatkan keuntungan berupa

capital gain. Kondisi semacam ini hanya dapat terjadi jika perusahaan

mempunyai tingkat profitabilitas yang tinggi. Rasio Profitabilitas mengkur sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. Dan pengukuran keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan rasio profitabiltas.

Tetapi perusahaan untuk sekarang ini semata-mata tidak hanya penciptaan laba saja, namun juga dituntut untuk dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Ada metode lain untuk menganalisis laporan keuangan untuk menilai kinerja selain analsis rasio keuangan, yaitu dengan menggunakan Economic Value

Added (EVA). Menurut Sawir (2005) EVA (Economic Value Added) adalah salah

satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu investasi. EVA yang positif menunjukan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimalkan nilai perusahaan, sebaliknya EVA yang negatif menunjukkan bahwa nilai perusahaan menurun karena tingkat pengembalian lebih rendah dari biaya modalnya.

PT.AKR Corporindo Tbk bergerak dalam bidang distribusi dan perdagangan bahan kimia yang digunakan oleh berbagai industri di Indonesia

(5)

dengan produsen asing dan lokal, distribusi produk bahan bakar minyak (BBM) ke pasar industri, penyewaan gudang, kendaraan angkut, tangki dan jasa logistik dan lain-lainnya.

Berdasarkan pada portal berita SindoNews.com (selasa, 30 Okteber 2012 – 15.29 Wib). Eminten distributor bahan bakar minyak (BBM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada akhir september tahun 2012 mencatat laba periode berjalan Rp 459,55 miliar, tergerus sekitar 78,15% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,1 triliun.

Dalam laporannya di keterbukaan informasi bursa efek indonesia (BEI) pada selasa (30/10/12) mengungkapkan, terkoreksinya laba tersebut karena tidak kontribusi laba periode dari operasi yang dihentikan. Ini berbeda dengan periode yang sama tahun lalu, diman perseroan mendapatkan keuntungan dari operasi yang dihentikan sebesar Rp 1,68 triliun.

Sementara itu, pedapatan perseroan sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2012 tercatat naik 13,35% menjadi Rp 16,3 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp. 14,38 triliun. Beban pokok pendapatan juga niak sebesar 13.24% menjadi Rp 15,4 triliun dari Rp 13,6 triliun pada kuartal III tahun lalu.

Disamping itu perseroan menacatat kerugian atas perjualan asset tetap sebasar Rp 84,28 juta dari sebelumnya laba Rp 651,59 juta. Laba selisih kurs juga menurun 17,53% menjadi Rp 10,49 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,72 miliar.

Laba usaha perseroan tercatat naik 23,88% menjadi Rp 608,19 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 490,96 miliar. Menurunnya

(6)

penghasilan keuangan menjadi Rp. 20,85 miliar dari sebelumnya Rp 56,36 miliar dan naiknya beban keuangan menjadi Rp 39,48 milira dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 27,69 miliar juga menggerus laba periode berjalan perseroan pada kuartal III tahun ini.

Adapun laba persaham dasar menurun menjadi Rp 125,38 dari periode yang sama tahun lalu Rp 553,62 per lembar saham. Sedangkan laba persaham dasar dari operasi di lanjutkan meningkat menjadi Rp 125,38 dibanding kuartal III atau 2011 senilai Rp 108,33 per lembar saham.

Selain itu peneliti memperoleh data sekunder PT AKR Corporindo Tbk dari Bursa Efek Jakarta berupa data asset, jumlah kewajiban, dan laba bersih dati tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut :

berdasarkan dari Laporan Keuangan 2009-2014 sebagai berikut :

Dari data tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkembangan asset 2009 -2014 mengalami peningkatan, dan kewajiban dari tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan 21%, pada tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan -2%, pada tahun 2011-2012 mengalami kenaikan 38%, pada 2012 ke 2013 mengalami kenaikan 8%, tetapi pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan -5%. Dan perkembangan laba bersih/netto tahun berjalan pada tahun 2009 ke 2010 mengalami kenaikan 12%, tahun 2010 ke 2011 mengalami kenaikan 87%, tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan yang signifikan -204%, tahun 2012 ke 2013 mengalami kenaika n 13%, tahun 2012 ke 2013 mengalami penurunan kembali -33%.

(7)

Rp % Rp % Rp % 2009 6.042.116.204 3.810.972.802 274.718.650 2010 7.665.590.356 21% 4.806.757.170 21% 310.916.115 12% 2011 8.308.243.768 8% 4.733.539.947 -2% 2.586.943.087 88% 2012 11.787.524.999 30% 7.577.784.981 38% 850.029.681 -204% 2013 14.633.141.381 19% 9.269.980.455 18% 980.588.238 13% 2014 14.791.917.177 1% 8.830.734.614 -5% 739.585.574 -33%

Sumber Data Diolah : www.idx.co.id laporan keuangan PT.AKR Coprorindo Tbk

Tabel 1.1 Data Perkembangan Kinerja Keuangan PT AKR Corporindo Tbk

Laba bersih / Netto tahun berjaln

Asset Jumlah Kewajiban

Tahun

Keterangan Periode Tahun 2009-2014

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti memutuskan untuk mengambil judul penelitian:

“Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Menggunakan Rasio Keuangan Dan Metode Econimic Value Added (EVA) (studi kasus PT.AKRA Corporindo Tbk yang terdapat di Bursa Efek Indonesia) Periode tahun 2009 - 2014”.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini antara lain :

1. Bagaimana Kinerja PT. AKRA Corporindo Tbk apabila diukur dengan menggunakan Rasio Keuangan menggunakan rasio Likuiditas, Aktivitas,

Leverage, Profitabilitas ?

2. Bagaimana Kinerja PT. AKRA Corporindo Tbk apabila diukur dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) ?

C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(8)

1. Untuk mengetahui kinerja keuangan PT. AKR Corporindo Tbk apabila diukur dengan menggunaka Rasio Keuangan rasio Likuiditas, Profitabilitas?

2. Untuk mengetahui kinerja kinerja PT. AKR Corporindo Tbk apabila diukur dengan menggunakan Economic Value Added (EVA)

2 Kontribusi Penelitian

Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Bagi Peneliti

manfaat penelitian ini bagi penulis adalah dapat menerapkan salah satu materi yang sudah diberikan salama perkuliah dan penulis juga dapat memahami lebih mendalam tentang materi tersebut.

b. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan bermanfaat untuk menerapkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menerapkan atau meningkatkan kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.

c. Bagi Akademisi

Bagi Akademis penelitian ini dapat menjadi salah satu refrensi untuk lebih mengetahui dan memahami tentang Analisis Rasio dan pengukuran kinerja perusahan berdasarkan metode EVA (Economic Value Added).

Gambar

Tabel 1.1 Data Perkembangan Kinerja Keuangan PT AKR Corporindo Tbk

Referensi

Dokumen terkait

1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga setiap santri di harapkan dapat berkembang secara optimal, sesuai potensi yang dimiliki..

sekolah untuk lebih memperhatikan motivasi kerja karyawannya khususnya guru honorer dengan melihat organizational commitment; (b) Pada guru honorer diharapkan mampu memiliki

Dari pengertian di atas dapat ditarik disimpulkan bahwa pada dasarnya biaya produksi merupakan jumlah dari tiga elemen yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung

Stres muncul dalam berbagai cara, seperti yang dialami karyawan PT Indo Citra Mandiri gejala stres nampak dalam berbagai bentuk misalnya karena adanya perbedaan

Kelemahan yang ada pada perusahan yaitu Perusahaan tidak memiliki bagian HRD (Human Resources Development), Perusahaan tidak memiliki prosedur penjualan secara

Seperti kanker lainnya, kanker kolorektal adalah penyakit multifaktorial dengan etiologi bervariasi dari faktor genetik, usia, paparan lingkungan (termasuk diet),

Kondisi tersebut merupakan peluang untuk menambah keanekaragaman produk minuman yang dijual di pasaran dengan menggembangkan usaha produksi minuman serbuk

Sebelum Peraturan Daerah tersebut ditetapkan oleh Bupati sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, wajib disampaikan kepada Menteri Dalam