Laporan Keuangan Konsolidasi
Beserta Laporan Auditor Independen
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2004 Dan 2003
PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA Tbk.
DAN ANAK PERUSAHAAN
31 DESEMBER 2004 DAN 2003
Daftar Isi
Halaman
Laporan Auditor Independen
Neraca Konsolidasi …..………...………...………... 1-3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi …...…..………... 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi .………... 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi ……….………... 6-7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……..………... 8-50
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-3598
Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (“Perusahaan”) dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 12 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, Perusahaan dan PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) tidak dapat memenuhi rasio Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) terhadap pembayaran bunga seperti yang telah ditetapkan dalam perjanjian pinjaman. Manajemen Perusahaan dan CPJF telah menyampaikan penjelasan tertulis sekaligus meminta surat pembebasan dari para kreditur sehubungan dengan pelanggaran rasio tersebut di atas. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan dan CPJF belum memperoleh jawaban tertulis dari para kreditur. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, manajemen Perusahaan dan CPJF mengharapkan para kreditur akan menerbitkan surat pembebasan dan tidak akan meminta pelunasan segera atas seluruh saldo pinjaman.
Catatan 26 atas laporan keuangan konsolidasi mengungkapkan dampak kondisi ekonomi di Indonesia terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan, serta tindakan yang telah dan akan ditempuh oleh manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan untuk menghadapi kondisi ekonomi tersebut. Laporan keuangan konsolidasi terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi tersebut, sepanjang hal itu dapat ditentukan dan diperkirakan.
Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Dra. Juanita Budijani
Izin Akuntan Publik No. 00.1.0714 28 Maret 2005
Catatan 2004 2003
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c,4,23 117.712 237.796
Piutang 2d
Usaha 5,9,12,14,24d
Pihak ketiga - Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp3.231 pada tahun 2004 dan Rp4.048 pada
tahun 2003 417.945 444.669
Pihak hubungan istimewa 2e,22 102.452 86.198
Lain-lain - pihak ketiga 26.799 17.189
Persediaan 2f,6,9,12,
14,24d 618.581 582.144
Ayam pembibit turunan - bersih 2g,6,7,9,
12,14,24d 137.294 121.446
Biaya dibayar di muka dan uang muka 2h 29.232 32.329
Jumlah Aktiva Lancar 1.450.015 1.521.771
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang pihak hubungan istimewa 2e,22 39.524 34.796
Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,11 80.005 7.510
Aktiva tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp480.065 pada tahun 2004 dan 2i,2j,8,9,12,
Rp410.749 pada tahun 2003 13,14,24d 832.040 820.816
Tagihan pajak 11 171.297 101.674
Lain-lain - bersih 2h,2i,23,24e 38.523 20.624
Jumlah Aktiva Tidak Lancar 1.161.389 985.420
JUMLAH AKTIVA 2o,25 2.611.404 2.507.191
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Catatan 2004 2003
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek 9,12,23 508.342 180.914
Hutang
Usaha 10,23
Pihak ketiga 362.047 243.820
Pihak hubungan istimewa 2e,22 40.659 20.898
Lain-lain - pihak ketiga 24e 51.711 29.035
Hutang pajak 11 20.563 28.634
Beban masih harus dibayar 23 29.051 43.834
Bagian hutang jangka panjang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang bank 12,23,24d 210.900 223.650
Hutang sewa guna usaha 2i,8,13,23 2.269 5.247
Jumlah Kewajiban Lancar 2o,25 1.225.542 776.032
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang pihak hubungan istimewa 2e,22,24a 179.000 130.389
Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,11 - 14.380
Hutang jangka panjang - Setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Hutang bank 12,24d 5.000 207.650
Hutang sewa guna usaha 2i,8,13,23 1.114 1.729
Hutang obligasi 2l,14 493.129 491.166
Kewajiban diestimasi atas manfaat karyawan 2p,21,28 75.187 56.761
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 2o,25 753.430 902.075
Catatan 2004 2003
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 4.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.407.669.175 saham 15 140.767 140.767
Tambahan modal disetor - agio saham 3.290 3.290
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 2i,8h 68.491 68.491
Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak perusahaan 2b,2i,3,8h 53.174 53.174
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 2e,3 (23.927) (23.927)
Saldo laba 16
Telah ditentukan penggunaannya 4.000 4.000
Belum ditentukan penggunaannya 386.637 583.289
Jumlah Ekuitas 632.432 829.084
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.611.404 2.507.191
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Catatan 2004 2003
PENJUALAN BERSIH 2e,2k,2o,
17,22,25 4.814.904 4.298.689
BEBAN POKOK PENJUALAN 2e,2k,18,22 4.441.449 3.811.993
LABA KOTOR 373.455 486.696
BEBAN USAHA 2e,2k,19,22
Penjualan 58.973 48.775
Umum dan administrasi 24a,24b 399.445 376.205
Jumlah Beban Usaha 458.418 424.980
LABA (RUGI) USAHA 2o,25 (84.963) 61.716
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 20
Beban keuangan (135.121) (121.210)
Laba (rugi) selisih kurs dan
beban swap - bersih 2m,2n,24e (70.498) 23.132
Penghasilan bunga 6.059 12.036
Rupa-rupa - bersih 2d,2i,2k,
8b,11,22 6.121 (13.247)
Beban Lain-lain - Bersih (193.439) (99.289)
RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (278.402) (37.573)
PAJAK PENGHASILAN 2q,11
Tahun berjalan (5.125) (8.836)
Tangguhan 86.875 18.837
Pajak Penghasilan - Bersih 81.750 10.001
RUGI BERSIH SETELAH
EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (196.652) (27.572)
EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA 3 - 5.758
RUGI BERSIH SEBELUM
EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (196.652) (21.814)
RUGI PER SAHAM DASAR SETELAH 2r
EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (140) (20)
RUGI PER SAHAM DASAR SEBELUM 2r
EFEK PENYESUAIAN PRO FORMA (140) (15)
Pro Forma Modal yang Saldo Laba
Modal Saham - Tambahan Selisih Selisih Transaksi Selisih Nilai Transaksi Timbul dari Transaksi Ditempatkan dan Modal Disetor - Penilaian Kembali Perubahan Ekuitas Restrukturisasi Entitas Restrukturisasi Telah Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan Disetor Penuh Agio Saham Aktiva Tetap Anak Perusahaan Sepengendali Entitas Sepengendali Penggunaannya Penggunaannya Jumlah Ekuitas
Saldo, 1 Januari 2003 140.767 3.290 68.491 52.838 - 42.729 3.000 627.218 938.333
Dividen kas 16 - - - - (21.115) (21.115)
Pencatatan kembali pro forma modal yang timbul dari transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 3 - - - - - (42.729 ) - - (42.729 )
Selisih transaksi perubahan ekuitas
anak perusahaan 3,8h - - - 336 - - - - 336
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali 3 - - - - (23.927) - - - (23.927)
Rugi bersih setelah efek penyesuaian pro forma - - - - (27.572) (27.572)
Efek penyesuaian pro forma 3 - - - - 5.758 5.758
Pembentukan cadangan umum 16 - - - - 1.000 (1.000) -
Saldo, 31 Desember 2003 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) - 4.000 583.289 829.084 Rugi bersih - - - - (196.652) (196.652) Saldo, 31 Desember 2004 140.767 3.290 68.491 53.174 (23.927) - 4.000 386.637 632.432
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Catatan 2004 2003
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 4.826.610 4.078.270
Pembayaran kepada pemasok dan karyawan (4.736.965) (4.189.475)
Kas yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi 89.645 (111.205)
Penerimaan dari (pembayaran untuk):
Tagihan pajak penghasilan 16.370 8.182
Penghasilan bunga 6.003 12.222
Beban keuangan (135.971) (126.362)
Pajak penghasilan (71.328) (74.983)
Kegiatan operasional lainnya (11.474) 9.244
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Operasi (106.755) (282.902)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari hasil penjualan:
Aktiva tetap 8b 3.359 11.171
Aktiva yang tidak digunakan dalam usaha 330 10.018
Perolehan aktiva tetap (89.740) (200.291)
Penempatan deposito yang dibatasi
penggunaannya 24e (18.043) -
Pembelian kepemilikan saham pada
anak perusahaan 3 - (60.562)
Kas Bersih yang Digunakan untuk
Aktivitas Investasi (104.094) (239.664)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari:
Hutang bank jangka pendek 9 310.968 332.498
Penerbitan obligasi 14 - 490.184
Hutang bank jangka panjang 12 - 307.258
Pembayaran untuk:
Hutang bank jangka panjang (231.021) (220.500)
Hutang sewa guna usaha (5.642) (5.318)
Hutang bank jangka pendek - (396.500)
Dividen kas - (42.273)
Kas Bersih yang Diperoleh dari
Aktivitas Pendanaan 74.305 465.349
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (136.544) (57.217)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 237.796 295.013
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 101.252 237.796
Catatan 2004 2003
Kas dan setara kas pada akhir tahun terdiri dari:
Kas dan bank 26.462 42.688
Deposito 91.250 195.108 4 117.712 237.796 Cerukan 9 (16.460) - Jumlah 101.252 237.796
AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS
Penambahan aktiva tetap melalui
hutang sewa guna usaha 8 1.800 -
1. U M U M
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan di Indonesia dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 6 tanggal 7 Januari 1972. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. YA-5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 65, Tambahan No. 573 tanggal 14 Agustus 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan Akta Notaris Alfira Kencana, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H.), No. 31 tanggal 9 November 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp500 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp100 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini telah didaftarkan pada Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor Pencatatan C-24711.HT.01.04.TH.2000 tanggal 29 November 2000.
Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi produksi dan perdagangan pakan ternak, pakan udang, pakan ikan, peralatan peternakan dan pengolahan daging ayam serta penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Kantor pusat Perusahaan terletak di Jalan Ancol VIII No. 1, Jakarta dengan cabang-cabangnya di Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang dan Lampung. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1972.
Pada tahun 2004, PT Charoen Pokphand Jaya Farm, Anak perusahaan, meningkatkan kapasitas peternakan ayam dan penetasan telur di Jakarta, Pekanbaru dan Lampung.
b. Transaksi Permodalan Perusahaan
Transaksi permodalan Perusahaan sejak penawaran umum perdana hingga saat ini adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
yang Beredar
Tahun Keterangan Setelah Transaksi
1991 Penawaran umum perdana sebanyak 2.500.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000
(Rupiah penuh) per saham 52.500.000
1994 Konversi obligasi konversi Perusahaan sebesar
Rp25,00 miliar menjadi 3.806.767 saham 56.306.767 1995 Penawaran Umum Terbatas II dengan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu 112.613.534 1997 Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000
(Rupiah penuh) menjadi Rp500 (Rupiah penuh) 225.227.068 1997 Penerbitan saham bonus, setiap pemegang 4 saham
lama berhak untuk memperoleh 1 saham baru 281.533.835 2000 Perubahan nilai nominal saham dari Rp500
(Rupiah penuh) menjadi Rp100 (Rupiah penuh) 1.407.669.175 Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Jakarta.
1. U M U M (lanjutan) c. Penawaran Obligasi
Pada tanggal 19 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1458/PM/2003 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas Pernyataan
Pendaftaran untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama “Obligasi Charoen Pokphand Indonesia I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp500,00 miliar yang terdiri dari pecahan Rp50,00 juta dan bertingkat bunga tetap sebesar 14% per tahun. Pada tanggal 2 Juli 2003, Obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 2 Juli 2008. Seluruh Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 7 Juli 2003 (Catatan 14).
d. Karyawan, Direksi dan Komisaris
Pada tanggal 31 Desember 2004, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 41 tanggal 25 Mei 2004 adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Presiden Komisaris: - Sumet Jiaravanon Presiden Direktur: - Franciscus Affandy
Wakil Presiden Komisaris: - Montri Jiaravanont Wakil Presiden Direktur: - Thirayut Phitya Isarakul
- Dhanin Chearavanont - Vinai Rakphongphairoj
Komisaris: - Eddy Susanto Zaoputra Direktur: - Peraphon Prayooravong
- Benjamin Jiaravanon - Rusmin Ryadi
- Jiacipto Jiaravanon - Hery Tjusanto
- Jialipto Jiaravanon - T. Thomas Effendy
Komisaris Independen: - R. Suroyo Bimantoro - Krista Tingsantoso
- Budiman Elkana - Chokchai Chintawongvanich
- Agustinus Soputan
Pada tanggal 31 Desember 2003, susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diaktakan oleh Fathiah Helmi, S.H., No. 40 tanggal 31 Juli 2003 adalah sebagai berikut:
Komisaris Direksi
Presiden Komisaris: - Sumet Jiaravanon Presiden Direktur: - Benjamin Jiaravanon
Wakil Presiden Komisaris: - Montri Jiaravanont Wakil Presiden Direktur: - Thirayut Phitya Isarakul
- Dhanin Chearavanont - Franciscus Affandy
- Eddy Susanto Zaoputra - Vinai Rakphongphairoj
Komisaris Independen: - R. Suroyo Bimantoro - Jialipto Jiaravanon
- Budiman Elkana Direktur: - Hadi Gunawan
- Peraphon Prayooravong - Rusmin Ryadi - Hery Tjusanto - T. Thomas Effendy - Krista Tingsantoso - Chokchai Chintawongvanich
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp42,51 miliar dan Rp37,97 miliar masing-masing pada tahun 2004 dan 2003.
Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 5.392 dan 5.478 orang karyawan tetap (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.
1. U M U M (lanjutan)
e. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan
Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan dimana Perusahaan memiliki persentase pemilikan saham di atas 50%, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagai berikut:
Persentase
Pemilikan Jumlah Aktiva
Tempat Mulai Tahun
Anak Perusahaan Kegiatan Pokok Kedudukan Beroperasi Pendirian 2004*** 2003** 2004 2003
Pemilikan langsung PT Charoen Pokphand
Jaya Farm (CPJF) Peternakan unggas Jakarta 1972 1972 99,99 99,99 691.795 585.898
PT Mega Kahyangan Distributor produk Perusahaan Jakarta 1980 1980 100,00 99,99 137.474 176.596
PT Udangmas Intipertiwi * Distributor produk Perusahaan Medan 1988 1988 100,00 99,99 487 10.053
Pemilikan tidak langsung PT Sumber Energindo
Mandiri (melalui CPJF) * Distributor produk CPJF Medan 1987 1987 99,99 99,99 576 5.512
*) Menghentikan kegiatan usahanya terhitung sejak tanggal 1 Januari 1997. Pada tahun 2004, telah terjadi penurunan modal dasar, serta modal ditempatkan dan disetor penuh.
**) Penambahan persentase kepemilikan terjadi pada tanggal 9 Mei 2003 (Catatan 3).
***) Penambahan persentase kepemilikan terjadi pada tanggal 11 dan 31 Maret 2004 (Catatan 3 dan 27a).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disusun sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value), instrumen derivatif yang dinyatakan sebesar nilai wajar dan aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali (revaluasi).
Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali laporan arus kas konsolidasi.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak perusahaan.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
Transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam kelompok Ekuitas.
c. Setara Kas
Deposito on call dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan, diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada akhir tahun yang bersangkutan.
e. Transaksi dengan Pihak-pihak Hubungan Istimewa
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Selisih harga pengalihan dengan nilai buku penyertaan saham antara pihak-pihak yang berada di bawah pengendalian yang sama, tidak diakui sebagai laba rugi. Selisih tersebut disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dalam kelompok Ekuitas.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
f. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Penyisihan persediaan usang, apabila ada, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun.
g. Ayam Pembibit Turunan
Ayam pembibit turunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi deplesi. Biaya-biaya yang terjadi selama masa pertumbuhan diakumulasikan dan dideplesi sejak dimulainya masa produksi. Deplesi dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun berdasarkan taksiran umur produktif ayam dalam masa produksi yaitu 33 dan 41 minggu sejak awal masa produksi dengan memperhitungkan nilai sisa.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka disajikan sebesar nilai yang belum diterima manfaatnya dan dibebankan pada usaha sesuai dengan masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan dalam “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.
i. Aktiva Tetap
Pemilikan langsung
Aktiva tetap dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk aktiva tetap tertentu yang telah dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dengan memperhitungkan taksiran nilai sisa sebesar persentase tertentu dari nilai tercatat, kecuali untuk prasarana tanah yang tidak diperhitungkan nilai sisanya, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva yang bersangkutan sebagai berikut:
Tahun
Prasarana tanah, peralatan transportasi, peralatan kantor, instalasi air,
peralatan peternakan dan peralatan laboratorium 5
Bangunan 20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i. Aktiva Tetap (lanjutan)
Pemilikan langsung (lanjutan)
Beban perbaikan dan pemeliharaan yang tidak signifikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Perolehan tanah dicatat sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan izin atas tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Beban tangguhan disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih”.
Sewa guna usaha
Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital
lease) apabila memenuhi seluruh kriteria kapitalisasi. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi,
maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva tetap sewa guna usaha yang sama dengan aktiva yang diperoleh melalui pemilikan langsung yaitu 5 tahun.
Hutang sewa guna usaha dihitung berdasarkan nilai sekarang dari pembayaran sewa guna usaha.
Aktiva dalam penyelesaian
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Biaya bunga, rugi selisih kurs dan biaya-biaya lainnya yang terjadi atas pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan aktiva tetap dikapitalisasi ke dalam akun aktiva dalam penyelesaian yang bersangkutan. Kapitalisasi ini berakhir pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva dalam penyelesaian tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam usaha
Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lain-lain - bersih” dan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan.
j. Penurunan Nilai Aktiva
Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan penelaahan untuk menentukan indikasi terjadinya penurunan nilai aktiva termasuk aktiva yang tidak digunakan dalam usaha pada akhir tahun. Bila terdapat indikasi penurunan nilai aktiva, Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan nilai terpulihkan (recoverable value) dari aktiva yang bersangkutan dan mencatat penurunan nilai aktiva sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b.
shipping point). Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan. Pendapatan dari penjualan ayam afkir, karung bekas, bahan baku dan kotoran ayam dicatat sebesar hasil penjualan bersih dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan disajikan sebagai Penghasilan Lain-lain. Beban diakui pada saat terjadinya.
l. Biaya Emisi Obligasi
Biaya emisi yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi disajikan sebagai pengurang dari hasil penerimaan emisi obligasi. Biaya emisi obligasi diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi yaitu 5 (lima) tahun.
m. Instrumen Derivatif
Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aktiva atau kewajiban dalam neraca dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aktiva atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Semua instrumen derivatif Perusahaan tidak dirancang sebagai aktivitas lindung nilai untuk tujuan akuntansi.
n. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dari transaksi dan penjabaran aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, dikredit atau dibebankan pada usaha tahun berjalan, kecuali yang memenuhi persyaratan untuk dikapitalisasi.
Pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, kurs yang digunakan masing-masing dihitung berdasarkan kurs tengah jual beli mata uang asing dan/atau kurs transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut (Rupiah penuh): 2004 2003 Euro1 12.652 10.643 $AS1 9.290 8.465 $Sin1 5.685 4.977
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o. Informasi Segmen
Perusahaan dan Anak perusahaan mengklasifikasikan pelaporan segmen berdasarkan:
(i) Segmen usaha (primer) yang terdiri dari pakan, anak ayam usia sehari, ayam olahan dan peralatan peternakan;
(ii) Segmen geografis (sekunder) berdasarkan lokasi pelanggan terdiri dari dalam negeri dan luar negeri.
p. Kewajiban Diestimasi atas Manfaat Karyawan
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan PSAK No. 57 mengenai “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi” untuk mengakui estimasi kewajiban pembayaran pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan” (UU No. 13/2003). Berdasarkan UU No. 13/2003 tersebut, Perusahaan dan Anak perusahaan diharuskan membayar uang pesangon, penghargaan masa kerja dan penggantian hak karyawan jika kondisi tertentu dalam UU No. 13/2003 tersebut terpenuhi. Beban jasa masa lalu diamortisasi berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan yaitu berkisar antara 16,73 sampai dengan 17,10 tahun (Catatan 21).
q. Pajak Penghasilan
Perusahaan dan Anak perusahaan menerapkan metode kewajiban (liability method) yang mengharuskan adanya pencatatan akuntansi untuk menghitung pengaruh pajak atas pemulihan aktiva dan penyelesaian kewajiban pada nilai tercatatnya, serta pengakuan dan pengukuran aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk pengaruh pajak di masa mendatang atas kejadian-kejadian yang diakui dalam laporan keuangan, termasuk akumulasi rugi fiskal. Untuk masing-masing perusahaan yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas beda waktu dan akumulasi rugi fiskal, yang dapat berupa aktiva atau kewajiban disajikan dalam jumlah bersih.
r. Rugi per Saham Dasar
Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar untuk tahun 2004 dan 2003 masing-masing berjumlah 1.407.669.175 saham (Catatan 15).
s. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen Perusahaan untuk membuat estimasi dan asumsi terhadap jumlah yang dilaporkan. Disebabkan karena tidak adanya kepastian di dalam membuat estimasi, maka terdapat kemungkinan hasil aktual yang dilaporkan pada masa yang akan datang berbeda dengan estimasi tersebut.
3. TRANSAKSI PENAMBAHAN KEPEMILIKAN PADA ANAK PERUSAHAAN
Pada tanggal 1 April 2003, Perusahaan mengadakan beberapa Perjanjian Jual Beli Saham dengan entitas sepengendali sebagai berikut:
- PT Central Proteinaprima (CPP) untuk mengambil alih 20.199.999 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Charoen Pokphand Jaya Farm (CPJF) dengan harga beli sebesar Rp45,45 miliar.
- CPP untuk mengambil alih 819.047 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Udangmas Intipertiwi dengan harga beli sebesar Rp1,29 miliar.
- PT Satwa Utama Raya (SUR) untuk mengambil alih 403.669 saham atau 19,99% kepemilikan SUR pada PT Mega Kahyangan dengan harga beli sebesar Rp13,12 miliar.
Pada tanggal 1 April 2003, CPJF mengadakan perjanjian jual beli saham dengan CPP untuk mengambil alih 466.666 saham atau 19,99% kepemilikan CPP pada PT Sumber Energindo Mandiri dengan harga beli sebesar Rp707 juta.
Transaksi-transaksi di atas telah mendapat persetujuan dari pemegang saham minoritas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 9 Mei 2003, dan telah diaktakan dalam Akta Notaris Fathiah Helmi, S.H., No. 31 pada tanggal yang sama. Transaksi-transaksi di atas dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan
(pooling-of-interest) sesuai dengan PSAK No. 38 tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”,
sehingga penggabungan usaha antar entitas sepengendali seolah-olah telah terjadi sejak awal periode penyajian laporan keuangan. Selisih antara harga pembelian saham dan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan sebesar Rp23,93 miliar dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari Ekuitas.
Rincian selisih harga pembelian saham dengan nilai buku penyertaan pada Anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Harga Beli Nilai Buku Bersih
PT Charoen Pokphand Jaya Farm 45.450 25.905
PT Mega Kahyangan 13.119 8.123
PT Udangmas Intipertiwi 1.286 1.900
PT Sumber Energindo Mandiri 707 1.043
Jumlah 60.562 36.971
Rugi Anak perusahaan sebesar Rp5,76 miliar yang terjadi sejak tanggal 1 Januari 2003 sampai dengan tanggal efektif transaksi pembelian saham dicatat pada akun “Efek Penyesuaian Pro Forma” pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Mega Kahyangan (MK) yang diaktakan dengan Akta Notaris Rachmad Umar, S.H., No. 26 tanggal 31 Maret 2004 telah disetujui penjualan 1 saham MK yang dimiliki Tn. Hery Tjusanto kepada Perusahaan. Dengan demikian sejak tanggal tersebut Perusahaan mempunyai kepemilikan saham di MK sebesar 100% (Catatan 27a).
3. TRANSAKSI PENAMBAHAN KEPEMILIKAN PADA ANAK PERUSAHAAN (lanjutan)
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Udangmas Intipertiwi (UMIP) yang diaktakan dengan Akta Notaris Rachmad Umar, S.H., No. 9 tanggal 11 Maret 2004 telah disetujui penjualan 1 saham UMIP yang dimiliki Tn. Hery Tjusanto kepada Perusahaan. Dengan demikian sejak tanggal tersebut Perusahaan mempunyai kepemilikan saham di UMIP sebesar 100% (Catatan 27a).
4. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari:
2004 2003
Kas 531 762
Bank
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 11.507 15.992
PT Bank Lippo Tbk. 6.202 13.236
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 536 1.245
Citibank N.A., Jakarta 229 4.596
Lain-lain 1.598 1.229
Dolar Amerika Serikat
Development Bank of Singapore, Singapura 2.416 1.747
Citibank N.A., Jakarta 2.228 3.404
Lain-lain 1.215 477
Setara kas
Deposito on call Rupiah
Citibank N.A., Jakarta 7.650 54.325
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - 1.775
Deposito berjangka Rupiah
PT Bank NISP Tbk. 65.000 105.995
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 18.600 -
Dolar Amerika Serikat
PT Bank NISP Tbk. - 33.013
Jumlah 117.712 237.796
Suku bunga tahunan setara kas adalah sebagai berikut:
2004 2003
Deposito on call
Rupiah 4,75% - 5,75% 4,00% - 11,50%
Dolar Amerika Serikat 0,55% 0,60% - 1,00%
Deposito berjangka
Rupiah 5,75% - 7,25% 6,50% - 13,50%
5. PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari:
2004 2003
Pihak ketiga:
PT Prospek Karyatama 82.333 118.205
PT Aneka Satwa Perkasa 34.727 23.523
PT Surya Gemilang Pratama 34.314 26.540
PT Satwa Miramaraya 33.589 25.579
PT Sinar Putra Bhakti 25.053 17.299
PT Centralavian Pertiwi 24.227 32.745
PT Proskar Pertiwi 19.709 8.193
PT Fajar Makmur Utama 17.809 10.369
PT Inter Agro Prospek 14.237 10.496
PT Balikpapan Sejahtera Mandiri 12.581 13.682
Hariyanto 6.762 116
PT Prospek Satwa Pratama 6.734 9.867
PT Fast Food Indonesia Tbk. 3.972 5.713
PT Mitra Makmur Sejahtera 3.673 5.980
PT Bina Pratama Satwa 3.462 5.452
PT Multi Sarana Pakanindo 2.834 6.678
PT Mitra Lestari Jaya 1.351 5.296
PT Citra Unggas Mandiri 619 5.920
PT Primafood International - 47.789
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 93.190 69.275
Jumlah pihak ketiga 421.176 448.717
Penyisihan piutang ragu-ragu (3.231) (4.048)
Bersih 417.945 444.669
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22) 102.452 86.198
Analisa umur piutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut:
2004 2003
Pihak ketiga:
Kurang dari 31 hari 210.317 210.044
31 - 60 hari 88.220 99.059
61 - 90 hari 62.584 47.591
91 - 180 hari 24.521 30.291
Lebih dari 180 hari 35.534 61.732
Jumlah 421.176 448.717
Penyisihan piutang ragu-ragu (3.231) (4.048)
Bersih 417.945 444.669
5. PIUTANG USAHA (lanjutan)
2004 2003
Pihak hubungan istimewa (Catatan 22):
Kurang dari 31 hari 56.288 31.878
31 - 60 hari 24.571 16.139
61 - 90 hari 16.257 12.486
91 - 180 hari 5.279 14.869
Lebih dari 180 hari 57 10.826
Jumlah 102.452 86.198
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2004 2003
Saldo pada awal tahun 4.048 5.625
Penyisihan tahun berjalan - 146
Penghapusan/penerimaan kembali (817) (1.723)
Saldo pada akhir tahun 3.231 4.048
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan dan Anak perusahaan berkeyakinan bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Seluruh saldo piutang usaha di atas dalam mata uang Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2004, piutang usaha milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp268,50 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 9, 12, 14 dan 24d).
6. PERSEDIAAN
Akun ini merupakan persediaan berdasarkan segmen usaha sebagai berikut:
2004 2003
Pakan 540.822 506.205
Anak ayam usia sehari 51.671 42.918
Ayam olahan 20.582 29.068
Peralatan peternakan 5.506 3.953
Jumlah 618.581 582.144
6. PERSEDIAAN (lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2004, persediaan (kecuali persediaan tertentu yang masih dalam perjalanan) dan ayam pembibit turunan (Catatan 7), telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp830,96 miliar. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2004, persediaan dan ayam pembibit turunan milik Perusahaan dan CPJF sebesar Rp480,00 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 7, 9, 12, 14 dan 24d).
Pada tanggal 31 Desember 2004, persediaan Perusahaan sebesar Rp120,04 miliar digunakan sebagai jaminan untuk fasilitas stock financing yang diperoleh dari Natexis Banques Populaires, Singapura dan Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Catatan 9 dan 10).
7. AYAM PEMBIBIT TURUNAN Ayam pembibit turunan terdiri dari:
2004 2003
Telah menghasilkan (masa produksi):
Saldo awal 73.582 93.799
Reklasifikasi dari ayam belum menghasilkan 224.049 166.435
Akumulasi deplesi (152.298) (143.441) Ayam afkir (53.749) (43.211) Saldo akhir 91.584 73.582 Eliminasi (1.429) (1.582)
Jumlah setelah eliminasi 90.155 72.000
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan):
Saldo awal 49.932 50.463
Kapitalisasi biaya selama tahun berjalan 222.337 165.904
Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan (224.049) (166.435)
Saldo akhir 48.220 49.932
Eliminasi (1.081) (486)
Jumlah setelah eliminasi 47.139 49.446
Jumlah 137.294 121.446
8. AKTIVA TETAP
Rincian aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2004
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 150.236 4.160 - 154.396 Prasarana tanah 33.255 5.148 - 38.403 Bangunan 304.271 86.898 357 390.812
Mesin dan peralatan 358.261 32.880 1.207 389.934
Peralatan transportasi 43.953 7.889 4.185 47.657 Peralatan kantor 52.707 15.067 525 67.249 Instalasi air 13.642 6.597 - 20.239 Peralatan peternakan 80.706 18.608 3 99.311 Peralatan laboratorium 2.485 2.260 - 4.745 Jumlah 1.039.516 179.507 6.277 1.212.746
Aktiva dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana tanah 134.019 9.119 105.061 38.077
Mesin dan peralatan 37.212 11.428 7.915 40.725
Jumlah 171.231 20.547 112.976 78.802
Aktiva Sewa Guna Usaha
Peralatan transportasi 785 1.800 561 2.024
Peralatan kantor 20.033 - 1.500 18.533
Jumlah 20.818 1.800 2.061 20.557
Jumlah Nilai Tercatat 1.231.565 201.854 121.314 1.312.105
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Prasarana tanah 30.240 1.734 - 31.974
Bangunan 104.091 16.416 198 120.309
Mesin dan peralatan 166.558 24.647 665 190.540
Peralatan transportasi 23.027 5.741 1.984 26.784 Peralatan kantor 23.693 9.083 216 32.560 Instalasi air 9.498 1.410 - 10.908 Peralatan peternakan 47.470 9.712 1 57.181 Peralatan laboratorium 882 664 - 1.546 Jumlah 405.459 69.407 3.064 471.802
Aktiva Sewa Guna Usaha
Peralatan transportasi 158 317 244 231
Peralatan kantor 5.132 3.693 793 8.032
Jumlah 5.290 4.010 1.037 8.263
Jumlah Akumulasi Penyusutan 410.749 73.417 4.101 480.065
Nilai Buku Bersih 820.816 832.040
2003
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah 150.706 355 825 150.236 Prasarana tanah 33.517 226 488 33.255 Bangunan 299.546 7.265 2.540 304.271
Mesin dan peralatan 318.189 53.259 13.187 358.261
Peralatan transportasi 38.424 9.769 4.240 43.953 Peralatan kantor 40.245 15.476 3.014 52.707 Instalasi air 12.608 1.035 1 13.642 Peralatan peternakan 74.086 7.369 749 80.706 Peralatan laboratorium 1.368 1.117 - 2.485 Jumlah 968.689 95.871 25.044 1.039.516
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2003
Penambahan/ Pengurangan/
Saldo Awal Reklasifikasi Reklasifikasi Saldo Akhir
Aktiva dalam Penyelesaian
Bangunan dan prasarana tanah 44.088 93.637 3.706 134.019
Mesin dan peralatan 24.542 46.330 33.660 37.212
Jumlah 68.630 139.967 37.366 171.231
Aktiva Sewa Guna Usaha
Peralatan transportasi 927 - 142 785
Peralatan kantor 20.058 - 25 20.033
Jumlah 20.985 - 167 20.818
Jumlah Nilai Tercatat 1.058.304 235.838 62.577 1.231.565
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Prasarana tanah 29.141 1.582 483 30.240
Bangunan 90.527 14.513 949 104.091
Mesin dan peralatan 150.042 25.849 9.333 166.558
Peralatan transportasi 20.556 4.417 1.946 23.027 Peralatan kantor 18.796 5.326 429 23.693 Instalasi air 8.842 656 - 9.498 Peralatan peternakan 40.500 7.381 411 47.470 Peralatan laboratorium 663 219 - 882 Jumlah 359.067 59.943 13.551 405.459
Aktiva Sewa Guna Usaha
Peralatan transportasi 79 120 41 158
Peralatan kantor 1.907 3.225 - 5.132
Jumlah 1.986 3.345 41 5.290
Jumlah Akumulasi Penyusutan 361.053 63.288 13.592 410.749
Nilai Buku Bersih 697.251 820.816
(a) Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:
2004 2003
Beban pokok penjualan dan ayam pembibit
turunan belum menghasilkan 55.311 50.507
Beban umum dan administrasi (Catatan 19) 14.124 10.707
Beban penjualan (Catatan 19) 2.877 2.033
Jumlah 72.312 63.247
(b) Keuntungan dari penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut:
2004 2003
Hasil penjualan bersih 3.359 11.171
Nilai buku 2.514 9.288
Keuntungan 845 1.883
Keuntungan penjualan aktiva tetap dicatat pada akun “Rupa-rupa - bersih” sebagai bagian dari Penghasilan (Beban) Lain-lain (Catatan 20).
8. AKTIVA TETAP (lanjutan)
(c) Pada tanggal 31 Desember 2004, aktiva tetap, tidak termasuk tanah dan peralatan transportasi, telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar $AS203,45 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.
(d) Penambahan aktiva tetap pada tahun 2004 terutama merupakan pengadaan aktiva tetap sehubungan dengan penambahan kapasitas produksi pakan ternak, peternakan ayam dan penetasan telur, penambahan sarana pendukung fasilitas produksi seperti silo, gudang bahan baku dan barang jadi.
(e) Aktiva dalam penyelesaian milik Perusahaan pada tahun 2004 merupakan perolehan mesin dan peralatan serta bangunan dan prasarana tanah sehubungan dengan peningkatan kapasitas produksi pakan ternak, penambahan fasilitas penelitian dan pengembangan laboratorium bioteknologi.
Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian rata-rata atas aktiva dalam penyelesaian adalah sekitar 89,50% pada tanggal 31 Desember 2004.
(f) Aktiva tetap dalam bentuk tanah terletak di beberapa kota di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 5.405.700 m2 dengan status Hak Guna Bangunan. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2007 sampai dengan 2034. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut. (g) Aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan telah dinilai oleh PT Actual Kencana Appraisal,
perusahaan penilai independen, berdasarkan laporannya tertanggal 1 April 2004. Berdasarkan laporan tersebut dinyatakan bahwa aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 masing-masing sebesar Rp731,25 miliar dan Rp557,05 miliar. Metode penilaian aktiva tetap yang digunakan oleh perusahaan penilai tersebut adalah Metode Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost Method), kecuali tanah yang menggunakan Metode Pendekatan Data Pasar (Market Data Approach). Berdasarkan kondisi aktiva tetap dan laporan penilaian tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aktiva tetap Perusahaan dan Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2004.
(h) Pada tahun 1997, Perusahaan dan CPJF telah menilai kembali aktiva tetap tertentunya berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh PT Aditya Appraisal Bhakti, penilai independen, pada tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 507/KMK.04/1996 tanggal 13 Agustus 1996, yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-30/PJ.42/1996 tanggal 14 Agustus 1996 dan No. SE-18/PJ.42/1997 tanggal 31 Desember 1997. Penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF tersebut telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak masing-masing berdasarkan Surat Keputusan No. KEP-07/WPJ.06/KP.0404/1998 tanggal 17 April 1998 dan No. KEP-001/WPJ.06/KP.0604/1998 tanggal 13 Mei 1998. Jumlah bersih selisih penilaian kembali aktiva tetap Perusahaan dan CPJF masing-masing sebesar Rp68,49 miliar dan Rp52,84 miliar.
Saldo selisih penilaian kembali aktiva tetap CPJF dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Pada tahun 2003, akun ini bertambah sebesar Rp336 juta sehubungan dengan adanya penambahan kepemilikan saham pada PT Sumber Energindo Mandiri, Anak perusahaan, oleh CPJF (Catatan 3).
(i) Pada tanggal 31 Desember 2004, aktiva tetap milik Perusahaan dan CPJF dengan nilai buku Rp491,87 miliar digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan CPJF dan hutang obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 9, 12, 14 dan 24d).
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari:
2004 2003
Pinjaman revolving: Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 150.000 58.500
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 130.000 20.000
PT Bank Ekonomi Raharja 21.250 -
Pinjaman impor: Rupiah
Citibank N.A., Jakarta 33.804 -
PT Bank Chinatrust Indonesia 19.381 -
Dolar Amerika Serikat
Citibank N.A., Jakarta ($AS5.656.559 pada tahun
2004 dan $AS12.098.565 pada tahun 2003) 52.550 102.414 Natexis Banques Populaires, Singapura
($AS4.763.149) 44.250 -
PT Bank Niaga Tbk. ($AS4.034.266) 37.478 -
PT Bank Chinatrust Indonesia ($AS341.080) 3.169 -
Cerukan (overdraft) Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk. 16.460 -
Jumlah 508.342 180.914
PT Bank Central Asia Tbk.
Pada tanggal 9 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman Time
Revolving Loan (TRL) dengan PT Bank Central Asia Tbk. Fasilitas pinjaman tersebut maksimum
berjumlah Rp260,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp200,00 miliar dan CPJF sebesar Rp60,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 12).
Pada tanggal 14 April 2003, Perusahaan menandatangani adendum kedua atas perjanjian pinjaman dengan BCA dimana sebagian dari fasilitas TRL yaitu sebesar Rp20,00 miliar dialihkan menjadi fasilitas Kredit Rekening Koran (cerukan). Fasilitas cerukan dan TRL telah diperpanjang sampai dengan 9 September 2005.
Berdasarkan surat dari BCA pada tanggal 18 November dan 2 Desember 2003, fasilitas TRL CPJF dan Perusahaan masing-masing sebesar Rp58,50 miliar (atau setara dengan $AS6.500.000) dan Rp121,50 miliar (atau setara dengan $AS13.500.000) dialihkan menjadi fasilitas pinjaman jangka panjang dalam bentuk Installment Loan (Catatan 12). Pada tahun 2004, Perusahaan dan CPJF telah melunasi fasilitas pinjaman ini sebesar $AS10.000.000 dan dengan pelunasan ini, fasilitas pinjaman jangka panjang kembali dialihkan menjadi fasilitas TRL.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Pada tanggal 6 September 2002, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman Kredit Berjangka (Tranche B) dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman ini maksimum berjumlah Rp130,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp100,00 miliar dan CPJF sebesar Rp30,00 miliar. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 12). Fasilitas pinjaman ini telah
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank Ekonomi Raharja
Pada tanggal 8 April 2003, Perusahaan dan CPJF menandatangani perjanjian pinjaman revolving dengan PT Bank Ekonomi Raharja. Fasilitas pinjaman ini maksimum berjumlah Rp25,00 miliar, terbagi atas fasilitas pinjaman untuk Perusahaan sebesar Rp18,75 miliar dan CPJF sebesar Rp6,25 miliar. Pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman ini sama dengan pembatasan dan jaminan atas fasilitas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 12). Fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai dengan 8 April 2005.
Citibank N.A., Jakarta
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman revolving dari Citibank N.A., Jakarta dengan fasilitas maksimum sebesar $AS17.200.000 dan $AS20.000.000 masing-masing pada tahun 2004 dan 2003. Fasilitas pinjaman ini merupakan pinjaman impor (import loan) dan trust receipts dan dapat digunakan sampai dengan tanggal 20 September 2005. Fasilitas yang telah digunakan sebesar Rp33,80 miliar dan $AS5.656.559 pada tanggal 31 Desember 2004 dan $AS12.098.565 pada tanggal 31 Desember 2003.
PT Bank Chinatrust Indonesia
Pada tanggal 14 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman untuk pembelian bahan baku dari PT Bank Chinatrust Indonesia (Chinatrust) dengan fasilitas maksimum sebesar $AS2.500.000. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun dan dijamin dengan aktiva tetap tertentu milik CPJF (Catatan 8). Fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar Rp19,38 miliar dan $AS341.080.
Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan dan CPJF, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Chinatrust:
- Menjual atau mengalihkan hak atau menyewakan kekayaan Perusahaan, di atas $AS5.000.000. - Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain, kecuali terhadap anak
perusahaan yang mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh Perusahaan.
- Memperoleh pinjaman dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja maupun investasi yang menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali).
- Melakukan merger atau akuisisi di luar bisnis inti atau menjual baik sebagian maupun seluruh Perusahaan atau kekayaannya di atas $AS5.000.000.
- Membayar dividen atau membayar kembali kepada para pemegang saham Perusahaan yang menyebabkan terlanggarnya debt to equity ratio (dua kali).
- Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain yang tidak berhubungan dengan bisnis inti Perusahaan.
- Memberi ijin kepada pihak ketiga untuk menempati bangunan yang dijaminkan kepada Chinatrust.
Natexis Banques Populaires, Singapura
Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas stock financing dari Natexis Banques Populaires, Singapura dengan fasilitas maksimum sebesar $AS14.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembelian bungkil kacang kedelai dari Bunge Agribusiness Singapore Pte.Ltd., Singapura. Fasilitas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 30 Juli 2005 dan dijamin dengan persediaan bungkil kacang kedelai sebesar nilai pembiayaan (Catatan 6). Fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar $AS4.763.149.
9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
PT Bank Niaga Tbk.
Pada tanggal 7 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman impor dan Letters of Credit (L/C) dari PT Bank Niaga Tbk. (Bank Niaga) dengan fasilitas maksimum sebesar $AS5.000.000. Fasilitas pinjaman ini berjangka waktu 1 tahun dan dijamin dengan piutang, persediaan dan aktiva tetap tertentu milik Perusahaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp33,00 miliar (Catatan 5, 6 dan 8). Fasilitas yang telah digunakan pada tanggal 31 Desember 2004 sebesar $AS4.034.266.
Perjanjian tersebut juga memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis dari Bank Niaga:
- Menjual atau mengalihkan hak atau menyewakan seluruh atau sebagian kekayaan Perusahaan, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
- Memberikan pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari pihak lain kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
- Mengadakan perubahan dari sifat dan kegiatan usaha.
- Mengumumkan dan membagikan dividen saham Perusahaan. - Melakukan merger konsolidasi, likuidasi atau akuisisi.
10. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri atas hutang kepada:
2004 2003
Pihak ketiga:
Pemasok luar negeri:
Agrotech Corporation Limited., Republik Mauritius 89.036 20.219 Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura
(Catatan 6) 85.239 27.900
Degussa A.G., Jerman 30.449 30.458
Potashcorp PCS (Sales) USA Inc.,
Amerika Serikat 13.513 3.324
Cargill International Trading Pte. Ltd., Singapura 9.600 -
Novus International Pte. Ltd., Singapura 8.074 6.798
DSM Nutritional Products (dahulu Roche Vitamins
Asia Pacific Pte. Ltd.), Singapura 1.464 6.624
Thaina Trading Pte. Ltd., Singapura - 24.518
Karonga Pte. Ltd., Singapura - 18.022
Adisseo Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura - 7.693
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 25.330 27.559
Jumlah pemasok luar negeri 262.705 173.115
Pemasok dalam negeri:
PT Centralavian Pertiwi 16.334 31.572
PT Betagro Pakan Nusantara 9.168 -
PT Cheil Samsung Indonesia 9.010 4.727
PT Poly Packaging Industry 7.890 2.914
PT Nusantara Tracoutama - 5.578
Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) 56.940 25.914
Jumlah pemasok dalam negeri 99.342 70.705
Jumlah pihak ketiga 362.047 243.820
10. HUTANG USAHA (lanjutan)
Saldo hutang usaha tersebut di atas timbul sehubungan dengan transaksi pembelian bahan baku. Hutang usaha tersebut di atas termasuk hutang usaha dalam mata uang Dolar Amerika Serikat sejumlah $AS30,08 juta (setara dengan Rp279,41 miliar) dan $AS21,56 juta (setara dengan Rp182,50 miliar) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.
Pada tanggal 24 September 2004, Perusahaan menandatangani stock financing agreement dengan Toepfer International - Asia Pte. Ltd., Singapura (Toepfer). Fasilitas yang diberikan adalah pembiayaan atas pembelian bahan baku dari Toepfer sebesar 85% dari nilai pembelian dengan fasilitas maksimum sebesar $AS10,00 juta. Fasilitas ini dijamin dengan persediaan bahan baku yang dibeli dengan fasilitas tersebut (Catatan 6).
11. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:
2004 2003 Pajak penghasilan Pasal 4 190 111 Pasal 21 8.182 7.295 Pasal 23 548 346 Pasal 25 - 572 Pasal 26 5.766 10.637 Pasal 29 - 2.600
Pajak pertambahan nilai 5.877 7.073
Jumlah 20.563 28.634
Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dan penghasilan kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2004 dan 2003 adalah sebagai berikut:
2004 2003
Rugi sebelum pajak penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi (278.402) (37.573)
Dikurangi rugi Anak perusahaan sebelum
pajak penghasilan (114.810) (24.194)
Rugi Perusahaan sebelum pajak penghasilan (163.592) (13.379)
Beda temporer:
Penyisihan manfaat karyawan 16.745 19.376
Laba penjualan aktiva tetap 612 2.009
Amortisasi:
Biaya emisi obligasi 123 (1.473)
Sewa 58 (11)
Beban tangguhan - hak atas tanah (83) (102)
Penyusutan (15.086) (11.246)
Sewa guna usaha (1.412) (1.464)
11. HUTANG PAJAK (lanjutan)
2004 2003
Beda permanen:
Hadiah dan sumbangan 7.105 4.975
Pajak dan denda 5.135 8.091
Beban bunga - 5.057
Penghasilan yang pajaknya bersifat final:
Bunga (1.250) (1.812)
Sewa (104) (263)
Penghasilan kena pajak (rugi fiskal) Perusahaan (151.749) 9.712
Penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Rugi fiskal Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2004 tersebut di atas akan dilaporkan di SPT tahun 2004.
Perhitungan pajak penghasilan sebagai berikut:
2004 2003
Penghasilan kena pajak
Perusahaan - 9.712 Anak perusahaan 17.139 19.858 Rugi fiskal Perusahaan (151.749) - Anak Perusahaan (146.578) (63.153) Jumlah (281.188) (33.583)
Pajak penghasilan - tahun berjalan
Perusahaan - 2.896
Anak perusahaan 5.125 5.940
Jumlah 5.125 8.836
Perhitungan hutang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
2004 2003
Pajak penghasilan - tahun berjalan
Perusahaan - 2.896
Anak perusahaan 5.125 5.940
Jumlah 5.125 8.836
Pembayaran di muka pajak penghasilan
Perusahaan 67.573 59.575
Anak perusahaan 5.538 12.637
Jumlah 73.111 72.212
Hutang pajak penghasilan
Anak perusahaan - 2.600