LAPORAN AKHIR
(PROGRAM DOCUMENT)
LAPORAN OPTIMASI PENGETAHUAN DAN PENERAPAN
JASA TEKNOLOGI
(5864.004.001)
BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI
-ii-
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan penjelasan Undang-Undang No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bahwa dalam upaya pencapaian tujuan nasional sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pemerintah menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan nasional. Oleh karena itu, peranan PNBP dalam pembiayaan kegiatan dimaksud penting dalam peningkatan kemandirian bangsa dalam pembiayaan Negara dan pembangunan.
Adapun tujuan perumusan Undang-Undang PNBP antara lain :
a. Menuju kemandirian bangsa dalam pembiayaan Negara dan pembiayaan pembangunan melalui optimalisasi sumber-sumber PNBP dan ketertiban administrasi pengelolaan PNBP serta penyetoran PNBP ke Kas Negara;
b. Lebih memberikan kepastian hukum dan keadilan bagi masyarakat berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan sesuai dengan manfaat yang dinikmatinya dari kegiatan-kegiatan yang menghasilkan PNBP;
c. Menunjang kebijaksanaan Pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta investasi di seluruh wilayah Indonesia;
d. Menunjang upaya terciptanya aparat Pemerintah yang kuat, bersih dan berwibawa, penyederhanaan prosedur dan pemenuhan kewajiban, peningkatan tertib administrasi keuangan dan anggaran Negara, serta peningkatan pengawasan.
Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) sebagai unit pelaksana teknis dibawah koordinasi Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM) – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjalankan salah satu tugas melaksanakan kegiatan pelayanan teknologi konversi energi berdasarkan Peraturan Kepala BPPT No. 012 Tahun 2015 melalui mekanisme PNBP.
Dalam pelaksanaan kegiatan PNBP, khususnya terkait penetapan tarif layanan, B2TKE mengacu kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 6 Tahun 2015 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
-iii-
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ... iv
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Ruang Lingkup ... 1
1.3. Struktur Organisasi ... 2
II. TUJUAN DAN SASARAN ... 3
III. KEGIATAN PROGRAM ... 4
IV. HASIL KEGIATAN ... 4
V. REKOMENDASI ... 7
VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 10
-iv-
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
Tabel 1. Daftar Pejabat Struktural B2TE ... 2
Tabel 2. Capaian Kontrak per triwulan ... 5
Tabel 3. Daftar Mitra B2TE... 7
Tabel 4. Tabel SWOT Pelayanan di B2TE ... 9
Gambar 1. Struktur Organisasi B2TE ... 2
Gambar 2. Target vs Capaian PNBP 2015 ... 6
Gambar 3. Penerimaan PNBP 2012-2015 ... 6
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
B2TKE-BPPT merupakan salah satu pusat unggulan pengembangan teknologi konversi energi yang diharapkan mampu berperan untuk mendorong pertumbuhan industri energi serta penerapan teknologi energi yang efisien, handal dan ramah lingkungan bagi pemecahan permasalahan nasional.
Pendirian B2TKE-BPPT diawali dengan terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Sumberdaya dan Energi (UPT-LSDE) pada tanggal 24 Februari 1987 sebagai satuan kerja di lingkungan BPPT dan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan dan penerapan teknologi konversi serta konservasi energi untuk melayani kebutuhan nasional yang merupakan hasil kajian BPPT dan Battelle Columbus Laboratories berupa Master Plan for The Indonesian Energy Institute, Serving The Nation Through Energy Technology.
Selanjutnya pada tanggal 21 April 2004 dilakukan reorganisasi dan berganti nama menjadi Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) dan diresmikan berdasarkan SK Ka BPPT no SK No. 047/Kp/KA/IV/2004 dan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengujian, pengembangan, penerapan dan penyebarluasan teknologi energi yang efisien, handal dan berwawasan lingkungan.
Setelah 11 tahun lebih B2TE melaksanakan tugas dan fungsinya, pada menjelang penghujung tahun 2015 BPPT kembali melakukan reorganisasi terhadap beberapa satuan kerjanya, termasuk B2TE. Berdasarkan Peraturan Kepala BPPT Nomor 012 Tahun 2015, tanggal 19 Oktober 2015, B2TE resmi berganti nama menjadi Balai Besar Teknologi Konversi Energi disingkat B2TKE
1.2. Ruang Lingkup
Tugas Pokok
B2TKE mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan teknologi konversi energi.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, B2TKE menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Melakukan pelayanan teknologi di bidang kelistrikan dan konversi energi;
-2- teknologi kelistrikan dan konversi energi;
c. Melakukan pelaksanaan pengujian, penerapan dan penyebarluasan teknologi kelistrikan dan konversi energi; dan
d. Melakukan pelaksanaan urusan ketatausahaan, perencanaan, keuangan, sumber daya manusia, rumah tangga dan pelaporannya serta pengelolaan Techno Park di bidang energi.
1.3. Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi B2TKE
Tabel 1. Daftar Pejabat Struktural B2TE
NO JABATAN ES PEJABAT
1 Kepala B2TKE II Dr. Ir. Andhika Prastawa, MSEE
2 Ka.Bagian Umum III Winarni, SE
3 Ka.Bidang Layanan Jasa Teknologi III Ir. Arie Rahmadi, B.Eng, MSc
4 Ka.Bidang Teknologi Kelistrikan III Ir. Sudirman, MT
-3-
NO JABATAN ES PEJABAT
6 Ka.Subbagian TUSDM&RT IV Wulan Erna Komariah, ST, MT
7 Ka.Subbagian Program dan Keuangan IV Sugeng, ST, MT
8 Plt. Ka.Subbidang Layanan Jasa IV Dian Khairiani, A.Md
9 Ka.Subbidang Pengelolaan TPE IV Ridwan Budi Prasetyo, ST, M.Eng
Selama berdirinya B2TE tahun 1987, telah terjadi 7 (tujuh) kali pergantian kepala B2TE. Berikut ini adalah nama-nama kepala B2TE beserta masa jabatannya :
1. Dr. Lolo M. Panggabean, Ka. UPT LSDE, 1987 – 1993. 2. Dr. Rachmat Mulyadi, Ka. UPT LSDE, 1993 – 2000.
3. Dr. Agus Rusyana Hoetman, Ka. UPT LSDE, 2000 – 2004. 4. Dr. Agus Rusyana Hoetman, Ka. B2TE, 2004 – April 2006. 5. Dr. M.A.M Oktaufik, Ka. B2TE, April 2006 – Juli 2010.
6. Dr. Ir. Soni Solistia Wirawan, M.Eng, Juli 2010 –Oktober 2014. 7. Dr. Ir. Andhika Prastawa, MSEE, Oktober 2014 – Sekarang.
II. TUJUAN DAN SASARAN
Kegiatan PNBP di B2TKE dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan pelayanan jasa teknologi energi terbarukan, energi fosil dan efisiensi energi kepada para mitra dan stakeholder, baik masyarakat umum, akademisi, industri, lembaga pemerintah, serta perusahaan swasta nasional maupun asing
Target kontrak yang diharapkan dapat tercapai pada Tahun Anggaran 2016 adalah sejumlah 70 kontrak dengan pagu anggaran senilai Rp. 5.161.000.000,- yang masing-masing terdiri atas :
a. Bidang Teknologi Kelistrikan : 63 kontrak b. Bidang Konversi Energi : 7 kontrak
Alokasi penggunaan anggaran PNBP digunakan untuk pembiayaan pelaksanaan kegiatan, peningkatan kompetensi personil, pengembangan dan pemeliharaan fasilitas laboratorium, pemeliharaan sistem manajemen mutu dll.
-4-
III. PROGRAM KEGIATAN
Dalam menjalankan tugas B2TKE berdasarkan Peraturan Kepala BPPT No. 012 Tahun 2015, layanan teknologi yang diberikan oleh B2TKE terbagi ke dalam dua bidang kompetensi dengan ruang lingkup masing-masing sebagai berikut :
a. Teknologi Kelistrikan b. Konversi Energi
Adapun jenis pelayanan jasa yang diberikan diantaranya meliputi : a. Teknologi Kelistrikan
Sertifikasi uji komponen dan sistem fotovoltaik.
Rekayasa dan rancang bangun sistem energi terbarukan.
Pengujian outdoor modul & sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pengujian peralatan listrik rumah tangga. Audit kelistrikan fasilitas strategis
Pelatihan sistem PLTS. b. Konversi Energi
Pengujian emisi pembangkit
Pengujian kolektor dan pemanas air tenaga surya Audit energi
Studi kelayakan dan basic design untuk konversi dan konservasi energi Pelatihan audit energi
Pelatihan manajemen energi
Pelatihan konversi dan konservasi energi
IV. HASIL KEGIATAN
Selama TA 2015, B2TE tercatat telah menerima 110 kontrak senilai Rp. 4.326.060.000,- dengan rincian berikut ini:
a. Bidang Teknologi Kelistrikan, 102 kontrak senilai Rp. 2.873.864.000,- yang terdiri atas kegiatan sebagai berikut:
i. Melakukan pengujian Komponen dan Sistem Fotovolatik (PLTS) yang meliputi: modul surya, baterai, lampu DC, charge controller, Inverter; ii. Melakukan pengujian Solar Home System (SHS), Sistem PJU, dan
-5-
iii. Melakukan pengujian peralatan listrik rumah tangga;
iv. Melakukan Review dan Evaluasi Sistem Kelistrikan Bandar Udara Internasional Kualanamu
v. Memberikan pelatihan Sistem PLTS
b. Bidang Konversi Energi, 8 kontrak senilai Rp. 930.096.000,- dan ¥ 4,540,000,- (kurs 1 ¥ = Rp. 115,-), yang terdiri atas kegiatan sebagai berikut:
i. Melakukan Feasibility Study for Acceleration of Regional Electrification through CFB Boiler Co-combustion with Biomass in North Sulawesi atas permintaan Sumitomo Heavy Industries, Ltd.;
ii. Melakukan Biomass Fuel Samples Analysis as The Feasibility Study for Acceleration of Regional Electrification through CFB Boiler Co-combustion with Biomass in North Sulawesi atas permintaan Sumitomo Heavy Industries, Ltd.;
iii. Melakukan uji emisi stack unit 8 milik PT Paiton Energy; iv. Melakukan ESP Testing pada unit 5 dan 6 PT Jawa Power;
v. Melakukan audit energi di PT Nippon Shokubai Indonesia; vi. Melakukan audit energi di PLTU Unit 1 dan 2 PT PJB UP Paiton; vii. Melakukan audit energi pada steam system PT Dover Chemical; dan viii. Melakukan uji spontaneous combustion batubara milik PT PLN
(Persero)-Puslitbang.
Capaian penerimaan kontrak pada masing-masing bidang untuk setiap triwulan disajikan pada tabel berikut ini
Tabel 2. Capaian Kontrak per triwulan
BIDANG TRIWULAN NILAI KONTRAK JML KONTRAK JML PEKERJAAN TOTAL KONTRAK Target Kontrak 2016 (Penkin B2TKE 2016) REALISASI TW 1 769,600,000 32 43 TW 2 780,800,000 37 42 TW 3 1,084,964,000 24 46 TW 4 238,500,000 9 10 TW 1 569,558,000 2 2 TW 2 119,600,000 1 1 TW 3 743,038,000 4 4 TW 4 20,000,000 1 1 4,326,060,000 110 149 4,326,060,000 70 110 TOTAL 102 8 TK 2,873,864,000 63 KE 1,452,196,000 7
-6-
Gambar 2. Target vs Capaian PNBP B2TKE Tahun 2016
-7-
Layanan teknologi konversi energi B2TKE pada TA 2016 antara lain diberikan kepada mitra sebagai berikut :
Tabel 3. Daftar Mitra B2TKE
NO MITRA NO MITRA
1 CV Central 29 PT Mitra Energy Technindo
2 CV Solarindo Jaya 30 PT Mitra Muda Berdikari Indonesia 3 Direktorat Jenderal EBTKE-KESDM 31 PT Multi Grameko Utama
4 Jembo Teleste Lda. 32 PT Nippon Shokubai Indonesia
5 P3TKEBTKE 33 PT Nipress Tbk
6 PT Adyawinsa Electrical and Power 34 PT Nordex Lighting Indonesia 7 PT Aide Energy Indonesia 35 PT Paiton Energy
8 PT Amel Sukses Mandiri Energy 36 PT Panasonic Gobel Eco Solutions Sales Indonesia 9 PT Angkasa Pura II (Persero) 37 PT PJB Unit Pembangkitan Paiton
10 PT Azet Surya Lestari 38 PT PLN (Persero) - PUSLITBANG 11 PT Citrakaton Dwitama 39 PT Prima Citra Lazuwardi
12 PT Dover Chemical 40 PT Prima Makmur Gemilang 13 PT DSBC Indonesia 41 PT Raphita Jaya Mandiri
14 PT Elka Energi Solusi 42 PT Sankeindo
15 PT Fluidic Indonesia 43 PT Santinilestari Energi Indonesia 16 PT Grand Mentari Mulia 44 PT Sarana Cahaya Abadi
17 PT Green Energi Indotama (GEI) 45 PT Selaras Daya Utama
18 PT Guna Elektro 46 PT Selatan Jadi Jaya
19 PT Hafi Energi Indonesia 47 PT Sky Energy Indonesia 20 PT Hariff Daya Tunggal Engineering 48 PT Sky Indonesia 21 PT Indodaya Cipta Lestari 49 PT Solarens Ledindo 22 PT Indogreen Technology and Management 50 PT Subur Semesta 23 PT Intertel Media Prima 51 PT Sundaya Indonesia 24 PT Jaladri Prima Intertrade 52 PT Surya Utama Putra
25 PT Jawa Power 53 PT Swadaya Prima Utama
26 PT Jaya Eco Energi 54 PT Wijaya Karya Industri Energi
27 PT Jembo Energindo 55 PT ZEF Energi
28 PT Len Industri (Persero) 56 Sumitomo Heavy Industries, Ltd.
-8-
Sebagai salah satu usaha dalam melakukan peningkatan terhadap pelayanan teknologi energi yang diberikan, perlu dilakukan analisa Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT).
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
-9-
Tabel 4. Tabel SWOT Pelayanan di B2TE
STRENGTHS
1. Jumlah dan kemampuan SDM yang potensial 2. Jaringan kerjasama yang luas
3. Pengalaman melaksanakan berbagai kegiatan pengkajian, pengembangan dan penerapan teknologi di bidang teknologi konversi energi
WEAKNESSS
1. Fasilitas dan sarana yang sudah berumur. 2. Kurangnya publikasi hasil-hasil kajian di
bidang teknologi energi.
3. Belum optimalnya peran pejabat fungsional peneliti dan perekayasa dalam penyusunan dan pelaksanaan program.
4. Kurangnya kemampuan technopreneurship. 5. Terbatasnya anggaran untuk R&D
OPPORTUNITIES
1. Adanya kebutuhan untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing industri melalui pemanfaatan teknologi
2. Komitmen pemerintah untuk melakukan pengembangan energi baru terbarukan dan program konservasi energi
3. Komitmen Pemerintah untuk memperhatikan isu lingkungan, dengan disepakatinya Peta Jalan Bali ((Bali Road Map) dalam UNCCC 2007 dan target penurunan emisi GHG sebesar 26% pada tahun 2020 (Copenhagen, 2009),
4. Komitmen Pemerintah untuk memenuhi Sasaran Pembangunan Millenium (Millenium Development Goal) dalam bentuk peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap sumber-sumber energi.
5. Pelaksanaan program percepatan
pembangunan Pembangkit Listrik 10 ribu MW tahap I dan II dan substitusi BBM di sistem pembangkit oleh pemerintah dan swasta dalam rangka mengatasi krisis kelistrikan dan diversifikasi sumber energi.
6. Masih terbatasnya infrastruktur energi yang ditandai dengan masih rendahnya rasio elektrifikasi nasional, dan masih sering terjadinya shortage baik kelistrikan maupun bahan bakar minyak di beberapa lokasi
7. Penunjukan B2TE sebagai laboratorium pengujian sesuai dengan SK Dirjen EBTKE No : 899 K/05/DJE/2013 Tentang Penunjukan
Lembaga Kesesuaian dalam rangka
pembubuhan Label Tanda Hemat Energi untuk Lampu Swabalast.
8. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi telah mewajibkan pengguna energi diatas 6000 Ton Oil Equivalent (TOE) untuk melaksanakan program-program Konservasi Energi yaitu menunjuk Manajer Energi, menyusun program Konservasi Energi, melaksanakan Audit Energi secara berkala, melaksanakan rekomendasi hasil audit energi, dan melaporkan hasil pelaksanaan Manajemen Energi setiap tahun kepada lembaga yang berwenang.
THREATS
1. Kurangnya sinergi program riset diantara lembaga-lembaga penelitian di Indonesia dalam mengantisipasi permasalahan nasional yang sedang dihadapi dan memenuhi permintaan pasar
2. Kurangnya partisipasi industri/swasta dalam kegiatan penelitian/riset yang menyebabkan anggaran riset masih tergantung pada anggaran pemerintah.
3. Kuatnya dominasi industri multi nasional, baik di sektor hulu (eksplorasi dan eksploitasi) maupun hilir (distribusi dan pemanfaatan energi).
4. Masih rendahnya implementasi Permen Perindustrian no 4 2009 tentang TKDN pada kegiatan EPC di industri energi nasional.
-10-
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Capaian PNBP B2TKE TA 2016 melampaui target perolehan kontrak sebanyak 110 dari 70 kontrak yang ditargetkan dengan total nilai kontrak senilai Rp.4.326.060.000,-. Sementara dari sisi penerimaan, total penerimaan sejumlah Rp. 5.029.300.760 yakni 94 % dari target penerimaan senilai Rp. 5.161.000.000,-
Untuk itu, pada tahun mendatang B2TKE diharapkan dapat mengadakan peningkatan terhadap beberapa hal berikut ini :
1. Inventarisasi dan Penawaran Jasa Teknologi pada Mitra Industri Potensial a. Melakukan pendataan konsumen industri potensial
b. Upaya publikasi dan promosi terkait kemampuan dan kompetensi yang dimiliki oleh B2TKE, sehingga para calon mitra mengetahui potensi pelayanan teknologi energi yang dapat dilakukan oleh B2TKE
c. Melakukan pendekatan kepada calon mitra potensial untuk dapat menggali kesempatan untuk melakukan pekerjaan kajian, jasa konsultansi maupun pekerjaan lainnya untuk sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa.
2. Melakukan Sistem Manajemen Mutu dan Pelayanan Prima
a. Melakukan evaluasi terhadap mutu pelayanan dan keluhan pelanggan b. Implementasi perbaikan pelayanan secara berkelanjutan
11
VII. ISIAN FORM A DAN FORM B
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN ANGGARAN 2016
FORM A
NO NAMA PROGRAM ANGGARAN (dlm ribuan) SDM (org) LUARAN KETERANGAN Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Laporan Optimasi Pengetahuan dan Penerapan Jasa Teknologi DIPA 1646 rekomendasi a.l : FS CFB Co-Combustion, Audit Energi dan evaluasi sistem kelistrikan bandara
PNBP 5,161,000 5,029,300 97% 6 2 102
PHLN
2 alih teknologi dilakukan melalui pelatihan sistem PLTS (gelombang 1 dan 2)
102 pengujian terdiri atas 91 pengujian komponen dan sistem PLTS, 3 pengujian konversi batubara dan emisi serta 8 pengujian peralatan listrik rumah tangga
Keterangan nomor 1-10 adalah sebagai berikut : 1. Rekomendasi 2. Advokasi 3. Alih Tek 4. Konsultasi 5. Pengujian 6. Jasa operasional 7. Pilot project 8. 8. Pilot plant 9. Prototype 10. 10. Survey
Petunjuk Pengisian Kolom Tabel di atas :
A. PROGRAM, diisi dengan sesuai nama program B. ANGGARAN
Diisi dengan jumlah DIPA, PNBP dan PHLN sesuai pagu serta realisasinya untuk per kegiatan C. SDM, diisi dengan jumlah tenaga perekayasa
D. LUARAN, nomor 1-10 merupakan indikator kinerja hasil/luaran kegiatan, diisi jumlah dari masing-masing indikator yang dicapai pada satu tahun anggaran.
-12-
Form B
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ENERGILAPORAN OPTIMASI PENGETAHUAN DAN PENERAPAN JASA TEKNOLOGI BIDANG TEKNOLOGI KELISTRIKAN
INTI KEGIATAN
Melaksanakan penguian, penerapan dan difusi teknologi di bidang teknologi kelistrikan.
TUJUAN PROGRAM
Memberikan layanan jasa teknologi konversi energi di bidang teknologi kelistrikan kepada para stakeholder, baik masyarakat umum, akademisi, industri, lembaga pemerintah, serta perusahaan swasta nasional maupun asing.
PROGRAM YANG DILAKSANAKAN
Melakukan pengujian Komponen dan Sistem Fotovolatik (PLTS) yang meliputi: modul surya, baterai, lampu DC, charge controller, Inverter;
Melakukan pengujian Solar Home System (SHS), Sistem PJU, dan sistem PLTS lainnya;
Melakukan pengujian peralatan listrik rumah tangga;
Melakukan Review dan Evaluasi Sistem Kelistrikan Bandar Udara Internasional Kualanamu;
Memberikan pelatihan Sistem PLTS.
HASIL PROGRAM
Menyampaikan sertifikat dan laporan hasil pengujian komponen sistem fotovoltaik (PLTS);
Menyampaikan sertifikat dan laporan hasil pengujian sistem PLTS;
Menyampaikan sertifikat dan laporan hasil pengujian peralatan listrik rumah tangga;
Menyampaikan rekomendasi berdasarkan hasil review dan evaluasi sistem kelistrikan Bandar Udara Internasional Kualanamu;
Melaksanakan pelatihan sistem PLTS
Bidang : Energi Unit Kerja : B2TKE Dana DIPA : Rp.---
Lokasi Kegiatan : PUSPIPTEK Serpong Ka. Program
: Ir. Sudirman, MT Dana Mitra : Rp.2.873.864.000
Tahun ke : 1 Program Manager : Arie Rahmadi, B.Eng,M.EngSc Nama Mitra Kerja : PT Angkasa Pura II, PT Len Industri PT Sankeindo PT Surya Utama Putra PT Swadaya Prima Utama, dll Alamat : Gd. 620-622 Kawasan PUSPIPTEK Serpong Telepon : +62 21 756 0916 +62 21 756 0902
Pengujian modul surya Pelatihan Sistem PLTS
-13-
PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI ENERGI
LAPORAN OPTIMASI PENGETAHUAN DAN PENERAPAN JASA TEKNOLOGI BIDANG KONVERSI ENERGI
INTI KEGIATAN
Melaksanakan penguian, penerapan dan difusi teknologi di bidang konversi energi
TUJUAN PROGRAM
Memberikan layanan jasa teknologi konversi energi di bidang konversi energi kepada para stakeholder, baik masyarakat umum, akademisi, industri, lembaga pemerintah, serta perusahaan swasta nasional maupun asing.
PROGRAM YANG DILAKSANAKAN
Melakukan Feasibility Study and Biomass Fuel Samples
Analysis for Acceleration of Regional Electrification through CFB Boiler Co-combustion with Biomass in North Sulawesi
atas permintaan Sumitomo Heavy Industries, Ltd.;
Melakukan uji emisi stack unit 8 milik PT Paiton Energy dan ESP Testing pada unit 5 dan 6 PT Jawa Power;
Melakukan audit energi di PT Nippon Shokubai Indonesia, PLTU Unit 1 dan 2 PT PJB UP Paiton, dan PT Dover Chemical;
Melakukan uji spontaneous combustion batubara milik PT PLN (Persero)-Puslitbang.
HASIL PROGRAM
Menyampaikan rekomendasi hasil FS dan analisa sampel biomassa untuk co-combustion pada CFB Boiler di Sulut;
Menyampaikan laporan hasil uji emisi;
Menyampaikan rekomendasi hasil audit energi;
Menyampaikan hasil uji spontaneous combustion batubara.
Bidang : Energi Unit Kerja : B2TKE Dana DIPA : ---
Lokasi Kegiatan : PUSPIPTEK Serpong Ka. Program
: Dr. Hariyanto Dana Mitra : Rp. 930.096.000,- ¥ 4,540,000 Tahun ke : 1 Program Manager : Arie Rahmadi, B.Eng,M.EngSc Nama Mitra Kerja
: Sumitomo Heavy Industries, Ltd, PT PJB, PT. Nippon Shokubai Indonesia, PT Dover Chemical, PT Jawa Power, dll
Alamat : Gd. 620-622 Kawasan PUSPIPTEK Serpong Telepon : +62 21 756 0916
+62 21 756 0902