• Tidak ada hasil yang ditemukan

P~nemuan Agregat Halus dan Berbagat Quarry pada Produlm Beton. PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARl BERBAGAJ QUARRY PADA PRODUKSI BETON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P~nemuan Agregat Halus dan Berbagat Quarry pada Produlm Beton. PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARl BERBAGAJ QUARRY PADA PRODUKSI BETON"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

P~nemuan Agregat Halus dan Berbagat Quarry pada Produlm Beton

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARl BERBAGAJ QUARRY PADA PRODUKSI BETON

Suprasman\ Enniyat?, Azhari3, Edria Dianjani4

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besamya kuat tekan beton dengan menggunakan agregat halus dari berbagai quarry dengan menggunakan cara SK SNI dan cara perbandingan campuran berat 1:2:3.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Kuat Tekan maksimum campuran agregat dari berbagai quarry dengan menggunakan standar SK SNI diperoleh pada quarry Danau Bingkuang yaitu pada umur beton 28 hari sebesar 20,94 MPa. Nilai Kuat tekan beton maksimum dari percampuran agregat dari berbagai quarry dengan cara perbandingan campuran 1:2:3 juga diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur

28 hari sebesar 21,04 MPa. ·

Dari berbagai quarry agregat halus yang diuji adalah quarry Danau Bingkuang dengan carnpuran 1:2:3 mempunyai mutu yang lebih baik dari quarry yang lainnya, perbedaan dengan dua cara terse but tidak terlalu signiftkan karena perbedaan nilai kuat tekan hanya sebesar 0,5 %. Quarry terbaik agregat halus adalah dari daerah Danau Bingkuang, namun pada umumnya semua quarry baik digunakan untuk campuran beton, karena memenuhi standar SK SNI.

Kata kunci: Kuat tekan. Beton, Agregat

ABSTRACT

This study aims to determine the magnitude of the compressive strength of concrete by using a fine aggregate from various quarry by using SK SNI and weight ratio mixture of 1:2:3.

The results showed that the maximum value of Compressive strength of concrete mixture from various quarry aggregate by using the standard SK SNI obtained at the quarry lake Bingkuang concrete at the age of 28 days at 20.94 MPa. Strong hit a maximum value of mixing concrete from various quarry aggregate by a mixture of 1:2:3 ratio was also obtained on the quarry lake Bingkuang at 28 days amounting to 21.04 MPa.

From a variety of fine aggregate quarry lakes tested were Bingkuang with 1:2:3 mixture has better quality than the other quarry, the difference in two ways is not too significant because the difference in compressive strength value of 0.5% only. Th,e best Quarry of fine aggregate is from Bingkuang Lake area, but in general all good quarry used to mix concrete, because they meet the standards of SK SNL

Key words: Strong press. Concrete, Aggregate

1. PENDAHULUAN

Secara umum kita melihat . bahwa pertumbuhan atau perkembangan industri konstruksi di Indonesia cukup pesat, hal ini disebabkan karena kebutuhan masyarakat.akan rumah cukup tinggi Beton adalah suatu campuran yang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat lainnya yang dicampur menjadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air membentuk suatu massa mirip batuan

Pada suatu konstruksi bangunan dibutuhkan beton yang bennutu tinggi dengan ciri

I ,2,3,4. Jurusan Telulik Sipil Fakultas Teknik Univer:sitas Riau

memiliki sifat-sifat beton diantaranya kuat tekan beton yang tinggi. Kuat tekan dan kuat tarik beton atau mutu beton dipengaruhi oleh kualitas agregat pada suatu daerah yang digunakan sebagai bahan penyusun beton. Interaksi antara iklim setempat dan geologinya akan menghasilkan berbagai jenis agregat yaitu agregat kasar atau kerikil dan agregat halus atau pasir, maka dari itu dilakukan penelitian agregat halus mana yang memiliki pengamh besar terhadap kuat tekan beton.

Jika dilihat dari sumbemya, agregat dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu agregat

(2)

yang berasal dari alam dan agrega·t buatan. Contoh agregat yang berasal dari alam yaitu pasir dan kerikil alami. Sedangkan contoh !J.gregat buatan -yaitu agregat yang berasal dari stone crush~r, pecahan genteng, pecahan beton dan lain-lainnya. Agregat diambil dari berbagai quarry, sehingga banyak pilihan pasir yang dapat digunakan. Meskipun telah dilakukan penelitian terhadap berbagai jenis agregat halus namun karena adanya perubahan geografis maka perlu dilakukan kembali penelitian untuk menentukan agragat halus mana yang paling baik digunakan sebagai bahan campuran beton untuk mendapatkan beton dengan mutu baik dan diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan produksi

Page 108

beton dalam pemilihan agregat untuk Industri beton.

_Metode .pengujian penelitian ini dilakukan · mulai dari pengujian propertls material penyusun beton baik agregat halus maupun kasar, bahan susun lainnya tidak diuji, karena dianggap telah memenuhi standar. Kemudian data-data tersebut digunakan dalam perhitungan mix design, Kuat tekan beton diuji pada umur beton 14 hari dan 28 hari dimana benda uji yang digunakan berbentuk selinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dan· masing-masing variasi terdiri tiga benda uji

2. METODE PENELITIAN

Adapun metode penelitian dituliskan pada tahapan yang terlihat pada Gambar l di bawah ini.

(3)

Penentuan Agregat Halus dart Berbagat Quarry pada Produkst Beton

Mulai

t

l

Persiapan material semen, agregat dan air

I

t

I

Pemeriksaan material

I

I

t

t

Agregat Kasar Agregat Halus

(Kerikil Alami) (Pasir Sungai)

• Pemeriksaan berat • Pemeriksaan berat

volume agregat volume agregat

• Analisa saringan • Analisa saringan

agregat agregat

1 Pemeriksaan berat 1 Pemeriksaan berat

jenis jenis

I

I

• Pemeriksaan kadar 1 Pemeriksaan kadar

Semen

air lumpur

l

Air

l

1 Analisa specific • Pemeriksaan kadar

graffy dan air

penyerapan agregat • Analisa specific

1 Pemeriksaan graffy dan

ketahanan aus penyerapan agregat

agregat

~

t

l

Pembuatan benda uji beton berupa silinder diameter 15 em dan tinggi 30 em

I

t

Reneana campuran beton (Concrete Mix Design) I I

1

I

Perawatan benda uji beton

J

t

I

Pengujian kuat tekan beton pada umur 14 dan28 1

t

I

Analisa basil pengujian dan pembahasan

I

I

Kesimpulan

I

t

Selesai

Gambar 1. Bagan Alir penelitian

(4)

3. HASIL DAl'l" PEMBAHASAN

A .. Hasil Pemeriksaan Agregat Kasar Alam~ ·

Hasil pemeriksaan agregat kasar alami .yang be rasa] dari sungai Kampar Desa Ranah Kecamatan

Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel l berikut.

Tabel 1. Hasil pemeriksaan uji karakteristik bahan dasar material agregat kasar alami

Pemeriksaan Hasil Stan dar Memenuh Tidak

No. SNI memenuhi 1. Berat volume (gr/cm3) Kondisi padat Lr Kondisi lepas 2. Modulus Kehalusan 3. Lolos saringan no.16 4. Kadar air (%) 5. Beratjenis

Apparent specific gravity

Bulk specific gravity on dry basic Bulk specific gravity on SSD basic Water absorption (%)

6. l(eausan (Mesin Los Angeles) (%)

Dilihat dari Tabe1 1 diatas dapat dijelaskan bahwa pada umumnya uji propertis terhadap agregat kasar

pada umumnya memenuhi standar SK-SNI, hanya

pada pemeriksaan modolus kehalusan tidak

memenuhi, hal ini berarti bahwa agr~gat kasar

B. Hasil Pemeriksaan Agregat Halus

1,73 1,65 4,14 0,53 3,72 2,73 2,63 2,62 2,28 8,4 I 1,4- 1,9

"

1,4- 1,9 ..J 5-8 ..J < 1

"

3- 5

"

2,58- 2,83 ..J 2,58-2,83 ..J 2,58-2,83 ..J 2-7 ..J < 10

"

alami yang berasal dari sungai Kampar Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Karnpar

agak halus, agregat ini dapat . digunakan untuk

campuran beton, tetapi agak sedikit banyak

pengunaan semen.

a. Hasil Pemeriksaan Quarry Bangkinang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada Tabel2 berikut ini.

Tabel2 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Bangkinang

No. Pemeriksaan Hasil Stan dar Memenuh Tidak memenuhi

SNI I

1. Berat volume (gr/cm3)

Kondisi padat 1,83 .1,4- 1,9 ..J

Kondisi lepas 1,41 1,4- 1,9 ..J

2. Modulus Kehalusan 4,53 1,5 - 3,8 ..J

3. Bahan lolos saringan no.200 1,60 < 5

"

4. Kadar air (%) 3,40 3-5

·

"

(5)

PeMntuan Agregat Halus dari Berbagai Quarry pada Produr.st Be toP.

5. Beratjenis

a. Apparent specific gravity 2,91 2,58- \i

Bulk specific gravity on dry basic 2,67 2,83 ~

Bulk specific gravity on SSD basic 2,75 2,58- ~

Water absorption(%) 3,02 2,83 ~

2,5

8-2,83

2-7

b. Hasil Pemeriksaan Quarry Desa Ranah Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat

pada Tabel 3 berikut ini.

Tabe13 Hasi1 pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Desa Ranah

No. Pemeriksaan Hasil Stan dar Memenuhi Tidak

SNI memenuhi

1. Berat volume (gr/cm3)

Kondisi padat 1,70 1,4-1,9 ~

Kondisi 1epas 1,40 1,4-1,9 ~

2. Modulus Kehalusan 3,70 1,5-3,8 ...J

3. Bahan 1olos saringan no.200 1,80 <5 ...J

4. Kadar air (%) 2,58 3- 5 ...J

5. Beratjenis

Apparent specific gravity 2,78 2,58-2,83 ~

Bulk specific gravity on

dry basic 2,56 2,58-2,83 ..J

Bulk specific gravity on

SSD basic 2,64 2,58-2,83 ~

Water absorption(%)

3,03 2-7 ~

c. Hasil Pemeriksaan Quarry Danau Bingkuang Kecamatan Kampar Kabupaten Kampar dapat

dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel4 Hasil pemeriksaan uji karakteristik agregat halus quarry Danau Bingkuang

No. Pemeriksaan ; Hasil Stan dar Memen Tidak memenuhi

SNI uhi

I. Berat volume (gr/cmj)

Kondisi padat 1,83 1,4-1,9 ..J

Kondisi lepas 1,41 1,4- 1,9 ..J

2. Modulus Kehalusan 5,17 1,5 - 3,8 ..J

.

3. Bahan lolos saringan no.200 1,60 < 5

-J

4. Kadar air (%). 3,40 3-5

-J

5. Beratjenis

Apparent specific gravity 2,99 2,58-2,83 ..J

Bulk specific gravity on dry 2,7 2,58-2,83 ..J

basic

Bulk specific gravity on SSD 2,81 2,58-2,83 ~

basic 3,2 2-7 ~

Water absorption(%)

(6)

· d. Hasil Pemeriksaan Quarry T~ratak Buluh Kecamatan.Kampar Kabupaten Kampar dapat dilihat pada· Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5 Hasil pemeriksaan uji karakteristik bahan dasar agregat halus quarrv Te' ratak Buluh

No. Pemeriksaan Hasil 1. Berat volume (gr/cm.s) Kondisi padat 1,68 Kondisi lepas 1,50 2. Modulus· Kehalusan 4,74 3. Bahan lotos saringan no.200 0,42 4. Kadar air (%) 1,8 5. Beratjenis

Apparent specific gravity 2,78

Bulk specific gravity on

dry basic 2,59

Bulk specific gravity on

SSD basic 2,66

Water absorption (%)

2,53

Hasil pemeriksaan agregat halus pada umunya

memenuhi persyaratan SK-SNI, namun ada sebagian yang kurang memenuhi syarat yaitu uji modolus kehalusan, hal ini berarti bahwa agregat yang berasal dari. quarry Danau Bingkuang lebih kasar dari quarry lainya, sedangkan quarry Desa Ranah ada1ah yang paling halus dari semua quarry,

Stan dar Memenuhi Tidak

SNI memenuhi 1,4-1,9 ..J 1,4- 1,9 ..J 1,5-3,8 ..J < 5 ~ 3-5 ..J 2,58- 2,83 ..J 2,58-2,83 ..J 2,58-2,83 ..J 2-7 ..J

Beberapa berat jenis yang tidak memenuhi adalah keadaan Apparent specific gravity, hal ini tidak

mempengaruhi mutu beton karena

dalam

perencanaan campuran dan pembuatan campuran yang diambil pada penelitian ini adalah agregat yang kondisinya SSD yaitu sudah memenuhi stan dar

C. Basil Perhitungan Kebutuban bahan Dalam satu Meter Kubik Beton Normal Tabe1 6. Kebutuhan bahan dalam satu meter kubik beton normal

'

· Banyaknya bahan Quary Quarry Quarry Quarry

Bangkinag Dan au Taratak

Desa Ranah Bingkuanng Bulu"b -~ Semen (kg)) 340,43 340,53 340,43 340,43 Agregat Halus ( Kg) 505,33 500,88 500,88 497,01 Agregat Kasar ( Kg) 1425,59 1425,59 1425,59 1425,59 Air (Kg) 160,00 160.00 160,00 160,00

(7)

Dari tabel diatas kelihatan bahwa kebutuhan bahan dalam satu meter kubik beton dari beberapa quarry umumnya sama perbedaannya tedak terlalu

Penentuan Agregat H91us dar1 Berbaga~ Quarry pada Produks1 Beton

signifikan, artinya semua quarry kebutuhan bahannya nyaris sama.

D. Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Umur 14 hari dan 28 Hari

Tabel 7 Nilai Kuat Tekan Pada Umur 14 hari dan 28 hari

Kuat Tekan Rata -rata Quary Quarry Desa Quarry Danau Quarry Taratak

Bangkinag Ranah Bingkuanng Buluh

Umur Beton 14 hati 17,70 MPa 14,72 MPa 18,02 MPa 14,90

Umur Beton 28 Hari 20,25 19,93 20,94 18,03

E. Perbandingan Kuat Tekan Beton Umur 14 dan 28 hari

Perbandingan kuat tekan beton umur 14 dan 28 hari dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

25,00

1

20,00 I -

-~

...

..

..,

""

.

..

-15,00 10,00

...

:; 5,00

..

...

0,00

..

RB

-..

.,.

..

---,.,.

..

..,. ·

"'

...

...

..

..

:l

DR :;

-

...

.

"f

:::

...

::

..

::; ~

••

...

DB Quar-ry

-.

·c---..

=

"1'

·

-;:;

...

...

...

...

...

..

TB I

I

l I i "-1 Urnur 14 Hari 1 l

llo!l Urnur 28 Hari

!

I

!

1

___

_

I

Gambar 2. Diagram perbandingan kuat tekan beton dengan agregat halus dari berbagai quarry pada umur 14 hari dan 28 hari

Dari grafik diatas diketahui perbandingan

kuat tekan beton pada umur 14 dan 28 hari diperoleh pada variasi quarry Bangkinang (RB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari ada1ah

17,70 MPa terjadi peningkatan pada umur 28 hari dengan nilai 20,25 MPa, pada variasi Desa Ranah

(DR) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari

adalah 14,72 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19.93 Mpa, pada persentase Danau Bingkuang (DB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 18,02 Mpa terjadi peningkatan

I ,2,3,4. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau

pada umur 28 hari menjadi 20.94 Mpa, pada persentase Teratak Buluh (TB) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,40Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjad~ 18,03 Mpa Kuat tekan dari berbagai quarry yang

maksimum dalam penelitian ini adalali kuat tekan

quarry DB (Danau Bingkuang) pada umur 28 hari. Dan kuat tekan minimum terjadi pada quarry Taratak Buluh.

(8)

H.~il Pengujian Kua:t Jekan Beton Umur 14 bari dan 28 Hari derigan Perbandingan

. CaUiptiran Berat .1 : 2: 3 · .

Tab~l 8 Nil~i Kuat Tekan Beton Pada umur 14 hari dan 28 hari

.

I

Quary Quarry Quarry

Kuat Tekan Rata -rata Quarry Desa

Bangkinag Danau Taratak

Ranah

Bingkuanng Buluh

Umur Beton 14 hati 15,99 MPa 14,49 MPa 16,11 MPa 15,43

Umur Beton 28 Hari 19,38 19,16 21,04 19,29

G. .Perbandingan Kuat Tekan Beton Umur 14 dan 28 hari campuran Perbandingan Berat 1:2:3 Perbandingan kuat tekan beton umur 14 dan 28 hari dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

...,

Ct.. :a: <=

....

"""' 1 -...

...

r.:s :::> ::.0:::: 25.00 -r- - - · - · l ! 20.00 15,00 10.00 5,00 0,00 RB OR DB TB Quarry E1 Umur 14 Hari - Umur 28 Hari

i

I

L---~ Gambar 2. Diagram perbandingan kuat tekan beton derigan agregat halus dari berbagi quarry pada umur 14 hari dan 28 hari

Dari graftk diatas diketahui perbandingan kuat tekan betoii pada umur 14 dan 28 han didapat bahwa pada persentase Bankinang ~) dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari a~alah 15,99 MPa terjadi peningkatan pada umur 28 hari dengan nilai 19,38 MPa, pada persentase Desa Ranah (DR)

dengan kuat tekan awal pada umur 14 hari adalah 14,49 Mpa terjadi peningkatan pada umur 28 hari menjadi 19,16 MPa, pada persentase· Danau Bingkuang(DB) kuat tekan awa1 pada umur 14 hari adalah 16,11 Mpa tetjadi peningkatan pada umur

28 hari menjadi 21,04 MPa, pada persemtase Teratak Buluh (TB) dengan kuat tekan awal pada

umur 14 hari adalah 15,43 Mpa tetjadi peningkatan pada,umur 28 hari menjadi 19.29 MPa.

Kuat tekan dari berbagai quarry yang maksimu.m dalam penelitian ini adalah kuat tekan quarry Danau Bingkuang (pB) pada umur 28 hari

Page 114

dan nilai kuat tekan minimum tetjadi pada quarry Desa Ranah dan ini berbeda tipis dengan nilai kuat tekan pada quarry Taratak Bu1uh

4. KESIMPULAN

.Berdasarkan basil pemeriksaan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap beton dengan menggunakan agregat halus dari berbagai quarry dalam pencampuran beton dapat

disimpulkan sebagai berikut :

I. Nilai Kuat Tekan maksimum campuran agregat dari berbagai quarry dengan mengunakan standar SK SNI diperoleh pada quarry Danau Bingkuang pada umur beton 28

hari sebesar 20,94 Mpa.

2. Nilai Kuat tekan beton maksimum dari percampuran agragat dari berbagai quarry

(9)

dengan cara campuran 1:2:3 diperoleh pada

quarry Danau Bingkuang pada umur 28 hari

sebesar 21,04 Mpa.

3. Dari berbagai quarry agregat halus Danau

Bingkuang dengan campuran 1:2:3

mempunyai mutu yang iebih baik dari quarry

lain, dan perbedaan kuat tekan dengan cara

menggunakan standar dan perbandingan

carnpuran tidak terlalu sinigfikan karena

mempunyai perbedaan Kuat tekan sebesar 0,5

%

4. Quarry terbaik agregat halus adalah dari

daerah Danau Bingkuang, namun pada

urnumnya semua quarry baik digunakan untuk

campuran beton.

DAFT AR PUSTAKA

Dept. Kimpraswil, 2003, Metode, Spesifikasi dan

Tata Cara Pengujian Beton, Semen,

Perkerasan Beton Semen, Penerbit Balibang Departemen Kimpraswil, Jakarta.

http://wikipedia.com/ diakses pada tanggal

02/06/2010

1,2,3,4, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Riau

Penentuan .~gregat Halus dan Berbagai Quarry pada Produks1 Beton http://visittanjungpinang.com/ diakses pada tanggal

12/05/2010

Me intosh, 1956, Teknologi Beton, Laporan

Penelitian, Fakultas Teknik UGM,

Y ogyakarta.

Mulyono, Tri, 2004, Teknologi Beton, Penerbit

Universitas Negeri Jakarta, Jakarta.

Nugraha dan Antoni, 2007, Teknologi Beton,

Penerbit Universitas Negeri Jakarta,

Jakarta.

Tjokrodimulyo, K. Ir, '1996, Teknologi Beton,

Penerbit Universitas Gajah Mada,

Y ogyakarta.

Wahyudi. L dan A. Rahim, Syahril, 1999,

Struktur Beton Bertulang, Standar Baru

.SNI-T-15-1991-03, Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

http://wikirnapia.com/ diakses pada tanggal 10/0112010

Tjokrodimuljo, K, 2004, dalam tesis

Pemanfaatan Abu Kelapa Sawit Untuk

Pembuatan Mortar Semen, Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas

Gajah Mada, Yogyakarta.

Gambar

Gambar  1.  Bagan Alir penelitian
Tabel  1.  Hasil pemeriksaan uji karakteristik  bahan dasar material agregat kasar  alami
Tabel 5 Hasil pemeriksaan uji karakteristik bahan dasar agregat halus quarrv Teratak Buluh  '
Gambar 2.  Diagram perbandingan kuat tekan beton dengan agregat halus dari berbagai quarry pada umur 14  hari dan 28 hari
+2

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip hukum rebus sic stantibus tetap menjadi bahan penelitian dan sering digunakan oleh negara-negara di dunia untuk melakukan penundaan terhadap sebuah perjanjian

pasrah dan ikhlas tapi masih memikirkan sakitnya menjadi sering susah tidur, dan makan sudah mau sedikit-sedikit CM, mood sedih, afek menyempit, hipoaktif, preokupasi tentang sakitnya

Interaksi lama pemanasan dan level pemberian enzim papain berpengaruh tidak nyata (P&gt;0,05) terhadap kesukaan tahu susu karena pemberian enzim papain yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) tidak terjadi interaksi antara perlakuan konsentrasi giberelin dan frekuensi gibereli terhadap semua parameter; (2) konsentrasi hormon

Perumusan masalah penelitian ini adalah; (1) apakah terdapat perbedan hasil belajar keterampilan jurus tunggal pencak silat melalui pembelajaran gaya mastery learning dan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan Metode double difference yang diterapkan pada zona transisi antara busur Sunda dan

Hasil penelitian tentang mekanisme koordinasi menunjukkan, komunikasi dalam upaya penemuan suspek TB, 4 Puskesmas (44,4%) cukup baik, 7 Puskesmas (77,7%) supervisinya kurang baik,

memiliki khasiat sebagai obat, menjadikan alasan masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit secara tradisional dengan pemanfaatan tanaman obat tersebut, salah satu