• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-wom) TERHADAP MINAT BERKUNJUNG DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Studi Pada Wisata Coban Rais BKPH Pujon)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-wom) TERHADAP MINAT BERKUNJUNG DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Studi Pada Wisata Coban Rais BKPH Pujon)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

189

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH (E-wom) TERHADAP MINAT

BERKUNJUNG DAN KEPUTUSAN BERKUNJUNG

(Studi Pada Wisata Coban Rais BKPH Pujon)

Fungkiya Sari Edriana Pangestuti Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang

Fungkiyasari@gmail.com

ABSTRACT

The research-this-in-do-to-know: -Effects-Variables-Electronic-word-of-mouth- (E-wom) -to-variable-interest visits and decision variables of tourists visiting the Coban Rais tour of Batu City. The type of research used is explanatory research with quantitative approach. The sample of this study as many as 123 tourists who have made a visit directly to the tourist attractions Coban Rais with visitor age criteria over 18 years old. Sampling technique using purposive sampling. Collection data of Methods using the spread of questionnaires conducted online by using descriptive data analysis and path analysis (path analysis). The results showed 1) the relationship of variables between E-wom with the interest of visiting 2) the relationship of variables between interest of visiting with the decision of visiting 3) the relationship of variables between E-wom with the decision visit each variable relationship has a significant pоsitif.

Keywords: Electronic Word Of Mouth, Visiting Interest, Visiting Decision

ABSTRAK

Penelitian-ini-di-lakukan-untuk-mengetahui:-Pengaruh-variabel-Electronic-word-of-mouth-(E-wom)-terhadap

-variabel-minat berkunjung dan variabel keputusan berkunjung wisatawan terhadap wisata Coban Rais Kota Batu. Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini sebanyak 123 wisatawan yang telah melakukan kunjungan secara langsung ke tempat wisata Coban Rais dengan kriteria usia pengunjung lebih dari 18 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling . Metode pengumpulan data menggunakan penyebaran kuisioner yang dilakukan secara

online dengan menggunakan analisis data Deskriptif dan path analysis (analisis jalur). Hasil pеnеlitian mеnujukkan bahwa 1) hubungan variable antara E-wom dengan minat berkunjung 2) hubungan variabel antara minat berkunjung dengan keputusan berkunjung 3) hubungan variabel antara E-wom dengan keputusan berkunjung masing-masing hubungan variabel memiliki yang signifikan pоsitif.

(2)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

190 PENDAHULUAN

Perkembangan pariwisata di Indonesia semakin mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Berdasarkan data yang dipaparkan oleh

Kementerian Pariwisata dan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia seperti yang ditampilkan pada Tabel 1 sebagai berikut :

Tabel 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia Tahun 2014 2015 2016 2017 Jumlah- kunjungan 9.435. 411 10.406 .759 11.519. 275 11.617. 828 Pertumbuhan 971.348 98.553 Sumber : kemenpar.go.id (2017)

Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa

kenaikan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara ke Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2014 - 2017. Hal tersebut membuktikan bahwa upaya pemerintah untuk membangun pariwisata memiliki prospek yang cukup besar. Pemerintah menyadari bahwa perkembangan sektor pariwisata tersebut dapat menyumbang dana yang cukup besar bagi pendapatan negara. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB dalam lima tahun terakhir yaitu tahun 2010 sampai dengan 2015 selalu mengalami

peningkatan. Menurut sumber kementrian

Pariwisata, tahun 2010 kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB sebesar 261,05 T menjadi 461,36 T rupiah. Kontribusi sektor pariwisata terhadap Devisa sebesar 7.603 juta dollar pada tahun 2010 dan tahun 2015 menjadi 12.225,89 juta dollar (setkab.go.id, 2017).

Pemerintah terus melakukan upaya

pembangunan dalam sektor pariwisata diseluruh daerah di Indonesia. Salah satu daerah yang mulai memberikan perhatian khusus dalam pengembangan sektor pariwisata adalah Kota Batu, Jawa Timur. Kota Batu yang terletak di Malang, Jawa Timur memberikan keindahan alam yang asli dan asri. Kota Batu terletak di dataran tinggi yang berada di 700-1.700 meter diatas permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 12-19 derajat Celsius. Sebagai kota tujuan wisata di Jawa Timur, Kota Batu memiliki keanekaragaman objek wisata yang sangat menarik

mulai dari wisata alam, wisata buatan, wisata kuliner, wisata buah, wisata satwa, wisata budaya hingga wisata sejarah. Jenis-jenis wisata tersebut diminati dari berbagai golongan usia, dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua menyukai wisata yang ada di Kota Batu (Humas.Batu Kota, 2017). Hal tersebut dibuktikan dengan naiknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu, Pada tahun 2015 kunjungan wisatawan ke Kota Batu sebesar 3,580 juta orang, jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 10 persen dari jumlah kunjungan wisatawan tahun 2014 sebesar 3,364 juta orang (Suryamalang, 2015). Dengan kenaikan jumlah wisatawan Kota Batu tersebut, menunjukan bahwa masyarakat memiliki ketertarikan untuk mengunjungi daerah wisata di kota Batu.

Sebagian besar dari calon pengunjung akan melakukan pencarian informasi terlebih dahulu sebelum melakukan kunjung secara langsung ke tempat wisata. Informasi tersebut dapat bersumber dari media sosial seperti Instagram, facebook,

twitter atau dari orang-orang yang sudah melakukan

kunjungan langsung ke tempat wisata yang ingin dituju. seperti yang dikemukakan oleh Bataineh (2015) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa calon pengunjung yang bertindak sebagai penerima informasi akan lebih mudah mempercayai sumber informasi yang memiliki kredibilitas tinggi, kualitas informasi yang bagus dan memiliki kuantitas yang akurat sesuai dengan keadaan lapangan.

Disinilah kekuatan electronic word of mouth sebagai daya tarik terbesar dari sebuah wisata.

Heaning-thurau (2004) menyatakan eWOM

merupakan bentuk komunikasi pemasaran yang berisi tentang pernyataan positif dan negatif yang dilakukan oleh konsumen potensial melalui media internet. Pengertian tersebut sejalan dengan pendapat Eaton (2006) yang menyatakan eWOM adalah menyebarkan informasi atau melakukan kegiatan promosi dengan cepat dibidang internet. Beberapa media sosial yang sering dikunjungi oleh konsumen potensial adalah Facebook, Instagram,

Twitter.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia (APJII, 2016), penggunaan media sosial memiliki persentase yang cukup besar seperti penggunaan

(3)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

191 Facebook 54%, Instagram 15%, dan penggunaan

Twitter 5,5% (APJII, 2017). Dari data tersebut

media sosial yang sering dikunjungi oleh calon wisatawan akan memudahkan perolehan informasi, sehingga dapat mempengaruhi minat berkunjung yang akan berdampak pada keputusan berkunjung ke suatu destinasi wisata. Seperti yang dikemukakan oleh Cheung.et.al (2009) bahwa

E-wom telah menjadi saluran dominan yang

mempengaruhi keputusan berkunjung dengan

mempermudah pertukaran informasi dan

menghasilkan pengaruh yang cukup besar untuk menentukan keputusan berkunjung wisatawan. Dengan demikan adanyan E-wom pada era modern memberikan manfaat yang praktis bagi calon wisatawan. Keputusan berkunjung oleh wisatawan dianalogikan sama dengan keputusan pembelian konsumen yang memiliki tahapan-tahapan seperti dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:185), dimulai dari pengenalan kebutuhan hingga perilaku setelah pembelian. Pengunjung akan berminat terlebih dahulu setelah itu akan diikuti oleh keputusan berkunjung wisatawan ke suatu destinasi wisata yangg diinginkan.

Pengaruh electronic word of mouth juga berdampak pada salah satu destinasi wisata alam yang ada di Kota Batu. Seperti Coban Rais, yang terletak di Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Batu. Jarak menuju lokasi wisata berjarak 7 km dari jalan utama dan 3,5 km dari bumi perkemahan Coban Rais. Wisata Coban Rais tidak hanya menawarkan wisata alam sebagai tujuan utama tetapi juga menyediakan wisata buatan yaitu tempat yang

menarik untuk mengabadikan momen saat

berkunjung ke wisata Coban Rais. Tempat untuk mengabadikan momen tersebut terdiri dari

panggung I love you, ayunan, bukit

flower,hammock, gardu pandang, hingga sepeda

gantung (Perum Perhutani KPH Malang, 2017). Sejak dilakukan penambahan tempat unik tersebut pada Desember 2016 wisata alam Coban Rais mulai banyak kedatangan wisatawan, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada bapak Tri Agus pada (11 Juli 2017, 14:55) selaku pihak pengelola Coban Rais, kunjungan wisatawan dari bulan Januari 2017 sampai bulan Juni 2017 sudah mencapai 130.000 orang. Seperti yang ditampilkan pada data tabel 2 oleh perum perhutani malang dibawah menujukkan data kunjungan wisatawan Coban Rais dari bulan Desember 2016-Mei 2017 sebesar 127.921 orang.

Hal tersebut menjadi Alasan penulis menggunakan Wisata alam Coban Rais sebagai objek penelitian karena Coban Rais tergolong kedalam wisata alam yang memberikan konsep baru yaitu tempat khusus untuk berfoto yang tidak dimiliki oleh wisata lain yakni bukit selfi atau disebut juga dengan Batu Flower Garden (BFG) yang menawarkan berfoto diatas bukit dikelilingi dengan taman bunga (kotabatu, 2017), yang sekarang ini digemari oleh para pemuda dan pemudi di Malang raya. Yang menjadi pertimbangan kedua peneliti mengambil wisata Coban rais karena data pengujung wisata Coban Rais yang lebih tinggi dari pada coban-coban yang ada di kota batu. Seperti yang ditampilkan pada Tabel 2 sebaggai berikut : Tabel 2 Kunjungan Wisata Coban di Kota Batu Januari- Mei 2017

No Objek Wisata Pengunjung

1. Coban Putri 7.663 orang

2. Coban Sumber Pitu 3.133 orang

3. Coban Talun 58.623 orang

4. Coban Rais 127.921 orang

5. Coban Grojokan Sewu 3.628 orang

Sumber : Perum perhutani kph Malang (2017)

Dari tabel 2 kunjungan wisata Coban Rais menjadi wisata yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan. Berkaitan dengan latar belakang yang telah dijelaskan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Electronic Word Of Mouth (eWOM) terhadap Minat dan

Keputusan Berkunjung (Studi pada Wisata Coban Rais BKPH Pujon)”

KAJIAN PUSTAKA

Electronic Word Of Mouth

Menurut Thurau et al., (2004)

mengungkapkan eWOM merupakan bentuk

komunikasi pemasaran yang berisi tentang pernyataan positif atau negatif yang dilakukan konsumen potensial, maupun mantan konsumen tentang suatu produk, yang tersedia bagi orang banyak melalui media sosial internet. eWOM merupakan komunikasi pemasaran yang dilakukan secara online melalui media sosial internet Schiffman dan Kanuk dalam Haekal (2016: 27). Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa eWOM merupakan komunikasi pemasaran yang berbasis online melalui media sosial internet

(4)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018| administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id 192 H1 H3 𝑯𝟏 H2

Gambar 1. Model Hipotesis yang memiliki pesan berisi tentang pernyataan

positif atau negatif yang dilakukan oleh konsumen potensial atau mantan konsumen. Dengan adanya

E-wom komunikasi antara produsen dan konsumen

menjadi lebih mudah, dan sesuai dengan kemajuan zaman saat ini.

Indikator yang digunakan dalam penelitian bersumber dari Bataineh (2015) terdapat beberapa faktor penentu dari adanyak pengaruh E-wom di media sosial yang meliputi :

1) Kredibilitas (eWOM) 2) Kualitas (eWOM) 3) Kuantitas (eWOM)

Minat Beli

Meurut Kotler et al., (2006:198) bahwa minat sebagai dorongan , yaitu rangsangan internal yang kuat yang termotivasi tindakan, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan suatu produk. Minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil suatu tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan

tingkat kemungkinan konsumen melakukan

tindakan pembelian Assael (2001:75).

Minat beli dapat didefinisikan melalui indikator-indikator sebagai berikut seperti yang dijalaskan oleh Ferdinand (2002:129) :

1) Minat transaksional 2) Minat preferensial 3) Minat Exploratif

Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong dalam aprilia (2015: 37) membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Pengambilan keputusan merupakan memilih salah satu dari dua pilihan yang ada. Dengan berbagai pertimbangan yang harus di pikirkan terlebih dahulu oleh calon konsumen atau pelanggan potensial. Menurut Sciffman dan Kanuk dalam Haekal (2016: 32) mendefisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pemilihan alternatif.

1) Keputusan tentang jenis produk 2) Keputusan tentang bentuk produk

3) Keputusan tentang merek 4) Keputusan tentang penjualnya 5) Keputusan tentang jumlah produk 6) Keputusan tentang waktu pembelian 7) Keputusan tentang cara pembayaran

Hipotesis

H1 : Variabel Electronic Word Of Mouth (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel Minat Berkunjung (𝑌1)

H2 : Variabel Electronic Word Of Mouth (X) berpengaruh signifikan terhadap Variabel Keputusan Berkunjung (𝑌2)

H3: Variabel Minat Berkunjung (𝑌1) berpengaruh

signifikan terhadap Variabel Keputusan Berkunjung (𝑌2)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research) dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini sebanyak 123 wisatawan yang telah melakukan kunjungan secara langsung ke tempat wisata Coban Rais. Teknik pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling . Metode pengumpulan data

menggunakan penyebaran kuisioner yang dilakukan secara online dengan menggunakan analisis data Deskriptif dan path analysis (analisis jalur).

Minat Berkunjung (𝑌1) Keputusan Berkunjung (𝑌2) Electronic Word Of Mouth (X)

(5)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

193 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 3. Rekapitulasi Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Variabel Beta

(β) 𝐭𝐡𝐢𝐭𝐮𝐧𝐠 Value ρ- Square R Ket

(X) (𝑌1) 0,585 7,953 0,00 0,343 Sig (𝑌1) (𝑌2) 0,291 3,703 0,00

0,513

Sig

(X) (𝑌2) 0,506 6,439 0,00 Sig Sumber: Data Primer Olahan Penulis, (2017)

Direct Effek (pengaruh langsung) E-wom terhadap

keputusan berkunjung sebesar 0,506

Indirect Effect (IE) = (PX1Y1) x (PY1Y2)

(IE) = 0,585 x 0,291 (IE) = 0,170 = 17,0% Ketetapan Model

Ketetapan model hipotesis diukur melalui hubungan koefisien determinasi (R2) dikedua persamaan. R2 model = 1 – (1-R2)(1-R22)

= 1 – (1- 0,343)(1-513) = 1 – (0,657)(0,487) = 1 – 0,319959 = 0,6800 atau 68,00% 1. Pengaruh E-wom terhadap Minat

Berkunjung

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh variabel E-wom terhadap variabel Minat Berkunjung. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel E-wom memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Minat Berkunjung. E-wom sendiri merupakan pemasaran yang dilakukan secara online menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyampaikan pesan kepada konsumen potensial maupun mantan konsumen secara luas, dengan adanya komunikasi pemasaran berbasis online dapat memperkuat hubungan antara kepercayaan emosional dan keinginan konsumen. Eaton (2006) yang menyatakan eWOM adalah menyebarkan informasi atau melakukan kegiatan promosi dengan cepat dibidang internet.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa pencarian informasi merupakan hal pertama kali yang dilakukan oleh wisatawan sebelum melakukan kunjungan ke wisata Coban Rais, hal tersebut dibuktikan dengan tingginya perolehan nilai rata-rata (mean) pada item pencarian informasi. Yang kedua pengunjung berpengalaman, keunikan wahana, dan popularitas wisata menjadi bahan

pertimbangan selanjutnya bagi wisatawan yang akan berkunjung. Hasil penelitian diatas memperkuat penelitian sebelumnya seperti yang diakukan oleh Bataineh (2015) calon pengunjung yang bertindak sebagai penerima informasi akan lebih mudah mempercayai sumber informasi yang memiliki kredibilitas tinggi, kualitas informasi yang bagus dan memiliki kuantitas yang akurat sesuai dengan keadaan lapangan.

Penelitian Suwarduki (2016) menyatakan bahwa adanya pengaruh signifikan positif antara variabel E-wom terhadap minat beli. Semakin baik atau bagus review seseorang pada media electronik maka akan menimbulkan minat beli yang tinggi. Penelitian diatas diperkuat dengan hasil penelitian yang bahwa terdapat indikator dengan rata-rata mean tertinggi dalam variabel E-wom, yaitu pada indikator kredibilitas yang terdapat item banyaknya

rivew membuat calon pengunjung yakin. Hasil

tersebut menujukkan bahwa pada indikator kredibilitas merupakan indikator yang paling dapat mengambarkan kondisi responden. Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaruh E-wom terhadap minat beli memiliki hubungan yang signifikan dengan item pencarian informasi dan

review dari orang lain sangat berpenggaruh terhadap

keputusan berkunjung.

2. Pengaruh Minat Berkunjung terhadap Keputusan Berkunjung

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh variabel Minat Berkunjung terhadap Keputusan Berkunjung. Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa variabel Minat Berkunjung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Berkunjung. Minat berkunjung sendiri dapat diartikan sebagai suatu dorongan, rangsangan atau perasaan tertarik terhadap suatu barang atau produk tertentu. Meurut Kotler.et.al (2006:198) bahwa minat sebagai dorongan , yaitu rangsangan internal yang kuat yang termotivasi tindakan, dimana dorongan ini dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif akan suatu produk. Minat beli sebagai kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil suatu tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan

tingkat kemungkinan konsumen melakukan

tindakan pembelian. Teori tersebut sejalan dengan hasil penelitian menemukan indikator transaksional merupakan indikator tertinggi pada variabel Minat berkunjung. Dalam indikator transaksional yang

(6)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

194

menjadi item tertinggi adalah ketertarikan calon pengunjung terhadap wisata Coban Rais .

Keputusan berkunjung oleh wisatawan dianalogikan sama dengan keputusan pembelian konsumen yang memiliki tahapan-tahapan seperti dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2009:185), dimulai dari pengenalan kebutuhan hingga perilaku setelah pembelian. Yoestini dan eva (2007:267) menyatakan bahwa minat beli konsumen yang tinggi akan mendorong konsumen membeli suatu produk, namun sebaliknya, minat beli konsumen yang rendah akan mencegah konsumen untuk membeli produk. Hal tersebut didukung oleh penelitian Khandelwal, bajpai, Sharma (2012) minat beli merupakan faktor penting dan signifikan sebagai prasayarat menetukan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Teori tersebut diperkuat dengan hasil penelitian yang mengemukakan bahwa perilaku konsumen untuk mengumpulkan informasi mengenai wisata seperti kepopuleran wisata dan rivew merupakan hal yang diperlukan untuk memutusk perilaku berkunjung ke wisata Coban Rais. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa minat berkunjung dapat mempengaruhi keputusan berkunjung.

3. Pengaruh E-wom terhadap Keputusan Berkunjung

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh variabel E-wom terhadap Keputusan Berkunjung. Hasil analisi jalur menunjukkan bahwa variabel E-wom memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan Berkunjung. Keputusan berkunjung atau bisa dikatakan sebagai keputusan pembelian merupakan membeli atau memilih salah satu dari alternatif yang sesuai dengan keinginan pembeli. Menurut Swasta dan Handoko (2012:102) menjelaskan bahwa keputusan pembelian yang diambil pembeli dari kumpulan beberapa keputusan.

Hasil penelitian yang menyatakan bahwa pembeli atau pengunjung mengambil keputusan dengan melihat beberapa item keputusan seperti berkunjung karena kepopuleran, keunikan wahana, banyaknya rivew yang mendukung, item-item tersebut memiliki nilai rata-rata (mean) lebih tertinggggi dalam variabel keputusan berkunjung. Hasil tersebut memperkuat penelitian yang dilakukan oleh Widyanto (2016 ) menyatakan bahwa hubungan electronic word of mouth berpengaruh signifikan terhadap keputusan berkunjung. Item yang memiliki kontribusi besar

dalam keputusan berkunjung adalah orang terdekat,

pemilihan waktu dan berkunjung karena

kepopuleran tempat wisata. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Aprilia (2015) menyatakan

word of mouth berpengaruh signifikan terhadap

keputusan berkunjung. hasil tersebut didukung oleh Cheung.et.al (2009) bahwa E-wom telah menjadi saluran dominan yang mempengaruhi keputusan berkunjung dengan mempermudah pertukaran informasi dan menghasilkan pengaruh yang cukup besar untuk menentukan keputusan berkunjung wisatawan. Terkait dengan teori tersebut, skor total rata-rata (mean) item yang paling tinggi adalah memiliki tempat mengabadikan momen yang unik. Hal ini menunjukkan bahwa responden berkunjung ke wisata Coban Rais karena keunikan tempat mengabadikan momen yang beranekargam sehingga mendorong perilaku berkunjung wisatawan.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel E-wom (X) memiliki pengaruh terhadap Minat Berkunjung (Y1) secara

signifikan positif. Nilai koefisien determinan (R2) berarti bahwa pengaruh variabel E-wom (X) terhadap Minat Berkunjung (Y1)

menyumbang sebesar 34,4%. Selain itu, variabel E-wom (X) terdapat skor tertinggi dihasilkan oleh item pertama dari indikator kredibilitas yaitu pencarian informasi yang

dilakukan oleh wisatawan sebelum

memutuskan berkunjung ke wisata Coban Rais. Skor tertinggi kedua dari indikator kualitas yaitu keunikan wahana, dengan keunikan tersebut membuat daya tarik tersendiri bagi wisatawan melakukan keputusan berkunjung. Skor tertinggi ketiga dari indikator kuantitas yaitu kepopuleran wisata, menjadi salah satu faktor yang digunakan wisatawan untuk melakukan keputusan berkunjung dikarenakan dengan kepopuleran tempat wisata menjadi kebutuhan untuk tetap terlihat moderen dimedia sosial. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

Minat Berkunjung (Y1) berpengaruh

signifikan positif terhadap Keputusan Berkunjung (Y2). Selain itu, pada variabel

Minat Berkunjung (Y1) ditemukan skor

(7)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

195

pada item kedua pengunjung tertarik untuk mencoba wahana di wisata Coban Rais. Untuk indikator kedua preferensi yaitu lebih menyukai spot foto di wisata Coban Rais dari pada wisata lain. Hal tersebut menujukkan bahwa indikator tersebut membuat wisatawan memiliki rasa ketertarikan atau minat untuk berkunjung ke wisata Coban Rais.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel

E-wom (X) berpengaruh signifikan positif

terhadap Keputusan Berkunjung (Y2). Nilai

koefisien determinan (R2) yang didapatkan sebesar 51,3%. Pada variabel keputusan berkunjung item yang memiliki nilai tertinggi yaitu spot foto yang dimiliki oleh wisata Coban Rais beranekaragam atau jumlahnya yang banyak, kepopuleran tempat wisata, banyaknya reviw yang mendukung. Hal

tersebut yang mendorong wisatawan

memutuskan untuk berkunjung. Saran

1. Saran Praktis

a. Dari pihak pengelola wisata Coban Rais hendaknya membuat media sosial tersendiri untuk Coban Rais dikarenakan sebagian besar wisatawan melakukan pencarian informasi terkait tempat wisata yang akan dikunjungi. sehinga memudahkan wisatawan memperoleh informasi dan mengetahui lebih mendetail tentang wisata Coban Rais sebelum memutuskan untuk berkunjung. Dikarenakan

yang mempengaruhi E-wom terhadap

keputusan berkunjung adalah pencarian informasi.

b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam variabel E-wom terdapat item dengan rata-rata (mean) terkecil yaitu item perasaan puas pengunjung (X2.1) yang sebesar 3,63. Berdasarkan data tersebut membuktikan bahwa perasaan puas pengunjung harus lebih ditingkatkan lagi dengan menambah fasilitas-fasilitas umum seperti Café, Mushola, Thoilet, dan Menyediakan tempat sampah yang relatif banyak, dikarenakan semakin banyaknya jumlah pengunjung yang datang semakin menambah produktifitas sampah yang dihasilkan, sehinga alam akan semakin tercemar dan wisatawan akan merasa semakin tidak nyaman.

c. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari variabel Minat berkunjung terdapat item dengan rata-rata (mean) terkecil yaitu item lebih menyukai panorama yang diberikan oleh wisata Coban Rais dari pada wisata lain (Y1.2.1) yang sebesar 3,47. Dengan

demikian Bagi pihak pengelola Coban Rais hendaknya tetap memelihara alam sekitar di tempat wisata sehingga panorama alam yang ada di Coban Rais tidak kalah menarik dibandingkan dengan wisata alam lainya, dengan cara membatasi jumlah pengunjung agar tidak terjadi kepadatan pengunjung diwaktu-waktu tertentu. Sehingga pengunjung yang datang tetap dapat menikmati suasana alam yang asli dan asri di Coban Rais.

d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam variabel keputusan berkunjung terdapat item dengan nilai rata-rata (mean) rendah yaitu pembayaran tiket yang mudahh (Y.2.1.5)

dengan nilai 3,63. Dengan demikian bagi pengelola hendaknya membuat Sistem pembayaran tiket yang mudah dan cepat, sehingga memudahkan dan mempercepat pelayanan jika mengalami antrian karena lonjakan pengunjung, dengan memperbanyak loket pembayaran.

2. Saran Teoritis

a. Karena keterbatasan dari penelitian ini diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat membahas lebih mendetail lagi mengenai wisata Coban Rais. Terlebih lagi mengenai fasilitas umum yang disediakan oleh pengelola.

b. Dikarenakan keterbatasan penelitian diharapkan bagi peneliti selanjutnya

menambah jumlah responden dengan

perhitungan sampel dibulatkan keatas. Dan dalam perhitungan populasi, sampel dan responden lebih terarah dan konsisten. c. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini

adalah E-wom sangat berpengaruh terhadap keputusan berkunjung, diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel-variabel lain diluar variabel yang sudahh masuk dalam penelitian ini.

(8)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 54 No. 1 Januari 2018|

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

196 DAFTAR PUSTAKA

Aprilia, Fitria. 2015. Pengaruh Word Of Mouth

terhadap Minat Berkunjung serta Dampaknya pada Keputusan Berkunjung (survei pada pengunjung tempat wisata “Jawa Timur Park 2” Kota Batu). Jurnal Administrasi Bisnis. Vol

24 no.1

Asosiasi penyelenggara jasa internet Indonesia (APJII). Profil penggguna internet di Indonesia tahhun 2016 (online). Diakses pada tanggal 3

Agustus 2017, 15.45 WIB.

https://apjii.or.id/downfile/file/ Survei Internet

APJII 2016.pdf

Assael, Hendry. 1984. Consumen Behavior and

Marketing Action. Kent Publishing Company A

Division of Wodsworthh, inc America.

Bataineh, Abdallah Q. 2015. The Impact of

Perceived e-WOM on Purchase Intention: The Mediating Role of Corporate Image.

International Journal of Marketing Studies; Vol. 7, No. 1; 2015. Published by Canadian Center of Science and Education

Cheung, C.M.K, M.K.O. Lee and D.R. Thadani. 2009. The Impact of Positive Electronic Word

of Mouth on Consumer Online Purchasing Decision. Springer-Verlag Berlin eidelberg

2009.

Ferdinand, Augusty. 2002. Pengembangan Minat

Beli Merek Ekstensi. Semarang. BP.Undip.

Hening-Thurau,T. Kevin P, Gwinner, GianFranco Walsh, and Swayne D. Gremler. 2004.

Electronic Word Of Mouth Via Consumer Opinion Platfroms: What Motivates Consumers to Articulate Themselves on the Internet. Journal of interactive Marketing. 38:52.

Kotler, Philip & Kevine Lane Keller. 2009.

Manajemen Pemasaran jilid 1.

Jakarta. Erlangga.

& Kevine Lane Keller. 2009.

Manajemen Pemasaran jilid 2.

Jakarta. Erlangga.

& Bowen, JT and Makes, JC. 2002.

Marketing For Hospitalyity and Tourism. Jilid ed.2.

dialih bahasakan oleh Drs. Alexandra Sindoro (edisi ke 1 ) dan Dra. Renata Pohan (Previsi). Jakarta. PT.Prenhamindo.

http://kemenpar.go.id/userfiles/desember.pdf diakses pada tanggal 3 Agustus 2017. Perum perhutani kph Malang, 25 April 2017

Tahun 2017 kita genjot sektor pariwisata, diakses pada tanggal 3 Agustus 2017, 15.36 WIB. http://setkab.go.id/tahun-2017-kita-genjot-sektor-pariwisata/

Gambar

Gambar 1. Model Hipotesis yang  memiliki  pesan  berisi  tentang  pernyataan

Referensi

Dokumen terkait

telah terbukti mempunyai peran besar pada keputusan pembelian konsumen dengan mempengaruhi pilihan konsumen Word ofMouth seringkali dikatakan dengan istilah viral

Pembahasan dari hasil pengujian disebutkan bahwa terdapat produk wisata berpengaruh terhadap keputusan berkunjung telah terbukti. Koefisien X 1 yang positif ini

Karena electronic word of mouth (e-wom) dan minat beli telah terbukti saling mempengaruhi satu sama lain berdasarkan nilai koefisien determinasi sebesar 28,3%

demikian , peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Electronic Word Of Mouth (e-wom) terhadap Keputusan Pembelian Produk Wardah” dengan

Variabel yang paling mempengaruhi wisatawan terhadap keputusan berkunjung pada destinasi wisata Orchid Forest Cikole Lembang pertama adalah variabel electronic word of

for Windows menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Electronic Word of Mouth dengan keputusan berkunjung di Sindu Kusuma Edupark

Analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh electronic word of mouth sebagai variabel independen terhadap keputusan berkunjung sebagai

Penelitian ini telah melakukan uji koefisien determinasi pada variabel E-WOM Quality X1, E-WOM Quantity X2, Sedner’s Expertise X3 terhadap keputusan staycation Y dengan hasil bahwa