• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI TANGGAMUS

PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 16 TAHUN 2016

TENTANG PEDOMAN TEKNIS

PELAKSANAAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA PEKON TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGGAMUS,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah tertinggal dan Tranmigrasi Nomor 21 tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 247/PMK.07/2015 tentang Tata Cara Pengalokasian, penyaluran, penggunaan, pemantauan dan evaluasi Dana Desa, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Prioritas Penggunaan Dana Pekon Tahun 2016;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1997 tentang Pembentukan

Kabupaten Daerah Tingkat II Tulang Bawang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Tanggamus (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3831);

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

(2)

6. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungJawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 06 Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang

Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Produk Hukum Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2006 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan Di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2093);

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);

(3)

19. Peraturan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 158);

20. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib Dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 159);

21. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 247/PMK.07/2015 tahun 2015 Tentang Tata Cara Pengalokasian,penyaluran,penggunaan, pemantauan dan evaluasi Dana Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1967);

22. Peraturan Menteri Desa,Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015Nomor 1934);

23. Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan di Tingkat Pekon (Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 Nomor 126, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 39);

24. Peraturan Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 15 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 Nomor 134);

25. Peraturan Bupati Tanggamus Nomor 41 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Tanggamus Tahun Anggaran 2016 (Berita Daerah Kabupaten Tanggamus Tahun 2015 Nomor 314);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TANGGAMUS TENTANG PEDOMAN TEKINS PELAKSANAAN PRIORITAS PENGGUNAAN DANA PEKON TAHUN 2016.

BAB 1

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tanggamus.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Tanggamus. 3. Bupati adalah Bupati Tanggamus.

(4)

4. Camat adalah Camat di Kabupaten Tanggamus.

5. Pekon adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6. Kepala Pekon adalah Kepala Pekon di Kabupaten Tanggamus. 7. Juru Tulis adalah Juru Tulis dalam Kabupaten Tanggamus.

8. Dana Pekon adalah dana yang bersumber dari Angaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Kampung yang ditranfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanggamus dan digunakan untuk membiayai penyelenggaran Pemerintahan, Pembinaan kemasyarakatan, dan Pemberdayaan Masyarakat.

9. Alokasi Dana Pekon, selanjutnya disingkat ADP, adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus.

10. Kelompok transfer adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.

11. Pemerintahan Pekon adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

12. Pemerintah Pekon adalah Kepala Pekon dibantu perangkat Pekon sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Pekon.

13. Pemerintah Pusat, yang selanjutnya disebut Pemerintah, adalah presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan Pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang dasar Negara Repubik Indonesia Tahun 1945.

14. Badan Hippun Pemekonan adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Pekon berdasarkan keterwakilan wilayah dan di tetapkan secara demokratis.

15. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Pekon yang selanjutnya disingkat PTPKP adalah unsur perangkat Pekon yang membantu Kepala Pekon untuk melaksanakan pengelolaan keuangan Pekon.

16. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Pekon adalah Kepala Pekon atau sebutan nama lain yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan Pekon.

17. Juru Tulis Pekon adalah bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.

18. Musyawarah Pekon adalah musyawarah antara Badan Himpun Pemekonan, Pemerintah Pekon, dan unsur Masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Himpun Pemekonan untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.

19. Pembangunan Pekon adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Pekon.

20. Keuangan Pekon adalah semua hak dan kewajiban Pekon yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Pekon.

21. Pengelolaan Keuangan Pekon adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan

(5)

22. Rencana Kerja Pemerintah Pekon, selanjutnya disebut RKPekon, adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pekon untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

23. Pemberdayaan Masyarakat Pekon adalah upaya mengembangkan

kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan kemampuan sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program , kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan perioritas kebutuhan Masyarakat Pekon.

24. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, yang selanjutnya disingkat APBN, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

25. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

26. Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon, yang selanjutnya disingkat APBPekon, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Pekon.

27. Rencana Anggaran biaya dan kegiatan yang selanjutnya disingkat RAB Dana Pekon, adalah dokumen yang memuat rincian biaya dan kegiatan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan Dana Pekon oleh Pemerintah Pekon. 28. Sisa lebih perhitungan anggaran, yang selanjutnya disebut SILPA, adalah

selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran.

29. Bendahara Pekon adalah perangkat Pekon yang ditunjuk oleh Kepala Pekon untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, membayarkan dan mempertanggungjawabkan keuangan Pekon dalam rangka pelaksanaan APBPekon.

30. Rekening Kas Pekon adalah rekening tempat menyimpan uang Pemerintahan Pekon yang menampung seluruh penerimaan Pekon dan digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran Pekon pada Bank yang ditetapkan.

31. Penerimaan Pekon adalah Uang yang berasal dari seluruh pendapatan pekon yang masuk ke APBPekon melalui rekening kas pekon.

32. Pengeluaran Pekon adalah Uang yang dikeluarkan dari APBPekon melalui rekening kas pekon.

33. Surplus Anggaran Pekon adalah selisih lebih antara pendapatan pekon dengan belanja pekon.

34. Defisit Anggaran pekon adalah selisih kurang antara pedapatan pekon dengan belanja pekon.

35. Peraturan Pekon adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Pekon setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Hippun Pemekonan.

36. Peraturan Kepala Pekon adalah Peraturan Perundang-Undangan yang ditetapkan oleh Kepala Pekon yang bersipat mengatur dalam rangka melaksanakan Peraturan Pekon dan Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi.

37. Keputusan Kepala Pekon adalah Keputusan yang ditetapkan oleh kepala Pekon yang bersipat menetapkan dalam rangka melaksanakan Peraturan Pekon maupun Peraturan kepala Pekon.

(6)

BAB II

TUJUAN DAN PRINSIP PRIORITAS PENGGUNAAN DANA PEKON Pasal 2

Tujuan pengaturan prioritas penggunaan Dana Pekon adalah acuan bagi Pekon dalam menentukan program dan kegiatan bagi penyelenggaraan Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Pekon yang dibiayai oleh Dana Pekon.

Pasal 3

(1) Prioritas penggunaan Dana Pekon didasarkan pada prinsip-prinsip:

a. Keadilan, dengan mengutamakan hak atau kepentingan seluruh warga Pekon tanpa membeda-bedakan;

b. Kebutuhan prioritas, dengan mendahulukan kepentingan Pekon yang lebih mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan kepentingan sebagian besar masyarakat Pekon; dan

c. Tipologi Pekon, dengan mempertimbangkan keadaan dan kenyataan karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan kemajuan Pekon.

(2) Tipologi Pekon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disusun berdasarkan:

a. Kekerabatan Pekon; b. hamparan;

c. pola permukiman;

d. mata pencaharian; dan/atau

e. tingkat perkembangan kemajuan Pekon.

(3 Ketentuan lebih lanjut tentang prinsip tipologi Pekon sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicantumkan dalam Lampiran Pedoman Teknis Pelaksanaan Penggunaan Dana Pekon Tahun 2016 sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III

PENYELENGGARAAAN PRIORITAS DANA PEKON Pasal 4

Dalam pelaksanaan Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Pekon dan penggunaan Dana Pekon, Dana Pekon diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal Pekon bidang Pembangunan Pekon dan Pemberdayaan Masyarakat Pekon.

Pasal 5

(1) Penggunaan Dana Pekon untuk prioritas bidang Pembangunan Pekon dan Pemberdayaan Masyarakat Pekon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, harus menjadi prioritas kegiatan, anggaran dan belanja Pekon yang disepakati dan diputuskan melalui Musyawarah Pekon;

(2) Hasil keputusan Musyawarah Pekon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus menjadi acuan bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Pekon dan APB Pekon;

(7)

(3) Rencana Kerja Pemerintah Pekon dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Pekon sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dalam Peraturan Pekon.

Bagian kesatu

Bidang Pembangunan Pekon Pasal 6

(1) Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pekon dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan, prioritas penggunaan Dana Pekon diarahkan untuk pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan Pekon, meliputi:

a. pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan infrasruktur atau sarana dan prasarana fisik untuk penghidupan, termasuk ketahanan pangan dan permukiman;

b. pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat;

c. pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sosial dan kebudayaan;

d. pengembangan usaha ekonomi masyarakat, meliputi pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana produksi dan distribusi; atau

e. pembangunan dan pengembangan sarana-prasarana energi terbarukan serta kegiatan pelestarian lingkungan hidup.

(2) Pemerintah Pekon bersama-sama dengan Badan Hippun Pemekonan dapat mengembangkan prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai Daftar Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Pekon yang ditetapkan dalam Peraturan Pekon.

(3) Pemerintah Kabupaten dapat melakukan pendampingan terhadap

penyusunan prioritas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Daftar Kewenangan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Pekon yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati.

Pasal 7

Pekon dalam perencanaan program dan kegiatan pembangunan Pekon serta pemberdayaan masyarakat Pekon, harus mempertimbangkan tipologi Pekon berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Pekon, meliputi:

a. Pekon tertinggal dan atau sangat tertinggal, mengutamakan kegiatan pembangunan melalui penyediaan sarana dan prasarana untuk pemenuhan kebutuhan atau akses kehidupan masyarakat Pekon;

b. Pekon berkembang, memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan umum dan sosial dasar baik pendidikan dan kesehatan masyarakat Pekon untuk mengembangkan potensi dan kapasitas masyarakat Pekon;

c. Pekon maju dan atau mandiri, memprioritaskan kegiatan pembangunan sarana dan prasarana yang berdampak pada perluasan skala ekonomi dan investasi Pekon, termasuk prakarsa Pekon dalam membuka lapangan kerja, padat teknologi tepat guna dan investasi melalui pengembangan BUM Pekon.

(8)

Bagian Kedua

Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pasal 8

Prioritas penggunaan Dana Pekon untuk program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat Pekon, dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas warga atau masyarakat Pekon dalam pengembangan wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan skala ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat dan Pekon, antara lain melalui:

a. Peningkatan investasi ekonomi Pekon melalui pengadaan, pengembangan atau bantuan alat-alat produksi, permodalan, dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pemagangan;

b. Dukungan kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh BUM Desa atau BUM Desa Bersama, maupun oleh kelompok dan atau lembaga ekonomi masyarakat Pekon lainnya;

c. Bantuan peningkatan kapasitas untuk program dan kegiatan ketahanan pangan Pekon;

d. Pengorganisasian masyarakat, fasilitasi dan pelatihan paralegal dan bantuan hukum masyarakat Pekon, termasuk pembentukan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dan pengembangan kapasitas Ruang Belajar Masyarakat di Pekon (Community Centre);

e. Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan hidup bersih dan sehat, termasuk peningkatan kapasitas pengelolaan Posyandu, Poskesdes, Polindes dan ketersediaan atau keberfungsian tenaga medis/swamedikasi di Pekon;

f. Dukungan terhadap kegiatan pengelolaan Hutan/Pantai Pekon dan Hutan/Pantai Kemasyarakatan;

g. Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat untuk energi terbarukan dan pelestarian lingkungan hidup;

h. Bidang kegiatan pemberdayaan ekonomi lainnya yang sesuai dengan analisa kebutuhan Pekon dan telah ditetapkan dalam Musyawarah Pekon.

Pasal 9

Perencanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, dilakukan dengan mempertimbangkan dan menyesuaikan dengan tipologi Pekon berdasarkan tingkat perkembangan kemajuan Pekon, yaitu:

a. Pekon tertinggal dan/atau sangat tertinggal, mengutamakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang berorientasi pada membuka lapangan kerja dan atau usaha baru, serta bantuan penyiapan infrastruktur bagi terselenggaranya kerja dan usaha warga atau masyarakat baik dari proses produksi sampai pemasaran produk, serta pemenuhan kebutuhan atau akses kehidupan masyarakat Pekon;

b. Pekon berkembang, memprioritaskan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas kerja dan atau proses produksi sampai pemasaran produk, serta pemenuhan kebutuhan atau akses modal/fasilitas keuangan;

c. Pekon maju dan atau mandiri, mengembangkan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang visioner dengan menjadikan Pekon sebagai lumbung ekonomi atau kapital rakyat, dimana Pekon dapat menghidupi dirinya sendiri atau memiliki kedaulatan ekonomi, serta mampu mengembangkan potensi atau sumberdaya ekonomi atau manusia dan kapital Pekon secara berkelanjutan.

(9)

Pasal 10

Dalam hal pemetaan tipologi Pekon berdasarkan tingkat kemajuan pekon untuk penyusunan prioritas penggunaan dana Pekon, Pemerintah Pekon dapat menggunakan data Indeks Desa Membangun (IDM) yang ditetapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Pasal 11

(1) Ketentuan lebih lanjut tentang prioritas penggunaan Dana Pekon untuk program dan kegiatan bidang pembangunan Pekon dan pemberdayaan masyarakat Pekon sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 diuraikan dalam Lampiran Pedoman Teknis yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

(2) Pemerintah Pekon harus mempedomani Peraturan Bupati dan Lampiran Pedoman Teknis sebagaimana dimaksud ayat (1) di atas, dalam penyusunan prioritas penggunaan Dana Pekon;

BAB IV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12

(1) Dana Pekon dapat digunakan untuk membiayai kegiatan yang tidak termasuk dalam prioritas penggunaan Dana Pekon setelah mendapat persetujuan Bupati.

(2) Persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan pada saat evaluasi rancangan Peraturan Pekon mengenai APB Pekon.

(3) Dalam memberikan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati memastikan pengalokasian Dana Pekon untuk kegiatan yang menjadi prioritas telah terpenuhi dan/atau kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat telah terpenuhi.

(4) Pemerintah Kabupaten harus melaksanakan fungsi pembinaan, monitoring, pengawasan dan evaluasi terhadap penggunaan Dana Pekon sejak proses perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pemanfaatanya.

Pasal 13

(1) Dalam rangka pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan, Bupati menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan penggunaan Dana Pekon dan dapat melimpahkan tugas kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berwenang.

(2) Pemerintah Pekon dan Badan Hippun Pemekonan melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi penggunaan Dana Pekon, dibahas dalam Musyawarah Pekon, disesuaikan dengan format laporan Pekon yang berlaku, secara berkala.

(3) Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan penilaian oleh SKPD yang berwenang dan disampaikan kepada Bupati dan Menteri melalui sistem pelaporan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Perundangan yang berlaku.

(10)

(4) Pedoman Teknis Pelaksanaan Prioritas Penggunaan Dana Pekon Tahun 2016 dan Tipologi Pekon sebagaimana tertuang dalam lampiran Peraturan ini.

BAB V

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Peraturan Bupati ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tanggamus.

Ditetapkan di Kota Agung pada tanggal 17 Maret 2016

BUPATI TANGGAMUS, dto

BAMBANG KURNIAWAN

Diundangkan di Kota Agung pada tanggal 17 Maret 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS,

Drs. Hi. MUKHLIS BASRI, ST.,MT.,M.Si Pembina Utama Muda

NIP. 19610203 198110 1 001

(11)

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 16 TAHUN 2016

TANGGAL : 17 Maret 2016 PEDOMAN TEKNIS

PRIORITAS PENGGUNAAN DANA PEKON TAHUN 2016 Provinsi : ...

Kabupaten : ... Kecamatan : ... Pekon : ...

A. Tipologi: Pekon Pesisir, Mina-Wisata, Maju

Bidang Kegiatan Tujuan

A. Pelaksanaan

Pembangunan Pekon

1. pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrasruktur/ sarana-prasarana fisik untuk penghidupan dan pemukiman

1. Pembangunan tembok laut kawasan wisata laut.

Memperkuat tebing/bibir pantai lokasi wisata pantai; Mengurangi ancaman abrasi erosi pantai;

Mengembangkan

keindahan kawasan pandang pantai.

2. Rehabilitasi

Pemeliharaan jogging-path track wisatawan.

Mengurangi pendangkalan saluran irigasi yang disebabkan penumpukan sampah dan endapan lumpur.

Melancarkan aliran air irigasi untuk mendukung pertanian Pekon.

2. pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat

1. Pembangunan

penambahan ruang rawat inap Poskeskon (posyandu

apung/perahu).

Mengembangkan pasilitas layanan kesehatan untuk masyarakat dan wisatawan. Menyiapkan unit untuk penanganan darurat. 2. Rehabilitasi dan

penambahan unit fasilitas jamban publik.

Memberikan kenyamanan fasilitas publik

Mengurangi perilaku masyarakat dan wisatawan BAB sembarang 3. Pengadaan tambahan peralatan kesehatan emergency poskeskon Melengkapi kebutuhan sarana prasarana kesehatan (medical rescue) 3. Pembangunan, pengembangan

dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sosial dan kebudayaan

1. Membangun

amphitheater di ruang publik pantai;

Menyediakan arena untuk atraksi seni budaya di kawasan pantai.

2. Penambahan bahan-bahan promosi dan buku edukasi tentang pantai dan laut.

Mencukupi kebutuhan informasi dan pengetahuan wisatawan tentang terumbu karang, penyu, ikan dan jenis flora fauna laut lain nya terkait paket wisata

(12)

3. Membangun fasilitas penunjang acara tradisi “sedekah laut”.

Menyediakan ruang Terbuka yang aman dan nyaman bagi kegiatan budaya lokal yang memiliki nilai wisata. Mendorong interaksi social dan budaya lokal tetap terjaga.

4. Pengembangan usaha ekonomi masyarakat, meliputi

pembangunan dan

pemeliharaan sarana prasarana produksi dan distribusi

1. Membangun pusat budidaya, pembenihan dan keramba ikan kerapu, konservasi tukik penyu dan karang/seareef.

Mendorong kemampuan nelayan budidaya untuk mencukupi kebutuhan benih dan produksi ikan;

Tempat konservasi dan fasilitas paket wisata; Mendorong meningkatnya pendapatan Petani/nelayan dan sekaligus PAPekon. 2. Rehabilitasi dan perluasan tambatan perahu.

Membuka akses dan meningkatkan produksi tangkapan; Meningkatkan pelayanan wisata memancing; Mendorong meningkatnya PAPekon.

3. Rehab pasar ikan Meningkatkan pelayanan transaksi hasil laut;

Mengembangkan potensi interaksi warga-wisatawan untuk membeli produksi laut segar;

Mendorong meningkatnya PAPekon.

5.Pembangunan dan

pengembangan sarana-prasarana energi terbarukan serta kegiatan pelestarian lingkungan hidup

1. Konservasi tukik penyu dan terumbu karang/coral-seareef.

Melestarikan terumbu karang;

Meningkatkan

kemanfaatan ekologis aset Pekon;

Paket wisata dan PAPekon 2. Pengembangan

Cemara laut dan pembibitan/penanama n bakau.

Mengurangi resiko abrasi laut, bencana intrusi air laut dan penahan alami tsunami;

Paket wisata dan PAPekon.

(13)

3. Pengadaan sarana prasaran pengelolaan sampah terpadu bagi rumah tangga dan kawasan wisata;

Menyediakan kebutuhan perlengkapan pengelolaan sampah rumah tangga;

Mengolah sampah dan menjadikan nilai guna

limbah untuk

pengembangan energi dan kepentingan lain.

6. Program kegiatan lainya yang sesuai dengan kondisi desa dan telah diputuskan dalam Musyawarah Perencanaan Pekon. B. Pemberdayaan Masyarakat

Pekon

1. Peningkatan investasi ekonomi desa melalui pengadaan, pengembangan atau bantuan alat-alat produksi, permodalan, dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pemagangan.

1. Pelatihan benih kerapu, tukik dan budidaya cemara laut dan bakau.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan budidaya hasil laut dan konservasi;

Mendorong produktivitas ekonomi budidaya laut dan konservasi.

2. Kursus/pelatihan

kerajinan tangan (handycraft) berbahan baku limbah laut (kerang, kayu, bakau dan cemara laut).

Meningkatkan nilai ekonomi bahan baku lokal;

Meningkatkan

keterampilan membuat kerajinan tangan berbahan lokal

3. Pelatihan kuliner dan pengembangan

makanan lokal sebagai komoditas strategi ekonomi-wisata.

Meningkatkan pengetahuan dan kuliner,

Memproduksi olahan hasil laut dan sejenisnya sebagai penunjang sektor wisata 2. Dukungan kegiatan ekonomi baik

yang dikembangkan oleh BUM Pekon-BUM Antar Pekon, maupun oleh kelompok dan lembaga ekonomi masyarakat Desa lainnya.

1. Pelatihan

kewirausahaan desa untuk pemuda.

Mendorong tumbuhnya minat kewirausahaan bagi kalangan pemuda pekon.

2. Pengembangan bisnis dan pemetaan

kelayakan BUM Pekon dan BUM Antar Pekon

Perangkat Pekon dan masyarakat mengetahui posisi strategis unit bisnis yang akan dikembangkan melalui BUMPekon dan menjajaki peluang strategis BUM Antar Pekon.

(14)

3. Bantuan peningkatan kapasitas untuk program dan kegiatan ketahanan pangan Pekon

1. Musyawarah/rembuk warga untuk memfungsikan kembali tradisi lumbung padi/hasil panen lainya Merevitalisasi tradisi lumbung padi Pekon

4. Pengorganisasian masyarakat, fasilitasi, bantuan hukum masyarakat dan pelatihan paralegal di Pekon.

1. Pelatihan paralegal

Pekon. Melatih warga keterampilan memetakan

masalah dan

penyelesaiannya di luar peradilan.

2. Pelatihan penyelesaian mediasi sengketa aset di Pekon untuk warga Pekon.

Melatih keterampilan bagi

warga tentang

penyelesaian sengketa aset di Pekon.

5. Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan hidup bersih dan sehat.

1. Festival makanan laut

higienis “Pesisir Laut” Mengangkat keunggulan ekonomi menu laut;

Sebagai ruang promosi produk olahan makanan berbasis potensi lokal; Mendorong gaya hidup sehat ala pesisir.

2. Lomba

melukis/menulis

keindahan alam dan hidup bersi dan sehat “anak pantai”.

Mengenalkan pola hidup bersih sejak dini kepada anak dan orang tua; Mencari bakat anak-anak pantai.

Paket wisata 6. Dukungan terhadap kegiatan

pengelolaan Pantai untuk kepentingan Pekon;

1. Pelatihan pengolahan hasil laut dan pantai untuk petani budidaya dan nelayan tangkap.

Membekali keterampilan pengolahan sunber daya laut dan pantai untuk para petani dan nelayan 2. Membentuk/merevitali

sasi kelembagaan lokal untuk menjaga kelestarian pantai dan laut termasuk bakau, terumbu karang dan zonasi tangkap dan konservasi.

Mendorong berfungsinya kembali kelembagaan lokal desa yang memiliki peran terhadap produksi dan konservasi laut-pantai.

7.Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat untuk energi

terbarukan dan pelestarian lingkungan hidup

8.Program kegiatan lainya yang sesuai dengan kondisi desa dan telah diputuskan dalam

(15)

B. Tipologi: Pekon daratan/hamparan, Industri & Perkebunan,berkembang

Bidang Kegiatan Tujuan

A. Pelaksanaan Pembangunan Pekon 1. Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur/sarana-prasarana fisik untuk penghidupan dan pemukiman

1. Pembangunan rabat beton/pengerasan jalan Pekon.

Meningkatkan kualitas jalan pekon Memudahkan akases distribusi hasil perkebunan.

2. Pemeliharaan saluran

irigasi tersier. Menjamin kelancaran pasokan air ke area perkebunan. Menjaga kualitas bangunan

saluran irigasi. 3. Pembangunan pusat

pembibitan Pekon. Mendorong pengembangan pusat pembibitan Pekon. Mengurangi ketergantungan petani kepada bibit pabrikan.

4. Pembangunan show room/wisma pamer produk Pekon

Menyediakan ruang pamer untuk para pelaku industri Pekon. 2. Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat 1. Pembangunan/pemelihar aan PoskesKon/PolinKon

Pengadaan gedung baru/ pemeliharaan poskesKon/polinKon. Mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

2. Pengadaan penunjang alat kesehatan untuk Poskeskon/PolinKon.

Memenuhi kebutuhan alat peraga pembelajaran kesehatan.

Mendorong kreativitas posyandu dalam kegiatanpendidikan/promosi kesehatan masyarakat Pekon. 3. Pembangunan,

pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan, sosial dan kebudayaan

1. Pembangunan gedung

PAUD/TK; Memenuhi kebutuhan dasar pendidikan untuk anak balita/usia dini.

2. Pembangunan sanggar belajar/perpustakaan untuk anak dan remaja

Mencukupi kebutuhan informasi dan pengetahuan anak dan remaja Pekon.

3. Pembangunan gedung/taman seni/musium Pekon.

Menggerakkan kembali seni tradisi rakyat Pekon.

Memfasilitasi pelestarian seni tradisi rakyat dan peninggalan benda-benda purbakala dan bersejarah.

(16)

4. Rehab/renovasi

bangunan cagar budaya (misalnya punden, candi, sarkofagus, dll)

Melestarikan situs-situs budaya.

4. Pengembangan usaha ekonomi masyarakat, meliputi pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana

produksi dan distribusi

1. Membangun rintisan pusat layanan

penggilingan padi/jagung hasil pertanian Pekon.

Memudahkan akses petani padi/jagung pada pusat-pusat penggilingan padi/jagung.

Mengurangi biaya produksi tinggi pengolahan hasil pertanian. 2. Pengadaan

kompos/pupuk kandang.

Mendorong kesadaran petani memanfaatkan pupuk kandang.

Memperkuat kerjasama antarPekon di bidang perkebunan.

5. Pembangunan dan pengembangan sarana-prasarana energi baru terbarukan serta kegiatan pelestarian lingkungan hidup

1. Membangun rintisan listrik Pekon tenaga angin/matahari.

Memaksimalkan kemanfaatan sumber panas matahari untuk penerangan Pekon.

2. Membangun sumur

resapan/embung. Menjaga keberlanjutan air permukaan.

Mencegah banjir dan menjaga kualitas air tanah.

3. Pengadaan sarana prasarana daur ulang sampah Pekon.

Mendorong tanggung jawab publik terhadap pengelolaan sampah Pekon.

Mendukung daur ulang sampah untuk mengurangi akumulasi sampah rumah tangga. 6. Program kegiatan lainya

yang sesuai dengan kondisi Pekon dan telah diputuskan dalam Musyawarah

(17)

Bidang Kegiatan Tujuan B. Pemberdayaan

Masyarakat Pekon

-

1. Peningkatan investasi ekonomi desa melalui pengadaan, pengembangan atau bantuan alat-alat produksi, permodalan, dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pemagangan. 1. Pelatihan membuat barang-barang kerajinan berbahan baku lokal (sabut kelapa, tempurung kelapa, topeng/ukiran kayu, anyaman bambu/ daun dll)

Meningkatkan keterampilan penduduk di bidang kerajinan tangan.

Meningkatkan nilai tambah komiditas ekonomi lokal.

2. Pelatihan tentang hak-hak perburuhan kerjasama desa dengan perusahaan.

Mendorong meningkatnya

pengetahuan buruh dari tentang hak-hak buruh.

2. Dukungan kegiatan ekonomi baik yang dikembangkan oleh BUM Pekon-BUM Antar Pekon, maupun oleh kelompok dan lembaga ekonomi masyarakat Pekon lainnya.

1. Woskhop Business Plan Mendorong peningkatan kapasitas usaha BUM Pekon.

2. Investasi usaha ekonomi melalui kerjasama BUM Pekon

Meningkatkan sumber-sumber penerimaan Pekon dengan

mengembangkan kerjasama antar BUM Pekon;

Mengembangkan luas layanan usaha sosial ekonomi Pekon.

3. Bantuan peningkatan kapasitas untuk program dan kegiatan ketahanan pangan Pekon

1. Musyawarah/rembug warga untuk

menfungsikan kembali tradisi lumbung padi/hasil pertanian lainnya.

Merevitalisasi tradisi lumbung padi Pekon;

2. Pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil

pertanian.

Meningkatkan pengetahuan masyarakat aneka dan cara pengolahan hasil pertanian. 4. Pengorganisasian masyarakat, fasilitasi, bantuan hukum masyarakat dan pelatihan paralegal di Pekon.

1. Pelatihan paralegal Pekon. Melatih keterampilan warga memetakan masalah dan

penyelesaiannya di luar peradilan

2. Pelatihan penyelesaian mediasi sengketa tanah, kayu atau kekerasan dalam rumah tangga.

Melatih keterampilan bagi warga tentang penyelesaian sengketa aset di Pekon

(18)

5. Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan hidup bersih dan sehat.

1. Sosialisasi ancaman penyakit ISPA khususnya bagi buruh/karyawan dari Pekon yang bekerja di pabrik rokok.

Meluaskan pemahaman buruh Pekon yang bekerja di perusahaan rokok tentang ancaman penyakin saluran pernafasan;

2. Bazar produk kerajinan tangan/produk industri rumah tangga.

Mengenalkan produk kerajinan dan industri rumah tangga kepada pasar.

3. Pelatihan e-marketing dan pembuatan website untuk pelaku industri rumah tangga.

Memperkuat kapasitas strategi pemasaran produk lokal pekon

6. Peningkatan kapasitas kelompok masyarakat untuk energi terbarukan dan pelestarian

lingkungan hidup

1. Pelatihan pemanfaatan limbah organik rumah tangga dan perkebunan untuk bio-massa energi

Pengembangan energi alternatif untuk industri rumahtangga

2. Percontohan instalasi dan pusat/ruang belajar teknologi tepat guna

Percontohan dan tempat belajar serta pengembangan teknologi tepat guna

7. Program kegiatan lainya yang sesuai dengan kondisi Pekon dan telah diputuskan dalam Musyawarah Pekon.

(19)

C. Tipologi: Pekon Dataran tinggi/Pegunungan, Pertanian dan Tertinggal

Bidang Kegiatan Tujuan

A. Pelaksanaan Pembangunan Desa

1. Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan

infrastruktur/sarana-prasarana fisik untuk penghidupan dan pemukiman

1. Pembangunan/pengad aan tandon air/bak penampung air hujan atau air bersih dari sumber mata air.

Memenuhi dan mendekatkan akses kubutuhan air bersih untuk penduduk Pekon; Membangun/pengadaan baru untuk bak

penampung air hujan 2. Pemeliharaan saluran

air bersih dari sumber mata air ke rumah-rumah penduduk.

Mencegah kerusakan saluran air bersih dari sumber mata air ke rumah tangga.

Menjamin pemenuhan kebutuhan air bersih untuk penduduk 2. Pembangunan, pengembangan

dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan masyarakat

1. Pembangunan balai

posyandu. Pengadaan gedung baru balai posyandu; Mendorong optimalisasi kegiatan posyandu. 2. Pengadaan alat peraga

kesehatan posyandu. Memenuhi kebutuhan alat peraga pembelajaran kesehatan.

Mendorong kreativitas posyandu dalam kegiatan pendidikan/promosi kesehatan masyarakat Pekon. 3. Pengadaan peralatan kesehatan dasar untuk posyandu (timbangan bayi, thermometer dll). Melengkapi kebutuhan sarana prasarana kesehatan dasar untuk menunjang kegiatan posyandu.

3. Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan, sosial dan kebudayaan

1. Pembangunan gedung

PAUD/TK; Memenuhi kebutuhan dasar pendidikan untuk anak balita/usia dini; 2. Pembangunan sanggar

belajar untuk anak dan remaja.

Mencukupi kebutuhan informasi dan

pengetahuan anak dan remaja Pekon.

3. Pengadaan peralatan kesehatan dasar untuk posyandu (timbangan bayi, thermometer dll).

Melengkapi kebutuhan sarana prasarana kesehatan dasar untuk menunjang kegiatan

(20)

posyandu. 4. Rehab/renovasi bangunan cagar budaya (misalnya punden, candi, sarkofagus, dll) Melestarikan situs-situs budaya.

4. Pengembangan usaha ekonomi masyarakat, meliputi

pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana produksi dan distribusi 1. Membangun rintisan pusat layanan penggilingan padi/jagung hasil pertanian Pekon.

Memudahkan akses petani padi/jagung pada pusat-pusat penggilingan padi/jagung. Mengurangi biaya produksi tinggi pengolahan hasil pertanian. 2. Pengembangan usaha kompos/pupuk kandang. Mendorong kesadaran petani memanfaatkan pupuk kandang. Memperkuat kerjasama antara petani dengan peternak.

5. Pembangunan dan

pengembangan sarana-prasarana energi baru terbarukan serta kegiatan pelestarian lingkungan hidup

1. Membangun rintisan listrik pekon tenaga mikro hidro.

Memaksimalkan kemanfaatan sumber mata air Pekon untuk penerangan Pekon.

2. Membangun sarana pengolahan minyak jarak, minyak cengkeh, minyak goreng kelapa.

Mendorong pemanfaatan sumber-sumber nabati Pekon untuk

pengembangan produk unggulan Pekon. 6. Program kegiatan lainya yang

sesuai dengan kondisi Pekon dan telah diputuskan dalam

Musyawarah Perencanaan pekon.

(21)

Bidang Kegiatan Tujuan B. Pemberdayaan Masyarakat

pekon

1. Peningkatan investasi ekonomi pekon melalui pengadaan, pengembangan atau bantuan alat-alat produksi, permodalan, dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan pemagangan.

1. Pelatihan membuat barang-barang kerajinan berbahan baku lokal (sabut kelapa, tempurung kelapa, topeng/ukiran kayu, anyaman bambu/daun dll) Meningkatkan keterampilan penduduk di bidang kerajinana tangan. Meningkatkan nilai tambah komiditas ekonomi lokal. 2. Bantuan alat pengolahan minyak kopra, pemintalan/alat tenun tradisional Membantu kesulitan pengrajin desa dalam hal pengadaan alat

pengolahan produk lokal 2. Dukungan kegiatan ekonomi

baik yang dikembangkan oleh BUM Pekon-BUM Antar Pekon, maupun oleh kelompok dan lembaga ekonomi masyarakat Pekon lainnya. 1. Musyawarah insiatif pembentukan BUMPekon Mendorong pembentukan BUMPekon. Membahas perencanaan pembantukan BUMPekon. 2. Pelatihan manajemen usaha untuk BUMPekon dan usaha ekonomi rumahan (home

industry)

Meningkatkan

pengetahuan pengurus BUMPekon atau

penduduk yang memiliki usaha rumahan.

3. Bantuan peningkatan kapasitas untuk program dan kegiatan ketahanan pangan Pekon

1. Musyawarah/rembug warga untuk menfungsikan kembali tradisi lumbung padi/hasil pertanian lainnya. Merevitalisasi tradisi lumbung padi pekon;

2. Pelatihan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.

Meningkatkan

pengetahuan masyarakat aneka dan cara

pengolahan hasil pertanian

4. Pengorganisasian masyarakat, fasilitasi, bantuan hukum masyarakat dan pelatihan paralegal di Pekon.

1. Pelatihan paralegal

pekon. Melatih keterampilan warga memetakan masalah dan

penyelesaiannya di luar peradilan

2. Pelatihan penyelesaian mediasi sengketa tanah, kayu atau kekerasan dalam rumah tangga.

Melatih keterampilan bagi warga tentang

penyelesaian sengketa aset di Pekon.

(22)

5. Promosi dan edukasi kesehatan masyarakat serta gerakan hidup bersih dan sehat.

1. Sosialisasi ancaman penyakit di musim penghujan”

Meluaskan pemahaman masyarakat desa tentang ancaman penyakit di musim penghujan.

Mendorong perilaku hidup sehat penduduk.

2. Bazar jamu dan obat

tradisional Pekon. Mengenalkan produk jamu dan obat-obatan tradisional berbahan lokal 6. peningkatan kapasitas kelompok

masyarakat untuk energi terbarukan dan pelestarian lingkungan hidup

1. Pelatihan pengelolaan tanaman sekitar hutan untuk konservasi dan tambahan pendapatan

Perlindungan ekologi hutan dan pengembangan produksi/ekonomi

rumahtangga 2. Pembibitan tanaman

produktif sekitar hutan dan instalasi

percontohan

Percontohan dan tempat belajar serta

pengembangan teknologi tepat guna

7. Program kegiatan lainya yang sesuai dengan kondisi desa dan telah diputuskan dalam

Musyawarah Pekon.

BUPATI TANGGAMUS, dto

Referensi

Dokumen terkait

P.6/ Menhut-I I / 2007 tentang Rencana Kerja, Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Alam dan Restorasi Ekosistem dalam Hutan Alam pada Hutan

4) Dipersetujui oleh kedua pasangan suami isteri. Dari penjelasan yang sudah di paparkan di atas, dapat di simpulkan bahwa anak yang dilahirkan oleh wanita single dari hasil

Menurut Pudiastuti (2012), Rukiyah dan Yulianti (2010) perencanaan asuhan pada kasus abortus inkomplit yaitu pendekatan pada klien dengan komunikasi terapeutik, berikan

Ore at high temperatures and in the presence of added oxygen from an external source (i.e. a blower or fan), it reacts with the added oxygen to form CO 2.. (Carbon Dioxide) and CO

Untuk mengetahui hubungan faktor reinforcing (peran petugas kesehatan, dan dukungan pasangan) dalam pemilihan metode kontrasepsi suntik

Pada kesempatan yang berbagia ini, penulis ingin menghaturkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan anugerah- Nya yang besarlah, penulis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan tax amnesty , kesadaran wajib pajak, dan sanksi perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena: (1) Belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke prosesus