PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
EKSPLORASI UMUM LOGAM JARANG (REE) TIMAH DI KABUPATEN TAPANULI
UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA
Oleh :
Kisman dan Wahyu Widodo
Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi
SARI
”
Eksplorasi umum mineral logam tanah jarang (REE) di Kabupaten Tapanuli Utara merupakan tindak
lanjut dari kegiatan eksplorasi umum logam langka yang telah dilakukan oleh Tim Pusat Sumber Daya
Geologi pada daerah Kecamatan Parmonangan dan Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara
pada tahun 2009. Metoda penyelidikan ini meliputi pemetaan, pengeboran dengan hand auger,
pengm-bilan conto batuan dan analisis laboratorium terdiri dari analisis kimia unsur, major element, petrografi,
mineragrafi, XRD serta pengolahan data.
Pada penyelidikan ini difokuskan pada pemercontoan laterit granit berjumlah 112 conto menggunakan
hand auger, sedangkan jenis conto lainnya sebagai penunjang dalam kelengkapan laporan di daerah
penye-lidikan.
Hasil dari kegiatan pemetaan dapat disimpulkan bahwa di daerah penyelidikan terdapat empat satuan
batuan yaitu : satuan batuan termetakan, satuan batuan granit, satuan andesit dan satuan batuan tufa.
Dari analisis major element dapat diketahui jenis granit di daerah penyelidikan termasuk pada kategori
granit ser-ilmenit atau granit tipe-S. Keterdapatan batuan granit kategori tipe-S, sumberdaya mineral
logam yang dapat diharapkan selain logam tanah jarang adalah logam timah (Sn).
Hasil perhitungan berdasarkan volumetrik sederhana endapan REE dengan tiga blok sebesar 1.639.302
m
3, rata-rata berat jenis 2,7gr/cm
3maka endapan REE di daerah penyelidikan sebesar 4.426.115,4 ton.
Kandungan unsur yang signifikan ditunjukkan untuk Ce (600 ppm – 1400 ppm), La (400 ppm – 1000 ppm)
dan Pr (600 ppm – 1400 ppm), sedangkan unsur lainnya umumnya kurang dari 100 ppm. Total
kandun-gan logam langka (∑ REE + Y) berkisar 0,20 % - 0,47 % dinilai pada batas bawah kadar ekonomis yang
berkisar 0,5 – 2 %.
”
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
PENDAHULUAN
Eksplorasi umum mineral logam tanah jarang (REE) di Kabupaten Tapanuli Utara merupa-kan tindak lanjut dari kegiatan eksplorasi umum logam langka yang telah dilakukan oleh Tim Pusat Sumber Daya Geologi pada tahun 2009. Menindaklanjuti hasil kegiatan tersebut, maka tahun anggaran 2011 dilakukan kegia-tan pengeboran dengan hand auger di daerah penyelidikan untuk mendapatkan data yang lebih baik.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui potensi sumber daya logam tanah jarang dan mineral ikutannya sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan bagi pemerintah setempat dalam mengelola sumber daya mineral pada perencanaan pengembangan wilayah pertam-bangan.
Secara administrasi daerah penyelidikan ter-masuk ke dalam wilayah Desa Manalu Dolok Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara (Gambar 1).
METODOLOGI
Pemetaan geologi dengan pengamatan ter-hadap singkapan batuan agar dapat dilakukan pengelompokkan satuan-satuan batuannya. Pengambilan conto batuan termineralisasi untuk keperluan analisis kimia unsur, baik petrologi maupun mineragrafi, bahkan batuan granit yang masih fresh pun diambil guna anali-sis major element. Pembuatan sumur uji untuk mengetahui profil tanah ke arah dalam lebih jelas lagi sekaligus pengambilan conto den-gan metoda channel sampling. Pendulanden-gan
konsentrat mineral berat, dimaksudkan untuk mengetahui keterdapatan kandungan mineral berat yang sudah terlepas akibat pelapukan dan tertransportasi oleh media air.
Pengeboran dengan hand auger, untuk pen-gambilan conto tanah ke arah dalam yang mendekati horizon C (saprolit). Pengeboran dengan bor bangka, untuk pengambilan conto material lepas dan terendapkan secara per-manen pada daerah-daerah meander sungai di pedataran, conto yang diperoleh berupa konsentrat pasir setelah didulang. Pengola-han data geokimia menggunakan Program Rockworks14 sehingga dapat menggambarkan sebaran lateral dari masing-masing unsur REE. Perhitungan sumberdaya terunjuk menggu-nakan perkalian bentuk volumetrik sederhana.
GEOLOGI DAERAH PENYELIDIKAN
Morfologi daerah penyelidikan dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu morfologi perbuki-tan bergelombang sedang dengan ketinggian berkisar 1000 -1200 meter dan perbukitan ber-gelombang tinggi dengan ketinggian antara 1300-1650 meter dari permukaan laut. Nama bukit secara lokal di bagian utara daerah penyelidikan bernama Bukit Siimbo dengan ketinggian 1300-1450 meter, sedangkan di bagian selatan bernama Bukit Siliolio dengan ketinggian berkisar 1450-1650 meter. Morfologi perbukitan bergelombang sedang di daerah Kecamatan Parmonangan (Foto 1).
Aliran sungai utama mengalir ke arah utara-barat dengan nama Sungai Boltak yang bergabung dengan Aek Sibundong. Stratigrafi daerah penyelidikan terdiri dari :
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Satuan Batuan Metasedimen
Satuan batuan ini diperkirakan lebih tua dari satuan granit karena fakta di lapangan terli-hat satuan batuan metamorf telah mengalami mineralisasi diduga akibat terobosan satuan batuan granitnya. Mineral yang teramati pirit dan mineral sulfida lainnya.
Satuan Batuan Andesit
Satuan batuan ini menempati daerah bagian timur dari blok peta kerja secara lokal pun penyebarannya cukup signifikan. Di beberapa tempat satuan batuan andesit ditemukan telah mengalami ubahan dengan mineralisasi sulfida pirit yang tersebar. Batuan andesit di tempat lain ditemukan dalam singkapan sebagai retas-retas yang menerobos satuan batuan granit .
Satuan Batuan Granit
Satuan batuan ini hampir mendominasi bagian tengah hingga mendekati ujung barat dari blok peta daerah penyelidikan. Satuan batuan granit yang sudah mengalami pelapukan kuat sehingga tanah residunya cukup tebal. Bagian dari granit yang lapuk terlihat mineral feldspar yang berubah menjadi kaolinit. Granit pegmatit dengan fenokris feldspar berukuran relatif lebih besar dan fresh tersingkap di bagian selatan. Satuan Piroklastik Toba (Tufa Toba)
Penyebaran satuan batuan hampir disemua bagian daerah penyelidikan, berwarna abu-abu terang, mengandung fragmen batuapung berukuran mencapai diameter 10 cm. berkom-posisi riodasit, bergradasi menjadi makin
kompak di bagian bawah satuan, terdapat struktur aliran. Satuan ini diperkirakan beru-mur Kuarter, merupakan aliran piroklastik hasil aktifitas Gunungapi Purba Toba.
Struktur geologi di daerah penyelidikan secara lokal sulit dikenali karena tidak jelas ciri-ciri jejaknya sebab tertutup oleh tanah hasil pelapukan. Hanya beberapa singkapan batuan yang dijumpai di bagian selatan diduga telah terjadi sesar normal Foto 16. Sedangkan bila dilihat dari morfologi dengan kelurusan-kelu-rusan yang ada merupakan jejak sesar normal (Foto 17). Secara umum lebih banyak struktur sinklin dan antiklin pada batuan metasedimen di bagian selatan daerah penyelidikan (Gambar 2).
ANALISIS DAN HASIL
Hasil analisis mineralogi butir yang menjadi perhatian berkaitan dengan penyelidikan logam tanah jarang (LTJ) adalah pada kehadirannya mineral zirkon. Dari conto setiap lubang dapat dilihat bahwa sangat bervariasi sekali kehad-iran mineral zirkon, yaitu berkisar antara 0,39% - 12,8%. Hal ini mengindikasikan bahwa min-eral zirkon dalam endapan aluvial berarti ada kemungkinan sumber primernya di lokasi yang lebih tinggi dalam bentuk tanah laterit ataupun endapan residu.
Hasil analisis kimia dari conto sumur uji den-gan pengambilan secara channel sampling disajikan pada tabel 1.
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Hasil analisis kimia conto batuan dari parit uji kadar unsurnya sangat bervariasi. Unsur cerium dan praseodymium tertinggi 887 ppm dan 1311 ppm pada conto TU 01TR6, kadar timah (Sn) tertinggi sebesar 240 ppm pada conto TU 01TR4. Sedangkan kadar alumunium (Al) tertinggi 17,98% pada conto TU 01TR3. Unsur-unsur yang memiliki kadar minimal 10 ppm di sajikan dalam Tabel 2.
Hasil analisis petrografi
Terdapat 15 conto batuan yang dianalisis petro-grafi menunjukkan ada enam jenis batuan yang terdapat di daerah penyelidikan. Kelompok bat-uan tersebut antara lain granit, granit milonit, andesit terubah, genes, sekis dan tufa kristalin. Gambar di bawah menunjukkan fotomikrograf jenis batuan yang terdapat di daerah penyelidi-kan (Foto 3).
Hasil analisis mineragrafi
Terdapat sepuluh conto batuan yang terminer-alisasi dilakukan analisis mineragrafi. Mineral yang teridentifikasi sebagian besar berupa minaeral pirit dan satu conto terdapat mineral kakopirit (TU01TR4).
Di bawah mikroskop cahaya pantul, mineral logam yang teridentifikasi adalah pirit dan kalkopirit yang nampak tersebar berukuran hingga + 1 mm, dan hydrous iron oxides yang merupakan hasil ubahan dari pirit (Foto 4 dan 5).
Hasil analisis X-ray Difraction (XRD)
Analisis XRD pada conto tanah (pelapukan
batuan granit) yang terdapat di daerah penye-lidikan adalah untuk mengetahui jenis mineral lempung secara umum. Terdapat enam conto yang dilakukan analisis XRD (Tabel 3).
Hasil analisis major elements
Analisis major element dipergunakan untuk menentukan jenis batuan granit di daerah penyelidikan. Selanjutnya untuk membedakan dua tipe batuan granit tersebut ditentukan salah satunya adalah dengan menghitung perbandin-gan molar (molar ratio) : Al2O3/(Na2O+K2O+CaO), data analisis dan hasil perhitungan disajikan pada Tabel 4
Pengolahan data analisis kimia tanah
Pada Program Rockworks14 input datanya berupa koordinat conto, batas daerah berupa bidang datar segi empat (blok) dengan batas terluar setengah jarak antar titik dan nilai kadar masing-masing unsur tanah jarang. Input setting grid pada blok area sebesar 5 m dimaksudkan agar tingkat kerapatan sebaran lebih baik. Blok area ini menggambarkan lua-san daerah yang akan dihitung sumberdayanya karena hanya di dalam blok tersebut yang ter-dapat data pemboran dan analisis kimia unsur. Sebagai pembanding kadar unsur hasil penye-lidikan dengan kelimpahan unsur yang terdapat pada batuan beku granitik yang kaya dengan Ca Maupun granitik yang miskin Ca (Maria-Vogl, 1978) disajikan pada Tabel 5. Angka pemband-ing ini digunakan sebagai dasar untuk memilih batas digitasi sebaran masing-masing unsur. Klasifikasi sumberdaya mineral dari kegiatan
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
eksplorasi umum berdasarkan SNI disebut sumberdaya mineral terunjuk (indicated min-eral resources). Pada perhitungan sumberdaya terunjuk digunakan rumus volumetrik seder-hana dengan mengacu pada luas daerah sebaran, kadar unsur dan kedalaman rata-rata bor.
Kedalaman yang dijadikan parameter perhi-tungan adalah rata-rata dari jumlah titik bor yang terdapat di dalam kontur sebaran kadar unsur yang bersangkutan. Sedangkan untuk berat jenis hasil pengukuran di laboratorium rata-rata 2,7 gr/cm3. Rekapitulasi sumberdaya
terunjuk (Tabel 6).
DISKUSI
Meskipun jumlah conto konsentrat dulang masih terbatas, namun dari hasilnya menun-jukkan keterdapat mineral zirkon pada setiap conto. Kehadiran mineral zirkon dari setiap conto sangat bervariasi sekali, yaitu berkisar antara 0,39% - 12,8%. Data tersebut cukup sebagai indikasi bahwa daerah hulu dalam satuan granit mengandung zircon. Zirkon mer-upakan senyawa dari zirconium silicate yang didalamnya ditemukan thorium, ittrium dan cerium.
Hasil analisis petrografi dan mineragrafi mengindikasikan bahwa daerah penyelidikan ditempati oleh satuan batuan termetakan, sat-uan batsat-uan granit, satsat-uan batsat-uan andesit dan satuan batuan tufa. Adapun mineral kakopirit yang dijumpai adalah pada satuan batuan ter-metakan, hal ini disebabkan dari pengaruh
intrusi satuan batuan granitnya.
Hasil analisis XRD menunjukkan bahwa min-eral-mineral lempung tersebut terbentuk karena proses pelapukan residu/lateritik pada batuan induk granitik, sehingga mineral kuarsa hadir pada setiap conto. Mineral gibbsite ada di setiap conto karena merupakan salah satu mineral alumunium hidroksida sebagai min-eral utama pada bijih bauksit. Minmin-eral bauksit dengan unsur utama Al akan terlihat adanya hubungan antara analisis XRD dengan hasil analisis kimia unsur, dimana penyebaran unsur Al keterdapatannya di daerah penyelidikan hampir merata meskipun kadarnnya bervariasi. Analisis major element secara umum menurut Chappel dan White (1974) granit tipe-I memiliki natrium yang relatif tinggi, Na2O lebih besar dari 3,2% dalam batuan felsik dan menurun men-jadi kurang dari 2,2% pada jenis batuan mafik. Granit tipe-S memiliki natrium yang relatif rendah, Na2O biasanya kurang dari 3,2% dalam batuan dengan kandungan sekitar 5% K2O dan menurun menjadi kurang dari 2,2% dalam bat-uan dengan kandungan sekitar 2% K2O, untuk tipe-S hasilnya lebih besar dari 1,1 sedangkan untuk tipe-I kurang dari 1,1. Hasil analisis dari daerah penyelidikan memperlihatkan bahwa molar ratio pada setiap conto terlihat lebih besar dari 1,1; maka dapat disimpulkan bahwa granit daerah penyelidikan termasuk ke dalam granit seri-ilmenit atau granit tipe-S. Baik dari molar ratio maupun kandungan natrium yang dipersyaratkan. Kesamaan tipe granit dari dua penyebutan nama yang berbeda adalah bahwa granit tipe-I sama dengan granit seri-magnetit dan granit tipe-S sama dengan granit seri-ilmenit. Terkait dengan tipe batuan granit di
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
daerah penyelidikan, kemungkinan keterda-patan sumberdaya mineral selain logam tanah jarang adalah endapan timah (tipe greisens) secara umum terjadi di dalam batuan granit seri-ilmenit atau granit tipe-S (Ishihara, 1980). Pengolahan data analisis kimia dari conto tanah laterit granit dengan menggunakan program rockworks14 dapat tergambarkan sebaran secara lateral masing-masing unsur. Gambar sebaran unsur diperlihatkan dalam bentuk kontur dengan gradasi warna yang menunjuk-kan kelas kadar tertentu. Sebagai ringkasan untuk memudahkan melihat gambar anomali secara keseluruhan dalam lingkup daerah penyelidikan, sebaran semua unsur REE disat-ukan dalam peta komposit kemudian didigit ulang sebagai batas daerah yang mewakili seluruh unsur (Gambar 3). Dalam peta terse-but juga disertakan anomali untuk unsur Al dan Sn sebagai logam di luar kelompok REE. Hasil perhitungan endapan REE dengan tiga blok jumlahnya 1.639.302m3, dengan rata-rata berat
jenis 2,7 gr/cm3 maka endapan REE di daerah
penyelidikan sebesar 4.426.115,4ton.
KESIMPULAN
Satuan batuan yang terdapat di daerah penye-lidikan terdapat empat satuan batuan yaitu: satuan batuan termetakan, satuan batuan granit, satuan andesit dan satuan batuan tufa. Satuan batuan granit yang terdapat di daerah penyelidikan termasuk pada kategori granit seri-ilmenit atau granit tipe-S, secara umum tipe granit ini dikenal erat kaitannya dengan
pembentukan timah (Sn) dan logam langka. Dengan demikian sangat tepat dikatakan pem-bentukan endapan logam langka di daerah ini berasosiasi dengan granit tipe S.
Endapan logam tanah jarang termasuk jenis endapan pelapukan residu/laterit dengan batuan induk granit. Walaupun ditemukan bukti-bukti keterdapatan logam dasar seperti tembaga (Cu) berupa kalkopirit, namun secara langsung tidak berkaitan dengan granit akan tetapi berkaitan dengan batuan induk meta-sedimen.
Dari sejumlah 15 unsur tanah jarang yang dianalisis, kandungan yang tergolong signifikan ditunjukkan untuk Ce (600 ppm – 1400 ppm), La (400 ppm – 1000 ppm) dan Pr (600 ppm – 1400 ppm), sedangkan unsur lainnya umumnya kurang dari 100 ppm. Jika mengacu kepada total kandungan logam langka (∑ REE + Y) ekon-omis yang biasanya berkisar dari 0.5 % hingga 2 %, sedangkan di lokasi penyelidikan berkisar 0,20 % - 0,47 % dinilai pada batas bawah kadar ekonomis.
Hasil perhitungan sumberdaya endapan REE terdiri dari tiga blok jumlahnya adalah 1.639.302m3, dengan rata-rata berat jenis 2,7
gr/cm3 maka bijih REE di daerah penyelidikan
ini mencapai sebesar 4.426.115,4 ton. Jumlah sumberdaya sebesar ini dinilai kategori menen-gah bila mengacu kepada status sumberdaya dunia (terendah 1 juta ton sedangkan tertinggi 43 juta ton).
UCAPAN TERIMAKASIH
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
kasih kepada Bapak Ir. Dwi Nugroho Sunuhadi yang telah memberikan saran dan koreksinya terhadap makalah ini sehingga dapat diterbit-kan.
DAFTAR PUSTAKA
Aldhias D.T., Whandoyo R, Sjaefuddin A.G dan Kusjono, 1983; Geologi Lembar Sidikalang,
Sumatra, Skala 1 : 250.000, Puslitbang Geologi,
Bandung
Foldvari Maria-Vogl, 1978, Theory and Practice
of regional Geochemical Exploration,
Akadem-iai Kiado, Budapest.
Ghazali, S. A. dan Hariwidjaja, 1985, Peta
Geokimia Tinjau Sumatra Bagian Utara, Lem-bar Sidikalang, Penyelidkan Geologi Terpadu
Sumatra Bagian Utara, DMR-ISGS, Bandung Gunradi Rudy dkk.,2008, Penelitian Mineral
Ikutan Di Lapangan Panas Bumi Daerah Sipo-holon, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Ishihara, 1980, Granitic Magmatism and
Rela-ted Mineralization, Mining Geology Special
Issue No.8, 1980, The Society of Mining Geology of Japan, p. 13-28.
Kuntjara, U., dkk., 2000., Eksplorasi Logam
Langka di Daerah Sosortolong dan sekitarnya, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatra Utara. Direktorat Sumber Daya Mineral,
Band-ung
Suprapto, S.J., 2009, Tinjauan Tentang Unsur
Tanah Jarang, Buletin Sumber Daya Geologi
Vol.4 No.1-2009.
Tampubolon, A., Kisman, 2009, Eskplorasi
umum logam langka di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, Pusat
Sumber Daya Geologi.
http://www.iupac.org/publications/books/ rbook/Red_Book_2005.pdf. Retrieved on 2007-12-17.
http://wikipedia.com/rare earth element http://wapedia.mobi/id/Logam_tanah_jarang
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Gambar 1. Peta Administratif dan Lokasi Daerah Penyelidikan
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Gambar 2. Peta Geologi daerah penyelidikan Desa Manalu Dolok Kecamatan Parmonangan
Foto 2. Conto TU01B2 Butiran Kuarsa, tidak berwarna, Zirkon, merah muda, transparan,
bentuk prismatik, perbesaran 120x.
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Tabel 1. Hasil analisis kimia conto sumur uji yang memiliki kadar minimal 1.0 ppm CONTO Ce_ppm La_ppm Sm_ppm Gd_ppm Dy_ppm Eu_ppm Nd_ppm Pr_ppm Al_% Sn_ppm
TU 01TP1 433 218 26 24 10 5 146 458 14.02 < 10 TU 01TP2 986 1197 69 61 26 11 364 1054 14.45 < 10 TU 01TP3 575 295 56 52 23 10 285 753 13.40 < 10 TU 01TP4 920 626 78 70 30 13 418 1323 16.37 < 10 TU 01TP5 850 128 23 29 16 5 117 338 11.50 < 10 TU 01TP6 845 419 74 69 29 13 382 1058 13.79 < 10 TU 02TP1 1104 52 10 22 3 2 50 149 12.45 60 TU 02TP2 666 58 5 11 3 1 24 78 11.21 15
Tabel 2. Hasil analisis kimia conto paritan yang memiliki kadar minimal 10 ppm
CONTO Ce_ppm Y_ppm La_ppm Sm_ppm Gd_ppm Nd_ppm Pr_ppm Al_% Sn_ppm TU 01TR1 479 116 268 49 54 253 686 9.51 120 TU 01TR2 140 34 61 12 14 56 153 4.83 160 TU 01TR3 828 140 412 78 79 395 1077 17.98 20 TU 01TR4 325 46 175 25 26 128 354 7.29 240 TU 01TR5 367 79 179 34 36 152 411 7.54 < 10 TU 01TR6 887 248 469 105 105 489 1311 18.35 < 10
Foto 3. Fotomikrograf granit yang disusun oleh mikroklin, ortoklas, kuarsa, biotit dengan
mineral opak. Tampak plagioklas terubah kuat ke serisit-klorit (TU09R).
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Foto 4. Fotomikrograf sayatan poles dari pirit dan kalkopirit yang tertanam dalam massa
silikat
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Tabel 3. Daftar mineral-mineral hasil analisis XRD
Tabel 4. Hasil analisis major element dan molar ratio
SiO2 Al2O3 Fe2O3 CaO MgO Na2O K2O % % % % % % % 1 TU01R 69.41 13.81 4.29 2.69 0.93 3.01 3.96 1.43 2 TU01F 63.92 13.31 5.23 2.50 1.16 1.89 3.03 1.79 3 TU04R1 70.19 12.07 4.25 2.04 0.63 2.69 4.45 1.31 4 TU06R 69.25 11.02 7.01 1.88 1.12 2.44 3.06 1.49 5 TU08R 69.86 21.53 1.47 0.07 0.00 0.20 2.66 7.35 6 TU10R 66.97 15.13 5.26 1.35 0.76 1.96 3.91 2.10 7 TU13R 67.75 14.25 5.40 2.43 1.17 2.61 3.51 1.67 8 TU14R 69.67 12.25 3.28 2.53 0.91 2.76 5.21 1.17 9 TU15R 65.47 15.02 4.86 2.14 0.97 2.65 4.53 1.61 10 TU16R 69.69 13.66 5.09 1.22 1.16 2.29 3.47 1.96 11 TU19R 67.36 13.46 4.96 2.21 1.39 2.64 2.80 1.76 12 TU21R 82.60 15.51 6.17 0.13 0.00 0.21 1.01 11.49 13 TU01TR6 62.60 15.13 5.91 3.69 0.79 0.38 5.48 1.58
PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011
II.25
Tabel 5. Daftar kelimpahan unsur dalam batuan beku granitik
Unsur Granit Ca> Granit Ca<
Ce_ppm 81 92 Y_ppm 35 60 La_ppm 45 55 Sm_ppm 8.8 10 Gd_ppm 8.8 10 Ho_ppm 1.8 2 Tm_ppm 0.3 0.3 Tb_ppm 1.4 1.6 Dy_ppm 6.3 7.2 Eu_ppm 1.4 1.6 Nd_ppm 33 37 Lu_ppm 1.1 1.2 Pr_ppm 7.7 8.8 Yb_ppm 3.5 4 Er_ppm 3.5 4 Sn_ppm 1.5 3
Tabel 6. Sumberdaya terunjuk logam tanah jarang
Unsur Sumberdaya (ton) Kadar
Al 2,738,999.07 22-32 % Ce 2,776,851.72 600-1400 ppm Dy 3,358,418.22 20-40 ppm Er 2,088,142.20 14-26 ppm Eu 809,862.03 12-30 ppm Gd 3,057,039.36 40-100 ppm Ho 421,340.54 8-16 ppm La 2,725,403.76 400-1000 ppm Lu 1,776,721.04 2-4 ppm Nd 3,752,146.80 200-500 ppm Pr 3,760,719.30 600-1400 ppm Sm 1,167,621.48 50-90 ppm Sn 1,943,082.54 40-140 ppm Tb 1,498,044.24 2-5 ppm Tm 3,017,562.66 2-4 ppm Y 480,273.57 60-90 ppm Yb 3,396,378.60 10-26 ppm