© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
LEGENDA TERJADINYA PULAU TIMOR
Z
aman dahulu di Makassar ada seekor anak buaya. Pada suatu pagi, anak buaya itu keluar darisarangnya untuk mencari makanan. Saat itu musim kemarau yang paling panas dan tanahnya kering sekali.
Tidak jauh dari sarangnya, ada kampung kecil dengan beberapa keluarga. Anak buaya merayap
dibawah pohon-pohon tua yang besar di kampung itu. Anak buaya ini mengintip binatang peliharaan seperti kambing, babi dan anjing untuk makan pagi hari itu. Dia berkeliling mencari mangsa, tetapi tidak ada binatang.
© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
Akhirnya dengan rasa kecewa, anak buaya mulai jalan kembali ke sarangnya. Anak buaya terus berjalan akan tetapi, ditengah perjalanan, dia berhenti karena tanah berpasir sangat panas.
Akhirnya, dia haus sekali dan tidak kuat berjalan lagi. Pada saat itu, dia merasa bahwa dia akan mati. Tiba-tiba seorang anak laki-laki datang, dia ingin mengambil air dari danau. Anak laki-laki itu
mendengar rintih dari seekor buaya. Dia berjalan lebih cepat dan berdiri dekat anak buaya, dia melihat buaya itu hampir mati. Dengan hati-hati anak laki-laki itu mengangkat anak buaya itu dan membawa dia ke dalam air.
© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
Setelah anak buaya itu berada di dalam air, dia merasa kuat lagi. Badannya segar kembali dan dia sangat gembira. Dia tidak tahu dengan cara apa membalas baiknya anak itu. Kemudian, anak buaya berkata kepada anak itu; "Mulai dari saat ini, kita berjanji menjadi sahabat karib. Buaya tidak boleh mengganggu kamu dan bila kamu ingin bermain di sungai atau di laut, panggil anak buaya saja dan saya akan membawa kamu di punggung saya dan kita pergi ke mana saja kamu ingin. Seandainya
© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
Anak itu tidak takut, dia naik ke punggung buaya dan langsung berangkat. Hatinya gembira sekali! Dia pergi berenang ke sana kemari lalu dia ajak menyelam di bawah laut. Pemandangan bawah laut sangat indah. Banyak sekali ikan yang berwarna-warni. Setelah puas bermain di dalam air, sore harinya anak itu pulang ke rumah.
© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
Sesuai dengan janji mereka, bila anak itu ingin bermain di dalam laut, dia panggil anak buaya. Anak buaya datang dan membawa anak itu bermain sesuai dengan apa yang dia ingin. Sampai setiap hari begini terus.
Akan tetapi, pada suatu hari, anak buaya membawa sahabatnya sampai ke tengah lautan yang dalam. Niat jahatnya muncul. Dalam hatinya dia merasa kesal karena setiap hari anak itu naik punggungnya. Dia pikir di tengah laut tidak ada orang yang bisa melihat.
© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
Tetapi sebelum anak buaya melakukan niatnya, dia ingin bertanya apa pendapat semua ikan di lautan itu;
“Hai, ikan-ikan! Bila ada orang sudah baik kepada kita, apakah kita harus balas dengan baik atau jahat?”
Ikan-ikan itu menjawab bahwa menurut mereka akan membalas dengan baik. Anak buaya tidak senang dengan jawaban itu.
Selanjutnya, anak buaya bertanya kepada binatang-binatang yang ada dekat air. Dia bertanya kepada seekor kambing yang sedang asyik makan rumput. “Hai, Pak Kambing, aku ingin makan anak ini. Bagaimana pendapatmu?”
“Mbeeeek! Nyem, nyem, nyem …! Menurut saya, kamu tidak tahu malu, kamu jahat Buaya!” menjawab kambing.
Kemudian, anak buaya bertanya kepada monyet-monyet yang sedang asyik makan buah-buahan. Mereka berkata, “Buaya, kamu tidak bisa membalas baiknya orang. Apakah kamu ingat kalau saat itu kamu hampir mati dan anak laki-laki itu yang menyelamatkan kamu? Sekarang kamu mau makan dia? Buaya jahat sekali!” teriak monyet-monyet itu sambil melompat-lompat di atas pohon dan melempar buah-buahan kepada kepala anak buaya.
Anak buaya sangat terkejut. Dia tidak pikir dia akan merasa malu seperti ini sehingga tidak ada niatnya lagi untuk makan sahabatnya.
© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
Kemudian, anak buaya berenang ke daerah timur. Setiba di Laut Timor, anak buaya berkata kepada sahabatnya;
“Oh, sahabatku yang baik hati sekali, aku tidak bisa balas baiknya. Aku sangat malu karena niatku
sebenarnya makan kamu. Sekarang saya sudah dekat mati. Badan aku akan menjadi tanah pulau. Semoga kamu, anakmu dan cucumu dapat menikmati tanah yang kaya sebagai balas baiknya yang kamu lakukan kepada aku!”
Setelah itu, anak buaya mati. Badannya sedikit demi sedikit berubah menjadi tanah. Punggung buaya yang runcing berubah menjadi deretan pegunungan dari ujung barat sampai ujung timur. Itulah sebabnya orang-orang tua mengatakan bahwa Pulau Timor kepalanya di Lautem dan ekornya di Kupang. Pulau-pulau yang kecil menjadi kepala dan ekor buaya, sedangkan bagian tengahnya yang besar seperti perut buaya.
Timor berarti matahariterbit. Ada orang-orang Timor yang percaya bahwa buaya itu nenek moyang mereka. Jika ada orang digigit buaya, mereka percaya bahwa orang itu (atau nenek moyang mereka) sudah melakukan sesuatu yang jahat.
Cerita ini menarik karena di dalamnya ada ajaran moral tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk (tidak baik).
© 2014 Education Services Australia Ltd, unless otherwise indicated. Provided acknowledgements are retained, Education Users may use, reproduce and communicate this material free of charge for non-commercial educational purposes until 30 June 2018, unless otherwise indicated.
Illustrations by Nives Porcellato & Andrew Craig
KOSA KATA
sarang nest, lair, hide-out
merayap (rayap) to creep, to crawl
mengintip (intip) to spy on, to peep at
mangsa prey, bait, victim
kecewa disappointed
akan tetapi but, however; yet, still
rintih moan, groan
mengangkat (angkat) to lift (up), to raise
berjanji (janji) to promise, to pledge to do s.t.
sahabat karib close, intimate friend
bila if, when
punggung back (of body)
seandainya if, supposing, suppose that
ajak to invite, to ask (to go along)
menyelam (selam) to dive, to be under water
puas satisfied, contented
sesuai appropriate, agree with
niat intention, plan, aim
jahat evil, wicked, bad
muncul emerge, appear turn up
kesal fed up (and cross, angry)
pendapat opinion
menurut according to
selanjutnya furthermore
menyelamatkan save, rescue
terkejut startled, surprised, shocked
sehingga until, with the result that
daerah area, region
sebenarnya in fact, as a matter of fact, actually
kaya rich, wealthy, having in abundance
sedikit demi sedikit little by little
runcing pointed (of a pencil, arrowhead)
deretan pegunungan a row, line of mountains
sebabnya because, cause, reason
matahari terbit sunrise
percaya believe, trust
menarik (tarik) interesting