• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jumlah Kuning Telur Terhadap Karakteristik Sponge Cake

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Jumlah Kuning Telur Terhadap Karakteristik Sponge Cake"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

PENGARUH JUMLAH KUNING JUMLAH KUNING TELUR TERHADAPTELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SPONGE CAKE

KARAKTERISTIK SPONGE CAKE Oleh

Oleh : : Elis Elis RuminiRumini

Abstrak Abstrak

Sponge

Sponge ccakeake selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatanselama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatan decorating cake

decorating cake ( kue tart yang dihias). Pada umumnya s( kue tart yang dihias). Pada umumnya s ponge ponge ccakeake memilikimemiliki tekstur yang agak kasar, kurang lentur, dan cenderung ber-remah apabila tekstur yang agak kasar, kurang lentur, dan cenderung ber-remah apabila dipotong. Kuning telur dapat berfungsi sebagai emulsifier sehingga diharapkan dipotong. Kuning telur dapat berfungsi sebagai emulsifier sehingga diharapkan dapat menjadikan

dapat menjadikan cake cake yang lembut dan lentur tanpa menggunakan pelembut danyang lembut dan lentur tanpa menggunakan pelembut dan  penstabil

 penstabil adonan adonan ((cakecake emulsifier emulsifier ) namun tetap gurih karena adanya pemakaian) namun tetap gurih karena adanya pemakaian mentega. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik terbaik dari 3 mentega. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik terbaik dari 3  jenis perlakuan

 jenis perlakuan pada pada sponge sponge cake cake dan dan mengetahui mengetahui jenis cake jenis cake yang palinyang paling dg disukaiisukai oleh panelis. Tiga perlakuan yang diterapkan yaitu I ( 1 kuning telur dan 7 telur oleh panelis. Tiga perlakuan yang diterapkan yaitu I ( 1 kuning telur dan 7 telur utuh), II(2 kuning telur dan 6 telur utuh), III ( 3 kuning telur dan 5 telur utuh). Uji utuh), II(2 kuning telur dan 6 telur utuh), III ( 3 kuning telur dan 5 telur utuh). Uji yang digunakan adalah Uji Organoleptik dengan skala scorring dan analisisnya yang digunakan adalah Uji Organoleptik dengan skala scorring dan analisisnya menggunakan Uji F.

menggunakan Uji F. Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan nyata menunjukkan adanya perbedaan nyata padapada warna sponge cake, dan perbedaan sangat nyata pada tekstur sponge cake. warna sponge cake, dan perbedaan sangat nyata pada tekstur sponge cake. Kesimpulan panelis lebih menyukai spong cake dengan jumlah kuning telur Kesimpulan panelis lebih menyukai spong cake dengan jumlah kuning telur terbanyak yaitu pada perlakuan III. Semakin banyak kuning telur yang digunakan terbanyak yaitu pada perlakuan III. Semakin banyak kuning telur yang digunakan semakin lembut dan halus tekstur cake yang dihasilkan.

semakin lembut dan halus tekstur cake yang dihasilkan.

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN A.

A. Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, dunia kuliner juga dituntut Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi, dunia kuliner juga dituntut untuk lebih meningkatkan kualitas produknya tidak terkecuali bidang pastry. untuk lebih meningkatkan kualitas produknya tidak terkecuali bidang pastry. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk pastry diantaranya adalah Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas produk pastry diantaranya adalah dengan melakukan uji

dengan melakukan uji coba atau rekayasa coba atau rekayasa supaya dihasilkan prsupaya dihasilkan produk yang lebihoduk yang lebih  baik dari produk

 baik dari produk yang sudah adayang sudah ada. Salah . Salah satu contoh satu contoh produk pastry produk pastry adalah adalah ss ponge ponge ccakeake yang selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatanyang selama ini dikenal sebagai cake dasar dalam pembuatan decoratingdecorating cake

cake ( kue tart yang dihias). Pada umumnya s( kue tart yang dihias). Pada umumnya s ponge ponge ccakeake memiliki tekstur yangmemiliki tekstur yang agak kasar, kurang lentur, dan cenderung ber-remah apabila dipotong.

agak kasar, kurang lentur, dan cenderung ber-remah apabila dipotong. Berdasarkan hal itu maka penulis ingin mencoba membuat s

Berdasarkan hal itu maka penulis ingin mencoba membuat s ponge ponge ccakeake yang lembut dan lentur tanpa menggunakan pelembut dan penstabil adonan cake yang lembut dan lentur tanpa menggunakan pelembut dan penstabil adonan cake ((cakecake emulsifier emulsifier ) namun ) namun tetap guritetap gurih karena h karena adanya pemakaian adanya pemakaian mentega. mentega. JudulJudul

(2)

yang diambil penulis adalah “Pengaruh Jumlah Kuning Telur Terhadap Karakteristik Sponge Cake”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan yang ditulis di latar belakang, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan yang nyata terhadap hasil sponge cake yang dibuat dengan  jumlah kuning telur yang berbeda.

2. Manakah karakteristik terbaik dari dari ke-3 jenis sponge cake.

3. Manakah jenis sponge cake yang paling disukai oleh panelis berdasarkan hasil uji organoleptik meliputi penampilan, warna, aroma, tekstur, rasa.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan yang nyata terhadap hasil sponge cake yang dibuat dengan jumlah kuning telur yang berbeda.

2. Untuk mengetahui karakteristik terbaik dari dari ke-3 jenis sponge cake.

3. Untuk mengetahui jenis  sponge cake yang paling disukai oleh panelis  berdasarkan hasil uji organoleptik meliputi penampilan, warna, aroma,

tekstur, rasa.

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan menambah wawasan  bagi pengelola jasa makanan khususnya bidang pastry dalam meningkatkan

kualitas produknya. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Cake 

Cake  dan bolu sebenarnya berasal dari daratan Eropa dan diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia oleh bangsa Belanda selama masa penjajahan. Di Eropa sendiri setiap negara sedikitnya memiliki satu jenis cake yang demikian istimewanya sehingga terkenal di seluruh manca negara. Misalnya Sachertorte dari Austria, Dobos Torte  dari Hongaria, Fruit Cake  dari Inggris dan Schwarz

(3)

Walder Kirch Torte dari Jerman, Torte Genovese dari Italia da Moscovische Tulban dari Belanda. Selanjutnya, oleh karena di abad XVII bangsa Eropa mulai  juga menjelajahi daratan Amerika, Cheese Cake  dikenal sebagai kue khas

Amerika.

Pada awalnya cake  telah dikenal oleh bangsa Mesir Kuno. Cara  pengolahannya serta bahan-bahannya sangat sederhana dan dibuat untuk

keperluan upacara-upacara keagamaan. Sekarang ini mutu dan rasa cake maupun pastry pasti lebih jauh berbeda. Dengan wawasan yang makin  berkembang, manusia menambah dan mencampurkan macam-macam  bahan dan aroma sehingga sekarang inicake begitu luas variasinya.

(Kartohadiprojo,N et al, 1997 : 6)

Adapun Menurut Hko (Media Indonesia, 20 Januari 2008) Menyebutkan cake mulai dibuat lebih dari 2.000 tahun lalu. Bahan dasar yang digunakan tidak  berbeda jauh dengan sekarang. Tapi tahun 1.900-an pembuatancake menjadi lebih

rumit. Banyak variasi bahan, rasa dan tentu saja hiasan atau dekorasi yang digunakan.

Zaman dulu, para bangsawan di Eropa menyebut cake  adalah roti yang dibuat dari bahan-bahan lebih berkualitas. Jika bahan-bahannya berkualitas sedang, hasilnya disebut roti atau kue. Jadi orang dulu menyimpulkan perbedaan secara kualitas dan tampilan. Cake dianggap lebih tinggi kelasnya dari pada roti atau kue.

Sedangkan cake  ulang tahun menurut www.tokenz.com dimulai dari kebiasaan bangsa yunani yang membuta roti berbentuk lingkaran dari bahan madu. Mereka membawa kuil Artemis, Dewi Bulan sebagai persembahan.

Sumber lain mengatakan tradisi cake ulang tahun berawal di Jerman pada abad pertengahan. Mereka membuat roti manis yang dibentuk bayi sebagai  peringatan hari kelahiran.

Fungsi Bahan dalam Pengolahan Cake : 1. Tepung

(4)

Tepung berfungsi untuk membentuk susunan atau kerangkacake serta untuk menahan bahan-bahan lainnya, agar cake tidak runtuh. Tepung yang sesuai untuk membuat cake adalah jenis soft flour  dengan kadar protein 7 % sampai 9% dengan butiran halus,dan yang telah diputihkan dengan baik. Nilai  pH berkisar 5,2.

4. Gula

Gula berfungsi sebagai bahan pemanis atau  sweetness.  Bernacam-macam jenis gula dapat digunakan untuk membuat cake,  yang paling baik adalah yang halus butirannya karena susunancakeakan rata dan empuk.

1. Lemak

Lemak yang digunakan untuk membuat cake harus memenuhi  beberapa persyaratan, antara lain :

- Mempunyai kemampuan baik untuk pengkriman. - Memiliki rasa bau yang netral.

- Mampu mengemulsi dengan baik. - Warnanya putih (tidak berwarna).

Mentega atau butter adalah sejenis  shortening yang paling baik. Mentega mempunyai sifat sebagai berikut :

- Memberi rasa yang lezat. - Mutu pengkriman rendah. - Volume cake menjadi rendah. - Butirannya menjadi agak kasar.

4. Telur

Selain tepung, telur juga berfungsi untuk membentuk susunan atau kerangkacake. Nilai pH yang baik berkisar 7-7,5. apabila nilai pH-nya kurang maka akan menjadi asam dan akan mempengaruhi proses peragian. Selain fungsi diatas, telur juga berfungsi untuk menambah cairan, aroma dan warna  pada kue.

(5)

5. Susu

Susu padat kering akan menghasilkan cake yang lebih baik dibandingkan susu cair. Laktosa gula susu menghasilkan warna kerak, membangkitkan rasa dan penahan cairan yang baik. Air yang ada di dalam susu menimbulkan rasa lezat pada kue. (Suhardjito, YB, BA, 2006 : 119-122)

B. Tinjauan Uji Organoleptik

Menurut Kartika Bambang pengertian organoleptik itu sendiri adalah  penilaian organoleptik atau penilaian inderawi/ sensorik yang biasanya dalam  penilaian menggunakan indera manusia yang digunakan untuk menilai mutu makanan. Mutu adalah sifat-sifat atau atribut-atribut khas yang membedakan antar makanan yang menentukan pula derajat penerimaan konsumen.

Sifat- sifat yang dinilai oleh indera : 1. Indera penglihatan yang dinilai :

a. Warna  b. Kilat

c. Bentuk d. Ukuran e. Cacat

f. Adanya zat lain

g. Kebersihan dari produk

Dalam penilaian makanan ada 2 sifat : - Sifat tersembunyi ( uji analisis kimia ) - Sifat fisik ( uji organoleptik )

2. Indera perabaan untuk menilai : a. Kekerasan

 b. Tekstur c. Konsistensi

(6)

3. Indera pembau berkaitan dengan flavour makanan adalah gabungan dari aroma dan kesan.

4. Indera pengecap untuk rasa.

5. Indera pendengar untuk mendengar kerenyahan atau tekstur. (Soewarno. S. 1985 :1-5)

Macam - Macam Uji Penilaian Penginderaan : 1. Uji Pembeda terdiri dari :

a. Uji Stimulus Tunggal

Adalah panelis mencoba produk atau control di luar ruangan, lalu masuk ke ruang organoleptik dan mencoba produk baru dan menilai sama atau tidak dengan control yang diberikan sebelumnya.

b. Uji Berpasangan

Adalah panelis merasakan dulu di luar ruangan 2 produk yang  berbeda A dan B, lalu masuk ke ruang organoleptik dan merasakan produk

dalam 3 bilik dan menilai produk yang sama dengan control. c. Uji Duo Trio

Adalah panelis langsung masuk ke ruang organoleptik dan disediakan 2 sampel dan 1 control yang diberi kode, lalu menilai sampel yang sama dengan control.

d. Uji Tri Angle

Adalah panelis masuk ke ruang organoleptik tanpa diberi control dan di dalam bilik merasakan produk lama 2 dan baru 1 A,A,B lalu menilai mana A, A, B. dan mana yang berbeda dihitung atas jumlah yang sesuai dengan instruksi.

e. Uji Pembanding Ganda

Adalah panelis merasakan 2 macam makanan ( yang baru B dan yang lama A ) di dalam bilik panelis merasakan lagi dan harus bias menilai mana yang A dan B.

(7)

Adalah panelis merasakan control yang disajikan besamaan, 3 yang sama dan 1 yang berbeda A, B, A, A. dan menentukan mana yang beda. g. Perbandingan Berpasangan Jamak

Adalah panelis merasakan produk lama A, lalu masuk dan diberi  berbagai macam produk. Lalu menilai yang mana produk yang lama. Untuk meneliti A dan B tanpa control disajikan bersamaan dengan jumlah 10 sampel.

6. Uji Hedonic

Adalah uji kesukaan yang mana panelis menilai suatu produk lalu menilai yang lebih disukai. Uji hedonic terdiri dari :

a. Uji hedonic dengan skala rangking

Adalah uji kesukaan yang mana hasil yang diambil adalah nilai yang  paling terkecil.

b. Uji hedonic dengan skala scorring

Adalah uji kesukaan yang mana hasil yang diambil adalah nilai yang terbesar. (Soewarno. S. 1985 : 68-69)

C. Prinsip Dasar Pengolahan Sponge Cake

Sebagai pembentuk dasar cake  adalah tepung terigu dan telur, didalam tepung terigu terdapat pati yang bersifat tidak larut dalam air dan mengandung  protein ( ovalbumin ) yang apabila tepung dicampur dengan air akan terbentuk gluten. Gluten ini bersifat elastis yang mampu menahan udara saat proses  pembakaran, selanjutnya adonan akan mengering dan akhirnya kukuh sehingga

terbentuk kerangkacake. III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen atau uji coba dengan pendekatan kuantitatif. Uji coba adalah proses kegiatan untuk mendapatkan data, metode pengolahan yang tepat dan resep standar. Uji yang digunakan adalah ujihedonic skala scorring  dengan melalui panelis agak terlatih. Perlakuan yang penulis terapkan pada penelitian ini adalah :

(8)

Perlakuan I (Kode 362) 1. Whole Egg → 7 pcs 2. Egg Yolk → 1 pcs Perlakuan II (Kode 841) 1. Whole Egg → 6 pcs

2. Egg Yolk → 2 pcs Perlakuan III (Kode 759) 1. Whole Egg → 5 pcs

2. Egg Yolk → 3 pcs 3.1 Teknik Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan persentase. Tahap analisis data merupakan kunci pada suatu permasalahan. Untuk itu ada data yang sudah terkumpul harus disusun dan diolah menurut metode yang tepat.

A. Teknik Analisis Data Tentang Uji Organoleptik

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan  persentase. Rumusan persentase yang digunakan adalah sebagai berikut :

P = n x 100 %  N

Keterangan :

P = Angka frekuensi pilihan panelis terhadap pilihan tertentu.  N = Jumlah panelis keseluruhan

n = Jumlah nilai panelis yang memilih aspek- aspek penilaian (Arikunto, 2002 : 250)

B. Tempat dan Waktu Uji Coba 1. Tempat Uji Coba

Penelitian dilakukan di Laboratorium  Pastry and Bakery  dan Laboratorium Uji Organoleptik Akademi Tata Boga Bandung (ATB), yang  bertempat di Jl. Raya Cinunuk No. 186 Bandung.

2. Waktu Uji Coba

Pelaksanaan dilakukan pada awal Juni sampai dengan akhir bulan Juli 2009.

(9)

3.2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui uji organoleptik ( Uji Hedonik ) yaitu yang bernilai skala scorring , data yang dinilai antara lain :

- Penampilan - Warna - Aroma - Tekstur - Rasa

Uji organoleptik dilakukan melalui panelis agak terlatih, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaan pada sponge cake dengan jumlah kuning telur yang berbeda

Adapun penilaian setiap aspek dibedakan atas 5 tingkatan kesukaan meliputi :

- Sangat Suka Nilai 5

- Suka Nilai 4

- Cukup Suka Nilai 3

- Tidak Suka Nilai 2

- Sangat Tidak Suka Nilai 1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang penulis lakukan dalam pengolahan cake menggunakan resep dasar sponge cake  dengan metode all in one method yaitu cara pengolahan cake dengan cara mencampurkan semua bahan kecuali butter. Resep dasar yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Resep Dasar Sponge Cake

No Ingredient Metric Procedure

Bahan I :

1 Medium Flour 100 gr

(10)

3 Vanilli 2 sachet 4 Milk Powder 20 gr 5 Maizena 20 gr 6 Egg 8 pcs Bahan II : 1 Butter 100 gr  Melted

Perlakuan yang diterapkan pada penelitian ini adalah : Perlakuan I (Kode 362) 1. Whole Egg → 7 pcs

2. Egg Yolk → 1 pcs Perlakuan II (Kode 841) 1. Whole Egg → 6 pcs

2. Egg Yolk → 2 pcs Perlakuan III (Kode 759) 1. Whole Egg → 5 pcs

2. Egg Yolk → 3 pcs A. Hasil Uji Organoleptik

Tabulasi data hasil penelitian keseluruhan dari tiga perlakuan dapat diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Total Nilai Dari Ketiga Perlakuan

Karakteristik  Scorring 362 841 759 Penampilan 19 26 26 Warna 18 27 26 Aroma 23 22 26 Tekstur 18 23 30 Rasa 19 25 27 Total Nilai 97 123 135 Kesimpulan :

1. Panelis lebih menyukai  sponge cake  dengan kode 759 yang menggunakan kuning telur paling banyak.

(11)

2. Kode 759 memiliki tekstur yang lebih lembut. Hasil uji organoleptik pada sponge cake adalah :

1. Perlakuan I pada kode sampel 362 menggunakan 1 butir kuning telur dan 7 butir telur utuh, total nilai yang diperoleh adalah 97.

2. Perlakuan II pada kode sampel 841 menggunakan 2 butir kuning telur dan 6 butir telur utuh, total nilai yang diperoleh adalah 123.

3. Perlakuan III pada kode sampel 759 menggunakan 3 butir kuning telur dan 5 butir telur utuh, total nilai yang diperoleh adalah 135.

4. Tingkat kesukaan panelis agak terlatih menyatakan lebih menyukai  sponge cake  perlakuan III pada kode sample 759 yang menggunakan 3  butir kuning telur dan 5 butir telur utuh.

B. Hasil Analisis Tabulasi Data dengan Uji F. 1. Penampilan

Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap penampilan sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.3. Analisis ovariant pada penampilan ponge cake

Sumber variasi db F hit F tabel

5% 1%

Panelis 5 0.0603

Perlakuan 2 2.952 3.74 6.51

Error 10

Total 17

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan tidak perpengaruh nyata terhadap penampilan sponge cake yang dihasilkan.

2. Warna

Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap warna sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut :

(12)

Tabel 4.4 Analisis ovariant pada warna ponge cake

Sumber variasi db F hit F tabel

5% 1%

Panelis 5 0.0848

Perlakuan 2 6.1876* 3.74 6.51

Error 10

Total 17

Keterangan : tanda * menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan  perpengaruh nyata terhadap warna sponge cake yang dihasilkan.

3. Aroma

Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap aroma sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5 Analisis ovariant pada aroma ponge cake

Sumber variasi db F hit F tabel

5% 1%

Panelis 5 0.04205

Perlakuan 2 0.546 3.74 6.51

Error 10

Total 17

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan tidak perpengaruh nyata terhadap aroma sponge cake yang dihasilkan.

4. Tekstur

Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap tekstur sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut :

(13)

Tabel 4.6 Analisis ovariant pada tekstur sponge cake

Sumber variasi db F hit F tabel

5% 1%

Panelis 5 0.2176

Perlakuan 2 23.7025** 3.74 6.51

Error 10

Total 17

Keterangan tanda ** menunjukkan berbeda sangat nyata pada taraf 1 %

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan  berpengaruh sangat nyata terhadap tekstur sponge cake yang dihasilkan.

5. Rasa

Hasil perhitungan tabulasi data dengan uji F terhadap rasa sponge cake dapat dilihat  pada tabel berikut :

Tabel 4.7 Analisis ovariant pada rasa ponge cake

Sumber variasi db F hit F tabel

5% 1%

Panelis 5 0.0625

Perlakuan 2 3.250 3.74 6.51

Error 10

Total 17

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah kuning telur yang digunakan tidak perpengaruh nyata terhadap rasa sponge cake yang dihasilkan.

V. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

(14)

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan :

1. Perbedaan yang nyata terhadap hasil sponge cake dengan jumlah kuning telur yang berbeda adalah pada warna dan tekstur sponge cake.

2. Karakteristik terbaik dari ke-3 jenis sponge cake yaitu pada kode 759 dengan tekstur yang lembut dan halus.

3. Panelis lebih menyukai sponge cake dengan perlakuan III yaitu 3 kuning telur dan 5 telur utuh.

Saran : perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang daya tahan sponge cake sehingga dapat disimpan lebih lama.

DAFTAR PUSTAKA

Ambarini (2004). Sponge Cake Selembut Kapas. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama .

Arikunto, S (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineke Cipta.

C. Tarwotjo, S (1998).  Dasar  –   Dasar Gizi Kuliner . Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hko (2008)“Jenis- jenis Cake” . Media Indonesia (20 Januari 2008).

Kartika, B (1985). Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan, Penilaian Organoleptik,  Petunjuk Evaluasi Produk Industri  . Jakarta : Penerbit Bhratara

Karya Aksara.

Kartohadiprojo, N et al (1997). Terampil Membuat Cake & Pastry. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama .

Suhardjito, YB, BA (2006). Pastry Dalam Perhotelan. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Soewarno (1985), Penilaian Organoleptik.Jakarta :Bhratara Karya Aksara.

Gambar

Tabel 4.2  Total Nilai Dari Ketiga Perlakuan
Tabel  4.3.  Analisis ovariant pada penampilan ponge cake
Tabel  4.4  Analisis ovariant pada warna ponge cake
Tabel  4.7  Analisis ovariant pada rasa ponge cake

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari mempelajari petunjuk denah adalah siswa mampu mendeskripsikan tempat sesuai dengan denah atau gambar dengan kalimat yang runtut, namun di kelas IV SDN

Berdasarkan keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor : 46/PUU-VIII/2010, Pasal 43 ayat 1 UU Perkawinan ini selanjutnya dibaca, “Anak yang dilahirkan di luar perkawinan mempunyai

Teori yang menunjang dalam Tugas Akhir ini diantaranya adalah Tabung APAR, Mikrokontroler ATMega16, DC gearbox motor , motor servo, sensor photodioda, relay ,

transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi multijasa berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara BS/UUS dan pihak lain yang dibiayai/menerima

Keterbukaan merupakan ukuran seberapa jauh perekonomian suatu daerah berhubungan dengan daerah lain yang tercermin dari perdagangan daerah tersebut dengan daerah lain dalam

Kegiatan Riset Aksi Pengembangan Perikanan Lokal Rawa Gambut: ”Pengembangan Teknologi Budidaya Ikan Lokal Rawa Gambut Untuk Mendukung Upaya Restorasi Gambut Di Desa

beta. Kanal AF8 sinyal yang paling bagus adalah beta. Kanal TP9 sinyal yang paling bagus adalah beta. Kanal TP10 sinyal yang paling bagus adalah gamma. Analisis yang didapatkan

Fenil propanoida merupakan turunan dari fenil propana yang mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiri dari cincin benzena (C 6 ) yang terikat pada ujung rantai karbon propana (C 3