• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi Seismik Darat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Eksplorasi Seismik Darat"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

T

Teuku euku ErlanggaErlangga – – Dinda Yudisthira Dinda Yudisthira

Eksplorasi Seismik Darat

Eksplorasi Seismik Darat

(2)
(3)

 Akuisisi Seismik

 Akuisisi Seismik

Darat

Darat

 Akuisisi data merupakan tahap awal dalam

 Akuisisi data merupakan tahap awal dalam

metode

metode seismik.

seismik. Akuisisi

Akuisisi data

data seismik

seismik adalah

adalah

proses pengambilan data hasil rekaman

proses pengambilan data hasil rekaman

seismik dilapangan.

seismik dilapangan.

Tujuan utama akuisisi data seismik adalah

Tujuan utama akuisisi data seismik adalah

memperoleh data pengukuran travel time yang

memperoleh data pengukuran travel time yang

diperoleh dari sumber energy ke penerima

diperoleh dari sumber energy ke penerima

(geophone).

(4)

 Alur Proses

 Alur Proses

Akuisisi Seismik

Akuisisi Seismik

Darat

Darat

Survey Awal

Survey Awal Pengukuran TitikPengukuran Titik

Control Control Pengukuran Pengukuran Lintasan Seismik Lintasan Seismik Design Survey Design Survey Drilling & Drilling & Preloading Preloading Recording Recording Shooting Shooting

(5)

Survey Awal

Survey Awal

Proses survey awal dilakukan dalam penentuan titik akuisisi

Proses survey awal dilakukan dalam penentuan titik akuisisi

seismik

seismik

dalam proses survey awal ini akan didapatkan

dalam proses survey awal ini akan didapatkan

::

 Lokasi surveyLokasi survey

 Kondisi daerah surveyKondisi daerah survey

  Akses lokasi Akses lokasi

 Perencanaan pekerjaanPerencanaan pekerjaan

(6)

Design Survey

Dalam pembuatan design design survey dibutuhkan beberapa parameter yang menjadi acuan diantaranya:

 Trace Interval : Jarak antara tiap trace/receiver

 Shot Point Interval: Jarak antara satu SP dengan SP yang lainnya  Posisi Shot Point: Koordinat posisi shot point

 Far Offset: Jarak antara sumber seismik dengan trace terjauh  Near Offset: Jarak antara sumber seismik dengan trace terdekat  Jumlah Shot Point: Banyaknya SP yang digunakan dalam satu

lintasan

 Jumlah Trace: Banyaknya trace yang digunakan dalam satu SP  Record Length: Lamanya perekaman gelombang seismik

 Fold Coverage: Jumlah atau seringnya suatu titik di subsurfece terekam oleh geophone di permukaan

 Jumlah tembakan: Jumlah tembakan persalvo  Panjang lintasan: panjang lintasan pada akuisisi

(7)

96 97 192

Skema akuisisi seismic 2D darat

Parameter akuisisi seismic 2D darat

Source Configuration Record Length Number of Channel Interval Shot Interval Receiver Sampling Rate Recording Filter Low filter High Filter Near offset Far offset CDP Spacing CDP Fold Dynamite Split spread 6 s 192 105 m 35 m 4ms ---10 Hz – 12 db/oct 62.5 Hz – 72 db/oct ± 17.5 m ± 3325 m 17.5 m 32 (max)

(8)
(9)

Pengukuran Titik Kontrol

Dalam tahapan ini

dilakukan penentuan

koordinat koordinat

shoot point dan

receiver point yang

dikorelasikan dengan

design survey,

koordinat gps dan peta

bakosurtanal sehingga

memudahkan

pengeplotan sesuai

design

(10)

Pengukuran Lintasan Seismik

 Pengukuran Lintasan Seismik

& Pemasangan patok SP dan TR

Pengukuran lintasan seismik yang meliputi pengukuran titik tembak (SP) dan titik rekam (TR) dilakukan dengan

menggunakan peralatan total station.

 Pembuatan Titian dan

Rintisan

Titian dibuat untuk mempermudah dan

memperlancar kerja ketika survey menemukan lokasi

yang tidak bisa dilewati sepeti: irigasi, parit, sungai atau rawa Sehingga mengefektifkan

(11)

Drilling & Preloading

Dalam proses

drilling dan

preloading

dilakukan

pengeboran dan

penanaman

dinamite pada shot

point sebagai

source dalam

proses akuisisi.

Kedalaman lubang

biasanya 30m

dengan diameter

11cm

(12)

Shooting

Tahap akhir dari akuisisi seismik adalah proses

shooting dan recording dimana pada proses ini

dilakukan peledakan dan penembakan source yang

akan diterima oleh receiver dan dilakukan proses

perekaman ke dalam pita magnetik (tape record)

Kriteria sumber gelombang seismik yang ideal:

 Energi yang diemisikan cukup besar.  Durasinya cukup kecil.

 Dapat diulang (tidak sekali pakai)  Tidak menghasilkan noise.

Besar energi berbanding lurus dengan panjang wavelet,

sehingga memperkecil resolusi.

(13)

Borehole Dynamite

Dinamit merupakan campuran bahan kimia yang dapat terbakar dengan sangat cepat dan

menghasilkan tekanan dan temperatur yang sangat tinggi. Dalam proses seismik,

peledakan dinamit dilakukan di sumur bor yang telah dibor sebelumnya, diletakkan pada kedalaman 6-30 m.

Ledakan dipicu oleh blasting cap

yang berupa dinamit dengan ukuran ledakan yang minimal, namun mampu memicu ledakan yang lebih besar.

(14)

 Recording Equipment

Geophone Geophone + kabel trace

Geophone: Alat penerima getaran dari gelombang sumber yang berupa sinyal analog dan ditransmisikan oleh kabel trace menuju ke station unit

(15)
(16)

Digital Seistronix Seistronix

merupakan suatu station unit

penerimaan sinyal dari geophone dalam bentuk analog dan dirubah menjadi digital

(17)
(18)

Recording

Subsurface reflector Earth’s surface S R A/D Converter Amplifier Filter Trace display Recording Tape storage

(19)
(20)

Quality Control (QC)

Tahap Field QC data seismik merupakan kegiatan untuk

mengkontrol kualitas dari perekaman data seismic yang

berupa raw data.

Kualifikasi kualitas raw data adalah berupa:

Good : Frekuensi sinyal dan energy tinggi, kandungan bising

(noise) yang sangat sedikit / Tidak ada.

Fair : Frekuensi sinyal dan energi tidak begitu tinggi, terdapat

kandungan bising yang tidak terlalu banyak.

Poor : Frekuensi sinyal dan energi rendah, kandungan bising

(21)

Good raw data Fair raw data

(22)

Pengolahan Data Seismik

Pengolahan data seismik dititik beratkan pada koreksi

koreksi terhadap sesuatu yang dapat mengganggu data.

Tujuan utama dari pengolahan data seismik adalah untuk

memerperoleh gambaran lapisan lapisan bawah bumi dari

data akuisisi yang dimiliki.

Selain itu beberapa tujuan penting lainnya dalam

pengolahan data seismik, yaitu:

Untuk meningkatkan signal to noise ratio (s/n)

Untuk mempertajam resolusi dengan mengadatasi dari

bentuk gelombang sinyal

Mengisolasi sinyal sinyal yang tidak diinginkan (sinyal refleksi

dari multiple dan gelombang permukaan (S wave))

Untuk memperoleh gambaran realistik dengan koreksi

geometri

Untuk memperoleh informasi

 –

 informasi mengenai bawah

(23)

Tahapan Pengolahan Data Seismik

Secara garis besar urutan pengolahan data seismik

dibagi menjadi 3, yaitu:

Pre-processing adalah tahapan awal pengolahan data

seismic yang bertujuan untuk merekondisi sinyal seismic

yang terekam. Terdiri dari Demultiplex, True Amplitude

Recovery (TAR), Editing, Dekonvolusi, Filtering, Koreksi

Statik.

Processing atau Analyzing adalah tahapan lanjut dalam

pengolahan data seismic yang bertujuan untuk menganalisis

kecepatan gelombang seismik yang melewati suatu reflector.

Gelombang seismic yang terekam dianalisis kecepatannya

dengan cara memunculkan spectrum amplitude hasil NMO

dan Stacking. Kecepatan yang tepat akan menghasilkan

penampang seismic yang tepat.

Post-processing adalah tahapan akhir dalam pengolahan

data seismic yang terdiri dari koreksi residual static dan

migrasi.

(24)

Beberapa tahapan dalam processing data, diantaranya:

 Raw data input

 Pendefinisian geometri  Editing

 Filter

 Koreksi Statik

 True Amplitude Recovery (TAR)  Dekonvolusi

  Analisis Kecepatan

 Koreksi Nmo dan staking  Residual static

 Koreksi DMO  Migrasi

(25)
(26)

Raw data input adalah process input data mentah

dari hasil akuisisi seismik yang tersimpan didalam pita

magnetik dengan format SEG(society of Exploration

Geophysics). Rekaman gelombang seismic yang

terekam dalam field tape terdiri dari header dan

amplitude.

Dalam raw data terekam informasi header yang

berupa gelombang yang merambat ke dalam bumi

dan diterima oleh receiver, yaitu gelombang langsung

(direct wave), gelombang bias (refraction wave),

gelombang pantul (reflection wave) dan ground roll

serta parameter yang digunakan dalam akuisisi

(27)

Pola gelombang seismik

yang terekam pada raw data

(28)

Pendefinisian geometri

 adalah proses

memasukkan parameter lapangan kedalam

dataset yang dimiliki. Hasil keluaran dari field

geometry berupa stacking chart atau stacking

diagram dengan geometri penembakan saat

akuisisi data.

(29)

Editing

 adalah proses menghilangkan semua rekaman yang

buruk, sedangkan mute adalah proses untuk menghilangkan

sebagian rekaman yang diperkirakan sebagai sinyal

gangguan seperti ground roll, first break dan yang lainnya yg

dapat mengganggu data.

Beberapa jenis noise yang biasanya diedit:

 Trace mati, karena geophonenya sengaja tidak dipasang

 Trace yang mengandung noise elektrostatik, biasanya frekuensi

tinggi

 Trace yang merekam getaran langkah orang yang berjalan di

atas geophone pada saat perekaman berlangsung

 Daerah first arrival

(30)

True Amplitude Recovery (TAR)

 adalah koreksi

terhadap amlitudo gelombang seismic yang

menjadikan permukaan pemantul seolah memiliki

energy yang sama. Energy yang dikeluarkan oleh

sumber berbanding terbalik dengan kuadrat jarak.

Pada koreksi TAR ini terdiri dari:

Gain Removal

Koreksi Spherical Divergence (Divergensi Bola)

Koreksi Attenuasi

(31)

Dekonvolusi

 dilakukan untuk meningkatkan resolusi vertikal

(temporal) dan meminimalisir efek multiple. Fenomena

perambatan gelombang seismic yang diakai dalam seismic

eksplorasi dapat didekati dengan model konvolusi.

Dekonvolusi dilakukann untuk menghilangkan atau

mengurangi pengaruh ground roll, multiple reverberation,

ghost serta memperbaiki bentuk wavelet yang kompleks

akibat pengaruh noise.

Konvolusi merupakan operasi forward:

Dekonvolusi merupakan keterbalikan konvolusi:

Koefisien Refleksi (t) = sumber (t) / Sinyal (t)

Sumber (t) * Koefisien Refleksi (t) = Sinyal (t)

(32)

Dekonvolusi pada

dasarnya berfungsi

membentuk sinyal.

Beberapa tipe

dekonvolusi diantaranya

:

Spiking deconvolution

adalah menghasilkan

ideal spike signal

Predictive deconvolution

adalah proses perbaikan

bentuk wavelet akibat

noise yang apabila di kill

atau di mute akan

(33)

Filter frekuensi

bertujuan menghilangkan komponen frekuensi

yang mengganggu pada data seismic dan meloloskan data yang diinginkan. Macam filter frekuensi ada tiga yaitu:

 Filter low pass : meredam noise yang lebih rendah dari frek

natural

 Filter high pass : meredam noise yang lebih tinggi dari frek

natural

 Filter band pass : meredam noise yang lebih rendahb dan lebih

tinggi dan rendah dari frek natural

Koreksi static

termasuk juga koreksi ketinggian (elevasi). Efek

topografi terhadap waktu rambat gelombang refleksi dapat

dihilangkan dengan mengoreksi elevasinya. Koreksi ketinggian dilakukan karena posisi sumber sumber dan receiver atau

geophone dipermukaan bumi memiliki ketinggian yang bervariasi. Oleh karena itu, koreksi dengan cara menghilangkan efek dekat permukaan yang bertujuan untuk menyamakan ketinggian.

Untuk melakukan koreksi statik diperlukan informasi elevasi, shot depth dan uphole time.

(34)
(35)
(36)

Analisis kecepatan merupakan proses untuk menentukan

kecepatan yang sesuai untuk memperoleh staking yang

terbaik dengan kata lain proses untuk memperoleh

kecepatan yang tepat. Prinsip dasar analisa kecepatan pada

proses staking adalah mencari persamaan hiperbola yang

tepat sehingga memberikan stack yang maksimum. Semakin

 jauh jarak offset suatu receiver maka semakin besar waktu

yang diperlukan gelombang untuk merambat dari source

untuk dapat ke receiver.

 Analisis kecepatan merupakan kunci pada processing data

seismic, analisis ini dapat dilakukan berulang kali sampai

hasil stacking benar benar menunjukkan penampang bawah

permukaan secara benar. Hasil dari analisis kecepatan

berkelanjutan karena akan digunakan untuk proses stacking

dan residual static

(37)

Normal Moveout

(NMO)

 adalah

perbedaan antara TWT

(Two Way Time) pada

offset tertentu dengan

TWT pada zero offset.

Koreksi NMO juga bisa

disebut pemilihan

model kecepatan

(Vrms maupun Vstack)

merupakan hal yang

sangat penting

(38)

a. Sebelum koreksi NMO

b. Model kecepatan yang tepat c. Model kecepatan yang renda d. Model kecepatan yang tinggi

(39)

Stacking

 adalah proses menjumlahkan

trace-trace seismik dalam satu CDP setelah koreksi

NMO (Normal Move Out). Stacking bertujuan

mempertinggi signal to noise ratio (S/N).

(40)

Residual static

 atau koreksi static sisa adalah proses yang

dilakukan setelah analisis kecepatan, yang hanya digunakan

untuk menyempurnakan koreksi static yang awal sudah

dilakukan.

Residual static ini dibutuhkan karena:

 Proses NMO pada CDP Gather tidak selalu cocok dengan

lintasan hiperbolik

 Saat melakukan koreksi static, kesalahan perkiraan penentuan

kecepatan dan kedalaman berada pada wethering zone

 Data uphole dan first break yang sangat buruk.

 Sehingga, setelah melalui tahapan proses ini diharapkan data

data yang dihasilkan sudah terkoreksi secara benar dan menghasilkan penampang seismik yang benar benar

mempresentasikan keadaan bawah permukaan bumi dengan tepat.

(41)

DMO Correction

. Prinsip DMO Correction yaitu berusaha

menggeser titik titik pantul sedemikian rupa sehingga refleksi

refleksi pada non-zero offset di transformasikan ke trace zero

offset. Akibat dari transformasi ini maka terkadang DMO

Correction dapat disebut sebagai proses migrasi secara

parsial.

Jadi, dengan koreksi DMO:

 Setiap trace di migrasi ke offset nol sehingga setiap pasangan

common offset diubah menjadi pasangan offset nol yang sesuai.

 Dispersi titik pantul dihilangkan

 Kecepatan stacking menjadi tidak bergantung pada kemiringan

lapisan

 Rasio S/N meningkat

(42)

Migrasi

 adalah suatu proses untuk memetakan

penampang menjadi penampang lain dimana

even-even seismic semu pada reflector miring dikembalikan

pada posisi dan waktu yang tepat. Hasil proses

migrasi mampu menghilangkan efek efek sinyal

terdifraksi sehingga mendapatkan gambaran bawah

permukaan secara jelas.

Secara lengkap migrasi bertujuan sebagai berikut:

Memperbaiki resolusi even dalam penampang seismic.

Mengoreksi posisi reflector yang terdistorsi dengan

menghilangkan difraksi hiperbola dan memfokuskan

energinya pada puncak hiperbola tersebut.

(43)
(44)

Interpretasi Data

Tujuan dari interpretasi seismik secara umum

menurut ANDERSON & ATINUKE (1999)

adalah untuk mentransformasikan profil

seismik refleksi

stack

menjadi suatu struktur

kontinu dari model geologi secara lateral dari

subsurface.

Sedangkan, tujuan khususnya adalah sebagai

berikut :

Pemetaan struktur

 –

 struktur geologi

 Analisis sekuen seimik

(45)

Tujuan interpretasi seismik khusus dalam eksplorasi

minyak dan gas bumi adalah untuk menentukan

tempat-tempat terakumulasinya (struktur

cebakan-cebakan)minyak dan gas.

Minyak dan gas akan terakumulasi pada suatu tempat

 jika memenuhi tiga syarat, yaitu:

 Adanya Batuan sumber (source rock), adalah

lapisan-lapisan batuan yang merupakan tempat terbentuknya

minyak dan gas,

Batuan Reservoir yaitu batuan yang permeabel tempat

terakumulasinya minyak dan gas bumi setelah bermigrasi

dari batuan sumber,

Batuan Penutup, adalah batuan yang impermeabel

sehingga minyak yang sudah terakumulasi dalam batuan

reservoir akan tetap tertahan di dalamnya dan tidak

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui informasi tehnik    pemeliharaan kerang mutiara air tawar meliputi   pertumbuhan harian, pertumbuhan bobot rata-rata individu, sintasan, perkembangan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kualitas Media Budidaya dan Produksi Ikan Nilem Osteochilus hasselti yang Dipelihara pada Sistem IMTA (Integrated Multi

Lembaga zakat yang muncul akhir-akhir ini memang merupakan sebuah keuntungan tersendiri bagi para muzakki. Hal ini dikarenakan para muzakki dapat menyalurkan zakatnya

Salah satu indikator faktor fisik yang mempengaruhi harga apartemen yaitu view yang dapat dinikmati konsumen dari jendela unit apartemen, sehingga untuk

Pada tugas akhir ini diimplementasikan  penggunaan antena cloverleaf 4 lobus yang dipasang pada transmitter video pada quadcopter serta antena mikrostrip fraktal yang dipasang

Faktor Produksi Modal merupakan barang yang dihasilkan dan dapat dipergunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk lebih

1) Pembangunan saringan sampah (manual) diletakan disetiap out fall pada sistem drainase utama untuk mengurangi sampah padat yang dapat menyebabkan degradasi kapasitas

Pengembangan Standar Kompetensi Lulusan di SMA 1 Simanjaya Siman Lamongan mengacu kepada Standar kompetensi lulusan Nasional jenjang SMA/MA sederajad pada setiap