• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Organisasi Igd Rev

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pedoman Organisasi Igd Rev"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan kegawatdaruratan merupakan sebuah penyelenggaraan pelayanan terpadu yang ditujukan bagi penderita gawat, darurat, dan gawat darurat, baik dalam keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan bencana. Bentuk pelayanan gawat darurat meliputi berbagai aspek yaitu kesehatan badaniah, rohaniah dan sosial bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.

Instalasi gawat darurat merupakan suatu unit di rumah sakit yang memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang lengkap serta memadai untuk memberikan pelayanan kepada pasien gawat darurat dalam upaya penanggulangan pasien gawat darurat yang terorganisir.

Dalam keadaan sehari-hari maupun keadaan bencana penanganan pasien gawat darurat akan melibatkan pelayanan pra rumah sakit, pelayanan di rumah sakit maupun pelayanan antar rumah sakit. Pelayanan kegawatdaruratan memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistim. B. TUJUAN UMUM

Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Royal Progress International Hospital.

C. TUJUAN KHUSUS

a. Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Gawat Darurat dalam memberikan pelajaran kegawatdaruratan yang bermutu dan profesional.

(2)

b. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Gawat Darurat dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Gawat Darurat Royal Progress International Hospital.

(3)

BAB II

GAMBARAN UMUM

1.1. SEJARAH

Rumah Sakit Medika Gria didirikan pada tahun 1990, oleh Ir. Bambang Sumantri. Pada awal pembangunan, bangunan rumah sakit terdiri dari 2 lantai, berdiri pada tanah seluas 3.452,4 m2 terletak di Jln. Danau Sunter Utara, Nirwana Sunter Asri. Pada tanggal 18 Desember 1991, rumah sakit mulai beroperasi dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI Bapak Adhiyatma, MPH. Rumah sakit ini didirikan sebagai sarana pemeliharaan kesehatan bagi warga dan masyarakat Sunter Paradise khususnya dan Jakarta Utara pada umumnya.

Seiring dengan perubahan waktu dan besarnya harapan serta tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Medika Gria melakukan pengembangan sarana fisik bangunan rumah sakit yaitu membangun gedung yang lebih representatif yang terdiri dari 8 lantai dengan luas bangunan 7.868 m2. Seluruh proses pengembangan ini dapat diselesaikan pada tahun 2003.

Untuk melengkapi pelayanan kesehatan, pada tahun yang sama tepatnya tanggal 8 Agustus, Rumah Sakit Medika Gria menjadi rumah sakit pusat laktasi dan diresmikan oleh Menteri Kesehatan Bapak dr. Achmad Sujudi, MPH. Tujuan utama adalah agar bayi-bayi yang baru lahir di Rumah Sakit Medika Gria memiliki sistem kekebalan tubuh yang prima serta dapat tumbuh dan berkembang dengan baik yaitu dengan memberikan ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan.

Sebagai wujud nyata dari cinta kasih yang mendalam, pada awal tahun 2005 klinik Medika Gria yang terletak di Sunter Permai Raya yang bernama KITTY MEDIKA GRIA menjadi pusat pelayanan masalah tumbuh kembang anak.

Selain sebagai rumah sakit laktasi, pada tahun 2001 Rumah Sakit Medika Gria telah mengembangkan pelayanan kesehatan dengan membuka klinik

(4)

Pusat Dialisis. Tujuan membuka klinik ini adalah untuk memberikan pelayanan bagi pasien-pasien gagal ginjal dengan biaya yang lebih murah dengan tetap memberikan pelayanan terbaik.

Pada bulan Juli tahun 2005 Rumah Sakit Medika Gria kembali melakukan pengembangan sarana fisik bangunan rumah sakit. Sampai sekarang ini luas bangunan rumah sakit telah meningkat menjadi 13.802 m2 dan berdiri di atas tanah seluas 5.040 m2. Perluasan bangunan rumah sakit ini dengan sendirinya menambah kapasitas tempat tidur yang tersedia menjadi 200 tempat tidur. Selain bangunan rumah sakit, sarana penunjang kesehatan lainnya senantiasa terus ditingkatkan dengan menyediakan alat-alat canggih.

Selain pengembangan fisik bangunan rumah sakit, Rumah Sakit Medika Gria juga melakukan pengembangan non-fisik yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Salah satu pengembangan yang telah dilakukan adalah penandatangangan kesepakatan kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui Yayasan Pengembangan Medik Indonesia (YAPMEDI) dengan No. 001/K/SK/YPMI/III/2005 tentang keputusan bersama Ketua Yayasan Pengembangan Medik Indonesia dan No. 003/YSP/IV/05 tentang kerjasama Yayasan Medik Indonesia dan Rumah Sakit Medika Gria. Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mutu pelayanan medik serta mewujudkan Rumah Sakit Medika Gria sebagai rumah sakit pendidikan dengan menyediakan lahan bagi staf pengajar FKUI untuk berkarya. Kerja sama ini akan meningkatkan pelayanan rumah sakit yaitu dengan menyediakan tenaga-tenaga profesional.

Pada tanggal 1 Maret 2007 nama Rumah Sakit Medika Gria berubah menjadi Rumah Sakit Royal Progress International Hospital.

(5)

1.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI ROYAL PROGRESS

Royal Progress International Hospital merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas 188 tempat tidur, merupakan milik Yayasan Sejahtera Progress.

Royal Progress mempunyai fungsi memberikan pelayanan kesehatan paripurna dengan motto melayani dengan penuh cinta kasih.

Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, Royal Progress mempunyai tugas pokok berupa :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi. 2. Senantisa meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Royal

Progress agar selalu memberikan pelayanan secara profesional, etis dan bermartabat.

3. Menyediakan wahana bagi pendidikan tenaga kesehatan, dalam turut serta menyumbang upaya mencerdaskan bangsa

1.3. KEGIATAN PELAYANAN

Kegiatan pelayanan Royal Progress International Hospital dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

1. PELAYANAN RAWAT JALAN

A. Kunjungan Pasien Rawat Jalan Tahun 2002 s / d 2006 A.1. Total Kunjungan Pasien Rawat Jalan Per Spesialisasi

No Klinik 2002 2003 2004 2005 2006

1 Penyakit Dalam 7.899 7.076 7.986 7.795 7.945

2 Obsgyn ( Team FKUI ) _ 339 2.995 3.305 3.886

- Fetomaternal _ 15 403 404 366 3 Anak 5.072 3.764 3.592 3.431 2.871 4 Mata 1.259 942 947 1.180 2.673 5 Kulit 4.835 2.840 1.888 1.931 2.209 6 Gigi 3.477 2.853 2.605 2.199 1.803 7 T H T 1.879 1.411 1.368 1.141 1.008

8 Obsgyn ( Non FKUI ) 2.760 1.827 1.199 997 818

9 Bedah Umum 1.035 749 769 712 671

(6)

11 Bedah Tulang 423 472 410 445 369

12 Jantung 488 327 266 336 362

13 Paru, Asma, & Alergi 404 282 343 220 127

14 Bedah Urologi 51 33 84 89 81 15 Pem. Payudara 58 39 35 41 70 16 Laktasi _ _ _ _ 54 17 Psikiater 47 34 34 37 35 18 Bedah Kosmetik 84 31 36 27 22 19 Gizi 13 7 15 27 22 20 Bedah Mulut _ _ _ 9 13 21 Rematologi 14 15 20 15 10 22 Bedah Anak _ _ 9 3 9 23 Andrologi 16 11 11 13 6 24 Bedah Onkologi _ _ _ 6 6 25 Bedah Saraf 0 2 24 16 3

26 Paket Sunat Sp. Bedah _ _ _ _ 1

27 Bedah Digestif 9 7 6 7 1

28 Bedah Vaskuler _ _ 11 0 1

29 Rehabilitasi Medik 15 0 17 4 0

30 Anestesi _ _ 1 2 0

31 Royal Dental Center _ _ _ 1 0

TOTAL 30.470 23.665 25.615 24.947 25.992 RATA – RATA / BLN 2.539 1.972 2.135 2.079 2.166 31 Akupuntur 35 2 5 529 1.047 - Dr. Wayne Sung _ _ _ 529 1.286 - Dr. Hendry Wijaya _ _ _ 0 239 32 Fisioterapi 5.673 5.013 4.870 4.366 3.805 33 Klinik Umum 1.877 1.143 937 839 832 34 IGD 12.800 11.050 11.109 10.011 9.559 TOTAL 20.385 17.208 16.921 16.274 16.768 TOTAL KUNJUNGAN 50.855 40.873 42.536 41.221 42.760 RATA-RATA/ BLN 205 161 176 174 176

10 Neonatus ( Box Bayi) 80 61 127 113 125

TOTAL + NEONATUS 2.535 1.993 2.243 2.201 2.238

11 TTKP (ODC 66 42 29 44 65

2. PELAYANAN RAWAT INAP

1. RAWAT INAP

A. Fasilitas Rawat Inap Saat Ini

A.1. Kamar Perawatan Rawat Inap Per Kelas Dan Per Lantai

No Kelas JMLTT Lantai1 Lantai2 Lantai3 Lantai5 Lantai7 1 Royal Suite 2 - - - - 2

(7)

Suite 3 VIP 47 - 5 4 13 16 9 4 I 30 - 8 6 10 6 -5 II 52 8 32 12 - - -6 III 41 18 13 10 - - -7 ICU 7 - 7 - - - -8 ISO 4 - 2 - 2 - -TOTAL 187 26 67 32 25 22 15 9 Box bayi 10 10

Ket : Lantai 6 belum aktif terdiri dari VIP = 16 TT dan kelas I = 6 TT.

A.2. Kamar Operasi

Kamar operasi terdiri dari 3 OK besar dan 1 OK sedang

A.3. Kamar Bersalin

Kamar bersalin terdiri dari 1 ruang kala dan 2 ruang partus

B. Kunjungan Pasien Rawat InapTahun 2002 s/d 2006 B.1. Total Pasien Masuk Rawat Inap Per Kelas

No. Kelas Th.2002 Th.2003 Th.2004 Th.2005 Th.2006 1 Royal Suite - 0 9 9 4 2 President Suite - 1 8 7 6 3 SVIP 25 17 - - -4 VIP 322 251 251 232 294 5 I 406 303 347 334 329 6 II 748 576 682 573 545 7 III 901 746 766 839 835 8 ICU 53 38 53 79 60 9 ISOLASI - - - 15 40 TOTAL 2.455 1.932 2.116 2.088 2.113 RATA-RATA/BLN 205 161 176 174 176 10 Neonatus ( Box Bayi ) 80 61 127 113 125 TOTAL + NEONATUS 2.535 1.993 2.243 2.201 2.238 11 TTKP (ODC) 66 42 29 44 65

(8)

3. PELAYANAN PENUNJANG MEDIK A. Laboratorium

A. 1. Jumlah Pasien Dan Pemeriksaan Laboratorium

No Keterangan Th. 2002 Th. 2003 Th. 2004 Th. 2005 Th. 2006 1 Jumlah Pasien 16.161 11.997 13.674 11.694 10.894 Jml Pasien /bulan 1.347 1.000 1.140 975 908 2 Jumlah Pemeriksaan 57.049 27.966 33.857 28.890 43.403 Jml Pemeriksaan/bulan 4.754 2.331 2.821 2.408 3.617 A. 2. Patologi Anatomi No Keterangan Th. 2002 Th. 2003 Th. 2004 Th. 2005 Th. 2006 1 Patologi Anatomi 383 347 758 962 966 Rata-rata PA/bulan 32 29 63 80 81 B. RADIOLOGI No Keterangan Th. 2002 Th. 2003 Th. 2004 Th. 2005 Th. 2006 1 Jumlah Pasien - 4.084 4.250 3.226 2.802 Jml Pasien /bulan - 340 354 269 324

2 Jumlah Foto Rontgen 6.059 4.377 4.629 3.537 3.087

Jml Foto Rongen /bln 505 365 386 295 257

Ket : *Th. 200, 2001 dan 2002 jumlah pasien belum di laporkan terpisah 1.4. SUMBER DAYA MANUSIA

DOKTER JUMLAH

a. Dokter Spesialis 35

b. Dokter Umum 6

c. Dokter Gigi 3

Jumlah 44

TENAGA KESEHATAN LAIN JUMLAH

a. Sarjana Keperawatan 2

b. Sarjana Kesehatan Masyarakat 3

c. Sarjana Farmasi/Apoteker 2

d. D3 Keperawatan dan Kebidanan 72

e. Radiografer 5

f. Analis 7

g. SPK/sederajad 8

h. Asisten Apoteker 10

(9)

Jumlah 129

TENAGA ADMINISTRASI JUMLAH

a. Sarjana ( S1 ) 11

b. Sarjana ( S2 ) 3

c. Sarjana Muda ( D1 dan D3 ) 22

d. SLTA/sederajad 126 e. SLTP 16 f. SD 2 Jumlah 180

BAB III

ORGANISASI IGD

A. Visi, Misi, Landasan Nilai dan Tujuan Royal Progress

International

VISI

Meningkatkan kualitas kehidupan lahir batin manusia secara seimbang beserta lingkungan hidupnya sejalan dengan waktu.

MISI

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna (preventif, promotif, kuratif & rehabilitatif) yang berkualitas tinggi, berstandar internasional dan berorientasi pada kepuasan pelanggan.

LANDASAN NILAI

Nilai Royal Progress secara umum adalah PROGRESS

PRO : Proaktif dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Royal Progress G : Gigih dalam meningkatkan terus profesionalisme berlandaskan etika profesi dan berorientasi pada kepuasan pelanggan melalui kerjasama tim.

(10)

E : Efekfif dan efisien dalam melakukan setiap pekerjaan dengan meningkatkan rasa kepemilikan.

S : Saling Asih, Asah, Asuh dan Wangi. S : Saling menguntungkan.

TUJUAN (GOAL)

1. Tercapainya pelayanan yang bermutu tinggi yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

2. Pelayanan kesehatan Royal Progress terus meningkat dan berkembang. 3. Tercapainya peningkatan produktivitas pelayanan Royal Progress.

4. Terbentuknya sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi, memiliki integritas, komitmen yang kuat terhadap organisasi melalui upaya pendidikan dan pelatihan, serta upaya peningkatan kesejahteraan yang adil dan manusiawi.

B. Filosofi

1. Melayani setiap pasien dan pengantarnya yang berkunjung ke Royal Progress International Hospital dengan senyum ramah tanpa memandang status, kaya atau miskin, cantik atau buruk rupa.

2. Berdoa kepada Tuhan agar yang sehat tetap sehat dan pasien yang sakit cepat sembuh, serta ibu yang melahirkan selamat dan sehat baik ibu dan anaknya.

3. Memeriksa dan mengobati pasien yang sakit secara teliti dan tepat guna agar cepat sembuh dan dengan biaya seekonomis mungkin.

4. Memberi penyuluhan kesehatan secara periodik kepada warga masyarakat melalui seminar agar mereka hidup sehat terhindar dari berbagai penyakit

5. Menghibur setiap pasien dan keluarganya ketika mereka sedang sakit atau marah-marah.

6. Memberi pengharapan dan dukungan spiritual, serta membangkitkan rasa percaya diri kepada setiap pasien dan keluarganya ketika mereka sedang ketakutan dan cemas.

(11)

7. Memberi pelayanan kesehatan gratis kepada pasien yang terkena musibah kecelakaan dan benar-benar miskin materi, miskin keluarga, dan miskin teman serta tidak memiliki polis asuransi kesehatan yang menanggungnya.

8. Mendorong yang mampu untuk mendharma secara gotong royong untuk menolong yang sakit serta miskin agar menjadi sehat dan sejahtera 9. Selalu memberi maaf kepada setiap orang yang menyinggung perasaan

kita, sebagaimana kitapun suatu saat mungkin menyinggung perasaan orang lain dan membutuhkan maaf dari mereka.

10. Mengembangkan terus kemampuan kita di segala bidang, kita mampu merealisasikan kepercayaan masyarakat kepada kita untuk menghasilkan pelayanan medis terbaik dan handal dengan biaya efesien dan harga yang wajar.

11. Menghasilkan laba sebagai penghargaan yang kita terima atas kontribusi kita kepada masyarakat, dan memperlakukan laba bersih usaha sebagai sarana ( bukan sebagai tujuan akhir ) untuk menumbuh kembangkan terus Royal Progress International Hospital agar kita mampu mewujudkan terus Visi dan Misi Royal Progress International Hospital.

C. Pengertian, Falsafah, Tugas, Fungsi, Dan Tujuan IGD

1. Pengertian

Instalasi Gawat Darurat : adalah unit pelayanan rumah sakit yang memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan secara terpadu dengan melibatkan berbagai multidisiplin.

2. Falsafah

Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pertolongan pada pasien sesuai tingkat kegawatdaruratan, tanpa membedakan sosial, ekonomi, agama, dan ras akan menurunkan angka kematian dan kecacatan. 3. Tugas dan Fungsi

Memberikan pelayanan kesehatan pasien gawat darurat selama 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan, meliputi :

(12)

b. Melakukan pelayanan siaga bencana

c. Melalukan pendidikan dan pelatihan gawat darurat

d. Mengelola fasilitas, peralatan, dan obat – obatan life saving

e. Mengelola tenaga medis, tenaga keperawatan dan tenaga non medis

f. Mengelola adaministrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain

4. Tujuan

a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat, sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat sebagaimana mestinya

b. Menerima rujukan /merujuk penderita gawat darurat melalui sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih memadai

c. Melakukan pertolongan korban musibah massal dan bencana yang terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit

d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penangulangan penderita gawat darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar ( basic life support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advanced life support )

D.

Visi, Misi, Falsafah Dan Tujuan IGD Royal Progres

International Hospital

VISI

Menjadikan Instalasi Gawat Darurat Royal Progress International Hospital sebagai tempat rujukan kasus gawat darurat terbaik khususnya di Jakarta Utara.

(13)

MISI

Memberikan pelayanan gawat darurat secara profesional, cepat, tepat, aman, dan penuh dengan cinta kasih serta didukung oleh SDM yang terampil dan fasilitas yang lengkap.

FALSAFAH IGD

Menuangkan cinta kasih kepada sesama dengan menggunakan segala kemampuan pemberian Tuhan untuk memberikan pelayanan gawat darurat terbaik.

TUJUAN IGD

a. Mencegah kematian dan kecacatan.

b. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien/melakukan rujukan baik secara horizontal (setingkat) maupun vertikal (ketingkat yang lebih tinggi)

c. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang terjadi didalam maupun diluar rumah sakit.

d. Melakukan penanganan kasus ”true emergency” maupun ”false emergency”.

e. Mengembangkan dan menyebarluaskan pengetahuan penanggulangan penderita gawat darurat melalui pendidikan dan menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan pengetahuan dan ketrampilan bantuan hidup dasar (basic life support) maupun bantuan hidup lanjut (advanced life support).

(14)
(15)

F. STRUKTUR ORGANISASI IGD

G. URAIAN TUGAS DAN JABATAN SDM IGD

Manager Pelayanan Medik Asisten Manajer Pelayanan Keperawatan Kepala Instalasi Gawat Darurat Kepala Ruang PJ Shift

(16)

I. As Men Pelayanan Keperawatan

1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat

2. Nama Jabatan : Asisten Manager Pelayanan Keperawatan

3. Pengertian :

Adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengatur, mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di pada Instalasi Rawat Darurat, Intensive Case Unit dan Kamar Bedah di Royal Progress International Hospital.

4. Jabatan Bawahan Langsung : Kepala Ruangan IGD, ICU dan OK. 5. Persyaratan dan kualifikasi

a. Pendidikan Formal:

Sarjana keperawatan (diutamakan)/ setara, D III keperawatan dengan pengalaman 6 tahun sebagai PJ Shift, 3 - 5 Thn sebagai Kepala Ruang

b. Pendidikan non formal:

Pernah mengikuti pelatihan manajemen pelayanan keperawatan. c. Pengalaman kerja:

Berpengalaman dalam bidangnya/sebagai Kepala ruang perawatan 2 Thn / PJ Shift.

d. Ketrampilan:

1. Memiliki kemampuan menggunakan komputer. 2. Mempunyai kemampuan kepemimpinan

3. Mempunyai kemampuan untuk mengontrol emosi dengan baik. 4. Mempunyai kemampuan untuk membina hubungan baik dengan

orang lain dan dapat dipercaya.

e. Lain Lain 1. Berwibawa

(17)

2. Sehat jasmani dan rohani 6. Tanggung Jawab :

Dalam melaksanakan tugasnya As Men Pelayanan Keperawatan bertanggung jawab terhadap Manager Pelayanan terhadap hal –hal : 1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja As Men Pelayanan

Perawatan.

2. Kelancaran pelaksanaan tugas tenaga keperawatan.

3. Keobjektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan. 4. Kebenaran dan ketepatan telaahan staf.

5. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/laporan khusus dalam hal pendayagunaan tenaga.

6. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan. 7. Kebenaran dalam pendayagunaan tenaga keperawatan.

8. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/khusus pendayagunaan dan pemeliharaan sarana & fasilitas.

9. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala/khusus pelaksanaan asuhan pelayanan keperawatan.

7. Wewenang :

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai As Men Yan Perawatan mempunyai wewenang sebagai berikut :

1. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.

2. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga, alat dan asuhan keperawatan.

3. Mengkoordinasi, mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan.

4. Memberi bimbingan penerapan etika profesi, dan asuhan keperawatan.

5. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang As Men Pelayanan Keperawatan.

(18)

& kepala ruang untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.

8. Hasil Kerja :

- Rencana kerja As Men Pelayanan Keperawatan

- Usulan kebutuhan Alat, obat –obatan dan SDM Keperawatan - Tata cara kerja As Men Pelayanan Keperawatan

- Data / Informasi kebutuhan tenaga keperawatan

- Standar Asuhan Keperawatan & pelayanan keperawatan 9. Uraian Kerja :

a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :

1. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan baik jumlah maupun kualifikasi tenaga keperawatan, di wilayah tanggung jawabnya

2. Menyiapkan usulan penempatan/distribusi tenaga keperawatan, sesuai kebutuhan pelayanan, berdasarkan usulan Ka Ruang 3. Menyiapkan rencana pengembangan staf, sesuai kebutuhan

pelayanan, koordinasi dengan Kepala Ruang terkait.

4. Menghadiri rapat pertemuan berkala dengan Manager Pelayanan Ka Unit IGD dan Kepala Ruang terkait.

5. Menyusun rencana jumlah dan jenis peralatan Keperawatan yang dibutuhkan oleh Unit Perawatan di wilayahnya

b. Melaksanakan fungsi penggerakan & pelaksanaan (P2) meliputi : 1. Mengumpulkan berkas kepegawaian tenaga keperawatan,

koordinasi dengan Kepala Ruang, berkas kepegawaian tersebut disimpan oleh Bagian Personalia

2. Melaksanakan sebagian tugas dari Manager Pelayanan.

3. Mewakili tugas dan wewenang Manager Pelayanan atas persetujuan direktur RS, sesuai kebutuhan.

4. Mengumpulkan dan menjelaskan kebijakan rumah sakit dalam bidang ketenagaan kepada staf perawatan koordinasi dengan kepala ruang terkait.

(19)

keperawatan

6. Menyusun Protap/SOP ketenagaan, koordinasi dengan kepala ruang terkait

7. Memberikan saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan pada atasan

8. Menganalisa dan mengkaji usulan kebutuhan tenaga keperawatan.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3) meliputi :

1. Melakukan pengawasan, pengendalian, penilaian terhadap pendayagunaan tenaga keperawatan

2. Melakukan penilaian mutu penerapan etika serta kemampuan profesi tenaga keperawatan.

II. Kepala Instalasi IGD

1. Nama Unit Kerja: Instalasi Gawat Darurat

2. Nama Jabatan: Kepala Instalasi Gawat Darurat 3. Pengertian:

(20)

Seorang tenaga dokter profesional yang diberi tugas tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan medik di IGD serta mengkoordinir dokter IGD dan ruangan.

4. Persyaratan dan Kualifikasi a. Pendidikan Formal:

Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana. b. Pendidikan Non Formal:

Memiliki sertifikat tentang kegawatdaruratan. c. Pengalaman Kerja:

Mempunyai pengalaman kerja sebagai dokter IGD minimal 5 Tahun. d. Ketrampilan:

Memiliki kemampuan kepemimpinan e. Usia:

Usia antara 25 – 55 tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani 5. Tanggung Jawab:

Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan 6. Uraian Tugas:

1. Menyusun program kerja Instalasi Gawat Darurat.

2. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional IGD secara efektif, efisien dan bermutu.

3. Bertanggung jawab terhadap kordinasi dengan bagian Rawat Inap dan Rawat Jalan jika pasien yang bersangkutan membutuhkan penanganan/tindakan lebih lanjut setelah penanganan gawat darurat. 4. Memberikan pembinaan terhadap dokter jaga IGD.

5. Membuat daftar jaga dokter IGD dan ruangan.

6. Bersama Kepala Ruang IGD membuat perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai pelayanan yang berkualitas di IGD.

7. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf IGD untuk membahas dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan pelayanan di IGD.

8. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.

9. Membuat laporan kinerja IGD setiap bulan dan akhir tahun.

(21)

berkaitan dengan peningkatan mutu pelayanan di IGD.

7 Wewenang:

1. Memberikan penilaian kinerja staf IGD. 2. Membuat prosedur pelayanan IGD. 8. Hasil Kerja

1. Daftar Jaga IGD

2. Usulan perencanaan ketenagaan & fasilitas yang dibutuhkan / di IGD diperlukan

3. Standar Pelayanan Medik

Usulan yang berkaitan dengan Mutu Layanan

III. Dokter IGD

1 Nama Unit Kerja: Instalasi Gawat Darurat 2 Nama Jabatan: Dokter IGD dan Ruangan

(22)

3 Hubungan Jabatan:

a. Bertanggung jawab kepada : Manager Pelayanan

b. Sub ordinasi :Kepala Ruang IGD, Ka Instalasi Gawat Darurat c. Hubungan Koordinasi :

As Men Pelayanan Keperawatan 4 Persyaratan Jabatan:

a. Pendidikan formal:

Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana b. Pengalaman:

Diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun c. Keterampilan:

1. Mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat & 2. Penggunaan alat medis yg berhubungan dgn penanganan pasien IGD d. Kerjasama dan Kepribadian :Baik

e. Umur : Minimal 23 tahun atau bila mampu diperpanjang pertahun.

5

Tujuan :

1. Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan kepada pasien yang datang ke RSMG, dimana IGD sebagai salah satu pintu masuk pasien RI & RJ

2. Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan pelayanan medis di RSMG sehingga tercapainya kepuasan pasien. 6 Fungsi :Menangani pasien IGD & Ruangan

7

Tanggung jawab : Bertanggung jawab langsung kepada Manager Pelayanan

8 Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab 1. Mengutamakan keselamatan jiwa pasien 2. Mendahului penderita gawat darurat

3. Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan intubasi 4. Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang mengancam jiwa serta memerlukan penanganan segera seperti

(23)

Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel Takhikardi, Infark Myocard Acute, Ventrikel Extrasystole yang mengancam jiwa.

5. Menulis status pasien yang meliputi : - Anamnesa

- Pemeriksaan Fisik - Diagnosa Kerja - Terapi

- Pemeriksaan penunjang

6. Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah, informatif, tegas dan bijaksana

7. Melaporkan hal - hal yang penting atau yang perlu di konsulkan kepada konsulen / dokter spesialis yang bersangkutan

8. Mengisi status pasien RI dan melakukan visit pasien yang berada di ruangan untuk mengetahui secara umum pasien - pasien yang di rawat termasuk pasien yang memerlukan perhatian khusus

9. Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang dirawat, baik di ruangan perawatan biasa maupun di ICU yang

berkoordinasi dengan dokter yang memiliki pasien / dokter yg merawat 10. Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk mengetahui keadaan umum pasien

11. Menuliskan resep untuk pasien - pasien di RI sesuai instruksi dokter yang merawat.

12. Menggunakan obat - obat yang dianjurkan dalam formularium Royal Progress International Hospital

9. Wewenang

1. Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien sesuai kebutuhan

2. Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang ICU

(24)

1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat darurat 2. Nama Jabatan : Kepala Ruang IGD 3. Pengertian :

Seorang tenaga perawatan profesional yang bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan keperawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).

4. Persyaratan dan Kualifikasi

a. Pendidikan Formal : D – III Keperawatan, berpengalaman 3 Tahun. b. Pendidikan Non Formal :

1. Memiliki Sertifikat Manajemen Keperawatan. 2. Memiliki Sertifikat PPGD

c. Pengalaman Kerja :

Mempunyai pengalaman kerja di IGD minimal 5 Tahun. d. Ketrampilan :

Memiliki kemampuan dan kepemimpinan. e. Usia :

Usia antara 26 – 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani 5. Tanggung Jawab :

a. Secara fungsional bertanggung Jawab kepada As Men Pelayanan Keperawatan.

Secara operasional bertanggung Jawab kepada Ka Instalasi Gawat Darurat

6. Tugas Pokok :

Mengawasi dan mengendalikan semua kegiatan pelayanan perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat.

7. Uraian Tugas :

a. Melaksanakan fungsi perawatan meliputi :

1. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan jenis, jumlah, mutu tenaga keperawatan serta tenaga lainnya sesuai kebutuhan di IGD.

2. Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawat yang berlaku tiap minggu.

3. Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat kemampuan perawatan.

(25)

4. Merencanakan jumlah dan jenis peralatan di IGD. 5. Menyusun program pengembangan staf di IGD.

6. Bersama staf menentukan jumlah pegawai yang dibutuhkan di ruang perawatan IGD.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan pelaksanaan meliputi :

1. Memantau seluruh staf dalam penerapan dan pelaksanaan tugas yang dibebankan.

2. Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan.

3. Memberi orientasi kepada siswa/pegawai baru.

4. Mengadakan pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan alat-alat maupun obat-obatan.

5. Menciptakan suasana kerja yang harmonis.

6. Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan yang berprestasi baik.

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian meliputi :

1. Mengawasi pelaksanaan tugas masing-masing pegawai. 2. Mengawasi penggunaan alat-alat agar digunakan secara tepat 3. Mengatur supaya alat-alat tetap dalam keadaan siap pakai. 4. Mengawasi pelaksanaan inventaris secara periodik.

V. Manajer On Duty ( MOD )

1. Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat

2. Nama Jabatan : Pengawas Perawat Sore / Malam / Hari Libur ( Manajer On Duty )

3. Pengertian :

Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di RS pada waktu sore, malam, dan hari libur.

(26)

a. Pendidikan Formal :

D III keperawatan / D III kebidanan b. Pendidikan Non Formal :

Pelatihan / kursus manajemen keperawatan. c. Pengalaman kerja :

Sebagai Kaur perawatan 3-5 Tahun. d. Ketrampilan :

1. Mempunyai bakat kepemimpinan

2. Mempunyai tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi

3. Mempunyai hubungan personal yang baik, dapat membina komunikasi yang terbuka dan dapat menerima kritik dan saran.

e. Usia : Usia antara 23 – 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani f. Nilai Kerjasama dan kepribadian :

Nilai rata – rata > 3,4 5. Tanggung Jawab :

Dalam melaksanakan tugasnya pengawas perawat sore/malam/hari libur (pengawas kontrol) bertanggung jawab kepeda manajer perawatan terhadap :

1. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan dan kejadian penting di rumah sakit

2. Kebenaran dan ketepatan pendayagunaan tenaga keperawatan pada waktu sore, malam dan hari libur.

3. Kebenaran dan ketepatan pendayagunaan peralatan.

4. Kebenaran dan ketepatan saran serta bahan pertimbangan kepada manajer perawatan.

6. Wewenang :

Dalam menjalankan tugasnya, pengawas kontrol mempunyai wewenang sebagai berikut :

(27)

2. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga perawat.

3. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan kepada staf.

4. Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan alat. 5. Menampung, menanggulangi dan menyampaikan laporan

kejadian penting/KLB kepada atasan/dokter jaga.

6. Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan pelayanan/asuhan keperawatan koordinasi dengan atasan/dokter jaga.

7. Menanda tangani surat-surat/dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang pengawas perawatan sore/malam/hari libur.

7. Uraian Tugas :

a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) yaitu :

Menyusun rencana kerja pelaksanaan tugas (kunjungan ke ruang rawat).

b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi :

1. Mewakili manajer perawatan pada waktu sore/malam/hari libur. 2. Membina tenaga keperawatan pada waktu sore/malam/hari libur. 3. Melakukan supervisi ke unit perawatan agar tujuan pelayanan

yang ingin dicapai tetap terjamin.

4. Mengatasi masalah yang timbul terutama yang berkaitan dengan pelayanan dan kalau perlu melaporkan kepada manajer perawatan/pimpinan rumah sakit.

5. Mengatur/mengalokasikan tenaga dan peralatan antar ruang rawat dalam keadaan yang sangat mendesak.

6. Membuat laporan secara keseluruhan tentang kondisi rumah sakit pada waktu sore/malam/hari libur khususnya tentang kegiatan pelayanan keperawatan kepada manajer keperawatan. 7. Meneliti dan menanda tangani daftar hadir tenaga keperawatan

yang bertugas.

(28)

c. Melakukan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3)

1. Mengawasi kelengkapan tenaga keperawatan dan tenaga lain berdasarkan jadwal dinas di ruang rawat

2. Mengawasi / menilai kemampuan, keterampilan serta perilaku tenaga keperawatan dan petugas lainnya.

3. Mengawasi dan memelihara ketertiban dan keamanan di ruang rawat dan keseluruhan rumah sakit serta koordinasi dengan petugas keamanan rumah sakit.

4. Mengawasi kelancaran pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa institusi pendidikan keperawatan

5. Mengawasi pelaksanaan kebijakan bidang perawatan dan peraturan rumah sakit yang berlaku

VI. Penanggung Jawab Shift ( PJ Shift ) :

1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat

2 Nama Jabatan : Penanggung jawab shift (PJ Shift ) 3 Pengertian :

Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di IGD dan turut melaksanakan pelayanan keperawatan pada satu unit ruangan perawatan pada shift sore, malam dan hari libur.

4 Tujuan :

a. Agar kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan dapat berjalan sesuai dengan standar keperawatan.

Agar mutu pelayanan asuhan keperawatan selalu terjaga, selalu diupayakan, ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan / tuntutan

(29)

masyarakat.

5 Persyaratan dan kualifikasi a. Pendidikan Formal :

D III keperawatan

b. Pendidikan Non Formal :

Memiliki sertifikat kursus keperawatan khusus c. Pengalaman Kerja :

Memiliki pengalaman sebagai pelaksana perawatan minimal 5 tahun d. Ketrampilan :

Memiliki kemampuan kepemimpinan, berwibawa, rajin dan jujur. e. Usia :

Usia antara 25 – 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani 6 Tanggung Jawab :

Secara organisani bertanggung jawab langsung kepada Kepala Ruang 7 Tugas Pokok :

a. Sebagai koordinator shift dinas pagi, sore, malam dan hari libur sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

b. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan Asuhan Keperawatan Kepada Kepala Ruang.

c. Bersama-sama pelaksana perawatan melakukan kegiatan pelayanan Asuhan Keperawatan.

d. Bertanggung jawab dalam kebenaran isi laporan / penulisan asuhan keperawatan.

8 Uraian Tugas Penanggung Jawab Shift :

a. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan diruang rawat pada shift sore, malam dan hari libur.

b. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga pelaksana perawatan untuk melaksankan Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan / standard yang berlaku pada shift sore, malam dan hari libur.

(30)

sore, malam dan hari libur.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan peralatan agar selalu dalam keadaan siap pakai.

e. Membantu melaksanakan program orientasi kepada petugas baru meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada.

f. Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan pelaporan Asuhan Keperawatan secara tepat dan benar untuk tindakan keperawatan selanjutnya.

g. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan pada shift sore, malam dan hari libur.

h. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada shift malam.

i. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada shift sore, malam dan hari libur.

j. Menyusun rencana keperawatan pada shift sore, malam dan hari libur dan melaksanakan tindakan keperawatan.

k. Bersama-sama pelaksana perawat lainnya, melaksanakan Asuhan Keperawatan kepada pasien pada shift sore, malam dan hari libur.

l. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan hari libur.

m. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung jawab shift berikutnya secara lisan maupun tertulis pada saat penggantian dinas. n. Mengikuti pertemuan berkala yang di adakan oleh Kepala Ruang

(31)

VII. PERAWAT PELAKSANA IGD

1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat

2 Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Instalasi Gawat Darurat 3 Pengertian :

Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di Instalasi Gawat Darurat.

4 Persayaratan Dan Kualifikasi a. Pendidikan Formal :

Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.

(32)

Memiliki sertifikat kursus perawatan khusus. c. Pengalaman Kerja :

Memiliki pengalaman di Instalasi Gawat Darurat d. Ketrampilan :

Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan emosional yang stabil.

e. Usia :

Usia antara 22 - 35 Tahun

Berbadan sehat jasmani dan rohani. 5 Tanggung Jawab :

a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada kepala ruang unit gawat darurat.

b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada Dokter IGD / Ka Instalasi Gawat Darurat.

6 Tugas Pokok :

(33)

7 Uraian Tugas

a. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan IGD untuk kelancaran pelayanan

b. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat secara tepat dan cepat

c. Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien gawat darurat dan melaksanakan evaluasi tindakan perawatan yang telah dilakukan

d. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku serta melaksanakan orientasi kepada pasien e. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik

dengan anggota tim (dokter, ahli gizi, analis, pekarya, pekarya rumah tangga)

f. Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan hari libur secara bergiliran sesuai dengan jadwal dinas

g. Mengikuti pertemuan ilmiah dan penataran untuk meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan.

h. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh dokter

i. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan asuhan perawatan yang tepat dan benar

j. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan / tertulis pada saat pergantian dinas

k. Menyiapkan pasien yang akan pulang lengkap dengan administrasinya

l. Memberikan health education kepada penderita dan keluarga m. Membantu merujuk pasien ke instansi yang lebih mampu n. Memantau dan menilai kondisi pasien selanjutnya melakukan

tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemantauan.

o. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara pasien,

keluarga, dokter serta sesama perawat 8 Uraian Wewenang :

a. Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan.

(34)

sesuai kemampuan dan batas kewenangannya.

VIII. TENAGA PENUNJANG KEPERAWATAN (TPK) 1 Nama Unit Kerja : Instalasi Gawat Darurat

2 Nama Jabatan : Tenaga Pembantu Perawat (TPK) 3 Hubungan Jabatan :

a. Bertanggung Jawab Kepada : Kepala Ruang

b. Sub Ordinasi : Anggota Tim Kesehatan lainnya, Adm

c. Hubungan Koordinasi : IRNA Bagian Gizi, Apotik, Laboratorium, IRJ, radiologi, Rekam Medik, Kasir, Logistik, Laundry, Bagian Umum

4 Persyaratan Jabatan: a. Pendidikan Formal : Minimal SMA

b. Pengalaman :

Pelatihan dasar tentang dasar-dasar perawatan 6 bulan dalam bidang terkait atau pengalaman minimal 2 tahun di bidang keperawatan.

c. Nilai Kerjasama dan Kepribadiannya : Nilai rata-rata NPK ≥ 3,0

d. Umur :

Minimal 19 tahun- 35 tahun (bila mampu dapat diperpanjang pertahun).

e. Ketrampilan :

a. Memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar tentang pemenuhan kebutuhan dasar manusia. b. Komunikasi yang baik

f. Sikap :

1. Disiplin / jujur 2. Inisiatif

3. Kerjasama

(35)

5 Tujuan Unit Kerjanya :

1. Membuat Royal Progress International Hospital dikenal sebagai rumah sakit yang selalu memberi pelayanan dengan penuh cinta kasih dan memuaskan pasien dan keluarganya, terkait sebagai tenaga penunjang keperawatan.

a. Turut serta mengoptimalkan pelayanan keperawatan yang ada di Instalasi Gawat Darurat

b. Membuat pelayanan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat berlandaskan pada sentuhan cinta kasih.

6 .

Uraian Tugas :

1. Melaksanakan tugas pagi, sore, yakni : Dinas pagi : pkl. 07.00 – 14.00 wib Dinas sore : pkl. 14.00 – 21.00 wib

2. Mengatur tata ruang IGD guna mempermudah dan memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien

3. Membantu menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan unit kerjanya guna memperlancar pelayanan yang diberikan kepada pasien

4. Membantu menjaga kelengkapan alat – alat yang ada di unitnya.

5. Menyiapkan dan memelihara peralatan yang ada di unit kerjanya

6. Melaksanakan dan memelihara sistem pencatatan dan pelaporan

alat-alat rumah tangga termasuk alat-alat tenun secara tepat dan

benar sehingga tercipta suatu sistem informasi yang dapat dipercaya.

7 Uraian Tanggung Jawab :

1. Bertanggung jawab membantu menyelesaikan semua tugas yang terkait dengan pelayanan pasien IGD

2. Bertanggung jawab untuk semua tindakan yang dilakukan dan tugas yang diberikan

(36)

ditentukan oleh rumah sakit meliputi : kehadiran, penampilan dan K3 (Keselamatan, Kesehatan, Kerja)

4. Menjunjung nama baik Royal Progress International Hospital 5. Turut membantu kerahasiaan pasien

6. Membantu mencegah terjadinya kecelakaan, luka, komplikasi dan infeksi nosokomial terhadap pasien

7. Selalu mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang

8. Selalu ingin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilannya

8 Uraian Wewenang :

1. Memprioritaskan keperluan, kelengkapan perawatan guna memperlancar jalannya tindakan keperawatan.

2. Menjaga kebersihan, kelengkapan, kerapihan ruangan dan ketertiban pelayanan terhadap pasien.

(37)

H. TATA HUBUNGAN KERJA IGD

ROYAL PROGRESS INTERNATIONAL HOSPITAL

Instalasi

Gawat

Darurat

GIZI IRJ ICU KASIR IRNA Radiologi Rekam Medik Kamar Operasi Laboratotium Logistik Farmasi Logistik Umum Admission Operator Umum/Tehnisi Umum/Supir Umum/Keamanan

(38)

II. Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RSMG dengan unit lain. 1. Logistik Farmasi

Kebutuhan obat dan alat medis di IGD, diperoleh dari bagian logistik farmasi dengan prosedur permintaan sesuai SPO terlampir.

2. Logistik Umum

Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IGD, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.

3. Kamar Operasi (OK)

Pasien IGD yang memerlukan tindakan operasi, akan dibuatkan surat pengantar operasi oleh dokter, kemudian penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk dijelaskan biaya operasi serta perawat IGD memberitahu bagian OK tentang rencana operasi (bila keluarga/penanggung jawab sudah setuju).

(prosedur pasien IGD yang akan operasi sesuai dengan SPO terlampir). 4. Laboratorium

Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan dibuatkan formulir permintaan laboratorium oleh dokter dan formulir diserahkan kepada petugas laboratorium oleh perawat IGD( prosedur pemeriksaan laboratorium pasien IGD sesuai SPO terlampir).

5. Umum/Tehnisi

Kerusakan alat medis dan non medis di IGD akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO yang berlaku.

6. Rekam Medik

Pasien yang berobat ke IGD RSMG akan diberikan nomor rekam medis dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di bagian rekam medik serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam medik oleh petugas

(39)

admission(prosedur permintaan dan penyerahan status ke bagian rekam medik sesuai dengan SPO terlampir).

7. Admission

Setiap pasien yang berobat ke IGD selalu didaftarkan ke bagian admission, dari bagian admisson disiapkan status dan slip pembayaran pasien, kemudian status dan slip pembayaran diantarkan oleh petugas admission ke IGD.(pendaftaran pasien ke bagian admission sesuai dengan SPO terlampir).

8. Radiologi

Pasien IGD yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke petugas radiologi oleh perawat IGD,(prosedur pemeriksaan radiologi pasien IGD sesuai SPO terlampir).

9. Operator

Apabila IGD membutuhkan sambungan telphone keluar RSMG(tanpa menggunakan PIN) maka bagian IGD akan meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat telphone.

10. Kasir

Pasien yang telah selesai berobat ke IGD akan diantar ke bagian kasir oleh perawat IGD untuk menyelesaikan administrasi.

11. IRNA

Pasien IGD yang akan dirawat, dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar perawatan, setelah penanggung jawab/keluarga pasien menandatangani surat persetujuan rawat inap, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRNA.(Prosedur pasien IGD yang akan rawat inap sesuai dengan SPO terlampir).

(40)

12. Gizi

 Pasien IGD yang memerlukan kebutuhan nutrisi segera, akan dimintakan langsung ke bagian gizi melalui telephone dengan memberitahukan nama pasien dan makanan/minuman (teh manis) yang diperlukan.

 Dokter IGD yang praktek akan mendapat snack dan makan malam dari bagian gizi sesuai dengan jadwal jaga dokter IGD yang diserahkan ke bagian gizi.

13. Intensive Care Unit (ICU)

Apabila ada pasien dari IGD yang memerlukan perawatan intensif, maka pasien akan dibuatkan surat pengantar rawat ICU oleh dokter, penanggung jawab/keluarga pasien dianjurkan ke bagian admission untuk memilih kamar, setelah penanggung jawab/keluaraga pasien menandatangani surat persetujuan rawat ICU, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke ruang ICU.

14. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

Pasien IGD yang memerlukan tindakan lanjut/konsul ke dokter spesialis pada jam kerja, perawat akan menghubungai dokter konsulen dan bila kondisi pasien memungkinkan untuk tindak lanjut di poliklinik, maka pasien diantar oleh perawat IGD ke bagian IRJ.

( Prosedur konsul pasien IGD ke dokter spesialis yang sedang praktek sesuai SPO terlampir).

15. Umum/Supir

Pasien IGD yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance Royal Progress International Hospital, bila keadaan memungkinkan ( prosedur merujuk pasien sesuai dengan SPO terlampir )

(41)

16. Umum /Keamanan

Bila ada pasien IGD yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian Umum/Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO terlampir )

(42)

BAB IV

SUMBER DAYA MANUSIA

A. KUALIFIKASI SDM

INSTALASI GAWAT DARURAT

No Nama Jabatan Kualifikasi Pengalaman dan

kualifikasi Jumlah yang diperlukan Formal Sertifikat 1 2 3. Ka Instalasi Gawat Darurat As Men Pelayanan Keperawatan Ka Ruang IGD Dokter umum (sudah lulus PTT ) S1 Kep / setara D3 Kep D3 Kep ACLS Manajemen Pelayanan Keperawatan - Manajemen Bangsal - PPGD/ BTCLS

- Sebagai dokter jaga di IGD minimal 3 thn - Memiliki kemampuan

dalam kepemimpinan - Sehat jasmani dan

rohani - Sebagai Ka Ruang minimal 2 thn ( S1 Kep/Setara) - Sebagai Ka Ruang Minimal 5 thn (D3 Kep) - Memiliki ketrampilan dalam Kepemimpinan - Memiliki kemampuan untuk mengontrol emosi dengan baik, membina hubungan baik dengan orang lain serta dapat dipercaya.

- Memiliki Kemampuan menggunakan

komputer.

- Sehat Jasmani dan rohani

- Sebagai perawat IGD minimal 5 th - Memiliki kemampuan dalam Kepemimpinan 1 1 1

(43)

4. 5. 6. Dokter IGD Perawat Pelaksana IGD TPK Dokter umum ( sudah lulus PTT ) D3 Kep SMU ACLS PPGD/ BTCLS / BLS - Memiliki kemampuan dalam membina hubungan baik dengan orang lain

- Dapat dipercaya

- Memiliki kemampuan menggunakan

komputer

- Sehat Jasmani dan Rohani. - Sebagai dokter umum di IGD minimal 2 thn - Memiliki kemampuan mengenai pasien umum dan gawat darurat

- Memiliki kemampuan menggunakan alat medik yang terkait dengan penanganan pasien gawat darurat

- Sehat jasmani dan rohani.

- Sebagai perawat di IGD minimal 2 thn

- Memiliki minat dan kepribadian yang baik

- Sehat Jasmani dan Rohani.

- Sebagi petugas yang terkait dibidang keperawatan minimal 2 thn.

- Memiliki minat kepribadian serta komunikasi yang baik

- Disiplin / jujur / memiliki loyalitas

5

8

(44)

B. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

No Nama Jabatan Kualifikasi Jumlah

yang ada Formal Masa Kerja Sertifikat

1 2 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ka Instalasi Gawat Darurat As Men Pelayanan Keperawatan Ka Ruang IGD Dokter IGD PJ Asuhan Keperawatan Pj Fasilitas PJ Fasilitas Perawat Pelaksana Tenaga Penunjang Kesehatan Dokter umum SKM D3 Kep Dokter Umum D3 Kep D3 Kep D3 Kep D3 Kep (4 orang ) SPK ( 1 orang) SMU 10 tahun 21 tahun 8 Tahun 2 – 12 tahun 4 tahun 16 tahun 5 tahun 2 – 12 tahun 12 tahun ACLS Manajemen Bangsal ICCU BTCLS, BLS ACLS, ATLS BLS BLS PPGD, BLS BLS 1 1 1 5 1 1 1 5 1

(45)

C. Dasar Perhitungan Ketenagaan IGD adalah sebagai berikut :

1. Dokter jaga Konsulen On Call

Dokter spesialis jaga On Call terdiri dari 4 besar On Call yaitu :

i. Dokter spesialis Kebidanan.

ii. Dokter spesialis Penyakit Dalam.

iii. Dokter spesialis Anak.

iv. Doter spesialis Bedah.

Pada hari biasa (Senin – Sabtu ) Dokter jaga konsulen On Call berlaku diluar jam praktek dokter spesialis.

Pada hari libur, Dokter jaga konsulen On call berlaku mulai jam 07.30 WIB – 07.29 WIB keesokan harinya.

2. Dokter jaga IGD

Cara perhitungan ketenagaan dokter jaga di IGD adalah berdasarkan rasio jumlah kasus di IGD dalam 24 jam yaitu : 1 : 20 kasus dibagi dalam 3 shift (1-1-1).

Peraturan kerja dokter jaga IGD dibagi dalam 3 Shift yaitu :

a. Senin – Sabtu :

Shift pagi : Jam 08.00 – 14.00 Shift Sore : jam 14.00 – 21.00 Shift Malam : jam 21.00 – 07.00

b. Minggu / Hari Besar :

Shift pagi : jam 08.00 – 20.00 Shift sore : jam 20.00 – 08.00

Peraturan kerja dokter ruangan dibagi dalam 2 Shift yaitu :

c. Senin – Sabtu :

Shift pagi : 07.00 – 14.00 Shift sore : 14.00 – 21.00

(46)

d. Minggu / Hari libur :

Dokter jaga ruangan dirangkap oleh Dokter IGD. 3. Perawat IGD

Cara perhitungan ketenagaan perawat di IGD adalah berdasarkan jam perawatan untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan pasien IGD, rumus perhitungan tenaga perawat IGD

berdasarkan gabungan rumus dari philipine dan lokakarya PPNI :

Jumlah jam perawatan x 52 minggu x 7 hari x jumlah kunjungan + 10 % 41 mg x 40 jam

Jumlah jam perawatan = 1 jam

Jumlah kunjungan = 30 pasien per hari

= 1 jam x 52 mg x 7 hr x 30 psn + 10 % 1640

= 12740 + 10 % = + 8 orang + 1 orang Kaur 1640

= 9 Orang

Jadi jumlah tenaga perawat yang dibutuhkan 9orang, yang dibagi dalam 3 Shift yaitu :

Dinas pagi : 2 orang

Dinas sore : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana) Dinas malam : 2 orang (1 org penanggung jawab shift, 1 org pelaksana) Lepas malam : 2 orang

(47)

D. REKRUTMEN DAN SELEKSI PERAWAT IGD I. Penarikan Calon (Recruitment)

Penarikan calon adalah aktivitas atau usaha yang dilakukan untuk mengundang para pelamar sebanyak mungkin sehingga Bagian Keperawatan memiliki kesempatan yang luas untuk menemukan calon yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Penarikan calon dilakukan karena berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan jumlah tenaga yang ada.

Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:

1. Dari dalam Royal Progress International Hospital sendiri (internal resources)

Menarik calon dari dalam Royal Progress International Hospital sendiri (Internal resources) memiliki keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih cepat dibanding menarik calon dari luar Royal Progress International Hospital. Calon nantinya masuk ke Bagian Keperawatan akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar dapat melalui :

 Informasi dari mulut ke mulut

 Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).

 Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh unit kerja akan adanya kebutuhan tenaga di Bagian Keperawatan.

2. Dari luar Royal Progress International Hospital (external resources)

Proses penarikan calon dari luar Royal Proress International Hospital dapat dilakukan dengan cara :

(48)

 Iklan

 Lembaga-lembaga pendidikan

 Kantor penempatan tenaga kerja (milik swasta atau negara) II. Penyaringan/seleksi calon (selection)

Seleksi adalah proses menyeleksi pelamar, sehingga Bagian Keperawatan dapat memperoleh karyawan yang paling sesuai dengan tuntutan jabatan yang diinginkan.

Tahapan seleksi terdiri dari : 1. Umum.

Para pelamar harus melalui proses seleksi umum yang diselenggarakan oleh pihak rumah sakit.

2. Khusus

Setelah para pelamar lulus proses seleksi secara umum maka para pelamar diseleksi secara khusus oleh Bagian Keperawatan dan IGD. Proses seleksi yang dilakukan oleh Bagian Keperawatan dan IGD ini menyangkut pengetahuan dan kemampuan dalam menjalankan fungsi keperawatan. Kompetensi yang harus dimiliki perawat adalah minimal memiliki sertifikat pelatihan kegawat daruratan.

Bentuk tes yang dilakukan terdiri atas : 1. Tes Tertulis

Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.

2. Tes Ketrampilan

Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :

- BHD

- Pasang Infus

- Pemeriksaan tanda – tanda vital 3. Tes Wawancara

(49)

Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.

4. Tes Kesehatan

Standar yang harus dimiliki oleh perawat : - Sehat, tidak buta warna.

- Berpenampilan rapi dan menarik. E. Pengembangan SDM IGD

Untuk meningkatkan mutu pelayanan di IGD khususnya dan Royal Progress Inernational Hospital umumnya, diperlukan pembinaan/pengembangan kompetensi tenaga dokter dan perawat IGD. Pembinaan / pengembangan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.

Tujuan pendidikan dan pelatihan adalah :

 Untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan pelaksanaan tugas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

 Menambah pengetahuan wawasan bidang pelayanan kesehatan 1. Pendidikan

Perawat di IGD dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke D III Keperawatan dan untuk perawat dengan pendidikan D3 Keperawatan diberi kesempatan melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di Royal Progress International Hospital minimal 2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK) minimal : 3,5.

2. Pelatihan

Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga Dokter dan perawat di IGD dilaksanakan melalui :

- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh Royal Progress International Hospital setiap 3 bulan sekali setiap hari jumat, meliputi: (Jadwal terlampir)

(50)

 Pelatihan BHD dilaksanakan hari jumat minggu ke 1  Pelatihan Pengoprasian alat kes. khusus minggu ke 2

- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu pelayanan IGD.

F. PENILAIAN KINERJA PERAWAT IGD I. Penilaian Kinerja SDM

Untuk menilai kinerja karyawan dibutuhkan instrumen penilaian kinerja, yang selanjutnya disebut Pedoman Penilaian Prestasi Kerja Karyawan yang terdapat standar prestasi kerja yang harus dicapai oleh setiap karyawan. Penilai membuat penilaian atas dasar skala dengan peringkat ‘baik sekali’ angka 5 (lima) sampai dengan ‘Buruk’ angka 1 (satu). Aspek yang dinilai terdiri dari tiga bagian bersifat fundamental, yaitu hasil kerja, kerja sama dan kepribadian.

Penilaian prestasi kerja ini merupakan instrumen manajemen yang penting untuk menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan, kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi karyawan.

II. Tujuan dan Sasaran Tujuan ( > 1 tahun )

Tujuan pedoman penilaian prestasi kerja karyawan adalah :

1. Agar setiap karyawan mengerti standar prestasi kerja yang harus dicapai dan bagaimana mencapainya, yang keseluruhannya mengacu pada pelayanan dengan penuh cinta kasih, sehingga dapat memuaskan konsumen dan selanjutnya dapat mengatasi persaingan pasar, serta menghasilkan laba perusahaan yang dapat membuat manajemen mampu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mewujudkan misi bersama serta berkelanjutan.

(51)

2. Agar setiap karyawan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan, usaha dan sikap mental positifnya, sehingga dapat memperoleh keberhasilan dalam karyanya.

3. Agar tercipta persatuan dan kesatuan keluarga besar Grup Progress dengan dilandasai hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, antar rekan kerja dan antar bagian untuk melayani dengan penuh cinta kasih.

Sasaran ( < 1 tahun )

Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi perusahaan.

III. Prosedur dan Kebijakan penilaian prestasi kerja

Pada dasarnya penilaian prestasi kerja untuk seluruh karyawan dibagi atas 3 bagian besar sebagai berikut :

1. Penilaian Staf Pelaksana

2. Penilaian Karyawan dengan Jabatan Kepala Urusan / Sederajat dan Kepala Seksi / Sederajat

3. Penilaian Karyawan dengan Jabatan diatas Kepala Seksi.

Kriteria Penilaian Prestasi Kerja A. Hasil Kerja

1. Kecepatan

Kecepatan dalam menyelesaikan pekerjaan dibandingkan dengan waktu yang telah ditentukan.

Penilaian Cepat Nilai

Sangat Baik Jauh lebih cepat 5

Baik Lebih cepat 4

Cukup Susuai 3

Kurang Lebih lama 2

Buruk Jauh lebih lama 1

(52)

- Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan diukur dengan time motion study atau rencana kerja operasional bila tidak dapat diukur dengan time motion study.

- Time motion study dibuatnya sesuai dengan jenis pekerjaannya, serta

harus terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi

.

2. Ketepatan

Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan perusahaan ( Standar Operating Procedure )

Penilaian Cepat Nilai

Sangat Baik ≥ 99 % 5

Baik 96 % - 98 % 4

Cukup 95 % 3

Kurang 93 % - 94 % 2

Buruk ≤ 92 % 1

3. Banyaknya pekerjaan yang dikerjakan

Mengerjakan jumlah pekerjaan jauh lebih banyak dari volume pekerjaan yang diharapkan.

Penilaian Cepat Nilai

Sangat Baik Jauh lebih banyak 5

Baik Lebih banyak 4

Cukup Susuai 3

Kurang Lebih sedikit 2

Buruk Jauh lebih sedikit 1

Catatan :

Standar jumlah pekerjaan dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing kabag sesuai dengan jenis pekerjaannya dan harus terlebih dahulu mendapat persetujuan direksi.

(53)

Kualitas hasil kerja diukur berdasarkan survey dari kepuasan pemakai hasil kerja.

Penilaian Cepat Nilai

Sangat Baik Jauh lebih banyak 5

Baik Lebih banyak 4

Cukup Susuai 3

Kurang Lebih sedikit 2

Buruk Jauh lebih sedikit 1

Catatan :

Atasan langsung bertanggung jawab untuk membuat survey kepuasan dari para pemakai hasil kerja yang dalam hal ini diwakili oleh minimal Kaur dari masing-masing bagian.

B. Kerja sama 1. Komunikasi

Menjadi pendengar yang baik, dapat menyampaikan buah pikirannya (setelah mempertimbangkan pemikiran orang lain) dengan jelas, lugas dan tepat waktu.

Penilaian Pendengar Yang baik

Jelas Lugas Tepat

Waktu

Nilai Sangat

Baik

Selalu Selalu Selalu Selalu 5

Baik Selalu Selalu Selalu

Kadang-kadang

4

Selalu Selalu

Kadang-kadang

Selalu 4

Cukup Selalu Selalu

Kadang-kadang Kadang-kadang 3 Kurang Kadang-kadang Selalu Kadang-kadang Kadang-kadang 2 Selalu Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 2 Buruk Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 1

(54)

2. Keterbukaan.

Tulus dalam menerima kritik & saran dan memberikan pemikirannya konstruktif yang berpengaruh pada kepentingan perusahaan.

Penilaian Menerima kritik Menerima saran Memberi pemikiran konstruktif Nilai

Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5

Baik Hampir Selalu Selalu Hampir Selalu 4 Cukup Kadang-kadang Selalu Kadang-kadang 3 Kurang Sesekali Hampir

Selalu

Sesekali 2

Buruk Sesekali

Kadang-kadang

Sesekali 1

3. Kebanggaan

Bangga bekerja diperusahaan, dalam setiap pemikiran & tindakan menjaga citra / nama baik perusahaan dan membela kepentingan perusahaan secara konstruktif.

Penilaian Bangga Jaga citra perusahaan

Membela perusahaan

Nilai

Sangat baik Selalu Selalu Selalu 5

Baik Selalu Hampir

Selalu

Hampir Selalu

4

Cukup Selalu

Kadang-kadang Kadang-kadang 3 Kurang Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 2 Buruk Kadang-kadang Sesekali Sesekali 1 4. Kepercayaan

Yakin atas kemampuan dan kejujuran yang bersangkutan pada perusahaan.

(55)

Penilaian Yakin Nilai

Sangat Baik Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Buruk Tidak pernah 1

5. Keadilan

Bertindak adil dalam pekerjaannya berdasarkan peraturan dan urutan kepentingan perusahaan.

Penilaian Bertindak Adil Nilai

Sangat Baik Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Buruk Tidak pernah 1

C. Kepribadian 1. Keramahan

Dalam segala situasi selalu ramah murah senyum dan manis budi bahasanya.

Penilaian Murah Senyum Nilai

Sangat Baik Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Buruk Tidak pernah 1

2. Kerapihan

Selalu rapih (baik, teratur, bersih) dalam penampilan, cara dan hasil kerjanya.

(56)

Sangat Baik Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Buruk Tidak pernah 1

3. Disiplin

Patuh pada peraturan & tata tertib perusahaan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Penilaian Pelanggaran & Tata tertib Nilai Sangat Baik O x 5 Baik 3 x 4 Cukup 5 x 3 Kurang 7 x 2 Buruk >7x 1

4. Sikap mental positif

Dalam segala situasi, berpikir dan berperilaku positif pada saat melaksanakan pekerjaannya.

Penilaian Berpikir dan berperilaku

Nilai

Sangat Baik Selalu 5

Baik Hampir selalu 4

Cukup Kadang-kadang 3

Kurang Sesekali 2

Buruk Tidak pernah 1

5. Inisiatif

Memberikan gagasan yang dapat direalisasikan atau melakukan tindakan yang diperlukan & bermanfaat bagi perusahaan tanpa menunggu perintah atasan atau dari manapun juga.

Penilaian Memberikan Gagasan Nilai Sangat Baik > 3 x 5 Baik 3 x 4 Cukup 2 x 3

(57)

Kurang 1 x 2

Buruk Tidak pernah 1

BAB V

RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah tertentu.

B. Tujuan

i. Umum :

Dapat membantu terselenggaranya pelayanan gawat darurat yang profesional di IGD Royal Progress International Hospital

ii. Khusus :

a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di IGD

b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di IGD

C. Kegiatan Rapat

Rapat dilakukan dan diadakan oleh IGD yang dipimpin oleh As Men Pelayanan Keperawatan dan kepala Ruang (Ka Ru) dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :

(58)

Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh As Men Yan Per dan kepala ruang di IGD setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda rapat yang telah ditentukan oleh ka ru.

2. Rapat Tidak Terjadwal :

Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan oleh kepala urusan untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan di IGD dikarenakan adanya permasalahan yang ditemukan bersifat insiden.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan modal sosial yang dipunyai oleh masyarakat Kemijen yaitu semangat gotong royong maka peluang untuk diterapkannya desain rumah panggung dengan konstruksi

Penutupan luka terbagi atas metode penutupan secara kering dan lembab, penutupan secara lembab merupakan penutup luka yang bersifat permeabel bagi oksigen dan uap

Pada putaran ke 1000 kali menunjukkan bahwa nilai ketahanan aus yang relatif tinggi ditemukan pada baja tahan karat 13Cr AISI 410 yang telah mengalami proses austenisasi pada

Selain bekisting,, hal lain yang harus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan hal lain yang harus diperhatikan dengan baik dan harus sesuai dengan

spesifik identitas transnasional 26. Selanjutnya Cronin menyebutkan tiga elemen penting di dalam pembangunan Security Community, yakni: 1) identitas transnasional; 2) persepsi

“Ramalan ( forecast ) bukan merupakan rencana; melinkan suatu pernyataan dan atau penaksiran terukur dari keadaan di masa dating tentang pokok tertentu (misalnya

Shighat akad (ijab dan qobul) merupakan ungkapan yang mencerminkan kehendak masing-masing pihak, jadi substansi dari kehendak berakad adalah al-ridha (rela). Salah

Sedangkan hasil rerata waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan Johnson Pascal test pada kelompok anemia adalah 194,89 detik dan 163,99 detik yang diperlukan