PENGUATAN IMPLEMENTASI
ETIKA BISNIS ISLAM
DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PERBANKAN SYARIAH
DI INDONESIA
Rifki Ismal
Seminar Nasional Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Universitas Islam Bandung
21 September 2013
MASALAH EKONOMI,
SOSIAL DAN PERAN EKONOMI,
SOSIAL BANK SYARIAH
3
MASALAH KLASIK SOSIAL DAN EKONOMI
Kebodohan/keterbelakanganFisik yang tidak sehat
Pendapatan yang rendah.
Tanggungan keluarga cukup besar. Tidak memiliki pekerjaan.
Tidak memiliki tempat tinggal yang layak.
Usia non produktif (masih sekolah) Pensiunan dgn income terbatas Cacat fisik.
Keterbelakangan mental. Yatim piatu.
Hidup sebatang kara.
Pendidikan mahal Kesehatan mahal
Tempat tinggal mahal Transportasi mahal.
Buku/fasilitas sekolah mahal. Kesempatan kerja sulit.
TEKANAN EKONOMI TERKINI
TEKANAN EKSTERNAL
•2008-awal 2012, ekonomi Indonesia relatif
stabil
di
tengah tekanan ekonomi global.
•Akhir 2012-tw I-2013 terjadi
defisit neraca transaksi
berjalan
: (i) tw III-2012 (2,4% dari GDP), (ii) tw IV-2012
(3,6% dari GDP), (iii) tw I-2013 (2,4% dari GDP)
karena
penurunan ekspor non migas
misalnya:
•turun USD89,97 miliar (2,9%) (Januari-Juli 2012)
•turun USD127 miliar (5,7%) (Januari-Oktober 2012)
•turun USD62 miliar (2,28%) (Januari-Mei 2013)
dgn tujuan utama China, USA dan Jepang. Selain itu,
impor migas juga meningkat
, misalnya:
•naik USD2,7 miliar (4,9%) (Januari-Juli 2012)
•naik USD3,8 miliar (3,5%) (Januari-Oktober 2012)
•naik USD3,4 miliar (2,7%) (Januari-Mei 2013)
TEKANAN EKONOMI TERKINI
DAMPAK KE RUPIAH DAN INFLASI
•
Pelemahan rupiah
hingga > Rp10.000/USD (sejak
Maret 2013).
•Konsumsi BBM membebani
anggaran pemerintah
,
22
Juni 2013
harga BBM naik sehingga menimbulkan inflasi
(
first round
maupun
second round
)
•
Kelangkaan dan kurangnya pasokan
komoditas
pertanian (bawang merah, bawang putih, cabe rawit,
minyak sawit dan gula pasir) di Maret 2013 juga
meningkatkan inflasi.
•Target inflasi 2013: 4,5% +/- 1% akan
terlampaui
,
bahkan inflasi mtm Juli 2013 tercatat 3,29% dan yoy
sebesar 8,6% (tertinggi sejak 8th terakhir).
KRONOLOGIS KRISIS EKONOMI
TERDAHULU DAN POTENSI KRISIS
EKONOMI KE DEPAN
KRISIS EKONOMI ASIA 97/98
- Bunga kredit meningkat
- Aktifitas bisnis (sektor riil) menurun - Kepercayaan kepada bank menurun
- Kenaikan harga (inflasi) - PHK
- Bank rush - Tight monetery policy
- Penutupan bank - BLBI
Kebijakan Moneter dan Perbankan Kondisi Sosial Ekonomi
Dampak ke Ekonomi Domestik - Kontraksi pertumbuhan PDB
Faktor Domestik - Beban utang LN tinggi - Permintaan USD tinggi - Spekulasi USD pelaku DN Faktor Eksternal
- Pelemahan Thai Bath
- Penguatan USD secara global - Spekulasi USD pelaku LN
Pelemahan Rp yang signifikan
(i) Faktor eksternal: pelemahan bath (Thailand), penguatan USD secara global dan aksi spekulasi valas oleh pelaku LN dan,
(ii) faktor internal: beban utang LN sehingga permintaan valas domestik meningkat dan, spekulasi valas oleh pelaku DN.
(iii) Rupiah melemah dari Rp2000/USD menjadi
Rp14000/USD-Rp15000/USD (Juni 1998), inflasi naik menjadi 82% (September 1998). (iv) Kebijakan moneter : (a) meningkatkan bunga SBI hingga 69% (Agustus
KRISIS KEUANGAN GLOBAL
- Bank investasi bangkrut - Suntikan dana pemerintah
Faktor Domestik - Konsumsi BBM tinggi - Bunga bank rendah
- Konsumsi barang impor tinggi - Kredit property tinggi
- Larangan spekulasi (derivatif) Faktor Eksternal
- Harga minyak dunia naik - Gangguan supply minyak
Dampak kepada perbankan
Dampak ke Ekonomi US - Aktifitas bisnis (sektor riil) menurun - NPL naik khususnya property - Bank kesulitan likuiditas
'- Fed fund rate naik '- Kredit property macet '- Financial market problem
Krisis keuangan global 2008-2009 di Amerika berawal dari kondisi ekonomi dan perilaku konsumsi masyarakat dimana:
(i) konsumsi BBM 27 juta barel per hari, konsumsi barang impor tinggi, (ii) bunga bank rendah (di bawah 2% tahun 2002-2005) dan,
(iii) kredit property (mortgage) sangat tinggi bahkan likuid di secondary market (derivative market).
(iv) Ketika terjadi kenaikan harga minyak global hingga USD146 per barrel,
fed fund rate meningkat hingga di atas 5% (2008-2009) sehingga mengakibatkan kredit macet di sektor property dan kontraksi ekonomi
POTENSI KRISIS EKONOMI KE DEPAN
FIRST ROUND EFFECT TRIGGERING FACTORS - Harga minyak cenderung naik
- Announcement & rumor BBM naik - Eksekusi BBM naik
- Kelangkaan komoditas pokok
SECOND ROUND EFFECT - Bunga kredit naik
- Bunga simpanan naik
- Penyesuaian revenue sharing - Displaced commercial risk
Faktor Domestik - Konsumsi BBM tinggi - Bunga bank rendah
- Konsumsi barang impor tinggi - Kredit property tinggi
Dampak ke perbankan syariah - Margin pembiayaan dapat naik - Risiko likuiditas dan kredit - Defisit transaksi berjalan
Faktor Domestik - Awal Ramadhan & Idul Fitri
- Keseimbangan baru rupiah Faktor Eksternal dan Internal
- Capital outflow
Inflasi Depresiasi Rp
Tekanan ekonomi saat ini mendekati indikasi krisis keuangan global, dimana: • suku bunga yang rendah, kredit properti dan kendaraan bermotor meningkat, • capital inflow besar (hot money).
• konsumsi BBM besar, harga minyak dunia tinggi, beban subsidi BBM naik, sehingga rumor kenaikan harga BBM (announcement effect).
• Konsumsi BBM+ kenaikan harga minyak dunia = meningkatkan nilai impor migas sehingga menekan rupiah (imported inflation).
• Penyesuaian harga BBM dan kelangkaan komoditas menimbulkan inflasi (first round effect).
ETIKA DALAM EKONOMI DAN
PERBANKAN SYARIAH
Maqasid Sharia
:
• Guarantee to religion.
• Guarantee with respect to wealth.
• Guarantee with respect to intellectual.
• Guarantee with respect to posterity.
• Guarantee with respect to life
MAQASID AL SHARIA
• Inggris
• Jepang
• Perancis
Contoh
Penerapan:
• Pendidikan gratis SD-SMA, subsidi pemerintah di level PT, termasuk perpustakaan gratis, fasilitas sekolah
gratis, makan/minum di sekola gratis.
• Santunan rutin bagi lansia, janda, duda, dll • Santunan bagi bayi, ibu hamil dan menyusui. •Santunan pengangguran (miskin) + rumah RSS
•Kesehatan gratis bagi semua orang termasuk warga asing
•Transportasi gratis (semua jenis kendaraan) bagi lansia, anak-anak, pelajar/mahasiswa.
FALAH
• Individu • Sosial • Jiwa/fisik •Rohani/mental •Dunia •AkhiratEKONOMI (KOMERSIAL)
• Utilisasi dana publik untuk pembiayaan (jual beli,
investasi dan jasa) Islami • Fokus kepada UMKM
sehingga memberdayakan masyarakat ekonomi lemah • Tidak spekulatif, menciptakan
buble economy, dll
• Distribusi pembiayaan ke seluruh daerah dengan fasilitas office channeling, executing, delivering, dll • Kerjasama pembiayaan
antara BUS, UUS, BPRS, BMT, KJKS, dll.
SOSIAL
• Layanan Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf, dll (penerimaan dan
penyaluran)
• Pembiayaan Qardhul hassan • Pembinaan kepada
pengusaha
• Sponsor kegiatan-kegiatan sosial
• Pendukung dan pelaku green banking
• Pendukung dan pelaku financial inclusion
PERAN EKONOMI DAN SOSIAL BANK SYARIAH
ETIKA DI INTERNAL BANK SYARIAH
Bekerja keras
Jujur dan Amanah
Profesional
Adil dan tidak
diskriminatif
Ramah, berbusana
dan berprilaku Islami
Berniat ibadah dan
mencari Ridho Allah
SWT
Hasil kerja optimal
Kualitas kerja maks
Respectful
Rahmatan lil’alamin
dan barokah
Friendly, brotherhood
among people.
Allah’s blessing, mercy
and help
ETIKA DI EXTERNAL BANK SYARIAH
Comply dgn norma
sosial
Comply dgn nilai2
agama Islam
Tidak spekulatif dan
violating fungsi uang
Fungsi sosial lebih
utama
Edukasi dan
sosialisasi nilai-nilai
Islam
Tidak bertentangan
dengan budaya,
nilai-nilai masyarakat
Sesuai dengan akidah
Ekonomi yang
berkualitas
Bermanfaat bagi lower
income people
Improving
conventional
economics
KEBIJAKAN BANK INDONESIA YANG
MENDUKUNG ETIKA EKONOMI DAN
SOSIAL BANK SYARIAH
16
• Penghimpunan dan penyaluran dana sosial seperti: • Zakat
• Infaq
• Shadaqah • Wakaf
• Dll, di bank syariah.
• Layanan sosial di bank syariah seperti: • talangan haji,
• gadai emas,
• pinjaman bebas imbalan, dll di bank syariah • Corporate social responsibility (CSR) bank syariah
17
• Lelang SBIS tergantung FDR bank syariah
• Kewajiban minimal 20% pembiayaan ke UMKM • Distribusi kantor ke daerah (zona) terpencil
• Pembukaan kantor cabang tergantung kontribusi bagi UMKM • Eliminasi spekulasi di gadai emas, murabahah emas, dll
• Kerjasama pembiayaan (linkage) bank syariah dengan
lembaga keuangan non bank syariah (BMT, koperasi syariah, dll)
• Peningkatan fungsi financial inclusion di bank syariah
• Himbauan moral bagi optimalitas fungsi perbankan syariah bagi sektor riil
18
• Fit and proper pejabat bank syariah melihat etika,
perilaku dan track record ybs.
• Teguran bagi direksi/komisaris apabila ada kontrak yang
menjurus spekulasi
• Teguran bagi pejabat bank syariah karena program
sosialisasi yang tidak islami
• Teguran bagi pejabat bank syariah karena
penyalahgunaan fungsi sosial menjadi komersial.
•Dll
Rifki Ismal bekerja di Bank Indonesia dan pengajar di beberapa universitas seperti UI, ITB, IPB, UIN Syarif Hidayatullah, Trisakti, Paramadina, Ahmad Dahlan, UIR, Unair, termasuk Univ of Strasbourg (Prancis) dan Singapore Management University
(Singapore). Pendidikan S1 dari Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia, Master Ekonomi dari University of Michigan (Amerika) dan Doktor (PhD) dari
Durham University (Inggris). Associate Professor diperoleh dari Australian Center for Islamic Financi Studies. Selain aktif
menulis artikel di koran, menulis 40 paper di journal
international, ybs juga menerbitkan beberapa buku termasuk Islamic Banks in Indonesia (John Wiley and Sons – 2013), dan pembimbing 22 mahasiswa master & doktor di DN dan LN