• Tidak ada hasil yang ditemukan

Etika Profesi Tenaga Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Etika Profesi Tenaga Kesehatan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Etika Profesi Tenaga

Etika Profesi Tenaga

Kesehatan

Kesehatan

Mata Kuliah Etika dan Perilaku

Mata Kuliah Etika dan Perilaku

Kelompok 6

Kelompok 6

Intan T. Pasangka 13101105002

Intan T. Pasangka 13101105002

Sri Warni Nani 13101105013

Sri Warni Nani 13101105013

Stefanie A. Dimpudus 13101105025

Stefanie A. Dimpudus 13101105025

Fangky S. Maindoka 13101105036

Fangky S. Maindoka 13101105036

Yesia S. Mahamudu 13101105047

Yesia S. Mahamudu 13101105047

Jesika Liwandouw 13101105060

Jesika Liwandouw 13101105060

(2)

BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Segala sesuatu pada dasarnya kehidupan didunia ini adalah untuk saling berbagi, menghargai antara seluruh ciptaan yang Maha Kuasa. Kata etika berfungsi untuk mengingatkan dan mengatur atau sebagai batasan dalam proses bersosialisasi tersebut. Dalam etika kesehatan, hal ini merupakan hal yang harus dilakukan dalam proses pelaksanaan  pelayanan kesehatan. Etika profesi merupakan prinsip-prinsip moral yang digunakan untuk

menjalankan profesi. Dengan adanya etika profesi ini diharapkan anggota profesi dapat  bertindak dengan kapasitas profesional. Sebelum kita membahas apa itu etika kesehatan, ada  baiknya kita membahas makna dari kata etika itu sendiri, yang pada kenyataannya belum

semua khalayak mengehtahui kaidah apa yang terkandung didalamnya.

Etika berasal dari bahasa yunani ethikos yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam salah satu kamus etika diartikan sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan  perilaku. Sedangkan moral berarti prinsip-prinsip yang berkaitan dengan perbuatan baik dan  buruk. Etika profesi merupakan prinsip-prinsip moral yang digunakan untuk menjalankan  profesi. Dengan adanya etika profesi ini diharapkan anggota profesi dapat bertindak dengan kapasitas profesional. Untuk bisa bertindak sebagai seorang yang profesional selain etika juga dibutuhkan ilmu dan ketrampilan sesuai dengan profesinya dan juga kesehatan, karena tanpa kesehatan yang cukup seseorang tidak akan mampu menjalankan profesinya dengan baik. Seorang anggota profesi harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetauan dan  penemuan-penemuan baru dibidang yang digelutinya sehingga mampu memberikan  pelayanan profesi kepada masyarakat sesuai dengan kemajuan jaman. Peningkatan ilmu dan ketrampilan ini merupakan kewajiban dan bila anggota profesi tidak mau mengikuti  perkembangan ilmu dan ketrampilan yang diperlukan untuk menjalankan profesi dengan baik

maka anggota profesi bisa diberikan sangsi. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu: 1. Apa yang dimaksud dengan etika?

2. Bagaimana aliran dan prinsip etika kesehatan? 3. Apa yang dimaksud dengan kode etik kesehatan? 4. Bagaimana kode etik 5 profesi kesehatan?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah yaitu : 1. Mengetahui pengertian etika.

2. Mengetahui aliran dan prinsip etika kesehatan. 3. Mengetahui kode etik kesehatan.

(3)

BAB II PEMBAHASAN II.1 Pengertian Etika

Berasal dari bahasa Inggris ethics adalah istilah yang muncul dari aristoteles, asal kata ethos yaitu adat, budi pekerti. Etika pada umumnya adalah setiap manusia mempunyai hak kewajiban untuk menentukan sendiri tindakan  –   tindakannya dan mempertanggung  jawabkannya dihadapan Tuhan.

Keberadaan Etika dalam strata kehidupan sosial tidak terlepas dari sistem kemasyarakatan, manusia terdiri atas aspek jasmaniah dan aspek rohaniah. Aspek rohaniah terdiri atas kodrat alamiah, kodrat budaya serta dunia nilai. Kodrat alamiah manusia terdiri atas Cipta ( pikiran dan rasio ), karsa ( kehendak, kemauan ), rasa ( perasaan, emosi ). Cipta melalui logika menciptakan ilmu pengetahuan, sedang Karsa melalui Etika menciptakan religi, akhlak, sopan santun dan hukum.

II.2 Aliran dan Prinsip Etika Kesehatan 1. Aliran-aliran dalam etika

  Aliran Deontologis adalah penilaian benar tidaknya suatu perbuatan atau baik

tidaknya seseorang, tidak perlu dilihat hasil akhirnya tetapi yang dinilai adalah  perbuatan itu sendiri. Menurut Immanuel kant Deontologis yaitu “seseorang  berbuat baik karena rasional dan tidak dogmatis”. Contoh: orang tidak mencuri  bukan karena takut neraka tapi mencuri ada perbuatan buruk.

  Aliran Teleologis (konsenkualis) adalah baik buruknya seseorang dinilai dari tujuan

hendak dicapai. Pembagiannya: Aliran Ethical Egoisme : wajib berbuat baik demi kepentingan pribadi; dan Aliran utilitarinisme : wajib berbuat baik demi

kepentingan umum dan masyarakat. Contoh : merokok 2. Prinsip-prinsip etika (Hipcrates)

 Tidak merugikan (non maleficence). Contoh: Pendapat dokter dalam pela yanan

tidak dapat diterima pasien dan keluarganya sehingga jika dipaksakan dapat merugikan pasien.

  Membawa Kebaikan (Beficence).Contoh: dokter memberi obat kanker tetapi

mempunyai efek yg lain, maka dokter harus mempertimbangkan secara cermat.

  Menjaga Kerahasiaan (Confidentiality). Contoh: tenaga kesehatan menjaga

identitas kesehatan pasien jagan menyampai semuanya jagan sampai menghambat  penyembuhannya.

 Otonomi Pasien (autonomy Pasien). Contoh: pasien berhak menentukan

tindakan-tindakan baru dapat dilakukan atas persetujuan dirinya.

  Berkata Benar (truth telling). Contoh: tenaga kesehatan harus menyampaikan

sejujurnya penyakit pasien namun tidak dapat diutarakan semua kecuali kepada keluarganya.

(4)

  Berlaku adil (Justice). Contoh: tenaga kesehatan tidak boleh diskriminatif dalam

 pelayanan kesehatan.

  Menghormati Privasi (Privacy). Contoh : TS tidak boleh menyinggung hal pribadi

 pasien dan sebaliknya. 3. Etika kesehatan

  Pengertian Etika Kesehatan. Menurut Leenen: suatu penerapan dari nilai kebiasaan

(etika) terhadap bidang pemeliharaan/pelayanan kesehatan. Menurut Soerjono Soekanto: penilaian terhadap gejala kesehatan yang disetujui, dan juga mencakup terhadap rekomendasi bagaimana bersikap tidak secara pantas dalam bidang kesehatan.

  Hubungan Etika Kesehatan dan hukum kesehatan. (i) Hukum kesehatan lebih

diutamakan dibanding Etika kesehatan. Contoh: Mantri dapat memberi suntikan tanpa ada dokter tapi Hukum kesehatan tidak membenarkan ini; (ii) Ketentuan hukum kesehatan dapat mengesampingkan etika tenaga kesehatan. Contoh: kerahasian dokter (etika kedokteraan) jika terkait dengan masalah hukum maka dikesampingkan; (iii) Etika kesehatan lebih diutamakan dari etika dokter. Dokter dilarang mengiklankan diri, tapi dalam menulis artikel kesehatan tidak masalah.

  Perbedaan Etika Kesehatan dan hukum kesehatan.(i) Etika kesehatan objeknya

semata-mata dalam pelayanan kesehatan, sedangkan hukum kesehatan objeknya tidak hanya hukum tapi melihat nilai-nilai hidup masyarakat; (ii ) Hukum berlaku umum, etika kesehatan berlaku hanya dalam pelayanan kesehatan; (iii) Etika sifatnya tidak mengikat dan pelanggarannya tidak dapat dituntut ,hukum mengikat  pelanggarnya dapat dituntut.

II.3 Kode Etik Profesi 1. Kode Etik

  Kode etik  adalah Seperangkat kaidah perilaku yang diharapkan dan dipertanggung

 jawabkan dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa, negara,

masyarakat dan tugas-tugas organisasinya serta pergaulan hidup sehari-hari dan individu-individu dalam masyarakat.

 Sifat dan susunan kode etik . Kode etik harus memiliki sifat-sifat antara lain : Harus

rasional; harus konsisten, tetapi tidak kaku dan; harus bersifat universal.

 Kode etik profesi terdiri atas : Aturan kesopanan; aturan kelakuan dan; sikap antara

 para anggota profesi. 2. Fungsi Kode Etik Profesi

Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi kode etik yaitu :

 Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.

 Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi.  Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.

3. Profesi

 Ciri-ciri Profesi: Memberikan pelayanan (service) pada orang secara langsung yang

(5)

menerapkan standar pelayanan tertentu dan; etik profesi yang ditegakkan oleh suatu organisasi profesi.

 Kualifikasi suatu pekerjaan sebagai sutau profesi adalah: Mensyaratkan pendidikan

teknis yang formal mengenai adekuasi pendidikannya mmmaupun mengenai kompetensi orang-orang hasil didikannya; penguasaan tradisi kultural dalam menggunakan keahlian tertentu serta keterampilan dalam penggunaan tradisi dan; komplek pekerjaan memiliki sejumlah sarana institusional.

 Kaidah-kaidah pokok etika profesi sebagai berikut: Profesi harus dipandang dan

dihayati sebagai suatu pelayanan; pelayanan professional dalam mendahulukan kepentingan pasien atau klien mengacu pada kepentingan atau nilai-nilai l uhur;  pengembanan profesi harus selalu mengacu pada masyarakat sebagai keseluruhan

dan; agar persaingan dalam pelayanan berlangsung secara sehat II.4 Kode Etik 5 Profesi Kesehatan

1. Awal Kehidupan

 Persamaan: melindungi hak hidup manusia dari awal kehidupan

 Perbedaan: dokter, dokter gigi, perawat, ahli farmasi, dan ahli kesehatan

masyarakat adalah 5 profesi yang bergerak di bidang kesehatan dan memiliki tujuan yang sama yaitu meningkatkan derajat kesehatan. Namun upaya yang dilakukannya untuk mencapai tujuan itu berbeda-beda. Dokter dan dokter gigi melakukan pengobatan, perawat melakukan asuhan keperawatan, ahli farmasi  berhubungan dengan pemberian obat, dan kesehatan masyarakat mengupayakan

kesehatan pada suatu kelompok masyarakat melalui upaya promotif dan preventif. 2. Akhir Kehidupan

 Persamaan: dalam Kode Etik Kedokteran disebutkan bahwa harus melindungi

hidup makhluk insani, dan dalam penjelasannya dijelaskan bahwa maksud dari kalimat itu adalah melindungi hidup makhluk insani sejak awal kehidupan atau saat  pembuahan. Dari kalimat ini bisa disimpulkan bahwa perlindungan yang dilakukan adalah sejak awal kehidupan sampai akhir kehidupan, dan sampai meninggal kerahasiaan seseorang harus dijaga. Memang tidak semua kode etik menjelaskan mengenai awal dan akhir kehidupan, tetapi setiap profesi harus berusaha untuk melindungi kehidupan seseorang.

 Perbedaan: seperti penjelasan mengenai awal kehidupan di atas, bahwa

 perlindungan yang dilakukan oleh 5 profesi ini berbeda berdasarkan:

Sasaran: dokter, dokter gigi, perawat, dan ahli farmasi sasaran/kliennya adalah individu sedangkan ahli kesehatan masyarakat sasaran/kliennya adalah kelompok masyarakat.

Upaya yang dilakukan: dokter, dokter gigi, perawat, dan ahli farmasi adalah  profesi yang lebih mengutamakan pengobatan/kuratif dan rehabilitatif, sedangkan

ahli kesehatan masyarakat bergerak di bidang promotif dan preventif. 3. Rahasia Kedokteran

 Persamaan: wajib merahasiakan tentang apa yang diketahui tentang pasien dan

(6)

 Perbedaan: profesi kesehatan masyarakat sasarannya adalah kelompok masyarakat,

 bukan pasien. Dan dalam kode etik kesehatan masyarakat tidak ada penjelasan mengenai kerahasiaan pasien yang harus dijaga.

4. Iklan

 Persamaan: dokter, dokter gigi, ahli farmasi: Tidak melakukan suatu perbuatan

yang dimaksudkan mencari keuntungan pribadi, seperti mengiklankan produk. Pada dasarnya semua profesi yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat tidak diperkenankan mengiklankan atau mempromosikan suatu produk, karena akan mempengaruhi image masyarakat terkait profesi yang disandang oleh  promotor tersebut.

 Perbedaan:

 Dokter : Tidak mengadakan wawancara dengan pers atau menulis karangan dalam majalah/harian untuk memperkenalkan dan mempromosikan cara ia mengobati sesuatu penyakit, karena orang awam yang membacanya tidak dapat menilai keberanannya; Tidak mengijinkan dokter memberi kesempatan kepada orang awam untuk menghadiri pembedahan atau menyiarkan foto pembedahan dengan maksud memperkenalkan diri kepada khalayak ramai.

 Dokter gigi: Dokter Gigi di Indonesia dilarang melakukan promosi dalam bentuk apapun seperti memuji diri, mengiklankan alat dan bahan apapun, memberi iming-iming baik langsung maupun tidak langsung dan lain  –   lain, dengan tujuan agar  pasien datang berobat kepadanya; Dokter Gigi di Indonesia dilarang menggunakan gelar atau sebutan profesional yang tidak diakui oleh Pemerintah Indonesia; Dokter Gigi di Indonesia tidak diperkenankan menjaring pasien secara pribadi, melalui  pasien atau agen.

5. Kewajiban Bagi Diri Sendiri

 Persamaan: Memelihara kesehatan, supaya dapat bekerja dengan baik; Senantiasa

mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi di bidang kesehatan umumnya dan  profesi masing-masing pada khususnya

 Perbedaan

 Dokter Gigi: Wajib mempertahankan dan meningkatkan martabat dirinya; Tidak  boleh menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan kedokteran gigi tanpa

izin dari organisasi profesi

 Perawat : Senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien

 Ahli Farmasi: Menjadi sumber informasi sesuai dengan profesinya; Aktif mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan di Bidang Kesehatan  pada umumnya dan di Bidang Farmasi pada khususnya.

6. Kewajiban Bagi Teman Sejawat

 Persamaan: Membina hubungan baik dan meperlakukan teman sejawat

sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan; Senantiasa menasehati teman sejawat  jika ia menyimpang; Melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan  pelayanan kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal.

(7)

 Perbedaan:

 Dokter : Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman sejawat, kecuali dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.

 Dokter gigi: Apabila akan membuka praktik disuatu tempat sebaiknya memberitahukan terlebih dahulu kepada teman sejawat yang praktiknya berdekatan  Ahli Farmasi: Mempergunakan setiap kesempatan untuk meningkatkan kerjasama yang baik sesame profesi apoteker sehingga timbul rasa saling percaya dalam menunaikan tugas

 Ahli Kesehatan Masyarakat : Dalam menjalankan tugas hendaknya berpegang pada  prinsip-prinsip : Kemitraan, Kepemimpinan, Pengambilan Prakarsa dan

Kepeloporan.

7. Kewajiban Bagi Profesi Kesehatan Lain

 Persamaan: Dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan

 bidang lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati tanpa membedakan agama, suku, golongan dan sebagainya.

 Perbedaan

 Ahli Farmasi: Hendaknya menjauhkan diri dari tindakan atau perbuatan yang dapat mengakibatkan berkurangnya/hilangnya kepercayaan masyarakat kepada sejawat  petugas kesehatan lainnya.

8.  Nilai Dan Keyakinan Terkait

 Persamaan: Menjunjung tinggi dan melaksanakan sumpah profesi masing-masing;

Memperhatikan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek  pelayanan kesehatan yang menyeluruh (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif); Mengutamakan kepentingan orang lain (dalam hal ini klien/pasien/masyarakat) dari pada kepentingan pribadi; Melayani masyarakat tanpa pamrih dan berlaku adil; Memperlakukan orang lain dengan tidak membeda- bedakan agama, suku, golongan dan sebagainya; Melakukan intervensi sesuai

dengan kompetensi yang dimiliki

 Perbedaan

 Dokter dan dokter gigi: Tidak mengambil alih pasien teman sejawat kecuali dengan persetujuan dan prosedur yang benar

 Ahli Kesehatan Masyarakat : Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pembinaan kesehatan yang menyangkut orang banyak.

9. Analisa Persamaan Dan Perbedaan Mempengaruhi Kerjasama Tim

Dari beberapa profesi seperti dokter, dokter gigi, perawat, ahli farmasi, ahli kesehatan masyarakat, memiliki persamaan dan perbedaan. Jika kelima profesi itu dibentuk menjadi satu tim, maka kemungkinan pengaruh yang ditimbulkan akibat  persamaan dan perbedaan tersebut adalah:

 Suatu tim kesehatan pasti memiliki tujuan yang sama yakni meningkatkan

kesehatan masyarakat. Dengan demikian beberapa profesi yang terbentuk disana  bisa saling melengkapi untuk memecahkan masalah yang ada.

(8)

 Dapat saling bertukar informasi sehingga dapat menambah pengetahuan di bidang

kesehatan

 Kode etik berfungsi sebagai pedoman yang harus ditaati yang didalamnya

mencakup tindakan apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.

 Dari 5 profesi yang berbeda akan berbeda pula intervensi yang dilakukan terkait

masalah yang dihadapi. Lima profesi tersebut memiliki tugas yang berbeda-beda untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, jadi dari perbedaan tersebut akan ada  perbedaan tugas yang jelas dari masing-masing profesi, sehingga dapat

meringankan beban satu sama lain.

 Dari beberapa perbedaan antar profesi, akan ada profesi yang merasa dialah yang

 paling berpengaruh dan bersikap merendahkan profesi lain. Hal ini harus dihindari karena pada dasarnya setiap profesi memiliki spesifikasi masing-masing, dan memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu yang harus dilakukan adalah menghormati profesi lain, tidak bersikap merendahkan, tidak membanggakan  profesi sendiri, memperlakukan orang lain seperti dia sendiri ingin diperlakukan.

 Adanya perbedaan peraturan antara kode etik yang satu dengan kode etik yang

lainnya, maka akan terbentuk ketentuan khusus untuk suatu profesi yang berbeda dengan profesi lain. Dengan adanya kode etik profesi, akan membatasi seseorang untuk berperilaku dan mengambil tindakan. Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan ketentuan kode etik profesinya agar tidak menyinggung perasaan orang lain, baik yang seprofesi atau yang berbeda profesi.

 Saling mengingatkan jika ada teman yang bertindak menyimpang sehingga

(9)

BAB III PENUTUP

Berasal dari bahasa Inggris ethics adalah istilah yang muncul dari aristoteles, asal kata ethos yaitu adat, budi pekerti. Etika pada umumnya adalah setiap manusia mempunyai hak kewajiban untuk menentukan sendiri tindakan  –   tindakannya dan mempertanggung  jawabkannya dihadapan Tuhan.

 Kode etik   adalah Seperangkat kaidah perilaku yang diharapkan dan dipertanggung  jawabkan dalam melaksanakan tugas pengabdian kepada bangsa, negara, masyarakat dan

tugas-tugas organisasinya serta pergaulan hidup sehari-hari dan individu-individu dalam masyarakat.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

http://aniromaningsih.blogspot.co.id/2015/05/makalah-tentang-etika-kesehatan.html http://ebhu-ankarazzi.blogspot.co.id/2012/03/etika-profesi-tenaga-kesehatan.html https://www.scribd.com/doc/192987807/Kode-Etik-5-Profesi-Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil uji analitik One Way Anova dengan nilai asymp sig.(2-tailed)Ho atau nilai probabilitas ρ=( 0,000) lebih rendah dari standart signifikan α= 0,05 atau (  < 

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi ion kalsium pada saliva sebelum, sesudah mengunyah 3 menit, dan setelah 5 menit perlakuan pada kelompok

Oleh sebab itu berdasarkan lingkup kegiatan dan kesamaan tujuan dapat disimpulkan bahwa perjanjian pengadaan jasa konsultansi dalam penulisan ini termasuk layanan jasa

Hal tersebut dapat dilihat dari jam pelajaran pendidikan agama di sekolah yang sangat sedikit dan pembelajarannya lebih ditekankan pada aspek teori. Padahal, moral dan akhlak

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa setiap marga besar Simalungun memiliki kepercayaan terhadap hewan yang disebut dengan pattangan. Damanik, Saragih, Sinaga dan

Pada tabel diatas kita dapat melihat karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan kadar asam urat, didapatkan hasil bahwa subjek

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah dan rahmat-Nya sehingga skripsi yang berjudul Analisis Potensi Risiko Financial Statement Fraud Menggunakan