Data pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada
kesempatan ini Sekolah Pascasarjana telah menerbitkan buku kumpulan abstrak
Program Magister dan Doktor tahun 2004.
Buku kumpulan abstrak tesis ini memuat abstrak tesis/disertasi dari Program Studi
Magister dan Doktor yang ada di lingkungan Sekolah Pascasarjana ITB, lulusan
periode Wisuda bulan Maret, Juli, dan Oktober 2004.
Penerbitan buku kumpulan abstrak tesis Sekolah Pascasarjana ITB tahun 2004
merupakan salah satu upaya untuk menyebar luaskan informasi ilmiah yang di
hasilkan dari penelitian para mahasiswa sekolah Pascasarjana ITB, dengan
harapan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Bagi para mahasiswa
kumpulan abstrak ini dapat dipakai sebagai sumber rujukan bagi penelitian yang
akan mereka lakukan.
Kami menyampaikan ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses penerbitan buku ini. Kritik membangun dan saran-saran
kami harapkan dari para pembaca yang terhormat. Hal tersebut akan sangat
berguna untuk menyempurnakan buku kumpulan abstrak tesis yang akan kami
terbitkan kemudian.
Bandung 14 Nopember 2005
Sekolah P
arjana - ITB
Kumpulan Abstrak
Biologi - FMIPA
104
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Fauziah, NIM 20601007
Program Studi Biologi
AKTIVITAS ANTIDIABETIK DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera L) PADA TIKUS
PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN
Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Penyakit ini dapat disebabkan karena sel β pulau Langerhans tidak berfungsi sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin [Tipe Insulin-dependent Diabetes Mellitus (IDDM)], dan adanya resistensi kerja insulin karena interaksi kerja insulin dengan reseptor berkurang sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel [Tipe Non Insulin-dependent Diabetes Mellitus (NIDDM)]. Penyakit ini menjadi berbahaya karena dapat menimbulkan komplikasi yang melibatkan mata, jaringan saraf, ginjal, ganrin, jantung, dan pembuluh darah. Salah satu obat alternatif dari alam yang digunakan oleh masyarakat adalah lidah buaya (Aloe vera). Selama ini lidah buaya banyak digunakan sebagai obat untuk kecantikan kulit, pencahar, luka terbakar, sakit kepala, batuk, dan untuk mengobati diabetes. Antrhroquinone dan anthrone dalam lateks aloe dapat menghasilkan efek laksatif melalui peningkatan gerak peristaltik kolon. Berdasarkan asumsi bahwa Aloe vera dapat menurunkan kadar glukosa darah, maka penelitian ini dilakukan untuk mengukur pengaruh “juice” Aloe vera dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes aloksan dan besarnya hambatan penyerapan glukosa oleh usus halus.
Penelitian ini dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dosis “juice” Aloe
vera, yaitu: kontrol aloksan, kontrol non aloksan, 4,5, 5, dan 5,5 mg/kg bb. Masing-masing perlakuan diulang
sebanyak 5 kali. Tikus dibuat diabetes dengan menyuntikkan aloksan dengan dosis 75 mg/kg bb secara intra muskular. Induksi aloksan dilakukan pada 4 kelompok tikus, yang masing-masing terdiri dari 7 ekor tikus sehat. Tikus yang telah mengalami diabetes melitus dikelompokkan lagi secara acak dan tiap kelompok terdiri atas 5 ekor. Tikus yang telah mengalami diabetes diambil darahnya setelah dipuasakan selama 18 jam untuk menentukan hiperglikemi awalnya. Kadar glukosa darah diukur berdasarkan metode Orto-Toluidine, dengan menggunakan spektrofotometer UV. Tikus diabetes diberi “juice” Aloe vera dengan cara di “gavage” setiap hari selama 1 bulan untuk melihat penurunan kadar glukosa darah. Untuk mengetahui penyerapan glukosa oleh usus halus, tikus sehat dipuasakan selama 18 jam, kemudian dibius dengan larutan uretan 15% secara intramuskular dengan takaran 1 mL/100 gr bb tikus. Larutan Krebs Ringer Bikarbonat (KRB) yang mengandung “juice” Aloe vera dipompa ke dalam usus halus, dan selanjutnya penyerapan glukosa oleh usus halus diukur setelah 15 menit dan 30 menit. Penyerapan glukosa diukur secara “in situ”.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar glukosa darah tikus diabetes aloksan mengalami penurunan setelah pemberian “juice” Aloe vera selama 1 bulan. Penurunan kadar glukosa terbesar terjadi pada perlakuan dengan dosis 5,5 mg/kg bb dari rata-rata 369,272 sebelum pemberian “juice” Aloe vera menjadi 121,498 setelah satu minggu diberi perlakuan. Pada semua perlakuan terdapat perbedaan yang sangat nyata jika dibandingkan dengan kontrol. Berat badan terlihat menurun setelah tikus diberi aloksan dan secara perlahan meningkat setelah diberi perlakuan dengan Aloe vera. Untuk penyerapan glukosa oleh usus halus terlihat adanya hambatan penyerapan sebesar 22,855% setelah 15 menit dan 45,638% pada 30 menit kemudian untuk dosis 4,5 mg/kg bb, perlakuan dengan dosis 5 mg/kg bb terjadi hambatan penyerapan glukosa sebesar 44,794% setelah 15 menit dan 57,095% pada 30 menit kemudian. Hambatan terbesar terjadi pada perlakuan dengan dosis 5,5 mg/kg bb yaitu sebesar 61,751% setelah 15 menit dan 61,420% pada 30 menit kemudian. Sebelum diberi “juice” Aloe vera, lumen usus halus kosong dan konsentrasi glukosa dalam lumen lebih rendah dibandingkan dalam darah sehingga absorbsi glukosa akibat adanya perbedaan konsentrasi terjadi melalui Sodium Glucose Transporter 1 (SGLT1). Transpor glukosa melalui SGLT1 akan mengaktifkan Protein Kinase C beta II (PKC β II) dan kontraksi aktomiosin “peri junctional” yang mendukung terjadinya transpor glukosa. Kedua proses ini dimediasi oleh induksi glukosa intrasel sehingga terjadi peningkatan
konsentrasi Ca2+ intrasel. Diketahui alprogen dari Aloe vera dapat menghambat masuknya Ca2+ kedalam sel
yang disebabkan oleh aktivitas mast cell. Karena hambatan ini maka SGLT1 tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya dan menyebabkan proses penyerapan glukosa terhambat. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pemberian “juice” Aloe vera dapat menurunkan kadar glukosa darah tikus diabetes aloksan dan dapat menghambat penyerapan glukosa oleh usus halus.
Kumpulan Abstrak
Biologi - FMIPA
105
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANTIDIABETIC ACTIVITY OF Aloe vera LEAF ON MALE Rattus norvegicus
Diabetes mellitus is a disease, which is characterized by an excess of sugar in blood. This disease caused by malfunction of β-cell of Langerhans, which inhibit the insulin production of the pancreas [Insulin-dependent Diabetes Mellitus (IDDM) Type], and the presence of the insulin work-resistance due to interaction act of insulin with receptor decrease, with the result that the glucose cannot enter the cells [Non Insulin-dependent Diabetes Mellitus (NIDDM) Type]. This disease poses a serious medical problem, since it effects on different vital organ involving eyes, nerves, kidneys, gangrein, heart, and blood vessels.
One of the natural alternative medicinal plants that were used by many people is Aloe vera. Recently, Aloe
vera has been used for topical skin care, laxative, vulnerary for minor burn, headache remedy, coughs, and in
diabetics. The anthroquinones and anthrones in the aloe latex produce their laxative effect by increasing colonic peristalsis. Based on the assumption that Aloe vera can assist to reduce blood glucose level, therefore this research was conducted to measure the effect of Aloe vera juice on blood glucose level in alloxan diabetic rats, and the resistance of glucose absorption by the intestine.
In this research, a completely randomized design method has been used with 5-treatment of Aloe vera juice dose: alloxan control, non alloxan control, 4.5, 5, and 5.5-mg/kg body weight. Each of the treatment has 5 replications. Diabetic rat was obtained by alloxan dose of 75-mg/kg body weight intra muscular injections. Alloxan induction was done on 4 groups of the rat, which consists of 7 healthy rats. Diabetic rat was grouped randomly, and each group consists of 5 diabetic rats. Blood samples of Diabetic rats were then taken after 18 hours of fasting to determine initial hyperglycemia. Blood glucose level was measured by Orto-Toluidine method using UV spectrophotometer. Diabetic rats were then gavaged by Aloe vera juice every day during 1 month to investigate the reduction of blood glucose level. To investigate glucose absorption by the intestine, the healthy rats was fasted for 18 hours, and then made anesthetic by using 15 % urethane dose of 1 mL/100 g body weight intra muscular injection. Krebs Ringer Bikarbonat (KRB) solution containing aloe vera juice was injected in the intestine and then glucose absorption in the intestine was measured after 15 and 30 minutes. Glucose absorption was measured by in situ.
The results showed that the blood glucose level of alloxan diabetic rat decreases after Aloe vera juice was gavaged for 1 month. The highest decrease in glucose blood level from 369.272 to 121.498 achieved at treatment dose of 5.5-mg/kg body weights after 1 week. All treatments showed highly significant results compared with control. The body weight of the rats decreased after alloxan injection, and increased by Aloe
vera gavage. Glucose absorption by intestine has 22.855 % of resistance after 15 minutes and 45.638 % after
30 minutes for the dose of 4.5-mg/kg-body weight. For the dose of 5-mg/kg body weights, the resistance of glucose absorption was 44.794 % and 57.095 % after 15 and 30 minutes, respectively. The highest resistance of 61.751 % achieved for the dose of 5.5-mg/kg-body weight after 15 minutes and 61.420 % after 30 minutes.
Before given Aloe vera juice, lumen of intestine was empty and glucose concentration in lumen lower than in blood, so the absorption of glucose due to concentration difference take place through Sodium Glucose Transporter 1 (SGLT1). Glucose transport through SGLT1 resulted in activation of Protein Kinase C beta II (PKC βII) and contraction of the peri-junctional actomyosin ring, which then support glucose transport. Both
processes may be mediated by a glucose-induced in intracellular Ca2+ concentration. It was known that
alprogen purified of Aloe vera inhibits multiple signals as well as blocking Ca2+ into the cell influx caused by
mast cell, thus the SGLT1 can not work optimally and the absorption of glucose was inhibited. From this research, it is concluded that Aloe vera juice decreases blood glucose level of alloxan diabetic rats and also inhibits the glucose absorption by intestine.