• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJER (Studi Empiris pada Manajer Koperasi se-eks Karesidenan Surakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJER (Studi Empiris pada Manajer Koperasi se-eks Karesidenan Surakarta)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJER

(Studi Empiris pada Manajer Koperasi se-Eks Karesidenan Surakarta)

Eko Madyo Sutanto

Fakultas Ekonomi Universitas Setia Budi Surakarta

Rosita

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta

ABSTRACT

This research was designed to examine empirically about the influence of accounting information to manager performance. This research is expected that it will give advantage to the development of behavior accounting and management accounting. Besides it contributes for the cooperative about factors that influence of manager performance and the impulse of research in the field management accounting in the future. Cooperative manager in the Surakarta regency were used as unit analysis in this research. The sampling method with the clustered sampling use two stages. The data were collected directly with quationer usage from respondent. Data were analyzed by using Structural Equation Model (SEM) with program Smart PLS (Partial Least Square). The result of hypothesis that have been proposed are not accepted; there is no influence of accounting information to manager performance in Cooperative at eks-Karesidenan Surakarta.

Keywords: Accounting Information, Cooperative Manager Performance, Partial Least Square

PENDAHULUAN

Informasi akuntansi mempunyai fungsi penting bagi manajemen sebagai dasar dalam pengambilan keputusan (Zaki, 1997). Informasi akun-tansi juga mempunyai fungsi penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun eksternal organisasi dalam hal proses per-tanggungjawaban (accountability) dari pihak yang mempertanggungjawabkan kepada pihak yang menerima pertanggungjawaban dan juga berguna bagi pihak yang menerima pertanggungjawaban dalam menilai prestasi dari pihak yang mempertanggungjawabkan (Soemarso, 2000). Informasi akuntansi bagi

(2)

kepentingan internal memiliki dua fungsi yaitu sebagai alat analisis keputus-an investasi internal dkeputus-an evaluasi kinerja (Mulyadi, 1997).

Arti penting informasi akuntansi telah menarik banyak peneliti untuk meneliti lebih dalam tentang fungsi informasi akuntansi dalam mempenga-ruhi variabel lain. Agryris (1952) dalam Poniman (2004) merupakan orang yang dianggap memelopori penelitian ini Agryris (1952) meneliti fungsi informasi akuntansi sebagai alat penilai prestasi bawahan, dan hasil peneliti-annya menyimpulkan bahwa penggunaan informasi akuntansi sebagai penilai menyebabkan perilaku negatif bagi individu yang diukur, seperti manipulasi data akuntansi. Penelitian ini, mengilhami peneliti-peneliti lain untuk mendalami lebih jauh fungsi informasi akuntansi sebagai variabel yang mempengaruhi variabel lain, juga menjadikannya sebagai bahan referensi untuk penelitian-penelitian sejenis.

Hopwood (1972) dalam Kasyful (2004) mengembangkan penelitian Agryris (1952) dengan memasukkan variabel penelitian informasi akuntansi dalam menilai kinerja bawahan dengan kesimpulan hasil penelitian informasi bahwa penggunaan informasi akuntansi akan mengakibatkan naiknya tingkat ketegangan bawahan dan hubungan kurang harmonis antara atasan dan bawahan ataupun hubungan antara sesama bawahan atau berdampak negatif. Dengan memperhatikan penelitian Hopwood (1972) Otley (1980) dalam Kasyful (2004) kemudian mereplikasi penelitian tersebut dengan objek penelitian yang berbeda dan menarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara pencapaian budget dan kinerja bawahan. Kedua penelitian ini walaupun variabelnya sama ternyata menghasilkan kesimpulan yang saling bertentangan atau tidak konsisten.

Di Indonesia, koperasi tercantum dalam konstitusi yaitu dalam UUD 1945 pasal. 33 ayal 1 sebagai komponen yang terintegrasi dalam sistem perekonomian nasional (D.E. Sumual, 1998). Koperasi mempunyai ciri-ciri khusus yang dapat ditinjau dari berbagai segi. Dari segi pelaku, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang beranggotakan individu dengan keterbatasan kemampuan pemilikan ekonomi. Dari segi tujuan usaha, koperasi bertujuan memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kesejahteraan anggota. terakhir dari segi hubungan dengan negara, koperasi akan mendorong perkembangan ekonomi negara. Walaupun mempunyai ciri-ciri yang khusus, menurut Hanel dalam Inaresjz (1998) koperasi memiliki persamaan dengan BUMN dan Swasta sebagai pihak yang mendominasi struktur perekonomian Indonesia pada saat ini. Persamaan itu adalah kegiatan usaha otonom yang harus berhasil mempertahankan diri dalam persaingan pasar bebas dan menciptakan efisiensi ekonomi serta kemampuan finansial.

(3)

Koperasi sebagai businees entity dalam menghasilkan output yang optimal perlu menata terhadap lingkup efisiensi di antaranya: efisiensi intern, efisiensi alokatif, efisiensi ekstern, efisiensi yang dinamis dan efisiensi sosial yang dapat terwujud dengan meningkatkan kemampuan profesionalnya, yaitu manajer. Manajer sangat dibutuhkan oleh koperasi untuk menatausahakan dan mengorganisasikan kegiatan usaha dan kelembagaan koperasi (Salim, 1999) guna mempertahankan diri dalam persaingan pasar bebas dan menciptakan efisiensi ekonomi serta kemampuan keuangan koperasi. Untuk melaksanakan hal tersebut maka seorang manajer memerlukan akuntansi untuk mengkomumkasikan informasi ekonomi.

Dengan melihat keberadaan (existency) koperasi yang mempunyai fungsi dan peran dalam pembangunan dan pengembangan potensi serta kemampuan ekonomi baik anggota pada khususnya dan masyarakat pada umurnnya guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, serta adanya perbedaan-perbedaan hasil penelitian terdahulu menimbulkan keinginan untuk meneliti lebih mendalam tentang pengaruh informasi akuntansi dan ketidakpastian tugas terhadap variabel dependen yaitu kinerja manajer. Maka penelitian ini mencoba menguji secara empiris pengaruh informasi akuntansi sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja pada dunia koperasi.

Informasi Akuntansi

American Accounting Standard (1966) dalam Soemarso (2000) mendefinisikan akuntansi sebagai "....proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut". AICPA (American Institute of Certified Public Accountant, 1970) dalam Anis (2000) mendefinisikan akuntansi sebagai "...suatu kegiatan Jasa. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama vang bersifat keuangan tentang entitas ekonomi yang diharapkan bermanfaat bagi pengambilan keputusan ekonomi". Adapun Mulyadi (1997) mendefinisikan akuntansi sebagai "...proses pengolahan data keuangan untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk memungkinkan pengambil keputusan melakukan pertimbangan berdasarkan informasi dalam pengambilan keputusan. Hasil dari proses pengolahan data keuangan adalah Informasi Akuntansi”. Dari definisi-definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil dari proses akuntansi adalah informasi ekonomi atau informasi kuantitatif atau informasi akuntansi. Soemarso (2000) menegaskan bahwa hasil dari proses akuntansi biasa disebut sebagai informasi.

(4)

Kinerja Manajer

Mahoney (1963) dalam Sukardi (2001) mendefinisikan kinerja manajerial sebagai kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial antara lain perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf (staffing) negosiasi dan representasi. Mulyadi (1997) mendefinisikan kinerja manajerial sebagai penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawan berdasarkan sasaran, standar, dan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Umi (2005) mendefinisikan kinerja manajerial sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang pemimpin (leader) dalam suatu organisasi.

Mahoney (1963) menjelaskan lebih lanjut bahwa individu anggota organisasi yang berperan menjalankan fungsi manajerial salah satunya adalah para manajer, dan hal ini didasari pada kenyataan bahwa sifat pekerjaan dari para manajer kerapkali tidak pasti dan tidak jelas yang menuntut para manajer untuk berimprovisasi untuk menetapkan sasaran dalam mencapai tujuan organisasi sehingga agar dapat melaksanakan kegiatan manajerialnya, manajer harus melakukan kegiatan-kegiatan manajerial, antara lain perencanaan, investigasi, koordinasi, supervisi, pengaturan staf (staffing), Negosiasi dan representasi.

Pengaruh Informasi Akuntansi dan Kinerja Manajerial

Fungsi informasi akuntansi sebagai alat analisis telah menarik perhatian beberapa peneliti untuk meneliti lebih jauh. Hopwood (1972) yang kemudian penelitiannya direplikasi oleh Otley (1978) dalam Kasyful (2004) meneliti fungsi akuntansi dalam menilai kinerja bawahan. Penelitian serupa dilakukan oleh Hirst (1981) yang menganalisis pengaruh informasi sebagai alat mengevaluasi prestasi bawahan. Demikian pula David (2001), Kasyful (2004) dan Poniman (2004) melakukan penelitian yang hampir sama yaitu menganalisis pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial. Penelitian Hopwood (1972) menghasilkan suatu kesimpulan bahwa informasi akuntansi berpengaruh negatif dalam menilai kinerja seorang bawahan. Sementara penelitian Hirst (1981) menyimpulkan bahwa penggunaan informasi akuntansi dalam menilai prestasi bawahan berdampak positif. David (2001) melakukan penelitian terhadap pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial, dan menyimpulkan bahwa informasi akuntansi berdampak positif terhadap pencananan kinerja manajerial. Kasyful (2004) melakukan penelitian serupa dengan David dan berkesimpulan bahwa Informasi akantansi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Demikian juga penelitian Poniman (2004) menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial.

(5)

Dengan memperhatikan model hubungan kedua variabel dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, maka dapat diangkat hipotesis alternalif mengenai hubungan kedua variabel tersebut, dengan rumusan sebagai berikut:

H1: Informasi Akuntansi Berpengaruh Positif terhadap Kinerja Manajer. METODE PENELITIAN

Sumber data penelitian ini merupakan data primer. Data primer diperoleh dari jawaban akuntan manajemen yang mengembalikan kuesioner penelitian, sedangkan kerangka (framework) sampel penelitian adalah data koperasi se-eks karesidenan di Surakarta

Populasi penelitian ini adalah akuntan manajemen. koperasi se-eks karesidenan di Surakarta. Jumlah sampel dan populasi dalam penelitian belum diketahui. Metode pemilihan data tidak acak (non-randomly) dan menggunakan teknik pengambilan sampel purposive Judgement sampling (Cooper dan Emory. 1999). Berdasarkan pertimbangan responden adalah seorang manajerr pada koperasi.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei dengan menggunakan kuisioner. Pengumpulan data (penyebaran) kuisioner melalui contact person dengan menempatkan individu (person) sebagai jaringan untuk menyebarkan Kuesioner pada responden yang lain. Mail survey dilakukan jika di perusahaan tidak terdapat contact pearson yang dapat dihubungi. Data penelitian ini merupakan data homogen (hanya akuntan manajemen) pada koperasi se-eks karesidenan di Surakarta. Jumlah data yang diperlukan sesuai syarat SEM (Structural Equation Modelling) data tersedia minimum 100 data (Hair et al. 1998).

Variabel dalam penelitian ini meliputi 2 jenis variabel yaitu variabel independen (Informasi Akuntansi), dan variabel dependen (Kinerja Manajerial)

a. Variabel Informasi Akuntansi

Variabel informasi akuntansi yang dipakai dalam penelitian ini adalah instrumen yang digunakan dalam penelitian Hirst (198l) dalam Kasyful (2004). Indikator informasi akuntansi dalam penelitian ini menggunakan lima pertanyaan. Setiap responden menjawab 5 pertanyaan dengan skala Likert 5 poin yaitu 1 s/d 5 dengan jawaban l (Sangat Tidak Setuju), 2 (Tidak Setuju), 3 (Ragu-ragu), 4 (Setuju), dan 5 (Sangat Setuju).

b. Variabel kinerja manajer

Variabel kinerja manajer diukur dengan menggunakan instrumen kuesioner yang dikembangkan oleh Mahoney (1963) sebagaimana diungkapkan dalam Sukardi (2001). Pertanyaan dalam kuesioner merupakan instrumen untuk menilai diri sendiri (Self Rating) yang

(6)

meliputi 9 pertanyaan. Masing-masing responden diminta menjawab setiap pertanyaan dengan skala Likert 5 poin yaitu mulai dari angka 1 (Jauh di bawah rata-rata), 2 (Di bawah rata-rata), 3 (Rata-rata), 4 (Di atas rata-rata), dan 5 (Jauh di atas rata-rata).

Teknik Analisis Data Statistik Deskriptif

Dalam penelitian ini statistik deskriptif digunakan sebagai teknik analisis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan informasi demografi responden penelitian (jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja) serta deskripsi mengenai variabel penelitian.

Uji Non-Respon Bias

Uji non-response bias dilakukan dengan cara membandingkan karakteristik responden yang berpartisipasi dengan responden yang tidak berpartisipasi. Responden yang mengembalikan kuesioner setelah batas akhir yang telah ditentukan, dianggap mewakili responden yang tidak menjawab atau tidak berpartisipasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan alat analisis uji beda atau t-test. Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan rata-rata skor jawaban antara responden yang berpartisipasi dengan yang tidak berpartisipasi.

Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan pendekatan Structural Equation Model (SEM) dengan menggunakan software Partial Least Square (PLS). PLS merupakan metode analisis yang powerfull (Wold, 1985 dalam Ghozali, 2006) karena tidak didasarkan pada banyak asumsi. Misalnya, data harus terdistribusi normal, sampel tidak harus besar. Selain dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, PLS juga dapat digunakan untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten. PLS dapat sekaligus menganalisis konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan formatif. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh SEM yang berbasis kovarian karena akan menjadi unidentified model.

Penilaian Reliabilitas

Pendekatan untuk penilai reliabilitas model fit dengan menggunakan composite reliability dan variance extracted untuk setiap konstruk. Reliabilitas merupakan ukuran internal consistency indikator dari setiap konstruk. Hasil reliabilitas yang tinggi akan memberikan keyakinan bahwa indikator individu semua konsisten dengan pengukurannya. Reliabilitas pengukuran ditentukan dengan menghitung nilai Cronbach Alpha (α), suatu

(7)

konstruk dikatakan handal atau reliabel jika memberikan nilai α ≥ 0,60 (Nunally, 1967 dalam Imam Ghozali, 2005).

Pengukuran Validitas

Pengukuran validitas digunakan untuk menilai sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan kuesioner tersebut mampu mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Confirmatory factor Analysis (CFA) digunakan untuk menilai validitas masing-masing konstruk yang merupakan manifestasi dari indikator Semua loading dari konstruk latens menunjukkan hasil yang signifikan (t statistik > 1,96), maka masing-masing indikator pertanyaan adalah valid. (Remaey, 1998; Challagall dan Shervani, 1996; Sujan, Weitz dan Kumar, 1994 dalam Purwanto; 2003).

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden

Responden penelitian adalah akuntan publik (auditor) yang sudah berkeluarga dan berkedudukan sebagai auditor yunior, auditor senior dan manajer. Kuesioner yang kembali dalam penelitian ini 309 dari 600 kuesioner. Dari jumlah kuesioner yang kembali terdapat 45 kuesioner yang unusable, sehingga total yang digunakan untuk pengolahan data sebanyak 264 kuesioner.

Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Partial Least Square (PLS) dengan menggunakan solfware SmartPLS. PLS adalah model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian (variance). Menurut Ghozali (2006) PLS merupakan pendekatan alternatif yang bergeser dari pendekatan SEM berbasis covariance menjadi berbasis varian. SEM yang berbasis kovarian umumnya menguji kausalitas/teori sedangkan PLS lebih bersifat predictive model.

Uji Non-Response Bias (t-Test)

Uji non-response bias dilakukan dengan independent sample t test dengan melihat rata-rata jawaban responden antara kelompok yang dikirim sebelum dan sesudah tanggal cutoff. Perbedaan yang signifikan antara variance populasi kedua sampel tersebut dapat dilihat pada nilai Levene’s Test for Equality of variance(>0,05). Rekapitulasi hasil uji non response bias berdasarkan tanggal cutoff dapat dilihat pada tabel 1 dalam lampiran.

(8)

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dapat dilihat dari besarnya nilai t-statistik. Batas untuk menolak dan menerima hipotesis yang diajukan adalah ±1,96, di mana apabila nilai t berada pada rentang nilai -1,96 dan 1,96 maka hipotesis akan ditolak atau dengan kata lain menerima hipotesis nol (H0). Tabel 2 (result for inner weight) dalam lampiran memberikan output estimasi untuk pengujian model struktural.

Pembahasan Pengujian Hipotesis

Hipotesis pertama (H1) ianformasi akuntansi berpengaruh posittif terhadap kinerja manajer. Penolakan terhadap hipotesis ini mengindikasikan bahwa informasi akuntansi (accounting informations-AI) tidak berpengaruh terhadap kinerja manajer. Peningkatan Kinerja Manajer koperasi tidak dipengaruhi dari informasi akuntansi. Hasil penelitian mengenai hipotesis ini tidak konsisten dengan penelitian David (2001) dan Kasyful dan Poniman yang bahwa informasi akuntansi berdampak positif terhadap pencananan kinerja manajerial.

Informasi akuntansi di koperasi se-eks Karesidenan Surakarta kurang begitu mempunyai fungsi penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan baik internal perusahaan maupun eksternal organisasi dalam hal proses pertanggungjawaban (accountability) dari pihak yang mempertanggung-jawabkan kepada pihak yang menerima pertanggungjawaban dan juga berguna bagi pihak yang menerima pertanggungjawaban dalam menilai prestasi dari pihak yang mempertanggungjawabkan (Soemarso, 2000). KESIMPULAN

Penelitian ini berusaha menguji pengaruh informasi akuntansi terhadap kinerja manajerial dari pengembangan literatur sebelumnya. Dari hasil pengujian SEM (Structural Equation Modeling) dengan menggunakan bantuan software statistik SmartPLS, disimpulkan bahwa: Hipotesis dalam penelitian ini ditolak. Ketidak konsistenan penelitian ini dengan penelitian terdahulu dikarenakan informasi akuntansi sebagai variabel independen oleh responden saat ini dianggap bukan satu-satunya variabel penting karena menurut responden masih banyak variabel lain yang mempengaruhi kinerja manajaerial misanlnya faktor kepemimpinan, disiplin kerja, budaya kerja dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Anis Chariri dan Imam Ghozali, 2003, "Teori Akuntansi-Edisi Revisi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro-Semarang.

(9)

Anto Dajan, 1995, "Pengantar Metode Statistik Jilid I dan Jilid II" Pustaka-LP3ES, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

_______,(2006), “Structural Equation Modeling, Metode Alternatif dengan Partial Least Square”. Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Guzarati, Damodar, 1978, "Ekonometrika Dasar" alih bahasa Sumarno Zain, Erlangga, Jakarta.

Hair, J.R, Anderson, R.E. Tarham, R.L. Beack, W.C., 1998, Multivariate Data Analysis, Fifth Edition, Prentice Hall International Inc

Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van Breda, 2002, Teori Akunting, alih bahasa Herman Wibowo, Interaksara, Jakarta.

Kasyful Anwar, 2004, "Pengaruh Ketidakpastian Tugas dan Ketidakpastian Lingkungan yang dipersepsikan terhadap hubungan Informasi Akuntansi dengan Kinerja Manajerial. Thesis Magister Sains Akuntansi UNDIP Semarang (tidak dipublikasikan).

Kieso, E. Donald, Jerry J. Weygandt., and Terry D. Sarfield, "Intermediate Accounting", John Wiley & Sons. Inc., USA, 2004.

Mulyadi, 1997 "Akuntansi Manajemen", Salemba Empat, Edisi ke-5, Cetakan ke-1, Jakarta.

Otley, David. T, 1980, "The Contingency Theory of Management Accounting Achievement and Prognosis", Accounting, Organizer, and Society, Vol. 5 No. 4.

Poniman, 2004, "Pengaruh Informasi Akuntansi terhadap Kinerja Manajerial dengan Tiga Variabel Moderating: Studi Empiris Bank Prekreditan Rakyat Wilayah Semarang”. Tesis Magister Sains Akuntansi UNDIP Semarang (tidak dipublikasikan).

Soemarso, 2000, Pengantar Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta.

Sukardi, 2001, "Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Kinerja Manajerial: Peran Motivasi Kerja dan Kultur Organisasi sebagai Variabel Moderatig,. (Studi Empiris pada Badan Usaha Koperasi di Jawa Tengah". Thesis Magister Sains Akuntansi UNDIP Semarang (tidak dipublikasikan).

Umi Pratiwi, Pengaruh Strategi Bisnis, Ketidakpastian Lingkungan. dan Desentralisasi terhadap Hubungan Broad Scope System Akuntansi Manajemen dengan Kinerja Manajerial, Jurnal Manajemen Akuntansi dan Sistem Informasi, Universitas Diponegoro, Vol. 5/Januari/ pp. 90-107.

Zaki Baridwan, 1997, "Intermediate Accounting” Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM, Jogyakarta

(10)

LAMPIRAN:

TABEL 1

PENGUJIAN NON RESPONSE BIAS BERDASARKAN TANGGAL CUTOFF

Variabel Tgl Kirim N Mean Levene's test Asumsi t-test Kesim-

pulan F Sig T Sig (2 tailed)

AI Seblm cutoff 188 20,35 0,461 ,498 equal variances ,269 ,788 Sama Setlh cutoff 76 20,26 MP Seblm cutoff 188 20,12 1,124 ,290 equal variances ,824 ,410 Sama Setlh cutoff 76 19,61

Sumber: Data primer diolah, 2009

TABEL 2

RESULT FOR INNER WEIGHTS

Hipotesis Variabel Original

sample estimate Standard Deviation T-Statistic Kesimpulan H1 AI -> MP -0.156 0.268 0.584 Ditolak

Referensi

Dokumen terkait

need not converge, even when their variances tend to infinity. Hence the approximation in Theo- rem 3.1 does not necessarily imply convergence. ) does not converge: see more on

SKPD : DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGAH PEKERJAAN : PENGADAAN DAN PEMASANGAN MULTI DISPLAY INFORMASI (MDI).. NILAI HPS

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan model bimbingan kolaboratif yang efektif untuk meningkatkan kemampuan akademik anak yang mengalami learning

Aktivitas yang dilakukan di GKSI Milk treatment Boyolali terutama dalam pengujian kualitas susu meliputi uji alkohol, uji pH susu, uji karbonat, uji kadar asam, uji berat

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) adalah salah satu perguruan tinggi yang dapat mencetak guru akuntansi yang berkwalitas, itu dikarenakan Universitas

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Intellectual Capital tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas sedangkan Employee Stock Option Plan (ESOP) juga

Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang

dengan ini kami umumkan pemenang penunjukan langsung untuk pekerjaan tersebut di atas yaitu : Pemenang :. Nama Perusahaan