Lta Hiperemesis Gravidarum Revisi Ujian

tujuan pembangunan Millennium Millennium Development Development GoalsGoals (MDGs) kelima yaitu (MDGs) kelima yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian meningkatkan kesehatan ibu. Di negara miskin, sekitar 25-50% kematian wanita disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan wanita disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan s

persalinan serta niferta nifas. WHO as. WHO memperkirakan disememperkirakan diseluruh dunia luruh dunia setiap setiap tahunnyatahunnya lebih dari 585.000 Ibu meninggal saat hamil atau bersalin. AKI pada tahun lebih dari 585.000 Ibu meninggal saat hamil atau bersalin. AKI pada tahun 2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2011).

2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2011).

SDKI (2012) mengatakan bahwa AKI di Indonesia tahun 2012 sebesar SDKI (2012) mengatakan bahwa AKI di Indonesia tahun 2012 sebesar 214 per kelahiran hidup, Akan tetapi pemerintah masih dituntut bekerja keras 214 per kelahiran hidup, Akan tetapi pemerintah masih dituntut bekerja keras untuk menurunkannya hingga tercapainya target MDGs. AKI pada tahun untuk menurunkannya hingga tercapainya target MDGs. AKI pada tahun 2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012)

2015 menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012)

Profil Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyebutkan jumlah kematian Profil Dinas Kesehatan Provinsi NTB menyebutkan jumlah kematian ibu pada tahun 2013 sebanyak 117 kasus, sehingga dapat disimpulkan AKI di ibu pada tahun 2013 sebanyak 117 kasus, sehingga dapat disimpulkan AKI di Provinsi NTB mengalami penurunan dari tahun 2014 sebanyak 114 kasus. Provinsi NTB mengalami penurunan dari tahun 2014 sebanyak 114 kasus. Tingginya AKI di NTB dipengaruhi oleh faktor kesehatan maupun diluar Tingginya AKI di NTB dipengaruhi oleh faktor kesehatan maupun diluar kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas dimana kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas dimana penyebab kematian

penyebab kematian ibu ibu adalah pendarahan adalah pendarahan (39%), (39%), infeksi (5,4%), infeksi (5,4%), eklampsiaeklampsia (17,4%), partus lama (4,3%) (Dinas Kesehatan Provinsi NTB, 2015).

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial

Cancel Anytime.

(3)

Cancel Anytime.

(4)

Cancel Anytime.

Angka kematian ibu di Kota Mataram ditemukan 20 kasus kematian Angka kematian ibu di Kota Mataram ditemukan 20 kasus kematian ibu pada tahun 2013, dari 20 kasus ditemukan 10 kasus pada ibu hamil, 4 ibu pada tahun 2013, dari 20 kasus ditemukan 10 kasus pada ibu hamil, 4 kasus pada ibu bersalin dan 5 kasus pada ibu nifas, sedangkan menurun kasus pada ibu bersalin dan 5 kasus pada ibu nifas, sedangkan menurun menjadi 5 kasus pada tahun

menjadi 5 kasus pada tahun 2014 (Dinas Kesehatan Provinsi NTB,2015).2014 (Dinas Kesehatan Provinsi NTB,2015). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2012 terdapat 2.825 ibu hamil dan terdapat 112 (3,7%) kasus diantaranya 2012 terdapat 2.825 ibu hamil dan terdapat 112 (3,7%) kasus diantaranya merupakan hiperemesis gravidarum. Sedangkan pada tahun 2013, dari 3.169 merupakan hiperemesis gravidarum. Sedangkan pada tahun 2013, dari 3.169 ibu hamil di Kota Mataram 125 (3,94%) mengalami hiperemesis gravidarum. ibu hamil di Kota Mataram 125 (3,94%) mengalami hiperemesis gravidarum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa angka kejadian

Sehingga dapat disimpulkan bahwa angka kejadian hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum di Kota Mataram terjadi peningkatan kasus

di Kota Mataram terjadi peningkatan kasus hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum (Dinas(Dinas Kesehatan Kota Mataram, 2013).

Kesehatan Kota Mataram, 2013).

Berdasarkan Jumlah data PONED Puskesmas Ampenan pada tahun Berdasarkan Jumlah data PONED Puskesmas Ampenan pada tahun 2015 terdapat 2 kasus hiperemesis gravidarum, sedangkan untuk tahun 2016 2015 terdapat 2 kasus hiperemesis gravidarum, sedangkan untuk tahun 2016 pada

pada bulan bulan Januari-Mei Januari-Mei ada ada 4 4 kasus kasus hiperemesis hiperemesis gravidarum, gravidarum, Dimana Dimana daridari semua kasus

semua kasus hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum tersebut telah mampu ditanganitersebut telah mampu ditangani langsung oleh puskesmas Ampenan (PWS KIA Puskesmas

langsung oleh puskesmas Ampenan (PWS KIA Puskesmas Ampenan, 2015 )Ampenan, 2015 ) Hiperemesis

Hiperemesis gravidarumgravidarum adalah mual muntah yang berlebihan padaadalah mual muntah yang berlebihan pada ibu hamil, seorang ibu menderita

ibu hamil, seorang ibu menderita hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum jika jika seorang seorang ibuibu memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya hingga berat badan ibu memuntahkan segala yang dimakan dan diminumnya hingga berat badan ibu sangat turun, turgor kulit kurang dan timbul aseton dalam air kencing. Insiden sangat turun, turgor kulit kurang dan timbul aseton dalam air kencing. Insiden dari

dari hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum adalah 0,5-10/1.000 kehamilan. Kemungkinanadalah 0,5-10/1.000 kehamilan. Kemungkinan terjadinya penyakit ini adalah tinggi pada orang kulit putih (16/1.000 terjadinya penyakit ini adalah tinggi pada orang kulit putih (16/1.000 kelahiran) dan rendah pada orang kulit hitam (17/1.000 kelahiran). Penyakit kelahiran) dan rendah pada orang kulit hitam (17/1.000 kelahiran). Penyakit

(5)

Cancel Anytime.

(6)

Cancel Anytime.

(7)

Cancel Anytime.

Penyebab

Penyebab hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum belum diketahui belum diketahui secara pastisecara pasti. Tidak. Tidak ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga ditemukan ada bukti bahwa penyakit ini disebabkan oleh factor toksik, juga ditemukan kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati kelainan biokimia. Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain dan susunan saraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisia. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah akibat inanisia. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan oleh beberapa penulis antara lain; 1) Faktor predisposisi yang ditemukan oleh beberapa penulis antara lain; 1) Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa, dan kehamilan ganda, 2) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan ganda, 2) Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic hamil serta resistensi yang menurun, 3) Alergi, sebagai salah satu metabolic hamil serta resistensi yang menurun, 3) Alergi, sebagai salah satu respons dari jaringan ibu terhadap anak, 4) Faktor psikologik memegang respons dari jaringan ibu terhadap anak, 4) Faktor psikologik memegang peranan yang penting p

peranan yang penting pada penyakit ini (Jannah 2012).ada penyakit ini (Jannah 2012).

Bagi ibu yang mengalami hiperemesis gravidarium beberapa langkah Bagi ibu yang mengalami hiperemesis gravidarium beberapa langkah dibawah ini akan membantu ibu dalam mengatasinya seperti: 1) dibawah ini akan membantu ibu dalam mengatasinya seperti: 1) Mengkonsumsi susu dan vitamin, 2) Menu makan yang sedikit akan tetapi Mengkonsumsi susu dan vitamin, 2) Menu makan yang sedikit akan tetapi sering, 3) Dalam mengurangi rasa pusing ketika bangun tidur ibu dapat sering, 3) Dalam mengurangi rasa pusing ketika bangun tidur ibu dapat memiringkan badan kesebelah kanan ataupun kiri kemudian duduk secara memiringkan badan kesebelah kanan ataupun kiri kemudian duduk secara perlahan, setelah merasa kuat ibu dapat berdiri (Rukiyah, 201

perlahan, setelah merasa kuat ibu dapat berdiri (Rukiyah, 2010).0).

Dari data tersebut merupakan salah satu masalah yang cukup penting Dari data tersebut merupakan salah satu masalah yang cukup penting mengingat resikonya sangat tinggi dan dapat mengakibatkan kematian ibu. mengingat resikonya sangat tinggi dan dapat mengakibatkan kematian ibu. Sehubungan hal tersebut maka penulis tertarik untuk membahas mengenai Sehubungan hal tersebut maka penulis tertarik untuk membahas mengenai

kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan

Kehamilan dengan Hiperemesis Kehamilan dengan Hiperemesis Gravidarum

Gravidarum Tingkat 1 Pada NyTingkat 1 Pada Ny. ”A” dan Ny

. ”A” dan Ny..

“L” dengan di Puskesmas

Ampenan Kota Mataram Tahun 2016.

(8)

Cancel Anytime.

(9)

Cancel Anytime.

(10)

Cancel Anytime.

1.2

1.2 Batasan MasalahBatasan Masalah

Pada studi kasus ini berfokus pada penatalaksanaan masalah Asuhan Pada studi kasus ini berfokus pada penatalaksanaan masalah Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan

Kebidanan Kehamilan dengan Hiperemesis Hiperemesis GravidarumGravidarum Tingkat 1 PadaTingkat 1 Pada Ny

Ny.“A” dan Ny.“L” dengan di Puskesmas Ampenan Kot

.“A” dan Ny.“L” dengan di Puskesmas Ampenan Kot

a Mataram Tahuna Mataram Tahun 2016.

2016.

1.3

1.3 Perumusan MasalahPerumusan Masalah

Perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah, Bagaimana Asuhan Perumusan masalah dalam studi kasus ini adalah, Bagaimana Asuhan Kebidanan Kehamilan dengan

Kebidanan Kehamilan dengan Hiperemesis Hiperemesis GravidarumGravidarum Tingkat 1 PadaTingkat 1 Pada

Ny”A”

Ny”A” dan

dan Ny

Ny “L”

“L” dengan

dengan di

di Puskesmas

Puskesmas Ampenan

Ampenan Kota

Kota Mataram

Mataram Tahun

Tahun

2016.

1.4

1.4 TujuanTujuan 1.4.1

1.4.1 Tujuan UmumTujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan pada

Melaksanakan asuhan kebidanan pada hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum tingkat 1 menggunakan 2 (dua) kasus dengan metode pendekatan asuhan tingkat 1 menggunakan 2 (dua) kasus dengan metode pendekatan asuhan kebidanan 7 langkah Varney di Puskesmas

kebidanan 7 langkah Varney di Puskesmas Ampenan.Ampenan. 1.4.2

1.4.2 Tujun KhususTujun Khusus 1.

1. Agar mahasiswi mampu mengumpulkan data subyektif dan dataAgar mahasiswi mampu mengumpulkan data subyektif dan data

obyektif pada Ny.”A” dan Ny”L” dengan

hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum tingkat 1.

tingkat 1. 2.

2. Agar mahasiswi mampu menginterpretasikan data dasar,diagnose, atauAgar mahasiswi mampu menginterpretasikan data dasar,diagnose, atau

masalah pada Ny”A” dan Ny.”L” dengan

(11)

Cancel Anytime.

(12)

Cancel Anytime.

(13)

Cancel Anytime.

3.

3. Agar mahasiswi mampu mengidentifikasi diagnose potensial padaAgar mahasiswi mampu mengidentifikasi diagnose potensial pada

Ny”A” dan

Ny”A” dan Ny”L” dengan

Ny”L” dengan

hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum tingkat 1.tingkat 1. 4.

4. Agar mahasiswi mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakanAgar mahasiswi mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan

segera pada Ny”A” & Ny”L” dengan

5. Agar mahasiswi mampu menyusun rencana asuhan menyeluruh padaAgar mahasiswi mampu menyusun rencana asuhan menyeluruh pada

Ny “A” dan

Ny “A” dan Ny”L” dengan

Ny”L” dengan

6. Agar mahasiswi mampu memberikan penatalaksanaan secaraAgar mahasiswi mampu memberikan penatalaksanaan secara

menyeluruh pada Ny.”A” dan Ny.”L” dengan

tingkat 1. 7.

7. Agar mahasiswi mampu mengevaluasi hasil asuhan menyeluruh padaAgar mahasiswi mampu mengevaluasi hasil asuhan menyeluruh pada

Ny.”A” dan

Ny.”A” dan Ny.”L” denga

Ny.”L” dengann

hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum tingkat 1.tingkat 1.

1.5

1.5 ManfaatManfaat 1.5.1

1.5.1 TeoritisTeoritis

Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu kebidanan Hasil laporan ini diharapkan dapat menambah ilmu kebidanan dalam penatalaksanaan pada kasus ibu hamil dengan

dalam penatalaksanaan pada kasus ibu hamil dengan hiperemesishiperemesis gravidarum

gravidarum tingkat 1.tingkat 1. 1.5.2

1.5.2 PraktisPraktis 1.

1. Bagi PuskesmasBagi Puskesmas

Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi di puskesmas dalam penyusunan program kesehatan informasi di puskesmas dalam penyusunan program kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.

(14)

Cancel Anytime.

(15)

Cancel Anytime.

(16)

Cancel Anytime.

2.

2. Bagi Institusi PendidikanBagi Institusi Pendidikan

Diharapkan studi kasus ini dapat bermanfaat sebagai bahan Diharapkan studi kasus ini dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi dan bahan perbandingan untuk studi kasus

dokumentasi dan bahan perbandingan untuk studi kasus selanjutnyaselanjutnya di STIKES YARSI Mataram Jenjang D3 Kebidanan dalam di STIKES YARSI Mataram Jenjang D3 Kebidanan dalam meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai asuhan kebidanan meningkatkan wawasan mahasiswa mengenai asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan

pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum tingkat 1.tingkat 1. 3.

3. Bagi MahasiswiBagi Mahasiswi

Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan peningkatan Dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dan peningkatan pengetahuan

pengetahuan serta serta keterampilan keterampilan dalam dalam penerapan penerapan manajemenmanajemen asuhan kebidanan khususnya pada kasus

asuhan kebidanan khususnya pada kasus hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum tingkat 1.

(17)

Cancel Anytime.

(18)

Cancel Anytime.

(19)

Cancel Anytime.

Cancel Anytime. BAB 2 BAB 2 TINJAUAN TEORI TINJAUAN TEORI 2.1

2.1 Konsep Dasar KehamilanKonsep Dasar Kehamilan 2.1.1

2.1.1 Pengertian KehamilanPengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan

bulan), dan bila bila lebih darlebih dari 43 i 43 minggu disebut minggu disebut sebagai sebagai kehamilan postkehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature (Prawirohardjo, 2010).

premature (Prawirohardjo, 2010).

Kehamilan adalah masa di mulai dari timbulnya ovulasi dimana Kehamilan adalah masa di mulai dari timbulnya ovulasi dimana lamanya hamil normal adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan lamanya hamil normal adalah kira-kira 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari

tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Wiknjosastro, 2009).(43 minggu) (Wiknjosastro, 2009). 2.1.2

2.1.2 Perubahan fisiologis pada ibu hamilPerubahan fisiologis pada ibu hamil

Menurut Wiknjosastro (2009), perubahan fisologi dalam Menurut Wiknjosastro (2009), perubahan fisologi dalam kehamilan yaitu :

kehamilan yaitu : 1.

(20)

Cancel Anytime.

(21)

Cancel Anytime.

(22)

Cancel Anytime.

b.

b. OvariumOvarium

Pada permulaan kehamilan, masih terdapat korpus luteum Pada permulaan kehamilan, masih terdapat korpus luteum sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. sampai terbentuknya plasenta kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus

Korpus luteumluteum ini mengeluarkan ini mengeluarkan hormon estrogenhormon estrogen dan dan progesteron

progesteron yang lambat laun fungsi ini akan diambil alih oleh yang lambat laun fungsi ini akan diambil alih oleh plasenta

plasenta.. c.

c. UterusUterus Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah akan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh

pengaruh hormon estrogenhormon estrogen dan dan progesteron progesteron yang kadarnya yang kadarnya meningkat. Pada minggu-minggu pertama istmus uteri meningkat. Pada minggu-minggu pertama istmus uteri mengadakan

mengadakan hipertropihipertropi seperti seperti korpus uterikorpus uteri, inilah yang, inilah yang membuat

membuat istmusistmus menjadi panjang dan lebih lunak (tanda menjadi panjang dan lebih lunak (tanda Hegar Hegar ).). d.

d. ServiksServiks Serviks

Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen

hormon estrogen.. Serviks uteriServiks uteri mengandung lebih banyak mengandung lebih banyak jaringan

jaringan ikat ikat yang yang banyak banyak mengandungmengandung kolagenkolagen. Akibat kadar. Akibat kadar estrogen

estrogen yang meningkat dan dengan adanya yang meningkat dan dengan adanya hipervaskularisasihipervaskularisasi maka

(23)

Cancel Anytime.

(24)

Cancel Anytime.

(25)

Cancel Anytime.

seluruh

seluruh areolaareola mammaemammae karena hiperpigmentasi. karena hiperpigmentasi. GlandulaGlandula montgomery

montgomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan tampak lebih jelas menonjol di permukaan areolaareola mammae

mammae.. 2.

2. Perubahan pada sistem lainPerubahan pada sistem lain a.

a. Sirkulasi darahSirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta. Volume darah ibu dalam kehamilan sirkulasi ke plasenta. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah

bertambah secara secara fisiologik fisiologik dengan dengan adanya adanya pencairan pencairan darahdarah yang disebut hidremia (

yang disebut hidremia (hemodilusihemodilusi). Volume darah akan). Volume darah akan bertambah banyak.

bertambah banyak. b.

b. SistemSistem respirasirespirasi

Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak Seorang wanita hamil tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh

keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterusuterus yang yang membesar kearah

membesar kearah diafragmadiafragma, sehingga, sehingga diafragmadiafragma kurang leluasa kurang leluasa bergerak.

bergerak. c.

c. Traktus digestivusTraktus digestivus

Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek

(26)

Cancel Anytime.

(27)

Cancel Anytime.

(28)

Cancel Anytime.

salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak jarang dijumpai pada

pada bulan-bulan bulan-bulan pertama pertama kehamilan kehamilan gejala gejala muntah muntah ((emesisemesis).). Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai

Biasanya terjadi pada pagi hari, dikenal sebagai Morning Morning Sickness

Sickness.. d.

d. Traktus urinariusTraktus urinarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh

oleh uterusuterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila

bila uterusuterus gravidus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul,

panggul, keluhan keluhan sering sering kencing kencing akan akan timbul timbul lagi lagi karenakarena kandung kencing mulai tertekan lagi.

kandung kencing mulai tertekan lagi. e.

e. KulitKulit

Hiperpigmentasi

Hiperpigmentasi pada kulit dipengarihi oleh pada kulit dipengarihi oleh Melanophore Melanophore stimulating

stimulating hormonehormone (MSH) yang meningkat. Hormone ini(MSH) yang meningkat. Hormone ini dikeluarkan oleh

dikeluarkan oleh lobuslobus anterior anterior hipofifishipofifis,, deposit deposit pigmen pigmen pada pada dahi, pipi dan hidung dikenal sebagai

dahi, pipi dan hidung dikenal sebagai kloasmakloasma gravidarum gravidarum,, areola

(29)

Cancel Anytime.

(30)

Cancel Anytime.

(31)

Cancel Anytime.

3.

3. Gelisah menunggu proses persalinannya normal/tidak bayinyaGelisah menunggu proses persalinannya normal/tidak bayinya cacat/mati

cacat/mati 4.

4. Khawatir bisa menyusui/tidakKhawatir bisa menyusui/tidak 5.

5. Takut kehilangan perhatianTakut kehilangan perhatian 6.

6. Gelisah dan takut menjelanh kelahiranGelisah dan takut menjelanh kelahiran 7.

7. GangguanGangguan Bounding Bounding Attachmant Attachmant 2.1.4

2.1.4 Tanda dan Gejala KehamilanTanda dan Gejala Kehamilan

Menurut Wiknjosastro (2009), Tanda dan gejala kehamilan Menurut Wiknjosastro (2009), Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan) dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

(diagnosa kehamilan) dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1.

1. Tanda tidak pasti kehamilanTanda tidak pasti kehamilan a.

a. Amenorea Amenorea, gejala ini sangat penting karena umumnya wanita, gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid

pertama haid terakhir untuk terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan menentukan tuanya kehamilan sertaserta perkiraan persalinan.

perkiraan persalinan. b.

b. Nausea Nausea (mual) dan (mual) dan Emesis Emesis (muntah). Biasanya terjadi pada (muntah). Biasanya terjadi pada bulan-bulan

bulan-bulan pertama pertama kehamilan kehamilan dan dan menghilang menghilang pada pada akhirakhir triwulan pertama. Oleh karena sering terjadi pada pagi hari triwulan pertama. Oleh karena sering terjadi pada pagi hari

disebut dengan “

(32)

Cancel Anytime.

(33)

Cancel Anytime.

(34)

Cancel Anytime.

g.

g. TandaTanda piscaseck piscaseck ,, uterusuterus membesar kesalah satu jurusan hingga membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan pembasaran tersebut.

menonjol jelas kejurusan pembasaran tersebut. h.

h. TandaTanda braxton hicksbraxton hicks, bila, bila uterusuterus dirangsang maka akan mudah dirangsang maka akan mudah berkontraksi.

berkontraksi. i.

i. AdanyaAdanya Human Chorionik Human Chorionik GonadotropinGonadotropin pada kehamilan muda pada kehamilan muda di tes melalui air kencing pertama pagi hari.

di tes melalui air kencing pertama pagi hari. 2.

2. Tanda pasti kehamilanTanda pasti kehamilan a.

a. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janinDapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin b.

b. Dapat didengar denyut jantung janinDapat didengar denyut jantung janin c.

c. Dapat dirasakan gerakan janinDapat dirasakan gerakan janin d.

d. Dengan sinarDengan sinar rontgent rontgent tampak kerangka janin tampak kerangka janin e.

e. DenganDengan USGUSG dapat diketahui adanya kantong janin. dapat diketahui adanya kantong janin.

2.2

(35)

Cancel Anytime.

(36)

Cancel Anytime.

(37)

Cancel Anytime.

Hiperemesis

Hiperemesis GravidarumGravidarum adalah muntah yang terjadi pada awaladalah muntah yang terjadi pada awal kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kehamilan sampai umur kehamilan 20 minggu. Keluhan muntah kadang- kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan kadang- kadang begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum diminum dimuntahkan sehingga dapat mempengaruhi keadaan umum dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat

dan mengganggu pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi,badan menurun, dehidrasi, dan terdapat aseton dalam urin seperti gejala penyakit apendisitis, dan terdapat aseton dalam urin seperti gejala penyakit apendisitis, pielititis, dan sebagainya (Sidik, 2010).

pielititis, dan sebagainya (Sidik, 2010). Hiperemesis

Hiperemesis GravidarumGravidarum adalah mual dan muntah yangadalah mual dan muntah yang berlebihan

berlebihan pada pada wanita wanita hamil hamil sehingga sehingga mengganggu mengganggu pekerjaan pekerjaan sehari- sehari-hari dan kedaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi, hari dan kedaan umumnya menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi, biasanya terjadi

biasanya terjadi pada usia kehamilan pada usia kehamilan trimester trimester I. Gejala teI. Gejala tersebut kurangrsebut kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10

berlangsung selama kurang lebih 10 minggu (Marmi 2011).minggu (Marmi 2011). 2.2.2

(38)

Cancel Anytime.

(39)

Cancel Anytime.

(40)

Cancel Anytime.

Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormon estrogen dan HCG, sedangkan pada hamil ganda terhadap hormon estrogen dan HCG, sedangkan pada hamil ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan mola hidatidosa, jumlah hormon yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemesis itu.

dan menyebabkan terjadi hiperemesis itu. 2.

2. Faktor PsikologisFaktor Psikologis

Hubungan faktor psikologis dengan kejadian

Hubungan faktor psikologis dengan kejadian Hiperemesis Hiperemesis Gravidarum

Gravidarum belum belum jelas. jelas. Besar Besar kemungkinan kemungkinan bahwa bahwa wanita wanita yangyang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan suami dan sebagainya, diduga dapat menjadi faktor kejadian suami dan sebagainya, diduga dapat menjadi faktor kejadian hiperemesis gravidarum.

hiperemesis gravidarum. 3.

3. Faktor alergiFaktor alergi

Pada kehamilan, dimana diduga terjadi invasi jaringan villi Pada kehamilan, dimana diduga terjadi invasi jaringan villi chorealis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, maka faktor chorealis yang masuk kedalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis

(41)

Cancel Anytime.

(42)

Cancel Anytime.

(43)

Cancel Anytime.

2.

2. Faktor organikFaktor organik a.

a. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal.Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal. b.

b. Perubahan metabolik akibat hamil.Perubahan metabolik akibat hamil. c.

c. Resistensi yang menurun dari pihak ibu.Resistensi yang menurun dari pihak ibu. d.

d. Alergi.Alergi. 3.

3. Faktor psikologisFaktor psikologis a.

a. Rumah tangga yang retak.Rumah tangga yang retak. b.

b. Hamil yang tidak di inginkan.Hamil yang tidak di inginkan. c.

c. Takut terhadap kehamilan dan persalinan.Takut terhadap kehamilan dan persalinan. d.

d. Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu.Takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu. e.

e. Kehilangan pekerjaan.Kehilangan pekerjaan.

Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar lebih berat. Perasaan ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar

(44)

Cancel Anytime.

(45)

Cancel Anytime.

(46)

Cancel Anytime.

ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang ditemukan kelainan biokimia, perubahan-perubahan anatomik yang terjadi pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, disebabkan oleh terjadi pada otak, jantung, hati dan susunan syaraf, disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat kelemahan tubuh karena tidak makan dan minum. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain tidak makan dan minum. Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang telah ditemukan adalah sering terjadi pada primigravida, yang telah ditemukan adalah sering terjadi pada primigravida, masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolisme akibat hamil serta resistensi yang menurun dan pihak ibu metabolisme akibat hamil serta resistensi yang menurun dan pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan faktor organik alergi, faktor terhadap perubahan ini merupakan faktor organik alergi, faktor psikologik,

psikologik, molahidatidosa, molahidatidosa, faktor faktor adaptasi adaptasi dan dan hormonalhormonal (Prawirohardjo, 2010).

(Prawirohardjo, 2010). 2.2.3

2.2.3 Patofisiologi Hiperemesis GravidarumPatofisiologi Hiperemesis Gravidarum

Patofisiologi hiperemesis gravidarum diawali dengan mual dan Patofisiologi hiperemesis gravidarum diawali dengan mual dan muntah yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan dehidrasi, muntah yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan dehidrasi, tekanan darah turun dan

(47)

Cancel Anytime.

(48)

Cancel Anytime.

(49)

Cancel Anytime.

baik

baik akan akan menyebabkan menyebabkan komplikasi komplikasi bahkan bahkan kematian kematian ibu ibu dan dan janin.janin. Prevalensi hiperemesis gravidarum antara 1-3 % atau 5-20 kasus per Prevalensi hiperemesis gravidarum antara 1-3 % atau 5-20 kasus per 1000 kehamilan (Winkjosastro, 2009).

1000 kehamilan (Winkjosastro, 2009). 2.2.4

2.2.4 Gejala Klinik Hiperemesis GravidarumGejala Klinik Hiperemesis Gravidarum Berdasarkan

Berdasarkan batas antara batas antara muntah ymuntah yang fisiologis ang fisiologis dan dan patologispatologis tidak jelas, tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan tidak jelas, tetapi muntah yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil sehari-hari dan dehidrasi memberikan petunjuk bahwa wanita hamil telah memerlukan perawatan yang intensif (Sulistyawati, 2012).

telah memerlukan perawatan yang intensif (Sulistyawati, 2012). Gambaran gejala

(50)

Cancel Anytime.

(51)

Cancel Anytime.