JUDUL PROGRAM
PENINGKATAN STABILITAS OKSIDASI BIODIESEL MINYAK JARAK DENGAN ADITIF ANTIOKSIDAN PYROGALLOL (PY)
BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN
Keyren Julianto (1306449321) (Angkatan 2013) Fariza Ahmad Satriaperdana (1406607911) (Angkatan 2014) Samson Patar Sitangkar (1506723774) (Angkatan 2015)
UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK
1. Judul Kegiatan : Peningkatan Stabilitas Oksidasi Biodiesel Minyak Jarak dengan Aditif Antioksidan Pyrogallol (PY)
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Keyren Julianto
b. NIM : 1306449321
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Universitas/Institusi/Politeknik : Universitas Indonesia
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jalan Kencana No.4 Guntur, Jakarta Selatan ; 08111904177
f. Alamat Email : [email protected] 4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 (dua) orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Prof. Dr. Ir. Mohammad Nasikin, M.Eng
b. NIDN : 0001056105
c. Alamat Rumah dan No. Tel/.HP 6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI 7. Jangka waktu pelaksanaan
: Pesona Depok Blok J No.7, Depok, Jawa Barat / 08129001645
: Rp. 12.045.000,-: 4 bulan
Depok, 21 September 2016 Menyetujui,
Ketua Departemen Teknik Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan
Prof. Ir. Sutrasno Kartohardjono, M.Sc., Ph.D. NIP.196301061988111001
Keyren Julianto NIM 1306449321 Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Indonesia Dosen Pendamping
Dr. Arman Nefi, S.H., M.M. NUK. 0508050277
Prof. Dr. Ir. M. Nasikin, M.Eng NIDN. 0001056105
Daftar Tabel...ii Ringkasan...iii BAB 1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan Penelitian...2
1.4 Luaran yang Diharapkan...2
1.5 Manfaat Penelitian...2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...3
2.1 Karakteristik Minyak Jarak (Jatropha Curcas L.)...3
2.2 Antioksidan Pyrogallol (PY)...4
2.3 Mekanisme Reaksi Oksidasi...4
2.4 Mekanisme Kerja Antioksidan...5
2.5 Metode Penentuan Stabilitas Oksidasi Biodiesel...6
BAB 3 METODE PENELITIAN...7
3.1 Tahapan Penelitian...7
3.3 Variabel Penelitian...10
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN...11
4.1 Anggaran Biaya...11
4.2 Jadwal Kegiatan...11
DAFTAR PUSTAKA...12
LAMPIRAN...13
Lampiran 1. Biodata Dosen Pedanmping, Ketua dan Anggota...13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan...18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas...20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti / Pelaksana...21
Gambar 2.3 Mekanisme Oksidasi Biodiesel...5
Gambar 2.4 Mekanisme Reaksi Antioksidan...6
Gambar 2.5 Skema Peralatan Rancimat Termodifikasi...7
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian...7
Gambar 3.2 Peralatan Sintesis Biodiesel Skala Laboratorium...8
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Jarak...3
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya...11
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKMP...11
Pada dewasa ini biodiesel merupakan salah satu komoditas yang cukup penting dalam dunia energi di bidang transportasi khususnya. Kehadiran biodiesel dibutuhkan untuk menggantikan bahan bakar fosil yang tentunya semakin menipis. Dalam perkembangannya biodesel memiliki berbagai kendala seperti bahan baku dan kualitas produk serta pemanfaatannya untuk mendapatkan dukungan dari berbaai institusi agar dapat teratasi bersama. Salah satu kendala pemanfaatan biodiesel adalah dimana bahan baku yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia yang termasuk non-edible oil memiliki kualitas buruk untuk parameter stabilitas oksidasi. Tanaman jarak pagar merupakan salah satu contoh bahan baku yang potensial namun memiliki nilai stabilitas oksidasi yang dibawah standar SNI. Oleh karena itu dibutuhkan bahan aditif antioksidan untuk meningkatkan stabilitas oksidasi dari biodiesel tersebut. Di pasaran sudah terdapat antioksidan yang bernama pyrogallol (PY) yang merupakan gugus benzena dengan gugus tri-hidroksil yang akan ditambahkan ke biodiesel dari minyak jarak. Penelitian ini akan menguji pengaruh antioksidan PY terhadap stabilitas oksidasi dari biodesel minyak jarak.
Kata Kunci : stabilitas oksidasi, non-edible oil, pyrogallol
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Seiring bertambahnya manusia maka kebutuhan bahan bakar solar untuk dunia transportasi tentu semakin bertambah. Pertambahan tersebut memiliki permasalahan karena akan semakin menggerus cadangan bahan bakar fosil yang ada di bumi. Maka dari itu dibutuhkanlah bahan bakar alternatif agar BBM yang biasa gunakan tidak cepat habis dan semakin tergerus. Bahan bakar alternatif yang dikehendaki adalah yang bahan bakunya tersedia secara lokal, mudah didapat dan terpulihkan (renewable).
Biodiesel adalah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah diatas namun pada penyimpanan dan penggunaan masih mengalami maasalah. Bahan penyusun biodiesel sering berubah seiring waktu. Perubahan tersebut disebabkan karena biodiesel sangat mudah terokidasi dan terdegradasi menjadi senyawa-senyawa seperti asam, aldehid, keton, ester, peroksida dan alkohol (Xin et al., 2009). Biodiesel yang memiliki stabilitas oksidasi yang rendah akan menimbulkan kerak dan gum pada saat penyimpanan maupun pemakaian yang berdampak pada sistem pembakaran dan suplai bahan bakar di kendaraan sebagai akibat dari hasil degradasi komponen penyusun biodiesel (Robert Dunn, 2008)., 2010).
Proses oksidasi biodiesel terkait dengan komponen penyusun biodiesel itu sendiri yaitu asam-asam lemak rantai panjang (C-16 s.d C-24) yang mengandung senyawa tak jenuh baik ikatan rangkap 2 bahkan rangkap 3 (Knothe, 2006). Semakin tinggi jumlah ikatan rangkap, semakin mudah biodiesel mengalami degradasi atau dengan kata lain semakin rendah stabilitas oksidasi biodiesel tersebut.
Solusi yang bisa dilakukan untuk menaikkan nilai stabilitas oksidasi biodiesel adalah dengan penambahan zat aditif antioksidan pada proses after treatment. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menahan terjadinya ketengikan dan menghambat reaksi oksidasi pada bahan yang mengandung lemak atau minyak meskipun dalam konsentrasi kecil (Sherwin, 1976). Berdasarkan aktivitas dan efisiensi dalam menghambat proses oksidasi maka urutan efisiensi anti-oksidan golongan phenol adalah sebagai berikut : Pirogallol > hidroquinon > catechol > eugenol > thymol,α-naphtanol, phloroglusinol, resorsinol, dan fenol (Ketaren, 1986). Dalam penelitian ini dipilihlah antioksidan pyrogallol karena efisiensinya dan juga strukturnya yang mudah diamati jika masuk ke dalam gugus fame.
Pemilihan minyak jarak pagar (Jatropha curcas) karena mengandung asam lemak tak jenuh rangkap 2 dan rangkap 3 yang cukup tinggi sehingga nilai stabilitas oksidasinya sangat rendah. Alasan lainnya karena tanaman jarak merupakan komoditas non-edible sehingga tidak mempengaruhi rantai makan manusia.
Penelitian sebelumnya tentang penambahan antioksidan pada biodiesel memang sudah pernah dilakukan seperti pada biodiesel dari minyak jelanta
(Parncheewa et al, 2009) dan biodiesel kacang kedelai (De Sousa et al, 2014). Namun pada penelitian difokuskan pada bahan baku yang lokal dari Indonesia yaitu biodiesel dari minyak jarak yang tentunya akan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia.
Penambahan dosis yang tepat dari antioksidan akan mengahambat reaksi oksidasi karena gugus fenol yang terdapat dalam pyrogallol (PY) akan menempel pada ikatan rangkap di fame sehingga kereaktifan dari ikatan rangkap tersebut mengikat radikal bebas dapat dikurangi dan menghambat reaksi oksidasi.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana keefektifitasan dari penambahan senyawa aditif antioksidan pyrogallol (PY) terhadap biodiesel dari minyak jarak pagar?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan antioksidan pyrogallol (PY) dalam meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel terutama untuk biodiesel dari bahan baku minyak jarak pagar yang memang memiliki stabilitas oksidasi rendah dari bahan bakunya.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dengan penelitian ini adalah :
1. Menentukan dosis antioksidan yang optimal untuk meningkatkan stabilitas oksidasi biodiesel.
2. Mengkarakterisasi produk biodisel yang dihasilkan karena penambahan antioksidan alami.
3. Mengetahui pengaruh penambahan antioksidan pyrogallol terhadap stabilitas biodisel selama penyimpanan.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Karya ilmiah yang dapat dipublikasikan dalam bentuk seminar, konferensi, maupun jurnal penelitian baik skala nasional maupun internasional untuk perkembangan IPTEK di Indonesia.
1.5 Manfaat Penelitian
Menyelesaikan masalah utama pada penyimpanan maupun saat penggunaan biodiesel khususnya yang terbuat dari minyak jarak agar tidak mudah teroksidasi dan membantu dalam masalah kebutuhan bahan bakar terbarukan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Minyak Jarak (Jatropha Curcas L.)
Minyak jarak merupakan salah satu bahan baku yang potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku biodiesel. Minyak jarak dapat tumbuh di lahan kritis dan tidak memerlukan perawatan tanaman yang intensif. Minyak jarak termasuk non edible oil sehingga tidak bersaing dengan kebutuhan untuk pangan seperti halnya minyak sawit.
Gambar 2.1 Tanaman dan Biji Jarak (Litbang.pertanian.go.id)
Minyak jarak mengandung phospolipid yang cukup tinggi yaitu 290 ppm (mg/kg) dan angka asam yang juga tinggi sehingga pada umumnya minyak jarak diproses dengan reaksi esterifikasi dan transesterifikasi untuk menjadi biodiesel. Minyak jarak mengandung asam lemak tak jenuh rangkap 2 (asam linoleat) yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan minyak jarak memiliki nilai stabilitas oksidasi yang rendah yaitu berkisar 2 – 3 jam. Komposisi asam lemak minyak jarak dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Jarak (Eckey, 1954), (Gübitz etal., 1999)
Asam Lemak Eckey (1954) Gubitz, et. al.
(1999) Myristic acid, C14 : 0 0 - 0.5 0 – 0.1 Palmitic acid, C16 : 0 12 - 17 14.1- 15.3 Stearic acid, C18 : 0 5 – 7 3.7 – 9.8 Arachidic acid, C20 : 0 0 – 0.3 0 – 0.3 Behenic acid, C22 : 0 - 0 – 0.2 Palmitoleic acid, C16 : 1 - 0 – 1.3 Oleic acid, C18 : 1 37 – 63 34.3 – 45.8 Linoleic acid, C18 : 2 19 – 40 29.0 – 44.2 Linolenic acid, C18 : 3 - 0 – 0.3
2.2 Antioksidan Pyrogallol (PY)
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menahan terjadinya ketengikan dan menghambat reaksi oksidasi pada bahan yang mengandung lemak atau minyak meskipun dalam konsentrasi kecil (Sherwin, 1976). Pyrogallol (PY) merupakan salah satu contoh antioksidan sintetis pada biodiesel.Pyrogallol merupakan senyawa organik dengan rumus C6H3(OH)3. Ini adalah padatan putih, tetapi karena sensitivitasnya terhadap oksigen, sampel biasanya kecoklatan. Ini adalah salah satu dari tiga benzenetriols isomer.
Gambar 2.2 Struktur Molekul Pyrogallol (Fine Chemical)
Pyrogallol dihasilkan pertama kali oleh Scheele (1786) yaitu dengan pemanasan asam galat sementara asam galat diperoleh dari tannin. Pemanasan menginduksi decarboxylation.Karena harga tannin yang mahal, banyak cara-cara alternatif ini telah dirancang. Cara alternatif yang paling umum melibatkan reaksi antara asam para-chlorophenoldisulphonic dengan kalium hidroksida, varian pada rute waktu-terbaik untuk fenol dari asam sulfonat.
Berdasarkan unit basanya pyrogallol merupakan senyawa polifenol yang memiliki struktur dasar berupa fenol. Fenol sendiri merupkan struktur yang terbentuk dari benzena tersubtitusi dengan gugus –OH. Gugus –OH yang terkandung merupakan aktivator yang kuat dalam reaksi subtitusi aromatik elektrofilik. 3 gugus fenol dari pyrogallol yang rentan terhadap oksidasi dengan pembentukan hidrogen peroksida, kuinon, dan semiquinones.
2.3 Mekanisme Reaksi Oksidasi
Oksidasi dan ketidakstabilan thermal akan menyebabkan menurunnya kualitas biodiesel dan membahayakan pada kinerja mesin. Ketidakstabilan secara fundamental disebabkan karena keberadaan asam lemak tak jenuh (ikatan rangkap C=C). Reaksi auto-oksidasi tergantung pada posisi dan jumlah ikatan rangkap.
Mekanisme umum untuk reaksi oksidasi asam lemak tak jenuh ditandai dengan tahap pembentukan radikal bebas, tahap selanjutnya adalah tahap propagasi dimana radikal yang terbentuk mengikat oksigen dari udara menghasilkan produk
peroksida tak stabil (ROOR) dan hidroperoksida (ROOH) dan diakhiri dengan tahap terminasi membentuk produk yang stabil seperti asam, aldehid, dimer dan polimer (Parncheewa Udomsap et al., 2009). Mekanisme oksidasi biodiesel dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Mekanisme Oksidasi Biodiesel (Shinichi Goto, 2010), (Parncheewa Udomsap et al., 2009
2.4 Mekanisme Kerja Antioksidan
Antioksidan primer (umumnya senyawa fenolik) bekerja sebagai pemberi atom hidrogen pada radikal lemak (R•, ROO•) dan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A•) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipid.
Antioksidan memiliki keterbatasan yaitu antioksidan tidak dapat memperbaiki lemak yang sudah tengik, mencegah kerusakan hidrogen, dan kerusakan oleh mikroba pada lipid (Coppen, 1983). Penambahan antioksidan (AH) primer dengan konsentrasi rendah pada lipida dapat menghambat atau mencegah reaksi autooksidasi lemak dan minyak. Penambahan tersebut dapat menghalangi reaksi oksidasi pada tahap inisiasi maupun propagasi.
Radikal-radikal antioksidan (A•) yang terbentuk pada reaksi tersebut relatif stabil dan tidak mempunyai cukup energi untuk dapat bereaksi dengan molekul lemak lain membentuk radikal lemak baru (Gordon, 1990). Menurut Robert O Dunn (2005), radikal-radikal antioksidan dapat saling bereaksi membentuk produk non radikal. Berikut merupakan mekanisme reaksi antioksidan :
Gambar 2.4 Mekanisme Reaksi Antioksidan (Parncheewa Udomsap et al., 2009) Besarnya konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan.
2.5 Metode Penentuan Stabilitas Oksidasi Biodiesel
Salah satu metode untuk mengukur kestabilan biodiesel adalah uji Rancimat (Oxidation Stability Index) yang mengukur perioda atau waktu induksi yaitu besaran yang menunjukkan ketahanan minyak dan lemak terhadap oksidasi. Pembentukan asam-asam mudah menguap dari biodiesel yang dipanaskan pada 1100C dan diaerasi dengan 10 L/jam udara. Asam-asam mudah menguap yang dihasilkan diabsorbsi oleh air, dilanjutkan dengan pengukuran perubahan konduktivitas air yang dibaca kemudian direkam oleh alat.
Pengujian dengan Metode Rancimat disebut juga Automated Swift Test atau Accelerated Oxidation Test atau Uji Oksidasi yang Diakselerasi, yaitu pengujian dengan injeksi sejumlah panas dan oksigen, atau dikenal pula dengan Active Oxygen Method (AOM).
Sistematika pengujian menunjukkan bahwa perioda induksi Rancimat berkaitan erat dengan angka peroksida, angka anisidine, viskositas kinematik, kadar ester, angka asam, dan kandungan polimer (Bondioli et al., 2004). Metode Rancimat yang dimodifikasi juga bisa digunakan untuk penentuan stabilitas penyimpanan yaitu dengan dengan modifikasi pemanasan pada temperatur 80 oC selama 24 jam, selanjutnya angka peroksida dan jumlah ester dan polimer dalam sampel diukur (Moser, 2009).
Pengolahan data dan Analisis Preparasi Alat dan Bahan
Mulai
Studi Literatur
Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Gambar 2.5 Skema Peralatan Rancimat Termodifikasi BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian
Pengujian Stabilitas Oksidasi Biodiesel dengan Penambahan
antioksidan Pyrogalloldengan berbagai dosis
Selesai
3.2 Prosedur Penelitian 1. Studi Literatur
Studi Literatur dilakukan pada bab tinjauan pustaka 2. Preparasi Alat dan Bahan
Peralatan Sintetis Biodiesel
Labu leher tiga yang dilengkapi dengan kondensor sebagai reaktor biodiesel
Magnetic stirring hotplate Termometer
Corong pemisah Beaker glass Corong kaca Gelas ukur
Gambar 3.7 Peralatan Sintesis Biodiesel Skala Laboratorium
Peralatan uji stabilitas oksidasi Gelas ukur
Tabung gas oksigen beserta isinya Konduktometer
Isolator gelas ukur Pipa-pipa penyambung
Bahan
Minyak jarak Methanol
Katalis NaOH teknis Antioksidan Pyrogallol Aquades
3. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak
Sebanyak 1000 ml bahan baku dimasukkan ke dalam reaktor dan dipanaskan hingga suhu 40-50 oC
Metanol sebanyak 300 ml (30% dari volume minyak) dan katalis NaOH atau KOH sebanyak 10 gram (1%) dilarutkan pada erlenmeyer kemudian dimasukkan secara hati-hati ke dalam reaktor
Naikkan suhu reaktor hingga 65 – 70 oC, selanjutnya jaga suhu padatemperatur tersebut dan terus diaduk atau direaksikan selama 60 menit.
Setelah reaksi selesai, pindahkan semua cairan ke dalam corong pemisah, dan diamkan selam 30 menit hingga fasa biodiesel dan gliserol-metanol terpisah, biodiesel di bagian atas, sedangkan fasa gliserol di bagian bawah. Pisahkan fasa gliserol
Cuci fasa biodiesel bagian atas dengan air panas sebanyak kurang lebih 3 kali dengan komposisi 30%, 50% dan 100% dari volume minyak
Lakukan pengeringan pada hotplate setelah biodiesel selesai dicuci pada temperatur 100 – 110 oC.
Filter produk akhir biodiesel dengan kertas saring 4. Pengujian Stabilitas Oksidasi Biodisesel
Pengujian stabilitas oksidasi mengacu pada Metode Rancimat termodifikasi. Berikut adalah prosedur pengujian sabilitas oksidasi Rancimat :
Hidupkan alat Konduktometer
Susun peralatan seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.4. Jika peralatan Pasangkan pompa udara tipe diafragma dan atur aliran udara hingga tepat
10 liter per jam.
Panaskan blok pemanas hingga bertemperatur (110 + ΔT) oC dengan menggunakan pengendali elektronik.
Isi labu pengukur konduktivitas dengan 60 ml akuades atau air demin dengan menggunakan pipet ukur untuk menghasilkan kurva konduktifiitas yang mulus
Timbang (7,5 ± 0,1) gram percontoh yang telah dihomogenkan ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan pipet
Hidupkan pompa udara tipe diafragma dan set alirannya tepat pada 10 liter per jam. Sambungkan pipa-pipa pemasukan dan pengeluaran udara dengan tabung reaksi dan labu pengukuran konduktivitas
Benamkan tabung reaksi bertutup penyekat pada lubang tempatnya di dalam blok/bejana pemanas yang telah mencapai temperatur (110 + ΔT)oC.
Jika analisis sudah selesai maka hasilnya akan berupa gelembung-gelembung oksigen yang masuk ke dalam biodiesel
5. Pengolahan Data dan Analisis
Pengolahan data pada percobaan ini hanya akan berupa grafik efisiensi dari variasi dosis antioksidan untuk melihat seberapa dosis terbaik agar stabilitas oksidasinya mencapai peforma yang terbaik. Analisa yang lebih lanjutnya akan melihat dari kuantitas endapan yang terbentuk akibat oksidasi biodiesel selama penyimpanan dan juga akan dibuat grafik untuk menunjukkan dosis terbaik agar endapan terbentuk yang paling sedikit. Teknik analisa yang digunakan adalah Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) untuk mengecek apakah pyrogallol menempel pada ikatan rangkap di biodiesel minyak jarak dan Iodine Test untuk mengecek apakah masih adakah ikatan rangkap yang tersisa pada biodiesel minyak jarak.
3.3 Variabel Penelitian
a. Variabel Tetap : Jumlah sampel biodiesel dan temperatur pemanas Rancimat b. Variabel Bebas : Jumlah antioksidan Pyrogallol (PY)
c. Variabel Terikat : Nilai stabilitas oksidasi (jam) dan jumlah endapan yang terbentuk
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.2 Ringkasan Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan Penunjang 8.075.000
2 Bahan Habis Pakai 690.000
3 Perjalanan 1.680.000
4 Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, laporan, lainnya 1.600.000
Jumlah
12.045.000,-4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.3 Jadwal Kegiatan PKMP
Kegiatan
Bulan
ke-1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Studi Literatur
Persiapan Alat dan Bahan Pembuatan Biodisel Proses Pengujian
Analisis Hasil
Pembuatan Laporan Akhir
DAFTAR PUSTAKA
Chaithongdee, Duanpen, Chutmanop, Jarun, & Srinophakun, Penjit. (2010). Effect of antioxidants and additives on the oxidation stability of jatropha biodiesel. Kasetsart J (Nat Sci), 44, 243-250.
De Sousa, Leanne Silva, de Moura, Carla Verônica Rodarte, de Oliveira, José Eduardo, et al. (2014). Use of natural antioxidants in soybean biodiesel. Fuel, 134(0), 420-428.
Dunn, Robert O. (2005). Effect of antioxidants on the oxidative stability of methyl soyate (biodiesel). Fuel Processing Technology, 86(10), 1071-1085.
Eckey, E.W. (1954). Vegetable Fats and Oils. New York: Reinhold Publishing Corp., Gordon, M. H. (1990). The Mechanism of Antioxidant Action in Vitro. In B. J.
F.Hudson (Ed.), Food Antioxidants (pp. 1-18): Springer Netherlands.
Gübitz, G. M., Mittelbach, M., & Trabi, M. (1999). Exploitation of the tropical oil seed plant Jatropha curcas L. Bioresource Technology, 67(1), 73-82.
Ketaren, S. (1986). Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press.
Parncheewa Udomsap, Nuwong Chollacop, Topaiboul, Subongkoj, et al. (2009). Effect of Antioxidants on the Oxidative Stability of Waste Cooking oil Based Biodiesel under Different Storage Conditions. International Journal of Renewable Energy, 4(2).
Sherwin, E. R. (1976). Antioxidants for vegetable oils. Journal of the American Oil Chemists’ Society, 53(6), 430-436.
Westbrook, SR. (2005). Evaluation and Comparison of Test Methods to Measure the Oxidation Stability of Neat Biodiesel.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Dosen Pedanmping, Ketua dan Anggota Dosen Pendamping
A Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Prof. Dr. Ir. Mohammad Nasikin, M. Eng.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIDN 0001056105
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sidoarjo, 1 Mei 1961
6 E-mail [email protected] 7 Nomor Telepon/HP 08129001645 B Riwayat Pendidikan S1 S2 S3 Nama Instansi Institut Teknologi Sepuluh November Tokyo Institute of Technology Japan Universitas Indonesia- Tokyo Institute of Technology Japan
Gelar Ir. M.Eng Dr
Tahun
Masuk-Lulus 1985 1992 2001
C Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) No
.
Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan Tempat 1 Seminar Jababeka -Universitas Indonesia
Aditif Minyak Solar Bio-Power 21 Agustus 2009, Jababeka Cikarang 2 Seminar Nasional Teknologi Industri Hijau 2014 Litbangyasa untuk Mendukung Realisasi Industri Hijau 21 Mei 2014, Semarang 3 Perayaan 161 Tahun Universitas Indonesia
Filsafat dan Teknologi untuk Pembangunan
12 Maret 2010, Kampus UI
Depok D Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
1 Habibie Award Sumber Daya Manusia - Ilmu Pengetahuan danTeknologi 2013
2 Outstanding IntellectualProperty Award Dikbud 2012
3 Fahmi Idris Award, The BestResearcher Universitas Indonesia 2007
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya berhak menerima sanksi.
Demikikan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P-DIKTI.
Depok, 21 September 2016, Dosen Pebimbing
Ketua Pelaksana A Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Keyren Julianto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1306449321
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 7 Juli 1995
6 E-mail Keyrenboss @gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 08111904177
B Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
Nama Instansi
SDK 9 BPK
Penabur SMPK 1 BPKPenabur SMAK 2 BPKPenabur UniversitasIndonesia
Jakarta Jakarta Jakarta Depok
Jurusan - - IPA Teknik Kimia
Tahun
Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013 2013-sekarang
C Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 -
-2 -
-3
-Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya berhak menerima sanksi.
Demikikan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P-DIKTI.
Depok, 21 September 2016 Pengusul,
Anggota Pelaksana A Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Samson Patar Sipangkar
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1506723774
5 Tempat dan Tanggal Lahir Tapanuli Utara, 13 Juni 1998
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08236382449
B Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Perguruan Tinggi
Nama Instansi SDN 1 SMPN 4
SMA Unggul Del
Laguboti UniversitasIndonesia
Tarutung Tarutung Tarutung Depok
Jurusan - - IPA Teknik Kimia
Tahun
Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015 2015-sekarang
C Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - -
-2 - -
-3 - -
-Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya berhak menerima sanksi.
Demikikan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P-DIKTI.
Depok, 21 September 2016 Pengusul,
Anggota Pelaksana A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fariza Ahmad Satriaperdana
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Teknik Kimia
4 NIM 1406607911
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 20 September 1996
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08567227825
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA Perguruan
Tinggi
Nama Instansi SDIT Auliya SMPN 19 SMAN 28
Universitas Indonesia
Jakarta Jakarta Jakarta Depok
Jurusan - - IPA Teknik Kimia
Tahun
Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 2011-2014 2014-sekarang
C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No
. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - -
-2 - -
-3 - -
-Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya berhak menerima sanksi.
Demikikan biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah PKM-P-DIKTI.
Depok, 21 September 2016 Pengusul,
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan 1 Peralatan Penunjang
No Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas Harga Satuan(Rp)
Jumlah (Rp) 1 Peralatan Rancimattermodifikasi Uji Stabilitas Oksidasi 1 5.000.000 4.000.000 2 Corong Pemisah Pemisahan biodieseldengan gliserol 1 400.000 400.000
3 Beaker Gelas Wadah larutan 3 50.000 150.000
4 Termometer Pengukur suhu 1 25.000 25.000
5 Gelas ukut Wadah larutan dengan
ukuran 2 100.000 200.000 6 Konduktometer Pengukur konduktasi akibat oksidasi biodiesel 1 2.000.000 2.000.000
7 Tabung gas oksigen Penyuplai udara ke
rancimat 1 1.300.000 1.300.000
Subtotal (Rp) 8.075.000
2 Bahan Habis Pakai
No Material PemakaianJustifikasi Kuantitas Harga Satuan(Rp) Jumlah(Rp) 1 Pyrogallol (PY) Antioksidan biodiesel 1 kg 450.000 450.000 2 Aquades Sebagaikonduktansi media 1 diregen 65.000 65.000
3 Metanol Bahan pembuat
biodiesel 1 liter 30.000 30.000
4 NaOH Katalis reaksi
pembuatan biodiesel 1 kg 25.000 25.000
5 Minyak Jarak Bahan baku biodiesel 2 liter 60.000 120.000
Subtotal (Rp) 690.000 3 Perjalanan No Material Justifikasi Perjalanan Kuantita s Harga Satuan(Rp) Jumlah (Rp)
1 Lab FTIR Jakarta Pengujian sampel 6 280.000 1.680.000
4 Lain-Lain
No Material PerjalananJustifikasi Kuantitas Harga Satuan(Rp) Jumlah(Rp) 1 Administrasi Administrasi pembuatan jurnal dan paten 2 500.000 1.000.000 2 Laporan pembuatan jurnal (1), paten (1), dan laporan akhir (3) 4 150.000 600.000 Subtotal (Rp) 1.600.000 Total (Rp) 12.045.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No. Nama/NIM ProgramStudi
Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Keyren Julianto 1206202103 Teknik Kimia 40
Melakukan koordinasi antar anggota Membuat rangkaian alat penelitian Menganalisa hasil percobaan 2 Samson Patar Sipangkar 1506723774 Teknik Kimia 15 Membuat Biodiesel
Melakukan uji stabilitas oksidasi 3 Fariza Ahmad Satriaperdana 1406607911 Teknik Kimia 15
Memastikan ketersediaan alat dan bahan Membuat Biodiesel