• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 10 TAHUN"

Copied!
346
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

PERATURAN WALIKOTA SALATIGA

NOMOR 10 TAHUN 2016

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH

(RKPD)

TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA

TAHUN 2016

(2)

ii |RKPD Kota Salatiga Tahun 2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan ... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen ... I-5 1.4. Kaidah Pelaksanaan ... I-6 1.5. Sistematika Dokumen RKPD ... I-7 1.6. Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD ... I-8 1.6.1. Maksud ... I-8 1.6.2. Tujuan ... I-8 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PEYELENGGARAAN PEMERINTAHAN ... II-1 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah ... II-1 2.1.1. Aspek Geografis ... II-1 2.1.2. Aspek Demografi ... II-2 2.2. Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ... II-2 2.2.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat... II-2 a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .. II-2 b. Fokus Kesejahteraan Sosial ... II-6 1). Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ... II-6 2). Penanggulangan Kemiskinan ... II-6 3). Pengangguran ... II-7 2.2.2. Aspek Pelayanan Umum ... II-7 a. Fokus Layanan Wajib Pelayanan Dasar ... II-7 1). Pendidikan ... II-7 2). Kesehatan ... II-9 3). Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ... II-15 4). Perumahan Rakyat dan Kawasan

permukiman ... II-17 5). Ketentraman, ketertiban umum, dan

perlindungan masyarakat ... II-18 6). Sosial ... II-19 b. Fokus Layanan Wajib Non Pelayanan Dasar ... II-20 1). Tenaga Kerja ... II-20 2). Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan

Anak ... II-21 3). Pangan ... II-22

(3)

iii |RKPD Kota Salatiga Tahun 2016

4). Lingkungan Hidup ... II-23 5). Administrasi Kependudukan dan Catatan

Sipil ... II-24 6). Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana ... II-25 7). Perhubungan ... II-26 8). Komunikasi dan Informatika ... II-28 9). Koperasi dan Usaha Kecil Menengah ... II-28 10). Penanaman Modal ... II-29 11). Kepemudaan dan Olahraga ... II-29 12). Kebudayaan ... II-30 13). Perpustakaan ... II-30 14). Kearsipan ... II-32 c. Fokus Layanan Urusan Pilihan ... II-32 1). Pertanian ... II-32 2.3. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun 2015 ... II-35

2.3.1. Perbandingan Anggaran Setiap SKPD dalam

Perubahan RKPD dan Perubahan APBD Tahun 2015 II-35 2.3.2. Realisasi Pencapaian Target Kegiatan dan

Penyerapan Dana ... II-36 A. Urusan Wajib ... II-37 1). Urusan Pendidikan ... II-37 2). Urusan Kesehatan ... II-37 3). Urusan Lingkungan Hidup ... II-37 4). Urusan Pekerjaan Umum ... II-38 5). Urusan Perumahan dan Penataan Ruang ... II-38 6). Urusan Perencanaan Pembangunan ... II-38 7). Urusan Penanaman Modal ... II-38 8). Urusan Perhubungan, Komunikasi,

Informatika, Kebudayaan, dan Pariwisata ... II-39 9). Urusan Sosial, Ketenagakerjaan dan

Transmigrasi ... II-39 10). Urusan Perdagangan, Industri, Koperasi dan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah ... II-39 11). Urusan kependudukan dan Catatan Sipil ... II-39 12). Urusan Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak, Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera, Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa ... II-40 13). Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

(4)

iv |RKPD Kota Salatiga Tahun 2016

14). Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan

Persandian ... II-40 15). Badan Kepegawaian Daerah ... II-41 16). Kecamatan Sidomukti ... II-42 17). Kecamatan Sidorejo ... II-42 18). Kecamatan Tingkir ... II-42 19). Kecamatan Argomulyo ... II-42 B. Urusan Pilihan ... II-42 1). Urusan Pertanian dan Perikanan ... II-42 2.3.3. Perbandingan Rencana Program yang Tercantum

Dalam RPJMD Tahun 2011-2016 dengan Perubahan

RKPD Tahun 2015 ... II-43 2.3.4. Perbandingan Rencana Program, Kegiatan dan

Keuangan yang Tercantum dalam Perubahan RKPD

Tahun 2015 dengan Perubahan APBD Tahun 2015 ... II-44 2.4. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2015 ... II-46 2.5. Capaian Pelaksanaan Pembangunan Tahun 2015 ... II-66 2.6. Masalah Mendesak dan Isu Strategis ... II-66 BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN

KEUANGAN DAERAH ... III-1 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... III-1 3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2016 dan perkiraan

Tahun 2017 ... III-4 3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah

Tahun 2017 ... III-4 3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah ... III-6

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

... III-8 3.3. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah ... III-9 3.4. Arah Kebijakan Belanja Daerah ... III-11 3.5 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah ... III-14 BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

SERTA INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 ... IV-1 4.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah ... IV-1 4.2. Prioritas Pembangunan ... IV-3 4.3. Indikator Kinerja Utama ... IV-17 4.3.1 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga ... IV-17 4.3.2 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ... IV-19

(5)

v |RKPD Kota Salatiga Tahun 2016

4.3.3 Dinas Kesehatan Kota ... IV-20 4.3.4 Rumah Sakit Umum Daerah ... IV-21 4.3.5 Dinas Bina Marga dan Pelestarian Sumber Daya Air. IV-21 4.3.6 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ... IV-22 4.3.7 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ... IV-22 4.3.8 Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan

Pariwisata ... IV-23 4.3.9 Kantor Lingkungan Hidup ... IV-23 4.3.10 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ... IV-24 4.3.11 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... IV-24 4.3.12 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan,

Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan ... IV-24 4.3.13 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan

UMKM ... IV-25 4.3.14 Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan

Penanaman Modal ... IV-26 4.3.15 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ... IV-27 4.3.16 Satuan Polisi Pamong Praja ... IV-27 4.3.17 Sekretariat Daerah ... IV-28 4.3.18 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ... IV-29 4.3.19 Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah ... IV-29 4.3.20 Inspektorat Daerah ... IV-30 4.3.21 Kecamatan Argomulyo ... IV-30 4.3.22 Kecamatan Tingkir ... IV-30 4.3.23 Kecamatan Sidomukti ... IV-30 4.3.24 Kecamatan Sidorejo ... IV-31 4.3.25 Badan Kepegawaian Daerah ... IV-31 4.3.26 Dinas Pertanian dan Perikanan ... IV-32 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH ... V-1

5.1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga... 5.2. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah ... 5.3. Dinas Kesehatan ... 5.4. Rumah Sakit Umum Daerah ... 5.5. Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air ... 5.6. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang ... 5.7. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ... 5.8. Dinas Perhubungan, Komunikasi, Kebudayaan dan

Pariwisata ... 5.9. Kantor Lingkungan Hidup ... 5.10. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ...

(6)

vi |RKPD Kota Salatiga Tahun 2016

5.11. Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi ... 5.12. Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan, KB dan

Ketahanan Pangan ... 5.13. Dinas Perindustrian, Pedagangan, Koperasi dan UMKM ... 5.14. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal . 5.15. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik ... 5.16. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja ... 5.17. Sekretariat Daerah ... 5.18. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ... 5.19. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah .. 5.20. Inspektorat Daerah ... 5.21. Kecamatan Sidomukti ... 5.22. Kecamatan Sidorejo ... 5.23. Kecamatan Tingkir ... 5.24. Kecamatan Argomulyo... 5.25. Badan Kepegawaian Daerah ... 5.26. Dinas Pertanian dan Perikanan ...

(7)

I - 1 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah wajib menyusun RKPD yang merupakan penjabaran dari RPJMD untuk jangka waktu 1 (satu) tahun, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, serta rencana kerja dan pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan program strategis nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Dengan demikian RKPD mempunyai kedudukan, peran dan fungsi yang sangat strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, mengingat:

1. Secara substansial, memuat arah kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, rencana program, kegiatan, indikator kinerja, pagu indikatif, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, prakiraan maju, dan Perangkat Daerah penanggung jawab yang wajib dilaksanakan pemerintahan daerah dalam 1 (satu) tahun;

2. Secara normatif, menjadi dasar penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang akan diusulkan oleh kepala daerah untuk disepakati bersama dengan DPRD sebagai landasan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD); 3. Secara operasional, memuat arahan untuk peningkatan kinerja pemerintahan dibidang pelayanan dan pemberdayaan masyarakat serta Pemerintah daerah yang menjadi tanggung jawab masing-masing Kepala Perangkat Daerah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya yang ditetapkan dalam Renja PD; dan

4. Secara faktual, menjadi tolok ukur untuk menilai capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah merealisasikan program dan kegiatan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

(8)

I - 2 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Penyusunan RKPD berpedoman pada arah kebijakan pembangunan nasional, arah kebijakan pembangunan daerah, tahapan dan tatacara penyusunan, tahapan dan tata cara penyusunan perubahan, pengendalian dan evaluasi, serta konsistensi perencanaan dan penganggaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kota Salatiga telah menyusun Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025, sedangkan untuk dokumen perencanaan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Salatiga berakhir pada tahun 2016 ini bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan Walikota Salatiga periode 2011-2016. Selanjutnya Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Salatiga Tahun 2005-2025 dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga menjadi pedoman untuk menyusun rencana tahunan dalam bentuk RKPD Tahun 2017, yang diharapkan mampu menampung program dan kegiatan yang diperlukan untuk mewujudkan sasaran dalam RPJPD Kota Salatiga. Segala kemajuan yang telah berhasil dicapai akan terus dikembangkan pada tahun-tahun mendatang, sedangkan kekurangan yang masih ditemui dan permasalahan mendesak akan dijadikan prioritas pembangunan pada tahun-tahun berikutnya.

Dengan demikian rencana pembangunan senantiasa berkesinambungan, sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RKPD sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 huruf d, memuat: rancangan kerangka ekonomi daerah; program prioritas pembangunan daerah; dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju. Rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sumber-sumber lain yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

(9)

I - 3 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Penetapan program prioritas pada RKPD berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, azas pemerataan dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Disamping itu, RKPD Kota Salatiga harus mempunyai keterkaitan erat dengan RPJMD, RPJPD dan RTRW Kota Salatiga, juga memperhatikan RPJM dan RPJP baik Provinsi Jawa Tengah maupun Nasional.

Proses penyusunan RKPD Tahun 2017 diawali dengan kegiatan Pra Musrenbang tingkat RT/RW, Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan. Hal tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan diskusi-diskusi dalam berbagai forum antara lain yaitu Forum SKPD, Rapat Koordinasi di Bakorwil I, Musrenbang Kota, Musrenbang Provinsi Jawa Tengah dan Musrenbang Nasional, yang melibatkan unsur Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baik di daerah maupun nasional sesuai dengan tingkatannya, Instansi Vertikal, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Perguruan Tinggi (PT), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Asosiasi Profesi, Tokoh Masyarakat (Tomas) dan Tokoh Agama (Toga).

RKPD Tahun 2017 merupakan dokumen perencanaan yang strategis selain berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengamanatkan bahwa penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) berpedoman pada RKPD juga merupakan tahun pelaksanaan pemilihan kepala daerah periode 2017-2022, oleh karena itu diharapkan mencerminkan penganggaran terhadap program dan kegiatan yang menjadi kebutuhan masyarakat dan rencana kerja PD. Terkait dengan hal tersebut, RKPD Kota Salatiga Tahun 2017 merupakan upaya menyeluruh untuk mewujudkan pencapaian visi dan misi RPJPD sebelum adanya visi dan misi Walikota terpilih sekaligus sebagai pedoman penyusunan RAPBD Kota Salatiga Tahun 2017.

(10)

I - 4 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Dasar hukum penyusunan RKPD adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan

Daerah-daerah Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

(11)

I - 5 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 17. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana

Kerja Pemerintah Tahun 2017;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah. 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2017.

21. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;

22. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018;

23. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Salatiga Tahun 2005-2025.

24. Peraturan Daerah Kota Salatiga nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Hierarki perencanaan pembangunan daerah Kota Salatiga dimulai dari RPJPD untuk kurun waktu 20 tahun, yang terjabarkan dalam RPJMD untuk kurun waktu 5 tahun dan kemudian

(12)

I - 6 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

diwujudkan dalam perencanaan jangka pendek untuk kurun waktu 1 tahun.

Bagan berikut adalah hubungan RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya sampai tersusunnya RAPBD Kota Salatiga.

Bagan 1.1

Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Dari bagan 1.1 RPJPD Tahun 2005-2025 merupakan dokumen perencanaan daerah yang digunakan sebagai dasar untuk penyusunan RPJMD. Kemudian RPJMD tersebut digunakan sebagai pedoman untuk penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD), Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) Tahun 2017, serta RKPD Tahun 2017 dengan tetap memperhatikan RKP Tahun 2017 dan RKPD Provinsi Tahun 2017.

1.4. Kaidah Pelaksanaan

1. RKPD Tahun 2017 merupakan rencana kerja pemerintah selama satu tahun dengan mendasarkan potensi yang tersedia, prioritas, target dan capaian yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan lainnya.

(13)

I - 7 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

2. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2016, perubahan RKPD dapat dilakukan apabila hasil evaluasi pelaksanaan dalam tahun berjalan menunjukkan keadaan yang meliputi:

a. Perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana program dan kegiatan prioritas daerah.

b. Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih dari tahun sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan.

c. Pergeseran kegiatan antar Perangkat Daerah, penghapusan kegiatan, penambahan kegiatan baru atau kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu anggaran, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran kegiatan.

d. Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

1.5. Sistematika Dokumen RKPD

RKPD Kota Salatiga Tahun 2017, disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen, kaidah pelaksanaan, sistematika dokumen RKPD, maksud dan tujuan penyusunan RKPD. BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN

CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Memuat gambaran umum kondisi daerah, evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan.

Gambaran umum kondisi daerah menguraikan tentang kondisi geografis dan kondisi demografi kota Salatiga.

Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan.

(14)

I - 8 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan.

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah Tahun 2017.

BAB IV SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH SERTA INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017

Memuat Visi, Misi , Tujuan dan Sasaran Pembangunan Daerah, Prioritas Pembangunan dan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Salatiga Tahun 2017.

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Memuat Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Daerah Tahun 2017 sesuai urusan.

BAB VI PENUTUP

Memuat harapan dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan guna terlaksananya kegiatan pembangunan daerah tahun 2017.

1.6. Maksud dan Tujuan Penyusunan RKPD 1.6.1. Maksud

Maksud penyusunan RKPD Kota Salatiga Tahun 2017 adalah untuk:

1. Menentukan arah kebijakan pembangunan daerah tahun 2017; 2. Mewujudkan sinergitas rencana program dan kegiatan prioritas

pembangunan daerah tahun 2017.

1.6.2. Tujuan

(15)

I - 9 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

1. Memberikan landasan operasional bagi seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota Salatiga dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017;

2. Menjadi landasan penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2017 sebagai dasar penyusunan Rancangan APBD Kota Salatiga Tahun Anggaran 2017;

3. Menjadi alat untuk menjamin keterkaitan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.

(16)

II - 1 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1 Aspek Geografis

Kota Salatiga terletak antara 007.17’ dan 007.17’.23” Lintang Selatan, dan antara 110.27’.56,81” dan 110.32’.4,64” Bujur Timur. Kota Salatiga berada di daerah cekungan, kaki gunung Merbabu diantara gunung-gunung kecil antara lain adalah Gunung Gajah Mungkur, Telomoyo, dan Payung Rong. Berdasarkan topografi, wilayah Kota Salatiga terdiri dari 3 topografi yaitu bergelombang (65%), miring (25%), dan datar (10%). Kota Salatiga memiliki 4 kecamatan dan 23 kelurahan.

Adapun batas wilayah administrasi Kota Salatiga adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan:

 Kecamatan Pabelan : Desa Pabelan, Desa Pejanten  Kecamatan Tuntang : Desa Kesongo, Desa Watu Agung b) Sebelah Timur berbatasan dengan:

 Kecamatan Pabelan : Desa Ujungujung, Desa Sukoharjo , Desa Glawan

 Kecamatan Tengaran : Desa Bener, Desa Tegal Waton, Desa Nyamat

c) Sebelah Selatan berbatasan dengan:

 Kecamatan Getasan : Desa Sumogawe, DesaSamirono, Desa Jetak

 Kecamatan Tengaran : Desa Patemon, Desa Karang Duren

d) Sebelah Barat berbatasan dengan:

 Kecamatan Tuntang : Desa Candirejo, Desa Jombor, Desa Sraten, Desa Gedongan

 Kecamatan Getasan : Desa Polobogo Kecamatan Getasan.

(17)

II - 2 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Pada tahun 2015, Menurut data topografi/lereng tanah, Kota Salatiga terdiri dari 5.224,360 Ha wilayah bergelombang, 325 Ha Lahan Curam, 128,95 Ha Lahan Sangat Curam.

Penggunaan lahan per sektor tahun 2015 seluas 24.267,48 hektar, yang terdiri dari pertanian seluas 6.752,88 hektar, industri pengolahan seluas 77,22 hektar, bangunan seluas 1.863,37 hektar, perdagangan seluas 87,47 hektar, pengangkutan dan komunikasi seluas 15.334 hektar, keuangan seluas 1,86 hektar, dan jasa seluas 150,68 hektar.

2.1.2 Aspek Demografi

Jumlah penduduk Kota Salatiga pada tahun 2015 berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil adalah 196.408 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 97.415 jiwa dan perempuan sebanyak 98.933. Tingkat kepadatan penduduk Kota Salatiga sebesar 3.178 ribu jiwa per km2.

Tabel 2.1 Penduduk Kota Salatiga Tahun 2015

Uraian Satuan Tahun 2015

Jumlah Penduduk jiwa 196.408

Jumlah Penduduk Perempuan jiwa 98.933 Jumlah Penduduk Laki-laki jiwa 97.415

Pertumbuhan Penduduk % 0,783

Kepadatan Penduduk jiwa/km2 3.178

Sex Ratio (L/P) % 98,46

Jumlah Rumah Tangga ruta 67.282

Rata-rata ART jiwa/ruta 2,92

0 - 14 tahun jiwa 59.882

15 - 64 tahun jiwa 123.302

> 65 tahun jiwa 13.224

Sumber: Disdukcapil Kota Salatiga, 2015

2.2 Capaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

2.2.1 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Dalam memacu perkembangan wilayah dengan berbekal potensi yang ada di wilayah Kota Salatiga, Pemerintah Kota tetap berpegang pada aspek integritas, sinergitas dan kontinuitas di dalam

(18)

II - 3 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

melakukan pembangunan daerah. Untuk itu pembangunan daerah yang dilaksanakan pada tahun-tahun sebelumnya dengan upaya terus menggali, mengembangkan dan melestarikan potensi unggulan daerah yang dimiliki.

Gambaran tentang perkembangan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar Harga Berlaku dan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar Harga Konstan 2000 selama tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 2.2 dan grafik 2.1 berikut ini :

Tabel 2.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 di kota Salatiga, Tahun 2011-2015

Tahun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Milliar Rp) PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Milliar Rp) 2011 2.029,27 961,02 2012 2.035,71 1.018,10 2013 2.282,28 1.080,66 2014 2.437,65 1.132,17 2015* 2.547,34 1.183,12

Sumber: Statistik Daerah Kota Salatiga 2015, BPS Kota Salatiga, data diolah Ket: * Angka Sangat Sementara

Tabel 2.2 menjelaskan bahwa Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga pada tahun 2015 atas dasar Harga Berlaku adalah sebesar 2,54 triliun rupiah, atau sebesar 1,25 kali dari tahun 2011. Itu berarti bahwa potensi sumberdaya ekonomi Kota Salatiga yang direalisasikan telah meningkatkan uang sebesar 1,25 kali dibandingkan tahun 2011.

Sedangkan Produk Domestik Regional Bruto atas dasar Harga Konstan 2000 sebesar 1,18 triliun rupiah pada tahun 2015, atau sebesar 1,23 kali dibanding tahun 2011. Itu berarti bahwa realisasi sumberdaya ekonomi Kota Salatiga telah meningkatkan produksi barang 1,23 kali dibandingkan tahun 2011.

(19)

II - 4 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Grafik 2.1 PDRB Kota Salatiga Tahun 2011-2015 Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000

0 1000000 2000000 3000000 2011 2012 2013 2014 2015 Konstan 2000 961024.62 1018104.45 1080656.98 1132000.17 1183000.12 Berlaku 2029266.37 2035711.12 2282283.7 2437000.65 2547000.35

Sumber: Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga Tahun 2015, Bappeda dan BPS Kota Salatiga

Potensi unggulan daerah dapat dilihat dari kontribusi sektoral terhadap PDRB. Perkembangan kontribusi masing-masing sektor PDRB Kota Salatiga Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.3 Perkembangan Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Salatiga atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2014 (Juta Rupiah)

No. LAPANGAN USAHA 2014 %

1 PERTANIAN, KEHUTANAN, DAN PERIKANAN 347.395,43 5,07 2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3.509,73 0,05 3 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.197.432,47 31,18 4 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 16.939,14 0,17 5 PENGADAAN AIR, PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN DAUR ULANG 6.532,21 0,08

6 KONSTRUKSI 1.014.487,07 14,17

(20)

II - 5 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

8 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 247.073,62 2,98 9 PENYEDIAAN AKOMODASI DAN MAKAN MINUM 557.921,66 7,45 10 INFORMASI DAN KOMUNIKASI 283.214,92 3,05 11 JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 246.882,02 3,46

12 REAL ESTATE 386.696,59 4,72

13 JASA PERUSAHAAN 71.193,63 0,98 14 ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN, DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB 397.875,68 5,70 15 JASA PENDIDIKAN 314.637,33 4,97 16 JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 97.533,99 1,45

17 JASA LAINNYA 75.065,64 0,98

JUMLAH 7.322.580,36 100,00 Sumber: BPS Kota Salatiga Tahun 2015

Selain PDRB indikator ekonomi lainnya adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) yang memberikan gambaran tingkat inflasi di suatu daerah. Secara umum Perkembangan tingkat inflasi Kota Salatiga selama 6 tahun terakhir tidak stabil atau mengalami fluktuasi, seperti yang terlihat pada grafik di bawah ini.

Grafik 2.2 Inflasi Kota Salatiga 2009-2014

3.32 6.88 2.68 4.24 7.99 8.22 3.28 6.65 2.84 4.12 7.67 7.84 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Sumber: BPS Kota Salatiga Tahun 2015

Inflasi Kota Salatiga tahun 2011 sebesar 2,84 persen merupakan pencapaian inflasi terendah dalam kurun 10 tahun terakhir, walaupun angka tersebut masih berada diatas angka inflasi rata-rata Jawa Tengah sebesar 2,68 persen. Angka ini menunjukkan

Salatiga

(21)

II - 6 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

bahwa inflasi di Kota Salatiga dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sangat fluktuaktif. Sedangkan pada Tahun 2014, inflasi Kota Salatiga naik menjadi 7,84 persen.

b. Fokus Kesejahteraan Sosial

1) Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan parameter yang secara internasional digunakan untuk mengukur tingkat kualitas manusia. Besarnya nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dapat menjadi gambaran tentang capaian tingkat kesejahteraan masyarakat ditinjau dari tingkat pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. IPM Kota Salatiga dari tahun 2011-2014 cenderung mengalami peningkatan. IPM Kota Salatiga dari tahun 2011-2014 memiliki nilai lebih tinggi daripada IPM Jawa Tengah tahun 2011-2014. Berikut perkembangan nilai IPM Kota Salatiga dibandingkan dengan nilai IPM Jawa Tengah.

Tabel 2.4 Perbandingan IPM Kabupaten/Kota di Jawa Tengah

NO KABUPATEN/KOTA 2011 2012 2013 2014 1 Kota Semarang 77,42 77,98 78,54 79,24 2 Kota Salatiga 76,83 77,13 77,54 79,98 3 Kab.Kendal 76,83 71,48 72,03 68,46 4 Kab.Semarang 74,45 74,98 75,48 71,65 5 Kab.Demak 74,45 73,52 73,85 68,95 6 Kab.Grobogan 71,27 71,77 72,37 67,77 7 Jawa Tengah 72,94 73,13 74,05 68,78

Sumber: BPS Kota Salatiga, 2015

Angka IPM Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 79,98 meningkat 0,77 persen dibanding tahun 2013 yang sebesar 77,54 persen. Lambatnya kenaikan IPM ini dapat dipahami, mengingat dampak dari investasi di sektor kesehatan dan pendidikan khususnya terhadap peningkatan indikator penyusun IPM biasanya baru terlihat secara nyata dalam jangka panjang.

2) Penanggulangan Kemiskinan

Berdasarkan data BPS sampai dengan Tahun 2014, tingkat kemiskinan di Kota Salatiga lebih rendah bila dibandingkan Provinsi

(22)

II - 7 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Jawa Tengah secara keseluruhan. Adapun angka kemiskinan dari tahun 2010-2014 bisa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.5 Angka Kemiskinan Kota Salatiga Tahun 2010-2014

No Tahun Salatiga Jawa Tengah Nasional

1 2010 8,28 16,11 13,33

2 2011 7,80 16,21 12,36

3 2012 7,11 14,98 11,66

4 2013 6,40 14,44 11,48

5 2014 5,93 13,58 10,96

Sumber: BPS Kota Salatiga, TNP2K

Adapun data kemiskinan tahun 2015 belum dapat diketahui dan masih menunggu hasil penghitungan kemiskinan makro dari BPS. Berdasarkan data pada tabel 2.5 tersebut dapat diketahui bahwa secara umum angka kemiskinan makro di Kota Salatiga mengalami penurunan.

3) Pengangguran

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Salatiga pada tahun 2014 sebesar 4,66% sedangkan tahun 2015 sebesar 4,46%. Dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 tingkat pengangguran terbuka sebesar 5,68% dan tahun 2015 sebesar 4,99%. Hal ini menunjukkan bahwa secara persentase tingkat pengangguran terbuka di Kota Salatiga pada Tahun 2015 tidak mengalami peningkatan.

Tabel 2.6 Tingkat Pengangguran Terbuka Kota Salatiga Tahun 2013-2015

NO TINGKAT 2013 2014 2015

1 Provinsi Jawa Tengah 6,02 5,68 4,99

2 Kota Salatiga 6,21 4,46 4,46

Sumber: BPS, data diolah

2.2.2 Aspek Pelayanan Umum

a. Fokus Layanan Wajib Pelayanan Dasar

1) Pendidikan

Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di Kota Salatiga pada tahun 2015 mendukung berkembangnya suasana

(23)

II - 8 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

belajar mengajar diberbagai jenis dan jenjang pendidikan. Pelayanan pendidikan telah dapat menjangkau semua penduduk tanpa terkecuali. Capaian target indikator sasaran Urusan Pendidikan tercermin dari terealisasinya indikator kinerja kunci yang menunjukkan keberhasilan pembangunan melalui pelaksanaan program-program dan kegiatan-kegiatan dalam tahun 2015. Keberhasilan Pembangunan di Urusan Pendidikan dapat dilihat lebih rinci dari indikator kinerja pelayanan yang telah dicapai ditahun 2015 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.8 APK dan APM Kota Salatiga Tahun 2014-2015 Jenjang Sat

2014 2015

Target Realisasi Target Realisasi APK APM APK APM APK APM APK APM SD/MI % 100 100 110 94.18 100 100 115,53 99,58 SMP/MTS % 100 100 114.95 81.98 100 99 125,43 84,70 SMA/MA/S

MK %

100 100 138.81 95.11 100 100 159,07 112,16 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Salatiga

Dari tabel di atas terlihat bahwa APK Tahun 2015 pada jenjang SD/MI, SMP/MTS dan SMA/SMK mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 5,53%, 10,48% dan 20,26%.

Tabel 2.9 Angka Putus Sekolah Kota Salatiga Tahun 2014-2015

Jenjang Realisasi % 2014 Target % 2015 Realisasi

SD/MI 0,010 0,010 0,010

SMP/MTS 0,2 0,2 0,21

SMA/MA/SM

K 1,68 1,66 2,18

Sumber: Disdikpora Kota Salatiga

Angka putus sekolah untuk jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014.

Tabel 2.10 Persentase guru layak mengajar

Jenjang 2014 2015

SD 93,41% 83,06%

SMP 101,00% 90,01%

SMA/SMK 112,60% 90,11%

(24)

II - 9 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.11 Persentase ruang kelas yang layak

Jenjang 2014 2015

SD 86,06% 82,49%

SMP 89,92% 87,76%

SMA/SMK 93,15% 95,39%

Sumber: Disdikpora Kota Salatiga

2). Kesehatan

Keberhasilan Pembangunan pada Urusan Kesehatan Kota Salatiga dapat dilihat lebih rinci dari indikator kinerja pelayanan yang telah dicapai di tahun 2015 sebagai berikut:

a. Kondisi Mortalitas

Menurut organisasi kesehatan dunia (World Health Organization) mortalitas atau kematian merupakan menghilangnya

semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Mortalitas digunakan sebagai ukuran derajat kesehatan untuk melihat status kesehatan penduduk dan keberhasilan pelayanan kesehatan dan upaya pengobatan yang dilakukan.

Jumlah bayi yang meninggal pada tahun 2015 sebanyak 35 bayi, turun sebanyak 2 bayi dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 37 bayi. Kematian bayi disebabkan antara lain karena Asfiksia (keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR), kelainan congenital dan diare. Jumlah kematian ibu pada tahun 2015 sebanyak 5 orang, naik sebanyak 3 orang dibanding tahun 2014 yang berjumlah 2 orang. Kematian ibu disebabkan karena pendarahan 1 (satu) orang, pre eklamsi 2 (dua) orang, tidak diketahui penyebabnya 1 (satu) orang. Jumlah balita berumur 1-5 tahun yang meninggal pada tahun 2015 sebanyak 4 balita, turun dibandingkan tahun 2014 yang berjumlah 5 balita.

(25)

II - 10 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.12 Capaian Indikator Angka Mortalitas Kota Salatiga Tahun 2014 dan 2015

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga b. Kondisi Morbiditas

Morbiditas (angka kesakitan) suatu penyakit adalah jumlah semua pengaruh penyakit pada penderita. Morbiditas digunakan untuk menggambarkan pola penyakit yang terjadi di masyarakat.

Jumlah kasus DBD pada tahun 2015 sejumlah 26 kasus meningkat dibanding tahun 2014 yang berjumlah 9 kasus. Kenaikan kasus DBD dipengaruhi faktor iklim dan periodesasi serangan DBD.

Tabel 2.13 Jumlah Kasus DBD Kota Salatiga Tahun 2013, 2014 dan 2015

Jumlah Kasus DBD

2013 2014 2015

61 9 26

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Jumlah kasus HIV di tahun 2015 sebanyak 15 kasus dengan jumlah penderita laki-laki sebanyak 10 orang dan penderita perempuan sebanyak 5 orang. Jumlah kasus HIV sama dengan tahun 2014, dimana pada jumlah kasus HIV sebanyak 15 kasus. Jumlah kasus AIDS di tahun 2015 sebanyak 10 kasus dengan jumlah penderita laki-laki sebanyak 5 orang dan penderita perempuan sebanyak 5 orang. Jumlah kasus AIDS mengalami kenaikan 2 kasus dari tahun 2014. Seluruh kasus HIV/AIDS yang terdeteksi mendapatkan pelayanan kesehatan. Jumlah kasus AFP (Acute Flacid Paralysis) yang ditemukan pada tahun 2015 sebanyak 0 kasus, beda dengan kasus pada tahun 2014 yang ditemukan 2 kasus

No Indikator Realisasi 2014 Realisasi 2015

1 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidup 15,33 13,04

2 Angka Kematian Ibu melahirkan (AKI) per 100.000 kelahiran hidup 82,85 186,29

(26)

II - 11 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

AFP. Seluruh balita dengan kasus gizi buruk mendapatkan perawatan. Balita dengan gizi kurang sebesar 2,94%.

Secara umum angka morbiditas tahun 2015 menurun dibanding tahun 2014, sebagaimana ditunjukkan pada Tabel berikut:

Tabel 2.14 Gambaran Angka Morbiditas Kota Salatiga Tahun 2014 dan 2015

No. INDIKATOR REALISASI 2014 REALISASI 2015

1. Incident Rate DBD per

100.000 penduduk 4,6 14,16

2. Cakupan penemuan

penderita TBC BTA (+) 120 107,6

3. AFP Rate per 100.000

penduduk < 15 thn 4,99 (2 ks) 0 kasus

4. Cakupan kelurahan Universal Child

Immunization (UCI) 100% 100%

5. Balita Gizi Kurang 2,29% 2,94%

6. Balita Gizi Buruk 0,02 0,03

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga c. Sanitasi Lingkungan

Kondisi sanitasi lingkungan tahun 2015 dibandingkan tahun 2014 digambarkan secara jelas pada Tabel berikut:

Tabel 2.15 Kondisi Sanitasi Lingkungan Kota Salatiga Tahun 2014 dan 2015

NO INDIKATOR REALISASI 2014 REALISASI 2015

1 Cakupan jamban 81,57% 85,75%

2 Cakupan rumah sehat 82,84 87,45% 3 Cakupan sarana air bersih 92,22% 97,64%

(27)

II - 12 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

4 Cakupan pengawasan sanitasi TTU, industri, TPM, TP3

TTU= 87.6 TPM= 84.55

TTU= 89,50 TPM= 89,03

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga d. Kondisi Pelayanan Kesehatan

Cakupan rawat jalan di Puskesmas Kota Salatiga menunjukkan trend penurunan dari tahun 2014 sebesar 32,71% menjadi 30,36% di tahun 2015, persentase cakupan rawat jalan di Kota Salatiga di tahun 2015 sudah di atas target nasional sebesar 15%. Namun demikian cakupan rawat inap di Puskesmas yang dicapai belum bisa memenuhi target nasional sebesar 1,5%. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat yang sakit dan harus dirawat inap lebih memilih dirawat inap di Rumah Sakit khususnya Rumah Sakit milik Pemerintah dengan alasan antara lain pelayanan yang diberikan lebih lengkap, disamping itu adanya kebijakan Pemerintah Kota Salatiga dimana masyarakat Kota Salatiga yang dirawat di kelas tiga tidak dikenakan biaya. Capaian kondisi pelayanan kesehatan yang menyangkut rasio ketersediaan pelayanan per-1.000 penduduk Kota Salatiga tahun 2015 jika dibandingkan tahun 2014 dapat digambarkan dalam Tabel berikut:

Tabel 2.16 Capaian Kondisi Pelayanan Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dan 2015

No. Indikator 2014 2015

1 Rasio posyandu per 1.000 balita 30 20

2 Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per

1.000 penduduk 0,194 0,20

3 Rasio Rumah Sakit per 1.000 penduduk 0,035 0,038

4 Rasio dokter per 1.000 penduduk 0,96 0,88 Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga

(28)

II - 13 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.17 Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014dan 2015

No Indikator 2014 2015

1 Jumlah Rumah Sakit 7 7

2 Jumlah Tenaga Medis 208 183

3 Jumlah Paramedis 632 787

4 Jumlah Posyandu 287 285

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Sedangkan persentase cakupan pelayanan kesehatan Kota Salatiga tahun 2015 jika dibandingkan tahun 2014 dapat digambarkan dalam Tabel berikut:

Tabel 2.18 Capaian Indikator Pelayanan Kesehatan Kota Salatiga Tahun 2014 dan 2015

No. Indikator Realisasi 2014 Realisasi 2015

1 Cakupan komplikasi kebidanaan yang ditangani 100% 94,45% 2 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 99.88% 99,93% 3 Cakupan kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% 100% 4

Cakupan balita Gizi Buruk mendapat

perawatan 100% 100%

5

Cakupan penemuan dan penanganan penderita

TBC BTA 120% dan 100% 107,62% dan 100%

6

Cakupan penemuan dan penanganan penderita

penyakit DBD 100% (9 ks) 100% (26 ks)

7

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien

(29)

II - 14 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017 8 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (RS) 88,94% 3,91%

9 Cakupan kunjungan bayi 99,05% 95,75% Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Tahun 2015

Kinerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Standar Kinerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1171/Menkes/Per/VI/2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit, sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.19 Standar Kinerja Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit

NO URUSAN INDIKATOR

KINERJA SAT. STANDAR

1 BOR (Bed Occupation Rate) % 60-85

2 LOS (Lenght of Stay) hari 6-9

3 TOI (Turn Over Internal) hari 1-3

4 BTO (Bed Turn Over) kali 40-50

5 GDR (Gross Death Rate) 4,5

6 NDR (Net Death Rate) 2,5

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Tahun 2014

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga dapat dilihat pada Tabel Capaian Indikator Pelayanan Rumah Sakit sebagai berikut:

Tabel 2.20 Capaian Indikator Pelayanan RSUD Kota Salatiga Tahun 2014 dan 2015

No. Urusan Indikator Kinerja Satuan Capaian 2014 Capaian 2015

1 BOR (Bed Occupation Rate) % 67,21 77,02

2 LOS (Length of Stay) hari

4,31 4,38

3 TOI (Turn Over Internal) hari

2,10 1,31

4 BTO (Bed Turn Over) kali 56,95 64,12 5 GDR (Gross Death Rate) %

(30)

II - 15 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

6 NDR (Net Death Rate) %

2,85 2,56

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Salatiga, Tahun 2015

Angka tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit/Bed Occupancy Rate (BOR) dikatakan baik jika realisasinya 60%-85%. Dari Tabel di atas dapat dilihat BOR RSUD Kota Salatiga tahun 2015 mencapai 77,02 naik dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 67,21.

Pada tahun 2015 rata-rata tempat tidur dalam kondisi tidak terisi ke kondisi terisi berikutnya (Turn Over Interval (TOI)) di RSUD Kota Salatiga mencapai 0,79 hari lebih cepat dibandingkan tahun 2014. Angka kematian kasar (Gross Death Rate(GDR) merupakan angka kematian seluruh pasien dibanding pasien keluar hidup dan mati.

Angka kematian bersih (Net Death Rate (NDR)) yang menunjukkan angka kematian pasien ketika dirawat di rumah sakit lebih dari 48 jam. Untuk RSUD Kota Salatiga pada tahun 2015 mencapai 2,56.

3) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Status jalan yang ada di Kota Salatiga meliputi: jalan negara/nasional, provinsi, dan jalan kota. Dilihat dari ukuran panjang, jalan nasional dan jalan propinsi di Kota Salatiga dari tahun 2013 hingga tahun 2015 mengalami perubahan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.21 Panjang Jalan Dirinci Menurut Status Kota Salatiga Tahun 2013-2015

No Status Jalan Satuan 2014 2015

1 Nasional m 14.690 12.030

2 Propinsi m 6.690 6.690

3 Kota m 328.284 316.964

Sumber: Profil Daerah Kota Salatiga, 2014

Kondisi jalan yang baik memperlancar transportasi dalam daerah maupun antar daerah. Perkembangan kondisi jalan Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

(31)

II - 16 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.22 Panjang Jalan Dirinci Menurut Kondisi Jalan Kota Salatiga Tahun 2013-2015

No Kondisi Jalan Satuan 2013 2014 2015

1 Baik M 34.410 160.000 242.088 2 Sedang M 16.277 162.770 27.340 3 Ringan M 9.018 5.514 18.425 4 Berat M 5.717 - -

Sumber: Profil Daerah Kota Salatiga

Penataan ruang kota Salatiga disusun sesuai dengan potensi dan permasalahan yang ada baik internal maupun eksternal serta memperhatikan rencana tata ruang pada tingkat yang lebih tinggi yaitu RTRW Nasional dan RTRW Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah Kota Salatiga telah menerbitkan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030. Kebijakan dan pengembangan kawasan strategis meliputi:

(1). Pengembangan kawasan strategis sosial budaya. Strateginya meliputi:

(a). menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi pendidikan berskala internasional;

(b). meningkatkan prasarana dan sarana pendidikan tinggi di kawasan strategis; dan

(c). meningkatkan prasarana dan sarana pusat pendidikan dasar dan pusat pendidikan menengah di kawasan strategis.

(2). Pengembangan kawasan strategis ekonomi Strateginya meliputi:

a). menetapkan kawasan strategis kota dengan fungsi perdagangan dan jasa;

(b). meningkatkan prasarana dan sarana perdagangan dan jasa berskala regional; dan

(c). meningkatkan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan perdagangan dan jasa.

Rencana pengembangan sistem pusat pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 4 Tahun 2011 pasal 15 ayat (2) huruf a:

(32)

II - 17 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

(a). pusat pelayanan kota, meliputi: 1). Kelurahan Salatiga;

2). Kelurahan Kutowinangun; 3). Kelurahan Gendongan; dan 4). Kelurahan Kalicacing.

(b). subpusat pelayanan kota, meliputi:

1). Kelurahan Sidorejo Lor di Kecamtan Sidorejo; 2). Kelurahan Mangunsari di Kecamatan Sidomukti; 3). Kelurahan Randuacir di Kecamatan Argomulyo; dan 4). Kelurahan Sidorejo Kidul di Kecamatan Tingkir. (c). pusat lingkungan,meliputi:

1). Kelurahan Blotongan; 2). Kelurahan Bugel;

3). Kelurahan Kauman Kidul; 4). Kelurahan Pulutan;

5). Kelurahan Kalibening; 6). Kelurahan Tingkir Lor; 7). Kelurahan Tingkir Tengah; 8). Kelurahan Noborejo;

9). Kelurahan Tegalrejo; 10).Kelurahan Kumpulrejo; 11).Kelurahan Cebongan; 12).Kelurahan Kecandran; dan 13).Kelurahan Dukuh.

4) Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Realisasi pembangunan perumahan di Salatiga bukan hanya pembangunan perumahan dalam arti sempit, namun juga mencakup pembangunan infrastruktur dasar perumahan pemukiman, meliputi pembangunan sarana air bersih, perbaikan fasilitas umum dan perbaikan lingkungan sehingga dapat tercipta perumahan pemukiman yang sehat.

Pada tabel berikut ini dapat dilihat capaian indikator kinerja urusan perumahan tahun 2015.

(33)

II - 18 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.23 Capaian Indikator urusan Perumahan Kota Salatiga Tahun 2015

No Uraian Sat Capaian 2015

1 Jumlah Rumah Tangga baru yang menggunakan air bersih unit 230

2 Jumlah rumah tinggal bersanitasi unit 1.370

3 Luas tempat pemakaman umum Ha 37,86 ha

4 Rasio rumah layak huni % 1,5

5 Rasio pemukiman layak huni % 0,1

6 Lingkungan pemukiman ha 1.236,20

7 Lingkungan pemukiman kumuh m2 114.099

8 Rumah layak huni % 36,719

Sumber: Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Salatiga

5) Ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat

Penyelenggaraan urusan ini ditujukan untuk mewujudkan kehidupan kemasyarakatan yang kondusif, perlindungan masyarakat serta melaksanakan kegiatan penanganan dan penanggulangan bencana.

Urusan ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat merupakan urusan yang komprehensif meliputi berbagai elemen strategis yang memiliki dampak luas untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta iklim investasi daerah.

(34)

II - 19 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.24 Indikator Kinerja Urusan Ketentraman Dicapai Tahun 2015

NO INDIKATOR CAPAIAN 2015

1 Cakupan penegakan peraturan daerah dan

peraturan kepala daerah di kabupaten/kota 100% 2 Cakupan patroli siaga ketertiban umum dan

ketentraman masyarakat

3x patroli/hari 3 Cakupan rasio petugas linmas di

kabupaten/kota 1-3org/RT

4 Prosentase aparatur pemadam kabakaran yang

memenuhi standar kualifikasi 0% Sumber: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

6) Sosial

Penyelenggaraan Urusan Sosial ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi masyarakat. Permasalahan kesejahteraan sosial dapat dilihat dari Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Dalam menanggulangi masalah sosial, pada tahun 2015 sasaran pembangunan sosial dititikberatkan pada peningkatan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat dalam penanganan PMKS, dan meningkatnya pelayanan sosial bagi PMKS.

Adapun capaian realisasi anggaran program dan kegiatan pada urusan Urusan Sosial dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.25 Capaian Urusan Sosial Kota Salatiga Tahun 2014 - 2015

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Salatiga

Kegiatan pelayanan dan kegiatan pemberdayaan masyarakat sosial kesejahteraan masyarakat yang dilakukan selama tahun 2015 seperti terlihat pada Tabel berikut:

NO. URAIAN CAPAIAN 2014 CAPAIAN 2015

1 Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, dan

(35)

II - 20 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.26 Data Populasi PMKS

Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kota Salatiga Tahun 2015

No Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Sat Populasi 2015

1 Anak Balita Terlantar Jiwa 9

2 Anak Terlantar Jiwa 56

3 Anak Nakal Jiwa -

4 Anak Jalanan Jiwa 71

5 Anak Cacat Jiwa -

6 Wanita Rawan Sosial Ekonomi Jiwa 653

7 Lanjut Usia Terlantar Jiwa 448

8 Penyandang Cacat Jiwa 416

9 Penyandang Cacat Bekas Penderita Penyakit Kronis Jiwa -

10 Tuna Susila Jiwa 3

11 Pengemis Jiwa 3

12 Gelandangan dan Orang Terlantar Jiwa 1

13 Bekas Narapidana Jiwa 45

14 Korban Penyalahgunaan Nafza Jiwa 12

15 Korban Bencana Alam Jiwa 5

16 Korban Bencana Sosial Jiwa 5

Sumber: Dinsosnakertrans Kota Salatiga

Tabel 2.27 Pemberdayaan Sosial Kesejahteraan Masyarakat Kota Salatiga Tahun 2015

No. Potensi Penanganan PSKM Sat

Populasi Tahun

2015

1 Karang Taruna KT 8

2 Pekerja Sosial Masyarakat Jiwa 225 3 Organisasi Sosial Panti Asuhan Jiwa 25

5 Dunia Usaha DU 9

Sumber: Dinsosnakertrans Kota Salatiga

b. Fokus Layanan Wajib Non Pelayanan Dasar

1) Tenaga Kerja

Jumlah pencari kerja di Kota Salatiga pada tahun 2014 tercatat sebanyak 2.175 orang, meningkat dari 1.379 orang pada tahun 2014.

(36)

II - 21 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Pencapaian kinerja dalam mendukung urusan ketenagakerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.28 Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kota Salatiga

Tahun 2014-2015

No. Urusan, Indikator Kinerja Sat Capaian Tahun 2014

Capaian Tahun

2015

1 Tingkat Partisipasi angkatan kerja % 65.275 72 2 Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia produktif % 40,26 44,52 3 Prosentase lapangan pekerjaan yang tersedia untuk pencari kerja % 0,54 0,53 4 Jumlah KK yang mengikuti transmigrasi KK 7 10

Sumber: Dinsosnakertrans Kota Salatiga

Gambaran pendapatan pekerja di Kota Salatiga tergambar dalam Upah Minimum Regional (UMR) Kota Salatiga yang mencapai Rp 1,287,000,- pada tahun 2015 meningkat dari tahun 2014 yang mencapai Rp 1.170.000,-. Berikut gambaran perbandingan UMR Kota Salatiga dengan daerah kabupaten/kota lain:

Tabel 2.29 Upah Minimum Regional (UMR) Kota Salatiga dan kota Lainnya di Jawa Tengah Tahun 2014-2015

No. Uraian Satuan 2014 2015

1 Upah Minimum Regional (UMR) Kota Salatiga Rp 1,170,000 1,287,000 2 UMR Kabupaten Semarang Rp 1,208,200 1,419,000 3 UMR Kota Semarang Rp 1,423,500 1,685,000

Sumber: Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Salatiga

2) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera dengan Mengedepankan Kesetaraan dan Keadilan Gender. Peningkatan kualitas hidup perempuan di berbagai bidang telah memperoleh hasil positif.

Menurut data dari Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota

(37)

II - 22 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Salatiga, prosentase perempuan di lembaga pemerintah pada tahun 2014 telah mencapai 28 % dari total pekerja perempuan yang ada di Kota Salatiga. Kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2014 sebanyak 5 kasus dan pada tahun 2015 terdapat 4 kasus. Sedangkan tindak kekerasan terhadap anak pada tahun 2014 terjadi sebanyak 3 kasus, sedangkan pada tahun 2015 terjadi sebanyak 5 kasus. Jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tercatat sebanyak 5 kasus pada tahun 2014, dan menurun sebanyak 1 kasus menjadi 4 kasus pada tahun 2015.

Untuk mendukung pencapaian kinerja urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah dilakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

(1). Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan.

(2). Pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan gender.

(3). Pembinaan organisasi perempuan.

(4). Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak.

(5). Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kemban anak.

(6). Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di kecamatan.

3) Pangan

Target dan pencapaian kinerja urusan Ketahanan Pangan pemerintah Kota Salatiga selama tahun 2014 – 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.30 Capaian Indikator Kinerja Urusan Ketahanan Pangan Kota Salatiga Tahun 2014 – 2015

No. Urusan, Indikator Kinerja Satuan Tahun 2014 Tahun 2015

1 Ketersediaan pangan utama % 144,65 116,99 2 Pola Pangan Harapan Skor 90,1 90,5 3 Regulasi Ketahanan Pangan Buah 1 1

(38)

II - 23 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Neraca Bahan Makanan (NBM) merupakan data yang dapat menggambarkan situasi dan kondisi ketersediaan pangan untuk konsumsi penduduk suatu wilayah.

Tabel 2.31 Neraca bahan Makanan (NBM) Kota Salatiga Tahun 2015

No. Kelompok Bahan Pangan

Tahun 2015 Ketersediaan Energi (KKAL / KAP / HR) Ketersediaan Protein (G / KAP / HR) Ketersediaan Lemak (G / KAP / HR) 1 Padi-padian 1105 28,79 3,93 2 Makanan berpati 64 0,46 0,14 3 Gula 35 0,03 0,10 4 Buah/biji berminyak 90 6,71 3,58 5 Buah-buahan 322 2,58 3,39 6 Sayuran 283 10,78 7,52 7 Daging 431 27,15 34,99 8 Telur 41 3,18 2,95 9 Susu 29 1,54 1,69 10 Ikan 10 1,99 0,12

11 Minyak dan Lemak 87 0,09 9,80

Total 2504 83,32 68,85

Sumber: Bapermas, P, KB dan KP Kota Salatiga

4) Lingkungan Hidup

Capaian keberhasilan Urusan Lingkungan Hidup berdasarkan kinerja output dan outcome adalah:

(1) Rasio luas kawasan tertutup pepohonan berdasarkan hasil pemotretan dan survei foto udara terhadap luas daratan berikut ini:

Tabel 2.32 Rasio Luas Kawasan Tertutup Pepohonan Berdasarkan Hasil Pemotretan dan Survei foto Udara

terhadap Luas Daratan Tahun 2012-2015

NO TARGET 2012 2013 2014 2015

Capaian Capaian Capaian Capaian

1 Luasan Ruang Terbuka Hijau 652,98 Ha 671,48 Ha 681,36 Ha 681,36 Ha

(39)

II - 24 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017 2 Prosentase Ruang

Terbuka Hijau 11,5% 11,83% 12% 12%

Sumber: Kantor Lingkungan Hidup,2015

Indikator Capaian Kinerja Urusan Lingkungan Hidup Kota Salatiga Tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.33 Capaian Keberhasilan Urusan Lingkungan Hidup Kota Salatiga Tahun 2014-2015

No Uraian Satuan Capaian 2014 Capaian 2015

6

Prosentase jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang

ditindaklanjuti

% 100 100

7

Prosentase jumlah usaha

dan/atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati

persyaratan administratif dan teknis pengendalian pencemaran udara

% 62,5 83,3

8 Prosentase jumlah perusahaan wajib AMDAL/UKL_UPL yang telah

diawasi % 29,24 84,62

Sumber: Kantor Lingkungan Hidup Kota Salatiga

5) Administrasi kependudukan dan catatan sipil

Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan di Kota Salatiga hingga saat ini sudah mempunyai basis data kependudukan yang terintegrasi di 4 (empat) Kecamatan secara online lokal. Pada Tahun 2015 jumlah penduduk yang memiliki Akte Kelahiran mencapai 128.610, jumlah kepemilikan KTP sebanyak 129.624 dari Wajib KTP sebanyak 137.036 serta kepemilikan Kartu Keluarga sebanyak 71.504. Tahun 2014 kepemilikan Akte Kelahiran adalah 109.374 penduduk, kepemilikan KTP sebanyak 116.902 penduduk dari Wajib KTP sebesar 147.784 penduduk, sedangkan kepemilikan Kartu Keluarga adalah 62.743 Kepala Keluarga.

(40)

II - 25 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Tabel 2.34 Capaian Kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga Tahun 2013 - 2015

No Uraian Tahun 2013 2014 2015 1 Wajib KTP 144.754 147.784 137.036 2 Kepemilikan KTP 114.026 116.902 129.624 Target 138.259 144.563 131.554 3 Kepemilikan Akta 104.064 109.374 128.610 Target 104.599 109.600 128.876 4

Kepemilikan Akta Nikah 63.542 63.864 71.505

Target 63.789 64.452 67.036

5 Kartu Keluarga 60.033 62.743 71.504 6 Bayi berakta kelahiran (0-1 tahun) 2.927 2.144 1.320 7 Bayi yang lahir 2.289 2.364 2.525

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Salatiga

6) Pengendalian penduduk dan keluarga berencana

Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera kota Salatiga diarahkan untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera dengan mengedepankan kesetaraan dan keadilan gender, kebutuhan pangan menuju masyarakat partisipatif dan mandiri.

Hasil pendataan tahun 2015 menunjukkan jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 34.626, peserta KB aktif 28.363 peserta sedangkan jumlah peserta KB baru mengalami penurunan dari 3.872 akseptor tahun 2014 menjadi 3.084 akseptor pada tahun 2015.

Tabel 2.35 Capaian Keberhasilan Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Kota Salatiga Tahun

2013-2014

No Uraian Satuan Capaian 2013 Capaian 2014 Capaian 2015

1 Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) pasangan 30,602 34,528 34,626 2 Jumlah peserta KB Aktif akseptor 23,695 25,339 28,363 3 Jumlah peserta KB Baru akseptor 4,907 3,872 3,084 4 Jumlah rata-rata anak per keluarga anak - 2 2,4

(41)

II - 26 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

5 Jumlah KK KK 61,949 62,398 -

6 Jumlah Keluarga Pra Sejahtera KK 7,279 6,926 - 7 Jumlah Keluarga Sejahtera I KK 8,704 8,741 - 8 Jumlah Keluarga Sejahtera II KK 12,581 13,166 - 9 Jumlah Keluarga Sejahtera III KK 27,013 27,157 - 10 Jumlah Keluarga Sejahtera III plus KK 6,372 6,408 -

Sumber: Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga

Tabel 2.36 Jumlah Peserta Aktif Bidang KB KS Kota salatiga sampai dengan Tahun 2014 – 2015

S u m b e r : B a d a n

Sumber: Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Salatiga

7) Perhubungan

Penyelenggaraan urusan Perhubungan ditujukan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yang berkualitas dan merata. Data pencapaian Urusan Perhubungan antara lain:

(1) Ijin Trayek yang dikeluarkan Dishubkombudpar Kota Salatiga tahun 2015 sebanyak 342 ijin trayek.

(2) Jumlah uji kir angkutan umum tahun 2015 mengalami peningkatan dibanding capaian tahun 2014, realisasi jumlah seluruh kendaraan bermotor dan jenisnya yang diuji tahun 2015 sebanyak 8.682 kendaraan mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 sebanyak 8.514 kendaran.

No. Peserta KB Aktif 2014 2015

Target Realisasi % Target Realisasi % 1 IUD 2.797 3.571 127,67 3.644 3.734 102,47 2 MOW 1.119 1.470 131,37 1.489 1.493 100,27 3 MOP 186 265 142,47 269 381 141,64 4 KONDOM 1.305 2.067 158,39 2.039 2.058 100,93 5 IMPLAN 3.543 3.602 101,67 6.743 6.831 101,31 6 SUNTIK 7.086 9.917 139,95 9.252 9.220 99,65 7 PIL 2.611 4.447 170,32 4.644 4.686 100,90 JUMLAH (PA) 24.294 25.339 104,30 28.080 28.403 101,15 Jumlah PUS 31.343 34.528 110,6 34.762 35.064 100,87 % PA/PUS 77,57 73,39 94,68 80,77 81,00 100,28

(42)

II - 27 | RKPD Kota Salatiga Tahun 2017

Capaian keberhasilan indikator urusan perhubungan Kota Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.37 Capaian Keberhasilan Urusan Perhubungan Kota Salatiga Tahun 2014 - 2015

No Uraian Satuan Capaian 2014 Capaian 2015

1 Jumlah arus penumpang angkutan umum orang 281,415 320,105

2 Jumlah ijin trayek ijin 102 342

3 Jumlah ijin kir angkutan umum ijin 1,494 4794

4 Jumlah kendaraan bermotor dan jenisnya yang diuji kendaraan 8,514 8682

5 Jumlah orang yang terangkut angkutan umum orang 281,415 320,105 6 Kepemilikan KIR angkutan umum kendaraan 1,494 4794 7 Realisasi pemasangan

rambu-rambu jalan dengan

terpasangnya rambu, marka, guardrail, deliniator, APILL, meliputi:

→ Rambu Tipe F dan 1 Daun buah

- 430 → RPPJ (Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan) buah - 42 → Marka m2 1,360 1533 → Guardrail m2 - 140 → Deliniator buah 100 820

→ Traffic Light unit 2 2

→ Cermin Tikungan buah 8 36

→ Warning Lamp unit - 9

→ Modul Warning Lamp buah -

→ CCTV Site buah -

→ Laoran Mingguan buku 20

→ Laporan Bulanan buku 4

→ Laporan Akhir buku 5

Gambar

Tabel 2.1 Penduduk Kota Salatiga Tahun 2015
Tabel 2.2 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga  Konstan 2000 di kota Salatiga, Tahun 2011-2015
Grafik 2.1 PDRB Kota Salatiga Tahun 2011-2015  Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000
Grafik 2.2 Inflasi Kota Salatiga 2009-2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apakah saudara-saudara berjanji untuk menjalankan tugas sebagai Pengurus Pelkat dengan setia, senantiasa bertekun dalam iman kepada Yesus Kristus, hidup suci serta

Deskripsi Singkat : Menjelaskan tentang tumbuhan pengganggu (gulma), pengaruh kehadirannya di lahan pertanian atau tanaman pokok, Penggolongan, Reproduksi, deskripsinya secara

Siklus 3: (1) Tahap perencanaan, mengidentifikasi masalah dan menetapkan aternatif pemecahan pada siklus 2, (2) Tahap pelaksanaan, meliputi menyiapkan media yang akan digunakan

Pernyataan ilmiah yang kita gunakan dalam tulisan kita harus mencakup beberapa hal. Pertama kita harus mengidentifikasikan orang yang membuat pernyataan tersebut. Kedua, kita

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi operasi RO (tekanan transmembran dan laju alir umpan) yang terbaik, mendapatkan tingkat pemekatan tertinggi dari proses RO

memperoleh nilai rata-rata dengan kategori cukup baik, dan kegiatan penutup. memperoleh nilai dengan kategori

Dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan KIT mekanika dapat meningkatkan kemampuan menganalisis grafik kinematika siswa pada materi kinematika di kelas X

Otitis media dengan efusi atau disebut juga dengan otitis media serosa (OMS) adalah cairan di dalam telinga bagian tengah tanpa disertai gejala dan tanda infeksi.. OMS biasanya