• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Dan Perbedaan Bimbingan Dan Konseling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbedaan Dan Perbedaan Bimbingan Dan Konseling"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan Bimbingan dan Konseling Perbedaan Bimbingan dan Konseling B

Biimmbbiinnggaann KKoonnsseelliinngg bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan

bimbingan lebih banyak bersangkut paut dengan usaha pemberian informasi dan dan

usaha pemberian informasi dan dan kegiatankegiatan pengumpulan data tentang siswa

pengumpulan data tentang siswa

bantuan yang dilakukan dalam pertemuan bantuan yang dilakukan dalam pertemuan tataptatap muka antara dua orang manusia yaitu antara muka antara dua orang manusia yaitu antara konselor dan klien

konselor dan klien dapat dilakukan oleh orang tua, guru,

dapat dilakukan oleh orang tua, guru, wali kelas,wali kelas, kepala sekolah, orang dewasa lainnya

kepala sekolah, orang dewasa lainnya

hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang hanya dapat dilakukan oleh tenaga-tenaga yang telah terdidik dan terlah

telah terdidik dan terlah b

beerrssiiffaat t pprreevveennf f aattaau u ppeenncceeggaahhaann bbeerrssiiffaat t kkuurraaf f aattaau u kkoorreekkf  f  

Persamaan Bimbingan dan

Persamaan Bimbingan dan KonselingKonseling Persamaan antara bimbingan terletak pada tujuan

Persamaan antara bimbingan terletak pada tujuan yang hendak dicapai yang hendak dicapai yaitu sama-sama diterapkanyaitu sama-sama diterapkan dalam program persekolahan, sama-sama berusaha untuk

dalam program persekolahan, sama-sama berusaha untuk memandirikan individu, dan sama-samamemandirikan individu, dan sama-sama mengiku norma-norma yang berlaku

(2)

Menurut Bimo Wagito, syarat-syarat seseorang menjadi pembimbing adalah sebagai berikut: 1. Seorang pembimbing harus mempunyai pengetahuan yang cukup luas baik segi teori maupun

 praktik. Teori merupakan hal yang sangat penting karena segi inilah yang menjadi landasan di dalam praktik. raktik tanpa teori tidak dapat mencapai tujuan dan sasaran secara tepat. !emikian pula sebaliknya, praktik juga diperlukan dan menjadi hal penting, karena bimbingan dan penyuluhan merupakan "applied science" , ilmu yang harus diterapkan dalam praktik sehari-hari sehingga seseorang pembimbing sangat canggungung apabila memiliki teori tanpa memiliki kecakapan di dalam praktik.

". !i dalam segi psikologis, seorang pembimbing akan dapat mengambil tindakan yang bijaksana,  jika pembimbing telah cukup de#asa dalm dalam segi psikologisnya, yaitu adanya kemantapan

atau kestabilan di dalam psikologisnya, terutama dalam segi emosi.

$. Seorang pembimbing harus jasmani maupun psikisnya. %pabila jasmani dan psikis tidak sehat, hal ini akan mengganggu tuganya.

&. Seorang pembimbing harus mempunyai sikap kecintaan terhadap pekerjaannya dan juga terhadap klien atau indi'idu yang dihadapinya. Sikap ini akan memba#a kepercayaan terhadap kliennya.

(. Mempunyai inisiati) yang cukup baik, sehingga dapat diharapkan adanya kemajuan di dalam usaha bimbingan dan penyuluhan ke arah yang lebih baik.

*. +arus bersikap ramah dan sopan santun agar klien merasa nyaman.

. +arus mempunyai si)at-si)at yang dapat menjalankan prinsip-prinsip serta kode etik bimbingan dan penyuluhan yang sebaik-baiknya.1"

!ikutip dari %ri)in dan /ti 0artika#ati 122&3122(4 menyatakan bah#a konselordipilih  berdasarkan kuali)ikasi:

14 0epribadian "4 endidikan $4 engalaman &4 0emampuan

Berdasarkan kuali)ikasi tersebut dalam memilih dan mengangkat seorang konselor di sekolah harus memenuhi syarat syarat yang berkaitan dengan kepribadiannya, pendidikannya,  pengalamannya, dan kemampuannya.

2.2.1 Kepribadian Petugas Bimbingan

!ikutip dari olmantier 12**4 telah mengadakan sur'ei dan studi mengenai si)at-si)at kepribadian konselor, diantarannya:

(3)

1. 0onselor adalah pribadi yang intelegen, memiliki kemampuan ber)ikir 'erbal dan kuantitati),  bernalar dan mampu memecahkan masalah secara logis.

". 0onselor menunjukan minat kerja sama dengan orang lain, di samping seorang ilmu#an yang dapat memberikan pertimbangan dan menggunakan ilmu pengetahuan mengenai tingkah laku indi'idual dan sosial.

$. 0onselor menampilkan kepribadian yang dapat menerima dirinya dan tidak akan menggunakan kliennya untuk kepuasan kebutuhan pribadinnya melebihi batas yang ditentukan oleh kode etik   pro)esionalnya.

&. 0onselor memiliki nilai-nilai yang diakui kebenarannya sebab nila-nilai ini akan mempengaruhi  perilakunnya dalam situasi konseling dan tingkah lakunnya secara umum.

(. 0onselor menunjukan si)at yang penuh toleransi terhadap masalah-masalah dan ia memiliki kemampuan untuk menghadapi hal-hal yang kurang menentu tersebut tanpa terganggu  pro)esinnya dan aspek kahidupan pribadinnya.

*. 0onselor cukup lu#es untuk memahami dan memperlakukan secara psokologis tanpa tekanan-tekanan sosial untuk memaksa klien menyesuaikan dirinya.

Situasi konseling menuntut reaksi yang kuat dari pihak konseli itu sendiri, yaitu konselor  harus dapat bereaksi sesuai dengan perasaan dan pengalaman konseli.Bentuk reaksi ini sangat diperlukan oleh konseli karena dapat membantu konseli melihat perasaannya sendiri."$

2.1.2 Pendidikan

Seorang guru pembimbing atau konselor pro)esional selayaknya memiliki pendidikan pro)esi yaitu jurusan Bimbingan 0onseling Strata Satu S14, S" maupun S$.%tau sekurang kurangnya  pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang bimbingan dan konseling.

Seorang guru pembimbing atau konselor nonpro)esional yakni alumni )akultas keguruan atau tarbiyah dapat diangkat menjadi seorang konselor pro)esional, tetapi harus terlebih dahulu  pendidikan tambahan pendidikan pro)esi4 dalam bidang bimbingan dan konseling.

Syarat pendidikan berkenaan dengan keilmuan yang dimiliki oleh guru pembimbing atau konselor.0onselor tidak saja harus memiliki ilmu bimbingan dan konseling, tetapi juga harus memiliki pengetahuan psikologi, bimbingan dan konseling ketrampilan komunikasi sosial dan konseling.

2.1.3 Pengalaman

(4)

Seorang konselor harus memiliki pengalaman kerja minimal $tahun mengajar, banyak  membimbing berbagai kegiatan ekstrakulikuler dan banyak pengalaman dalam organisasi. Berbagai macam pengalaman yang dimiliki seorang konselor akan membantunya mendiagnosis dan mencari alternati) solusi terhadap klien.

2.1.4 Kemampuan

Seorang pembimbing harus memiliki kemampuan kompetensi4.Menurut M.!. !ahlan 1254 dinyatakan bah#a konselor itu dituntut untuk memiliki berbagai ketrampilan melaksanakan konseling. 6uru pembimbing atau konselor harus mampu mengetahui dan memahami secara mendalam si)at-si)at seseorang, daya kekuatan pada diri seseorang, merasakan kekuatan ji#a. %pakah yang mendorong seseorang berbuat dan mendiagnosis berbagai persoalan sis#a, selanjutnya mengembangkan potensi indi'idu secara positi) .$&

Supaya pembimbing dapat menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya,maka pembimbing harus memenuhi syarat-syarat tertentu, yaitu:

a. Seorang pembimbing harus mengetahui kemampuan yang cukup luas,baik segi teori maupun praktek.

b. Di dalam segi psikologis, seorang pembimbing akan dapat mengambiltindakan yang bijaksana jika pembimbing telah cukup dewasa secara psikologis, yaitu adanya

kemantapan atau kestabilan didalam psikisnya,terutama dalam segi emosi.

c. Seorang pembimbing harus sehat jasmani maupun psikisnya. Apabila jasmani dan psikisnya tidak sehat maka hal itu akan menganggu di dalam menjalankan tugasnya. d. Seorang pembimbing harus mempunyai kecintaan terhadap pekerjaannyadan juga terhadap individu yang dihadapi. Sikap ini akan menimbulkan kepercayaan terhadap anak.

e. Seorang pembimbing harus mempunyai inisiatif yang baik sehingga dapat diharapkan usaha imbingan dan !onseling berkembang ke arah yang lebih sempurna demi untuk kemajuan sekolah.

f. !arena bidang gerak dari pembimbing tidak terbatas pada sekolah saja, maka seorang pembimbing harus supel, ramah tamah, sopan santun di dalam segala perbuatannya.

g. Seorang pembimbing diharapkan mempunyai sifat-sifat yang dapat menjalankan prinsip-prinsip serta kode etik imbingan dan !onseling dengan sebaik-baiknya.

A. Syarat-Syarat Pembimbing (Konselor) di Sekolah

!ri"n dan # Karkawa $1%%&'1%%() menyatakan bahwa* petugas bimbingan dan konseling di sekolah +

(5)

dipilih berdasarkan kuali"kasi $1) kepribadian, $) pendidikan, $+) pengalaman kerja, dan $&) kemampuan Berdasarkan kuali"kasi tersebut,untuk memilih dan mengangkat seorang petugas bimbingan $konselor) di sekolah harus memenuhi syarat-syarat yang berkaitan dengan kepribadiannya,pendidikannya,

pengalamannya, dan kemampuannya

1. Kepribadian Petugas Bimbingan

yarat petugas bimbingan di sekolah diantaranya adalah sifat kepribadian konselor eorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik Kepribadian konselor sangat berperan dalam usaha membantu siswa untuk tumbuh Banyak penelian telah dilakukan oleh sejumlah ahli tentang ciri-ciri khusus yang dibutuhkan oleh seorang konselor Polmaner $1%..) telah mengadakan survei dan studi mengenai sifat-sifat kepribadian konselor menyatakan*

a Konselor adalah pribadi yang intelegen, memiliki kemampuan berpikir verbal dan kuantaf, bernalar dan mampu memecahkan masalah secara logis dan persef

b Konselor menunjukkan minat kerja sama dengan orang lain, di samping seorang ilmuwan yang dapat memberikan permbangan dan menggunakan ilmu pengetahuan mengenai ngkah laku individual dan social

c Konselor menampilkan kepribadian yang dapat menerima dirinya dan dak akan menggunakan kliennya untuk kepuasan kebutuhan pribadinya melebihi batas yang ditentukan oleh kode ek profesionalnya

d Konselor memiliki nilai-nilai yang diakui kebenarannya sebab nilai-nilai ini akan mempengaruhi perilakunya dalam situasi konseling dan ngkah lakunya secara umum

e Konselor menunjukkan sifat yang penuh toleransi terhadap masalah-masalah yang mendua dan ia memiliki kemampuan untuk menghadapi hal-hal yang kurang menentu tersebut tanpa terganggu profesinya dan aspek kehidupan pribadinya

f Konselor cukup luwes untuk memahami dan memperlakukan secara psikologis tanpa tekanan-tekanan sosial untuk memaksa klien menyesuaikan dirinya

/ones menyebutkan 0 sifat yang harus dimiliki oleh seorang konselor* a ingkah laku yang es

b Kemampuan intelektual c Keluwesan $2e3ibility)

d ikap penerimaan $acceptance) e Pemahaman $understanding) f Peka terhadap rahasia pribadi g Komunikasi

ituasi konseling menuntut reaksi yang adekuat dari pihak konselor, yaitu konselor harus dapat bereaksi sesuai dengan perasaan dan pengalaman konseli Bentuk reaksi ini sangat diperlukan oleh konseli karena dapat membantu konseli melihat perasaanya sendiri

 Pendidikan

eorang guru pembimbing atau konselor profesional selayaknya memiliki pendidikan profesi, yaitu  jurusan bimbingan konseling trata atu $1),  maupun + !tau sekurang-kurannya pernah mengiku

pendidikan dan pelahan tentang bimbingan dan konseling

eorang guru pembimbing atau konselor nonprofessional yakni alumni fakultas keguruan atau tarbiyah dapat diangkat menjadi seorang konselor profesional, tetapi harus mengiku terlebih dahulu pendidikan tambahan $pendididkan profesi) dalam bidang bimbingan dan konseling

(6)

Konselor dak saja harus memiliki ilmu bimbingan dan konseling, tetapi juga harus memiliki pengetahuan psikologi, bimbingan, dan konseling keterampilan komunikasi sosial dan konseling + Pengalaman

eorang konselor harus memiliki pengalaman kerja minimal + tahun mengajar, banyak membimbing berbagai kegiatan ekstrakulikuler dan banyak pengalaman dalam organisasi 4orak pengalaman yang dimiliki seorang konselor akan membantunya mendiagnosis dan mencari alternave solusi terhadap klien

& Kemampuan

eotrang pembimbing harus memiliki kemampuan $kompetensi) 56 6ahlan $1%70) menyatakan bahwa konselor dituntut untuk memiliki berbagai keterampilan melaksanakan konseling 8uru pembimbing atau konselor harus mampu mengetahui dan memahami secara mendalam sifat-sifat seseorang, daya

kekuatan pada diri seseorang, merasakan kekuatan jiwa apakah yang mendorong seseorang berbuat dan mendiagnosis berbagai persoalan siswa, selanjutnya mengembangkan potensi individu secara posif

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka menunjang proses lancarnya akademik dan atmosfer cakrawala spirit keilmuan di bumi nusantara ini, al hamdulillah Penerbit Confident mencoba untuk hadir dalam

Rakyat semarang dan Gubernur Jawa Tengah menyambut dengan baik kedatangan Sekutu pada awalnya karena berharap dapat memberikan keuntungan bagi rakyat Semarang.. Bahkan,

Sasaran reformasi birokrasi pada lima tahun pertama difokuskan pada penguatan birokrasi pemerintah dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi,

Disubmit: 15 September 2019 Direvisi: 26 Desember 2019 Diterima: 26 Januari 2020 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan pupuk KCl dan

SMPN 2 Wedung Demak terletak di antara Desa Tedunan dan Desa Kendalasem. Disana pendidikan tidak dianggap begitu penting karena masyarakat lebih mementingkan kerja supaya bisa

Hal ini didukung dengan temuan di lapangan selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode pictorial riddle siswa terlihat lebih aktif dan cenderung lebih siap

Jadi, dengan model pembelajaran PBL menggunakan media power point pada kelas eksperimen dalam proses pembelajaran dapat membantu menarik perhatian siswa untuk bisa

Namun, dengan status sebuah negara membangun persoalan pendidikan dan sumber tenaga manusia di bidang teknik dan vokasional tidak kurang pentingnya; bukan sahaja dalam