• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PROGRAMMING NEGERI INDONESIA DI TVRI FENNI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STRATEGI PROGRAMMING NEGERI INDONESIA DI TVRI FENNI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PROGRAMMING NEGERI INDONESIA

DI TVRI

FENNI

Marketing Communications School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480.

Telp. (62-21) 534 5380, fennimulyana@gmail.com Fenni , Drs. Heribertus Sunu Budihardjo

Abstract

PURPOSE OF THIS RESEARCH is to find out how the specification of programming strategy

done by TVRI in conducting the program of Negeri Indonesia and using this research, it will be

resulted abaout specific strategy from the program it self. RESEARCH METHODOLOGY used

in this research is qualitative approach, done by in-depth interview, non participant observation

and collecting the data from the observed object. ANALYSIS is done by collecting the trusted

detailed and identifying the research problems clearly. RESULT of this research is researcher

can know each programming of Negeri Indonesia program in TVRI. CONCLUSION of this

research is the program Negeri Indonesia in TVRI prioritizes a program which is appropriate to

the audience and always tries to perform a good program (F)

Keyword : strategy programming, semisctructure interview, TVRI

Abstark

TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui dengan jelas bagaimana spesifikasi strategi

programming yang dilakukan TVRI dalam menjalankan program Negeri Indonesia dan

penelitian ini bisa diketahui strategi khusus dari Negeri Indonesia METODE PENELITIAN

yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara semistruktur,

observasi non-partisipan dan mengumpulkan data yang didapat dari objek yang diteliti.

ANALISIS deskriptif dimana akan dikumpulakan informasi yang terpercaya secara rinci dan

mengidentifikasi masalah penelitian secara jelas. HASIL YANG DICAPAI ialah peneliti dapat

mengetahui apakah strategi programming “Negeri Indonesia” KESIMPULAN Program Negeri

Indonesia mengutamakan tontonan yang sesuai dengan penonton TVRI dan selalu berusaha

menampilkan program yang baik. (F)

(2)

PENDAHULUAN

Ditengah acara televise di Indonesia yang dipenuhi dengan program acara yang tidak memikirkan hal-hal dalam standard penyiaran dan juga banyaknya program, yang cenderung bersifat negatif dan tidak mendidik. TVRI tetap pada pendiriannya dengan menampilkan program- program berkualitas untuk masyarakat Indonesia dimana program tersebut masih dalam alur yang mempunya sifat informatif dan edukatif. Maka akan lebih baik jika kita mengetahu strategi program apa yang digunakan oleh TVRI dalam menjalankan program-program yang ada. Seperti yang akan dibahas di dalam penelitian ini, yaitu suatu program yang bernama Negeri Indonesia sebuah program acara yang mendalami dari sisi seni, budaya , tradisi dan keindahan alam suatu daerah di Indonesia yang sudah ditayangkan dari tahun 2014.

Acara yang direncanakan oleh para pemimpin redaksi yang ada di setiap daerah, dalam Rapat Koordinasi Nasional. ini di tujukan kepada semua lapisan masyarakat dimana keluarga bisa bersama-sama menyaksikan program Negeri Indonesia karena dengan adanya program acara ini dapat menambahkan pengetahuan dan informasi tentang berbagai hal, terutama hal yang bersangkutan dengan kebudayaan Indonesia karena

Tujuan utama dibuat acara Negeri Indonesia adalah untuk menambah pengetahuan serta menanamkan kecintaan terhadap keragaman asli nusantara, hal ini dibuat agar menarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia dan memberi inspirasi bagi masyarakat yang menonton acara ini. Acara ini tayang setiap hari Senin – Jumat pukul 11.00 hingga 11.30 WIB.

Negeri Indonesia merupakan gabungan produski program dari seluruh statsiun daerah TVRI, maka setiap Senin hingga Jumat episode yang ditampilkan dalam Negeri Indonesia ini berbeda-beda dari daerah yang telah ditentukan jadwal tayangnya. Seperti setiap tanggal 1 akan ditayangkan Negeri Indonesia yang di produksi oleh TVRI Aceh, dan seterusnya akan berbeda daerah setiap harinya.

Format program yang digunakan oleh Negeri Indonesia adalah feature atau biasa disebut documenter, konten program ini sendiri seperti membahas suatu subjek atau objek yang akan ditinjau dari berbagai aspek permasalahnnya dan jika di butuhkan narasumber maka akan ditampilkan narasumber berkompeten yang sesuai dengan bidangnya dan cocok dengan tema yang sedang dibahas.

Jenis produksi dalam program Negeri Indonesia adalah recording serta produksi dilakukan secara outdoor hal ini dikarenakan program Negeri Indonesia ini lebih mengeksplore dan mempertegas suatu keindahan alam yang ada di Indonesia, maka dari itu shooting yang akan dilakukan lebih menonjolkan alam dan tempat yang ada di Indonesia. Program ini dibagi menjadi 4 segmen, dimana setiap segmen yang ada di program ini masih berkesinambungan satu dengan lainnya, hanya pemotongan segmen dilakukan untuk commercial break saja. Seperti nama programnya yaitu Negeri Indonesia, setiap tayangan pada episodenya menonjolkan daerah yang berbeda-beda pada setiap tayangannya akan tetapi untuk penggunaan presenter hal tersebut dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan produksi.

Negeri Indonesia memang jenis program yang sudah banyak di stasiun televisi swasta lainnya, akan tetapi Negeri Indonesia menyajikan program dengan ciri khas tersendiri, yaitu dengan tampilan yang sangat mencirikan Indonesia, salah satu contohnya penggunaan kalimat yang digunakan dalam voice over, pemilihan talent yang asli dari tempat yang akan diangkat kedalam program setiap episode dan menonjolkan keindahan Indonesia dari sisi yang berbeda salah satunya adat istiadat suatu daerah tertentu, sesuatu hal yang merepresentasikan dari daerah itu sendiri serta kebudayaan dari daerah yang akan dijadikan objek.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik ingin meneliti bagaimana sebenarnya strategi programming yang digunakan dalam acara Negeri Indonesia yang ditayang di TVRI dilihat dari sisi Selection, Schedulling, Promotion dan Evaluation

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan tekhnik wawancara semiterstruktur dengan empat orang Informan yaitu Produser, Pengarah Acara, Kepala Bagian Program, dan Anggota Tim Promosi. Hasil penelitian yang telah dilakukan adalah program Negeri Indonesia menjalankan keempat strategi programming tersebut dengan baik. Setiap episode program ini sangat baik dalam memilih topik untuk di tayangkan karena informasi yang di sampaikan memiliki nilai pemberian nilai yang bersifat edukatif dan menambah pengetahuan bagi penontonnya.

Untuk mendukung penelitian yang dilakukan, digunakan kajian pustaka antara lain: komunikasi massa, elemen-elemen komunikasi massa, karakteristik komunikasi massa, media massa, jenis media

(3)

massa, efek kehadiran media massa, karakteristik televisi, program televisi, program dokumenter dan strategi programming.

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan sifat dan karakter permasalahan data yang diangkat dalam penelitian ini, maka paradigma yang relevan dalam penelitian ini adalah paradigma Interpretif. Diungkapkan oleh Bogdan dan Biklen (2007) bahwa paradigma ialah kumpulan dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir manusia. Kuhn menjelaskan dalam “The Structure of Scientific Revolutions” mendefinisikan paradigma inilah sebagai contoh-contoh dalam hukum, teori, aplikasi dan instrumentasi secara bersama-sama yang menyediakan model yang bersifat koheran dari penelitian ilmiah.

Paradigma Interpretatif berangkat dari upaya untuk mencari penjelasan tentang peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif dan pengalaman orang yang diteliti. Pendekatan interpretatif diadopsi dari orientasi praktis. menyatakan bahwa pengetahuan dan pemikiran awam berisikan arti atau makna yang diberikan individu terhadap pengalaman dan kehidupannya sehari- hari . Pendekatan interpretatif merupakan sebuah sistem sosial yang memaknai perilaku secara detail langsung mengobservasi, dengan menggunakan paradigm ini peneliti dapat memahami secara langsung bagaimana strategi programming yang digunakan TVRI dalam program Negeri Indonesia

Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dimana menurut Sugiyono (2012) bahwa Metode Kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme dan digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif. Melalui penelitian kualitatif penulis dapat mengenali apakah sebenarnya subjek penelitian yang sedang dilakukan dengan jelas, dan bisa memahami langsung hasil penelitian yang dilakukan serta menekankan makna generalisasi Jenis penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dalam sebuat kajian metedieologi penelitian selalu dikaitkan dengan sebuah perosalan penelitian. Akan tetapi tidak seluruh ahli dalam metedologi penelitian mengatakan pandangan yang sama.

Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, itu yang diungkapkan Sugiono (2009) dalam menyatakan sebuah definisi dari objek penelitain Berdasarkan definisi yang tertera, dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan dari data yang sudah diterima. Objek penelitian yang akan dibahas oleh penulis adalah program yang ada di TVRI yang berjudul “Negeri Indonesia”

Penelitian yang akan dilakukan ini adalah penelitian deskriptif, dengan lebih banyak membahas sesuatu permasalahan bersifat uraian dari hasil wawancara serta observasi. Data yang telah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk deskriptif. Menurut Moleong (2010) analisis data adalah “proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan uraian dasar”.

Dalam penelitian ini, penulis akan mengelompokkan data-data yang telah di dapat dengan koding, menurut Saldana (2009) Kode dalam penelitian kualitatif merupakan kata atau frasa pendek yang secara simbolis bersifat meringkas, menonjolkan pesan, menangkap esensi dari suatu porsi data, baik itu data berbasiskan bahasa atau data visual. Dengan bahasa yang lebih sederhana, kode adalah kata atau frasa pendek yang memuat esensi dari suatu segmen data. Nantinya data-data yang telah didapakan tersebut akan dikaitkan dengan teori strategi programming

Demi terjaminnya keakuratan dan kebenaran dari data, maka peneliti akan melakukan keabsahan data. Data yang salah akan menghasilkan penarikan kesimpulan yang salah, demikian pula sebaliknya, data yang sah akan menghasilkan kesimpulan hasil penelitian yang benar. Seperti apa yang diungkapkan oleh Alwasilah dalam Bachri (2010) menjelaskan bahwa “tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan beretika” Untuk

(4)

menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaaan data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Menurut Bachri (2010) terdapat empat teknik keabsahan data:

Berdasarkan penjelasan tentang triangulasi tersebut, maka dalam penelitian ini akan dilakukan triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data yang telah didapatkan. Penggunaan triangulasi sumber dikarenakan penelitian ini dalam prakteknya melakukan wawancara terhadap empat informan yang berbeda. Setelah melakukan wawancara data tersebut akan diolah sesuai dengan teori yang digunakan yaitu strategi programming serta akan dilakukan pengecekan kembali jawaban dari satu informan dengan beberapa jawaban dari infroman lainnya

HASIL DAN BAHASAN

Analisis Selecting

J

ika dilihat dari sisi selecting program Negeri Indonesia merupakan sebuah program yang membahas mengenai suatu daerah dan menggali keindahan daerah lokal tersebut lalu program ini menyajikan suatu potensi daerah itu dari sisi pariwisata, pesona alam seperti gunung, pantai tempat wisata tertentu lalu menjelaskan juga mengenai sejarah daerah tersebut dan tak lupa serta seni dan budaya , jadi Negeri Indonesia menjelaskan sebuah kekayaan yang ada di Indonesia . keempat informan memiliki jawaban yang sama saat ditanyakan mengenai inti acara dari program Negeri Indonesia itu sendiri, pernyataan diperkuat oleh Produser

Jadi program Negeri Indonesi memberikan penjelasan seperti keindahan sebuah kebudayaan lokak yang ada di Indonesia. Seperti menjelaskan adat istiadat, keindahan alam dan segala hal yang berasal dari daerah tersebut Format program dari program Negeri Indonesia merupakan jenis program yang ditampilkan dengan format documenter atau feauter dan berdurari 24 hingga 26 menit. Dimana setiap episode mengangkat sisi lain dari suatu daerah yang berbeda-beda

Dilihat mengenai Audience Habits dalam program Negeri Indonesia yaitu program ini menargetkan bahwa semua kalangan masyarakat dari anak-anak sampai dewasa bisa menonton acara ini, dilihat dari kemasan program juga dapat diketahui dari segala kalangan dapat menonton acara Negeri Indonesia

Selecting yang fokus pada Audience Habits menjelaskan bahwa jika para penonton di Indonesia merupaka tipe penonton yang malas untuk diajak berpikir, maka dari itu kemasan yang ditampilan dalam setiap episode haruslah menarik dan angle pengambilan gambar salah satu faktor yang mempengaruhi mood para audience dalam menonton sebuah acara jadi hal-hal seperti itu harus diperhatikan dan dibuat lebih bervarisasi disetiap episodenya.

Bisa dibilang budget merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kesuksesan sebuah produksi program, dengan anggaran yang cukup akan memaksimalkan pembuatan program, TVRI merupakan televisi pemerintah yang mempunyai anggaran terbatas dalam setiap programnya, dan hal tersebut sudah diatur dari Rancana Anggara Biaya, dimana Produser dapat mengajukan jumlah nominal yang dibutuhkan dalam produksi program kemudia jika anggaran yang diajukan pas dan sesuai dengan kebutuhan maka anggaran akan diberikan untuk melakukan proses produksi

Penggunaan presenter dalam program Negeri Indonesia ini sendiri merupakan option atau pilihan jadi terkadang terdapat beberapa episode yang tidak menggunakan presenter dan hanya memanfaatkan voice over saja, tapi ada juga episode yang menggunakan presenter, bisa dibilang penggunaan presenter merupakan bumbu manis dari setiap program, maka pemilihan presenter dalam program harus dilakukan dengan cermat, dalam program Negeri Indonesia sekiranya dibutuhkan presenter harus cocok dengan program yang dibawakan, karena program Negeri Indonesia membahas mengenai pesona alam makan presenter tersebut harus memiliki kecocokan dengan jenis acara tersebut.

(5)

Analisis Schedulling

Dalam usaha untuk meningkatkan jumlah penonton, peran scheduling tidak dapat diabaikan karena acara yang baik harus ditayangkan pada jam yang sesuai pula. Jika acara tersebut secara konten dapat dikatakan baik, namun jika ditayangkan pada jam yang tidak sesuai maka acara tersebut tidak akan dapat meningkatkan jumlah penonton.

Penentuan jadwal di TVRI sendiri dilakukan dengan melakukan survey dari Penelitian dan Pengembangan atau yang sering disebut Litbang dan penentuan jadwal itu dilakukan langsung dengan team penjadwalan setelah itu akan diajukan usulan terhadap Direktur Program yang akan terlibat dalam hal potensi program itu dan apakah program itu cocok ditampikan pada jam yang ditentukan

Terkait mengenai penempatan program pada jam yang ditentukan merupakan bagian dari scheduling yang disebut dengan Blocking, banyak aspek yang dilihat dari penempatan program pada waktu tertentu salah satunya kita harus melihat jenis program apakah itu dan segmentsi dari program acara itu siapa, setelah kita mengetahui segementasinya kita dapat menentukan jam berapa yang cocok dalam menayangkan program tersebut

Dalam menentukan penjadwalan harus dilihat kecocokan materi program dengan jadwal tayang program tersebut yang diungkapkan Eastman & Ferguson yang menjelaskan mengenai kecocokan jam tayang dan program yang akan mempengaruhi kesuksesan program tersebut, akan tetapi program Negeri Indonesia dari sisi compatibility tidak sesuai dengan keinginan yang ada. bahwa jam tayang itu belum menggambarkan kesesuaian isi program dengan target audincenya dan para informan berpikir jam tayang itu tidak bisa menggabarkan inti dari program. Dari sisi kepala programming dijelaskan bahwa penentuan jam pada program Negeri Indonesia dilakukan karena TVRI tidak ingin melakukan head to head dengan program pesaing di tv lain, hal ini dikarenakan akan sulit acara TVRI bersaing dengan acara swasta dengan tipe program yang sama, maka dari itu diambil alternative untuk menempatkan suatu program walaupun segementasi tidak cocok pada penempatan jam tayang akan tetapi tidak akan bersaing dengan program di televisi lain.

Sudah dijelaskan dari sisi compatibility penempatan jam tayang program Negeri Indonesia dari hal tersebut bisa dipastikan jika menaruh program Negeri Indonesia di jam tersebut sudah tidak adanya competition dengan program di channel lain, tidak ada kompetisi dengan program sama dengan pene,mpatan jam yang sama juga karena pada jam seperti itu tv pesaing lain menayangkan jenis program yang sangat berbeda dengan yang ditayangkan di TVRI dan secara otomatis berbeda dengan program Negeri Indonesia. Channel lain menayangkan program yang memilik format seperti jenis news ataupun infotainment.

Analisis Promotion

Promosi merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan dalam memperkenalkan

program acara dan meningkatkan jumlah penonton suatu program. Promosi dinilai sangat efektif dalam memberikan pengaruh bagi para audience dan bagi penonton setia TVRI setidaknya hal itu membuat mereka tau kapan program Negeri Indonesia ditayangkan

Melihat adanya persaingan di dunia pertelevisian makin hari yang semakin ketat, melakukan kegiatan promosi merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan untuk menjaga eksistensi program tersebut , selain memanfaatkan melakukan promosi iklan di televisi sendiri, TVRI juga memanfaatkan teknologi yang ada di dunia maya yaitu penggunaan media sosial, melihat dari banyaknya pengguna internet TVRI tidak menyiakan kesempatan itu untuk melakukan promosi di media sosial

Promosi yang dilakukan oleh team promotion TVRI bertujuan untuk memberikan informasi kepada pemirsa bahwa ada program Negeri Indonesia di TVRI, jadi dengan sering melakukan promosi iklan di tv sendiri, itu diharapkan dapat smembantu memberitahukan adanya program Negeri Indonesia itu sendiri. Promosi on air yang dilakukan di tv TVRI sendiri berdurasi 30 detik. Selain itu terdapat juga promosi yang dilakukan dengan running text dimana akan diinformasikan mengenai penyangan program

(6)

tersebut. Promosi lain yang dilakukan yaitu promosi yang dilakukan di media sosial, seperti di twitter dan facebook dari program Negeri Indonesia. Irwan Susanto menjelaskan bahwa Promosi yang dilakukan oleh TVRI adalah memberikan informasi acara kepada pemirsa secara langsung. Jadi promosi on air memberikan informasi program-program acara yang ada di TVRI sehingga pemirsa di rumah yang sedang menonton mengetahui tentang program tersebut, contoh kecilnya sepeti kapan jam tayang program.

Promosi yang dilakukan juga harus melihat seberapa sering iklan itu ditampilkan di media-media tersebut seperti di Twitter, facebook, maupun di tv sendiri, hal tersebut menyangkut frequency iklan dari acara tersebut yang sudah dilakukan, seperti yang telah dijelaskan Eastam & Ferguson bahwa frequency iklan yang sering ditampilkan dapat mempengaruhi jumlah penonton di dalam acara tersebut, maka sangat pentimg untuk memperhatikan seberapa sering acara Negeri Indonesia ditampilkan.

Keakraban iklan yang telah dibuat terhadap pengaruh audience bisa terjadi jika para audience itu merupakan penonton setia TVRI, mereka akan familiar dengan iklan yang disampaikan baik melalui media tv atau media sosial. Akan tetapi promosi yang dilakukan tidak lepas dari adanya kendala dalam hal-hal tertentu, baik secara teknis yaitu jadwal program yang dipromokan berubah ataupun kekuarangan budget dalam melakukan promosi

Analisis Evaluation

Evaluasi menurut Eastman & Ferguson yaitu sebuah tahapan dimana pembuat program melihat dan menilai dari ketiga tahap yang telah dilakukan dimana evaluasi merupakan tahapan terakhir dari segala strategi yang telah dilakukan dalam strategi programming yang telah dilakukan, jadi kita dapat melihat secara keseluruhan apakah semua startegi yang kita gunakan berhasil dan cocok untuk digunakan atau tidak dan pada tahap evaluasi ini dalam program Negeri Indonesia akan melakukan seperti tahap review dalam program Negeri Indoenesia ini.

Dijelaskan bahwa evaluasi dilakukan bisa dalam dua hal yaitu mengevaluasi konten isi program itu sendiri dan tak lupa juga evaluasi mengenai hal-hal secara teknik seperti masalah visual dan audio, lalu juga dapat dilihat apakah ada gambar yang tidak bagus dalam suatu penayangan episode tertentu dan bagaimana keadaan suara yang diputar di tv saat penayangan program apakah suara yang ditampilakn sudah jelas atau belum. Selain itu terdapat evaluasi yang dilakukan secara khusus oleh setiap program di TVRI

Evaluasi secara bertahap selalu dilakukan sesuai dengan ketentuan Standard Operasional Program yang ada di stasiun Televisi Republik Indonesia dimana tahap evaluasi merupakan bagian penting dari keberhasilan program tersebut dan sebagai televisi senior TVRI selalu berjalan dengan konsep yang sama salah satunya dalam hal melakukan evaluasi.

(7)

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Strategi Selection pada program Negeri Indonesia yang telah dilakukan seperti tim produksi selalu merencanakan konten programa apa saja yang bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat hal tersebut di karenanakan Audience Habits yang berbeda-beda dari setiap penonton. Dalam produksi yang dilakukan, walaupun budget yang dimiliki sedikit, itu tidak menjadi alasan Negeri Indonesia untuk menampilkan program yang tak berbobot, Cost yang ada dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Dengan budget yang tidak begitu banyak isi program merupakan hal pertama yang harus tetap dipikirkan dalam membuat suatu program yang baik. Penggunaan presenter merupakan pilihan bagi program ini, ada atau tidak ada presenter dipengaruhi oleh kebutuhan produksi, tetapi penggunaan presenter menjadi salah satu daya tarik sebuah program.

Strategi Scheduling pada program Negeri Indonesia, dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa dari sisi Compatibility penempatan jam tayang program ini sedikit tidak sesuai dengan jenis program yang ada, dijelaskan bahwa Compatibility adalah penempatan jam tayang yang dilakukan sesuai dengan isi program tersebut, penempatan program Negeri Indonesia adalah jam tayang 11.00 hingga 11.30 wib dimana program jenis ini yang memiliki tema dan format seperti itu biasa di tempatkan pada sore hari hal tersebut dilakukan oleh TVRI untuk mencegah adanya Competition dengan program pesaing lainnya, karena TVRI tidak ingin head to head dengan program yang lebih terkenal. Maka dari itu penentuan jadwal sangat diperhatikan oleh Televisi Republik Indonesia.

Strategi Promotion pada program Negeri Indonesia terbilang lumayan baik, dari sisi promo on air yaitu dengan melakukan promosi di tv sendiri seperti iklan maupun running text . kemudian promo yang dilakukan lainnya adalah promo melalu media sosial yaitu facebook dan twitter, di facebook Negeri Indonesia juga terdapat fanpage dimana kita bisa mengetahui episode apa yang akan tayang, media sosial yang sedang berada dipuncak kejayaaan lah yang membuat hal ini efektif untuk memberikan informasi kepada penonton mengenai program Negeri Indonesia melalui jaringan internet dan hal ini juga dimanfaatkan dengan baik dari sisi promosi. Dalam sisi promosi bisa dibilang Program Negeri Indonesia sudah cukup baik dalam melakukan promosi agar program ini ditonton oleh masyarakat. Sedangkan frekuensi penayangan iklan dari program ini juga baik dan sudah dilakukan sebagaimana mestinya, walaupun banyak keterbatasan promosi yang ada baik program Negeri Indonesia maupun program yang ada di TVRI lainnya. Salah satu kendala yang dialami bisa dibilang karena minimnya anggaran atau budget yang diberikan oleh pemerintah, karena TVRI merupakan tv yang tidak bersifat komersil maka dari itu

Strategi Evaluation pada program Negeri Indonesia selalu dilakukan dalam segala kesempatan evaluasi dan itu biasanya dilakukan pada saat program tersebut sudah ditayangkan dan pada saat evaluasi program juga dapat diperhatikan aspek apa saja yang kurang dalam setiap tayangan, jika dilihat dari sisi programming dapat melakukan evaluasi dari sudut pandang selecting yaitu konten program yang ditayangakn sudah baik atau belum, dan adakah kesalahan pada proses pembutan program tersebut, jika dari tem produksi akan memperhatikan apakah promosi yang dilakukan sudah berjalan sebagaiman mestinya dan apakah promosi itu sudah dapat diterima oleh masyarakat dengan baik sehingga acara ini dapat ditonotn. Jika dilihat kembali bahwa evaluasi itu sendiri memiliki tujuan untuk memperbaiki aspek-aspek dalam penayangan apabila terdapat kesalahan dalam proses shooting atau produksi dan juga evaluasi membuat team dapat membenah diri dan bisa membuat tampilan program Negeri Indonesia lebih baik kedepannya

B. Saran

Saran Akademis:

Penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi dari penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan strategi programming dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengembangkan penelitian ini dilihat dari sudut pandang yang berbeda khususnya dalam strategi programming. Semua ini sebagai kontribusi dari pengembangan dunia ilmu komunikasi khusunyab dari sisi penyiaran.

(8)

Saran Praktis:

Pihak TVRI Nasional agar bisa menambahkan budget bagi program Negeri Indonesia karena sebenarnya program seperti jenis ini membutuhkan budget yang lumayan besar, baik dari sisi pembuatan setiap episode ataupun promosi program hal tersebut harus dilakukan agar program ini bisa berkreasi lebih lagi dan menyajikan program yang lebih baik lagi karena program ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih lagi, sehingga support dari sisi anggaran bisa membantu program Negeri Indonesia menjadi jauh lebih baik.

Walaupun promosi yang dilakukan dari pihak TVRI ataupun dari pihak team produksi Negeri Indonesia telah melakukan promosi yang baik secara iklan di televisi sendiri yaitu TVRI dan melalu media sosial seperti promo di Facebook, Twitter ataupun Youtube tapi akan lebih baik jika pihak dari TVRI lebih memperhatikan promosi dari program ini sendiri dengan cara memberikan promo iklan yang lebih gencar untuk program “ Negeri Indonesia’ karena promosi sangat berpengaruh dengan kesukesan program tersebut dan juga agar program ini lebih dikenal masyarakat secara umum dan bisa menjadi tontonan favorit

Dari sisi penjadwalan atau jam tayang program Negeri Indonesia lebih baik mengubah waktu penayangan karena program ini yang berjenis feature pariwisata dan program ini lebih cocok jika ditonton bersama keluarga, karena jadwal penayangan sekarang tidak cocok dengan segmentasi program sehingga pesan yang ingin di sampaikan pun tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Mengatur manajemen waktu yang baik dalam proses produksi program Negeri Indonesia karena durasi yang diberikan sangatlah terbatas bisa dibilang secara mentah hanya 24 sampai 26 menit maka konten yang ada didalam program dengan durasi terbatas itu harus tetap berbobot dan memiliki kualitas yang lebih baik lagi, serta terus melakukan inovasi terhadap tampilan program tiap waktunya. Agar program itu bisa diterima oleh seluruh kalangan masyarakat.

Saran Sosial:

Diharapkan dengan penelitian ini agar masyarakat luas mengetahui dengan jelas bagaimana strategi programming dan apakah strategi dalam penayangan suatu program yang ada di televisi. Dimana terdapat pemilihan, penjadwalan, promosi dan evaluasi setiap program yang ada di televisi

(9)

REFERENSI

Buku

Ardianto, Elvinaro (2005) Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung : Simbiosa Rekatama Media. Ardianto, Elvinaro ,Komala L.,& Karlinah S.(2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung :

Simbiosa Rekatama Media.

Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur penelitian : suatu pendekatan praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta Badjuri, Adi .(2010). Jurnalistik Televisi. Jogjakarta : Graha Ilmu.

Bogdan, R.C , dan Biklen , S.K (1982) Qualitative research for Education. Boston, Allyn and Bacon, Inc

Cangara,H. (2008) Pengantar Ilmu Komunikasi Massa. Jakarta : Rajawali Pers. Djamal. Fachruddin. 2013. Dasar-Dasar Penyiaran. Jakarta : Prenada Media Group.

Eastman, S.T.,& Fergusson, D. A (2009). Media Programming : Strategies and Practices. Belmont, CA : Wadsworth.

Ghony D.,& M Almanshur. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta : AR-Ruzz Media.

Jahja, Rusfadia Saktiyani dan Muhammad Irvan. (2006). Menilai Tanggung Jawab Sosial Televisi. Depok: Piramedia.

Kriyantono. (2006). Teknis Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Masduki. (2006). Menjadi Broadcaster Profesional. Yogyakarta : Pustaka Populer.

McQuail, Dennis, (2011). Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Jakarta : PT.Erlangga.

Moleong J. Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Morrisan. (2008). Manajemen Penyiaran : Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Nazir, Moh. (2005) Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Rakhmat, Jalaludin, (2007). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Rahmat, Kriyantono 2006, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta, PT Kencana Prenada Media Group. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Jogjakarta : Graha Ilmu. Yusabiran, Misbach (2006). Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta: Pustaka Jaya Jurnal

Adams, J. William. Tv Program Schedulling strategies and their relationship to new program rewal rates and rating changes. Journal of Broadcasting & Electronic Media Volume 37, Issue 4 (2009)

(10)

Asai, Sumiko. an examination of terrestrial and broadcasting satellite broadcasters' programming by type: what factors influence program diversity in the multi channel era? Journal of Broadcasting (2010)

Bielby, T. William and Bielby, D. Denise “controlling prime-time: organizational concentration and network television programming strategies” Journal of Broadcasting & Electronic Media Volume 47, Issue 4 Pages 573 (2010)

Website

TVRI. 2015. Sejarah TVRI. Diakses pada tanggal 16 April 2015 pukul 19.30. dari

http://www.tvri.co.id/page/sejarah

TVRI. 2015. Struktur Ogranisasi. Diakses pada 16 April 2015 pukul 19.35 dari

http://www.tvri.co.id/page/struktur-organisasi

Negeri Indonesia. 2015. Twitter TVRI. Diakses, 19 April 2015 pukul 11.30 dari

https://twitter.com/tvrisnasional

TVRI. 2015. Facebook TVRI. Diakses, 21 Aprili 2015 pukul 15.35 dari

https://www.facebook.com/lpp.tvri.nasional

RIWAYAT PENULIS

FENNI lahir di Jakarta pada16 Oktober 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran dengan peminatan Broadcasting pada tahun 2015. Saat ini sedang berencana untuk menjalankan bisnis di bidang clotching line.

Referensi

Dokumen terkait

Usaha yang perlu dilakukan oleh pihak pimpinan manajemen untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan adanya pengawasan kerja dan memberikan motivasi kerja pada

Apa saja bentuk konsekuensi negatif dari diskriminasi etnis Tionghoa yang tertuang dalam tanda visual dan nonvisual pada film Sapu Tangan Fang Yin?3. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan

Buku ini disusun untuk memberi gambaran awal hasil ST2013 mengenai jumlah rumah tangga usaha pertanian, jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum, dan jumlah perusahaan

PT.BNI Syari‟ ah Cabang Ngagel Surabaya. Untuk mencapai kesimpulan data ini dianalisis dengan analisis deskriptif dengan menggunakan pola pikir induktif yang berarti pola

Hasil tersebut memiliki arti bahwa variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan, dalam arti ketika terpaan iklan produk pelangsing tinggi, maka

Menurut Valkenburg & Moniek Buijzen (2003: 483) penelitian yang berkonsentrasi pada efek iklan yang tidak disengaja ( unintended effect ) yang merupakan efek sekunder

Sehingga untuk mengubah penyimpanan memori jangka pendek menjadi penyimpanan memori jangka panjang sehingga kemungkinan untuk lupa adalah kecil bahkan menjadi

yang paling optimal adalah struktur rangka bresing tahan tekuk dengan konfigurasi V terbalik dengan tingkat kinerja Life Safety, sedangkan untuk konfigurasi Diagonal Sederhana