• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

PT Waskita Adhi Sejahtera (WAS) adalah perusahaan yang bergerak pada bidang pemeliharaan atau teknik maintenance, jasa tenaga petrokimia, minyak, dan gas. Perusahaan Waskita didirikan pada tahun 2004. Sesuai dengan mottonya “provide fast and safety for optimize

profit”, PT Waskita Adhi Sejahtera memberikan solusi utama untuk

mendukung industri bisnis dibidang yang sama dengan latar belakang profesionalisme dan pengalaman yang telah teruji sebelumnya.

Dalam menjalankan usahanya, PT Waskita Adhi Sejahtera (WAS) memiliki dua mitra asing, yakni UBEC (Your Best Engineering

Companion) dan CTP environnement. UBEC adalah perusahaan yang

bergerak dalam lingkup pekerjaan penanganan katalis, fabrication of

tank, heat exchanger, kapal, jasa perpipaan, turn-around, layanan

pemeliharaan, sub-marine work (pelampung, selang uji (hydro and

vacuum)), konstruksi, saluran, dan lain-lain yang berhubungan dengan

semua bidang petrokimia, kimia, dan pembangunan kerja. Sedangkan,

CTP Environment adalah perusahaan yang bergerak dalam ruang lingkup

internal dan eksternal pembersihan boiler, pemanas tabung dan heat exchangers, off line treatments.

Visi dan Misi dari PT Waskita Adhi Sejahtera adalah:

Visi: PT Waskita Adhi Sejahtera want to be a national company of general plant maintenance, man power services in petrochemical, oil and gas.

Misi: Religious, honestly and transparantly, togetherness, efficient and professional.

(2)

2 PT WAS mempunyai delapan departemen, yakni Finance and Accounting Department, General Affairs Department, IT Dev. And Service Department, HR and Corporate Secretary Department, Project and Supporting Department, Engineering Department, Marketing

Department, Internal Control Department.

Perlengkapan alat-alat yang disediakan oleh PT WAS, yakni

workshop, vacuum machine c/w accessories (cap. 100m3/mnt), vacuum

machine c/w accessories (cap. 60m3/mnt), vacuum machine c/w

accessories (cap. 30m3/mnt), air winch, pneumatic winch and safety

winch, life support unit c/w accessories, jack hammer (7 and 18 kg), HP breathing compressed air, LP breathing compressed airlines, standard workshop equipment (welding equip, cutting torch, grinding), small equipment and tools, bolting equipment (bolt tensioner, Hi-Torque), excavator, mobile crane, forklift, flat deck, compressor, scaffolding c/w accessories.

PT Waskita Adhi Sejahtera ini dipilih sebagai objek penelitian, karena pendapatan yang diterima perusahaan pada tahun 2008 ke tahun 2009 meningkat sebesar 4,12%, dari tahun 2009 ke tahun 2010 meningkat sebesar 37,08%, dan dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat sebesar 13,01% (sumber: waskita.co.id). Hal ini diharapkan mampu menyaingi kompetitor sejenis yang telah ada sebelumnya. Karena selama ini PT Waskita Adhi Sejahtera hanya fokus mengukur kinerja dengan melihat aspek keuangan saja dan tidak memperhatikan aspek-aspek non keuangannya sehingga penerapan metode balanced scorecard dirasa perlu sebagai pengukuran kinerja perusahaan.

1.2 LATAR BELAKANG PENELITIAN

Tingkat persaingan di abad 21 ini mendukung persaingan bebas dalam dunia internasional. Untuk mengantisipasi hal ini, banyak perusahaan merancang ulang strategi persaingannya untuk meningkatkan

(3)

3 kinerjanya berdasarkan atas kebutuhan pasar internasional, perbandingan dengan perusahaan yang memiliki nilai kinerja terbaik di dunia (best

practise) dan melakukan evaluasi yang intens terhadap kompetensi

internal perusahaan itu sendiri (Wibisono, 2006: 219).

Dengan adanya persaingan global, perusahaan dihadapkan pada penentuan strategi dalam pengelolaan usahanya. Penentuan strategi akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah ditentukan oleh manajemen. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Penilaian kinerja memegang peranan penting dalam dunia usaha, dikarenakan dengan dilakukanya penilaian kinerja dapat diketahui efektivitas dari penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam kurun waktu tertentu. Penilaian kinerja dapat mendeteksi kelemahan atau kekurangan yang masih terdapat dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan di masa mendatang (Hanuma dan Kiswara, 2011). Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi. Strategi membentuk pola pengambilan keputusan dalam mewujudkan visi organisasi. Dengan tindakan berpola, perusahaan dapat mengerahkan dan mengarahkan seluruh sumber daya organisasi secara efektif ke perwujudan visi organisasi (Mulyadi, 2001: 72).

Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor penting dalam perusahaan. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan sistem imbalan dalam perusahaan, misalnya untuk menentukan tingkat gaji karyawan maupun reward yang layak. Pihak manajemen juga dapat menggunakan pengukuran kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi periode yang lalu (Hanuma dan Kiswara, 2011).

(4)

4 Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen, perusahaan memerlukan tipe perencanaan yang tidak sekedar untuk merespon perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, namun lebih dari itu. Perusahaan memerlukan tipe perencanaan untuk menciptakan masa depan perusahaan melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Jangka waktu yang dicakup dalam perencanaan masa depan perusahaan tidak hanya meliputi beberapa tahun ke depan, namun mencakup jangka waktu panjang untuk mewujudkan sasaran-sasaran strategi yang dirumuskan (Mulyadi, 2001: 37).

Pada awalnya, balanced scorecard diciptakan untuk mengatasi problem tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja eksekutif yang berfokus pada aspek keuangan. Selanjutnya, adanya balanced scorecard mengalami perkembangan implementasi yang tidak hanya dilihat sebagai alat pengukur kinerja, namun meluas sebagai pendekatan dalam penyusunan rencana strategi.

Sebelum tahun 1990-an, eksekutif hanya diukur kinerja mereka dari perspektif keuangan. Sebagai akibatnya, fokus perhatian dan usaha eksekutif lebih dicurahkan untuk mewujudkan kinerja keuangan, sehingga terdapat kecenderungan eksekutif untuk mengabaikan kinerja nonkeuangan, seperti kepuasan customers, produktivitas dan cost

effectiveness proses yang digunakan untuk menghasilkan produk dan

jasa, dan keberdayaan dan komitmen karyawan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi kepuasan para customers (Mulyadi dalam Hanuma dan Kiswara, 2011).

Untuk menjabarkan lebih lanjut rencana strategi yang disusun,

balanced scorecard memperluas ukuran kinerja eksekutif kedalam

empat perspektif, antara lain:

1. Perspektif Keuangan (financial perspective); 2. Perspektif Pelanggan (customer perspective);

(5)

5 3. Perspektif Proses Bisnis Internal (intenal business process

perspective);

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (learning and growth perspective).

Balanced scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan non keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka panjang. Balanced scorecard cukup komprehensif untuk memotivasi eksekutif dalam mewujudkan kinerja dalam keempat perspektif tersebut, agar keberhasilan keuangan yang dihasilkan bersifat berkesinambungan (Hanuma dan Kiswara, 2011). Dengan Balanced Scorecard para manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. Balanced Scorecard memungkinkan untuk mengukur apa yang telah diinvestasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem dan prosedur, demi perbaikan kinerja di masa depan. Melalui metode yang sama dapat dinilai pula apa yang telah dibina dalam intangible assets seperti merk dan loyalitas pelanggan (Mutasowifin, 2002).

Perkembangan balanced scorecard yang pesat dan mendapat respons positif dari pelaku bisnis, membuat banyak perusahaan mencoba untuk menerapkan manajemen strategic yang diperlukan untuk dapat menciptakan perencanaan yang matang untuk masa depan perusahaan. Dalam konteks ini, balanced scorecard berfungsi sebagai critical

performance indicators, yaitu suatu pengukuran yang lebih memberikan

indikasi kinerja organisasi atau badan usaha pada key success factors. Lebih daripada itu, balanced scorecard melalui ukuran yang ditetapkan membentuk arah pada kondisi yang diharapkan. Untuk itulah, balanced

scorecard memberikan kerangka untuk menjelaskan dan

(6)

6 Jadi balanced scorecard ini mengalami pergeseran dari sekedar alat pengukuran kinerja menjadi pusat strategi yang akan menjadikan sebuah entitas menjadi organisasi yang berfokus kepada strategi (Strategy Focused Organization) (Suharli, 2009).

Dengan adanya balanced scorecard, kinerja keuangan diperoleh dari usaha-usaha nyata (real efforts) yang menjadi penyebab utama diwujudkannya kinerja keuangan. Balanced scorecard memperluas sasaran strateginya kepada perspektif nonkeuangan yang mencakup perspektif customer, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sasaran strategi pada ketiga perspektif tersebut merupakan penyebab sesungguhnya pencapaian sasaran keuangan (Mulyadi, 2001: 152).

Dengan adanya krisis yang terjadi pada tahun 2004 didunia bisnis saat ini, ada beberapa perusahaan yang terkena dampak krisis tersebut dan ada juga perusahaan yang masih bertahan sampai saat ini. Salah satu perusahaan yang masih bertahan dari krisis tersebut adalah PT Waskita Adhi Sejahtera. PT WAS ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pemeliharaan jasa teknik tenaga petrokimia, minyak, dan gas. Perusahaan ini bukan memproduksi barang-barang secara masal sehingga tingkat resiko untuk mengalami kerugian pun kecil. Walaupun PT WAS termasuk perusahaan baru, tetapi tidak kalah bersaing dengan para pesaingnya, diantaranya PT Dialog Indonesia, PT Menara Megah, dan PT Kota Minyak. Hal ini dapat dilihat dari para konsumen

(customers) yang bisa dikatakan perusahaan besar dan ternama,

diantaranya PT Pertamina (Kilang Minyak), PT Chandra Asri Petrochemical Centre, dan PT British Petroleum.

Hal yang menjadi penilaian mengapa peneliti ingin melakukan penelitian tentang penerapan balanced scorecard yang terjadi pada PT Waskita Adhi Sejahtera (WAS) adalah karena selama ini perusahaan hanya mengutamakan hal finansial (perspektif keuangan) saja, tetapi

(7)

7 tidak memikirkan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan non finansial (perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pelanggan) yang ada dalam perusahaan. Sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui kelemahan yang terjadi dari segi non finansialnya. Ini menjadikan peneliti ingin mengetahui kondisi perusahaan dalam hal perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan untuk membantu perusahaan mengetahui apa saja kelemahannya dan memberikan masukan mengenai perbaikan yang perlu dilakukan guna mencapai pengembangan perusahaan dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan tersebut, PT Waskita Adhi Sejahtera memiliki sistem manajemen yang baik, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Balanced Scorecard untuk Pengukuran Kinerja pada Perusahaan (Studi Kasus di PT Waskita Adhi Sejahtera)”.

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Dari penjelasan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja PT Waskita Adhi Sejahtera diukur dengan metode balanced scorecard dilihat dari:

1. Bagaimana perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada perusahaan?

2. Bagaimana perspektif proses bisnis internal di perusahaan? 3. Bagaimana perspektif pelanggan pada perusahaan?

4. Bagaimana perspektif keuangan yang terjadi pada perusahaan? 5. Bagaimana hubungan dari masing-masing perspektif tersebut?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja PT Waskita Adhi

(8)

8 Sejahtera dengan metode balanced scorecard yang dilihat dari perspektif-perspektifnya dan penerapannya, antara lain:

1. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan;

2. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif proses bisnis internal;

3. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif pelanggan;

4. Untuk menganalisa kinerja perusahaan terkait dengan perspektif keuangan; dan

5. Untuk menganalisa hubungan dari masing-masing perspektif tersebut.

1.5 KEGUNAAN PENELITIAN 1.5.1 ASPEK TEORITIS

Kegunaan penilitian ini dilihat dari aspek teoritisnya diharapkan dapat menerapkan ilmu yang dipelajari selama mengikuti kegiatan perkuliahan dan mendapatkan tambahan wawasan secara luas mengenai pengukuran kinerja dengan penerapan metode balanced scorecard. 1.5.2 ASPEK PRAKTIS

Kegunaan penelitian yang dilakukan dari aspek praktis bagi PT Waskita Adhi Sejahtera diharapkan dapat dijadikan bahan masukan dalam membantu manajemen strategis perusahaan untuk mengetahui kinerja yang diukur dengan metode balanced scorecard dan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja dalam memperbaiki keadaan perusahaan agar lebih baik dan membantu perusahaan mencapai keunggulan bersaing.

(9)

9 1.6 SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR

Penjelasan mengenai isi dari setiap bab dalam pelaksanaan skripsi ini dibagi menjadi lima bab. Sistematika penulisan skripsi ini antara lain:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan isi penelitian mengenai gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang dilihat dari aspek teoritis dan aspek praktis, serta sistematika penulisan tugas akhir dalam penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mencakup rangkuman teori-teori yang ada dalam buku teks, temuan-temuan terbaru yang ada dalam jurnal, dan sumber-sumber yang terpercaya. Bab ini membahas juga penelitian terdahulu yang meliputi temuan-temuan yang sudah teruji, menjelaskan kerangka pemikiran yang menggambarkan masalah penelitian, hipotesis penelitian, serta ruang lingkup penelitian yang menjelaskan secara rinci batasan dan cakupan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang jenis penelitian, variabel operasional dalam menguraikan struktur penelitian, tahapan penelitian yang diuraikan dari persiapan sampai penyusunan laporan akhir, populasi dan sampel para karyawan yang dibutuhkan sebagai patokan perhitungan, pengumpulan data, uji validitas dan reabilitas, serta teknik analisis data yang digunakan dalam mengolah data.

(10)

10 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan bab ini harus diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Bab ini menjelaskan karakteristik responden yang digunakan dalam pengumpulan data, hasil penelitian yang dibuat secara sistematik dan mengungkapkan bagaimana masalah itu terjadi, serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan dalam penelitian dan saran yang dirumuskan secara jelas. Saran ini merupakan implikasi kesimpulan dan berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah dari hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Program PKW, PKK, dan Magang dilakukan berbasis pada SKL dan menggunakan acuan kurikulum berbasis kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI). Selanjutnya, SKL digunakan

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peningkatan kemampuan sepak sila siswa dengan media bola karet siswa kelas XII SMA Negeri 7 kab.Pangkep untuk siklus

Sehubungan dengan kinerja Perseroan pada tahun 2016, kami sarankan kepada Direksi untuk meningkatkan daya saing produk Perseroan baik dari sisi kualitas maupun harga

Setelah dibandingkan dengan “Data Antopometri Indonesia” dengan kriteria- kriteria yang disesuaikan dengan hasil pengukuran sampel, hasil diatas tidak memiliki

Demikian juga fitnah-fitnah yang terjadi diantara kaum muslimin sendiri seperti adanya sikap saling merendahkan satu dengan yang lainnya, mencemooh, menghina,

orang ketiga, perubahan dari keadaan informal atau sebaliknya, perubahan subjek, dan untuk bergengsi. Pembicara terkadang melakukan alih kode ke lawan bicaranya untuk tujuan

Data sekunder yang digunakan diperoleh dari beberapa sumber antara lain dari Bank Sentral Nigeria, Kantor Federal Statistik dan Organisasi Perdagangan Pangan dan

Sebagian besar mahasiswa dari seluruh laboratorium berada pada kategori persepsi yang cukup dan cenderung rendah terkait dengan ketiga peran dosen yang