• Tidak ada hasil yang ditemukan

نوُدَعوُت ْمُتنُك

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu (QS Fushshilat [41]: 30).

Seseorang dengan keimanan dan keistiqamahan yang tinggi akan selalu konsisten dalam perilakunya. Artinya dia akan berperilaku taat hukum, konsisten dengan idealismenya dan tidak pernah meninggalkan prinsip yang dia pegang meskipun dia harus berhadapan dengan risiko maupun tantangan.

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Materi 20

Empat Mutiara Manusia Vs Empat Pemusnahnya Sabda Rasulullah yang dijabarkan dalam kitab Nashaihul Ibad;

ُةَعَبرا اهُليِزُي َمَدآ يِنَب ِمْسِج يِف ٌرِهاَوَج ٌةَعَبْرَا

،ُءايَحلاو ،ُنيِدلاو ،ُلْقَعلا ُرِهاوَجا اَما ،َءاي ْشا

ُدَسَحلاو ،لْقَعلا ُلْيِزُي ُبَضَغلاف ،ُحِلاصلا ُلَمَعلاو

ُلْيِزُي ُةَبْيِغلاو ،َءايَحلا ُلْيِزُي ُعَمَطلاو ،َنيِدا ُلْيِزُي حِلاصلا َلَمَعلا

“Empat macam mutiara yang ada pada diri manusia dapat hilang dengan empat perkara yang lain. Empat mutiara itu ialah: akal, agama, malu, dan amal saleh. Kemarahan dapat menghilangkan akal, hasud (dengki) dapat menghilangkan agama, tamak dapat menghilangkan malu, mengumpat (ghibah) dapat menghilangkan amal saleh”. (Ibn Hajar Asqalani, kitab Nashaihul Ibad).

Manusia merupakan makhluk yang sempurna karena ia mempunyai jasad (fisik) yang indah dan dilengkapi dengan psikis yaitu ruh atau jiwa, sehingga dengan itu manusia dikaruniai Allah sebuah keutamaan yang membedakan kualitas dirinya dengan makhluk lain. Berdasarkan hadits di atas Allah SWT juga membekali manusia dengan 4 mutiara yang perlu dijaga karena tantangannya tidaklah ringan.

Mutiara pertama yaitu akal.

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Dalam Al-Qur’an kata akal dengan derivasinya disebut sebanyak 49 kali dan tersebar dalam berbagai surat. Dalam Islam akal mempunyai kedudukan tinggi dan banyak dipakai bukan hanya dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan semata, tetapi juga dalam perkembangan ajaran-ajaran keagamaan Islam sendiri. Dalam Al-Qur’an banyak kita jumpai ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk berpikir dan menggunakan akal, diantaranya yaitu dalam al-Baqarah ayat 44

َنوُلْتَت ْمُتنَأَو ْمُكَسُفن َأ َنْوَسنَتَو ّرِبْل ِب َساّنل َنوُرُمْأَتَأ ٱ ٱ

َنوُلِقْعَت َلَفَأ َبَٰتِكْل ۚ ٱ

“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”

Namun akal akan rusak dengan marah, sebab marah dapat menghilangkan akal sehat. Sebagai contoh (tidak untuk ditiru) perceraian, keretakan persahabatan dan lainnya, bahkan pembunuhan bisa terjadi karena bara api amarah. Rasulullah mengingatkan dalam sabdanya :

ّيِبّنلِل َلاَق ًلُجَر ّن َأ ُهْنَع ُهّللا َيِضَر َةَرْيَرُه يِبَأ ْنَع

َدّدَرَف ْبَضْغَت َل َلاَق يِنِصْو َأ َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص

ْبَضْغَت َل َلاَق اًراَرِم

“Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa seorang pria berkata kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam: ‘Wahai Rasulullah, berikan saya wasiat.’ Maka Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘Jangan engkau marah, jangan engkau marah.’” (HR. Bukhari)

Dalam Al-Qur’an Allah menjanjikan surga bagi yang menahan amarah :

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

ِساّنلا ِنَع َنيِفاَعْلاَو َظْيَغْلا َنيِمِظاَكْلاَو ِءاّرّضلاَو ِءاّرّسلا يِف َنوُقِفْنُي َنيِذّلا

َنييِنِسْحُمْلا ّبِحُي ُهّللاَو

“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)

Mutiara kedua yaitu Agama.

Agama adalah aturan dalam berhubungan antara manusia dengan Tuhannya, antar sesama makhluk hidup, dan hubungan lainnya dalam kehidupan. Menentukan suatu tuntunan mengenai prinsip yang salah dan yang benar.

ِنيدِلا يف ُهْهّقَفُي ًاريخ هِب ُهللا ِدِرُي ْنَم

Artinya: “Barangsiapa yang diinginkan kebaikan oleh Allah, maka ia dipahamkan-Nya tentang Agama.” (HR Bukhari)”

Perkara yang akan menghilangkan mutiara agama adalah hasud. Hasud atau lebih populer dengan istilah dengki adalah sikap batin yang tidak senang kepada orang lain yang mendapat kenikmatan, sekaligus mengharapkan hilangnya kenikmatan itu pada orang lain. Penyakit ini merupakan penyakit batin yang susah mengobatinya dan dimiliki banyak orang. Bahkan hasud merupakan penyakit tertua seumur dengan sejak adanya manusia pertama, Nabi Adam As, yaitu Qabil putera Adam hasud atau dengki terhadap saudaranya Habil. Mengenai dengki ini, Allah mengingatkan dalam Firmannya :

ؕ ٍض َب ىٰلَع ُكَض َب ِب ُهّٰللا َلّضَف اَم ا ّنَمَتَت َلَو ۡع ۡم ۡع ٖه ۡو اّمّم ٌب ِصَن ِءاَسّنلِلَو ؕ ا ُبَسَت ا اّمّم ٌب ِصَن ِلاَجّرلِل ۡي ۡو ۡك ۡي

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

ّلُكِب َناَك َهّٰللا ّننِا ؕ ِل َف ِم َهّٰللا اوُلََئ َو ؕ َن َسَت ا ٖه ۡض ۡن ۡس ۡب ۡك اًم ِلَع ٍء َش ۡي ۡى

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain…( QS. An Nisa : 32 )

Rasulullah SAW bersabda tentang bahaya hasud :

اَمَك ِتاَنَسَحْلا ُلُكْأَي َدَسَحْلا ّنِإَف َدَسَحْلاَو ْمُكاّيِإ

َبَطَحْلا ُراّنلا ُلُك ْأَت

“Dari Abu Hurairah bahwa Nabi SAW bersabda: “Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.” (HR Abu Dawud).

Mutiara ketiga yaitu rasa malu.

Rasa malu bagi seseorang merupakan daya kekuatan yang mendorong berwatak ingin selalu berbuat pantas dan menjauhi segala perilaku tidak patut .orang yang memiliki watak malu adalah orang yang cepat menyingkir dari segala bentuk keburukan bahkan kejahatan. Dengan malu seseorang mempunyai harga diri. Tanpa sifat malu seseorang akan kehilangan harga diri, sabda Rasul : “Malu itu tidak datang, kecuali dengan kebaikan”, (HR. Muslim).

Rasa malu akan sirna dengan thama’ atau tamak. Tamak adalah sikap batin yang menginginkan agar kenikmatan itu didapatkan sebanyak- banyaknya meskipun dengan cara yang tidak benar. Apabila tamak mendarah daging dalam diri manusia, maka manusia tidak akan pernah merasa puas atas apa yang sudah ia miliki.

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Mutiara keempat yaitu amal saleh.

Amal saleh ialah perbuatan baik yang membawa kemaslahatan bagi sesama, yang dilakukan sesuai dengan petunjuk Allah dan contoh dari Rasul-Nya. Allah menjanjikan ampunan dan pahala bagi yang beramal saleh, sebagaimana Firmanya:

مُهَل ِتَٰحِلّٰصل وُلِمَعَو وُنَماَء َنيِذّل ُهّلل َدَعَو ۙ ٱ ۟ا ۟ا ٱ ٱ

ٌميِظَع ٌرْج َأَو ٌةَرِفْغّم

Artinya: ”Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Maidah [5]: 9).

Perkara yang merusak amal saleh yaitu ghibah atau mengghibah. Ghibah adalah menceritakan keburukan seseorang kepada orang lain, sedangkan jika benar terjadi maka itulah ghibah, namun jika tidak benar itu fitnah. Allah mengancam terhadap orang yang menggunjing.

َضْعَب ّنِإ ّنّظل َنّم اًريِثَك وُبِنَتْج وُنَماَء َنيِذّل اَهّي ٱ ۟ا ٱ ۟ا ٱ َأَٰٓي اًضْعَب مُكُضْععّب بَتْغَي َلَو وُسّسَجَت َلَو ٌمْثِإ ّنّظل

ۚ ۟ا ۖ ٱ

ُهوُمُتْهِرَكَف اًتْيَم ِهيِخ َأ َمْحَل َلُكْأَي نَأ ْمُكُدَحَأ ّبِحُيَأ

ۚ

ٌميِحّر ٌباّوَت َهّلل ّنِإ َهّلل وُقّت َو ٱ ۚ ٱ ۟ا ٱ

Artinya: …Dan janganlah kamu menggunjing sebagian yang lain, senangkah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya sendiri yang telah meninggal ? tentu kamu membencinya. Takutlah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah itu Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang’.( QS. Al-Hujurat : 12 )

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Mudah-mudahan dapat kita dapat mengambil hikmah dan bisa menjaga empat mutiara yang berharga pada diri yaitu, akal, agama, rasa malu, dan amal saleh. Amin .

ROFIL PENULIS

Pengajar Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Makassar. Semasa kuliah aktif di berbagai organisasi Kegiatan organisasi kemahasiswaan di antaranya Ketua Kemisariat PAII (2001-2002), Ketua Ikatan Keluarga Santri As’adiyah- Nurussalam (2002-2004), Ketua Dept. Penalaran & Keilmuan Senat Mahasiswa STAI As’adiyah (2002-2003), Motivator kader Sadar Hukum Kab. Wajo (2003),

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Muhammad Alimuddin Usman, lahir di Kayumalle-Gowa 01 Maret 1978 anak dari pasangan Jumaddi Matta dan St. Hasnah.

Pendidikan terakhirnya pada Program studi pendidikan Bahasa Inggris di Program S2 Pascasarjana UNM Makassar. Sebagai Pegawai Negeri di Kementerian Agama dan pernah menjadi Pengajar di

Dokumen terkait