• Tidak ada hasil yang ditemukan

نْوُنِمْؤُم uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Artinya: Makanlah apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu sebagai rezeki yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu beriman.

3. Keberkahan dalam menggunakan waktu dengan baik

Waktu apabila kita menggunakannya dengan sebaik mungkin, dan tidak menyia-nyiakan waktu, merupakan bentuk keberkahan yang dapat menghindarkan dari keburukan. Allah berfirman dala QS. Al- Ashr: 1-3

اوََُلِمَعَو اْوََُنَمٰا َنْيِذّلا ّلِا ََْسُخ ْيِفَل َنا َََسْنِ ْلا ّنِا ََْصَعْلاَو ٍۙر ِۙر ࣖ ِرْبّصلاِب اْوَصاَوَتَو ّقَحْلاِب اْوَصاَوَتَو ِتٰحِلّٰصلا ۙە

Artinya: 1. Demi masa, 2. sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

Materi 12

Tiga Kategori Sikap Sabar

Sabar adalah hiasan kebiasaan para nabi dan rasul. Sabar adalah permata yang menghiasi kehidupan para wali. Sabar adalah mutiara bagi orang-orang shalih. Sabar adalah cahaya penerang bagi siapa pun yang menapaki jalan menuju kebahagiaan abadi di akhirat.

Menurut Imam al-Ghazali, kata sabar dan berbagai kata turunannya disebutkan di lebih dari tujuh puluh tempat dalam Al- Qur’an. Di antaranya adalah firman Allah ta’ala dalam QS an-Nahl: 96:

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

َنْوُلَمْعَي اْوُناَك اَم ِنَسْحَاِب ْمُهَرْجَا آْوُرَبَص َنْيِذّلا ّنَيِزْجَنَلَو

Artinya: ….Kami pasti akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang selalu mereka kerjakan.

Juga firman Allah ta’ala dalam QS ar-Ra’d: 24:

اّدلا ىَبْقُع َمْعِنَف ْمُتْرَبَص اَمِب ْمُكْيَلَع ٌمٰلَس ِۗر

Artinya: (Malaikat berkata,) “Salāmun ‘alaikum (semoga keselamatan tercurah kepadamu) karena kesabaranmu.” (Itulah) sebaik-baiknya tempat kesudahan (surga).

Sabar yang merupakan salah satu kewajiban hati ada tiga macam, yaitu:

Pertama, sabar dalam menjalankan ketaatan yang Allah wajibkan.

Pada pagi hari yang suhu udarannya sangat dingin, misalkan, kita harus sabar dalam melaksanakan perintah Allah. Kita paksa diri kita untuk menahan dinginnya udara guna mengambil air wudhu. Pada pagi hari juga, saat tidur adalah sesuatu yang disenangi nafsu kita, kita tahan keinginan nafsu itu, dan kita paksa diri kita untuk menjalankan ibadah shalat Subuh. Kita lakukan itu semua semata-mata mengharap ridha Allah ta’ala. Inilah yang disebut dengan sabar dalam menjalankan ketaatan yang diwajibkan oleh Allah ta’ala.

Kedua, sabar dalam menahan diri untuk tidak melakukan segala yang Allah haramkan.

Nafsu manusia pada umumnya menyenangi hal-hal yang dilarang oleh Allah. Barangsiapa yang menjauhkan dirinya dari kemaksiatan dengan niat memenuhi perintah Allah, maka pahalanya sangat agung. Para ulama mengatakan bahwa meninggalkan satu kemaksiatan lebih utama daripada melakukan seribu kesunnahan. Karena meninggalkan

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

kemaksiatan hukumnya wajib. Sedangkan melakukan kesunnahan hukumnya sunnah. Tentu yang wajib lebih utama daripada yang sunnah.

Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa barangsiapa yang menjaga pandangan matanya dari aurat-aurat perempuan yang tidak halal baginya, maka pahalanya lebih besar daripada melakukan seribu rakaat shalat sunnah.

Hal itu dikarenakan sabar dalam meninggalkan perkara haram menuntut perjuangan yang luar biasa berat. Yaitu perjuangan melawan setan yang selalu menghiasi kemaksiatan seakan-akan ia adalah sesuatu yang sangat indah dan mempesona. Dan perjuangan melawan hawa nafsu yang seringkali mengajak manusia tenggelam dalam dosa dan keburukan.

Ketiga, sabar dalam menghadapi musibah yang menimpa.

Musibah jika dihadapi dengan sabar akan meninggikan derajat atau menghapus dosa. Musibah banyak macamnya. Perlakukan buruk orang lain pada kita adalah musibah. Begitu juga penyakit yang kita derita, kemiskinan, kecelakaan, kemalingan, kehilangan harta benda, kebakaran, dan lain sebagainya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ّمَه َلَو ٍبَصَو َلَو ٍبَصَن ْنِم َمِلْسُمْلا ُبْيِصُي اَم

ّلِإ ،اَهُكا َشُي ةَكْو ّشلا ىّتَح ّمَغ َلَو ىًذَأ َلَو ٍنَزَح َلَو

ّيِراَخُبْلا ُهاَوَر) ُهاَياَطَخ ْنِم ااَهِب ُهللا َرّفَك)

Artinya: Tidaklah seorang Muslim tertimpa keletihan dan penyakit, kekhawatiran dan kesedihan, gangguan dan kesusahan, bahkan duri yang melukainya, melainkan dengan sebab itu semua Allah akan menghapus dosa-dosanya. (HR al-Bukhari).

Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:

ُهْنِم ْبِصُي اًرْيَخ ِهِب ُهللا ِدِرُي ْنَم

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Artinya: Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya, maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya, (HR al-Bukhari).

Jadi orang yang dikehendaki baik oleh Allah, ia akan ditimpa musibah dan diberi kekuatan oleh Allah untuk bersikap sabar dalam menanggung dan menghadapi musibah yang menimpanya.

Materi 13

Tiga Hal yang Membuat Orang Beriman Bahagia Semua orang pasti menginginkan kebahagiaan, kapan pun dan dimanapun berada. Bahkan untuk mendapatkan kebahagiaan, banyak orang yang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Namun berbeda dengan orang yang beriman. Dengan keimanannya tersebut, mereka bisa mendapatkan kebahagiaan. Mereka dapat mengejar kebahagiaan dengan cara yang sederhana sebagaimana dikatakan oleh Syekh M Nawawi Banten yang menyebutkan tiga orang yang sangat berbahagia:

Pertama, orang yang merasa bahwa Allah selalu bersamanya di mana pun ia berada. Surat Al-Baqarah ayat 186 mengisyaratkan bahwa Allah begitu dekat dengan hamba-Nya:

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

ٌبيِرَق يّنِإَف يّنَع يِداَبِع َكَل َأَس اَذِإَو

Artinya, “Jika hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah), ‘Aku dekat.’”

Kedua, orang yang bertahan atau bersabar dalam menjalankan ibadah dan tahan dalam menanggung musibah.

Surat Al-Baqarah ayat 153 menunjukkan betapa bahagianya orang-orang yang bersabar karena mereka mendapat pertolongan, bimbingan, dan pendampingan Allah:

َعَََم َهََّٰللا ّنِا ِةوٰل ََّصلاَو ِرْبّصلاِب اْوُنْيِعَتْسا اوُنَمٰا َنْيِذّلا اَهّيَآٰي ۗ َنْيِرِبّٰصلا

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Ketiga, orang yang rela dengan rezeki pemberian Allah yang ada di tangannya dan merasa tenteram ketika tidak ada tumpukan harta.

Rasulullah saw bersabda dalam riwayat Bukhari dan Muslim : bahwa kekayaan yang membuat bahagia orang tidak melulu terwujud melalui kekayaan harta, tetapi juga kekayaan batin dan jalur-jalur kebahagiaan lainnya.

ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلاَق َلاَق َةَرْيَرُه يِب َأ ْنَع

ّنِكَلَو ِضَرَعْلا ِةَرْثَك ْنَع ىَنِغْلا َسْيَل َمّلَسَو ِهْيَلَع

ِسْفّنلا ىَنِغ ىَنِغْلا

Artinya: “Dari Abu Hurairah ra, ia bercerita. Rasulullah saw bersabda,

‘Kekayaan itu bukan karena kebanyakan harta, tetapi kekayaan batin,’”

(HR Bukhari dan Muslim).

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Materi 14 Empat Racun Hati

Setiap kemaksiatan adalah racun dan yang merupakan penyakit dan perusak kesucian hati. Dan racun-racun hati yang paling banyak ditemukan dan reaksinya cukup keras bagi kelangsungan hidup hati ada empat macam yaitu:

1. Berlebihan dalam berbicara.

Banyak berbicara adalah salah satu faktor yang menyebabkan hati menjadi keras, sebagaimana sabda rasulullah saw :

ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلاَق َلاَق َرَمُع ِنْبا ْنَع

َةَرْثَك ّنِإَف ِهّللا ِرْكِذ ِرْيَغِب َم َلَكْلا اوُرِثْكُت َل َمّلَسَو

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

َدَعْبَأ ّنِإَو ِبْلَقْلِل ٌةَوْسَق ِهّللا ِرْكِذ ِرْيَغِب ِم َلَكْلا يِساَقْلا ُبْلَقْلا ِهّللا ْنِم ِساّنلا

Artinya: Dari Ibnu Umar berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: Janganlah memperbanyak kata (bicara) selain dzikrullah, karena banyak bicara selain dzikrullah menjadikan hati keras. Dan orang yang terjauh dari Allah adalah yang berhati keras.”[HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar].

Umar bin Kahttab ra pernah berkata: “Barang siapa yang banyak bicaranya, maka banyak kesalahannya, sehingga nerakalah sebaik-baik tempat bagi mereka.” Hal ini ditegas juga dalam sebuah hadits, bahwa rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan yang menyebabkan ia tergelincir kedalam neraka lebih jauh antara timur dan barat.” [muttafaq ‘alaihi, dari Abu Hurairah)

2. Berlebihan dalam memandang sesuatu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada setiap mukmin dan mukminah untuk menundukkan pandangannya yang demikian itu lebih suci bagi hati-hati mereka. Dan juga mereka akan merasakan manisnya iman, sebagaimana sabda rasulullah saw :

“Barangsiapa yang menahan pandangannya karena Allah, maka dia akan diberikan oleh Allah rasa manisnya iman yang ia rasakan dalam hatinya, sampai dimana ia manghadap kepada-Nya.” [HR. Ahmad].

Sekarang bagaimana jika perintah itu dilanggar, maka jelas akan menyebabkan fitnah bagi hati pelakunya. yaitu, rusaknya kesucian hati itu sendiri oleh angan-angan dan keindahan semu yang dibisikkan setan, lupa terhadap hal yang menjadi kemaslahatan. Lalu ia berbuat melampaui batas sehingga hilanglah akal sehatnya dan menyebabkan ia menjadi pengabdi hawa nafsu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS. Al Kahfi: 28:

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

ٗهُرْمَا َناَكَو ُهىٰوَه َعَبّتاَو اَنِرْكِذ ْنَع ٗهَبْلَق اَنْلَفْغَا ْنَم ْعِطُت َلَو اًطُرُف

Artinya: Dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas.

3. Berlebihan dalam makan. Sedikit makan dapat melunakkan hati, menajamkan otak, merendahkan nafsu birahi dan melemahkan nafsu amarah. Sedangkan bila banyak makan, bahkan sampai kekenyangan akan berakibat sebaliknya.

– هنع هللا يضر – َبِرَكيِدْعَم ِنْب ِماَدْقِمْلا ْنَع :ملسو هيلع هللا ىلص – ِهّللا ُلوُسَر َلاَق :َلاَق

ٍنْطَب ْنِم اّر َش ًءاَعِو َمَدآ ُنْبا َ َلَم اَم»».

Dari Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Tidaklah anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari pada perutnya.”

Alangkah banyak kemaksiatan yang tersulut akibat makan yang berlebihan dan menghalangi ketaatan manusia kepada Sang Khalik.

Karenanya siapa yang mampu menjaga perutnya dari sifat serakah, maka ia benar-benar membuktikan bahwa dirinya mampu menjaga diri dari keburukan yang lebih fatal lagi.

Ibrahim bin Adham berkata:”Barangsiapa mampu mengendalikan perutnya, maka ia mampu pula mengendalikan agamanya, dan barang siapa yang mampu menguasai rasa lapar (tidak makan berlebihan) maka ia dapat menguasai akhlak-akhlak yang baik, sebab maksiat kepada Allah itu jauh dari orang-orang yang lapar (yang mampu syahwat perutnya).”

4. Berlebihan dalam bergaul

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Berlebih-lebihan dalam pergaulan dapat mendatangkan kerugian di dunia dan akhirat. Khususnya yang diakibatkan oleh pergaulan dengan lawan jenis yang tanpa batas. Allah ta’ala berfirman dalam QS. Al-Isra; 32

ًلْيِبَس َء َسَو ًة َشِحاَف َناَك ٗهّنِا ٓىٰنّزلا اوُبَرْقَت َلَو ۤا ۗ

Artinya: Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.

Materi 15

Empat Kiat Menjdikan Hati Tetap Hidup

Ketahuilah, bahwa hati yang hidup (hati yang sehat) hanya akan diperoleh dengan ilmu dan ikhtiar (usaha). Adapun usaha tersebut yang bisa dilakukan untuk menjadikan hati tetap hidup adalah:

1. Dzikrullah dan Tilawatil Qur’an. Dengan senantiasa dzikrullah (menyebut dan mengingat Allah) bagi seorang hamba manfaatnya sangatlah besar. Sebagaimana Dia berfirman dalam QS. Ar-Ra’du: 28:

ِهََّٰللا ِرْكِذََِب َلَا ِهََّٰللا ِرْكِذِب ْمُهُبْوُلُق ّنِٕىَمْطَتَو اْوُنَمٰا َنْيِذّلا ۗ ُبْوُلُقْلا ّنِٕىَمْطَت ۗ

Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Dan Imam Hasan Al-Bashri berkata:”Lunakkanlah hatimu itu dengan berdzikir”. Kendatipun dzikrullah adalah salah satu bentuk ibadah yang termudah dan ringan, akan tetapi pahala dan keutamaan yang didapatkan melebihi amalan-amalan lainnya.

2. Beristighfar dan Doa.

Hakikat istighfar adalah untuk memohon maghfirah (ampunan), dan batasan maghfirah adalah penjagaan dari keburukan yang diakibatkan dari dosa-dosa. Dan barangsiapa yang meminta ampun kepada-Nya selama memenuhi syaratnya pasti Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan ampunan. Firman Allah dalam QS. An-Nisa:110:

َهََّٰللا ِدََِجَي َهََّٰللا ِرِفْغَت ََْسَي ّمُث ٗه َََسْفَن ْمِلْظَي ْوَا اًء ََُس ْلَمْعّي ْنَمَو ْۤو اًمْيِحّر اًرْوُفَغ

Artinya: Siapa yang berbuat kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian memohon ampunan kepada Allah, niscaya akan mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Hendaklah seseorang itu memperbanyak istighfar kepada-Nya dimanapun berada, sebab seseorang itu tidak tahu dimana tempat maghfirah Tuhannya turun.

3. Bershalawat kepada Nabi saw.

اْوََُنَمٰا َنْيِذّلا اَََهّيَآٰي ِبّنلا ىَلَع َنْوّل َََصُي ٗهَََتَكِٕىَمَو َهّٰللا ّنِا ّۗي ٰۤل اًمْيِلْسَت اْوُمّلَسَو ِهْيَلَع اْوّلَص

Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi.

Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Selawat dari Allah Swt. berarti memberi rahmat, dari malaikat berarti memohonkan ampunan, dan dari orang-orang mukmin berarti berdoa agar diberi rahmat, seperti dengan perkataan, “Allāhumma ṣalli ‘alā Muḥammad”.

Dengan mengucapkan perkataan seperti, “Assalāmu ‘alaika ayyuhan-nabi”, yang artinya ‘semoga keselamatan terlimpah kepadamu, wahai Nabi’.

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

( اًر ْشَع ِهْيَلَع َتْيّلَص ّلِإ ًدَحَأ َكْيَلَع يّلَصُي َل ُهّنَأ دمحأ و ئاسنلا هاور

“Bahwasanya tak seorang pun bershalawat untukmu satu kali, kecuali aku akan bershalawat untuknya sebanyak sepuluh kali.” (HR. an Nasa’i dan Ahmad)

4. Qiyamullail.

Jika seseorang tetap melakukan shalat malam, maka wajahnya akan bercahaya dan dia juga akan merasakan kenikmatan beribadah dalam hatinya, sebagaimana yang dituturkan oleh para Ulama Salaf berikut ini: Abu Sulaiman berkata: “Malam hari bagi orang yang sering beribadat di dalamnya, itu lebih nikmat daripada permainan bagi mereka yang suka hidup bersantai-santai. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

اَيْنّدلا ِءاَمّسلا ىَلِإ ٍةَلْيَل ّلُك ىَلاَعَتَو َكَراَبَت اَنّبَر ُلِزْنَي ىِنوُعْدَي ْنَم ُلوُقَيَف ُرِخلا ِلْيّللا ُثُلُث ىَقْبَي َنيِح

ْنَمَو ُهَيِطْع ُأَف ىِنُلَأْسَي ْنَمَو ُهَل َبيِجَتْسَأَف

ُهَل َرِفْغ َأَف ىِنُرِفْغَتْسَي

“Allah ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku jawab do’anya, siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku kabulkan permintaannya, dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka akan Aku ampuni dia.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Materi 16

Empat Alasan Bidadari Surga Cemburu Pada Wanita Sholehah

Sipat bidadari surga:

1. Bidadari surga adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang luar biasa cantik.

2. Bukan hanya itu saja bidadari surga memiliki etika sopan, pemalu, menundukkan kepala, memang merupakan karakter bidadari surga yang telah dijelaskan dalam Al-Quran.

3. Akhlak mulia, paras nan indah dan menawan yang dimiliki bidadari surga inilah yang dijadikan Allah SWT sebagai imbalan, atau ganjaran bagi orang-orang yang sholeh dan beriman.

Dan ternyata para bidadari surga merasa cemburu terhadap wanita sholihah. Para kaum wanita shalihah yang ada di dunia, kelak akan menjadi wanita-wanita surga yang lebih utama bila dibandingkan bidadari surga yang jelita.

Di surga ada dua jenis bidadari.

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Pertama, wanita yang Allah ciptakan secara khusus, untuk menjadi bidadari di surga. Mereka bukan penduduk dunia. Karena Allah menyatakan dalam al-Quran bahwa mereka tidak pernah disentuh lelaki dari kalangan jin dan manusia. Allah berfirman:

ٌسْنِإ ّنُهْثِمْطَي ْمَل ِفْرّطلا ُتاَرِصاَق ّنِهيِف

ّناَج َلَو ْمُهَلْبَق

Artinya: Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh sebelum suami mereka (penduduk surga), baik oleh manusia, maupun oleh jin. (QS. ar-Rahman: 56).

Karena itu, di ayat lain Allah menyebutkan bahwa mereka diciptakan langsung besar menjadi penduduk surga. Allah berfirman,

اًراَكْبَأ ّنُهاَنْلَعَجَف . ًءا َشْنِإ ّنُهاَن ْأ َشْنَأ اّنِإ

Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung jadi gadis. dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. (QS. al-Waqiah: 55 – 56).

Ummu Salamah Radhiyallahu ‘anha pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, mana yang lebih afdhal, bidadari asli surga ataukah wanita dunia?” Beliau mengatakan, Wanita dunia lebih afdhal dari pada bidadari asli surga. Sebagaimana bagian luar baju lebih bagus dari pada bagian dalamnya. “Mengapa bisa demikian, ya Rasulullah?” tanya Ummu Salamah. Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Disebabkan karena mereka shalat, berpuasa, dan melakukan ibadah kepada Allah. Allah berikan dia hiasan cahaya di wajahnya,

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

memakai sutra putih warnanya, dan baju berwarna hijau, serta perhiasan kuning mengkilap.”

Wanita solihah di dunia – yaitu para istri – lebih baik dibandingkan bidadari di akhirat. Mereka lebih indah dan lebih dicintai suaminya.

Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan bahwa kelompok pertama yang masuk surga itu seperti cahaya bulan di malam purnama. (Fatawa Nur ‘ala ad-Darb, 12/58)

Ketika seorang wanita (istri), taat terhadap suaminya, maka kelak dia akan menjadi ratu di dalam surga Allah SWT. Dalam hal ini, Rasulullah SAW:

ملسو هيلع هللا ىلص هللا لوسر َلاَق ، ّيِلَع ْنَع

ْمَل ٍتْوَصِب َنيِداَنُي ِنيِعْلا ِروُح َعَمَتْجُمَل اَهيِف ّنِإَو

ُديِبَن لَف ، ُتاَدِلاَخْلا ُنْحَن : اَهِلْثِمِب ُقِئلَخْلا ِعَمْسَي

ُنْحَنَو ،اًدْب َأ ُسَأْبَن لَف ، ُتاَمِعاّنلا ُنْحَنَو ،اًدَبَأ

،اَنَل َناَك ْنَمِل ىَبوُطَف ،اًدَبَأ ُطَخْسَن لَف ، ُتاَيِضاّرلا

ُهَل اّنُكَو

Artinya: Dari Sayyidina Ali RA, Rasulullah SAW bersabda,

‘Di surga terdapat perkumpulan para bidadari. Mereka menyeru dengan suara yang (keindahannya) belum pernah didengar semesta makhluk, ‘Kami kekal.

Selamanya takkan binasa. Kami senantiasa bahagia.

Selamanya takkan bersedih. Kami selalu lapang hati. Kami takkan pernah murka. Berbahagialah laki-laki yang mendapatkan kami dan kami mendapatkannya. (HR At- Turmudzi).

Ada 4 alasan mengapa wanita sholihah lebih utama dibandingkan bidadari surga:

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

1. Allah meletakkan cahaya pada wajah wanita sholehah. Semua amal perbuatan yang dijalani oleh wanita sholehah di dunia memang berdasarkan pengabdian yang tulus dan ikhlas, serta mengharap ridho Allah semata. Maka berkat amalannya itu, Allah SWT senantiasa melerakkan pada eajah mereka di surga kelak, berupa cahaya yang bersinar dan berkilau. Sungguh luar biasa Maha Besar Allah dengan segala kuasa-Nya.

2. Allah menjadikan lembut tubuh wanita sholehah ibarat kain sutra.

Ketika hidup di dunia, wanita senantiasa menjaga auratnya terkecuali kepada suaminya. Mereka pun tidak mudah tergiur dengan gemerlap dunia yang bersifat sementara. Dan Allah SWT menjadikan lembut tubuh mereka ibaratkan kain sutra di surga kelak. Sehingga mereka akan menjadi wanita surga, dan tak kalah dengan bidadari-bidadari surga yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan Sunnah.

3. Memiliki kulit putih, bersih, berpakaian hijau dan perhiasan kekuning- kuningan. Ketika di surga kelak, Allah SWT akan menjadikan wanita sholehah memiliki kulit putih yang bersih, mengenakan pakaian hijau dengan perhiasan yang berwarna kekuning-kuningan. Itulah ganjaran bagi setiap kaum wanita yang mampu menata hati mereka, setiap perilaku, serta ibadah mereka yang hanya untuk mengaharap ridho Allah. Sehingga Allah senantiasa memberikan tempat yang mulia di surga kelak, yakni menjadi sosok wanita surga yang selalu diidamkan.

4. Allah menjadikan sanggulnya bak mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Allah memuliakan wanita sholehah di surga kelak dengan menjadikan sanggul mereka bak mutiara yang gemerlap, dan sisirnya terbuat dari emas yang berkilau. Sungguh luar biasa keutamaan yang diberikan oleh Allah kepada wanita sholehah. Yang mana wanita sholehah menjadi wanita-wanita surga yang lebih utama dibandingkan bidadari surga.

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Materi 17

Empat Rahasia Keistimewaan Al-Qur'an

Kalau kita mau menyingkap rahasia keistimewaan A- Qur'an, maka alangkah banyaknya dan takkan terhitung jumlahnya. Di antaranya Al- Qur'an adalah kitab yang lengkap dan sempurna, Aktual dan Universal menyeluruh untuk semua lapisan masyarakat, orang Arab atau non Arab, miskin atau kaya, bodoh atau pintar, jelek atau cakep. Lengkap untuk segala kebutuhan hidup, baik hidup berkeluarga, bermasyarakat maupun bernegara. Dan tetap berlaku sepanjang zaman, dari zaman kuno sampai zaman canggih dan modern. Maka pantas kalau Al-Qur'an dijadikan sebagai way of life, peraturan dan pedoman hidup buat manusia sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus:57 :

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

ىِف اَمّل ٌء َفِشَو ْمُكّبّر ْنّم ٌةَظِعْوّم ْمُكْتَء َج ْدَق ُساّنلا اَهّيَآٰي ۤا ۤا َنْيِنِمْؤُمْلّل ٌةَمْحَرّو ىًدُهَو ْوُدّصلا ِۙر

Artinya: Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin.

Menurut DR. Muhammad Ali Ash Shabuni dalam kitab Shafwatut Tafsir. Ayat tersebut diawali "Ya Ayuhannas" artinya ayat ini di tujukan untuk seluruh manusia yang tidak di batasi oleh status sosial, warna kulit, suku bangsa, dan agama.

Dalam ayat tadi terkandung empat keistimewaan al qur'an :

1. Sebagai mau'idhah yaitu pelajaran dari Tuhan yang maha pengajar.

hal ini juga di katakan oleh iman Al Ghazali dalam kitab Jawahir Al- Qur'an bahwa seluruh cabang ilmu yang dahulu atau yang akan datang, yang telah di ketahui atau yang belum, semuanya bersumber dari Al Qur'an, baik ajaran tentang politik, ekonomi, sosial, hukum, teknologi, theologi, dan Antropologi.

2. Sebagai Syifa, obat bagi penyakit yang ada di dalam dada, atau penyakit batin seperti dengki, frustasi, rendah diri, resah, susah dan gelisah, semua penyakit itu tak ada obatnya kecuali dengan terapi atau resep al qur'an. Di saat hati lagi frustasi, ditinggal kekasih, jiwa putus asa karena putus cinta, makan tak enak tidur tak nyenyak, nafas sesak, duniapun rasanya kiamat, Al-qur'an tampil dengan resepnya dalam QS. Yusuf: 87

ّلِا ِهََّٰللا ِحْوّر ْنِم ُس َََْٔي َي َل ٗهّنِاِهََّٰللا ِحْوّر ْنِم اْوُس َََْٔي َت َلَو ... ۟ا ۗ ۟ا َنْوُرِفٰكْلا ُمْوَقْلا

Artinya: …Dan Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya tidak ada yang berputus asa dari rahmat Allah, kecuali kaum yang kafir.”

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Di kala hati sedang resah dan gelisah, pikiran tak tenang, perasaan bimbang, maunya terjun ke jurang atau bunuh diri pakai tambang. Al- Qur'anpun datang menghadang. "Ingatlah dengan berdzikir hati akan tenang dan tentram"

3. Sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia agar selamat di akhirat dan bahagia di dunia.

َنْيِذّلا َنْيِنِمْؤََُمْلا ُر ََّشَبُيَو ُمَوََْقَا َيِه ْيِتّلِل ْيِدْهَي َنٰاْرُقْلا اَذٰه ّنِا ًرْيِبَك اًرْجَا ْمُهَل ّنَا ِتٰحِلّٰصلا َنْوُلَمْعَي ۙا

Artinya: Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa bagi mereka ada pahala yang sangat besar (QS. Al Isra’: 9)

4. Sebagai rahmat bagi orang yang beriman, hal ini terbukti bahwa Al Qur'an mampu mengangkat harkat martabat umat Islam sehingga menjadi umat yang terbaik dibanding umat yang lain, seandainya Al Qur'an benar-benar di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

ُدََْيِزَي َلَو ْيِنِمْؤََُمْلّل ٌةَََمْحَرّو ٌءَف ََِش َوََُه اَََم ِنٰاْرََُقْلا َنِم ُلّزَََنُنَو َۙن ۤا اًراَسَخ ّلِا َنْيِمِلّٰظلا

Artinya: Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang mukmin, sedangkan bagi orang-orang zalim (Al- Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.

Oleh karena itu, mari kita kembali kepad Al Qur'an. Kita pelajari, Kita baca, kita pahami, dan kita amalkan isi kandungannya. Sungguh Al Qur'an begitu mulia dan agung, untaian kalimatnya yang begitu indah, susunan katanya yang begitu rapih, gaya bahasanya yang begitu menakjubkan, tak pernah rapuh dimakan waktu, tak pernah punah di telan masa, dan tak pernah hilang di telan zaman.

Al-Qur'an selalu cocok untuk dibaca kapan saja, dimana saja, dan dalam situasi bagaimanapun juga, pagi, siang, sore, malam, baca Al Qur'an enak rasanya. Di sekolah, dirumah, mushalah, baca Al Qur'an,

uhammad Alimuddin “123 Materi Kultum,

Dokumen terkait