BAB II BAB II
A. Penelitian Sebelumnya
7. Analisis Butir Soal
dan uraian
objektif
Tes uraian dapat dibedakan uraianobjektif
dan uraian nonobjektifl
Tes uraianobjektif
sering digunakan pada bidang sains dan teknologi atau bidang sosial yang jawaban soalnya sudah pasti, dan hanya satu jawaban yang benar. Tes uraian nonobjektif
sering digunakan pada bidang-bidangilmu
sosial,yaitu
jawabannyaluas
dantidak
hanya satu jawaban yang benar tergantung argumentasi peserta tes.l0meliputi parameter soal tingkat
kesukaran,daya pembeda,
distribusi jawaban, dan reliabilitas.32a. Indeks Kesukaran
SoalSangatlah penting
untuk
melihattingkat
kesukaran soal dalam rangka menyediakan berbagai macam alat diagnostik kesulitan belajar pesertadidik
ataupun dalam rangka meningkatkan penilaian berbasis kelas.Baik
buruknyabutir
tesjuga
ditentukan olehtingkat
kesukaran butir tersebut, yang diperoleh dari analisis soal. Secara umum, menurutteori
klasik,tingkat
kesukaran dapat dinyatakan melalui beberapa cara diantaranya(l)
proporsi menjawab benar,(2)
skala kesukaran linear,(3)
indeksDavis,
dan(4)
skalabivariat.
Proporsi jawaban benar (p),yaitu jumtah
peserta tes yang menjawab benar padabutir
soal yangdianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes
seluruhnya merupakantingkat
kesukaranyang paling umum digunakan
lndeks kesukaran suatu soal dinyatakanoleh
suatu indeksyang
dinamakanindeks kesukaran soal dan di simbolkan oleh huruf P.
Indeks kesukaran soal merupakanrasio
antara penjawab soal dengan benardan
banyaknya menjawabsoal.
Secarateoritik dikatakan bahwa
P sebenarnya merupakan probabilitasempirik untuk lulus
soal tertentu bagi kelompok siswa tertentu. Formulasi indeks kesukaran soal adalah:P=
B./s
"
Sumarna Surapramta. Analisis, Validitas. Reliabilitas dan Inlerpretasi Hasil Tes lmplcmenlasi kurikulum 2fi)4. Bandrurg: Remaja Rosdakar-va Offset. 2()05 h. t0il
Keterangan:
P :
Indeks kesukaranB :
Banyaknya siswa yang menjawab soalitu
dengan betulJS :
Jumlah seluruh siswa peserta tes33Tingkat kesukaran biasanya dibedakan menjadi tiga kategori
Tabel I
Kategori
Tingkat Kesukaran Nilai
pKategori
P<0,3
Sukar0,35ps0,7
SedangP>0,7
Mudahb. Indeks
Daya Pembeda(Diskriminasi)
SoalDaya beda soal adalah kemampuan suatu soal
untuk membedakanantara siswa yang pandai (siswa yang
mempunyai kemampuantinggi)
dengansiswa yang kurang
pandai(siswa
yang mempunyai kemampuan rendah).Fungsi dari daya
bedaitu
adalah mendeteksi perbedaanindividual
yang sekecil-kecilnyadi
antara para subyek tes, sejalan dengan fungsi dan tujuan tesitu
sendiri.Butir
yangdemikian
dikatakanvalid
atau cermat..34Formulasi yang
digunakan untuk mencari daya pembeda soal adalah:3r Sulursimi AriL-unlo. Dasar-Dasar Evaluasi I'endidikan, Jakafla. Butni Aksara 2006.
h.208
to Saifuddin Azwu, Tes l'restasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar, Yoryakarla: Pustaka Pelajar Offsel, 2005. h. 137
Keterangan:
D :
Daya Pembeda SoalBa :
Banyaknya kelompok atas menjawab benarJ,r -
Banyaknya peserta kelompok atasBn :
Banyaknya kelompok bawah menjawab benarJu
= Banyaknya peserta kelompok bawahIndeks daya
pembedadihitung
atas dasar pembagian kelompokmenjadi dua bagian, yaitu kelompok atas yang
merupakan kelompok pesertates yang
berkemampuantinggi
dengankelompok bawah
yangmerupakan kelompok peserta tes yang berkemampuan
rendah- Kemampuantinggi ditunjukkan
dengan perolehanskor
yangtinggi
dan kemampuanrendah ditunjukkan dengan perolehan skor yang
rendah.Indeks daya pembeda didefinisikan sebagai selisih antara proporsi jawaban benar pada kelompok atas dengan proporsi jawaban benar pada kelompok
bawah
Pembagiankelompok
menurutKelley,
Crocker& Algina
dalam Surapranata, bahwayang paling stabil dan sensitif
sertapaling
banyakdigunakan
adalah dengan menentukan277o kelompok
atas dan 27oh kelompok bawah. Tetapi umumnya paraahli
tes membagikelompok ini metjadi
27Yo atau 33o/okelompok
atasdan 27yo alau
337o kelompokbawah (Cureton 1957).Untuk berbagai macam keperluan,
pembagiankelompok
dapat5f/o kelompok atas dan 50% kelompok bawah
atauB- B.
D: ---1-
---g'J.4
J ts-) -,
berkisar
antara 25o/o-35o/okelompok
atas dankelompok
bawah.35 Dalam penelitianini
peneliti menentukan 35 % kelompok atas dan 35% kelompokbaawah. Sehingga 35Yo dari 72 siswa yang mengikuti ujian Akhir
MadrasahNegeri Model
Pahandut PakangkaRaya di dapat 25
siswa kelompok atas dan 25 siswa kelompok bawah.Tabel
2Kriteria
indeks daya beda adalah sebagaiberikut
:Indeks
Daya Pembeda SoalN
ilai
DKategori
KeteranganD-0
40 Sangat baik Diterima0,30sD<0,39
Baik Perlu peningkatan0,20<D<0,29
Cukup Perlu perbaikanD s 0,r9
Tidak baik DibuangValiditas
Validitas adalah suatu konsep yang dikaitkan dengan sejauh mana
tes telah mengukur apa yang
seharusnya diukur.36 Validitas sebuah tes selalu dibedakan menjadi2
macamyaitu : validitas
logis danvaliditas
empiris.Validitas logis
sama dengan analisiskualitatif
terhadap sebuah soal,
yaitu
menentukan berfungsi tidaknya suatu soal berdasarkankriteria
yang telah ditentukan, yang dalam halini
adalah kriteria materi, konstruksi dan bahasa-Untuk uji validitas instrument digunkan rumus
"PointBiserial"
sebagaiberikut
:rt Sumama Surapranat4 ArBlisis. validitas, Reliabilitas dan lnterpretasi Hasil Tes.
lmplcmcntasi kurikulum 2fi}{. Bandung: Remaja Rosdakarl a Offsel. 2005. h.24
tn Sumama Surapranata. ,4nalt-sr'.r, l'dlidilas, reliabililas dan lnlerpretasi llosil tes lmplementasi Kurikulum 2001. Bandung : PT. Remaja Rosdakar,a' 20()4. h. 50
c
I
34
Mp-Mr E
4. = s, '{;
Keterangan :
rbis :
Koefisien korelasi BiserialMp =
Rerata skor pad tes dari peserta tes yangmemiliki
jawaban benarMt :
Rerata skor totalSt :
Standar deviasi skor totalP :
Proporsi peserta tes yang jawaban nya benar pada soal (Tingkat Kesukaran)a : (q=l-p)
proporsi siswa yang menjawab salah sTPenafsiran harga
validitas butir
soal langzung menggunakankriteria
koefisen korelasi, dengan criteria sebagaiberikut
:0.800
- 1,00 -
sangat tinggi0.600
-0,800
= tinggi0,400-0,600 :cukup
0,200
- 0,400
= rendah0,00
- 0,200
= sangat rendah.3SButir-butir soal yang mempunyai harga validitas diatas
0,400 dipakai sebagai instrument penelitian, sedangkanbutir-butir
soal yang mempunyai harga validitas dibawah 0,400 tidak dipergunakan (gugur).t'
Ibid. h.6l
s
Snlnrsimi arikumo, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2003.h.75
t5
d. Reliabilitas
Penekanan utama dalam mengumpulkan data
untukmenentukan reliabilitas tes adalah pada konsistensi
dihubungkandengan reliabilitas skor atau reliabilitas penilai. Reliabilitas
skorberarti
bahwajika
suatutes telah
diadministrasikan pada penempuhujian untuk kedua kalinya, maka penempuh ujian akan
tetap memperoleh skor yang sama dengan pengadministrasian yang pertama.Salah satu cara para spesialis pengukuran dalam
menentukanreliabilitas skor tes
adalahmelalui tes
standar.Jika
penempuh ujiandiuji
kembati, mereka harus melengkapi tugas yang sama persis dalamkondisi yang juga persis sama. Hal ini akan membantu
dalampencapaian hasil tes yang konsisten.
Indeks
reliabilitas
soal dikatakanbaik
adalahminimum
0.70.Reliabilitas memiliki
dua keajegan, pertama adalah keajegan internal yaknitingkat
sejauhmana tingkatbutir
soalitu
homogen baik dari segitingkat
kesukaran maupunbentuk soalnya
Keajegankedua
adalah keajeganeksternal yakni tingkat
sejauhmanaskor dihasilkan
tetap sama sepanjang kemampuan orang yang diukur belum berubah.3eReabelitas
ditentukan
denganrumus Kuder fucharson
yaitu dengan rumus KR-21 , sebagaiberikut
:( k \(. u(* .u)\
r, =[r_ri,- kn )
t'
D.iemari Mardapi. Penysanan Tesllasil
Belaiar, Yogyakafa: Progrdln Pascasarjarn Universitas Ncgeri Yogyakafla. 2fi)4. h. I 19-i6
Keterangan:
rl