• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

B. Hasil Penelitian

1. Analisis dan Evaluasi Perencanaan Anggaran Biaya

1. Analisis dan Evaluasi Perencanaan Anggaran Biaya Operasional Perusahaan

Dalam penyusunan anggarannya, PT. Adira Dinamika Multifinance menggunakan pendekatan top down and bottom up yaitu bahwa penyusunan anggaran diawali pada bulan Agustus dengan pengarahan dari direksi kantor kepada kepala cabang untuk segera menyusun anggaran masing-masing cabang kepala cabang mengarahkan kepada masing-masing staff dan kepala operasional dan kepala keuangan untuk membuat anggaran yang sanggup dicapai oleh masing-masing bagian menurut kemampuannya. Kepala operasional dan kepala keuangan menyusun anggaran masing-masing lalu diserahkan kepada kepala cabang untuk dibahas dalam tim anggaran. Rancangan anggaran yang telah disetujui oleh tim anggaran selanjutnya akan meminta persetujuan dari kepala cabang terlebih dahulu sebelum dikirim ke kantor pusat untuk mendapat pengesahan.

Dalam penyusunan anggaran biaya operasional, kepala cabang menyusun rencana kerja untuk anggaran periode mendatang dengan menginstruksikan kepada kepala operasional dan keuangan untuk menyusun rencana kerja.

Anggaran yang dibuat masing-masing kepala bidang akan dibawa dalam rapat tim anggaran. Dalam rapat tim anggaran akan dibahas tentang rencana anggaran dari masing-masing rencana anggaran cabang. Apabila rancangan anggaran telah ditetapkan, akan dilakukan revisi terhadap rancangan anggaran bila diperlukan.

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

Rancangan anggaran yang telah direvisi dan disetujui akan dikirimkan ke kantor pusat. Kantor pusat akan mengadakan mengadakan rapat yang membahas anggaran tersebut dan harus disahkan paling lambat pertengahan bulan Desember oleh dewan direksi dan RUPS. Dilihat dari lamanya jangka waktu yang dibutuhkan dalam penyusunan anggaran sampai pengesahan maka dapat disimpulkan penyusunan anggaran tesebut memberikan kemungkinan bagi manajer untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyusunan anggaran biaya operasional baik internal maupun eksternal yang diperkirakan dapat mempengaruhi kegiatan operasional perusahaan.

Faktor internal yang dipertimbangkan antara lain penambahan karyawan yang dapat menambah biaya operasional perusahaan ataupun kenaikan BBM yang dapat menaikkan semua harga barang-barang dan jasa. Sedangkan faktor eksternal meliputi kondisi pasar, tingkat permintaan, dan kemungkinan perubahan kebijakan pemerintah. Faktor perubahan kebijakan pemerintah merupakan faktor yang penting karena PT. Adira Finace Medan merupakan perusahaan pembiayaan yang mengikuti suku bunga bank dan PT. Adira Finance Medan merupakan perusahaan milik Bank Danamon.

Berbagai faktor tersebut menjadi masukan dalam menetapkan biaya operasional yang dianggarkan. Estimasi dalam anggaran biaya operasional berdasarkan atas realisasi anggaran periode sebelumnya dan pertumbuhan yang dicapai perusahaan, dengan menyertakan sejumlah asumsi. Untuk melihat apakah

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

anggaran biaya operasional telah diterapkan secara efektif oleh perusahaan sebagai alat perencanaan dan pengawasan dapat dilihat dari realisasi dan anggaran biaya operasional.

Berdasarkan teoritis bab II cara penyusunan anggaran yang paling baik adalah dengan metode pragmatis dimana dalam metode ini, anggaran yang ditetapkan berdasarkan pengalaman tahun lalu berdasarkan biaya standar. Karena biaya standar akan menjadi kerangka pendukung yang akurat bagi tersusunnya suatu anggaran. Pada PT. Adira Dinamika Multifinance biaya standar yang dipakai dalam menentukan anggaran biaya operasional tidak transparan, sehingga tidak diketahui bagaimana penentuan biaya standar tersebut.

Walaupun anggaran biaya operasional telah disusun dengan baik, namun dengan adanya penentuan biaya standar maka kita akan mudah menentukan anggaran yang akan dibuat, karena penggunaan biaya standar dapat memudahkan manajemen untuk mengetahui dampak-dampak yang mungkin terjadi dari keputusan atas biaya. Apabila terdapat selisih yang cukup material antara biaya aktual dengan biaya standar, manajemen dapat mengambil tindakan cepat untuk mengatasi masalah tersebut.

Dengan dasar atau metode yang telah dipaparkan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa PT. Adira Finance Medan mempunyai dasar penyusunan anggaran biaya operasional sebagai berikut :

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

a. Historikal atau pengalaman tahun lalu.

Salah satu dasar penyusunannya adalah anggaran-anggaran tahun yang lewat, dimana perusahaan membandingkan anggaran dengan realisasi tahun sebelumnya dan membandingkan laba serta sebagai acuan untuk menetapkan harga.

b. Melihat kondisi ekonomi secara umum.

Penyusunan anggaran didasarkan pada apa yang terjadi pada masa yang akan datang, terutama mengenai kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi para pesaing dan lain-lain. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi.

c. Pangsa pasar.

Dimana pangsa pasar pada PT. Adira Finance Medan adalah penjualan kendaraan mobil baru atau bekas, maka hal ini perlu diperhatikan bagaimana prospek ke depan yang diambil.

2. Analisis dan Evaluasi Pengawasan Anggaran Biaya operasional Perusahaan

PT. Adira Finace Medan menyusun laporan realisasi laporan anggaran setiap akhir bulan dan pada akhir periode anggaran. Laporan ini memuat perbandingan

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

realisasi biaya operasional dengan biaya anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, serta penyimpangan diantara keduanya.

Dalam hal analisis penyimpangan, perusahaan menghitung analisis varians biaya operasional yang terjadi untuk satu periode anggaran. Realisasi anggaran akan dibandingkan dengan anggaran yang telah ditetapkan untuk satu periode anggaran. Hasil perbandingan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk melanjutkan atau mengkoreksi tindakan yang dilakukan.

Terhadap penyimpangan yang terjadi terutama yang sifatnya merugikan, kepala cabang akan memanggil kepala bagian yang bertanggung jawab dan menanyakan penyebab terjadinya penyimpangan tersebut dan melakukan penyelidikan atas penyebab terjadinya penyimpangan tersebut. Dan bila penyimpangan terjadi karena kelalaian pegawai dalam melakukan kegiatan operasional, maka akan diberikan sanksi berupa teguran dan sanksi lainnya.

Namun bila karena kondisi pasar atau faktor-faktor eksternal lainnya, maka hal ini akan diserahkan kepada tim anggaran untuk diselidiki dan menjadi bahan pertimbangan bagi penyusunan anggaran berikutnya.

Ada dua penyimpangan yang umum terjadi pada biaya yaitu penyimpangan yang menguntungkan (favorable variance) dan penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable variance), adapun penyimpangan yang terjadi pada PT. Adira Dinamika Multifinance Medan bulan Januari 2007 yaitu :

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

a. Biaya Tenaga Kerja

Terdapat biaya gaji karyawan, bonus dan pelatihan. Biaya gaji, bonus karyawan dan pelatihan dianggarkan sebesar Rp. 73.739.000. sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp. 69.994.981, terdapat selisih sebesar Rp 3.744.019 ,varians biaya yang menguntungkan ini dikarenakan adanya pengurangan karyawan.

b. Biaya Fasilitas

Biaya pada facilities expenses sebesar Rp. 35.355.753 sedangkan anggaran sebesar Rp 26.138.000,- terdapat selisih sebesar Rp 9.217.753 varians biaya yang tidak menguntungkan karena terjadi kenaikan biaya telepon dan listrik pemakaian pada bulan Desember akhir tahun.

c. Biaya IT Peralatan Kantor

Biaya ini dianggarkan sebesar Rp 5.923.000 tetapi pada realisasinya sebesar Rp. 10.206.195, terdapat selisih sebesar Rp 4.283.195,- merupakan varians yang tidak menguntungkan. Hal ini tidak menjadi masalah karena biaya pada bagian hanya dikeluarkan pada awal tahun saja.

d. Biaya Overhead Lain-lain

Biaya ini dianggarkan sebesar Rp 213.431.000,- realisasi biaya yang terjadi sebesar Rp 27.120.778,- terdapat selisih sebesar Rp 186.310.222 merupakan varians yang sangat menguntungkan. Hal ini dikarenakan komite anggaran mengalokasikan biaya overhead yang tidak terduga terlalu besar.

e. Biaya General Affair lain-lain

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

Biaya ini dianggarkan sebesar Rp 7.338.000,- akan tetapi tidak terdapat pengeluaran biaya tersebut pada bulan januari sehingga terjadi varians yang menguntungkan

Berikut ini total realisasi dan anggaran biaya operasional PT. Adira Finance Medan Januari 2007 yang dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.2

Ikhtisar Laporan Realisasi Anggaran Biaya Operasional PT. Adira Dinamika Multifinance Medan Januari 2007

Tahun Biaya

Realisasi

Anggaran Biaya Operasional

Penyimpangan Rupiah keterangan Jan 07 Tenaga

Kerja

69.994.981 73.739.000 3.744.019 Menguntungkan Fasilitas 35.355.753 26.138.000 9.217.753 Tdk Menguntungkan IT Peralatan

kantor

10.206.195 5.923.000 4.283.195 Tdk Menguntungkan Overhead

Lain-lain

27.120.778 213.431.000 186.310.222 Menguntungkan General

Affair

- 7.338.000 7.338.000 Menguntungkan

Berikut ini realisasi dan anggaran penjualan pada PT. Adira Dinamika Multifinance Medan Per Januari 2007 yang dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.3

Realisasi dan Anggaran Penjualan

PT. Adira Dinamika Multifinance Medan Januari 2007

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

Tahun Realisasi Penjualan Target Penjualan Selisih Jan 07 9.845.000.000 10.954.000.000 1.109.000.000

Dari tabel diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa penjualan pada bulan Januari 2007 pada perusahaan tidak mencapai target yang ditetapkan,akan tetapi selisih dari realisasi penjualan dan target yang ditetapkan tidak terlalu besar sehingga tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan.

Dari tabel 4.1 juga dapat dilihat bahwa realisasi biaya operasional tidak melebihi dari biaya yang dianggarkan sehingga mengalami penyimpangan yang menguntungkan, hanya terdapat pada bagian biaya Fasilitas dan Biaya IT yang mengalami kenaikan. Kenaikan kedua biaya tersebut disebabkan karena pada awal tahun banyak terjadi biaya-biaya yang tidak terduga diantaranya Biaya Frame Relay, kenaikan biaya listrik dan telepon pada penggunaan akhir tahun, dan perbaikan pemeliharaan sistem IT pada awal tahun.

Menurut penulis, berdasarkan realisasi biaya pada PT. Adira Dinamika Multifinance Januari 2007, anggaran biaya operasional sudah direncanakan secara efisien, walaupun target penjualan tidak terpenuhi tetapi semua biaya mengalami varians yang menguntungkan, selain dari biaya fasilitas dan biaya IT Peralatan Kantor. Biaya fasilitas mengalami varians yang tidak menguntungkan, tetapi tidak terlalu besar perbandingannya. Perencanaan biaya pada PT. Adira Finance Medan menjadi pedoman cabang dalam meminimalkan pengeluaran.

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

Apabila pengeluaran lebih kecil dari pendapatan yang diterima oleh cabang maka laba perusahaan akan meningkat. Pengawasan pada biaya operasional cabang sudah cukup efektif, karena apabila biaya yang dikeluarkan cabang lebih besar dari yang dianggarkan maka akan ada teguran yang diberikan kepada kepala cabang. Sehingga kepala cabang akan memonitor para kepala operasional untuk lebih meningkatkan pengawasan dalam pengeluaran biaya dan kepala pemasaran harus lebih meningkatkan penjualan.Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa perencanaan dan pengawasan pada anggaran biaya operasional PT. Adira Dinamika Multifinance Medan sudah dijalankan cukup efektif dan efisien, dan dapat dicapainya tujuan dari perusahaan yaitu laba.

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Perencanaan biaya operasional perusahaan sudah cukup baik, dimana pada penyusunan anggaran perusahaan menggunakan pendekatan top down and bottom up, dimana prosedur penyusunan anggaran perusahaan melibatkan semua bagian yang bertanggung jawab untuk menyusun anggaran setiap bagian menurut kemampuan masing-masing. Sehingga, anggaran pada PT. Adira Dinamika Multifinance merupakan hasil partisipasi semua bagian-bagian yang telah disepakati bersama menurut kemampuan masing-masing bagian.

Pengawasan biaya operasional perusahaan sudah cukup baik, terlihat dengan adanya pengklasifikasian biaya dan adanya pengawasan yang dilakukan manajer top terhadap penyimpangan yang terjadi dengan cara menegur kepala cabang agar dapat meminimalkan biaya-biaya operasional cabang.

2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyimpangan pada anggaran perusahaan antara lain :

- Menurunnya penjualan cabang - Naiknya suku bunga bank

- Pengurangan karyawan sehingga biaya tenaga kerja berkurang

- Besarnya anggaran yang ditetapkan melebihi pengeluaran biaya yang terjadi.

Sri Utami Nova Yanthi : Perencanaan Dan Pengawasan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Laba Perusahaan Pada PT. Adira Dinamika Multifinance Car Division Cabang Medan, 2010.

- Kebijakan pemerintah, seperti kenaikan tarif listrik, air dan telepon.

B. SARAN

1. Sebaiknya anggaran biaya operasional dibedakan atas biaya tetap dan variabel sehingga dapat membantu dalam penyusunan anggaran yang berikutnya untuk menentukan biaya-biaya yang mungkin dapat berubah akibat perubahan nilai anggaran yang dilakukan perusahaan.

Tim komite anggaran di kantor pusat harus selalu memonitor biaya-biaya yang dikeluarkan oleh cabang. Sistem akuntansi biaya perlu dikembangkan untuk menunjang keberhasilan perusahaan. Dengan memasukkan informasi biaya yang tepat akan membantu pembukuan jenis biaya apa saja yang menyimpang dari rencana. Harus dilakukan transparansi bagaimana penentuan biaya standar yang dilakukan oleh tim anggaran

2. Hasil analisis penyimpangan anggaran biaya operasional hendaknya dijadikan sebagai umpan balik dalam menyusun anggaran biaya operasional untuk periode berikutnya agar penyimpangan yang terjadi menjadi semakin kecil atau bahkan menjadi tidak ada.

i

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, gunawan dan Marwan Asri, 2003. Anggaran Perusahaan, Buku I, BPFE UGM, Yogyakarta

Agus Ahyari, 2002. Anggaran Perusahaan : pendekatan Kuantitatif, Buku Satu, Edisi Satu, Cetakan Keempat, BPFE, Yogya

Carter, William K., Milton F. Usry, 2005. Akuntansi Biaya, Penerjemah : Krista, Edisi Ketiga Belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Hansen, Mowen, 2006. Akuntansi Manajemen, Terjemahan Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Budgetting Penganggaran : Perencanaan Lengkap Untuk Membantu Manajemen, Edisi Satu, Raja Grafindo Persada, Jakarta Kartadinata, abas, 2004. Akuntansi dan Analisis Biaya, Cetakan Keempat, PT.

Asdi Mahasatya, Jakarta

Munandar, M., 2000. Budgetting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Cetakan Ketiga Belas, BPFE, Yogya Nafarin, M., 2004. Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Salemba Empat,

Jakarta

Shim, Jae K. And Joel G. Siegel, 2001. Budgetting : Pedoman Lengkap dan Langkah-langkah Penganggaran, Terjemahan Julius Mulyadi, Salemba Empat, Jakarta

Dokumen terkait