• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dan Interpretasi

C.

Analisis dan Interpretasi

Regresi linear berganda adalah sebuah metode pendekatan hubungan antara dua atau beberapa variabel dependen dan variabel independen. Dengan regresi linear dapat diketahui terdapat atau tidaknya pengaruh antara pendidikan, modal dan harga jual ikan terhadap pendapatan nelayan

Tabel 4.8

Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .815 .144 5.657 .000

Pendidikan -.051 .062 -.059 -.823 .413

Modal -.616 .083 -1.009 -7.444 .000

Harga Jual Ikan

.909 .081 1.527 11.179 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

Sumber : Data Primer, diolah 2021

Formulasi persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + bзXᴈ + e

Y = 0.815 – 0.59X1 – 1.009X2 + 1.527X3

Keterangan :

Y = Pendapatan Nelayan a = Bilangan Konstanta b1, b2 = koefisien Regresi X1 = Pendidikan

X2 = Modal

X3 = Harga Jual Ikan e = Standar error

Dari persamaan regresi diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa nilai konstanta sebesar 0.815 menyatakan bahwa jika variabel independen nilainya 0, maka faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan adalah sebesar 0.815. nilai koefisien regresi variabel indeks pendidikan (X1) sebesar 0,59, artinya jika pendidikan mengalami kenaikan sebesar 1% maka variabel pendapatan nelayan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,59. Nilai koefisien regresi variabel modal (X2) sebesar - 0,682 artinya jika nilai modal kenaikan sebesar 1% maka variabel pendapatan nelayan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 1.009.

menyatakan jika modal meningkat maka pendapatan nelayan akan meningkat dan harga jual ikan (X3) sebesar 1.527 artinya jika harga nilai jual mengalami kenaikan sebesar 1% maka variabel pendapatan nelayan (Y) naik sebesar 1.527.

b. Pengujian Asumsi Klasik

1) Uji Asumsi Klasik Normalitas

Gambar 4.3 Uji Normalitas

Tabel 4.9 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 83

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .38677896

Most Extreme Differences

Absolute .200

Positive .147

Negative -.200

Kolmogorov-Smirnov Z 1.820

Asymp. Sig. (2-tailed) .003

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil uji normalitas pada gambar diatas dapat dilihat grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng ke kanan yang artinya data berdistribusi normal. sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Asumsi Klasik Multikolinearitas Tabel 4.10 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .815 .144 5.657 .000

Pendidikan -.051 .062 -.059 -.823 .413 .872 1.146

Modal -.616 .083 -1.009 -7.444 .000 .242 4.130

Harga Jual Ikan .909 .081 1.527 11.179 .000 .239 4.190 a. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

Sumber : Olahan data SPSS, 2021

Nilai tolerance pada variabel Pendidikan (X1) = 0.872 Modal (X2) = 0.242 dan Harga Jual Ikan (X3) = 0,239 lebih besar dari 0.10, sementara, nilai VIF untuk variabel pendidikan (X1) = 1.146, modal (X2) = 4.130 dan Harga Jual Ikan (X3) = 4.130 adalah lebih besar dari 10.00. maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas dalam model regresi.

3) Uji Korelasi

Uji autokorelasi adalah untuk mengetahui adanya korelasi antara variabel gangguan sehingga penaksir tidak lagi efesien baik dalam model sampel kecil maupun dalam sampel besar. Salah satu cara untuk menguji autokorelasi adalah dengan percobaan Uji Durbin Watson.

Tabel 4.11 Uji Korelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .805a .648 .635 .394 2.196

a. Predictors: (Constant), Harga Jual Ikan, Pendidikan, Modal b. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

Sumber : Olahan data SPSS, 2021

Berdasarkan tabel output “Model Summary” diatas, diketahui nilai Durbin-Watson (d) adalah sebesar 2.196. Jika dibandingkan dengan nilai tabel durbin watson pada signifikansi 5% dengan rumus (4;83) adalah 1,41, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah atau gejala autokorelasi.

c. Pengujian Hipotesis

1) Koefisien determinasi (R²)

Koefisien determinasi atau R2 berguna untuk memprediksi kontribusi variabel terhadap Variabel Y.

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .805a .648 .635 .394

a. Predictors: (Constant), Harga Jual Ikan, Pendidikan, Modal b. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

Sumber : Olahan data SPSS, 2021

Berdasarkan tabel output SPSS “model summary” diatas diketahui nilai koefisien determinasi adalah sebesar 0.648. Besarnya angka koefisien determinasi adalah 0.850 atau sama dengan 64.8%. Angka tersebut mengandung arti bahwa pendidikan, modal dan harga jual ikan secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan nelayan sebesar 64.8% sedangkan sisanya 35.2% (100% - 64.8%) dipengaruhi oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini atau tidak diteliti.

2) Uji Simultan (Uji F)

Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel secara bersama-sama yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Derajat signifikan yang digunakan adalah 0.05

Tabel 4.13 Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 22.600 3 7.533 48.516 .000b

Residual 12.267 79 .155

Total 34.867 82

a. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

b. Predictors: (Constant), Harga Jual Ikan, Pendidikan, Modal

Sumber : Olahan data SPSS, 2021

Berdasarkan hasil output SPSS 21 maka dapat dilihat tabel ANOVA diatas diketahui niai signifikan (sig) variabel X secara bersama- sama adalah sebesar 0.000. karena nilai signifikan (sig) 0.000 < 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel X secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan nelayan.

3) Uji Parsial (Uji T)

Uji T bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Derajat signifikan yang digunakan adalah 0.0 Tabel 4.14

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .815 .144 5.657 .000

Pendidikan -.051 .062 -.059 -.823 .413

Modal -.616 .083 -1.009 -7.444 .000

Harga Jual Ikan .909 .081 1.527 11.179 .000

a. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

Sumber : Olahan data SPSS, 2021

Berdasarkan hasil output SPSS 21 maka dapat dilihat tabel coeficient diatas diketahui nilai signifikan (sig) variabel pendidikan (X1) adalah sebesar 0.413. dengan nilai signifikan (sig) 0.413 < 0.05 dengan coefisien bernilai negatif, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama ditolak. Artinya pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan (Y).

Sedangkan untuk Modal (X2) nilai signifikan (sig) 0.000 < 0.05, dengan koefsien bernilai negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak. Artinya modal tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

nelayan. Nilai signifikansi Harga jual ikan (X3) sebesar 0.000 < 0.05, dengan coefisien bernilai positif sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga diterima. Artinya harga jual ikan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan.

3. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis yang telah dilakukan melalui analisis regresi linear berganda, menunjukkan terhadap variabel independen atau pendidikan, modal dan harga jual ikan terhadap variabel dependen atau pendapatan nelayan, bisa ditunjukkan dengan melihat nilai pada Uji T atau uji parsial.

a. Pengaruh Pendidikan Terhadap Pendapatan Nelayan

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis pertama yakni pendidikan ditolak. Hal ini berdasarkan dari hasil uji signifikan pada uji parsial nilai pendidikan adalah 0.413 < 0.05. Hasil uji T atau uji parsial menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan.

Sebagaimana dilihat dari kondisi di Tempat Pelelangan Ikan Paotere dimana meskipun pendidikan nelayan bervariasi dari yang rendah hingga tinggi namun pengalaman melaut yang sudah cukup lama, peralatan hingga jarak tempuh lebih mempengaruhi pendapatan.

Hal ini sejalan pula dengan penelitian Harahap (2003) yang menemukan bahwa pendidikan terakhir nelayan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan nelayan tradisional.

b. Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Nelayan

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel modal (X2) sebesar 0,000 < 0,05, namun koefisien bernilai

negatif sehingga hipotesis kedua ditolak. Hasil uji T menunjukkan hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap modal.

Hasil penelitian ini diperoleh dan merupakan hasil yang unik dimana belum ada literatur mengenai ketidaksignifikansi modal secara spesifik.

Namun, dalam penelitian Julindri (2016), perhitugan modal dipisahkan dari perhitungan mesin kapal dan diperoleh hasil bahwa mesin kapal tidak berpengaruh nyata kepada pendapatan nelayan. Terdapat persamaan modal yang dikeluarkan oleh nelayan di Tempat Pelelangan Ikan Paotere, namun berbeda dari penghasilan dikarenakan ada faktor lain yang mempengaruhi seperti efektif tidaknya penggunaan modal, efektivitas jarak tempuh, dan pemilihan lokasi tangkap ikan.

c. Pengaruh Harga Jual Ikan Terhadap Pendapatan Nelayan

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel harga jual ikan (X3) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis ketiga diterima. Hasil uji T menunjukkan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh R gosyen (2012) dalam “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan”. Harga jual ikan yang sesuai dapat mempengaruhi pendapatan nelayan. Pemilihan punggawa, mengetahui harga ikan terkini serta pemahaman mengenai kualitas ikan tentunya dapat menjadi indikator dalam kenaikan tingkat pendapatan.

47

BAB V PENUTUP

A.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disajikan beberapa kesimpulan yaitu sebagai berikut :

1. Pengaruh Pendidikan Terhadap Pendapatan Nelayan

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa hipotesis pertama yakni pendidikan ditolak. Hal ini berdasarkan dari hasil uji signifikan pada uji parsial nilai pendidikan adalah 0.413 < 0.05. Hasil uji T atau uji parsial menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan.

2. Pengaruh Modal Terhadap Pendapatan Nelayan

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel modal (X2) sebesar 0,000 < 0,05, dengan koefsien bernilai negatif sehingga hipotesis kedua ditolak. Hasil uji T menunjukkan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan nelayan.

3. Pengaruh Harga Jual Ikan Terhadap Pendapatan Nelayan

Hasil pengujian yang dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari variabel harga jual ikan (X3) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga hipotesis ketiga diterima. Hasil uji T menunjukkan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pendapatan nelayan.

B.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan beberapa saran, sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian ini. Adapun saran-saran sebagai berikut :

1. Untuk mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan kehidupan nelayan sudah seharusnya pemerintah kota Makassar dan Dinas Perikanan bekerja sama mencari pendapatan, salah satu solusinya adalah memberikan paradigma positif dalam memanajemen keuangan, contohnya memberikan tabungan khusus nelayan. Juga pemerintah kota Makassar dan Dinas perikanan dapat memberikan memberikan penyuluhan-penyuluhan.

2. Untuk mendorong kemampuan dari nelayan maka pemerintah kota Makassar terutama Dinas Perikanan dapat memberikan pembinaan dan pengembangan kemampuan nelayan dalam kemampuan menangkap ikan dan juga meningkatkan teknologi dalam menangkap ikan dengan teknologi yang tepat guna.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha perikanan tangkap diharapkan dapat menambahkan variabel yang lain seperti jumlah tenaga kerja, jenis kendaraan, lama usaha, jarak tempuh melaut, dan lainnya.

Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan pengusaha perikanan tangkap semakin terjelaskan dengan baik.

49

DAFTAR PUSTAKA

Amali, Muhammad. 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Kabupaten Tanjung Timur. Jurnal Manajemen dan Sains, 6(1) : 88-95

Azizi., Putri, Eka I.K., dan Fahrudin, A. 2017. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Pendapatan Nelayan Akibat Variabilitas Iklim (Kasus : desa Muara Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang). J.Sosek KP. 12 (2) : 225-233.

Dahen, Lovelly Dwinda. 2016. Analisis Pendapatan Nelayan Pemilik Payang di Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Journal Of Economic And Economic Education, Vol 5 No.1 (47-57).

Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, 2020

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang

Halim, Daniel. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Masyarakat Nelayan Pantai di Kabupaten Bantul Tahun 2012. Modus Vol. 25 (2):171- 187

Julindri N. Paluhuaw. (2016). Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Tangkapan Nelayan di Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo.

Lamia, Karof Alfentino. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Nelayan Kecamatan Tumpaan, Kabupaten Minahasa Selatan.

Jurnal EMBA Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Vol 1 No 4

Lisa, Agustina. 2018. Pengaruh Modal Kerja, Tenaga Kerja dan Jarak Tempuh Melaut Terhadap Pendapatan Nelayan di Desa Bajomulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang

Mawardati. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Usahatani Kentang di Kabupaten Bener Meriah Provinsi Aceh. Jurnal Agrium Vol 10 No 2

Mulyadi, S. 2017. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Perspektif Pembangunan Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Nurhaeda. 2019. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan (Studi Kasus di Kelurahan Takkalasi Kecamatan Balusu Kabupaten Barru).

Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian Vol 5 No. 2 : 61 – 66.

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan

M, Primyastanto. A Efani, S Soemarno. 2012. Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pendapatan dan Pengeluaran Nelayan Payang Jurung di Selat Madura. Wacana Journal od Social and Humanity Studies. Vol16 No. 1 Hal 15-23

M, Primyastanto. 2015. Ekonomi Produksi (Teori dan Aplikasinya) Kajian Ekonomi Rumahtangga Nelayan dan Fungsi Produksi Cobb-Douglass. Intelegensia Media : Jakarta

Putri, Y. E., Rosa, Y. D., & Trisnawati, M. 2018. Pengaruh Modal Kerja, Tenaga Kerja, Jam Kerja terhadap Pendapatan Nelayan Tradisional di Nagari Koto Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Pendidikan Ekonomi, 2(2).

Sudaryono. 2015. Pengantar Bisnis, Teori dan Contoh Kasus. Penerbit Andi : Yogyakarta

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatis, dan R&D. CV. Alfabeta : Bandung

Sukirno, Sadono. 2014. Mikoekonomi Teori Pengantar, edisi ketiga. Jakarta;

Rajawali Pers.

Triyanti, R & Firdaus, Maulana. 2016. Tingkat Kesejahteraan Nelayan Skala Kecil dengan Pendekatan Penghidupan Berkelanjutan di Kabupaten Indramayu. Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Vol 11 No 1 Vibriyanti, Deshinta. 2019. Analisis Deskriptif Faktor Sosial Ekonomi yang

Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga Nelayan Tangkap (Studi Kasus : Kota Kendari). Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan. Vol 9 (1), Hal 69 - 78

Widarjono, Agus. 2017. Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya disertai panduan Eviews Edisi 4 Cetakan 3. UPP STIM YKPN : Yogyakarta

51

LAMPIRAN

TRANSKRIP WAWANCARA

I. Identitas Responden

Nama :

Tanggal Lahir :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Telp :

Alasan Menjadi nelayan tangkap?

Jumlah perjalanan (trip) perminggu (kali)

II. Produksi Perikanan Tangkap per perjalanan Jenis Ikan Hasil tangkapan (kg) Harga Jual

(Rp/kg)

Jumlah (kg)

III. Biaya Sarana Produksi (Modal)

Sarana Jumlah (buah) Harga

Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Kapal Jaring

Bahan Bakar (liter)

Bekal Makanan Es Balok

Dll ………..

Hasil Penelitian

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered

Variables Removed

Method

1

Harga Jual Ikan, Pendidikan, Modalb

. Enter

a. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .805a .648 .635 .394

a. Predictors: (Constant), Harga Jual Ikan, Pendidikan, Modal b. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 22.600 3 7.533 48.516 .000b

Residual 12.267 79 .155

Total 34.867 82

a. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

b. Predictors: (Constant), Harga Jual Ikan, Pendidikan, Modal

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .815 .144 5.657 .000

Pendidikan -.051 .062 -.059 -.823 .413 .872 1.146

Modal -.616 .083 -1.009 -7.444 .000 .242 4.130

Harga Jual Ikan

.909 .081 1.527 11.179 .000 .239 4.190

a. Dependent Variable: Pendapatan Nelayan

51

Dokumentasi

Dokumen terkait