BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
B. Analisis Data
1) Teknik Analisis Data Hasil Validasi Ahli
Teknik analisis data validasi ahli dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk menjabarkan hasil penilaian validator. Tujuan analisis data yaitu untuk mengetahui tingkat kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan. Rumus yang digunakan untuk mengetahui tingkat presentase validator yaitu:
=
× 100
(Susanti, 2021: 44).
Keterangan:
= Nilai kevalidan produk
𝛴s = Jumlah skor
𝛴max = Jumlah keseluruhan (maksimal skor)
Hasil penilaian rata-rata kevalidan produk di golongkan berdasarkan penilaian dari kriteria kevalidan sebagai berikut
Tabel 3.4 Kriteria Kevalidan
Skala Presentase Kriteria Kevalidan 85 Sangat Valid
Valid Cukup Valid
0 Tidak Valid
(Akbar, 2017: 83).
2) Analisis Data Respon Siswa
Teknik pengumpulan data respon siswa menggunakan statistik deskriptif. Data analisis kuantitatif deskriptif dilakukan dengan menghitung presentase respon siswa dan kriteria presentase respon siswa yang telah didapatkan dari peserta didik.
Data tersebut akan dijabarkan berdasarkan respon siswa yang telah diperoleh. Adapun rumus untuk menghitung presentase dan kategori skor presentase respon siswa sebagai berikut:
P × 100%
(Susanti, 2021: 45) Keterangan:
P = Presentase Respon Siswa
F = Jumlah Skor
N = Skor Maksimal
Tabel 3.5
Kriteria Presentase Respon Siswa
Interval Kriteria
85% ≤ RS Sangat Positif
70% ≤ RS < 84% Positif
50% ≤ RS < 70% Kurang Positif
RS ≤ 49% Tidak Positif
(Susanti, 2021: 45) Keterangan:
RS = Respon Siswa 3) Analisis Data Tes
Sebelum melakukan uji efektivitas dilakukan uji normalitas dan homogenitas sebagai uji prasyarat yang berguna untuk menentukan data sudah berdistribusi normal dan menentukan subjek populasi bersifat homogen.
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas data nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu menggunakan uji kolmogorov spirnov dengan bantuan SPSS versi 26. Apabila nilai sigifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal. Untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak maka dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
h = ∑
(Jakni, 2016: 249)
Keterangan:
h = Chi kuadrat hitung Fo = Frekuensi observasi Fh = Frekuensi harapan b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui subjek populasi memiliki variasi sama (homogen) atau tidak. Data yang di uji adalah hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Adapun data yang diperoleh akan di uji menggunakan SPSS versi 26, untuk mengetahui homogenitas data. Apabila homogenitas nilai taraf signifikan > 0,05 maka data tersebut homogen.
Menurut Sugiono (2010: 275) uji homogenitas dapat menggunakan rumus uji F. Rumus untuk mengetahui homogenitas adalah sebagai berikut:
(Jakni, 2016: 256) Keterangan:
Varian Terbesar = Nilai posttest kelas kontrol pada tabel uji normalitas
Varian Terkecil = Nilai posttest kelas eksperimen pada tabel uji normalitas
Sampel dikatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel, sedangkan sampel tidak homogen apabila Fhitung > Ftabel.
c) Uji T-test
Adapun untuk mengetahui efektivitas media pembelajaran flipchart, maka dihitung menggunakan t-test dua kelompok dengan menggunakan bantuan software SPSS versi 26. Bentuk t- test yang digunakan yaitu Independent Sample T-test untuk dua sampel yang tidak berpasangan. Dua sampel yang tidak berpasangan tersebut bertujuan untuk membandingkan dua sampel yang berbeda atau saling tidak berpasangan. Untuk membuktikan secara signifikan hasil belajar posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, maka dapat dihitung menggunakan Independent Sample t-test dengan rumus sebagai berikut:
t = ̅ ̅
√ (
)
(Sugiono, 2016: 197) Keterangan:
̅ : Rata-rata sampel 1 (kelas eksperimen)
̅ : Rata-rata sampel 2 (kelas kontrol) S1 : Varians 1 (kelas eksperimen) S2 : Varians 2 (kelas kontrol)
n1 : Jumlah anggota sampel 1 (kelas eksperimen) n2 : Jumlah anggota sampel 2 (kelas kontrol)
Dalam menentukan pada penelitian ini menggunakan taraf 0,05 atau taraf kepercayaan 95%. Adapun hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut:
Ha : Terdapat perbedaan nilai posttest secara signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
H0 : Tidak terdapat perbedaan nilai posttest secara signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Penyajian Data Uji Coba
Media pembelajaran flipchart dilengkapi QR code dikembangkan menggunakan model pengembangan Plomp (2013) dengan tiga tahapan yaitu Preliminary Research (Analisis Pendahuluan), Development or Prototyping Phase (Pengembangan atau Pembuatan Prototipe), dan Assessment Phase (Tahapan Penilaian). Hasil pengembangan media dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
1. Preliminary Research (Analisis Pendahuluan)
Analisis pendahuluan (Preliminary Research) merupakan tahap awal yang berfokus menganalisis dasar tentang permasalahan yang sedang terjadi pada proses pembelajaran. Adapun Preliminary Research dibagi beberapa tahapan sebagai berikut:
a. Analisis Kebutuhan dan Konteks
Analisis kebutuhan dan konteks dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan permasalahan yang sedang terjadi dalam pembelajaran. Analisis kebutuhan dilakukan pada siswa kelas X di SMAN Umbulsari Jember. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara kepada guru dan penyebaran angket kepada peserta didik.
Analisis awal dilakukan melalui wawancara kepada guru mata pelajaran biologi. Berdasarkan wawancara kepada Bapak Mohammad
Abdul Somad sebagai Guru Biologi yang dilakukan pada 5 Agustus 2022 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Hasil Wawancara dengan Guru Biologi
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa yang digunakan kurikulum saat ini di SMAN Umbulsari? Dan bagaimana mekanisme
pembelajaran kurikulum merdeka?
Kurikulum merdeka mengajar.
Saat ini masih terus belajar tentang kurikulum merdeka, yang jelas terdapat perbedaan dari kurikulum sebelumnya. Untuk kurikulum saat ini materi lebih disederhanakan dan juga banyak materi yang dihapus seperti materi kelas X yaitu materi virus,
protista, dan animalia 2. Apakah Anda membutukan media
pembelajaran guna membantu dalam mengajar biologi didalam sekolahan? Jika iya media pembelajaran seperti apa yang paling dibutuhkan.
Iya sangat membutuhkan
3. . Apakah terdapat peserta didik kelas X yang belum memenuhi nilai KKM pada semester gasal?
Sebenarnya materi protista atau materi animalia, namun materi ini sudah tidak ada pada kurikulum merdeka. Namun materi virus juga termasuk sulit karena
terdapat peserta didik yang belum menempuh nilai KKM. Selain itu juga sangat penting diketahui peserta didik mengingat saat ini banyak virus yang berbahaya mewabah.
4. Apakah Bapak/Ibu guru memiliki kendala ketika mengajar materi biologi? Jika iya, kendala apa yang dialami dan bagaimana menurut Anda untuk
mengatasinya?
Kalau untuk tahun ajaran kemarin itu kesulitan pembelajaran online dan juga pembelajaran tatap muka terbatas. Untuk sekarang masih belum tahu karena masih
mempelajari kurikulum merdeka.
5. Apakah peserta didik
diperbolehkan mengoprasikan HP/internet ketika kegiatan pembelajaran?
Iya diperbolehkan pada waktu tertentu saja
6. Apakah fasilitas sarana dan Proyektor di sekolah masih belum
No Pertanyaan Jawaban prasarana di sekolah sudah
lengkap?
ada di setiap kelas sehingga harus meminjam di perlengkapan sekolah. Selain itu tidak ada torso virus di laboratorium, kebanyakan torso dilaboratorium adaah materi kelas XI.
7. Apakah peserta didik dapat melakukan praktikum virus di laboratorium?
Tidak bisa karena tidak ada mikroskop elektron. Namun untuk mengganti nilai hasil praktik diambil dari tugas peserta didik yang ditugaskan untuk membuat produk seperti poster atau yang lainnya.
8. Melihat dari karakter peserta didik, menurut anda, mereka lebih mudah memahami materi
mengunakan media pembelajaran apa? Audio, visual atau audio visual?
Kebayakan peserta didik suka diberikan media audiovisual
9. Berdasarkan pengalaman mengajar Anda dari beberapa kelas X, kelas mana saja yang memiliki karakter yang hampir sama?
Kelas yang memiliki karakter yang hampir sama yaitu kelas X 1 dan X 2
10. Bagaimana pendapat Anda jika pembelajaran menggunakan media pembelajaran flipchart dengan berbantuan QR code?
Bisa, itu malah bagus, saya malah senang ada media yang dapat membantu peserta didik
Selain melakukan wawancara, juga dilakukan analisis kebutuhan siswa dengan menyebarkan angket kepada siswa. Hasil angket analisis kebutuhan siswa (lampiran 5) dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Hasil Analisis Kebutuhan Siswa
No Pertanyaan Presentase
Ya Tidak 1. Apakah Anda menyukai mata pelajaran biologi? 70,6% 29,4%
2. Apakah Anda merasa kesulitan dalam belajar mata 66,2% 33,8%
No Pertanyaan Presentase Ya Tidak pelajaran biologi?
3. Apakah Anda semangat dalam mempelajari materi
biologi? 57,4% 42,6%
4. Apakah didalam kelas ketika proses pembelajaran,
Anda diperbolehkan mengoprasikan HP? 54,4% 45,6%
5. Apakah dalam proses pembelajaran guru
menerangkan menggunakan media pembelajaran? 72,1% 27,9%
6. Apakah Anda akan lebih paham jika menggunakan
jenis media pembelajaran audiovisual? 85,3% 14,7%
7. Menurut Anda, media pembelajaran visual
(gambar beserta penjelasannya) di butuhkan ketika guru menjelaskan mata pelajaran biologi?
97,1% 2,9%
8. Apakah Anda merupakan tipe seseorang yang cepat paham dengan materi yang ringkas jelas dan padat disertai gambar pada materi biologi?
72,1% 27,9%
9. Perlukah media pembelajaran yang membantu
anda dalam memahami pelajaran biologi? 95,6% 4,4%
10. Apakah Anda dalam memahami istilah biologi
yang sulit menggunakan metode hafalan? 73,5% 26,5%
11. Apakah Anda merasa kesulitan belajar biologi
karena materi biologi banyak dan kompleks? 83,8% 16,2%
12. Apakah Anda sering lupa dengan materi yang
diajarkan pada pertemuan sebelumnya? 79,4% 20,6%
13. Apakah Anda merasa jenuh dan kehilangan
konsentrasi belajar ketika diakhir pembelajaran? 92,6% 7,4%
14. Apakah Guru Anda menerapkan pembelajaran dengan mengaitkan lingkungan sekitar atau global tentang materi yang diajarkan?
95,6% 4,4%
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa siswa dengan presentase 95,6% membutuhkan media pembelajaran dan 85,3%
media pembelajaran yang digunakan berbasis audiovisual. Siswa juga mengalami kesulitan belajar karena materi yang sulit dan kompleks dengan presentasi 83,8% dan kehilangan konsentrasi belajar diakhir pembelajaran dengan presentase 92,6%. Hal tersebut dapat terjadi karena faktor media pembelajaran kurang mendukung dan fasilitas
media yang ada di sekolah kurang efektif dalam pembelajaran karena hanya berpacu pada buku LKS.
b. Tinjauan Pustaka atau Kajian Literatur
Permasalahan yang diketahui pada analisis kebutuhan dan konteks yang telah dilakukan maka perlu dikaji untuk mencari solusi secara jelas. Untuk mencari solusi pada penelitian ini dilakukan peninjauan sumber literatur dari jurnal dan juga buku. Hasil kajian literatur dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3
Hasil Kajian Literatur
No Permasalahan Kajian Literatur
1. Kurangnya fasilitas pembelajaran seperti proyektor sangat terbatas, media
pembelajaran terbatas, bahan ajar kurikulum merdeka hanya terdapat LKS dan tidak ada torso virus
Salah satu faktor kesulitan belajar peserta didik yaitu fasilitas belajar yang diberikan masih kurang (Nisak, 2021: 131). Melihat dari kondisi fasilitas pembelajaran, dibutuhkan media atau bahan ajar cetak yang menjelaskan materi pembelajaran secara lengkap berdasarkan kurikulum yang digunakan dan dilengkapi gambar untuk memperjelas materi abstrak (Chotib, 2018: 112).
2. Media pembelajaran yang diberikan kurang efektif.
Untuk memberikan media pembelajaran yang efektif yaitu disesuaikan dengan karakter peserta didik, memperhatikan kondisi lingkungan dan keterbatasan lingkungan (Chotib, 2018: 111). Berdasarkan fasilitas belajar, kesulitan belajar, dan karakter peserta didik, maka dibutuhkan media pembelajaran cetak namun didalamnya terdapat unsur media berbasis audiovisual. Oleh karena media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi yaitu media flipchart lengkapi QR code karena media flipchart dapat ditampilkan non proyeksi (Sastri dkk,. 2021:11), membantu memahami konsep materi biologi melalui tampilan gambar sehingga dapat membatu siswa mengalami kesulitan belajar dan lebih mudah untuk mengingat materi (Rosita dkk., 2017: 11).
Selain itu mampu meningkatkan hasil dan
No Permasalahan Kajian Literatur
kemampuan belajar (Wahyudi, 2018: 104).
3. Peserta didik mengalami kesulitan belajar karena materi terlalu banyak dan sering lupa dengan materi yang
disampaikan.
Faktor kesulitan atau berhasil belajar biologi salah satu penyebabnya adalah penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Nisak, 2021: 131).
Sehingga perlu media yang sesuai dengan karakter peserta didik.
4. Karakter peserta didik Berdasarkan analisis kebutuhan peserta didik dapat memahami materi dengan cepat
menggunakan media audiovisual. Penggunaan media audiovisual membantu peserta didik mudah memahami materi pembelajaran dan membantu proses pembelajaran semakin efektif (Ummah, 2021: 21)
5. Kesulitan belajar materi virus
Kesulitan belajar materi virus disebabkan karena peserta didik sulit mengingat ciri-ciri virus dan kurang menguasai konsep materi virus. Selain itu faktor kesulitan belajar materi virus disebabkan karena faktor penunjang pembelajaran kurang memadai (Harahap dan Yusuf, 2018: 76-77). Sehingga dibutuhkan penunjang dalam membantu peserta didik memahami materi dengan mudah.
Berdasarkan tabel 4.3 peserta didik membutuhkan media pembelajaran. Media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media flipchart kerena media yang menarik, sederhana, ekonomis, penggunaannya masih jarang digunakan, efektif dalam menguatkan literasi sains, sesuai dengan kondisi dan karakter peserta didik. Selain itu untuk untuk menyesuaikan dengan karakter belajar peserta didik maka media berbasis audio visual dimasukan dalam QR code.
Didalam QR code terdapat video pembelajaran, artikel terkait materi dan kuis untuk mengukur pemahaman peserta didik.
Kajian literatur digunakan untuk mengumpulkan materi virus yang akan dimasukan dalam flipchart. Sumber literatur yang
digunakan yaitu berasal dari buku mikobiologi yang disesuaikan dengan capaian pembelajaran dan materi virus kelas X.
c. Pengembangan Kerangka Koseptual
Pengembangan kerangka konseptual digunakan untuk menentukan materi yang dibutuhkan sesuai kurikulum dan perangkat pembelajaran seperti Capaian Pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran. Dalam hal ini dilakukakan analisis CP untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Dengan adanya rumusan tujuan pembelajaran nantinya materi akan disesuaikan dengan pencapaian tujuan pembelajaran dapat terpenuhi. Capaian Pembelajaran (CP) dan tujuan pembelajaran materi virus dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran Capaian
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Peserta didik
memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman virus dan peranannya.
1. Peserta didik mampu menjelaskan dengan benar secara lisan tentang sejarah penemuan virus setalah mengumpulkan informasi dan mengkaji literatur
2. Peserta didik mampu menjelaskan virus dengan benar setelah mengamati gambar di flipchart
3. Peserta didik dapat menganalisis ciri-ciri virus dengan benar secara lisan setelah mengamati video disertai kajian literatur 4. Setelah mengamati kajian literatur dan
gambar di flipchart peserta didik dapat menguraikan kembali struktur, fungsi, bentuk dan ukuran virus
5. Peserta didik dapat menjelaskan kembali cara virus bereplikasi setelah mengamati video tentang cara virus menyerang inang 6. Peserta didik dapat membandingkan
Capaian
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
replikasi virus litik dan lisogenik setelah mengamati gambar dan kajian literatur 7. Peserta didik dapat menyimpulkan dengan
baik secara lisan tentang peranan virus yang merugikan dan menguntungkan setelah melakukan kajian teori dan diskusi kelompok
8. Peserta didik dapat menciptakan solusi permasalahan virus berdasarkan isu lingkungan sekitar, Nasional, dan Global setelah melakukan diskusi kelompok.
2. Development or Prototyping Phase (Pengembangan atau Pembuatan Prototipe)
Tahapan ini berfokus pada pembuatan prototipe sampai uji skala kecil. Tahapan pengembangan atau pembuatan prototipe sebagai berikut:
a. Perancangan
Penyusunan prototipe dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:
1) Menentukan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah. Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri Umbulsari yaitu kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka berfokus kepada kemampuan siswa dalam menciptakan solusi terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar, nasional dan global. Untuk menentukan tujuan pembelajaran dilakukan perumusan secara oprasional dengan Capaian Pembelajaran (CP) yang harus ditempuh. Tujuan pembelajaran yang sudah dirancang
kemudian dilanjutkan dengan penyusunan poin-poin materi.
Adapun poin-poin materi virus yang dibahas di dalam media flipchart dilengkapi QR code yaitu sejarah penemuan virus, ciri- ciri virus, struktur virus, bentuk virus, ukuran virus, replikasi virus, dan peranan virus dalam kehidupan.
2) Menentukan bentuk flipchart
Desain bentuk flipchart berisi lembaran dengan materi dan gambar yang di desain menggunakan Canva. Variasi flipchart yang digunakan berukuran kecil yaitu 21×28 cm yang cocok untuk pembelajaran kelompok kecil dengan kapasitas 4-5 orang. Bentuk flipchart menyerupai kalender yang dapat dibolak-balik yang berisi materi.
Gambar 4.1 Tampilan Aplikasi Canva
3) Membuat ringkasan materi
Materi yang disajikan di dalam flipchart diringkas menjadi poin-poin penting dan lebih banyak menampilkan banyak gambar materi virus. Poin-poin penting materi menjelaskan tentang pengetahuan tentang virus sebagai pengetahuan dasar untuk kemampuan peserta didik dalam kemampuan menciptakan solusi atas isu terkini mengenai virus baik secara lokal, nasional atau global.
4) Merancang draf kasar (sketsa)
Perancangan draf kasar dilakukan dengan merancang tampilan desain, tampilan pokok bahasan materi, pemilihan atau pembuatan gambar senada dengan desain dan materi, serta pemilihan video berdasarkan penjelasan materi dan isu tentang virus. Rancangan draf kasar dapat dilihat pada gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2
5) Memilih warna yang sesuai
Penggunaan warna pada tiap halaman menggunkan warna biru, sedangkan untuk kolaborasi warna lainnya menyesuaikan dengan gambar yang ditampilkan sehingga tampilannya menarik dan selaras.
6) Menentukan ukuran dan bentuk yang sesuai
Bentuk huruf yang digunakan adalah Arial karena memiliki desain yang sederhana dan mudah untuk dibaca. Ukuran huruf disesuaikan dengan banyak tulisan dan ukuran teks agar dapat dibaca dengan jelas. Dalam hal ini ukuran huruf menggunakan font 14 dan sub judul memiliki ukuran beragam yang disesuaikan desain agar tampilan lebih menarik dan dapat dilihat dengan jelas.
b. Pengembangan
Tahap pengembangan bertujuan untuk merevisi media flipchart yang dikembangkan. Revisi produk dilakukan dengan cara validasi ahli serta respon siswa skala perorangan dan skala kecil.
1) Self Evaluation
Self evaluation merupakan evaluasi produk yang dilakukan dengan evaluasi mandiri. Evaluasi ini dilakukan dengan mereview kembali media flipchart yang telah dibuat guna menghasilkan produk yang baik. Tahap ini dilakukan dengan mengoreksi secara keseluruhan produk yang terdapat kesalahan maupun kekurangan
pada produk. pada tahapan ini produk yang dikembangkan menghasilkan prototipe 1
2) Expert Review
Tahap ini bertujuan untuk memevalidasi media pembelajaran dilengkapi QR code yang terdiri dari ahli validator materi, media, bahasa dan pengguna. Validasi dilakukan dengan mengisi lembar validasi guna mengukur kevalidan media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil validasi digunakan untuk pedoman dalam memperbaiki produk menjadi lebih baik kemudian hasil revisi tersebut memperoleh produk menjadi prototipe 2
a) Validasi Ahli Materi
Validasi ahli materi dilakukan oleh dua dosen yaitu Bapak Mohammad Wildan Habibi, M.Pd. (validator 1). dan Ibu Risma Nurlim, S.kep., M.kes (validator 2). Dalam penilaian ini terdapat saran validator sebagai pedoman revisi produk dan terdapat dua aspek yaitu isi materi serta penilaian pembelajaran. Penyajian data hasil validasi produk ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel. 4.5
Hasil Validasi Ahli Materi No Aspek
Penilaian
Presentase
Rata-rata Validator 1 Validator 2
1. Isi Materi 95% 91,6% 93,7%
2. Pembelajaran 100% 92,8% 96,4%
Rata-Rata 97.3% 92.1% 94,7%
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diartikan sebagai berikut:
(1) Isi Materi
Berdasarkan hasil dari aspek penilaian isi materi menunjukan bahwa perolehan nilai pada dua validator yaitu 95% dan 91%, sedangkan rata-rata isi materi memperoleh 93,7%. Sehingga media ini masuk kategori sangat valid untuk di implementasikan di SMA Negeri Umbulsari Jember.
(2) Pembelajaran
Berdasarkan aspek penilaian pembelajaran memperoleh hasil 100% pada validator 1 dan 92,8% pada validator 2, sedangkan rata-rata pembelajaran memperoleh 96,4%, maka media ini masuk kategori sangat valid.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa media tersebut dapat digunakan untuk pembelajaran peserta didik di SMA Negeri Umbulsari Jember.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perolehan rata-rata nilai dengan presentase 97,3% pada validator 1 dan 92,1% pada validator 2, sedangkan rata-rata keseluruhan memperoleh 94,7%. Hal tersebut menunjukan bahwa kriteria kevalidan media flipchart diengkapi QR code yang dikembangkan peneliti masuk kategori sangat valid
sehingga materi virus untuk kelas X di SMA Negeri Umbulsari Jember dapat diberikan kepada peserta didik.
Selain perolehan nilai data kuantitatif, terdapat penilaian kualitatif berupa komentar dan saran dari validator materi. Hasil komentar dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Saran/Masukan Ahli Materi No Validator Saran/Masukan
1. Media 1 1. Skala/ukuran virus digambarkan dan dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya
2. Media 2 1. Refrensi pada gambar dicantumkan 2. Cari penyakit virus yang sering
menyerang lingkungan sekitar b) Validasi Ahli Media
Validasi ahli media bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan media pembelajaran. Penilaian validasi dilakukan dua dosen ahli media yaitu Bapak Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. dan Bapak Nanda Eska Anugrah Nasution, M.Pd.
Produk divalidasi menggunakan angket penilaian dan saran validator kemudian data di analisis dengan penentuan presentase. Penyajian hasil data validasi media dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
Tabel. 4.7
Hasil Validasi Ahli Media No Aspek
Penilaian
Presentase
Rata-rata Validator 1 Validator 2
1. Tampilan 97,7% 95,4% 96,5%
2. Penyajian 85% 95% 90%
Rata-Rata 93.75% 95.31% 94,5%
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh hasil yaitu dapat diuraikan sebagai berikut:
(1) Tampilan
Berdasarkan tabel 4.7 Menunjukan bahwa kedua validator memperoleh hasil presentase yaitu 97,7% dan 95,4%, sedangkan rata-rata pada penilaian tampilan memperoleh 96,5%. Maka masuk kategori sangat valid, sehingga dinyatakan bahwa media tersebut dinyatakan sangat valid.
(2) Penyajian
Berdasarkan hasil rata-rata penyajian, pada validator 1 memperoleh 85% dan validator 2 memperoleh 95%, sedangkan rata-rata yang diperoleh yaitu 90%. Maka media ini masuk kategori sangat valid dan dapat digunakan untuk proses pembelajaran peserta didik di SMA Negeri Umbulsari Jember.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata penilaian dua validator ahli media diperoleh hasil 93.75% pada validator 1 dan 95.31% pada validator 2, sedangkan total rata-rata keseluruhan yaitu memperoleh 94,5%. Hal ini menunjukan bahwa media flipchart dilengkapi QR code masuk kategori sangat valid sehingga media tersebut dapat diimplementasikan di SMA Negeri Umbulsari Jember.
Perolehan nilai tidak hanya berupa data kuantitatif, terdapat penilaian kualitatif berupa komentar dan saran ahli media. Hasil komentar ahli media dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8
Saran/Masukan Ahli Media No Validator Saran/Masukan
1. Media 1 1. Tambahkan ukuran virus serta ukuran scan QR code harus seragam
2. Perbaiki sesuai saran 3. Sudah baik
2. Media 2 1. Pada cover tambahkan logo kurikulum merdeka dan diletakan pada bagian kanan.
2. Nama dosen pembimbing di taruh pada halaman selanjutnya, dan digabung dengan dosen yang mevalidasi media serta tuliskan keterangan bahwa media dibuat untuk menyelesaikan skripsi.
3. Tujuan pembelajaran lebih diringkas dan kata oprasional diganti yang dapat diukur guru.
4. Menambah QR code untuk informasi yang lebih lengkap.
c) Validasi Ahli Bahasa
Validasi bahasa bertujuan untuk memvalidasi bahasa yang sesuai dengan kriteria kebahasan yang baik dan benar.
Validasi dilakukan oleh satu dosen ahli bahasa yaitu Bapak Shiddiq Ardinata., M.Pd. Penilaian dilakukan dengan memberikan angket serta kritik dan saran sebagai pedoman perbaikan produk. Penyajian data hasil validasi bahasa dapat dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut: