• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

4.4 Analisis Data

- Diketahui:

Nilai ACWP Bulan Pertama = Rp. 7.474.093,05 Nilai BCWS Bulan Pertama = Rp. 5.789.456,20 Nilai BCWP Bulan Pertama = Rp. 4.982.728,70 - Menentukan Nilai CPI dan SPI:

CPI = BCWP / ACWP

= Rp. 4.982.728,70 / Rp. 7.474.093,05 = 0,67

(CPI kurang dari 1 menunjukan pengeluaran lebih besar dari anggaran/ cost overrun)

SPI = BCWP / BCWS

= Rp. 4.982.728,70 / Rp. 5.789.456,20 = 0.86

(SPI kurang dari 1 menunjukan waktu pelaksanaan mengalami keterlambatan dari jadwal yang direncanakan)

TABEL 4.

Penggunaan Konsep Nilai Hasil dalam penilaian kinerja proyek disajikan pada tabel 4.4 dimana Varian Biaya (CV) menunjukan seberapa besar biaya aktual melebihi biaya yang direncanakan atau sebaliknya. Angka negatif menunjukan biaya lebih tinggi dari anggaran, angka nol menunjukan pekerjaan terlaksana sesuai dengan biaya, dan angka positif menunjukan pekerjaan terlaksana dengan biaya kurang dari anggaran. Varian Jadwal (SV), menunjukan apakah dalam pelaksanaan pekerjaan telah terjadi kemunduran atau kemajuan pelaksanaan.

Angka negatif menunjukan pelaksanaan pekerjaan terlambat dari jadwal yang direncanakan, angka nol menunjukan pekerjaan berjalan sesuai dengan jadwal sedangkan angka positif menunjukan pekerjaan berjalan lebih cepat dari jadwal yang direncanakan. Jika angka indeks kinerja kurang dari satu berarti pengeluaran lebih besar dari anggaran atau waktu pelaksanaan lebih lama dari jadwal yang direncanakan dan sebaliknya. Makin besar perbedaannya dari angka satu maka makin besar penyimpangan dari dasar anggaran.

4.5 Evaluasi dan Analisis Konsep Nilai Hasil

Berdasarkan indikator yang ada saat pelaporan maka dapat diketahui status proyek pada saat pelaporan dilihat dari biaya yang dikeluarkan dibandingkan dengan anggaran, jadwal pelaksanaan dibandingkan dengan waktu rencana kemudian hasilnya dapat dipakai untuk prakiraan jadwal dan biaya pada akhir proyek. Berikut laporan tiap bulannya:

4.5.1 Bulan I (15 April 2014 -11 Mei 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.67 <1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan I lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi

rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan I.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.86 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan I : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp.4.982.728,70 ) 0,67

= Rp. 3.533.948.093,63

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 3.533.948.093,63 + 7,474,093.05 = Rp. 3.541.422.186,68

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 3.541.422.186,68 = - (Rp. 1.161.220.142.20)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−1)

0.86

= 5,81Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 5,81 + 1

= 6.81 Bulan

Proyek pembangunan Resevoir II Anggungan Mengwi dilaksanakan selama 6 bulan, mulai dari tanggal 15 April 2014 sampai dengan 15 Oktober 2014. Pada Bulan ke-1 awal proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 0.244%. Pekerjaan pada saat itu terhambat karena masalah bahan serta tenaga kerja yang masih sedikit. Sehingga pada bulan pertama proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 0,043% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp.

7.474.093,05. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC = Rp. 3.533.948.093,63) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp. 3.541.422.186,68) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp. 2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian. Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun) Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,81 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-1 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Laporan Grafik Bulan Ke-1

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 7.474.093,05

Rp. 4.982.728,70 Rp. 5.789.456,20

EAC =

Rp. 3.541.422.186,39 Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.2 Bulan II (12 Mei 2014 - 8 Juni 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggaran (cost overrun ) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.78 <1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan II lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan II.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.95 < 1.00 (tabel 4.4) Hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan II:

1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp.52579651.40 ) 0,78

= Rp. 2.974.549.103,88

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 2.974.549.103,88+ 67.053.291,91 = Rp. 3.041.602.395,79

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 3.041.602.395,79 = - (Rp. 668.874.443,36)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−2)

0.95

= 4,21Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 4,21 + 2

= 6,21 Bulan

Pada Bulan ke-2 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 2.234%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 2.216%. Sehingga pada bulan kedua proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 0,109% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 67.053.219,91. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

2.974.549.103,88) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

3.041.602.395,79) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC= Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namun karena keterlambatan progress diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,21 bulan

Hasil pelaporan bulan ke-2 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Laporan Grafik Bulan Ke-2

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 67.053.291,91

Rp. 52.579.651,40 Rp. 55.142.197,59

EAC= Rp. 3.041.602.395,79 Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.3 Bulan III (9 Juni 2014 - 6 Juli 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggaran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.60 < 1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan III lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan III.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.63 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karea tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan III : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp301.668.631,74 ) 0,60

= Rp. 3.451.765.532,81

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 3.451.765.532,81+ 500.746.234,15 = Rp. 3.952.529.766,96

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 3.952.529.766,96 = - (Rp. 1.579.801.814,53)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−3)

0.63

= 4.76 Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 4,76 + 3

= 7,76 Bulan

Pada Bulan ke-3 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 20,141%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 12,71%. Sehingga pada bulan ketiga proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 7,428% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 500.764.234,15. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

3.451.765.532,81) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

3.952.529.766,96) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC= Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 7,76 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-3 menunjukkan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Laporan Grafik Bulan Ke-3

Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 500.764.234,15

Rp. 301.668.631,74

Rp. 477.981.136,709 EAC= Rp. 3.952.529.766,96 Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.4 Bulan IV (7 Juli 2014 – 3 Agustus 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.88 < 1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan IV lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan IV.

Indeks Kinerja Jadwal (SPI) = 0.84 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karea tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan IV : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp1.039.159.933.61 ) 0,88

= Rp. 1.515.418.202,07

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 1.515.418.202,07 + 1.174.500.335,96 = Rp. 2.689.918.538,03

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 2.689.918.538,03 = - (Rp.317.190.585,60)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−4)

0.88

= 2.27Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 2,27 + 4

= 6,27 Bulan

Pada Bulan ke-4 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 52,427%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 43,796%. Sehingga pada bulan keempat proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 8,631% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.174.500.335,96. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

1.515.418.202,07) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

2.689.918.538,03) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,27 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-4 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Laporan Grafik Bulan Ke-4

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP. Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 1.174.500.335,96

Rp. 1.039.159.933,61 Rp. 1.243.950.083,10 EAC= Rp. 2.689.918.538,03

Cost Underrun Rp. 2.372.727.951,43

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran

4.5.5 Bulan V (4 Agustus 2014 – 14 September 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggran (cost underrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.98 < 1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan V lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan IV.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.90 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan V : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp1.731.640.586.23) 0,98

= Rp. 654.170.780,81

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 654.170.780,81 + 1.772.427.779,72 = Rp. 2.426.598.560,53

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 2.426.598.560,53 = - (Rp.53.870.608,10)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−5)

0.90

= 1.11 Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 1.11 + 5

= 6,11 Bulan

Pada Bulan ke-5 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 81,216%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 72,981%. Sehingga pada bulan kelima proyek ini mengalami keterlambatan 8,235% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.772.427.779.72 Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

654.170.780,81) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

2.426.598.560,53) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,11 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-5 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Laporan Grafik Bulan Ke-5

Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 1.772.427.779,72

Rp. 1.731.640.586

Rp. 1.927.032.988,74 EAC= Rp. 2.426.598.560,53

Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.6 Bulan VI (15 September 2014 – 15 Oktober 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (+) dan Varian Jadwal (SV) negatif (+). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggaran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI)= 1.11 >1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan VI lebih kecil dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih besar dari biaya aktual pekerjaan (ACWP).

Indeks kinerja jadwal (SPI)= 1.00 = 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek tepat dengan waktu yang direncanakan. Dari aspek waktu, presentasi pekerjaan (BCWP) sesuai dengan anggaran menurut jadwal (BCWS).

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan VI:

1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp2.372.727.951,43) 1,11

= Rp. 0,00

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 0,00 + 2.135.455.156,29 = Rp. 2.135.455.156,29

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 2.135.455.156,29 = Rp. 237.272.796,14

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−6)

1,00

= 0 Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 0 + 6

= 6,00 Bulan

Pada Bulan ke-6 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 100%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 100%. Sehingga pada bulan keenam proyek ini mengalami peningkatan 0,00% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 2.372.727.951,43 Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC = Rp. 0,00) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp. 2.135.455.156,29) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp. 2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami keuntungan. Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost overrrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-6 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Laporan Grafik Bulan Ke-6

Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak sejajar kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadwal. Sedangkan kurva ACWP berada di dibawah kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 2.135.455.156.29 Rp. 2.372.727.951,43

Rp. 2.372.727.951,43 EAC =

Rp. 2.135.455.156.29 Cost Overrun

Dokumen terkait