• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bulan I (15 April 2014 – 11 Mei 2014)

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

4.5 Analisis Dat Evaluasi dan Analisis Konsep Nilai Hasil a

4.5.1 Bulan I (15 April 2014 – 11 Mei 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.67 <1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan I lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi

rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan I.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.86 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan I : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp.4.982.728,70 ) 0,67

= Rp. 3.533.948.093,63

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 3.533.948.093,63 + 7,474,093.05 = Rp. 3.541.422.186,68

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 3.541.422.186,68 = - (Rp. 1.161.220.142.20)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−1)

0.86

= 5,81Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 5,81 + 1

= 6.81 Bulan

Proyek pembangunan Resevoir II Anggungan Mengwi dilaksanakan selama 6 bulan, mulai dari tanggal 15 April 2014 sampai dengan 15 Oktober 2014. Pada Bulan ke-1 awal proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 0.244%. Pekerjaan pada saat itu terhambat karena masalah bahan serta tenaga kerja yang masih sedikit. Sehingga pada bulan pertama proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 0,043% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp.

7.474.093,05. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC = Rp. 3.533.948.093,63) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp. 3.541.422.186,68) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp. 2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian. Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun) Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,81 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-1 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Laporan Grafik Bulan Ke-1

Dari gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 7.474.093,05

Rp. 4.982.728,70 Rp. 5.789.456,20

EAC =

Rp. 3.541.422.186,39 Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.2 Bulan II (12 Mei 2014 - 8 Juni 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggaran (cost overrun ) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.78 <1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan II lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan II.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.95 < 1.00 (tabel 4.4) Hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan II:

1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp.52579651.40 ) 0,78

= Rp. 2.974.549.103,88

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 2.974.549.103,88+ 67.053.291,91 = Rp. 3.041.602.395,79

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 3.041.602.395,79 = - (Rp. 668.874.443,36)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−2)

0.95

= 4,21Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 4,21 + 2

= 6,21 Bulan

Pada Bulan ke-2 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 2.234%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 2.216%. Sehingga pada bulan kedua proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 0,109% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 67.053.219,91. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

2.974.549.103,88) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

3.041.602.395,79) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC= Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namun karena keterlambatan progress diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,21 bulan

Hasil pelaporan bulan ke-2 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2 Laporan Grafik Bulan Ke-2

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 67.053.291,91

Rp. 52.579.651,40 Rp. 55.142.197,59

EAC= Rp. 3.041.602.395,79 Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.3 Bulan III (9 Juni 2014 - 6 Juli 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggaran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.60 < 1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan III lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan III.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.63 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karea tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan III : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp301.668.631,74 ) 0,60

= Rp. 3.451.765.532,81

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 3.451.765.532,81+ 500.746.234,15 = Rp. 3.952.529.766,96

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 3.952.529.766,96 = - (Rp. 1.579.801.814,53)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−3)

0.63

= 4.76 Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 4,76 + 3

= 7,76 Bulan

Pada Bulan ke-3 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 20,141%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 12,71%. Sehingga pada bulan ketiga proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 7,428% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 500.764.234,15. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

3.451.765.532,81) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

3.952.529.766,96) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC= Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 7,76 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-3 menunjukkan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.3.

Gambar 4.3 Laporan Grafik Bulan Ke-3

Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 500.764.234,15

Rp. 301.668.631,74

Rp. 477.981.136,709 EAC= Rp. 3.952.529.766,96 Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.4 Bulan IV (7 Juli 2014 – 3 Agustus 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.88 < 1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan IV lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan IV.

Indeks Kinerja Jadwal (SPI) = 0.84 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karea tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan IV : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp1.039.159.933.61 ) 0,88

= Rp. 1.515.418.202,07

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 1.515.418.202,07 + 1.174.500.335,96 = Rp. 2.689.918.538,03

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 2.689.918.538,03 = - (Rp.317.190.585,60)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−4)

0.88

= 2.27Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 2,27 + 4

= 6,27 Bulan

Pada Bulan ke-4 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 52,427%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 43,796%. Sehingga pada bulan keempat proyek ini mengalami keterlambatan sebesar 8,631% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.174.500.335,96. Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

1.515.418.202,07) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

2.689.918.538,03) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,27 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-4 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.4.

Gambar 4.4 Laporan Grafik Bulan Ke-4

Dari gambar 4.4 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP. Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 1.174.500.335,96

Rp. 1.039.159.933,61 Rp. 1.243.950.083,10 EAC= Rp. 2.689.918.538,03

Cost Underrun Rp. 2.372.727.951,43

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran

4.5.5 Bulan V (4 Agustus 2014 – 14 September 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (-) dan Varian Jadwal (SV) negatif (-). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggran (cost underrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI) = 0.98 < 1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan V lebih besar dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih kecil dari biaya aktual pekerjaan (ACWP). Nilai CPI menunjukan kurang dari 1 dimana kinerja biaya melebihi rencana anggaran, karena biaya yang dikeluarkan (ACWP) lebih besar dibandingkan dengan nilai yang didapat (BCWP) atau dengan kata lain terjadi pemborosan pada bulan IV.

Indeks kinerja jadwal (SPI) = 0.90 < 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek lebih lambat dari waktu rencana. Dari aspek waktu terlihat presentasi pekerjaan lebih kecil dari anggaran menurut jadwal (BCWS).

Nilai SPI yang kurang dari 1 menunjukan bahwa kinerja pekerjaan tidak sesuai dengan yang diharapkan karena tidak mampu mencapai target pekerjaan yang sudah direncanakan pada bulan ini.

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan V : 1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp1.731.640.586.23) 0,98

= Rp. 654.170.780,81

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 654.170.780,81 + 1.772.427.779,72 = Rp. 2.426.598.560,53

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 2.426.598.560,53 = - (Rp.53.870.608,10)

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−5)

0.90

= 1.11 Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 1.11 + 5

= 6,11 Bulan

Pada Bulan ke-5 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 81,216%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 72,981%. Sehingga pada bulan kelima proyek ini mengalami keterlambatan 8,235% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 1.772.427.779.72 Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC= Rp.

654.170.780,81) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp.

2.426.598.560,53) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp.

2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami kerugian.

Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost underrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6,11 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-5 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.5.

Gambar 4.5 Laporan Grafik Bulan Ke-5

Dari gambar 4.5 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak di atas kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan lebih lambat dari jadwal.

Sedangkan kurva ACWP berada di atas kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih besar dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 1.772.427.779,72

Rp. 1.731.640.586

Rp. 1.927.032.988,74 EAC= Rp. 2.426.598.560,53

Cost Underrun

Rp. 2.372.727.951,43

4.5.6 Bulan VI (15 September 2014 – 15 Oktober 2014)

Status evaluasi proyek saat pelaporan diperoleh nilai Varian Biaya (CV) negatif (+) dan Varian Jadwal (SV) negatif (+). Dimana hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.4. Sehingga pelaporan bulan ini menunjukan bahwa pelaksanaan pekerjaan menggunakan biaya melebihi anggaran (cost overrun) dan pada proyek mengalami keterlambatan dari waktu yang direncanakan.

Indeks Kinerja Biaya (CPI)= 1.11 >1 (tabel 4.4) menunjukan bahwa pengeluaran biaya proyek pada Bulan VI lebih kecil dari anggaran, ini menunjukan bahwa presentasi pekerjaan BCWP lebih besar dari biaya aktual pekerjaan (ACWP).

Indeks kinerja jadwal (SPI)= 1.00 = 1.00 (tabel 4.4) hal ini menunjukan waktu penyelesaian proyek tepat dengan waktu yang direncanakan. Dari aspek waktu, presentasi pekerjaan (BCWP) sesuai dengan anggaran menurut jadwal (BCWS).

Analisis Biaya dan Waktu untuk Bulan VI:

1. Aspek biaya

Anggaran biaya rencana penyelesaian proyek keseluruhan (BAC)

= total RAB

= Rp. 2.372.727.951,43 Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC)

= (BAC−BCWP)

CPI ………(Pers. 2.6)

= (Rp.2.372.727.951,43−Rp2.372.727.951,43) 1,11

= Rp. 0,00

Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC)

= ETC + ACWP………(Pers. 2.7)

= Rp. 0,00 + 2.135.455.156,29 = Rp. 2.135.455.156,29

Perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek dengan biaya penyelesaian proyek (VAC)

= BAC – EAC ……….…….…(Pers. 2.8)

= Rp. 2.372.727.951,43 - Rp. 2.135.455.156,29 = Rp. 237.272.796,14

2. Aspek Waktu

Rencana waktu yang di perlukan untuk menyelesaikan proyek = 6 Bulan.

Prakiraan waktu untuk rencana tersisa (ETS)

= (Waktu Perencanaan−Waktu Pelaporan) SPI

= (6−6)

1,00

= 0 Bulan

Prakiraan Total waktu proyek sampai akhir (EAS)

= ETS + Waktu Pelaporan

= 0 + 6

= 6,00 Bulan

Pada Bulan ke-6 proyek berjalan dengan bobot pekerjaan rencana berdasakan Time Schedulle adalah sebesar 100%. Sedangkan prestasi riil di lapangan adalah sebesar 100%. Sehingga pada bulan keenam proyek ini mengalami peningkatan 0,00% dari pekerjaan yang direncanakan dengan menghabiskan biaya sebesar Rp. 2.372.727.951,43 Dari hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa perkiraan biaya untuk pekerjaan tersisa (ETC = Rp. 0,00) dan perkiraan total sampai akhir proyek (EAC= Rp. 2.135.455.156,29) yang kurang dari biaya keseluruhan proyek (BAC = Rp. 2.372.727.951,43), sehingga dapat dikatakan bahwa proyek mengalami keuntungan. Biaya yang dikeluarkan kurang dari anggaran (cost overrrun). Proyek ini direncanakan selama 6 bulan/180 hari namum karena keterlambatan progress dalam pelaksanaan diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu 6 bulan.

Hasil pelaporan bulan ke-6 menunjukan keadaan saat pelaporan bulan pertama dengan perkiraan biaya dan jadwal pada akhir proyek jika waktu pelaporan tidak berubah dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.6 Laporan Grafik Bulan Ke-6

Dari gambar 4.6 dapat dilihat bahwa kurva BCWS terletak sejajar kurva BCWP.

Ini menggambarkan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan jadwal. Sedangkan kurva ACWP berada di dibawah kurva BCWP yang berarti bahwa biaya yang dikeluarkan lebih kecil dari anggaran.

Rp- Rp300.000.000,00 Rp600.000.000,00 Rp900.000.000,00 Rp1.200.000.000,00 Rp1.500.000.000,00 Rp1.800.000.000,00 Rp2.100.000.000,00 Rp2.400.000.000,00 Rp2.700.000.000,00 Rp3.000.000.000,00 Rp3.300.000.000,00 Rp3.600.000.000,00 Rp3.900.000.000,00 Rp4.200.000.000,00

0 Bulan Ke- 1

Bulan Ke- 2

Bulan Ke- 3

Bulan Ke- 4

Bulan Ke- 5

Bulan Ke- 6

ACWP BCWP BCWS

Rp. 2.135.455.156.29 Rp. 2.372.727.951,43

Rp. 2.372.727.951,43 EAC =

Rp. 2.135.455.156.29 Cost Overrun

Rekapitulasi Analisis Hasil Tiap Pelaporan yang disajikan pada tabel 4.5 yang menunjukkan angka Perkiraan biaya untuk pekerjaan tersis (ETC), Perkiraan total biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai sampai akhir proyek (EAC), Perkiraan waktu untuk pekerjaan tersisa (ETS), dan Perkiraan total sampai akhir proyek (EAS).

Perhitungan EAC merupakan penjumlahan biaya aktual yang sudah dikeluarkan dan sisa biaya yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

Sisa biaya yang akan dibutuhkan diprediksi secara statistik dengan memperhitungkan efektifitas penggunaan biaya (CPI) dan kinerja pekerjaan terhadap rencana (SPI). Pentingnya menghitung CPI dan SPI adalah untuk memprediksi secara statistik biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

Ada banyak metode dalam memprediksi biaya penyelesaian proyek (EAC).

Namun perhitungan EAC dengan SPI dan CPI lebih mudah dan cepat penggunaannya. Dari nilai EAC tersebut dapat diperoleh perkiraan selisih antara biaya rencana penyelesaian proyek (BAC) dengan biaya penyelesaian proyek berdasarkan kinerja pekerjaan yang telah dicapai (EAC) atau yang disebut variance at completion (VAC). Indikator CPI dan SPI lebih sering digunakan untuk penilaian kinerja proyek dibanding SV dan CV. Nilai CPI dan SPI merupakan bobot nilai yang tidak memiliki dimensi sehingga dapat dilakukan perbandingan antara kinerja proyek satu dengan lainnya. Selain itu nilai CPI dan SPI memberikan perbandingan relatif terhadap BCWS atau Performance Measurement Baseline (PMB) yang menjadi dasar penilaian status proyek dari segi biaya dan waktu (Soemardi, Abduh, Wirahadikusumah, Pujoartanto, 2007).

Perhitungan EAS merupakan penjumlahan waktu pelaporan yang sudah dilaksanakan dan sisa waktu yang akan dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek (ETS). Sisa waktu yang akan dibutuhkan, memprediksi secara statistik dengan memperhitungkan efektifitas penggunaan waktu terhadap jadwal.

Dari hasil analisis pada Tabel Rekapitulasi Analisa Hasil Tiap Pelaporan dapat digunakan untuk memprediksi secara statistik biaya dan waktu yang dibutuhkan dalam penyelesaian proyek.

Dokumen terkait