• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Kuantitatif

5 Penjelasan Kemampuan menyatakan hasil Kemampuan justifikasi prosedur Kemampuan argumen yang kekinian.

Kesenian Betawi

19,20,21,22,23,24

6 Regulasi diri

Kemampuan monitor diri Kemampuan mengoreksi diri.

Makanan Tradisional

1,2,3,4,5

Berdasarkan Tabel 3.10 dipaparkan bahwa kisi-kisi soal dikembangkan berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis yang meliputi interprestasi, analisis, inferensi, evaluasi, penjelasan, dan pencocokan.

No. Skor Keterangan

2. 3 Setuju/ baik/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/ memotivasi/ menarik

3. 2 Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral/ cukup baik/ cukup sesuai/ cukup layak/cukup bermanfaat/ cukup menarik

4. 1 Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif/ kurang setuju/ kurang baik/ kurang menarik/ kurang layak

Berdasarkan Tabel 3.11 validasi instrumen terhadap angket kemampuan berpikir kritis diuji dengan membandingkan jumlah skor responden (∑) dengan jumlah skor ideal (N). Berikut adalah rumus yang digunakan.

𝑃 = Σ R

𝑁 x 100%

Sumber: Sugiyono (dalam Nurcahyono, 2020) Keterangan:

∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden P = Persentase skor

N = Jumlah keseluruhan skor ideal dalam satu item

Kriteria validasi instrumen yang digunakan dalam memvalidasi angket kemampuan berpikir kritis disajikan pada Tabel 3.12 berikut.

Tabel 3.12

Kriteria Penilaian Validasi Instrumen

No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 81%-100% Sangat valid Sangat valid digunakan

2 61%-80% Valid valid digunakan

3 41%-60% Cukup valid Cukup valid digunakan

4 21%-40% Kurang valid Kurang valid digunakan

Keterangan dari Tabel 3.12 adalah sebagai berikut:

1. Jika skor analisis mencapai > 81% maka angket kemampuan berpikir kritis sangat valid digunakan dalam pembelajaran.

2. Jika skor analisis mencapai 61%-80% maka angket kemampuan berpikir kritis valid digunakan dalam pembelajaran.

3. Jika skor analisis mencapai 41%-60% maka angket kemampuan berpikir kritis cukup valid digunakan dalam pembelajaran.

4. Jika skor analisis mencapai 21%-40% maka angket kemampuan berpikir kritis kurang valid digunakan dalam pembelajaran.

b. Angket Validasi Ahli

Penelitian ini menggunakan angket validasi untuk memperoleh penilaian kevalidan dari para ahli. Angket ini ditunjukan kepada ahli media, materi, dan bahasa terhadap penggunaan Media Pembelajaran IPS Berbasis Tpack untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa sekolah dasar. Bentuk penilaian angket validasi menggunakan skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut.

Tabel 3.13

Skor Kriteria Penilaian Skala Likert

No. Skor Keterangan

1. 4 Sangat setuju/ sangat positif/ sangat layak/ sangat baik/ sangat bermanfaat/sangat memotivasi/ sangat menarik

2. 3 Setuju/ baik/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/ memotivasi/ menarik

3. 2 Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral/ cukup baik/ cukup sesuai/ cukup layak/cukup bermanfaat/ cukup menarik

4. 1 Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif/ kurang setuju/ kurang baik/ kurang menarik/ kurang layak

Berdasarkan Tabel 3.13 angket validasi ahli media, materi, dan bahasa pada penerapan Media Pembelajaran Berbasis TPACK diuji dengan membandingkan jumlah skor responden (∑) dengan jumlah skor ideal (N). Berikut adalah rumus yang digunakan.

𝑃 = Σ R

𝑁 x 100%

Sumber: Sugiyono (dalam Nurcahyono, 2020) Keterangan:

∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden P = Persentase skor

N = Jumlah keseluruhan skor ideal dalam satu item

Kriteria validasi ahli yang digunakan dalam memvalidasi Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK pada Tabel 3.14 berikut.

Tabel 3.14

Kriteria Penilaian Angket Validasi Ahli

No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan

1 81%-100% Sangat valid Sangat valid digunakan

2 61%-80% Valid valid digunakan

3 41%-60% Cukup valid Cukup valid digunakan

4 21%-40% Kurang valid Kurang valid digunakan

Keterangan dari Tabel 3.14 adalah sebagai berikut :

1. Jika skor analisis mencapai > 81% maka media, materi, dan bahasa terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK sangat valid digunakan dalam pembelajaran.

2. Jika skor analisis mencapai 61%-80% maka media, materi, dan bahasa terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK valid digunakan dalam pembelajaran.

3. Jika skor analisis mencapai 41%-60% maka media, materi, dan bahasa terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK cukup valid digunakan dalam pembelajaran.

4. Jika skor analisis mencapai 21%-40% maka media, materi, dan bahasa terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK kurang valid digunakan dalam pembelajaran.

c. Angket Praktisi

Penelitian ini menggunakan angket validasi untuk memperoleh penilaian kepraktisan dari praktisi pendidikan. Bentuk penilaian angket validasi menggunakan skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.15 berikut.

Tabel 3.15

Skor Penilaian Skala Likert

No. Skor Keterangan

1. 4 Sangat setuju/ sangat positif/ sangat layak/ sangat baik/ sangat bermanfaat/sangat memotivasi/ sangat menarik

2. 3 Setuju/ baik/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/ memotivasi/ menarik

3. 2 Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral/ cukup baik/ cukup sesuai/ cukup layak/cukup bermanfaat/ cukup menarik

4. 1 Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif/ kurang setuju/ kurang baik/ kurang menarik/ kurang layak

Berdasarkan Tabel 3.15 angket validasi praktisi pada penerapan Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK diuji dengan membandingkan jumlah skor responden (∑) dengan jumlah skor ideal (N). Berikut adalah rumus yang digunakan.

𝑃 = Σ R

𝑁 x 100%

Sumber: Sugiyono (dalam Nurcahyono, 2020)

Keterangan:

∑R = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan responden P = Persentase skor

N = Jumlah keseluruhan skor ideal dalam satu item

Kriteria validasi praktisi yang digunakan dalam memvalidasi Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK pada Tabel 3.16 berikut.

Tabel 3.16

Kriteria Penilaian Data Angket Praktisi

No. Tingkat Ketercapaian (%) Kualifikasi Keterangan

1 81%-100% Sangat Praktis Sangat Praktis

2 61%-80% Praktis Praktis

3 41%-60% Cukup Praktis Cukup Praktis

4 21%-40% Kurang Praktis Kurang Praktis

Keterangan dari Tabel 3.16 adalah sebagai berikut :

1. Jika skor analisis mencapai >81% maka penilaian praktisi terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK sangat praktis diimplementasikan dalam pembelajaran.

2. Jika skor analisis mencapai 61%-80% maka penilaian praktisi terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK praktis diimplementasikan dalam pembelajaran.

3. Jika skor analisis mencapai 41%-60% maka penilaian praktisi terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK cukup praktis diimplementasikan dalam pembelajaran.

4. Jika skor analisis mencapai 61%-80% maka penilaian praktisi terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK kurang praktis diimplementasikan dalam pembelajaran.

d. Analisis Angket Respon Siswa

Penelitian ini menggunakan angket respon siswa untuk memperoleh penilaian terkait kemenarikan media yang dikembangkan. Bentuk penilaian angket respon siswa menggunakan skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.17 berikut.

Tabel 3.17

Skor Penilaian Skala Likert

No. Skor Keterangan

1. 4 Sangat setuju/ sangat positif/ sangat layak/ sangat baik/ sangat bermanfaat/sangat memotivasi/ sangat menarik

2. 3 Setuju/ baik/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/ memotivasi/ menarik

3. 2 Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral/ cukup baik/ cukup sesuai/ cukup layak/cukup bermanfaat/ cukup menarik

4. 1 Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif/ kurang setuju/ kurang baik/ kurang menarik/ kurang layak

Berdasarkan Tabel 3.17 angket respon siswa pada penerapan Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK diuji dengan membandingkan jumlah skor siswa (∑) dengan jumlah skor ideal (N). Berikut adalah rumus yang digunakan.

𝑃 = Σ R

𝑁 x 100%

Keterangan:

= Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan tiap siswa P = Persentase skor

N = Jumlah keseluruhan skor ideal dalam satu item

Kriteria penilaian data angket respon siswa dijabarkan pada Tabel 3.18 berikut.

Tabel 3.18

Kriteria Penilaian Data Angket Respon Siswa

No. Tingkat Ketercapaian (%) Kualifikasi Keterangan

1 80%-100% Sangat Menarik Sangat Menarik

2 60%-80% Menarik Menarik

3 40%-60% Kurang Menarik Kurang Menarik

4 20%-40% Tidak Menarik Tidak Menarik

Keterangan dari Tabel 3.18 adalah sebagai berikut :

1. Apabila skor analisis mencapai > 80% maka respon siswa terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK sangat menarik

2. Apabila skor analisis mencapai 60% - 80% maka respon siswa Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK tersebut menarik.

3. Apabila skor analisis mencapai 40% - 80% maka respon siswa terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK tersebut cukup menarik.

4. Apabila skor analisis mencapai 20% - 40% maka respon siswa terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK tersebut kurang menarik.

e. Angket Respon Guru

Penelitian ini menggunakan angket respon guru untuk memperoleh penilaian terkait kepraktisan media yang dikembangkan. Bentuk penilaian angket respon guru menggunakan skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.19 berikut.

Tabel 3.19

Skor Penilaian Skala Likert

No. Skor Keterangan

1. 4 Sangat setuju/ sangat positif/ sangat layak/ sangat baik/ sangat bermanfaat/sangat memotivasi/ sangat menarik

2. 3 Setuju/ baik/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/ memotivasi/ menarik

3. 2 Ragu-ragu/ kadang-kadang/ netral/ cukup baik/ cukup sesuai/ cukup layak/cukup bermanfaat/ cukup menarik

4. 1 Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif/ kurang setuju/ kurang baik/ kurang menarik/ kurang layak

Berdasarkan Tabel 3.19 angket respon guru pada penerapan Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK diuji dengan membandingkan jumlah skor responden (∑) dengan jumlah skor ideal (N). Berikut adalah rumus yang digunakan.

𝑃 = Σ R

𝑁 x 100%

Keterangan:

= Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan tiap responden P = Persentase skor

N = Jumlah keseluruhan skor ideal dalam satu item

Kriteria penilaian data angket respon guru dijabarkan pada Tabel 3.20 berikut : Tabel 3.20

Kriteria Penilaian Data Angket Respon Guru

No. Tingkat Ketercapaian (%) Kualifikasi Keterangan

1 80%-100% Sangat Menarik Sangat Menarik

2 60%-80% Menarik Menarik

3 40%-60% Kurang Menarik Kurang Menarik

4 20%-40% Tidak Menarik Tidak Menarik

Keterangan dari Tabel 3.20 adalah sebagai berikut :

1. Apabila skor analisis mencapai > 80% maka respon guru terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK tersebut sangat menarik.

2. Apabila skor analisis mencapai 60% - 80% maka respon guru Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK tersebut menarik.

3. Apabila skor analisis mencapai 40% - 80% maka respon guru terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK tersebut cukup menarik.

4. Apabila skor analisis mencapai 20% - 40% maka respon guru terhadap Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK tersebut kurang menarik.

f. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Menggunakan Media TPACK Data yang diperoleh dari hasil angket keterampilan proses belajar selanjutnya dianalisis menggunakan data kuantitatif untuk melihat keefektifan dan pengaruh media pembelajaran IPS berbasis TPACK terhadap kemampuan berpikir kritis. Jawaban angket dari siswa kemudian diukur menggunakan skala likert yang terdiri dari 4 skor pada Tabel 3.21 berikut.

Tabel 3.21

Skor Penilaian Skala Likert

No. Skor Keterangan

1. 4 Sangat setuju/ sangat baik/ sangat positif/ sangat layak/ sangat bermanfaat/sangat memotivasi/ sangat efektif/ sangat efisien

2. 3 Setuju/ baik/ sering/ positif/ sesuai/ layak/ bermanfaat/ memotivas/ efektif/

efisien

3. 2 Tidak setuju/ hampir tidak pernah/ negatif/ kurang setuju/ kurang baik/

kurang menarik/ kurang layak/ kurang efektif/ kurang efisien

4. 1 Sangat tidak setuju/ sangat kurang baik/ sangat kurang menarik/ sangat tidak layak/ sangat tidak efektif/ sangat tidak efisien.

Uji angket kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan dengan membandingkan jumlah skor siswa (Σ) dengan jumlah skor ideal (N). Adapun rumusnya sebagai berikut.

𝑃 = Σ R

𝑁 x 100%

Sumber : Sugiyono ( Nurcahyono, 2020) Keterangan:

Σ𝑅 = Jumlah keseluruhan skor jawaban yang diberikan tiap siswa P = Persentase skor

N = Jumlah keseluruhan skor ideal dalam satu item

Kriteria validasi yang digunakan dalam penilaian kemampuan kemampuan berpikir kritis siswa disajikan pada Tabel 3.22 berikut.

Tabel 3.22

Kriteria Penilaian Angket Kemampuan Berpikir Kritis Siswa

No Tingkat

Pecapaian (%) Kualifikasi Keterangan

1 81-100% Sangat baik Sangat layak/ sangat valid/ tidak perlu revisi 2 61-80% Baik Layak/ valid/ tidak perlu revisi

3 41-60% Cukup baik Kurang layak/ kurang valid/ perlu revisi 4 21-40% Kurang baik Tidak layak/ tidak valid/ perlu revisi

5 <20% Sangat kurang baik Sangat tidak layak/ sangat tidak valid/ perlu revisi

Keterangan dari Tabel 3.22 adalah sebagai berikut:

1. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria 81-100%, maka kemampuan berpikir kritis siswa tergolong sangat baik.

2. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria 61% - 80%, maka kemampuan berpikir kritis siswa tersebut tergolong baik.

3. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria 41% - 60%, maka kemampuan berpikir kritis siswa tersebut tergolong cukup baik.

4. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria 21% - 40%, maka kemampuan berpikir kritis siswa tersebut tergolong kurang baik.

5. Apabila hasil analisis memperoleh kriteria <20%, maka kemampuan berpikir kritis siswa tersebut tergolong sangat kurang baik.

F. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas