• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Media Pembelajaran

6. Media Pembelajaran Berbasis TPACK

Perkembangan abad 21 memunculkan sebuah paradigma baru dimana pendidikan abad ini berfokus pada pengembangan dan penguasaan kemampuan teknologi dalam pembelajaran. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran merupakan sebuah bentuk adaptasi yang perlu dilakukan oleh guru sesuai dengan perkembangan zaman. Nurdiana (2016) mengungkapkan bahwa kemampuan guru tidak semata-mata hanya kemampuan pedagogi atau konten saja, namun juga pemahaman mengenai teknologi agar pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman abad 21.

Guru memiliki peran besar dalam memilih teknologi yang akan digunakan dalam pembelajaran. Ada tiga komponen yang diperlukan untuk mengajar yang baik dengan teknologi, yaitu Pedagogical Knowledge (PK), Content Knowledge (CK), dan Technological Knowledge (TK) serta hubungan antar komponen tersebut bukan suatu bagian yang berdiri sendiri. Ketiga komponen tersebut saling berhubungan dan memunculkan TPACK (Technological Pedagogical and Content Knowledge). Kerangka kerja TPACK dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.3

Kerangka Kerja TPACK Adopsi Koehler & Misrha

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai ketujuh kerangka dasar TPACK (Koehler

& Mishra, 2006).

1) Pedagogical Knowledge (PK) merupakan pengetahuan tentang proses, praktikum dan metode pembelajaran.

2) Content Knowledge (CK) adalah pengetahuan tentang materi pelajaran yang berupa pengetahuan, fakta, konsep, teori, dan prosedur bidang ilmu tertentu.

3) Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang teknologi yang standar seperti buku, kapur, dan papan tulis dan teknologi yang modern seperti internet dan video digital.

4) Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang digagas oleh Shulman.Pengetahuan ini berkaitan dengan representasi dan perumusan konsep, teknik pedagogik, dan pengetahuan tentang konsep yang mudah dan sulit dalam pembelajaran.

5) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang teknologi yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

6) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan dala menggunakan teknologi untuk menyajikan materi bologi tertentu.

7) Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang integrasi ketiga komponen (pedagogik, konten, dan teknologi) dalam pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan alat bantu bagi siswa dalam pembelajaran agar siswa dapat memahami lebih cepat materi yang disampaikan guru. Guru dituntut untuk mengembangkan kreatifitas dalam menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran berbasis TPACK dapat menjadi pilihan yang tepat bagi guru saat ini. Penelitian terdahulu bahkan menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis TPACK mampu meningkatkan kemampuan literasi siswa.

Penelitian Zainuddin dkk. (2022) mengenai pengembangan big book dengan model TPACK menghasilkan peningkatan kemampuan literasi menulis siswa SD.

Penelitian Mairisiska (2014) menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis TPACK mampu meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Hal ini menunjukkan bahwa TPACK merupakan solusi dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Namun, penelitian-penelitian terdahulu belum ada yang berfokus pada pengembangan media berbasis TPACK dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa SD. Penelitian ini akan berfokus pada pengembangan media pembelajaran IPS berbasis TPACK yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir krtitis siswa SD.

b. Urgensi Media Pembelajaran Berbasis TPACK

Pembelajaran sekarang dimaknai sebagai pembelajaran yang memberikan kecakapan hidup pada peserta didik, yaitu 4C yang meliputi communication, collaboration, critical thinking and problem solving, dan creative and innovative.

Keterampilan menjadi titik kompetensi dalam pembelajaran abad 21 ini yang merupakan keterampilan untuk menguasai media informasi dan teknologi.

Kemdikbud merumuskan bahwa paradigma pembelajaran sekarang ini menekankan dalam kemampuan peserta didik untuk mencari informasi dari berbagai sumber, kemudian merumuskan permasalahan, berpikir kritis, dan kejarsama serta berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah (Kemdikbud, 2017).

Dalam upaya mewujudkan pembelajaran abad 21, maka guru menjadi ujung tombak pembelajaran harus mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang berkualitas. Menurut Barber dan Mourshed (2007) menyatakan

bahwa guru adalah salah satu faktor penentu capaian keberhasilan dalam proses inovasi pembelajaran. Kualitas guru mempunyai faktor penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, misalnya catatan dalam laporan McKinsey hal ini dikutip “kualitas sistem pendidikan tidak mungkin melampui kualitas gurunya (Suyamto et al., 2020). Pembelajaran abad 21 sebenarnya berimplikasi pada perkembangan masyarakat dari masa ke masa. Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat primitif ke masyarakat agraris, kemudian ke masyarakat industri, dan sekarang bergeser ke arah masyarakat informatif.

Masyarakat informatif ditandai adanya perkembangan digitalisasi. Dari tahun 1960 hingga sekarang ini telah berkembang dengan pesat penggunaan komputer, internet, dan handpone. Masyarakat sudah berubah dari pembelajaran offline menjadi masyarakat yang belajar dengan online (Priyanti, 2019).

Solusi atas tantangan tersebut adalah kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknik informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yaitu memadukan antara materi, pedagogic, dan teknologi disebut dengan kerangka kerja TPACK (Technological, Pedagogical, and Content Knowledge) (subhan, 2020).

Dalam kerangka kerja TPACK, materi pelajaran dikemas sebagai model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristiknya dan dipadukan dalam teknologi meliputi sistem animasi, web, simulasi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini guru mempunyai peran yang sangat penting. Guru dituntut melaksanakan tangung jawabnya bukan hanya sebagai rutinitas semata (Sutarsih & Misbah, 2021). Guru dapat menentukan model pembelajaran yang akan dipakai untuk implementasi pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Guru harus mempunyai keterampilan yang khusus dan unik dalam menyajikan pengetahuan untuk menyesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa (Rochintaniawati dkk., 2019). Keterampilan khusus dan unik inilah yang dapat juga dinamakan kreatif, artinya guru harus mampu menyajikan pembelajaran kreatif. Pembelajaran kreatif bertumpu pada empat pondasi, yaitu pembelajaran yang menyenangkan siswa, belajar untuk dapat mendapat nilai lebih dari nilai yang baik, belajar yang dapat menghasilkan karya, serta belajar yang mampu meningkatkan motivasi siswa (Kurniawan, 2015).

D. Kerangka Konseptual Media Pembelajaran IPS Berbasis TPACK