• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Deskriptif

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

39

BAB IV

a. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Model Reciprocal Teaching Terintegrasi Mind Mapping

Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Satistik

Eksperimen Kontrol

Pretest Kontrol

Posttest Kontrol

Pretest Kontrol

Posttest Kontrol

Jumlah Siswa 33 33 33 33

Nilai Terendah 20 67 20 60

Nilai Tertinggi 53 97 57 90

Mean (Rata-Rata) 33,03 80,85 34,48 77,36 Standar Deviasi 8,897 7,538 9,274 7,636

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa sama-sama mengalami peningkatan, yaitu nilai pretest kelas eksperimen adalah 33,03 dan posttest adalah 80,85.

Sedangkan perolehan nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol, yaitu nilai pretest adalah 34,48 dan posttest 77,36.

Adapun kategori hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dikategorikan sesuai rentang nilai yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017.

Pengkategorian hasil belajar siswa dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Interval

Skor Kategori Eksperimen Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 93-100 Sangat

baik 0 0 0 0

84-92 Baik 0 0 0 0

75-83 Cukup 0 0 0 0

<75 Kurang 33 100 33 100

Total 33 100 33 100

Berdasarkan tabel 4.2, dapat diketahui bahwa persentase terbesar hasil belajar awal (pretest) siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sama-sama berada pada kategori kurang.

Untuk lebih mengetahui mengenai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan interval nilai di atas maka dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai

Hasil Belajar

Kategori

Eksperimen Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

< 75 Tidak

Tuntas 33 100 33 100

≥ 75 Tuntas 0 0 0 0

Total 33 100 33 100

Berdasarkan tabel 4.3, dapat diketahui bahwa seluruh siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol masuk dalam kategori tidak tuntas atau mendapatkan nilai kurang dari 75.

Selanjutnya tabel distribusi frekuensi posttest siswa kelas eskperimen dan kelas kontrol.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Interval

Skor Kategori Eksperimen Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 93-100 Sangat

baik 3 9 0 0

84-92 Baik 6 18 4 12

75-83 Cukup 18 55 17 52

<75 Kurang 6 18 12 36

Total 33 100 33 100

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa persentase terbesar hasil belajar akhir (posttest) siswa kelas eskperimen yaitu 55%

berada pada kategori cukup. Sedangkan persentase terbesar hasil belajar kognitif akhir (posttest) siswa kelas kontrol yaitu 52% berada pada kategori cukup.

Untuk lebih mengetahui mengenai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berdasarkan interval nilai di atas maka dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa pada Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Nilai

Hasil Belajar

Kategori

Eksperimen Kontrol

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

< 75 Tidak

Tuntas 6 18 12 36

≥ 75 Tuntas 27 82 21 64

Total 33 100 33 100

Berdasarkan tabel 4.5, dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen siswa yang berada dalam kategori tidak tuntas sebanyak 6 orang sedangkan dalam kategori tuntas sebanyak 27 orang. Adapun kriteria ketuntasan minimal pada kelas kontrol yaitu siswa yang berada dalam kategori tidak tuntas sebanyak 12 orang sedangkan dalam kategori tuntas sebanyak 21 orang. Dari data kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut menunjukkan bahwa siswa dalam kategori tuntas lebih tinggi dibandingkan siswa dalam kategori tidak tuntas.

Kategorisasi tersebut di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram batang 4.1 dan 4.2 berikut:

Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen

0 5 10 15 20 25 30 35

(KURANG) (CUKUP) (BAIK) (SANGAT BAIK)

Frekuensi

Kategori Hasil Belajar

Pretest Posttest

Gambar 4.2 Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol b. Kemampuan Metakognisi

Variabel kemampuan metakognisi terdiri dari enam aspek diantaranya, pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, pengetahuan kondisional, perencanaan, monitor, evaluasi, dari aspek tersebut maka dibuatlah kuesioner kemampuan metakognisi yang berisi 30 pernyataan, yang mana masing-masing pernyataan yang telah dijawab oleh responden akan diberi skor. Hasil dari kuesioner tersebut kemudian dianalisis dan dijabarkan pada tabel berikut.

1) Kelas Kontrol

Tabel 4.6 Hasil Statistik Deskriptif Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Kontrol

Kemampuan Metakognisi

N 33

Mean 110,64

Median 116,00

Standar Deviation 29,043

Range 103

Minimum 47

0 5 10 15 20 25 30 35

(KURANG) (CUKUP) (BAIK) (SANGAT BAIK)

Frekuensi

Kategori Hasil Belajar

Pretest Posttest

Maksimum 150

Sum 3651

Berdasarkan 33 responden yang telah diteliti, diperoleh hasil skor maksimum kemampuan metakognisi siswa adalah 150 sedangkan skor minimum kemampuan metakognisi siswa adalah 47, sehingga rangenya 103 dengan standar deviasi 29,043. Dari tabel diatas, selanjutnya akan di kategorikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Purwanto (2013) ke dalam empat kategori, maka diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.7 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Kontrol

No Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Tinggi 120-150 5 15

2 Tinggi 89-119 27 82

3 Sedang 58-88 1 3

4 Rendah ≤57 0 0

Jumlah 33 100

Kemampuan metakognisi dari 33 responden pada kategori sangat tinggi diperoleh jumlah frekuensi 5 dengan persentase yaitu 15%. Sedangkan, pada kategori tinggi diperoleh jumlah frekuensi 27 dengan persentase 82% dan kategori sedang diperoleh jumlah frekuensi 1 dengan persentase 3%. Dari tabel diatas maka diketahui bahwa siswa kelas kontrol memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Agar memperjelas hasil distribusi frekuensi kecerdasan emosional siswa, maka dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 4.3 Diagram Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Kontrol

2) Kelas Eksperimen

Tabel 4.8 Hasil Statistik Deskriptif Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Eksperimen

Kemampuan Metakognisi

N 33

Mean 110,27

Median 117,00

Standar Deviation 36,835

Range 109

Minimum 40

Maksimum 149

Sum 3639

Berdasarkan 33 responden yang telah diteliti, diperoleh hasil skor maksimum kemampuan metakognisi siswa adalah 149 sedangkan skor minimum kemampuan metakognisi siswa adalah 40, sehingga rangenya 109 dengan standar deviasi 36,835. Dari tabel diatas, selanjutnya akan di kategorikan ke dalam empat kategori, maka diperoleh tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

0 5 10 15 20 25 30

(RENDAH) (SEDANG) (TINGGI) (SANGAT TINGGI)

Frekuensi

Kategori Kemampuan Metakognisi

KONTROL

Tabel 4.9 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Eksperimen

No Kategori Interval Frekuensi Persentase (%)

1 Sangat Tinggi 120-150 9 27

2 Tinggi 89-119 24 73

3 Sedang 58-88 0 0

4 Rendah ≤57 0 0

Jumlah 33 100

Kemampuan metakognisi dari 33 responden pada kategori sangat tinggi diperoleh jumlah frekuensi 9 dengan persentase yaitu 27%. Sedangkan, pada kategori tinggi diperoleh jumlah frekuensi 24 dengan persentase 73%. Dari tabel diatas maka diketahui bahwa siswa kelas kontrol memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi. Agar memperjelas hasil distribusi frekuensi kecerdasan emosional siswa, maka dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 4.4 Diagram Kemampuan Metakognisi Siswa Kelas Eksperimen

0 5 10 15 20 25

Frekuensi

Kategori Kemampuan Metakognisi

EKSPERIMEN

c. Uji N-Gain

Uji Normalitas Gain berguna untuk mengetahui perbandingan antara nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Adapun hasil perhitungan uji gain adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Rata-Rata Nilai Gain (N-Gain)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain Jumlah

Siswa 33 33

Nilai Rata-

Rata

34,48 77,36 0,65 33,03 80,85 0,71

Kategori Sedang Tinggi

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen termasuk kategori tinggi karena nilai rata- rata N-Gain yaitu 0,72. Sedangkan pada kelas kontrol termasuk dalam kategori sedang karena nilai di bawah rata-rata yaitu 0,65 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai hasil belajar biologi pada kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan kelas kontrol.

Adapun nilai selisih antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Selisih Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Selisih

Eksperimen 47,81

Kontrol 42,87

Dokumen terkait